• Tidak ada hasil yang ditemukan

Studi Kelayakan Apotek

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Studi Kelayakan Apotek"

Copied!
55
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS

TUGAS

:

:

MANAJEMEN

MANAJEMEN FARMASI

FARMASI

DOSEN

DOSEN

:

:

Drs.Rustiono

Drs.Rustiono Budi

Budi Satoto,

Satoto, M.M,

M.M, Apt

Apt

STUDI KELAYAKAN (FEASIBILITY STUDY)

STUDI KELAYAKAN (FEASIBILITY STUDY)

PEMBUATAN APOTEK 

PEMBUATAN APOTEK 

OLEH: OLEH:

KELOMPOK II (APOTEKER B)

KELOMPOK II (APOTEKER B)

 Akbar Awaluddin Assaf

 Akbar Awaluddin Assaf

(N211110

(N211110

 Agustina

 Agustina

(N211110

(N211110

Rusnah

(N211110

Rusnah

(N211110

Evi

Evi Yanti

Yanti Sri

Sri Pakabu

Pakabu

(N211110

(N211110

Rian

Rian Marcello

Marcello L

L

(N211110

(N211110

Karannu

Karannu Arruan

Arruan Bonga

Bonga Pulio

Pulio

(N211110

(N211110

Rahesty

Rahesty Windasari

Windasari

(N211110

(N211110

 Arisah

 Arisah

(N21111

(N21111

Prihartini

Prihartini Amalia

Amalia Anwar

Anwar

(N21111692

(N21111692

)

)

Dita

Dita Sri

Sri Wahyuni

Wahyuni

(N21111702

(N21111702

)

)

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER

FAKULTAS FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS HASANUDDIN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

MAKASSAR

2012

2012

(2)

BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

PENDAHULUAN

Apotek adalah suatu jenis bisnis eceran (retail) yang komoditasnya

Apotek adalah suatu jenis bisnis eceran (retail) yang komoditasnya

(barang yang diperdagangkan) terdiri dari perbekalan farmasi (obat dan

(barang yang diperdagangkan) terdiri dari perbekalan farmasi (obat dan

bahan obat) dan perbekalan kesehatan (alat kesehatan) (Umar, 2011).

bahan obat) dan perbekalan kesehatan (alat kesehatan) (Umar, 2011).

Sebagai perantara, apotek dalam mendistribusikan perbekalan

Sebagai perantara, apotek dalam mendistribusikan perbekalan

farmasi dan perbekalan kesehatan dari supplier kepada konsumen, memiliki

farmasi dan perbekalan kesehatan dari supplier kepada konsumen, memiliki

5 fungsi kegiatan yaitu : 1). Pembelian, 2). Gudang, 3). Pelayanan dan

5 fungsi kegiatan yaitu : 1). Pembelian, 2). Gudang, 3). Pelayanan dan

Penjualan, 4).Keuangan dan 5). Pembukuan, sehingga agar dapat dikelola

Penjualan, 4).Keuangan dan 5). Pembukuan, sehingga agar dapat dikelola

dengan baik, maka seorang Apoteker Pengelola Apotek (APA), disamping

dengan baik, maka seorang Apoteker Pengelola Apotek (APA), disamping

ilmu kefarmasian yang telah dikuasai, juga diperlukan ilmu lainnya seperti

ilmu kefarmasian yang telah dikuasai, juga diperlukan ilmu lainnya seperti

ilmu pemasaran (

ilmu pemasaran (marketingmarketing) dan ilmu akuntansi () dan ilmu akuntansi (accountingaccounting)(Umar, 2011).)(Umar, 2011).

Dalam proses pendirian apotek, perlu dilakukan studi kelayakan

Dalam proses pendirian apotek, perlu dilakukan studi kelayakan

(

( feasibility  feasibility study study ). Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah pendirian). Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah pendirian

apotek tersebut akan mendatangkan keuntungan atau kerugian atau untuk

apotek tersebut akan mendatangkan keuntungan atau kerugian atau untuk

menilai layak atau tidaknya suatu bangunan (dalam hal ini apotek) didirikan.

menilai layak atau tidaknya suatu bangunan (dalam hal ini apotek) didirikan.

Feasibility Study juga dapat menjadi bahan penilaian bagi investor

Feasibility Study juga dapat menjadi bahan penilaian bagi investor

untuk memperkirakan apakah mereka akan menanam modal atau

untuk memperkirakan apakah mereka akan menanam modal atau

memberikan dalam pendirian apotek ini. Feasibility study menjadi gambaran

memberikan dalam pendirian apotek ini. Feasibility study menjadi gambaran

dari perencanaan di masa yang akan datang dari kelangsungan hidup apotek

dari perencanaan di masa yang akan datang dari kelangsungan hidup apotek

tersebut.

(3)

BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

PENDAHULUAN

Apotek adalah suatu jenis bisnis eceran (retail) yang komoditasnya

Apotek adalah suatu jenis bisnis eceran (retail) yang komoditasnya

(barang yang diperdagangkan) terdiri dari perbekalan farmasi (obat dan

(barang yang diperdagangkan) terdiri dari perbekalan farmasi (obat dan

bahan obat) dan perbekalan kesehatan (alat kesehatan) (Umar, 2011).

bahan obat) dan perbekalan kesehatan (alat kesehatan) (Umar, 2011).

Sebagai perantara, apotek dalam mendistribusikan perbekalan

Sebagai perantara, apotek dalam mendistribusikan perbekalan

farmasi dan perbekalan kesehatan dari supplier kepada konsumen, memiliki

farmasi dan perbekalan kesehatan dari supplier kepada konsumen, memiliki

5 fungsi kegiatan yaitu : 1). Pembelian, 2). Gudang, 3). Pelayanan dan

5 fungsi kegiatan yaitu : 1). Pembelian, 2). Gudang, 3). Pelayanan dan

Penjualan, 4).Keuangan dan 5). Pembukuan, sehingga agar dapat dikelola

Penjualan, 4).Keuangan dan 5). Pembukuan, sehingga agar dapat dikelola

dengan baik, maka seorang Apoteker Pengelola Apotek (APA), disamping

dengan baik, maka seorang Apoteker Pengelola Apotek (APA), disamping

ilmu kefarmasian yang telah dikuasai, juga diperlukan ilmu lainnya seperti

ilmu kefarmasian yang telah dikuasai, juga diperlukan ilmu lainnya seperti

ilmu pemasaran (

ilmu pemasaran (marketingmarketing) dan ilmu akuntansi () dan ilmu akuntansi (accountingaccounting)(Umar, 2011).)(Umar, 2011).

Dalam proses pendirian apotek, perlu dilakukan studi kelayakan

Dalam proses pendirian apotek, perlu dilakukan studi kelayakan

(

( feasibility  feasibility study study ). Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah pendirian). Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah pendirian

apotek tersebut akan mendatangkan keuntungan atau kerugian atau untuk

apotek tersebut akan mendatangkan keuntungan atau kerugian atau untuk

menilai layak atau tidaknya suatu bangunan (dalam hal ini apotek) didirikan.

menilai layak atau tidaknya suatu bangunan (dalam hal ini apotek) didirikan.

Feasibility Study juga dapat menjadi bahan penilaian bagi investor

Feasibility Study juga dapat menjadi bahan penilaian bagi investor

untuk memperkirakan apakah mereka akan menanam modal atau

untuk memperkirakan apakah mereka akan menanam modal atau

memberikan dalam pendirian apotek ini. Feasibility study menjadi gambaran

memberikan dalam pendirian apotek ini. Feasibility study menjadi gambaran

dari perencanaan di masa yang akan datang dari kelangsungan hidup apotek

dari perencanaan di masa yang akan datang dari kelangsungan hidup apotek

tersebut.

(4)

BAB II

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA

 A.

 A. Latar BelakangLatar Belakang

Istilah studi kelayakan (feasibility study-FS) adalah suatu metode Istilah studi kelayakan (feasibility study-FS) adalah suatu metode

studi penjajagan gagasan (idea) suatu proyek mengenai layak ataau studi penjajagan gagasan (idea) suatu proyek mengenai layak ataau

tidaknya

tidaknya untuk untuk dilaksanakan. dilaksanakan. Apakah Apakah pendirian pendirian suatu suatu apotik apotik yangyang

didahului dengan FS, dapat menjamin keberhasilannya? Jawabannya, didahului dengan FS, dapat menjamin keberhasilannya? Jawabannya,

pasti

pasti belum belum tentu. tentu. Sebab Sebab FS FS pendirian pendirian suatu suatu apotek apotek hanya hanya berfungsiberfungsi

sebagai pedoman atau landasan pelaksanaan pekerjaan, karena dibuat sebagai pedoman atau landasan pelaksanaan pekerjaan, karena dibuat

berdasarkan

berdasarkan data-data dari data-data dari berbagai berbagai sumber sumber yang yang dianalisis dianalisis daridari

berbagai aspek. berbagai aspek.

Sedangkan tingkat keberhasilannya dipengaruhi oleh dua faktor Sedangkan tingkat keberhasilannya dipengaruhi oleh dua faktor

yaitu: yaitu:

1)

1) Kemampuan Kemampuan sumber sumber daya daya internal internal (kecakapan (kecakapan menejemen, menejemen, kualitaskualitas

pelayanan, produk yang dijual, kualitas karyawan), pelayanan, produk yang dijual, kualitas karyawan),

2)

2) Lingkungan Lingkungan external yang external yang tidak dapat tidak dapat dipastikan (perdipastikan (pertumbuhantumbuhan

pasar, pesaing, pemasok, perubahan peraturan). pasar, pesaing, pemasok, perubahan peraturan).

Sebaliknya sebuah apotik yang pendiriannya dipaksakan, Sebaliknya sebuah apotik yang pendiriannya dipaksakan,

meskipun menurut FS tidak layak dilaksanakan, maka bukannya peluang meskipun menurut FS tidak layak dilaksanakan, maka bukannya peluang

yang diperoleh, tetapi resiko kerugian yang didapat. yang diperoleh, tetapi resiko kerugian yang didapat.

Pihak-pihak yang mempunyai kepentingan terhadap FS antara Pihak-pihak yang mempunyai kepentingan terhadap FS antara

lain yaitu: lain yaitu:

(5)

1)

1) Pengusaha: Pengusaha: untuk untuk mengetahui mengetahui apakah apakah gagasan gagasan usahanya usahanya layaklayak

dilaksanakan atau tidak, karena dengan adanya FS, pengusaha dilaksanakan atau tidak, karena dengan adanya FS, pengusaha

dapat mengambil peluangatau dapat menghindari resiko kerugian, dapat mengambil peluangatau dapat menghindari resiko kerugian,

(2)

(2) Kreditor: untuk Kreditor: untuk dapat mengkaji dapat mengkaji apakah proyek apakah proyek tersebut pantastersebut pantas

diberikan kredit atau tidak. Meskipun ada faktor-faktor lain yang diberikan kredit atau tidak. Meskipun ada faktor-faktor lain yang

dijadikan pertimbangan seperti: besarnya nilai jaminan, bonfiditas dijadikan pertimbangan seperti: besarnya nilai jaminan, bonfiditas

pengusahanya, tingkat hubungan kedua belah pihak, pengusahanya, tingkat hubungan kedua belah pihak,

(3)

(3) Investor: untInvestor: untuk dapat uk dapat menganalisis apakah menganalisis apakah menanamkan menanamkan modalmodal

pada proyek tersebut dapat memberikan keuntungan atau tidak. pada proyek tersebut dapat memberikan keuntungan atau tidak.

B.

B. Tujuan Tujuan Studi Studi kelayakankelayakan

Tujuannya adalah agar APA dapat mengerti dan memahami Tujuannya adalah agar APA dapat mengerti dan memahami

mengenai: mengenai:

1)

1) Bagaimana cara membuat studi kelayakan pendirian sebuah apotek?Bagaimana cara membuat studi kelayakan pendirian sebuah apotek?

2)

2) Aspek-aspek apa saja yang menjadi penilaian dalam studi kelayakanAspek-aspek apa saja yang menjadi penilaian dalam studi kelayakan

pendirian sebuah apotek? pendirian sebuah apotek?

3)

3) Kapan suatu studi kelayakan pendirian sebuah apotek dapatKapan suatu studi kelayakan pendirian sebuah apotek dapat

dikatakan layak untuk dilaksanakan? dikatakan layak untuk dilaksanakan?

4)

4) Bagaimana cara membuat analisis break even point dalam studiBagaimana cara membuat analisis break even point dalam studi

kelayakan pendirian sebuah apotek? kelayakan pendirian sebuah apotek?

Setelah memahami pengertian dan manfaat dari studi kelayakan, Setelah memahami pengertian dan manfaat dari studi kelayakan,

yang menjadi pertanyaan adalah bagaimna proses atau cara membuat yang menjadi pertanyaan adalah bagaimna proses atau cara membuat

studi kelayakan pendirian sebuah apotek. Tata cara dalam membuat studi kelayakan pendirian sebuah apotek. Tata cara dalam membuat

studi kelayakan pendirian sebuah perusahaan, karena seluruh aspek studi kelayakan pendirian sebuah perusahaan, karena seluruh aspek

(6)

yang menjadi penelitian dan penilainannya seperti aspek manajemen, yang menjadi penelitian dan penilainannya seperti aspek manajemen,

pasar, tekhnis, dan aspek keuangan juga tedapat pada studi kelayakan pasar, tekhnis, dan aspek keuangan juga tedapat pada studi kelayakan

pendirian sebuah apotek. pendirian sebuah apotek.

Berikut

Berikut akan akan dijelaskan dijelaskan mengenai:mengenai:

1)

1) Proses Proses (tahapan) (tahapan) dalam dalam membuat membuat studi studi kelayakan,kelayakan,

2)

2) Aspek-aspek Aspek-aspek yang yang menjadi menjadi penilaian penilaian dalam dalam sebuah sebuah studi studi kelayakan,kelayakan,

3)

3) Analisis Analisis BEPBEP

1)

1) Proses Pembuatan Studi KelayakanProses Pembuatan Studi Kelayakan

Tahapan (proses) dalam membuat sebuah studi kelayakan Tahapan (proses) dalam membuat sebuah studi kelayakan

pendirian apotek, dapat terjadi dari 5 tahapan yaitu tahap : pendirian apotek, dapat terjadi dari 5 tahapan yaitu tahap :

(1)

(1) Penemuan Penemuan gagasan gagasan (idea)(idea)

(2)

(2) Penelitian Penelitian lapanganlapangan

(3)

(3) Evaluasi Evaluasi datadata

(4)

(4) Pembuatan Pembuatan rencanarencana

(5)

(5) Pelaksanaan Pelaksanaan rencana rencana kerjakerja

1.

1. Tahap pertama : Penemuan suatu gagasanTahap pertama : Penemuan suatu gagasan

Gagasan adalah sebuah pemikiran terhadap sesuatu yang Gagasan adalah sebuah pemikiran terhadap sesuatu yang

ingin sekali untuk dilaksanakan. Gagasan ini biasanya muncul ingin sekali untuk dilaksanakan. Gagasan ini biasanya muncul

dari sebuah pemikiran seseorang dalam suatu organisasi yang dari sebuah pemikiran seseorang dalam suatu organisasi yang

mempunyai keinginan untuk melakukan sesuatu. Gagasan yang mempunyai keinginan untuk melakukan sesuatu. Gagasan yang

baik untuk didiskusikan dan dianalisis, sebelum dilaksanakan baik untuk didiskusikan dan dianalisis, sebelum dilaksanakan

adalah gagasan yang memenuhi beberapa kriteria diantaranya adalah gagasan yang memenuhi beberapa kriteria diantaranya

yaitu bahwa ide harus : yaitu bahwa ide harus :

(7)

 Sesuai dengan visi (angan-angan )organisasi

 Dapat menguntungkan organisasi

 Sesuai dengan kemampuan sumber dayanya yang dimiliki

organisasi

 Tidak bertentangan dengan peraturan yang berlaku

 Aman untuk jangka panjang

2. Tahap kedua : Penelitian Lapangan

Setelah gagasan didiskusikan dan dianalisis dapat

memberikan gambaran yang perspektif yang baik bagi

perusahaan dimasa yang akan datang, maka gagasan tersebut

disetujui untuk ditindak lanjuti dengan penelitian dilapangan.

Dalam melakukan penelitian dilapangan, data-data yang

dibutuhkan antara lain yaitu data:

1) Ilmiah yaitu: melalui analisis data-data bisnis mengenai

kondisi lingkungan eksternal yang ada disekitar lokasi yang

ditetapkan seperti:

 Nilai strategis sebuah lokasi

 Data kelas konsumen

 Peraturan yang berlaku didaerah tersebut

 Tingkat persaingan yang ada saat ini

2) Non ilmiah yaitu: melalui intuisi (intuition) atau feeling yang

diperoleh setelah melihat lokasi dan kondisi lingkungan

(8)

3. Tahap ketiga: Evaluasi Data

Dalam melakukan evaluasi terhadap data hasil penelitian

dilapangan, dapat dilakukan dengan cara yaitu:

1) Memperhatikan beberapa faktor yang berpengaruh, yang

terdiri dari :

a) Data lingkungan sekitar lokasi (external faktor): apakah

hasil analisis terhadap data external yang ada saat ini

perspektif yang baik atau tidak bagi perusahaan dimasa

mendatang, seperti:

 Tipe konsumen yang dilayani (pemukima atau

perkantoran)

 Tingkat keuntungan yang diperoleh, kondisi

keamanan

 Peraturan tentang pengembangan tata kota (pelebrab

jalan ) ditempat lokasi yang ditetapkan

 Kondisi keamanan disekitar lokasi yang ditetapkan

b) Data kemampuan sumber daya yang dimiliki (internal

faktor): apakah sumber daya yang ada saat ini mempunyai

kemampuan untuk merealisasi gagasan pada lokasi yang

ditetapkan, seperti:

 Kemampuan keuangan

 Ketersediaan tenaga kerja

(9)

 Kemampuan pengelolaan (manajemen)

2) Pembuatan usulan proyek (project appraisal), meliputi :

a) Pendahuluan mengenai

 Latar belakang, munculnya gagasan

 Tujuan merupakan suatu yang akan dicapai dari

rencana pelaksanaan suatu gagasan tersebut, contoh:

dengan menambah jumlah apotek, maka diharapkan

dapat melayani konsumen lebih dekatdan lebih

banyak, sehingga laba bertambah besar

b) Analisis tekhnis mengenai

 Peta lokasi dan lingkungan sekitarnya:

 Lokasi yang menjadi target pendirian apotek

baru.

 Situasi lingkungan yang ada di sekitar lokasi yang

menjadi target seperti : situasi fasilitas

trasportasi,jenis konsumen,jumlah praktek

dokter,apotek pesaing.

 Desain interior dan exterior

 Warna dan bentuk gedung serta billboard,harus

dapat memberikan identitas tersendiri yang dapat

membedakannya dengan apotek pesaing.

 Warna dan bentuk gedung serta billboard,harus

(10)

 Jenis produk

 Jenis produk,dominan ethical product atau otc

product

 Jumlah lini produk (kelengkapan produk) yang

tersedia

c) Analisis pasar :

 Jenis pasar dan strategi persaingan yaitu gambaran

mengenai :

 Pasar monopoli

 Pasar oligopoly

 Pasar persaingan bebas

 Potensi pasar

 Jenis konsumen : jenis konsumen yang mana yang

memiliki daya beli tinggi terhadap apotek

 Daya tarik laba : bagaimana daya tarik labanya

 Target pasar (konsumen sasaran)

 Jenis konsumen mana yang menjadi sasaran

(11)

Gambar 1. Evaluasi Studi Kelayakan

d) Analisis Manajemen mengenai :

 Bentuk badan usaha, yaitu gambaran mengenai :

 Bentuk usaha apoteknya : perusahaan terbatas

(PT)

 Bentuk usaha apoteknya : koperasi

 Struktur organisasi yaitu gambaran mengenai :

 Apakah berdiri sendiri atau

 Menjadi bagian dari apotek yang sudah ada

 Jenis pekerjaan yaitu gambaran mengenai :

 Mengerjakan seluruh fungsi kegiatan yang ada

atau

 Hanya sebagian (beberapa fungsi saja)

 Jumlah kebutuhan tenaga kerja yaitu gambaran

mengenai :

 Berapa karyawan yang dibutuhkan untuk omzet

tertentu ?

Pendahuluan Analisis Tekhnis

Analisis Pasar Analisis Manajemen

Analiasis keuangan

Studi Keyakinan

(12)

 Jenis karyawan yang bagaimana yang

dibutuhkan?

 Program kerja yaitu gambaran mengenai :

 Langkah-langkah penting apa yang menjadi

prioritas untuk dikerjakan dalam memperoleh

sasaran yang ditetapkan

 Kapan program tersebut dilaksanakan

e) Analisis Keuangan mengenai :

 Jumlah biaya investasi dan modal kerja mengenai :

 Berapa jumlah biaya investasi yang dibutuhkan

dan digunakan untuk keperluan apa saja

 Berapa lama waktu pengembalian ( payback

 period )

 Berapa besar tingkat pengembalian internal yang

aman (internal rate of return)

 Sumber pendanaan :

 Dari mana sumber biaya investasi diperoleh ?

 Berapa besar tingkat efisiensinya dibanding

sumber lain ?

 Jenis pinjamannya, jangka pendek atau jangka

(13)

 Aliran Kas :

 Bagaimana situasi aliran kasnya selama periode

investasi, apakah negative atau positif

 Langkah apa saja yang dilakukan bila aliran

kasnya selama periode investasi negative

4. Tahap Keempat : Pembuatan Rencana Pelaksanaan

Setelah usulan proyek disetujui, kemudian menetapkan

waktu (time schedule) untuk memulai pekerjaan sesuai dengan

skala prioritas :

1) Menyediakan dana biaya investasi dan modal kerja

2) Mengurus izin

3) Membangun, merehabilitasi gedung

4) Merekrut karyawan

5) Menyiapkan barang dagangan, sarana pendukung

6) Memulai operasional

5. Tahap Kelima : Pelaksanaan Rencana Kerja

Dalam melaksanakan setiap jenis pekerjaan, dibuatkan

suatu format yang berisi mengenai :

1) Jadwal pelaksanaan setiap jenis pekerjaan

2) Mencatat setiap penyimpangan yang terjadi

(14)

C. Membuat studi kelayakan dengan metode BEP (Break Even Point)

Dalam memahami analisis break even point terdapat beberapa

istilah dan rumus yang digunakan antara lain yaitu :

1. Yang dimaksud dengan break even point (BEP) adalah suatu titik

yang mengambarkan bahwa : keadaan kinerja apotik berada pada

posisi yang tidak memperoleh keuntungan dan juga tidak mengalami

kerugian. Posisi keadaan kinerja apotik yang seperti ini disebut

sebagai posisi titik pulang pokok atau titik impas.

Rumus :

2. Yang dimaksud dengan total pendapatan atau revenue ( TR - total

revenue) adalah jumlah penjualan yang diperoleh dari hasil kali

harga ( p-price) dengan jumlah unit barang ( Q-quantity)

Rumus :

3. Yang dimaksud dengan total biaya (TC) adalah biaya yang terdiri

dari:

a. Biaya variabel ( VC –  Variabel count) adalah suatu jenis biaya yang secara proporsional berubah-ubah sesuai dengan perubahan

jumlah (volume) penjualan atau produksi. Bila jumlah penjualan

naik, maka biaya ini akan naik atau sebaliknya. Contohnya biaya

variabel ; biaya pembelian barang dagangan/bahan baku.

b. Biaya tetap (FC-Fix count) adalah jenis biaya yang secara total

akan tetap, walaupun terjadi perubahan pada volume penjualan

TR = TC TR - TC = 0

(15)

atau jumlah produksi. Contoh biaya tetap : Biaya gaji pegawai,

biaya tidak langsung (listrik, telpon, air), biaya bunga pinjaman.

Rumus :

c. Keuntungan (profit) adalah sisa pendapatan dari total penjualan

bersih (TR) setelah dikurangi dengan total biaya (TC) yaitu biaya

variabel (VC) dengan biaya tetap (FC) :

Rumus :

Fungsi analisis Break even Point (BEP)

BEP (Break Even Point) adalah suatu alat analisis yang digunakan

untuk mengetahui hubungan antara variabel pendapatan (revenue), biaya

(cost)- fix cost & variabel cost, dan keuntungan (profit) yang dihasilkan

perusahaan pada periode tertentu.

Fungsi analisis BEP antara lain adalah untuk merencanakan jumlah :

Penjualan, pada tingkat penjualan berapa, laba dapat menutup biaya

variabel dan biaya tetap yang dikeluarkan apotek.

Laba (rugi), berapa jumlah keuntungan (kerugian) yang akan diperol

didiperoleh apotik, ketika jumlah penjualan dan jumlah biaya tercapai

pada tingkat tertentu.

Setelah itu kemudian kita melakukan tahapan-tahapan proses

pembuatan studi kelayakan (Feasibility Study), mulai dari tahap evaluasi

TC = VC + FC

(16)

yaitu kegiatan pembuatan usulan proyek sampai pada tahap

pelaksanaan.

D. Aspek-Aspek Penilaian Studi Kelayakan

Aspek-aspek apa saja yang dinialai dalam suatu studi

kelayakan dan bagaimana cara menilai layak atau tidaknya studi

kelayakan untuk dilaksanakan ? Aspek-aspek yang menjadi bahan

penilaian studi kelayakan dapat terdiri dari :

1) Analisis manajemen

2) Analisis pasar

3) Analisis tekhnis

4) Analisis keuangan

Gambar 2. Aspek-aspek Penilaian Studi Kelayakan

1. Penilaian Aspek Manajemen

Penilaian terhadap aspek manajemen operasional antara lain dapat

meliputi mengenai rencana :

1. Strategi Manajemen  Analisis Tekhnis  Analisis Manajemen  Analisis Keuangan  Analisis Pasar STUDI KELAYAKAN

(17)

Strategi manajemen yaitu : suatu strategi yang akan digunakan

untuk mengubah kondisi yang ada saat ini (Current condition)

menjadi kondisi disaat yang akan (future condition) datang dalam

suatu periode waktu tertentu.

Strategi manajemen tersebut antara lain mengenai :

 Visi : cita-cita yang akan dicapai oleh pendiri dan pemiliknya

 Misi : beban tugas utamanya

 Strategi : siasat untuk mencapai tujuan

 Program kerja : cara-cara untuk memperoleh sasaran

 Standar prossedur operasional (SPO): tata cara (langkah-langkah)

melaksanakan suatu kegiatan, berlaku sebagai suatu peraturan

2. Bentuk dan Tata Letak Bangunan

Dalam menetukan bentuk dan tata letak bangunan, terdapat

beberapa hal yang herus diperhatikan yaitu :

a) Bentuk bangunan, dapat menggambarkan :

 Identity company image, untuk membentuk opini konsumen

 Nuansanya (physical evident) baik interior maupun exterior,

 Kemudahan untuk dikembangkan

b) Sistem tata letak (lay out) dapat memberi :

 Kemudahan dalam melakukan pengawasan dan pengendalian

mutasi barang

 Kemudahan bagi konsumen untuk memperolehnya (unutk

(18)

c) Estetika, rapih, teratur dan tersusun dengan baik

d) Kesesuaian dengan peraturab yang berlaku dan sifat barang,

karena dalam pengolahan sediaan farmasi di apotek telah diatur

oleh undang-undang dan adanya sifat obat yang mudah

terpengaruh oleh berbagai macam keadaan.

3. Jenis Produk Yang Akan Dijual

Persediaan merupakan elemen penting dalam perusahaan

ratail. Seperti diketahui dalam melakukan penilaian terhadap analisis

produk yang akan dijual berkaitan dengan beberapa hal yaitu :

a) Target konsumen, bila target konsumennya yang menengah-atas,

maka barang yang di jual juga barang menengah-atas.

b) Jumlah dan jenis (lini, item) produk kebutuhan konsumen,

umumnya konsumennya yang menengah-atas meminta

perhatian yang lebih dari penjual. Oleh sebab itu lini dan jumlah

itemnya terpenuhi agar kelengkapannya terjaga.

2. Penilaian Aspek Pasar

Dalam menilai aspek pasar terdapat beberapa hal yang harus

diperhatikan antara lain yaitu :

1. Bentuk pasar

a) Persaingan sempurna :

 Jumlah penjual dan konsumennya tidak terbatas

 Harga ditentukan oleh jumlah penawaran (supply) dan

(19)

 Tidak ada hambatan masuk (entery barrier)

Contohnya : pasar industri sembako, buah

b) Persaingan monopolitis

 Jumlah penjual dan konsumennya banyak

 Harga ditentukan oleh promosi

 Tidak ada entry barrier

 Contohnya : pasar industri restoran, salon

c) Monopoli yaitu :

 Hanya ada satu penjual, tidak ada pesaing

 Mempunyai posisi tawar yang dominan, sehingga dapat

bertindak sebagai penentu harga(price marker)

 Entry barreirnya tinggi

Contohnya : PLN, Telkom

d) Oligopoli yaitu :

 Penjualnya sedikit

 Harga ditentukan oleh kualitas produk, servise, promosi

 Entry barriernya tinggi

 Contohnya : pasar industri outomotif, hand phone

2. Potensi Pasar

Potensi pasar adalah sejumlah pembeli suatu wilayah yang

memiliki uang dann keinginan untuk membelanjakannya

(20)

pasar (Q) antara lain dapat dilakukan dengan mengkalikan jumlah

pembeli (n) dan harga rata-rata barang (P).

Rumus : 7.1

3. Penilaian Aspek Tekhnis

Beberapa hal penting yang menjadi pertimbangan pada penilaian aspek

tekhnis antara lain yaitu :

1. Lokasi dan Lingkungan di sekitarnya

Arti strategi suatu lokasi adalah berkaitan dengan beberapa hal

yang menjadi pertimbangan yaitu meliputi :

a) Jarak lokasi dengan supplier : relative dekat dan mudah dicapai

b) Jarak lokasi dengan domisili konsumennya : relative dekat dan

mudah dicapai dengan berbagai macam jenis alat stransportasi

c) Bentuk dan luas lahan (bangunan) : mudah untuk

mengembangkan usaha, seperti praktek dokter, lab klinik

d) Prospek pertumbuhan pasarnya relative cepat dan besar :

jumlah konsumen dan daya beli (income per kepita) nya relative

tinggi

e) Nyaman dan aman : daerahnya tidak jorok, tidak macet dan

sempit dan tingkat kriminalnya rendah (bukan daerah

premanisme)

2. Bentuk Badan Usaha

Bentuk badan usaha yang akan ditetapkan tentunya memiliki

tujuan tertentu, misalnya :

(21)

a) Koperasi : untuk memperoleh fasilitas kemudahan dalam

mengurus izin, tetapi kurang mendapat perhatian dari kalangan

konsumen, investor, kreditor tertentu

b) Persero (PT) : untuk memperoleh perhatian dari kalangan

konsumen, kreditor tertentu, investor mudah, tetapi dalam

mengurus izin dikenakan biaya yang relative mahal

dibandingkan koperasi

3. Struktur Organisasi

Pembentukan struktur organisasi dimaksudkan untuk member

gambaran mengenai :

a) Jumlah jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan

b) Fungsi-fungsi dan wewenang tanggung jawab setiap pekerjaan

c) Persyaratan jabatan pada setiap pekerjaan d) Hierarkhis dalam pengambilan keputusan 4. Penilaian Aspek Keuangan

Pertimbangan dalam menilai aspek keuangan dapat meliputi penilaian

terhadap : 1) sumber pendanaan ( financing) untuk investasi dan 2)

perhitungan aaliran kas (cash flow ) yang akan diperoleh selama investasi

1. Penilaian Sumber Pendanaan

a) Kegunaannya

 Dana untuk kebutuhan membeli aktiva tetap, seperti tanah,

bangunan, peralatan interior (computer, meja & rak obat,

(22)

 Dana untuk kebutuhan modal kerja (untuk aktiva lancer

yaitu kas, rekening di Bank, membeli barang dagangan)

b) Sumber Dana

Pertimbangan dalam memilih sumber dana adalah biaya

yang paling rendah (efisien) dengan masa tenggang

pengembalian yang lebih lama dibandingkan payback periode

proyeknya. Beberapa sumber dana yang dapat digunakan yaitu :

 Modal pemilik perusahaan (modal disetor)

 Bank (Kreditor)

 Investor, dari hasil penerbitan saham atau obligasi

 Lembaga non-bank atau leasing (dana pensiun)

2. Penilaian Analisis Keuangan

Dalam melakukan penilaian aspek keuangan terhadap kelayanan

suatu proyek dapat dilakukan dengan beberapa metode analisis

antara lain meliputi :

a) Metode Analisis Payback Periode (PP)

Pengukuran periode yang diperlukan dalam menutup kembali

biaya investasi (initial cash investment )

Indikatornya adalah :

 Bila PP yang diperoleh waktunya < dari maksimum PP yang

(23)

 Bila PP yang diperoleh waktunya > lama dari maksimum PP

yang ditetapkan, maka proyek tersebut tidak layak

dilaksanakan

 Bila PP yang diperoleh waktunya = maksimum PP yang

ditetapkan, maka proyek tersebut dikatakan boleh

dilaksanakan dan juga boleh tidak

Kelemahan dari analisis ini adalah bahwa nilai jumlah kasi yang

akan diterima (masuk), nilainya tidak disekarangkan (NPV – Net Present Value) sehingga nilainya tidak sama dengan nilai uang

investasi yang dikeluarkan pada saat ini

b) Metode Analisis Return On Investment (ROI)

Analisis Return On Investment adalah pengukuran besaran

tingkat return (%) yang akan diperoleh selama periode investasi

dengan cara membandingkan jumlah nilai laba bersih per tahun

dengan nilai investasi

Indikatornya adalah :

 Bila ROI yang diperoleh > dari bunga pinjaman, maka proyek

dikatakan layak dilaksanakan

 Bila ROI yang diperoleh < dari bunga pinjaman, maka proyek

dikatakan tidak layak dilaksanakan

 Bila ROI yang diperoleh = bunga pinjaman, maka proyek

(24)

Kelemahan dari analisis ini adalah bahwa jumlah laba yang akan

diterima, nilainya tidak disekarangkan (di NPV kan) sehingga

nilai tidak sama dengan nilai uang investasi yang dikeluarkan

pada saat sekarang.

c) Metode Analisis NPV (arus kas yang akan diterima)

Analisis untuk mengetahui nilai arus kas yang akan diterima

selama periode investasi (NPV2) apakah lebih besar atau lebih

kecil dibandingkan dengan nilai investasi yang akan dikeluarkan

pada saat sekarang (NPV1)

Indikatornya adalah :

 Bila menggunakan diskon faktor yang sama dengan bunga

pinjaman hasil selisihnya positif, maka proyek tersebut

layak dilaksanakan

 Bila menggunakan diskon faktor yang sama dengan bunga

pinjaman dan hasil selisihnya negative, maka proyek

tersebut tidak layak dilaksanakan

 Bila menggunakan diskon faktor yang sama dengan bunga

pinjaman dan hasil selisihnya = 0, maka proyek tersebut

boleh dilaksanakan dan boleh juga tidak

d) Metode Analisis Internal Rate of Return (IRR)

Pengukuran besaran diskon faktor (tingkat suku bunga), yang

diperoleh dengan cara disekarangkan (presentate) aliran kas

(25)

Nilai IRR harus lebih besar dari tingkat suku bunga pasar

(market rate), karena investasi mempunyai banyak resiko antara

lain :

 Resiko investasi gedung

 Resiko investasi mesin

 Resiko investasi kendaraan, dll

Metode untuk mencari IRR dari arus kas yang akan diterima

selama periode investasi yaitu : dengan metode Trial & Error

Langkah-langkahnya sebagai berikut :

 Menghitung nilai sekarang (NPV2) arus kas yang akan

diterima selama periode investasi dengan diskon faktor (df1)

yang sama dengan suku bunga pinjaman, lalu NPV2 dikurangi

dengan NPV1 (nilai investasi yang akan dikeluarkan

sekarang)

 Bila dengan diskon faktor (df1) yang = suku bunga pinjaman

hasil selisihnya (NPV2-NPV1) nya negative, maka trial yang

kedua dihentikan dan proyek dinyatakan tidak layak. Karena

dengan (df1) yang = suku bunga pinjaman saja selisih

pertamanya sudah negative

 Bila dengan diskon faktor (df1) yang = suku bunga pinjaman

hasilnya selisih1 nya positif, maka NPV2 dihitung kembali

(26)

memperoleh nilai selisih 2 (NPV2-NPV1) yang paling

mendekati 0 (+) atau (-)

 Bila dengan menggunakan diskon faktor yang > dari suku

bunga yang ke n kali telah memperoleh hasi selisih 2nya yang

paling mendekati o, maka itulah diskon faktor (df2) yang

paling maksimal. Karena bila angka diskon faktor diperbesar

(27)

Lampiran 1 : Proposal

STUDI KELAYAKAN (FEASIBILITY STUDY)

PEMBUATAN APOTEK 

OLEH:

KELOMPOK II

(APOTEKER B)

 Akbar Awaluddin Assaf

(N211110

 Agustina

(N211110

Rusnah

(N211110

Evi Yanti Sri Pakabu

(N211110

Rian Marcello L

(N211110

Karannu Arruan Bonga Pulio

(N211110

Rahesty Windasari

(N211110

 Arisah

(N21111

Prihartini Amalia Anwar

(N21111692)

Dita Sri Wahyuni

(N21111712)

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

(28)

PROPOSAL STUDI KELAYAKAN

 APOTEK “SEHATI FARMA”

BAB I

PENDAHULUAN

 A. Latar Belakang

Dalam era globalisasi saat ini, perkembangan dalam bidang

teknologi semakin pesat, semakin banyak pengetahuan yang dapat diraih

dengan mudahnya melalui bantuan teknologi. Seiring dengan

perkembangan teknologi, bidang kesehatan juga mengalami kemajuan,

banyak dijumpai obat-obatan baru hasil sintesis para ahli yang

memberikan kontribusi yang tidak sedikit bagi kemajuan di bidang

kesehatan.

Salah satu pemegang peranan penting dalam pendistribusian

obat-obat tersebut ke dalam lingkungan masyarakat adalah dengan penulisan

resep oleh tenaga medis yang kemudian akan diberikan pada bidang

farmasi untuk masalah penanganan pendistribusiannya (baik dalam

pengelolaan, analisis terhadap resep dan obat yang diresepkan sampai

pada penyampaian informasi kepada pasien yang membutuhkan obat

tersebut.

Apotek merupakan tempat pendistribusian obat dan alat-alat

kesehatan yang umum atau dapat pula dikatakan sebagai suatu jenis

(29)

terdiri dari perbekalan farmasi (obat dan bahan obat) dan perbekalan

kesehatan (alat kesehatan). Apotek merupakan perantara pendistribusian

obat dari supplier ke konsumen, dalam hal ini masyarakat luas.

Kemajuan di bidang kesehatan yang semakin pesat inilah yang

mendorong kita untuk menciptakan hal-hal baru dalam bidang

pendistribusian obat di apotek. Mulai dari dekorasi apotek yang

memenuhi standar yang telah ditetapkan sampai pada pemenuhan

keinginan masyarakat terhadap pelayanan di apotek (need and want )

yang mana masing-masing individu memliki perbedaan.

Apotek merupakan suatu institusi yang di dalam pelaksanaanya

mempunyai dua fungsi yaitu sebagai unit pelayanan kesehatan ( patient

oriented ) dan unit bisnis ( profit oriented ). Dalam fungsinya sebagai unit

pelayanan kesehatan, fungsi apotik adalah menyediakan obat‐obatan

yang dibutuhkan masyarakat untuk mencapai derajat kesehatan yang

optimal.Sedangkan fungsi apotek sebagai institusi bisnis, apotek

bertujuan untuk memperoleh keuntungan, dan hal ini dapat dimaklumi

mengingat investasi yang ditanam pada apotek dan operasionalnya juga

tidak sedikit.

Pada saat ini kegiatan pelayanan kefarmasian yang semula hanya

berfokus pada pengelolaan obat sebagai komoditi menjadi pelayanan

yang berfokus pada pasien yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas

hidup pasien.Peran apoteker diharapkan dapat menyeimbangkan antara

(30)

Dengan latar belakang tersebut, maka perlu dilakukan studi

kelayakan (feasibility study) untuk menilai kelayakan dari bangunan

apotek tersebut dibangun dengan mempertimbangkan keseluruhan

aspek, yaitu analisis lingkungan eksternal dan analisis lingkungan

internal (analisis SWOT) yang akan lebih memudahkan kita untuk

mengetahui bagaimana kelangsungan hidup apotek yang akan kita

bangun di masa yang akan datang.

B. Maksud dan Tujuan

1. Maksud

Adapun maksud dari didirikannya apotek ini secara umum

adalah sebagai pemenuhan atas kebutuhan obat untuk masyarakat di

sekitar Apotek “Sehati Farma”. Di samping itu, keberadaan apotek “Sehati Farma” ini juga diharapkan mampu menjadi sumber informasi

yang diinginkan dari penggunaan obat bagi masyarakat sekitar. Baik

itu dari segi keaslian obat, penggunaan obat serta informasi lain yang

dibutuhkan oleh masyarakat sehingga mencegah timbulnya kesalahan

penggunaan obat (drug misuse) dan penyalahgunaan obat (drug

abuse). Yang nantinya diinginkan akan lebih meningkatkan kesadaran

masyarakat akan pentingnya peranan apotek dalam pemberian

informasi mengenai obat-obatan.

2. Tujuan

(31)

Tujuan umum didirikannya apotek “Sehati Farma” ini adalah

memberikan pelayanan yang prima, optimal dan bermutu terhadap

masyarakat dalam hal pemberian informasi mengenai obat dan

informasi lain mengenai kesehatan yang dibutuhkan oleh masyarakat

di sekitar.

Tujuan Khusus :

1. Menjadi tempat pengabdian profesi apoteker yang telah

mengucapkan sumpah jabatan dan profesi lain yang menunjang

bagi pelayanan apotek yang prima, optimal dan bermutu.

2. Menjadi sarana farmasi yang menjadi tempat pelayanan obat

bermutu untuk masyarakat.

3. Meningkatkan kesehatan masyarakat di sekitar apotek “Sehati Farma” khususnya dan masyarakat pada umumnya.

4. Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang penggunaan obat

secara rasional dalam praktek pengobatan sendiri (swamedikasi).

5. Memberikan pelayanan yang cepat, aman, dan mudah bagi

pelanggan yang membutuhkan obat dengan segera (layanan drive

thru), serta jasa pelayanan pengantaran obat ke tempat, bagi

pasien yang tidak ingin menunggu.

C. Visi, Misi, dan Motto

Visi :

“Menjadi Apotek Terbaik dan Terkemuka di Indonesia”

(32)

1. Memberikan pelayanan kefarmasian yang tepat, cepat dan bermutu

2. Menjadi solusi jasa pelayanan kefarmasian bagi masyarakat dan jasa

layanan tenaga farmasi yang prima

3. Menjadi sarana pengembangan kompetensi, kualifikasi dan komitmen

SDM terhadap pelayanan apotek “Sehati Farma” guna peningkatan

tingkat kesehatan masyarakat, nilai perusahan dan sumber daya

karyawan

Motto :

“Melayani dengan Hati” yang artinya apotek kami memberikan pelayanan informasi terbaik yang dibutuhkan oleh masyarakat dan ikut

merasakan apa yang dirasakan pelanggan (empathy).

Nilai Dasar : “Kebersamaan, Kepercayaan dan Pengabdian” 

Kebersamaan : kebersamaan di sini berarti, apotek ini dijalankan dengan

penuh rasa kebersamaan (antar pegawai apotek dan pegawai dengan

masyarakat) untuk mencapai tujuan bersama yaitu pemberian layanan

kefarmasian yang prima

Kepercayaan :  kepercayaan di sini berarti, apotek ini dibangun atas

dasar kepercayaan antar anggota apotek dan kepercayaan masyarakat

terhadap apotek dalam memberikan pelayanan kefarmasian yang prima

dan bermutu

Pengabdian : pengabdian di sini berarti, pelayanan kefarmasian yang

diberikan oleh apotek ini merupakan bentuk pengabdian kepada

(33)

BAB II

 ANALISIS INVESTASI

Langkah awal yang akan dilakukan dari pendirian apotek “Sehati Farma”  ini adalah analisis terhadap lingkungan eksternal dan lingkunga internal dari pembangunan apotek ini sehingga dapat diketahui apa yang

akan dilakukan, apa yang menjadi tantangan, hambatan, keuntungan dan

kerugian yang akan terjadi pada apotek ini serta solusi dan langkah apa yang

seharusnya diambil untuk mengatasi masalah tersebut.

Analisis lingkungan eksternal dan lingkungan internal dilakukan

dengan mengadakan analisis SWOT (Strength/Kekuatan,

Weakness/Kelemahan, Oppurtunity/Peluang, dan Threat/Ancaman) langkah

apa yang harus dilakukan.

 Analisis Lingkungan Internal

Kekuatan :

Yang menjadi kekuatan dalam pembangunan apotek ini adalah

sebagai berikut :

1. SDM (Sumber Daya Manusia) dimana sumber daya manusia yang ada di

dalam apotek ini merupakan tenaga muda namun telah memiliki

pengalaman kerja di bidangnya, kreatif dan berinovasi tinggi, loyal dan

handal serta memiliki kompetensi dan kualifikasi di bidangnya

masing-masing.

2. Letak apotek di Jalan Perintis Kemerdekaan km 13, merupakan letak

(34)

kompleks perumahan, Rumah Sakit (RS Wahidin Sudirohusodo, RS

Pendidikan, RS Daya, dan RS Tajuddin Khalid) sehingga memberikan

keuntungan dalam hal pelayanan obat yang mungkin tidak tersedia di

rumah sakit tersebut. Berada dekat dengan beberapa sekolah kesehatan

dan universitas yang memberikan keuntungan dalam hal praktikum atau

laboratorium yang membutuhkan sediaan obat.

3. Apotek yang selalu siap 24 jam melayani pelayanan kefarmasian,

sehingga pasien/pelanggan dapat kapan saja mendapatkan obat yang

diperlukannya

4. Apotek yang juga memberikan pelayanan terbaru (drive thru) dan

pengantaran di tempat, memberikan nilai lebih terhadap pelayanan

kefarmasian bagi pelanggan yang menginginkan kecepatan dan

kemudahan dalam mendapatkan obat

Kelemahan :

Di samping kekuatan-kekuatan yang telah disebutkan di atas, terdapat

beberapa kelemahan dari pendirian apotek ini yaitu :

1. Merupakan apotek yang baru di buka, sehingga belum dikenal oleh

masyarakat luas

2. Memiliki pelayanan kefarmasian dengan sistem yang baru sehingga

masyarakat masih belum memahami keuntungan dan kemudahan yang

ditawarkan dari pelayanan di apotek ini

(35)

1. Memberikan tanda pengenal (billboard) yang mudah dilihat dengan

warna yang mencolok dan menarik perhatian (eye’s cat) pelanggan

2. Memberikan pemahaman dan pengertian tentang pelayanan baru

tersebut kepada pelanggan yang datang serta memasang iklan tentang

pelayanan baru tersebut di media periklanan

 Analisis Lingkungan Eksternal

Peluang

1. Dari segi ekonomi, karena apotek ini merupakan apotek swasta sehingga

akan lebih memudahkan dalam hal pengaturan kelengkapan dan

perlengkapan yang diperlukan oleh apotek tanpa memerlukan

persuratan yang memerlukan jalur birokrasi yang lebih rumit

2. Dari segi kebijakan, saat ini telah diberlakukan pelayanan kefarmasin

yang tidak hanya berorientasi pada ketersediaan obat tetapi juga

berorientasi pada pelanggan sehingga akan lebih mudah diterima di

masayarakat dengan pendekatan yang dapat diterima oleh berbagai

kalangan

3. Dari segi ketersediaan SDM, apotek ini berawal dari kerja sama profesi

yang menginginkan pelayanan prima untuk pasien sehingga akan lebih

mudah untuk mendapatkan rekan sesama profesi yang dikenal dan

berkompeten

4. Dari segi networking atau hubungan kerja sama, dengan adanya kerja

(36)

lain yang diperlukan serta memudahkan untuk menjalin kerja sama

dengan sesama tenaga kesehatan lainnya

5. Dari segi lingkungan masyarakat, masyarakat di sekitar apotek ada

beberapa type, untuk type masyarakat yang hanya ingin mendapatkan

obat saja kami menawarkan pelayanan dengan keramahan, untuk type

masayarakat yang berpendidikan tinggi kami menawarkan konseling

dalam apotek dan via telepon, untuk type masayarakat yang cenderung

sibuk, kami menawarkan pelayanan yang cepat tanpa keluar dari

kendaraan atau pengantaran obat ke tempat.

 Ancaman

1. Dari segi kondisi pesaing, yaitu dimana kita lihat telah banyak

apotek-apotek lain yang lebih dahulu mendirikan apotek-apotek di sekitar daerah

tersebut serta adanya apotek di rumah sakit-rumah sakit sekitar apotek

ini

Solusi yang ditawarkan :

1. Memberikan pelayanan yang memuaskan dan mendatangkan kesan

tersendiri kepada pelanggan sehingga ada minat balik dari konsumen

 A.  Analisis Tekhnik

1. Peta lokasi yang menjadi target pendirian

Lokasi yang dipilih adalah lokasi di jalan Perintis Kemerdekaan km

13 dengan alasan seperti pada analisis lingkungan internal di atas

mengenai lokasi pendirian apotek ini

(37)

 Desain interior (dapat dilihat pada lampiran desain apotek)

- Ruangan berlantai keramik putih dengan kaca etalase

berbentuk huruf U ditambah dengan ornamen penyimpanan

permen dan obat-obat kecil OTC berputar kiri dan kanan

- Dinding berwarna putih bersih

- Warna kisi-kisi rak obat berwarna hijau yang diharapkan

memberikan efek psikis yang menenangkan

- Atap yang tinggi dan jendela di tempat penerimaan yang

memudahkan sirkulasi udara dan memberikan udara bersih

di ruang tunggu

- Adanya lorong yang menghubungkan tempat peracikan obat

langsung ke pinggir jalan untuk memudahkan pelayanan

drive thru

- Meja konseling yang diperuntukkan bagi pasien yang ingin

mengadakan konseling

- Kasir ada dua yang memudahkan pelanggan menerima obat

dengan cepat

- Adanya hiburan seperti televisi, surat kabar atau majalah

pada ruang tunggu apotek

 Desain eksterior

- Bangunan dengan cat luar putih ditambah ornament hijau

(38)

- Bangunan berbentuk U sehingga memudahkan dalam

pelayanan drive thru

- Memiliki tempat parkir, dan bangunan ATM

- Billboard yang terpasang besar dan dengan warna yang

menarik perhatian

3. Produk

Jasa produk farmasi : Obat bebas, Obat wajib Apotek, kosmetik, alat

kesehatan (seperti masker, surgical gloves, spoit), kondom, test pack,

susu bayi dan ibu, OTC, serta menyediakan minuman dingin di

ruangan tunggu

Pelayanan Kefarmasian: Konsultasi, Informasi, dan Edukasi (KIE)

B.  Analisis Pasar/ Pemasaran

Berdasarkan analisis SWOT yang telah dilakukan di atas,

konsumen yang berada di sekitar apotek terdiri dari beberapa type yang

akan menguntungkan apotek. Sedangkan untuk laba/keuntungan yang

didapatkan akan menjadi berlipat apabila telah dikenal luas di

masyarakat.

Segmentation

Segmentasi dari pemasaran apotek ini adalah dari semua kalangan

dengan type masyarakat yang beragam dengan harga tidak melebih

standar penetapan penjualan harga di apotek. Apotek ini berada pada

daerah padat penduduk dan ramai lalu lintas.

(39)

Apotek ini melayani semua kalangan dengan berbagai type masyarakat

dan membuka konseling yang diinginkan oleh pelanggan.

Positioning

Apotek ini menstandarkan diri dan memposisikan diri menjadi apotek

yang memberikan pelayanan kefarmasian yang cepat, tepat dan

bermutu. Memberikan pelayanan konseling yang diinginkan oleh pasien

serta pengantaran ke tempat tujuan bagi pasien yang tidak ingin

mneunggu.

C.  Analisis Manajemen (Struktur Organisasi Terlampir)

Apotek “Sehati Farma”  adalah suatu usaha yang dimiliki oleh 10 orang. Apotek ini menaruh perhatian besar terhadap pelayanan

kefarmasian yang menyeluruh meliputi informasi, konsultasi, edukasi,

dan monitoring terhadap pasien.

Hal ini dilakukan dalam rangka menjamin penggunaan obat yang

rasional dan aman sehingga diharapkan Apotek Satu Farma ini dapat

menjadi apotek kepercayaan bagi semua kalangan masyarakat.

Untuk memenuhi tujuan tersebut, maka dalam pelaksanaannya

diperlukan:

• Keterlibatan langsung apoteker dalam pelayanan kefarmasian dari mulai pengadaan obat, pemberian informasi, konsultasi, edukasi

maupun monitoring penggunaan obat

• Pemberian informasi obat yang tepat dan jelas kepada pasien

(40)

• Monitoring penggunaan obat untuk kasus tertentu

• Mengadakan fasilitas data base pasien dan data pengggunaan obat

• Staf yang ramah dengan pelayanan berkualitas

• Ruangan dan suasana apotek yang nyaman

Apotek “Sehati Farma”  ini dibuka setiap hari selama 24 jam, kecuali hari libur. Dalam menjalankan usaha ini, diperlukan sejumlah

karyawan dengan spesifikasi sebagai berikut:

1. Apoteker penanggung jawab apotek (APA) : 1 orang

Memiliki kemampuan dalam hal manajemen perapotekan yang

mencakup manajemen personel, administrasi, keuangan, produk dan

penguasaan informasi obat

2. Apoteker pendamping : 3 orang

Pembagian tugas berdasarkan shift yang ditentukan shift 1 (06.00 –

14.00), shift 2 (14.00– 22.00), shift 3 (22.00 – 06.00). tugas apoteker pendamping di sini memastikan kerasionalan dalam pemberian obat

terhadap konsumen oleh asisten apoteker dan memutuskan

persoalan ketika APA sedang berhalangan sehingga apoteker

pendamping juga memiliki kualifikasi yang hamper sama dengan APA

3. Asisten apoteker : 6 orang yang merupakan lulusan SMF dan D3

dengan pengalaman minimal satu tahun dan memiliki kemampuan

teknis dalam penyiapan dan peracikan obat dengan shift sesuai

(41)

4. Tenaga administrasi : 3 orang yang merupakan lulusan minimal

Sekolah Menengah Atas (SMA)/sederajat dan memiliki kemampuan

dalam bidang administrasi dan keuangan seperti menjadi kasir dan

shiftnya sesuai dengan pengaturan di atas, masing-masing shift 1

orang

5. Tenaga Cleaning Service : 2 orang yang merupakan lulusan SLTP

ataupun SMA yang bertugas menjaga kebesihan apotek selama 24

jam dengan terbagi 2 shift

Adapun job description dari masing-masing petugas adalah

sebagai berikut :

 A. Apoteker Pengelola Apotek

Tugas dan kewajiban pengelola apotek antara lain :

1. Memimpin seluruh kegiatan apotek

2. Berkewajiban serta bertanggungjawab penuh untuk

mengelolaapotek yang meliputi beberapa bidang antara lain :

a) Pelayanan Kefarmasian

b) Adsministrasi dan Keuangan

c) Ketenagaan atau Personalia

d) Bidang lainnya yang berkaitan dengan tugas dan fungsi apotek

3. Melakukan langkah‐langkah untuk mengembangkan hasil dan kualitas apotek

(42)

APA bertanggungjawab atas kelancaran segala bidang dalam

apotekserta bertanggungjawab terhadap kelancaran hidup apotek

yangdipimpinnya.

B.  Apoteker Pendamping

Tugas dan kewajiban :

 Melaksanakan seluruh tugas dan kewajiban APA, bilamana APA

berhalangan selam jam kerja apotek.

 Dlam melaksanakan segala tindakan, terutama dalam hal‐hal

penting yang mendasar dan strategis, harus mendapat

persetujuan dari APA.

Tanggung jawab dan wewenang :

Apoteker Pendamping bertanggungjawab penuh kepada APA

dna melaksanakan tugas dan fungsi sebagai apoteker pendamping

sesuai dengan petunjuk dan atau instruksi dari APA.

C.  Asisten Apoteker

Tugas dan kewajiban :

1) Melaksanakan pekerjaan yang seusai dengan profesinya sebagai

asisten apoteker, yaitu meliputi :

a. Pelayanan kefarmasian (pelayanan obat bebas san obat

dengan resep) sesuai petunjuk pimpinan apotek.

b. Mengerjakan pengubahan bentuk pembuatan sedían racikan

dan meracik.

(43)

d. Mencatat laporan penggunaan obat dan perbekalan farmasi

(narkotik, psikotropik, statistik resep dan OGB, OWA) dan

waktu kadaluarsa.

e. Mendata kebutuhan obat dalam defekta dan membantu

kelancaran kegiatan pembelian.

f. Menerima barang pesanan, memeriksa dan menandatangani

faktur, mencatat ke dalam buku pembelian (komputer) dan

menjaga agar daftar harga tetap up to date.

g. Memelihara kebersihan, kerapihan serta keteraturan ruang

pelayanan dan peracikan obat.

h. Mengelompokkan dan menata obat sesuai abjadnya.

2) Dalam keadaan tertentu dapat menggantikan tugas kasir, reseptir

dan lain sebagainya.

Tanggung jawab dan wewenang :

Bertanggung jawab kepada pimpinan apotek atas segala

kebenaran tugas yang diselesaikannya. Berwenag melaksanakan

pelayanan kefarmasian sesuai petunjuk dan atau instruksi pimpinan

apotek.

D. Pembantu Umum/ Cleaning service

Tugas dan kewajiban :

1. Menjamin kebersihan di seluruh lingkungan kerja apotek

2. Mengelola sampah apotek dengan penuh tanggungjawab

(44)

Bertanggung jawab langsung kapada pimpinan apotek dan

melaksanakan tugas sesuai instruksi dan petunjuk pimpinan apotek.

E. Tenaga Administrasi

Tugas dan kewajiban :

1. Menerima dan menegmbalikan uang pelanggan dengan cepat dan

tepat

2. Membuat laporan akumulasi pendapatan per hari yang diberikan

kepada apoteker penanggung jawab (APA) tau apoteker

pendamping

3. Membantu AA dalam pengadaan dan penyediaan obat

Tanggung jawab dan wewenang

Bertanggung jawab langsung kapada pimpinan apotek dan

melaksanakan tugas sesuai instruksi dan petunjuk pimpinan apotek.

Adapun standar operasional prosedur dari masing-masing

pelayanan adalah sebagai berikut : (Alur flowchart terlampir)

 A. SOP Pelayanan OTC

1) Pasien datang

2) Menyapa pasien dengan ramah dan menanyakan kepada pasien

obat apa yang dibutuhkan

3) Menanyakan lebih dahulu keluhan atau penyakit yang diderita

pasien, baru kemudian membantu pasien untuk mendapatkan

(45)

4) Menghitung harga dan minta persetujuan terhadap nominal

harga

5) Bila sudah terjadi persetujuan, mengambilkan obat yang diminta

pasien sesuai dengan permintaan meliputi : nama obat dan

jumlah obat

6) Menyerahkan obat kepada pasien disertai dengan informasi

tentang obat meliputi dosis, frekuensi pemakaian sehari, waktu

penggunaan obat, cara penggunaan dan efek samping obat yang

mungkin timbul setelah penggunaan obat, dan jika diperlukan

pertolongan pertama terhadap efek samping yang ditimbulkan

B. SOP Pelayanan OWA

1) Pasien datang

2) Menyapa pasien dengan ramah dan menanyakan kepada pasien

obat apa yang dibutuhkan

3) Menanyakan pada pasien apa keluhan yang dialaminya dan

gejala penyakitnya

4) Menanyakan pada pasien apakah sebelumnya pernah

menggunakan obat tertentu dan bagaimana hasilnya (kondisi

membaik atau bertambah parah)

5) Bila pasien telah menggunakan obat sebelumnya dan hasilnya

tidak memuaskan maka pilihkan obat lain yang sesuai dengan

kondisi pasien, begitu juga untuk pasien yang sama sekali belum

(46)

6) Menghitung harga dan minta persetujuan terhada nominal harga

7) Setelah pasien setuju dengan harga obat, ambilkan obat yang

diminta oleh pasien

8) Menyerahkan obat kepada pasien disertai dengan informasi

tentang obat meliputi : dosis, frekuensi pemakaian sehari, waktu

penggunaan obat, cara penggunaan dan efek samping obat yang

mungkin timbul setelah penggunaan obat dan dan jika

diperlukan pertolongan pertama terhadap efek samping yang

ditimbulkan

9) Mencatat nama pasien, alamat, dan no telp pasien.

10) Membuat catatan khusus tentang pasien yang nantinya sebagai

 patien data record  untuk monitoring resep (medical record)

C. Sop Pelayanan Resep

1) Menerima resep pasien

2) Melakukan skrining resep meliputi administrasi, pharmaceutical

dan klinik

3) Menghitung harga dan minta persetujuan terhadap nominal

harga

4) Memberikan pasien diberi no antrian

5) Menulis no struk (print out) pada resep dan satukan resep

dengan print out

6) Mencocokkan nama, jumlah dan kekuatan obat dalam resep

(47)

7) Menyiapkan obat sesuai dengan resep,

8) Jika obat racikan maka patuhi SOP meracik

9) Membuat etiket dan cocokkan dengan resep,

10) Meneliti kembali resep sebelum diserahkan pada pasien

termasuk salinan resep dan kwitansi (jika diminta oleh pasien)

11) Menyerahkan obat kepada pasien disertai dengan informasi

tentang obat meliputi dosis, frekuensi pemakaian sehari, waktu

penggunaan obat, cara penggunaan dan efek samping obat yang

mungkin timbul setelah penggunaan obat dan jika diperlukan

pertolongan pertama terhadap efek samping yang ditimbulkan

12) Mencatat nama pasien, alamat dan no telp pasien

13) Membuat catatan khusus tentang pasien (medical record)

D. SOP Pelayanan Drive Thru

1) Pasien datang, parkir didepan tempat layanan drive thru

2) Menyapa pasien dengan ramah dan menanyakan kepada pasien

obat apa yang dibutuhkan

3) Menanyakan pada pasien apa keluhan yang dialaminya dan

gejala penyakitnya dengan cepat dan cermat

4) Menanyakan pada pasien apakah sebelumnya pernah

menggunakan obat tertentu dan bagaimana hasilnya (kondisi

membaik atau bertambah parah)

(48)

6) Setelah pasien setuju dengan harga obat, mengambilkan obat

yang diminta tersebut

7) Menyerahkan obat kepada pasien disertai dengan informasi

tentang obat meliputi : dosis, frekuensi pemakaian sehari, waktu

penggunaan obat, cara penggunaan dan efek samping obat yang

mungkin timbul setelah penggunaan obat dan dan jika

diperlukan pertolongan pertama terhadap efek samping yang

ditimbulkan

8) Menatat nama pasien, alamat, dan no telp pasien

9) Membuat catatan khusus tentang pasien yang nantinya sebagai

 patien data record  (medical record)

G. SOP Konseling

(Mengadakan konseling apabila pasien yang meminta atau

menginginkan konseling atau ketika pemeriksaan klinik resep obat

ada yang perlu di konselingkan dengan APA atau apoteker

pendamping)

Jika melalui resep atau datang sendiri (membeli obat OTC dan OWA)

1) Pasien datang

2) Menyapa pasien dengan ramah dan menanyakan kepada pasien

obat apa yang dibutuhkan (untuk pasien dengan resep ambil

resepnya)

3) Menanyakan pada pasien apa keluhan yang dialaminya dan

(49)

4) Menanyakan pada pasien apakah sebelumnya pernah

menggunakan obat tertentu dan bagaimana hasilnya (kondisi

membaik atau bertambah parah)

5) Jika ternyata apoteker pendamping merasa perlu untuk di

konselingkan, maka menawarkan kepada pasien untuk

dikonselingkan dan berikan penjelasan yang jelas namun dapat

dimengerti bahwa penggunaan obat yang digunakan pasien

memerlukan pengetahuan tambahan

6) Setelah konseling selesai, memberikan obat sesuai dengan

keputusan akhir hasil konseling (sudah menyangkut harga dan

pemeriksaan obat)

Jika pasien meminta konseling

1) Pasien datang

2) Menyapa pasien dengan ramah

3) Mengantarkan pasien menuju APA dan meja konseling

4) Jika telah selesai konseling, lakukan prosedur sesuai dengan

standar dan hasil dari konseling

Jika konseling via telepon

1) Mengangkat dan menerima telepon dengan sopan, jelas dan

tepat (menanyakan nama pasien, alamat pasien dan no telepon

pasien)

(50)

3) Memastikan ulang bahwa keluhan dan pertanyaan pasien sama

dengan pemahaman apoteker

4) Jika sama, berikan penjelasan dan informasi yang dibutuhkan

oleh pasien dengan jelas, cepat, tepat dan mudah dimengerti

5) Menanyakan ulang hasil konseling tersebut, jika sudah jelas

ucapkan terima kasih, jika belum jelas ulangi lagi penjelasan dan

informasi tersebut

H. SOP Penerimaan dan Penyimpanan Barang

1) Barang datang

2) Mengecek kesesuaian antara SP dengan faktur dan barangnya

(kecocokan tentang nama barang, bentuk, jumlah sediaan, no

batch dan tanggal expire

3) Mengecek kondisi barang (rusak, pecah, tersegel atau tidak)

4) Faktur ditanda tangani oleh apoteker atau asisten apoteker

dilengkapi dengan no SIK/SIA/NIP seta dibubuhi stempel apotek

5) Mengambil 1 lembar faktur untuk arsip apotek

6) Menyerahkan faktur kapada bagian administrasi untuk diinput

di komputer

7) Mencocokkan harga yang sudah ada di computer dengan harga

yang tertera pada faktur baru, apakah ada kenaikan atau tidak

8) Menandatangani faktur yang telah diedit di komputer

9) Memberi barang‐barang/obat bebas dan letakkan sesuai dengan

(51)

lemari tersendiri dan obat lain dalam almari atau sesuai dengan

tempat penyimpanan yang telah ditetapkan, menurut abjad atau

farmakologinya

10) Mengarsipkanfaktur sesuai dengan nama PBF masing‐masing

Catatan : untuk SOP meracik dan menimbang obat dilakukan sesuai

dengan prosedur standar yang telah diketahui oleh apoteker dan asisten

apoteker (AA)

D.  Analisis Keuangan

Modal diperoleh dari kerjasama :

a. Tn. Akbar Awalluddin, S.Farm, Apt Rp. 150.000.000,-b. Tn. Rian Marcello, S.Farm, Apt Rp.

150.000.000,-1. Modal

Modal tetap

-

Perlengkapan penunjang (Mebel, kulkas) Rp.

90.000.000,--

Perlengkapan apotek Rp.

60.000.000,--

Biaya perizinan Rp.

10.000.000,--

Kendaraan Rp.

50.000.000,-−

Modal Operasional Rp. 250.000.000,-Cadangan modal Rp. 50.000.000,-Total Modal Rp.

810.000.000,-2. Rencana anggaran dan pendapatan tahun ke-1

Biaya rutin bulanan

-

Tenaga kerja

 Apoteker (4 orang) Rp.

8.000.000,- Asisten Apoteker (6 orang) Rp.

7.500.000,- Tenaga Administrasi (3 orang) Rp.

2.550.000,- Cleaning Service (2 Orang) Rp. 1.400.000,-Rp.

19.450.000,--

Biaya lain-lain  Administrasi Rp. 2.000.000,- Listrik, telepon Rp. 2.000.000,- Lain-lain Rp. 1.000.000,-Rp.

(52)

5.000.000,-−

Biaya rutin tahun ke-1

-

Biaya bulanan 12 x Rp.24.450.000 Rp.

293.400.000,--

Tunjangan hari raya (1 bulan gaji) Rp.

19.450.000,-Rp. 312.850.000,-3. Proyeksi Pendapatan

Pendapatan tahun ke-1

Pada tahun pertama dipromosikan resep masuk 20 lembar / hari dengan harga rata-rata perlembar diperkirakan Rp. 200.000,-dengan demikian akan diperoleh pendapatan pada tahun pertama sebagai berikut:

- Penjualanresep tahun I 12x26x20xRp.200.000 Rp. 1.248.000.000,-- Penjualan bebas 26x12xRp.1.000.000 Rp. 312.000.000,-- Penjualan lain (OWA) 26x12xRp.750.000 Rp.

234.000.000,-Total Rp.

1.794.000.000,-−

Pengeluaran tahun ke-1

- Pembelian obat resep Rp. 250.000.000,-- Pembelian obat bebas Rp.

200.000.000,-- Pembelian OWA Rp.

75.000.000,-- Pengeluaran rutin tahun I Rp.

312.850.000,-Total Rp.

837.850.000,-−

Perkiraan laba-rugi tahun ke I

-

Pendapatan tahun I Rp.

1.794.000.000,--

Pengeluaran tahun I Rp.

837.850.000,--

Laba sebelum pajak Rp.

956.150.000,--

Pajak pendapatan (10%) Rp.

95.615.000,--

Laba netto Rp.

860.535.000,-4. Perhitungan batas laba/rugi (BEP) Tahun I

                    (    )                

(53)

                                                           (    )      ( )            

Gambar

Gambar 1. Evaluasi Studi Kelayakan d)  Analisis Manajemen mengenai :

Referensi

Dokumen terkait

Perancangan model yang dipakai adalah dengan menggunakan analisis SWOT sebagai langkah awal untuk identifikasi berbagai faktor internal dan faktor eksternal secara

Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui apakah sistem pengendalian intern sistem akuntansi penjualan obat menggunakan resep dokter pada Apotek Sehati sudah baik

Persentase tingkat kepuasan pada variabel-variabel yang mempengaruhi kepuasan konsumen terhadap pelayanan Apotek Kimia Farma No.. Penilaian Keterlaksanaan standar

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian tugas akhir ini adalah menghasilkan sistem pengukuran kinerja unit usaha apotek pada Kimia Farma Semarang menggunakan

Langkah pertama adalah Analisis Lingkungan eksternal dan internal. Pada tahap ini apabila dilihat dari model analisis lingkungan adalah mengidentifikasi peluang

Pendirian usaha toko fashion adalah langkah awal usaha milik sendiri dengan modal yang tidak terlalu besar namun sangat layak dalam segi keuntungannya, kelebihan usaha ini adalah

Penelitian ini akan dilakukan di Apotek Qaureen Farma, yang pada saat ini apotek tersebut belum memiliki sistem otomatis untuk mengecek persediaan obat dan masih

Apotek Waralaba Waralaba adalah hak khusus yang dimiliki oleh orang perseorangan atau badan usaha terhadap sistem bisnis dengan ciri khas usaha dalam rangka memasarkan barang dan/atau