• Tidak ada hasil yang ditemukan

Contoh Proposal Pengajuan Pinjaman Modal Usaha4

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Contoh Proposal Pengajuan Pinjaman Modal Usaha4"

Copied!
52
0
0

Teks penuh

(1)

KEMENTERIAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN

BADAN PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA PERTANIAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA PERTANIAN

SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN

MODUL MODUL

PENDIDIKAN DAN PELATIHAN FUNGSIONAL PENDIDIKAN DAN PELATIHAN FUNGSIONAL

BAGI PENYULUH BAGI PENYULUH

1

1 KELOMPOK KELOMPOK JABATANJABATAN AhliAhli 2

2 JENIS JENIS PENDIDIKAN PENDIDIKAN DANDAN PELATIHAN

PELATIHAN

Alih Kelompok  Alih Kelompok  3

3 KELOMPOK KELOMPOK MATERIMATERI PenunjangPenunjang 4

4 JUDUL JUDUL MATA MATA DIKLATDIKLAT Pembiayaan Usaha PertanianPembiayaan Usaha Pertanian 5

5 DESKRIPSI DESKRIPSI MATA MATA DIKLATDIKLAT Mata diklat ini Mata diklat ini mencakup tentang pembiayaanmencakup tentang pembiayaan usaha

usaha dan penyusuadan penyusuan proposal usan proposal usaha pertanian.ha pertanian. 6

6 POKOK POKOK BAHASANBAHASAN 1.1. Pembiayaan usaha pertanianPembiayaan usaha pertanian

2. Penyusunan proposal usaha pertanian. 2. Penyusunan proposal usaha pertanian. 7

7 KOMPETENSI KOMPETENSI DASARDASAR Peserta dapat menjelaskan PembiayaanPeserta dapat menjelaskan Pembiayaan usaha

usaha Penyusunan Penyusunan proposal usaproposal usaha pertanianha pertanian 8

8 INDIKATOR INDIKATOR HASILHASIL BELAJAR

BELAJAR

Peserta dapat : Peserta dapat : a. Menjelask

a. Menjelaskan tentang pan tentang pembiayaan embiayaan usaha.usaha. b. Menjelaskan penyusunan proposal usaha b. Menjelaskan penyusunan proposal usaha pertanian.

pertanian. 9

9 WAKTU WAKTU PEMBELAJARANPEMBELAJARAN (T/P)

(T/P)

(2 x 45 menit) / (4 jam x 45 menit) (2 x 45 menit) / (4 jam x 45 menit) 1

1 0 0

METODE PEMBELAJARAN

METODE PEMBELAJARAN 1. Ceramah1. Ceramah 2. Tanya jawab 2. Tanya jawab 3. Diskus 3. Diskus 1 1 1 1

ALAT DAN BAHAN

ALAT DAN BAHAN 1. Infocus1. Infocus 2. Laptop 2. Laptop

3. Spidol kecil dan besar 3. Spidol kecil dan besar 4. Kertas Koran 4. Kertas Koran 5. Lakban 5. Lakban 6. Ketas HVS 6. Ketas HVS

▸ Baca selengkapnya: contoh proposal pengajuan baju organisasi

(2)

LANGKAH KEGIATAN LANGKAH KEGIATAN No

No URAIAN URAIAN KEGIATAN KEGIATAN WAKWAK

TU TU (menit (menit )) 1. Pengantaran: 1. Pengantaran:

Peserta mendengarkan fasilitator memperkenalkan diri Peserta mendengarkan fasilitator memperkenalkan diri Peserta memperkenalkan nama dan asal

Peserta memperkenalkan nama dan asal daerah masing-masingdaerah masing-masing

10 10

2.

2. Peserta Peserta mendengarkan mendengarkan fasilitator fasilitator menyampaikan menyampaikan tujuan tujuan pembelajaran pembelajaran dandan indikator keberhasilan belajar yang ingin dicapai serta membangkitkan indikator keberhasilan belajar yang ingin dicapai serta membangkitkan minat belajar.

minat belajar.

10 10

3.

3. Peserta Peserta menyampaikamenyampaikan n persepsi persepsi tentang tentang :: -

- Pembiayaan Pembiayaan usahausaha -

- Penyusunan Penyusunan proposal usproposal usaha pertanaha pertanianian

30 30

4.

4. Peserta mPeserta membagi dembagi diri ke iri ke dalam dalam 4 kelom4 kelompok atapok atau disesuu disesuaikan daikan denganengan  jumlah peserta.

 jumlah peserta.

15 15 5

5 Peserta Peserta melakukan melakukan diskusi diskusi :: -

- Pembiayaan Pembiayaan usaha usaha pertanianpertanian -

- Penyusunan Penyusunan proposal usproposal usaha pertanaha pertanianian

90 90

6.

6. Presentasikan Presentasikan hasil hasil diskusi diskusi kelompok kelompok (diskusi (diskusi pleno).pleno). 

 Setiap kelompok menyampaikan hasil diskusi kelompok Setiap kelompok menyampaikan hasil diskusi kelompok  

 Beri kesempatan bagi kelompok non penyaji untuk bertanya danBeri kesempatan bagi kelompok non penyaji untuk bertanya dan kelompok penyaji untuk menjawab.

kelompok penyaji untuk menjawab. 

 Setiap kelompok menyimpulkan hasil diskusiSetiap kelompok menyimpulkan hasil diskusi

85 85

7

7 Mendengarkan Mendengarkan penjelasan penjelasan dari fasilitator dari fasilitator tentang tentang pokok pokok bahasan bahasan materimateri pelatihan.

pelatihan.

20 20 8

8 Peserta Peserta mendengarkan mendengarkan fasilitator fasilitator menyampaikamenyampaikan kn kesimpulan esimpulan hasil hasil prosesproses belajar.

belajar.

10 10

▸ Baca selengkapnya: contoh proposal pengajuan dana ke perusahaan pdf

(3)

BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

PENDAHULUAN

Pembiayaan Usaha Pertanian

Pembiayaan Usaha Pertanian

Para pelaku agribinsis skala kecil dan menengah seringkali banyak Para pelaku agribinsis skala kecil dan menengah seringkali banyak mengalami hambatan dalam mengembangkan agribisnisnya. Permasalahan mengalami hambatan dalam mengembangkan agribisnisnya. Permasalahan yang dihadapi dapat berasal dari jumlah permodalan yang ada, terbatasnya yang dihadapi dapat berasal dari jumlah permodalan yang ada, terbatasnya akses kepada sumber permodalan, terbatassnya pengetahuan akan jenis-jenis akses kepada sumber permodalan, terbatassnya pengetahuan akan jenis-jenis modal, serta

modal, serta kemampuan kemampuan di dalam di dalam menentukanmenentukan

serta menyusun proposal usaha pertanian sebagai salah satu persyaratan serta menyusun proposal usaha pertanian sebagai salah satu persyaratan dalam memperoleh permodalan usaha.

▸ Baca selengkapnya: contoh proposal pengajuan dana mushola

(4)

BAB II.

BAB II.

PEMBIAYAAN USAHA PERTANIAN

PEMBIAYAAN USAHA PERTANIAN

A.

A. Pengertian Pengertian pembiayaan pembiayaan Usaha Usaha pertanianpertanian Secara umum

Secara umum pembiayaan mepembiayaan merupakan salah sarupakan salah satu kegiatan dari tu kegiatan dari manajemenmanajemen keuangan dan disebut pula sebagai

keuangan dan disebut pula sebagai Financing.Financing. Pembiayaan merupakanPembiayaan merupakan kegiatan

kegiatan penentuan penentuan kebutuhan kebutuhan modal, modal, jenis-jenis jenis-jenis permodalan, permodalan, sumber- sumber-sumber permodalan, dan menyalurkannya secara efektif dan efisien ke sumber permodalan, dan menyalurkannya secara efektif dan efisien ke dalam kegiatan usaha yang telah direncanakan. Usaha pertanian disebut dalam kegiatan usaha yang telah direncanakan. Usaha pertanian disebut  juga

 juga sebagai sebagai usaha usaha agribisnis agribisnis yaitu yaitu rangkaian rangkaian kegiatan kegiatan usaha usaha pertanianpertanian yang terdiri atas 4(empat) sub sistem , yaitu (a) subsistem hulu yaitu yang terdiri atas 4(empat) sub sistem , yaitu (a) subsistem hulu yaitu kegiatan ekonomi yang menghasilkan sarana produksi (input) pertanian; (b) kegiatan ekonomi yang menghasilkan sarana produksi (input) pertanian; (b) subsistem pertanian primer yaitu kegiatan ekonomi yang menggunakan subsistem pertanian primer yaitu kegiatan ekonomi yang menggunakan sarana produksi yang dihasilkan subsistem hulu; (c) subsistem agribisnis sarana produksi yang dihasilkan subsistem hulu; (c) subsistem agribisnis hilir yaitu yang mengolah dan memasarkan komoditas pertanian; (d) hilir yaitu yang mengolah dan memasarkan komoditas pertanian; (d) subsistem penunjang yaitu kegiatan yang menyediakan jasa penunjang subsistem penunjang yaitu kegiatan yang menyediakan jasa penunjang antara lain

antara lain permodalan, permodalan, teknologi dan teknologi dan lain-lain. lain-lain. Dengan Dengan demikian makdemikian makaa pembiayaan

pembiayaan usaha usaha pertanian pertanian adalah adalah merupakan merupakan kegiatan kegiatan penentuanpenentuan kebutuhan modal, menentukan sumber-sumber permodalan, dan kebutuhan modal, menentukan sumber-sumber permodalan, dan menyalurkannya secara efektif dan efisien untuk kegiatan usaha pertanian. menyalurkannya secara efektif dan efisien untuk kegiatan usaha pertanian. Permodalan merupakan salah satu faktor produksi penting dalam usaha Permodalan merupakan salah satu faktor produksi penting dalam usaha pertanian. Dalam operasionalisasi usaha pertanian seringkali pelaku pertanian. Dalam operasionalisasi usaha pertanian seringkali pelaku agribisnis

agribisnis mengalami mengalami kesulitan kesulitan di di dalam dalam memenuhi memenuhi kebutuhan kebutuhan modalmodal usahanya seperti tiadk terpenuhinya jumlah modal yang dibutuhkan dan usahanya seperti tiadk terpenuhinya jumlah modal yang dibutuhkan dan terbatasnya aksesibilitas terhadap sumber-sumber permodalan.

terbatasnya aksesibilitas terhadap sumber-sumber permodalan.

Permodalan untuk mendukung kegiatan usaha pertanian dapat berasal dari Permodalan untuk mendukung kegiatan usaha pertanian dapat berasal dari dua sumber yaitu modal sendiri dan modal pinjaman. Modal sendiri dua sumber yaitu modal sendiri dan modal pinjaman. Modal sendiri diperoleh dari pemilik usaha pertanian yang diperoleh dari penjualan saham. diperoleh dari pemilik usaha pertanian yang diperoleh dari penjualan saham. sedangkan modal pinjaman diperoleh dari pihak luar

sedangkan modal pinjaman diperoleh dari pihak luar dalam bentuk pinjamandalam bentuk pinjaman atau kredit.

atau kredit. B. Perkreditan B. Perkreditan

Kredit berasal dari bahasa latin

Kredit berasal dari bahasa latin credo credo yang berarti percaya. Inilah sebabnyayang berarti percaya. Inilah sebabnya sampai batas tertentu dasar kredit yang utama adalah kepercayaan dari sampai batas tertentu dasar kredit yang utama adalah kepercayaan dari semua pihak yang bersangkutan dengan perkreditan tersebut.

semua pihak yang bersangkutan dengan perkreditan tersebut.

Menurut UU No. 7 Tahun 1992, kredit adalah penyediaan uang atau tagihan Menurut UU No. 7 Tahun 1992, kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan atau pembagian hasil tertentu dengan jumlah bunga, imbalan atau pembagian hasil keuntungannya.

▸ Baca selengkapnya: download contoh proposal pengajuan obat uks

(5)

Kepercayaan yang dimaksud pada perkreditan tersebut ada tiga hal : Kepercayaan yang dimaksud pada perkreditan tersebut ada tiga hal : (1).

(1). Kepercayaan bahwa Kepercayaan bahwa posisi posisi materi materi dari dari si si peminjam peminjam mampumampu mengembalikan

mengembalikan modal yamodal yang dipinjang dipinjam tersebut.m tersebut. (2). Kepercayaan bahwa si

(2). Kepercayaan bahwa si peminjam akan mengembalikan utangnya.peminjam akan mengembalikan utangnya.

(3). Kepercayaan bahwa hukum-hukum yang sah dapat melindungi semua (3). Kepercayaan bahwa hukum-hukum yang sah dapat melindungi semua pihak

pihak yang yang terlibat dalam terlibat dalam transaksi transaksi kredit apabkredit apabila ada ila ada yang dyang dirugikanirugikan karena a

karena ada da persyaratan persyaratan yang dilanyang dilanggarggar..

1.

1. Unsur-unsur kredit.Unsur-unsur kredit.

Disamping pengertian tersebut di atas dalam memahami kredit dikenal pula Disamping pengertian tersebut di atas dalam memahami kredit dikenal pula dengan unsur-unsur kredit. Unsur-unsur tersebut adalah :

dengan unsur-unsur kredit. Unsur-unsur tersebut adalah :

• Kepercayaan Kepercayaan , yang melandasi pemberian kredit oleh pihak kreditor, yang melandasi pemberian kredit oleh pihak kreditor

kepada debitor, bahwa setelah jangka waktu tertentu debitor akan kepada debitor, bahwa setelah jangka waktu tertentu debitor akan mengembalikannya sesuai kesepakatan yang disetujui olej kedua pihak. mengembalikannya sesuai kesepakatan yang disetujui olej kedua pihak.

• Waktu Waktu , yang menyatakan bahwa ada jarak antara saat persetujuan, yang menyatakan bahwa ada jarak antara saat persetujuan

pemberian kredit dan pelunasannya. pemberian kredit dan pelunasannya.

• Penyerahan Penyerahan , yang menyatakan bahwa pihak kreditor menyerahkan nilai, yang menyatakan bahwa pihak kreditor menyerahkan nilai

ekonomi kepada debitor yang harus dikembalikannya setelah jatuh ekonomi kepada debitor yang harus dikembalikannya setelah jatuh tempo.

tempo.

• Risiko Risiko , yang menyatakan adanya risiko yang mungkin timbul sepanjang, yang menyatakan adanya risiko yang mungkin timbul sepanjang

 jarak antara saat memberikan d

 jarak antara saat memberikan dan pelunasannya.an pelunasannya.

• Prestasi Prestasi , yang menyatakan bahwa kredit mengandung prestasi berupa, yang menyatakan bahwa kredit mengandung prestasi berupa

pembayaran bunga. pembayaran bunga.

• Persetujuan/perjanjian Persetujuan/perjanjian , yang menyatakan bahwa antara kreditor dan, yang menyatakan bahwa antara kreditor dan

debitor terdapat persetujuan dan dibuktikan dengan suatu perjanjian. debitor terdapat persetujuan dan dibuktikan dengan suatu perjanjian. 2. Pengelompokkan kredit 

2. Pengelompokkan kredit ::

Berdasarkan pengelompokkannya kredit dibagi ke dalam beberapa Berdasarkan pengelompokkannya kredit dibagi ke dalam beberapa kelompok, antara lain

kelompok, antara lain

a. Kredit berdasarkan hasil pemakaian (Galbraith, 1952) yaitu

a. Kredit berdasarkan hasil pemakaian (Galbraith, 1952) yaitu kreditkredit positif , kredit netral, dan kredit negatif (kredit

positif , kredit netral, dan kredit negatif (kredit tidak produktif).tidak produktif). - Kredit positif

- Kredit positif yaitu setelah yaitu setelah jangka waktu pjangka waktu peminjaman dan eminjaman dan uang yanguang yang dipinjam sudah dipa

dipinjam sudah dipakai habis, petani akakai habis, petani akan mendapatkan hn mendapatkan hasil asil sebesarsebesar  jumlah

 jumlah pinjaman pinjaman ditambah ditambah dengan dengan bunga, bunga, ongkos ongkos pinjaman pinjaman lainnya,lainnya, dan keuntungan untuk dirinya.

dan keuntungan untuk dirinya.

- Kredit netral yaitu kredit yang hasil pemakaiannya hanya menghasilkan - Kredit netral yaitu kredit yang hasil pemakaiannya hanya menghasilkan

 jumlah  jumlah

▸ Baca selengkapnya: contoh proposal pengajuan dana gereja

(6)

pinjaman ditambah dengan bunga dan ongkos pinjaman lainnya. Kredit pinjaman ditambah dengan bunga dan ongkos pinjaman lainnya. Kredit ini

ini disebut disebut pula pula sebagaisebagai maintenance credit.maintenance credit. - Kredit

- Kredit negatif negatif yaitu hasil yaitu hasil yang dipyang diperoleh dari eroleh dari pemakaian pemakaian pinjamanpinjaman kurang dari jumlahyang diperlukan untuk membayar jumlah pinjaman, kurang dari jumlahyang diperlukan untuk membayar jumlah pinjaman, bunga,

bunga, dan dan ongkos-ongkoongkos-ongkos s pinjaman pinjaman lainnya.lainnya. b. Kredit berdas

b. Kredit berdasarkan waktu yarkan waktu yaitu kredit jangkaitu kredit jangka pendek, a pendek, jangka jangka nenengah,nenengah, dan jangk

dan jangka a menengah, dmenengah, dan jangka an jangka panjang.panjang.

- Kredit jangka pendek terdiri atas kredit bulanan yang berjangka waktu - Kredit jangka pendek terdiri atas kredit bulanan yang berjangka waktu nol sampai tiga bulan ; Kredit musiman, jangka waktu antara tiga nol sampai tiga bulan ; Kredit musiman, jangka waktu antara tiga sampai dengan sembilan bulan; dan kredit tahunan yang berjangka sampai dengan sembilan bulan; dan kredit tahunan yang berjangka waktu sembilan sampai 12 bulan.

waktu sembilan sampai 12 bulan.

- Kredit jangka menengah adalah kredit yang batas pelunasannya satu - Kredit jangka menengah adalah kredit yang batas pelunasannya satu

sampai dengan lima tahun. sampai dengan lima tahun.

- Kredit jangka panjang adalah kredit yang jangka waktu pelunasannya - Kredit jangka panjang adalah kredit yang jangka waktu pelunasannya

lebih dari lima tahun. lebih dari lima tahun.

c, Kredit berdasarkan tujuan pemakaian, yaitu kredit

c, Kredit berdasarkan tujuan pemakaian, yaitu kredit produksi ( biasanyaproduksi ( biasanya kredit jangka pe

kredit jangka pendek dan menndek dan menengah) engah) , kredit modal untuk , kredit modal untuk barangbarang tidak bergerak yang merupakan kredit jangka panjang, dan kredit tidak bergerak yang merupakan kredit jangka panjang, dan kredit koperasi pertanian

koperasi pertanian..

- Kredit produksi , biasanya kredit jangka pendek atau jangka menengah - Kredit produksi , biasanya kredit jangka pendek atau jangka menengah dengan tujuan untuk :

dengan tujuan untuk :

(1). Membeli sarana produksi pertanian seperti pupuk, benih atau

(1). Membeli sarana produksi pertanian seperti pupuk, benih atau bibit,dll.bibit,dll. (2). Membayar

(2). Membayar ongkos-ongkos operasional.ongkos-ongkos operasional. (3). Membeli alat dan

(3). Membeli alat dan mesin pertanian.mesin pertanian. (4). Membiayai bangunan dan sarana

(4). Membiayai bangunan dan sarana penyimpanan produk.penyimpanan produk. - Kredit modal,

- Kredit modal, ditujukan untuk pembelian barang tidak bergerak danditujukan untuk pembelian barang tidak bergerak dan merupakan

merupakan

kredit jangka panjang untuk pembiayaan : kredit jangka panjang untuk pembiayaan : (1). Membeli suatu perusahaan pertanian. (1). Membeli suatu perusahaan pertanian.

(2). Membeli tambahan tanah untuk perluasan usahatani. (2). Membeli tambahan tanah untuk perluasan usahatani.

(3). Membiayai pembuatan pabrik dan sarana bangunan lainnya. (3). Membiayai pembuatan pabrik dan sarana bangunan lainnya.

(4). Memperbaiki perbaikan mutu tanah, seperti membuat saluran (4). Memperbaiki perbaikan mutu tanah, seperti membuat saluran

drainase

(7)

- Kredit koperasi pertanian yaitu kredit yang dapat dipakai untuk : - Kredit koperasi pertanian yaitu kredit yang dapat dipakai untuk :

(!). Membayar ongkos operasional. (!). Membayar ongkos operasional. (2). Membiayai sarana

(2). Membiayai sarana pendukungpendukung

(3). Membiayai sarana penyimpanan produk. (3). Membiayai sarana penyimpanan produk.

(4). Membiayai sarana bangunan dan alat-alat produksi. (4). Membiayai sarana bangunan dan alat-alat produksi. (5). Membiayai keperluan lainnya.

(5). Membiayai keperluan lainnya. 3.

3. Tujuan Pemberian Kredit Tujuan Pemberian Kredit 

• Bagi bank:Bagi bank:

a)

a) Profitability Profitability , artinya ada keuntungan yang diperoleh secara wajar, artinya ada keuntungan yang diperoleh secara wajar b)

b) Safety,Safety, artinya harus aman dengan risiko yang telah artinya harus aman dengan risiko yang telah dimitigasidimitigasi sebelumnya.

sebelumnya.

• Bagi nasabah: memberikan manfaat yang positif bagi masyarakatBagi nasabah: memberikan manfaat yang positif bagi masyarakat

luas,dan meningkatkan produktivitas usaha. luas,dan meningkatkan produktivitas usaha.

• Bagi masyarakat umumBagi masyarakat umum Kredit akan Kredit akan dapat medapat menunjang nunjang pertumbuhanpertumbuhan

ekonomi nasional, dan meningkatkan kesempatan kerja ekonomi nasional, dan meningkatkan kesempatan kerja..

4.

4. Prosedur Kredit Prosedur Kredit 

• Merencanakan Pasar Sasaran.Merencanakan Pasar Sasaran.

Bank ha

Bank harus mempunrus mempunyai perencayai perencanaan yannaan yang baik g baik seperti seperti pasar manpasar manaa yang

yang akan akan dituju ddituju dalam memalam memasarkan asarkan kreditnya, kreditnya, misalnya misalnya memfokuskanmemfokuskan pada

pada pemeberian kredit unpemeberian kredit untuk sektor ril, sektor ptuk sektor ril, sektor pertanian, sektor indusertanian, sektor industri, dll.tri, dll.

• Menentukan kriteria risiko yang dapat diterima Menentukan kriteria risiko yang dapat diterima bank.bank.

Bank hanya memasarkan kredit apabila kriteria r

Bank hanya memasarkan kredit apabila kriteria risikonya jelas dan dapatisikonya jelas dan dapat dimitigasi,misalkan dengan: menetapkan

dimitigasi,misalkan dengan: menetapkan limit exposure limit exposure , jenis usaha, jenis usaha (dibuat ratingnya, dan rating apa saja yang layak dibiayai), lokasi dsb (dibuat ratingnya, dan rating apa saja yang layak dibiayai), lokasi dsb nya.

nya.

• Menentukan kriteria nasabah kredit yang diberikan, berdasar padaMenentukan kriteria nasabah kredit yang diberikan, berdasar pada

kriteria nasabah yang jelas. kriteria nasabah yang jelas.

(8)

5.

5. Putusan Kredit Putusan Kredit 

Setiap pemberian kredit agar dapat diterima bank (

Setiap pemberian kredit agar dapat diterima bank (bankable bankable )harus melalui)harus melalui mekanisme proses dan prosedur baku, antara lain:

mekanisme proses dan prosedur baku, antara lain:

• Ada permohonan kredit secara tertulisAda permohonan kredit secara tertulis •

• Dilengkapi dengan dokumen yang Dilengkapi dengan dokumen yang dipersyaratkandipersyaratkan •

• Disertai dengan proposal kreditDisertai dengan proposal kredit •

• Dibuat rekomendasi dan putusan kreditDibuat rekomendasi dan putusan kredit •

• Dibuat pemberitahuan putusan kredit secara tertulisDibuat pemberitahuan putusan kredit secara tertulis •

• Melakukan perjanjian kredit secara hukumMelakukan perjanjian kredit secara hukum •

• Proses pencairan kreditProses pencairan kredit •

• Melakukan pengawasan dan evaluasiMelakukan pengawasan dan evaluasi

6. Peranan Kredit Pertanian  6. Peranan Kredit Pertanian 

Pengalaman menunjukkan peran kredit pertanian sangat mendukung dalam Pengalaman menunjukkan peran kredit pertanian sangat mendukung dalam pembangunan sektor pertanian. Menurut Syukur

pembangunan sektor pertanian. Menurut Syukur et.al.,et.al., 1998, Kredit1998, Kredit merupakan salah satu faktor pendukung utama pengembangan adopsi merupakan salah satu faktor pendukung utama pengembangan adopsi teknologi usahatani. Kredit pertanian bukan sekedar faktor pelancar teknologi usahatani. Kredit pertanian bukan sekedar faktor pelancar pembangunan pertanian akan tetapi berfungsi pula sebagai satu titik kritis pembangunan pertanian akan tetapi berfungsi pula sebagai satu titik kritis pembangunan pertanian.

pembangunan pertanian. Peranan kredit se

Peranan kredit sebagai pelancar pbagai pelancar pembangunan pertanembangunan pertanian antara lain ian antara lain ::

a.

a. membantu petani kecil dalam mengatasi keterbatasan modal denganmembantu petani kecil dalam mengatasi keterbatasan modal dengan bunga relatif ringan,

bunga relatif ringan,

b.

b. mengurangi ketergantungan petani pada pedagang perantara danmengurangi ketergantungan petani pada pedagang perantara dan pelepas uang, sehingga bisa berperan dalam memperbaiki struktur dan pelepas uang, sehingga bisa berperan dalam memperbaiki struktur dan pola pemasaran hasil pertanian.

pola pemasaran hasil pertanian.

c.

c. mekanisme transfer pendapatan untuk mendorong pemerataan, danmekanisme transfer pendapatan untuk mendorong pemerataan, dan

d.

d. insentif bagi petani untuk meningkatkan produksi pertanian.insentif bagi petani untuk meningkatkan produksi pertanian. Dalam tatanan konseptual, menurut Tampubolon (2002

Dalam tatanan konseptual, menurut Tampubolon (2002),), kredit dianggapkredit dianggap mampu memutuskan lingkaran setan kemiskinan di perdesaan . Dengan mampu memutuskan lingkaran setan kemiskinan di perdesaan . Dengan pasokan kredit diharapkan dapat meningkatkan kemampuan petani dalam pasokan kredit diharapkan dapat meningkatkan kemampuan petani dalam membeli saprodi sehingga produktivitas panen meningkat. Mengingat membeli saprodi sehingga produktivitas panen meningkat. Mengingat urgensi kredit ini, maka dalam proses perencanaan program pembangunan urgensi kredit ini, maka dalam proses perencanaan program pembangunan pertanian, aspek permodalan merupakan salah satu faktor penting yang pertanian, aspek permodalan merupakan salah satu faktor penting yang selalu mendapat perhatian khusus dari pemerintah. Oleh karena itu selalu mendapat perhatian khusus dari pemerintah. Oleh karena itu pemberian kredit program biasanya sejalan atau dijadikan sebagai unsur pemberian kredit program biasanya sejalan atau dijadikan sebagai unsur pelancar bagi program pembangunan pertanian lainnya.

pelancar bagi program pembangunan pertanian lainnya. Menurut Hermanto (1992),

Menurut Hermanto (1992), dalam pelaksanaan kebijakan kredit programdalam pelaksanaan kebijakan kredit program sebenarnya pemerintah telah memberikan subsidi pada beberapa hal, sebenarnya pemerintah telah memberikan subsidi pada beberapa hal, diantaranya :

(9)

a.

a. subsidi terhadap tingkat suku bungasubsidi terhadap tingkat suku bunga

b.

b. subsidi terhadap biaya risiko kegagalan kreditsubsidi terhadap biaya risiko kegagalan kredit

c.

c. subsidi kepada biaya administrasi dalam penyaluran, pelayanan, dansubsidi kepada biaya administrasi dalam penyaluran, pelayanan, dan penarikan kredit.

penarikan kredit.

Sistem pembiayaan Kredit Program  Sistem pembiayaan Kredit Program  Menurut Soenanto

Menurut Soenanto et al et al , (1992), perkembangan kredit program pemerintah, (1992), perkembangan kredit program pemerintah untuk sektor pertanian tidak dapat dipisahkan dengan program intensifikasi untuk sektor pertanian tidak dapat dipisahkan dengan program intensifikasi pertanian

pertanian dan pdan program penrogram peningkatan ingkatan ekonomi peekonomi perdesaan. Agrdesaan. Agenda uenda utamatama dari program tersebut adalah untuk mencapai swasembada beras nasional. dari program tersebut adalah untuk mencapai swasembada beras nasional. Dari upaya tersebut lahirlah program Bimas yang keberhasilannya sangat Dari upaya tersebut lahirlah program Bimas yang keberhasilannya sangat ditunjang oleh keberadaan program kredit pertanian.

ditunjang oleh keberadaan program kredit pertanian. Kebijakan Kredit Program Pemerintah 

Kebijakan Kredit Program Pemerintah 

Penyusunan sebuah opsi kebijakan sangat dipengaruhi oleh kondisi saat Penyusunan sebuah opsi kebijakan sangat dipengaruhi oleh kondisi saat kebijakan tersebut dibuat serta memperhatikan besaran biaya yang harus kebijakan tersebut dibuat serta memperhatikan besaran biaya yang harus ditanggung untuk mendukung efektivitas kinerja kebijakan tersebut. Dengan ditanggung untuk mendukung efektivitas kinerja kebijakan tersebut. Dengan demikian seiring dengan dinamika kondisi masyarakat sebagai kebijakan demikian seiring dengan dinamika kondisi masyarakat sebagai kebijakan serta ketersediaan anggaran pemerintah, maka sudah sewajarnya jika serta ketersediaan anggaran pemerintah, maka sudah sewajarnya jika dilakukan evaluasi secara berkelanjutan untuk selanjutnya dilakukan dilakukan evaluasi secara berkelanjutan untuk selanjutnya dilakukan penyempurnaan. Demikian juga dalam hubungannya dengan kebijakan penyempurnaan. Demikian juga dalam hubungannya dengan kebijakan terkait kredit program dan bantuan modal untuk petani dan pelaku usaha terkait kredit program dan bantuan modal untuk petani dan pelaku usaha pertanian lainnya.

pertanian lainnya.

Keunggulan dan Kelemahan Sistem Kredit

Keunggulan dan Kelemahan Sistem Kredit Program Program 

Program pemerintah dalam membantu pembiayaan di sektor pertanian Program pemerintah dalam membantu pembiayaan di sektor pertanian secara umum

secara umum diwujudkan dadiwujudkan dalam dua belam dua bentuk yaitu ntuk yaitu ::

a.

a. Bantuan langsung (Bantuan langsung (grant grant ) dan bersifat bergulir. Pada bentuk ini tidak ada) dan bersifat bergulir. Pada bentuk ini tidak ada kewajiban secara tegas untuk mengembalikan baik

kewajiban secara tegas untuk mengembalikan baik pokok maupunpokok maupun bunga. Contoh bantuan langsung ini adalah untuk program PUAP. bunga. Contoh bantuan langsung ini adalah untuk program PUAP.

b.

b. Kredit komersial dengan bantuan subsidi bunga oleh pemerintah.Kredit komersial dengan bantuan subsidi bunga oleh pemerintah. Keunggulan bantuan langsung (grant) adalah 

Keunggulan bantuan langsung (grant) adalah  :: petani benar-benarpetani benar-benar dibantu modal secara penuh tanpa ada beban risiko untuk mengembalikan dibantu modal secara penuh tanpa ada beban risiko untuk mengembalikan hutang sehingga mereka lebih tenang

hutang sehingga mereka lebih tenang dalam berusahatani.dalam berusahatani. Kelemahan bantuan langsung (grant) adalah 

Kelemahan bantuan langsung (grant) adalah  ::

a.

a. kurang mendidik petani untuk lebih bertanggungjawab dan berperilakukurang mendidik petani untuk lebih bertanggungjawab dan berperilaku profesional dalam penggunaan dana masyarakat.

profesional dalam penggunaan dana masyarakat.

b.

(10)

c.

c. kontinuitas pelaksanaan sangat tergantung dengan keberadaan suatukontinuitas pelaksanaan sangat tergantung dengan keberadaan suatu proyek sehingga ketika proyek berakhir programpun juga terhenti.

proyek sehingga ketika proyek berakhir programpun juga terhenti.

d.

d. reward reward dandan punishment punishment sangat lemah, dansangat lemah, dan

e.

e. sangat membebani anggaran pemerintah dengan output yang tidak terukursangat membebani anggaran pemerintah dengan output yang tidak terukur secara jelas.

secara jelas.

Keunggulan Kredit komersial bersubsidi (seperti KKP) yaitu  Keunggulan Kredit komersial bersubsidi (seperti KKP) yaitu  ::

a.

a. bunga relatif rendah dan terjangkau,bunga relatif rendah dan terjangkau,

b.

b. bentuk pinjaman yang sebagian diwujudkan dalam bentuk natura cukupbentuk pinjaman yang sebagian diwujudkan dalam bentuk natura cukup membantu petani sehingga tidak merepotkan petani untuk membeli membantu petani sehingga tidak merepotkan petani untuk membeli saprodi di kios/toko saprotan,

saprodi di kios/toko saprotan,

c.

c. pengusulan secara berkelompok untuk mmendapatkan kredit juga lebihpengusulan secara berkelompok untuk mmendapatkan kredit juga lebih efisien dan murah, disamping merangsang anggota kelompok untuk efisien dan murah, disamping merangsang anggota kelompok untuk bekerja lebih solid,

bekerja lebih solid,

d.

d. walaupun belum secara maksimal, dalam taraf tertentu dapat mendidikwalaupun belum secara maksimal, dalam taraf tertentu dapat mendidik masyarakat untuk lebih bertanggungjawab dan profesional dalam masyarakat untuk lebih bertanggungjawab dan profesional dalam pengelolaan dana masyarakat, serta

pengelolaan dana masyarakat, serta

e.

e. petani/kelompoktani dapat mengenal prosedur dan mekanisme sistempetani/kelompoktani dapat mengenal prosedur dan mekanisme sistem perbankan sehingga diharapkan seandainya program berakhir mereka perbankan sehingga diharapkan seandainya program berakhir mereka sudah terbiasa berurusan dengan perbankan dan dapat secara mandiri sudah terbiasa berurusan dengan perbankan dan dapat secara mandiri mengajukan pembiayaan usahataninya.

mengajukan pembiayaan usahataninya.

Kelemahan dari jenis kredit program bersubsidi adalah  Kelemahan dari jenis kredit program bersubsidi adalah  ::

a.

a. masih relatif sulit diakses oleh petani karena syarat pengajuan yangmasih relatif sulit diakses oleh petani karena syarat pengajuan yang cukup ketat,

cukup ketat,

b.

b. waktu yang dibutuhkan dari mulai pengajuan kredit hingga realisasiwaktu yang dibutuhkan dari mulai pengajuan kredit hingga realisasi dinilai masih relatif lama,

dinilai masih relatif lama,

c.

c. persyaratan agunan yang mengharuskan tanah bersertifikat, persyaratan agunan yang mengharuskan tanah bersertifikat, sertaserta

dalam kasus tertentu keharusan berkelompok dengan luasan areal minimal dalam kasus tertentu keharusan berkelompok dengan luasan areal minimal yang.

yang.

Jenis-jenis kredit Jenis-jenis kredit

Kredit

Kredit dapat dibagdapat dibagi dalam i dalam 3 jenis 3 jenis , yaitu, yaitu 1). Kredit program pemerintah.

1). Kredit program pemerintah.

Kredit program adalah kredit yang diperoleh dari pemerintah untuk Kredit program adalah kredit yang diperoleh dari pemerintah untuk

mendukung

mendukung kegiatan kegiatan masyarakat masyarakat seperti seperti Kredit Kredit Ketahanan Ketahanan PanganPangan (KKP). Kredit

(11)

2). Kredit dari lembaga formal, 2). Kredit dari lembaga formal,

Kredit ini diperoleh dari

Kredit ini diperoleh dari lembaga keuangan perbankan (BRI,BPR,dll) danlembaga keuangan perbankan (BRI,BPR,dll) dan lembaga keuangan bukan bank (LKBB) seperti perusahaan sewa guna lembaga keuangan bukan bank (LKBB) seperti perusahaan sewa guna ((leasing leasing ), ), Perusahaan Perusahaan modal modal ventura, ventura, dll.dll.

3). Kredit dari lembaga informal, seperti kredit yang diperoleh dari 3). Kredit dari lembaga informal, seperti kredit yang diperoleh dari

pedagang,

pedagang, pelepas pelepas uang, uang, kelompoktani, kelompoktani, dan dan sebagainya.sebagainya.

7. Sumber-sumber pembiayaan : 7. Sumber-sumber pembiayaan :

Sumber pembiayaan pertanian dapat diperoleh antara lain dari Kredit Sumber pembiayaan pertanian dapat diperoleh antara lain dari Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKP-E), Kredit Usaha Rakyat (KUR) Ketahanan Pangan dan Energi (KKP-E), Kredit Usaha Rakyat (KUR),, Modal Ventura, sistem tunda jual (gabah, komoditas peternakan dan Modal Ventura, sistem tunda jual (gabah, komoditas peternakan dan perkebunan), pembiayaan sistim syariah untuk agribisnis, pemanfaatan perkebunan), pembiayaan sistim syariah untuk agribisnis, pemanfaatan laba BUMN, Kredit Usaha Mikro dan Kecil (KUMK) pada sektor pertanian laba BUMN, Kredit Usaha Mikro dan Kecil (KUMK) pada sektor pertanian untuk

untuk membiayai membiayai usaha usaha budidaya budidaya yang yang belum belum dibiayai dibiayai KKP KKP sepertiseperti pengadaan sarana dan hasil produksi dan pengadaan alat dan mesin pengadaan sarana dan hasil produksi dan pengadaan alat dan mesin pertanian.

pertanian.

Berikut ini diuraikan mengenai Kredit Ketahanan Pangan dan Energi Berikut ini diuraikan mengenai Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKP-E), Kredit Usaha Rakyat (KUR), dan Modal Ventura

E), Kredit Usaha Rakyat (KUR), dan Modal Ventura a.

a. Kredit KeKredit Ketahanan tahanan Pangan Pangan dan Enedan Energi (KKP-E)rgi (KKP-E)

KKP-E adalah kredit invesatsi dan/atau modal kerja yang diberikan KKP-E adalah kredit invesatsi dan/atau modal kerja yang diberikan dalam rangka mendukung pelaksanaan Program Ketahanan Pangan dalam rangka mendukung pelaksanaan Program Ketahanan Pangan dandan Program Pengembangan Tanaman Bahan Baku Bahan Bakar

Program Pengembangan Tanaman Bahan Baku Bahan Bakar Nabati.Nabati. KPP-E adalah kredit investasi dan atau modal kerja yang diiberikan oleh KPP-E adalah kredit investasi dan atau modal kerja yang diiberikan oleh Bank Pelaksana kepada petani/peternak melalui kelompok tani atau Bank Pelaksana kepada petani/peternak melalui kelompok tani atau koperasi. Pola penyalurannya executing, sumber dana 100% dari koperasi. Pola penyalurannya executing, sumber dana 100% dari perbankan dan risiko ditanggung oleh

perbankan dan risiko ditanggung oleh perbankan.perbankan. 1). Tujuan

1). Tujuan

(a). meningkatkan ketahanan pangan nasional dan

(a). meningkatkan ketahanan pangan nasional dan mendukung programmendukung program pengembangan tanaman untuk bahan bakar nabati ,

pengembangan tanaman untuk bahan bakar nabati ,

(b). membantu petani atau peternak dibidang permodalan agar dapat (b). membantu petani atau peternak dibidang permodalan agar dapat menerapkan teknologi rekomendasi sehingga produktivitas dan menerapkan teknologi rekomendasi sehingga produktivitas dan pendapatan petani menjadi lebih baik.

pendapatan petani menjadi lebih baik.

2). Sasaran 2). Sasaran

(a).Petani, dalam rangka pengembangan tanaman pangan: padi, (a).Petani, dalam rangka pengembangan tanaman pangan: padi,

 jagung,

 jagung, kedelai, kedelai, ubi ubi kayu, kayu, ubi ubi jalar, jalar, kacang kacang tanah, tanah, koro,koro, perbenihan (padi, jagung dan/atau kedelai);

(12)

(b). Petani dalam rangka pengembangan hortikultura: bawang merah, (b). Petani dalam rangka pengembangan hortikultura: bawang merah, cabai, kentang, bawang putih, tomat, jahe, kunyit, kencur, cabai, kentang, bawang putih, tomat, jahe, kunyit, kencur, pisang, salak, nenas, buah naga, melon, semangka, pepaya, pisang, salak, nenas, buah naga, melon, semangka, pepaya, strawberi, pemeliharaan manggis, mangga, durian, jeruk strawberi, pemeliharaan manggis, mangga, durian, jeruk dan/atau apel;

dan/atau apel;

(c). Petani, dalam rangka pengembangan perkebunan : budidaya (c). Petani, dalam rangka pengembangan perkebunan : budidaya

tebu. tebu.

(d). Peternak, dalam rangka pengembangan peternakan : sapi (d). Peternak, dalam rangka pengembangan peternakan : sapi potong, sapi perah, pembibitan sapi, kerbau, kambing/domba, potong, sapi perah, pembibitan sapi, kerbau, kambing/domba, ayam ras, ayam buras, itik,

ayam ras, ayam buras, itik, burung puyuh, dan/kelinci;burung puyuh, dan/kelinci;

(e). Koperasi dalam rangka Pengadaan pangan : gabah, jagung (e). Koperasi dalam rangka Pengadaan pangan : gabah, jagung

dan/atau kedelai. dan/atau kedelai. (f).

(f). Kelompok Kelompok tani dalam tani dalam rangka rangka pengadaan/peremapengadaan/peremajaan alat jaan alat dandan mesin untuk mendukung usaha tersebut di atas meliputi traktor, mesin untuk mendukung usaha tersebut di atas meliputi traktor, power threser, corn sheller, pompa air, dryer, vacuum fryer, power threser, corn sheller, pompa air, dryer, vacuum fryer, chopper, mesin tetes, pendingin susu, dan/atau biodigester. chopper, mesin tetes, pendingin susu, dan/atau biodigester.

3). Suku Bunga 3). Suku Bunga

Suku bunga yang dibayar petani peserta KKP-E adalah sebesar suku Suku bunga yang dibayar petani peserta KKP-E adalah sebesar suku bunga komersial dikurangi subsidi yang dibayar oleh pemerintah. bunga komersial dikurangi subsidi yang dibayar oleh pemerintah. Suku bunga bersubsidi yang dibayar oleh petani Tebu sebesar 7% Suku bunga bersubsidi yang dibayar oleh petani Tebu sebesar 7% per tahun dan untuk petani Tanaman Pangan, Hortikultura, per tahun dan untuk petani Tanaman Pangan, Hortikultura, Peternakan dan Pengadaan Pangan, dan kelompok tani alsintan Peternakan dan Pengadaan Pangan, dan kelompok tani alsintan sebesar 6% per tahun. Ketentuan ini berlaku mulai 1 April 2009 s/d sebesar 6% per tahun. Ketentuan ini berlaku mulai 1 April 2009 s/d 30 September 2009.

30 September 2009. 4). Jangka Waktu

4). Jangka Waktu

Jangka waktu kredit disesuaikan dengan siklus usaha, paling lama 5 Jangka waktu kredit disesuaikan dengan siklus usaha, paling lama 5 tahun.

tahun.

5). Besaran Kredit 5). Besaran Kredit

Kebutuhan indikatif untuk tiap komoditas sebagai berikut : padi sawah Kebutuhan indikatif untuk tiap komoditas sebagai berikut : padi sawah irigasi : Rp 5,032 juta/Ha, padi tadah hujan/gogo rancah : Rp 5,032 irigasi : Rp 5,032 juta/Ha, padi tadah hujan/gogo rancah : Rp 5,032  juta/Ha, padi hibrida

 juta/Ha, padi hibrida : Rp : Rp 6,590/Ha, padi pasang surut 6,590/Ha, padi pasang surut : Rp : Rp 3,357/Ha,3,357/Ha,  jagung

 jagung hibrida hibrida : : Rp Rp 5,845 5,845 juta/Ha, juta/Ha, kedelai kedelai : : Rp Rp 4,754 4,754 juta/Ha, juta/Ha, ubiubi kayu : Rp 4,685 juta/Ha, ubi jalar : Rp 8,761 juta/Ha, kacang tanah : kayu : Rp 4,685 juta/Ha, ubi jalar : Rp 8,761 juta/Ha, kacang tanah : Rp 5,661 juta/Ha, koro : Rp 5,830 juta/Ha, perbenihan padi : Rp Rp 5,661 juta/Ha, koro : Rp 5,830 juta/Ha, perbenihan padi : Rp 7,145 juta/Ha, perbenihan jagung : Rp 6,675 juta/Ha, perbenihan 7,145 juta/Ha, perbenihan jagung : Rp 6,675 juta/Ha, perbenihan kedelai : Rp 5,453 juta/Ha, cabai : Rp 49,290 juta/Ha, bawang merah kedelai : Rp 5,453 juta/Ha, cabai : Rp 49,290 juta/Ha, bawang merah : 46,195 juta/Ha, kentang : Rp 46,356 juta/Ha, Jahe : Rp 29,500 : 46,195 juta/Ha, kentang : Rp 46,356 juta/Ha, Jahe : Rp 29,500  juta/Ha,

(13)

pisang : 18 juta/Ha, nenas : Rp 38 juta/Ha, buah naga : Rp 41,029 pisang : 18 juta/Ha, nenas : Rp 38 juta/Ha, buah naga : Rp 41,029  juta/Ha,

 juta/Ha, melon melon : : Rp Rp 35,769 35,769 juta/Ha, juta/Ha, semangka semangka : : Rp Rp 24,548 24,548 juta/Ha,juta/Ha, pepaya : Rp 19 juta/Ha, salak : Rp 48,961 juta/Ha, stroberi : Rp pepaya : Rp 19 juta/Ha, salak : Rp 48,961 juta/Ha, stroberi : Rp 49,147 juta/Ha, durian : Rp 20,239 juta/Ha, mangga : Rp 20,504 49,147 juta/Ha, durian : Rp 20,239 juta/Ha, mangga : Rp 20,504  juta/Ha, manggis :Rp 20,831 juta/Ha, jeruk :

 juta/Ha, manggis :Rp 20,831 juta/Ha, jeruk : Rp 49,527 juta/Ha, apel :Rp 49,527 juta/Ha, apel : Rp 48,092 juta/Ha, tebu Rp 18 juta/Ha, ayam buras : Rp 50 Rp 48,092 juta/Ha, tebu Rp 18 juta/Ha, ayam buras : Rp 50  juta/peternak,

 juta/peternak, ayam ayam ras ras petelur petelur : : Rp Rp 50 50 juta/peternak, juta/peternak, ayam ayam rasras pedaging : Rp 50 juta/peternak, burung puyuh: Rp 50 juta/peternak, pedaging : Rp 50 juta/peternak, burung puyuh: Rp 50 juta/peternak, sapi potong/perah dara/pedet : Rp 50 juta/peternak, penggemukan sapi potong/perah dara/pedet : Rp 50 juta/peternak, penggemukan sapi: Rp 50 juta/peternak, pembibitan sapi: Rp 50 juta/peternak, sapi: Rp 50 juta/peternak, pembibitan sapi: Rp 50 juta/peternak, kambing : Rp 50 juta/peternak, kerbau : Rp 50 juta/peternak.

kambing : Rp 50 juta/peternak, kerbau : Rp 50 juta/peternak. 6). Persyaratan dan Kewajiban

6). Persyaratan dan Kewajiban

(a) .Petani mempunyai identitas diri. (a) .Petani mempunyai identitas diri.

(b). Petani menjadi anggota kelompok Tani. (b). Petani menjadi anggota kelompok Tani.

(c).Menggarap sendiri lahannya (petani pemilik penggarap) atau (c).Menggarap sendiri lahannya (petani pemilik penggarap) atau

menggarap lahan orang lain (petani penggarap). menggarap lahan orang lain (petani penggarap).

(d).Apabila menggarap lahan orang lain diperlukan surat (d).Apabila menggarap lahan orang lain diperlukan surat kuasa/keterangan dari pemilik lahan yang diketahui oleh Kepala kuasa/keterangan dari pemilik lahan yang diketahui oleh Kepala Desa.

Desa.

(e). Luas lahan petani yang dibiayai maksimum 4 (empat) Ha dan (e). Luas lahan petani yang dibiayai maksimum 4 (empat) Ha dan

tidak melebihi plafon kredit Rp 50 juta per petani. tidak melebihi plafon kredit Rp 50 juta per petani.

(f). Petani peserta paling kurang berumur 21 (dua puluh satu) tahun (f). Petani peserta paling kurang berumur 21 (dua puluh satu) tahun

atau sudah menikah. atau sudah menikah.

(g). Bersedia mengikuti petunjuk dinas

(g). Bersedia mengikuti petunjuk dinas teknis atau penyuluh pertanianteknis atau penyuluh pertanian dan mematuhi ketentuan-ketentuan sebagai peserta KKP-E.

dan mematuhi ketentuan-ketentuan sebagai peserta KKP-E.

7). Prosedur Penyaluran 7). Prosedur Penyaluran

Penyaluran KKP-E dapat dilakukan secara mandiri melalui kelompok Penyaluran KKP-E dapat dilakukan secara mandiri melalui kelompok tani/koperasi atau bekerjasama dengan mitra

tani/koperasi atau bekerjasama dengan mitra usaha.usaha. (a). Prosedur P

(a). Prosedur Penyaluran KKP-E enyaluran KKP-E Melalui KelompoMelalui Kelompok Tani/Koperask Tani/Koperasi i ::

(1). Kelompok Tani menyusun RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan (1). Kelompok Tani menyusun RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan

Kelompok ) di bantu oleh

Kelompok ) di bantu oleh Petugas Dinas Teknis setempat/PPL.Petugas Dinas Teknis setempat/PPL. (2). Dinas Teknis/PPL terkait mensahkan RDKK.

(2). Dinas Teknis/PPL terkait mensahkan RDKK.

(3). RDKK yang sudah disahkan diajukan langsung ke Bank Pelaksana. (3). RDKK yang sudah disahkan diajukan langsung ke Bank Pelaksana. (4). Bank pelaksana meneliti kelengkapan dokumen RDKK, dan apabila (4). Bank pelaksana meneliti kelengkapan dokumen RDKK, dan apabila dinilai layak kemudian bank menandatangani akad kredit dengan dinilai layak kemudian bank menandatangani akad kredit dengan Kelompok tani, selanjutnya menyalurkan KKP-E kepada Kelompok Kelompok tani, selanjutnya menyalurkan KKP-E kepada Kelompok

(14)

Tani. Tani.

(5). Kelompok Tani meneruskan KKP-E kepada petani anggota (5). Kelompok Tani meneruskan KKP-E kepada petani anggota

kelompok. kelompok.

(6). Petani mengembalikan kredit kepada kelompok tani. (6). Petani mengembalikan kredit kepada kelompok tani.

(7). Kelompok tani mengembalikan KKP-E langsung kepada Bank (7). Kelompok tani mengembalikan KKP-E langsung kepada Bank

Pelaksana sesuai jadwal yang disepakati dalam akad kredit. Pelaksana sesuai jadwal yang disepakati dalam akad kredit.

(b). Prosedur Penyaluran KKP-E Bekerjasama dengan Mitra Usaha : (b). Prosedur Penyaluran KKP-E Bekerjasama dengan Mitra Usaha :

(1) Kelompok Tani menyusun RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan (1) Kelompok Tani menyusun RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan

Kelompok) dibantu oleh Petugas Dinas Teknis setempat/PPL. Kelompok) dibantu oleh Petugas Dinas Teknis setempat/PPL. (2).Dinas Teknis/PPL terkait mensahkan RDKK.

(2).Dinas Teknis/PPL terkait mensahkan RDKK.

RDKK yang sudah disahkan diajukan langsung ke Bank RDKK yang sudah disahkan diajukan langsung ke Bank Pelaksana.

Pelaksana.

(3). Bank Pelaksana meneliti kelengkapan dokumen RDKK, dan (3). Bank Pelaksana meneliti kelengkapan dokumen RDKK, dan

apabila dinilai layak kemudian bank

apabila dinilai layak kemudian bank menandatangani akad kreditmenandatangani akad kredit dengan kelompok tani, selanjutnya menyalurkan KKP-E kepada dengan kelompok tani, selanjutnya menyalurkan KKP-E kepada Kelompok Tani.

Kelompok Tani.

(4). Dalam hal Kelompok Tani/koperasi bekerjasama dengan Mitra (4). Dalam hal Kelompok Tani/koperasi bekerjasama dengan Mitra Usaha (Perusahaan BUMN, BUMD, Swasta lain yang memiliki Usaha (Perusahaan BUMN, BUMD, Swasta lain yang memiliki usaha bidang pertanian, maka mitra usaha dapat bertindak usaha bidang pertanian, maka mitra usaha dapat bertindak sebagai penjamin pasar atau kredit (avalis) sesuai perjanjian sebagai penjamin pasar atau kredit (avalis) sesuai perjanjian pihak yang bermitra. Mitra Usaha bisa menyediakan kreditnya pihak yang bermitra. Mitra Usaha bisa menyediakan kreditnya yang berkoordinasi dengan Bank Pelaksana.

yang berkoordinasi dengan Bank Pelaksana.

(5). Kelompok tani mengembalikan KKP-E langsung kepada Bank (5). Kelompok tani mengembalikan KKP-E langsung kepada Bank

Pelaksana sesuai jadwal yang disepakati dalam akad kredit. Pelaksana sesuai jadwal yang disepakati dalam akad kredit. 8).

8). Bank Bank PelaksanaPelaksana

Bank Pelaksana terdiri atas bank umum dan bank

Bank Pelaksana terdiri atas bank umum dan bank daerah :daerah : Bank Umum

Bank Umum 1.

1. PT. PT. Bank Bank BRI BRI (Persero), (Persero), TbkTbk 2.

2. PT. PT. Bank Bank BNI BNI (Persero), (Persero), TbkTbk 3.

3. PT. PT. Bank Bank Mandiri Mandiri (Persero), (Persero), TbkTbk 4.

4. PT. PT. Bank Bank Bukopin, Bukopin, TbkTbk 5.

5. PT. PT. Bank Bank BCA, BCA, TbkTbk 6.

6. PT. PT. Bank Bank Danamon, Danamon, TbkTbk 7.

(15)

8.

8. PT. BaPT. Bank Internnk Internasional asional Indonesia, Indonesia, TbkTbk 9.

9. PT. PT. Bank Bank CIMB CIMB Niaga, Niaga, TbkTbk 10.

10. PT. Bank PT. Bank Artha Graha, Artha Graha, TbkTbk Bank Pembangunan Daerah Bank Pembangunan Daerah 1.

1. Bank Bank Sumatera Sumatera UtaraUtara 2.

2. Bank Bank Sumatera Sumatera BaratBarat 3.

3. Bank Bank RiauRiau 4.

4. Bank Bank Sumatera Sumatera SelatanSelatan 5.

5. Bank Bank Jawa Jawa BaratBarat 6.

6. Bank Bank Jawa Jawa TengahTengah 7.

7. Bank Bank DI DI YogyakartaYogyakarta 8.

8. Bank Bank Jawa Jawa TimurTimur 9.

9. Bank Bank BaliBali 10.

10. Bank Bank Sulawesi SelatanSulawesi Selatan 11.

11. Bank Bank Kalimantan SelatanKalimantan Selatan 12.

12. Bank Bank PapuaPapua

Peran Dinas

Peran Dinas Teknis/StakeholdeTeknis/Stakeholderr

1. Melakukan upaya intermediasi akses permodalan ke Lembaga 1. Melakukan upaya intermediasi akses permodalan ke Lembaga

Perbankan. Perbankan. 2.

2. Membantu meMembantu melakukan identifikaslakukan identifikasi petani yang i petani yang layak dibiayai layak dibiayai KKP-E.KKP-E. 3.

3. Membantu meMembantu mencarikan pencarikan penjamin pasar njamin pasar atau penjamin atau penjamin kredit (avalis).kredit (avalis). 4. Melakukan bimbingan dan pengawasan agar kredit dimanfaatkan 4. Melakukan bimbingan dan pengawasan agar kredit dimanfaatkan

secara optimal dan tepat sasaran. secara optimal dan tepat sasaran.

b.

b. Kredit Kredit Usaha Usaha Rakyat Rakyat (KUR)(KUR)

KUR adalah kredit modal kerja dan atau kredit investasi yang diberikan KUR adalah kredit modal kerja dan atau kredit investasi yang diberikan oleh perbankan kepada debitor baru yang

oleh perbankan kepada debitor baru yang layak layak tetapi belumtetapi belum bankabel bankabel .. Usaha

Usaha layak layak adalah adalah usaha usaha calon calon debitor debitor yangyang menguntungkan/memberikan laba sehingga mampu membayar menguntungkan/memberikan laba sehingga mampu membayar bunga/kewajiban pokok kerdit/marjin dan mengembalikan seluruh bunga/kewajiban pokok kerdit/marjin dan mengembalikan seluruh hutang/kewajibanpokok kredit/pembiayaan dalam jangka waktu yang hutang/kewajibanpokok kredit/pembiayaan dalam jangka waktu yang disepakati bank dengan debitor dan memberikan sisa keuntungan untuk disepakati bank dengan debitor dan memberikan sisa keuntungan untuk

(16)

mengembangkan usahanya. mengembangkan usahanya.

Belum bankable adalah calon debitor yang belum dapat memenuhi Belum bankable adalah calon debitor yang belum dapat memenuhi persyaratan perkreditan / pembiayaan dari bank pemberi kredit antara persyaratan perkreditan / pembiayaan dari bank pemberi kredit antara lain dalam hal penyediaan agunan dan pemenuhan persyaratan lain dalam hal penyediaan agunan dan pemenuhan persyaratan perkreditan/pembiayaan yang sesuai dengan ketentuan bank.

perkreditan/pembiayaan yang sesuai dengan ketentuan bank. Tujuan dari KUR adalah :

Tujuan dari KUR adalah :

1). meningkatkan akses kredit/pembiayaan petani, kelompoktani 1). meningkatkan akses kredit/pembiayaan petani, kelompoktani dan gabungankelompoktani kepada lembaga keuangan dan gabungankelompoktani kepada lembaga keuangan perbankan,

perbankan,

2). mempercepat pertumbuhan sektor riil (tanaman pangan, 2). mempercepat pertumbuhan sektor riil (tanaman pangan,

hortikultura,

hortikultura, perkebunan perkebunan dan dan peternakan),peternakan),

3). Mendukung program ketahanan pangan dan program-program 3). Mendukung program ketahanan pangan dan program-program

lain

lain yang ada yang ada di di departemen departemen pertanian,pertanian,

4). Dalam rangka penanggulangan kemiskinan dan perluasan 4). Dalam rangka penanggulangan kemiskinan dan perluasan

kesempatan kerja

kesempatan kerja di di sektor sektor pertanian.pertanian.

Sasaran KUR adalah Sasaran KUR adalah 1). Hulu :

1). Hulu :

a. Pengadaan sarana produksi a. Pengadaan sarana produksi b. Pengadaan alsisntan pra

b. Pengadaan alsisntan pra panenpanen 2). On-farm

2). On-farm

a. Budidaya Tanaman pangan a. Budidaya Tanaman pangan b. Budidaya Hortukultura b. Budidaya Hortukultura c. Budidaya Perkebunan c. Budidaya Perkebunan d. Budidaya Peternakan d. Budidaya Peternakan 3). Hilir : 3). Hilir :

a. Pengadaan hasil produksi a. Pengadaan hasil produksi

b. Pengadaan alsisntan pasca panen b. Pengadaan alsisntan pasca panen c. Pengolahan hasil dan

c. Pengolahan hasil dan pemasaranpemasaran Persyaratan :

Persyaratan : 1.

1. Individu (Petani/PeternakIndividu (Petani/Peternak) : usia minimal ) : usia minimal 21 tahun ata21 tahun atau sudah meu sudah menikah,nikah, mengerjakan lahan sendiri atau menggarap atau

mengerjakan lahan sendiri atau menggarap atau menyewa lahan orangmenyewa lahan orang lain serta mempunyai KTP dan Kartu

lain serta mempunyai KTP dan Kartu Keluarga.Keluarga. 2.

(17)

Dinas Teknis setempat. Dinas Teknis setempat. 3.

3. Koperasi yang Koperasi yang dilengkapi dengadilengkapi dengan anggaran dan anggaran dasar dan anggsar dan anggaran rumaharan rumah tangga.

tangga. 4.

4. Badan hukuBadan hukum lain sesum lain sesuai dengan ai dengan ketentuan yang ketentuan yang berlakuberlaku 5.

5. Ketentuan Ketentuan lain yanlain yang ditetapak g ditetapak oleh peoleh perbankan.rbankan. Prosedur Mengakses KUR

Prosedur Mengakses KUR 1.

1. Petani/peternak,KelompokPetani/peternak,Kelompoktani, tani, Gapoktan, Gapoktan, Asosiasi Asosiasi petani, petani, dandan Koperasi yang membutuhkan kredit dapat menghubungi Kantor Koperasi yang membutuhkan kredit dapat menghubungi Kantor Cabang/Kantor Cabang Pembantu Bank Pelaksana terdekat.

Cabang/Kantor Cabang Pembantu Bank Pelaksana terdekat. 2.

2. Memenuhi persyaratan dokumenMemenuhi persyaratan dokumentasi sesuai dengan yang ditetapkantasi sesuai dengan yang ditetapkan Bank Pelaksana.

Bank Pelaksana. 3.

3. Mengajukan Mengajukan surat permosurat permohonan honan kredit /pembiaykredit /pembiayaan.aan. 4.

4. Bank PelaksBank Pelaksana akan ana akan melakukan pmelakukan penilaian kelayaenilaian kelayakan usaha kan usaha debitor.debitor. 5.

5. Keputusan Keputusan kredit/pembiayaan kredit/pembiayaan ada di ada di Bank PelaBank Pelaksana.ksana. Bank Pelaksana KUR

Bank Pelaksana KUR 1.

1. PT PT Bank Bank BRI(Persero), BRI(Persero), TbkTbk 2.

2. PT PT Bank Bank Mandiri Mandiri (Persero), (Persero), TbkTbk 3.

3. PT PT Bank Bank BNI(Persero), BNI(Persero), TbkTbk 4.

4. PT PT Bank Bank Bukopin, Bukopin, TbkTbk 5.

5. PT PT Bank Bank BTN(Persero).BTN(Persero). 6.

6. PT PT Bank Bank Syariah Syariah Mandiri.Mandiri. Perusahaan Penjamin

Perusahaan Penjamin 1.

1. PT.(Persero) PT.(Persero) Asuransi Asuransi Kredit InKredit Indonesia(PT donesia(PT Askrindo)Askrindo) 2.

2. Perum Perum Sarana Sarana Pengembangan Pengembangan UsahaUsaha Peranan Pemerintah(Pusat dan Daerah) Peranan Pemerintah(Pusat dan Daerah) 1.

1. Melakukan upaya Melakukan upaya intermediasi akses intermediasi akses permodalan ke permodalan ke LembagaLembaga Perbankan.

Perbankan.

2. Membantu melakukan identifikasi petani yang layak tetapi belum 2. Membantu melakukan identifikasi petani yang layak tetapi belum

bankable untuk dibiayai KUR. bankable untuk dibiayai KUR. 3.

3. Membantu Membantu mencatikan mencatikan penjamin penjamin pasar pasar ((off taker off taker ).). 4.

4. Melakukan pembinaan dMelakukan pembinaan dan pendampingan agar kredit / pembiayaanan pendampingan agar kredit / pembiayaan dimanfaatkan secara optimal.

(18)

3. Modal Ventura 3. Modal Ventura

Modal ini diperoleh dari perusahaan modal ventura yaitu suatu badan Modal ini diperoleh dari perusahaan modal ventura yaitu suatu badan berbentuk Perseroan Terbatas (PT) yang bergerak dalam bidang berbentuk Perseroan Terbatas (PT) yang bergerak dalam bidang pemberian pinjaman modal ventura dengan tujuan menyertakan modal pemberian pinjaman modal ventura dengan tujuan menyertakan modal kepada perusahaan kecil maupun menengah untuk menyokong kepada perusahaan kecil maupun menengah untuk menyokong pertumbuhan dan perkembangan kemampuan berusaha para pengusaha pertumbuhan dan perkembangan kemampuan berusaha para pengusaha tanpa menyimpang dari pelaksanaan kaidah bisnis yang sehat. tanpa menyimpang dari pelaksanaan kaidah bisnis yang sehat. Perusahaan modal ventura bukanlah sejenis yayasan yang ingin beramal, Perusahaan modal ventura bukanlah sejenis yayasan yang ingin beramal, tetapi yang ingin menanamkan modalnya dengan mengharapkan tetapi yang ingin menanamkan modalnya dengan mengharapkan keuntungan yang tinggi.

keuntungan yang tinggi. a.

a. PMV memPMV memberikan pberikan penyertaan enyertaan modal kamodal karena :rena :

1). Ingin memperoleh keuntungan dengan cara bagi hasil melalui 1). Ingin memperoleh keuntungan dengan cara bagi hasil melalui

kerjasama kemitraan dengan PU. kerjasama kemitraan dengan PU.

2). PPU memiliki potensi untuk dikembangkan dan prospek usahanya 2). PPU memiliki potensi untuk dikembangkan dan prospek usahanya

menguntungkan bila bekerjasama dengan PMV. menguntungkan bila bekerjasama dengan PMV.

3). Melalui jalinan kemitraan antara PMV dan PPU, maka PMV akan 3). Melalui jalinan kemitraan antara PMV dan PPU, maka PMV akan mendorong perusahaan kecil sampai menengah untuk mampu mendorong perusahaan kecil sampai menengah untuk mampu mandiri dan

mandiri dan lebih mengembangkan perusahaannya.lebih mengembangkan perusahaannya. 4.Kegiatan yang dapat dibiayai oleh Modal Ventura 4.Kegiatan yang dapat dibiayai oleh Modal Ventura

Pada dasarnya PMV dapat membiayai semua jenis usaha yang Pada dasarnya PMV dapat membiayai semua jenis usaha yang memiliki prospek dan potensi untuk berkembang. Usaha agribisnis memiliki prospek dan potensi untuk berkembang. Usaha agribisnis yang dapat dibiayai dengan PMV adalah usaha tanaman pangan yang dapat dibiayai dengan PMV adalah usaha tanaman pangan dan hortikultura, perkebunan, peternakan dan perikanan. Usaha dan hortikultura, perkebunan, peternakan dan perikanan. Usaha tersebut meliputi kegiatan budidaya, pengolahan, pemasaran dan tersebut meliputi kegiatan budidaya, pengolahan, pemasaran dan kegiatan jasa lainnya yang berhubungan dengan agribisnis.

kegiatan jasa lainnya yang berhubungan dengan agribisnis.

Bantuan modal ventura adalah PMV diberikan kepada PPU yang Bantuan modal ventura adalah PMV diberikan kepada PPU yang usahanya baru dimulai maupun pada tahap pengembangan usaha, usahanya baru dimulai maupun pada tahap pengembangan usaha, baik modal investasi untuk pembelian peralatan dan mesin, maupun baik modal investasi untuk pembelian peralatan dan mesin, maupun modal kerja seperti pupuk, benih, bahan baku dan

modal kerja seperti pupuk, benih, bahan baku dan lain-lain.lain-lain.

b.

b. Jenis Jenis PembiayaanPembiayaan

Jenis pembiayaan yang berlaku untuk usaha dalam bentuk perorangan Jenis pembiayaan yang berlaku untuk usaha dalam bentuk perorangan adalah sistem bagi hasil atau partisipasi terbatas. Jenis pembiayaan ini adalah sistem bagi hasil atau partisipasi terbatas. Jenis pembiayaan ini adalah suatu sistem pembiayaan oleh PMV dengan terlebih dahulu adalah suatu sistem pembiayaan oleh PMV dengan terlebih dahulu menentukan suatu persentase tertentu dari keuntungan bersih setiap menentukan suatu persentase tertentu dari keuntungan bersih setiap bulan atau periode tertentu, yang diperoleh PPU untuk diberikan kepada bulan atau periode tertentu, yang diperoleh PPU untuk diberikan kepada PMV. Bersarnya prosentase tersebut ditetapkan berdasarkan kesepakatan PMV. Bersarnya prosentase tersebut ditetapkan berdasarkan kesepakatan antara PMV dan PPU.

(19)

c.

c. Keuntungan Keuntungan yang yang diperoleh diperoleh PMVPMV 1.

1. Keuntungan bKeuntungan berupa uang erupa uang yang diperoleh yang diperoleh dari bagi hadari bagi hasil dengan sil dengan PPU.PPU. 2.

2. Aliran dana atau jasa Aliran dana atau jasa yang diperoleh dayang diperoleh dari bagi hasil dengari bagi hasil dengan PPU dapatn PPU dapat menjaga kelangsungan hidup PMV guna terus berpartisipasi dalam menjaga kelangsungan hidup PMV guna terus berpartisipasi dalam pembangunan ekonomi bangsa.

pembangunan ekonomi bangsa.

3. Sebagai bagian dari komunitas perusahaan nasional ikut andil 3. Sebagai bagian dari komunitas perusahaan nasional ikut andil mendorong tumbuhnya wiraswasta nasional yang tangguh dan mendorong tumbuhnya wiraswasta nasional yang tangguh dan berperan serta menyongsong era globalisasi.

berperan serta menyongsong era globalisasi.

Perusahaan Pasangan Usaha (PPU) adalah perusahaan yang berbentuk Perusahaan Pasangan Usaha (PPU) adalah perusahaan yang berbentuk perorangan atau kelompok/koperasi atau badan hukum penerima modal perorangan atau kelompok/koperasi atau badan hukum penerima modal ventura.

ventura. a.

a. Manfaat Manfaat modal modal ventura ventura bagi bagi PPUPPU 1.

1. Ketersediaan modal yang murah untuKetersediaan modal yang murah untuk jangka pendek, tanpa harusk jangka pendek, tanpa harus menyediakan agunan dan membayar cicilan pinjaman bulanan seperti menyediakan agunan dan membayar cicilan pinjaman bulanan seperti halnya pinjaman dari bank komersial.

halnya pinjaman dari bank komersial. 2.

2. PPU dapat PPU dapat memperoleh bantuan memperoleh bantuan manajemen dari manajemen dari PMV yangPMV yang mempunyai latar belakang bisnis yang kuat, sehingga meningkatkan mempunyai latar belakang bisnis yang kuat, sehingga meningkatkan peluang keberhasilan bisnis.

peluang keberhasilan bisnis. 3.

3. PPU dapat PPU dapat mengembangkan mengembangkan usaha dan usaha dan meningkatkan meningkatkan keuntungan.keuntungan.

b.

b. Jenis UsaJenis Usaha yang ha yang dapat mempedapat memperoleh modal roleh modal venturaventura

Usaha agribisnis perorangan, kelompo tani atau perusahaan berbadan Usaha agribisnis perorangan, kelompo tani atau perusahaan berbadan hukum yang dinilai layak oleh PMV, yaitu yang mempunyai peluang hukum yang dinilai layak oleh PMV, yaitu yang mempunyai peluang keberhasilan yang besar, mempunyai resiko rendah, dan mempunyai keberhasilan yang besar, mempunyai resiko rendah, dan mempunyai prospek untuk mengembangkan dalam tempo yang

prospek untuk mengembangkan dalam tempo yang cukup singkat.cukup singkat.

Aspek penting dalam pemanfaatan modal ventura Aspek penting dalam pemanfaatan modal ventura

Upaya yang perlu dilakukan calon PPU untuk memperoleh modal ventura Upaya yang perlu dilakukan calon PPU untuk memperoleh modal ventura 1.

1. Mempelajari Mempelajari persyaratan-persyaratan persyaratan-persyaratan yang dyang diminta oleh iminta oleh PMV.PMV.

2. Menyusun proposal (usulan ) usaha Format proposal usaha dapat 2. Menyusun proposal (usulan ) usaha Format proposal usaha dapat

dilihat pada lampiran 1 dan 2. dilihat pada lampiran 1 dan 2. 3.

3. Mengisi daMengisi daftar isian yftar isian yang diseang disediakan oleh diakan oleh PMV.PMV. 4.

4. Menyampaikan semuMenyampaikan semua dokumen yang diperlukaa dokumen yang diperlukan kepada PMV untukn kepada PMV untuk mendapatkan penilaian.

mendapatkan penilaian.

5. Kesungguhan kelompok tani/ perusahaan untuk mengembangkan 5. Kesungguhan kelompok tani/ perusahaan untuk mengembangkan

(20)

usaha. usaha.

Jenis usaha yang dibiayai oleh modal ventura adalah pengembangan Jenis usaha yang dibiayai oleh modal ventura adalah pengembangan usaha agribisnis yang memerlukan :

usaha agribisnis yang memerlukan : 1.

1. Modal kerja seperti pupukModal kerja seperti pupuk, benih, bibit tanaman obat-o, benih, bibit tanaman obat-obatan dan lain-batan dan lain-lain.

lain. 2.

2. Modal invModal investasi seestasi seperti peralatan perti peralatan dan laindan lain-lain.-lain.

Bentuk keikutsertaan perusahaan modal ventura (PMV)

Bentuk keikutsertaan perusahaan modal ventura (PMV) dalam perusahaandalam perusahaan berbadan hukum (PT)

berbadan hukum (PT) 1.

1. Pembiayaan moPembiayaan modal ventura untuk dal ventura untuk perusahaan beperusahaan berbadan hukum rbadan hukum dalamdalam bentuk perseroan terbatas (PT) dapat berupa : Penyertaan saham bentuk perseroan terbatas (PT) dapat berupa : Penyertaan saham langsung dalam bentuk saham di PPU. Syarat dari pembiayaan ini langsung dalam bentuk saham di PPU. Syarat dari pembiayaan ini adalah PPU sudah merupakan perseroan terbatas bersamaan dengan adalah PPU sudah merupakan perseroan terbatas bersamaan dengan masuknya PMV sebagai pemodal kedalam PPU. Hasil yang diterima masuknya PMV sebagai pemodal kedalam PPU. Hasil yang diterima oleh PMV berupa deviden yang akan dibagikan setiap tahun dari oleh PMV berupa deviden yang akan dibagikan setiap tahun dari keuntungan bersih PPU. Keuntungan yang akan dibagi itu akan keuntungan bersih PPU. Keuntungan yang akan dibagi itu akan ditentukan bersama antara PMV dan PPU. Bersarnya pembagian hasil ditentukan bersama antara PMV dan PPU. Bersarnya pembagian hasil didasarkan atas perbandingan persentase penyertaan modal antara didasarkan atas perbandingan persentase penyertaan modal antara PPU dan PMV.

PPU dan PMV.

2. PPU Agribisnis yang dibiayai adalah pengusaha yang bergerak 2. PPU Agribisnis yang dibiayai adalah pengusaha yang bergerak dibidang agribisnis tanaman pangan dan hortikultura, perkebunan, dibidang agribisnis tanaman pangan dan hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan dan bidang jasa yang berkaitan dengan usaha peternakan, perikanan dan bidang jasa yang berkaitan dengan usaha agribisnis.

agribisnis.

Aspek-aspek bisnis yang harus dimiliki calon PPU Aspek-aspek bisnis yang harus dimiliki calon PPU 1.

1. Manajemen Manajemen perusahaan perusahaan yang yang baikbaik

Manajemen adalah unsur penentu utama atas keberhasilan atau Manajemen adalah unsur penentu utama atas keberhasilan atau kegagalan suatu usaha, karena itu kemampuan manajemen untuk kegagalan suatu usaha, karena itu kemampuan manajemen untuk mengolah bisnis yang tinggi dari perusahaan mendapat perhatian mengolah bisnis yang tinggi dari perusahaan mendapat perhatian seksama.

seksama. 2.

2. Pangsa Pangsa pasar pasar perusahaan perusahaan yang yang mapanmapan

Perusahaan yang telah mempunyai pangsa pasar yang kuat dan tidak Perusahaan yang telah mempunyai pangsa pasar yang kuat dan tidak mudah terpengaruh oleh perubahan teknologi yang cepat akan mudah terpengaruh oleh perubahan teknologi yang cepat akan mempunyai keragaan penjualan/penerimaan yang mapan. Dalam mempunyai keragaan penjualan/penerimaan yang mapan. Dalam upaya mengurangi resiko investasi PMV akan lebih tertarik pada upaya mengurangi resiko investasi PMV akan lebih tertarik pada perusahaan seperti ini.

perusahaan seperti ini. 3.

3. Arus Arus kas kas ((cash flow cash flow ) yang baik) yang baik

Perusahaan yang memiliki arus kas dari pendapatan yang meningkat Perusahaan yang memiliki arus kas dari pendapatan yang meningkat

(21)

dengan stabil, yang dapat memenuhi kewajibannya serta menunjang dengan stabil, yang dapat memenuhi kewajibannya serta menunjang pertumbuhan selama periode investasi untuk memperoleh

pertumbuhan selama periode investasi untuk memperoleh pendanaan.pendanaan.

Besar penyertaan modal ventura (PMV) kepada PPU agribisnis Besar penyertaan modal ventura (PMV) kepada PPU agribisnis 1.

1. Pada saat Pada saat ini jumlah ini jumlah penyertaan modal ventura penyertaan modal ventura yang dapatyang dapat disediakan oleh PMV daerah maksimal Rp 100.000.000,-.

disediakan oleh PMV daerah maksimal Rp 100.000.000,-.

2. Untuk penyertaan modal ventura diatas Rp 100.000.000,- PMV 2. Untuk penyertaan modal ventura diatas Rp 100.000.000,- PMV daerah akan mengadakan kerjasama dengan PT. Bahana Artha daerah akan mengadakan kerjasama dengan PT. Bahana Artha Ventura Jakarta.

Ventura Jakarta. 3.

3. Modal ventura yModal ventura yang didanai oang didanai oleh PT. Bahana leh PT. Bahana Artha Ventura minimalArtha Ventura minimal Rp 100.000.000,-.

Rp 100.000.000,-. 4.

4. Kebutuhan dana Kebutuhan dana tersebut diperuntukkan tersebut diperuntukkan minimum 50% minimum 50% untukuntuk investasi dan sisanya untuk modal kerja apabila kebutuhan investasi investasi dan sisanya untuk modal kerja apabila kebutuhan investasi kurang dari 50% maka asset

kurang dari 50% maka asset capat di refinancing.capat di refinancing. Waktu penyertaan modal ventura kepada PPU

Waktu penyertaan modal ventura kepada PPU 1.

1. Jangka Jangka waktu waktu kerja kerja samasama

Jangka waktu kerja sama antara perusahaan modal ventura dengan Jangka waktu kerja sama antara perusahaan modal ventura dengan PPU Agribisnis biasanya antara 3-6 tahun.

PPU Agribisnis biasanya antara 3-6 tahun. 2.

2. Pola Pola PembiayaanPembiayaan

Pola pembiyaan yang berlaku bagi PPU berbentuk Perseroan Pola pembiyaan yang berlaku bagi PPU berbentuk Perseroan Terbatas adalah penyertaan saham langsung. Dalam pola ini PMV Terbatas adalah penyertaan saham langsung. Dalam pola ini PMV akan menanamkan modalnya dalam bentuk penyertaan saham.

akan menanamkan modalnya dalam bentuk penyertaan saham.

Peran Pusat Pembiayaan Pertanian ( dulu Ditjen Bina Sarana Pertanian) Peran Pusat Pembiayaan Pertanian ( dulu Ditjen Bina Sarana Pertanian) dalam membantu calon PPU memperoleh Modal Ventura

dalam membantu calon PPU memperoleh Modal Ventura

1. Ditjen Bina Sarana Pertanian telah memperbarui kesepakatan 1. Ditjen Bina Sarana Pertanian telah memperbarui kesepakatan bersama dengan PT. Bahana Artha Ventura yang sebelumnya bersama dengan PT. Bahana Artha Ventura yang sebelumnya Departemen Pertanian diwakili oleh Badan Agribisnis untuk Departemen Pertanian diwakili oleh Badan Agribisnis untuk membantu kelompok tani dan perusahaan agribisnis skala kecil dan membantu kelompok tani dan perusahaan agribisnis skala kecil dan menengah untuk memperoleh modal ventura melalui kegiatan menengah untuk memperoleh modal ventura melalui kegiatan apresiasi temu usaha modal ventura.

apresiasi temu usaha modal ventura. 2.

2. Ditjen Bina Sarana Ditjen Bina Sarana Pertanian memfasilitasi pPertanian memfasilitasi penyampaian kelayenyampaian kelayakanakan usaha calon PPU.

usaha calon PPU. 3.

3. Ditjen Bina Sarana Ditjen Bina Sarana Pertanian bekerja sPertanian bekerja sama dengan ama dengan Dinas PertanianDinas Pertanian dan Dinas terkait melakukan pembinaan teknis. Gambar tata cara dan Dinas terkait melakukan pembinaan teknis. Gambar tata cara memperoleh modal ventura terlihat pada Lampiran 1.

Gambar

Tabel  1. Contoh  1. Contoh Perhitungan Flate rate  Perhitungan Flate rate (dalam ribuan) (dalam ribuan) Cicilan (Rp) *)Cicilan (Rp) *) ThTh keke Saldo AwalSaldo Awal(Rp)
Tabel  3. Contoh  3. Contoh Perhitungan Anuitas dengan Capital Recovery  Perhitungan Anuitas dengan Capital Recovery Factor (dalam  Factor (dalam ribuan) ribuan) Uraian
Tabel  1. Contoh  1. Contoh Perhitungan Flate rate  Perhitungan Flate rate (dalam ribuan) (dalam ribuan) Cicilan (Rp)Cicilan (Rp) ThTh keke Saldo AwalSaldo Awal(Rp)
Tabel  3. Contoh Perhitungan Anuitas  3. Contoh Perhitungan Anuitas dengan Capital Recovery  dengan Capital Recovery Factor (dalam r Factor (dalam ribuan) ibuan) Uraian

Referensi

Dokumen terkait

Dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau

10 tahun 1998 (pasal 21 ayat 11) menyebutkan bahwa kredit adalah "penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan

Menurut Undang-Undang Perbankan Nomor 10 tahun 1998 Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau

Dalam Undang-Undang nomor 10 tahun 1998, disebutkan bahwa kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau

10 Tahun 1998 tentang perbankan, disebutkan bahwa “kredit adalah penyediaan uang tagihan atau yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan

Veithzal Rivai dan Arviyan Arifin menjelaskan, pembiayaan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam

10 Tahun 1998 tentang Perbankan menyebutkan bahwa: “Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam

10 Tahun 1998 tentang perbankan, dikatakan bahwa: “Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam