• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PERILAKU PEMBELIAN DAN KONSUMSI SUSU SERTA PENGASUHAN TERHADAP TUMBUH KEMBANG ANAK USIA 2-5 TAHUN DI KOTA BOGOR LILIK NOOR YULIATI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH PERILAKU PEMBELIAN DAN KONSUMSI SUSU SERTA PENGASUHAN TERHADAP TUMBUH KEMBANG ANAK USIA 2-5 TAHUN DI KOTA BOGOR LILIK NOOR YULIATI"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PERILAKU PEMBELIAN DAN

KONSUMSI SUSU SERTA PENGASUHAN

TERHADAP TUMBUH KEMBANG ANAK

USIA 2-5 TAHUN DI KOTA BOGOR

LILIK NOOR YULIATI

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2008

(2)

PERNYATAAN MENGENAI DISERTASI DAN

SUMBER INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa disertasi Pengaruh Perilaku Pembelian dan Konsumsi Susu serta Pengasuhan terhadap Tumbuh Kembang Anak Usia 2-5 Tahun di Kota Bogor adalah karya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir disertasi ini.

Bogor, September 2008

Lilik Noor Yuliati

(3)

ABSTRACT

LILIK NOOR YULIATI. Effect of Purchasing Behavior and Milk Consumption and Parenting on Growth and Development of 2 to 5 Years Old Children in Bogor City. Under direction of HIDAYAT SYARIEF, HARTOYO, AHMAD SULAEMAN

The study was aimed to analyze: (1) the determinant factors of milk purchasing decision for children of 2 to 5 years old; (2) the choosing process of brand; (3) to analyze attitude forming of brand loyalty; (4) the effect of milk consumption and parenting on child’s growth and development. Samples of 297 unit (mothers and children) were chosen proporsionally by simple random sampling.

There were 230 parents (mothers) who purchased milk for their children and 67 who did not. Milk’s purchasing behavior was affected by mother’s education length, family’s income per capita, children’s age and number of information sources. From 230 samples who bought milk, 71.3% purchased powder milk; 22.6% purchased Sweetened Condensed Milk; and 6.1% purchased fresh milk. Brand choice behavior had high involvement in decision making and in rational decision process. Using path analysis, motivation did not affect the seeking information; however processing of seeking information had an effect on brand choice without passed evaluation alternative of information. In the similar way, by path analysis, satisfaction was a predictor of intention to buy the similar brand. In the other hand, satisfaction was influenced by belief on brand. Length of education attainment of mother influenced intention to buy similar brand through belief of brand. Milk consumption (milk protein) significantly influenced the children nutritional status by three indicators (Weight index according to age; Height index according to age; Weight index according to height). Moreover, psychosocial parenting (HOME score) had significant positive effect on children nutritional status based height index according to age indicator. Milk consumption and psychosocial parenting did not significantly influence health status. Milk consumption did not influence on cognitive and psychosocial development. However, psychosocial parenting had significant effect on cognitive and psychosocial development. Psychosocial parenting stimulated not just cognitive development but also did language capability, self-helping, and social emotion of the children. In line with this study recommend to marketing manager make an effective media strategies to communicate relationships between he brand and desired attributes. On the contrary, the implied the performing awareness of consumer in seeking of information from various sources to add knowledge and evaluate alternative brand choice. To increase awareness of quality and quantity food consumption with balanced diet concepts could be performed using public advertisement through various media. In addition, this research suggested that milk advertising for 2-5 years old should be accompanied with psychosocial parenting, in term to influence child development. Keywords : milk purchasing, brand choice, loyalty, psychosocial parenting,

(4)

RINGKASAN

LILIK NOOR YULIATI. Pengaruh Perilaku Pembelian dan Konsumsi Susu serta Pengasuhan terhadap Tumbuh Kembang Anak Usia 2-5 Tahun di Kota Bogor. Di bawah Bimbimbingan: HIDAYAT SYARIEF, HARTOYO dan AHMAD SULAEMAN

Anak adalah masa depan bangsa, mereka adalah modal produktif dan generasi pembangun bangsa di masa depan. Dalam rangka menjadikan anak sebagai tumpuan masa depan bangsa, terdapat dua strategi dalam mewujudkannya, yaitu pertama dengan membangun kualitas fisik melalui pemberian pangan dan gizi dengan kuantitas dan kualitas yang baik; dan kedua membangun kualitas intelektual, sosial, dan emosional anak yang berkesinambungan selama hidupnya. Anak yang sehat dan cerdas merupakan cerminan dari pertumbuhan dan perkembangan anak yang baik. Gizi, perawatan, dan lingkungan psikologis adalah faktor penentu pertumbuhan dan perkem-bangan anak. Salah satu jenis makanan/minuman yang dianggap mengandung zat gizi yang dapat membuat anak tumbuh sehat dan cerdas adalah susu. Penelitian ini bertujuan untuk : 1) menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan ibu dalam pembelian susu untuk anak 2-5 tahun; 2) menganalisis proses pengambilan keputusan pemilihan merek susu; 3) menganalisis fakfor-faktor yang menentukan pembentukan sikap loyalitas merek susu; dan 4) menganalisis pengaruh konsumsi susu dan pengasuhan terhadap tumbuh kembang anak.

Desain penelitian ini adalah cross sectional study dan dilakukan di Kelurahan Sukasari dan Baranangsiang, Kecamatan Bogor Timur dan Kelurahan Tanah Sareal dan Kedung Badak Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, Jawa Barat. Setiap kelurahan diwakili empat RW yang terdiri dari masing-masing dua RW yang mayoritas penduduknya berpendapatan menengah ke bawah dan dua RW yang mayoritas penduduknya berpendapatan menengah ke atas. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu dari anak berusia 2.5-5 tahun yang mengambil keputusan tidak membeli atau membeli susu, dengan unit penelitiannya ibu dan anaknya yang berjumlah 1330. Total contoh sebesar 300 diambil dengan cara proporsional acak sederhana. Dari 300 contoh yang diambil hanya 297 contoh yang dapat memberikan data secara lengkap untuk dapat diolah dan dianalisis.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 297 contoh terdapat 230 contoh membeli susu dan 67 contoh tidak membeli susu. Terdapat perbedaan signifikan dalam hal keadaan sosial ekonomi, demografi dan akses informasi serta pengasuhan psikososial antara kelompok yang membeli susu dan tidak membeli susu. Pendidikan ayah dan ibu pada kelompok yang membeli susu relatif lebih tinggi dibandingkan dengan yang tidak membeli susu, demikian pula pendapatan per kapita, jumlah informasi tentang susu/merek dan sumbernya serta pengasuhan psikososialnya. Pendapatan rata-rata per kapita kelompok yang tidak membeli susu sebesar Rp241 004.00, sedangkan kelompok yang membeli susu sebesar Rp521 243.00. Selain itu, umur anak di keluarga yang membeli susu rata-rata lebih muda daripada keluarga yang tidak membeli susu. Tidak terdapat perbedaan dalam hal pengetahuan gizi dan tumbuh kembang anak serta sikap pemberian susu pada kedua kelompok.

Perilaku keputusan pembelian susu untuk anak 2-5 tahun dipengaruhi oleh lama pendidikan ibu, pendapatan per kapita, umur anak dan jumlah sumber informasi tentang susu dan mereknya. Dari 230 contoh yang membeli susu

(5)

terdapat 6.1% contoh membeli susu segar, 71.3% contoh membeli susu bubuk, dan 22.6% contoh membeli susu kental manis (SKM). Rata-rata pengeluaran susu per bulan pada masing-masing kelompok sebesar Rp94 535.71 untuk susu segar, Rp163 582.93 untuk susu bubuk dan Rp57 790.38 untuk SKM, dengan total rata-rata pengeluaran susu per bulan sebesar Rp135 461.74. Penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan yang nyata antara pengeluaran untuk susu bubuk dan SKM, akan tetapi tidak terdapat perbedaan persentasi pengeluaran untuk susu terhadap total pendapatan untuk berbagai jenis susu tersebut. Persentase pengeluaran terbesar adalah untuk pembelian susu segar (8.05%), diikuti dengan susu bubuk (7.63%), dan SKM (6.48%), dengan rata-rata pengeluaran susu sebesar 7.39% dari total pendapatan keluarga.

Terdapat 86.1% contoh yang motivasi pembelian susunya positif, 76.1% contoh melakukan pencarian informasi tentang merek baik secara internal maupun ekternal, akan tetapi hanya terdapat 45.7% contoh yang mengevaluasi merek susu yang dibelinya. Namun demikian hampir semua contoh melakukan evaluasi manfaat merek susu pada anak dan kesukaan anak terhadap merek susu. Tiga alasan utama yang digunakan untuk mengevaluasi merek adalah kandungan gizi, harga dan rasa yang disukai oleh anak. Sebagian besar contoh (75.7%) membeli satu merek saja selama enam bulan terakhir.

Dengan menggunakan analisis jalur diketahui bahwa perilaku pemilihan merek merupakan perilaku pengambilan keputusan dengan keterlibatan tinggi yang ditandai dengan kepentingan pembelian susu dari sudut manfaat dan resiko yang dirasakan sehingga menggerakkan pencarian informasi yang ekstensif dari berbagai sumber informasi dan evaluasi alternatif merek susu yang akan dibeli. Perilaku pemilihan merek susu tidak diaktifkan oleh motivasi pembelian susu, hal ini dikarenakan perilaku pemilihan merek sudah merupakan kebiasaan yang telah dilakukan minimal selama enam bulan terakhir. Pendidikan ibu berpengaruh terhadap jumlah sumber informasi dan pencarian informasi. Selanjutnya pencarian informasi berpengaruh signifikan terhadap perilaku pemilihan mereknya tanpa melalui evaluasi alternatif.

Hampir semua contoh (98.7%) merasakan puas terhadap merek yang sering dibelinya. Pada komponen pembentukan sikap loyalitas merek yang terdiri dari kepercayaan, kesukaan (afeksi) dan niat beli merek yang sama; sebagian besar contoh mempunyai kepercayaan yang tinggi (88.7%), suka terhadap atribut merek (84.8%) dan berniat untuk membeli merek yang sama (70.9%). Dengan menggunakan analsis jalur diketahui bahwa kepuasan merupakan prediktor yang kuat menentukan niat membeli merek yang sama, dan di sisi lain kepuasan dipengaruhi oleh kepercayaan dan kesukaan atribut merek. Pendidikan ibu mempengaruhi jumlah sumber informasi dan kepercayaan atribut merek. Selanjutnya kepercayaan mempengaruhi kesukaan, akan tetapi kesukaan tidak mempengaruhi niat beli merek yang sama secara langsung melainkan melalui kepuasan akibat pengalaman menggunakan merek.

Rata-rata konsumsi susu per hari sebesar 273.71 ml susu segar, 88.28 gram susu bubuk, dan 123.38 ml SKM. Tidak terdapat perbedaan konsumsi energi dan protein total di kedua kelompok. Terdapat kecenderungan semakin banyak mengkonsumsi susu semakin berkurang konsumsi makanan yang lain. Rataan konsumsi susu per hari menyumbangkan 27.74% energi dan 28.71% protein.

Terdapat perbedaan yang signifikan status gizi dengan tiga indikator, perkembangan kognitif dan psikososial diantara kedua kelompok, akan tetapi tidak terdapat perbedaan status kesehatan. Z score, skor perkembangan kognitif dan perkembangan psikososial pada kelompok yang membeli susu lebih tinggi daripada kelompok yang tidak membeli susu.

(6)

Konsumsi susu (protein susu) berpengaruh secara signifikan terhadap status gizi dengan tiga indikator (BB/U, TB/U dan BB/TB), sedangkan pengasuhan psikososial berpengaruh secara signifikan hanya terhadap status gizi dengan indikator TB/U. Lama pendidikan ibu dan pendapatan per kapita berpengaruh terhadap status gizi dengan indikator BB/TB. Sebaliknya, konsumsi susu dan pengasuhan psikososial tidak berpengaruh terhadap status kesehatan. Konsumsi susu tidak memberikan pengaruh terhadap perkembangan kognitif maupun perkembangan psikososial. Sebaliknya pengasuhan psikososial berpengaruh sangat signifikan terhadap perkembangan kognitif dan psikososial. Pengasuhan psikososial tidak hanya menstimulasi perkembangan kognitif saja akan tetapi juga menstimulasi kemampuan berbahasa, menolong diri sendiri, dan sosial emosi. Umur berpengaruh terhadap perkembangan kognitif secara negatif dan berpengaruh terhadap perkembangan sosial emosi, motorik kasar dan motorik halus secara positif. Jenis kelamin juga berpengaruh terhadap perkembangan bahasa. Anak perempuan lebih menentukan skor perkembangan bahasa. Hasil penelitian ini menunjukkan tidak terdapat pengaruh yang signifikan sosial ekonomi terhadap aspek perkembangan kognitif.

Manajer pemasaran harus memilih dengan hati-hati bauran media (majalah, koran, papan bilboard, televisi, dll) dengan tujuan dapat memaksimalkan kemungkinan segmen sasarannya terekspos iklan perusahaan-nya agar dapat membentuk posisi merek sesuai dengan yang keinginan konsumen. Di sisi lain, perlu peningkatan kesadaran konsumen dalam pencarian informasi dari berbagai sumber untuk menambah pengetahuan dan kepercayaan tentang susu agar dapat mengevaluasi alternatif dalam menentukan pilihan merek. Untuk membentuk pertumbuhan dan perkembangan anak yang optimal, perlu dilakukan peningkatan kesadaran untuk mengkonsumsi makanan dengan konsep gizi seimbang melalui pesan layanan masyarakat di berbagai media. Selain itu perlu penyampaian pesan tentang pentingnya pengasuhan psikososial yang dapat mempengaruhi perkembangan anak melalui berbagai media dan disisipkan dalam iklan produk susu untuk anak 2-5 tahun.

Kata kunci : pembelian susu, pemilihan merek, sikap loyalitas, pengasuhan, HOME, perkembangan anak

(7)

©

Hak cipta milik IPB, tahun 2008

Hak cipta dilindungi Undang-undang

1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumber :

a. Pengutipan hanya untuk kepentingan

pendidikan , penelitian penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah

b. Pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB

2. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis dalam bentuk apapun tanpa izin IPB

(8)

PENGARUH PERILAKU PEMBELIAN DAN

KONSUMSI SUSU SERTA PENGASUHAN

TERHADAP TUMBUH KEMBANG ANAK

USIA 2-5 TAHUN DI KOTA BOGOR

LILIK NOOR YULIATI

Disertasi

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Doktor pada

Program Studi Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2008

(9)

Penguji pada Ujian Tertutup : 1. Dr. Ir. Herien Puspitawai, MSc. MSc. 2. Prof. Dr. Ir. Ali Khomsan, MS.

Penguji pada Ujian Terbuka : 1. Prof. Dr. Ir. Ujang Sumarwan, MSc. 2. Dr. Soenarno Ranu Widjojo, MPH.

(10)

Judul Disertasi : Pengaruh Perilaku Pembelian dan Konsumsi Susu serta Pengasuhan terhadap Tumbuh Kembang Anak Usia 2-5 Tahun di Kota Bogor

Nama : Lilik Noor Yuliati NIM : A. 326010011

Disetujui Komisi Pembimbing

Prof. Dr. Ir. Hidayat Syarief, MS. Ketua

Dr. Ir. Hartoyo, M.Sc. Dr. Ir. Ahmad Sulaeman, MS. Anggota Anggota

Diketahui

Ketua Program Studi Gizi Masyarakat Dekan Sekolah Pascasarjana dan Sumberdaya Keluarga

Dr. Ir. Hadi Riyadi, MS. Prof. Dr. Ir. Khairil Anwar Notodiputro, MS. Tanggal Ujian : 2 Juli 2008 Tangal Lulus :

(11)

PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena atas ridho dan ijinNYA penulis dapat menyelesaikan disertasi ini. Disertasi ini juga merupakan karya yang tidak akan pernah terjadi tanpa bimbingan komisi pembimbing yang telah mengarahkan dan memperbaiki segala kekurangan yang ada pada hasil penelitian ini. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih serta penghargaan setinggi-tingginya kepada Prof. Dr. Ir. Hidayat Syarief, MS. sebagai ketua komisi pembimbing, Dr. Ir. Hartoyo, MSc. dan Dr. Ir. Ahmad Sulaeman, MS., sebagai anggota komisi pembimbing atas saran dan bimbingan yang diberikan sehingga disertasi dapat diselesaikan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Dr. Ir. Herien Puspitawati, MSc., MSc., Prof. Dr. Ir. Ali Khomsan, MS. dan Prof. Dr. Ir. Ujang Sumarwan, MSc. serta Dr. Soenarno Ranu Widjojo, MPH, yang telah memberikan saran guna penyempurnaan disertasi pada saat menjadi penguji luar komisi.

Penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Depdiknas yang memberikan beasiswa BPPS dan Rektor IPB yang memberikan bantuan SPP untuk dapat menyelesaikan studi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Ketua Departemen GMSK, Ketua Departemen IKK, Dekan Faperta dan FEMA, yang memberikan ijin sekolah sehingga penulis dapat menempuh pendidikan jenjang S3 pada Sekolah Pascasarjana, IPB.

Penghargaan diberikan kepada putra tercinta Mizan Rizqia dan Azka Rabbani yang telah memberikan semangat dan pengorbanan hingga tersusunnya disertasi ini. Penghargaan khusus juga disampaikan kepada almarhum kedua orang tua yang telah mendidik dan memberikan kasih sayang sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan S3 saat ini, serta kepada saudara-saudara tercinta yang memberikan doa, dukungan dan perhatian.

Ucapan terima kasih disampaikan kepada para asisten yang telah membantu dalam pengumpulan data penelitian, yaitu Medina, Nina, Mindasa, Vika, Niken, Farida, Eva, dan Novida. Selain itu ucapan terima kasih juga disampaikan kepada lurah Barangsiang, Sukasari, Tanah Sareal dan Kedung Halang, serta para ibu dan anaknya yang dijadikan contoh di keempat kelurahan tersebut kecamatan Tanah Sareal. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada teman-teman sekolega dan para pegawai di Departemen Ilmu keluarga dan Konsumen (IKK) dan Departemen Gizi Masyarakat (GM) atas bantuan dan

(12)

dorongan agar penulis tetap bersemangat dalam menyelesaikan pendidikan S3 ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada berbagai pihak yang terlibat baik langsung maupun tidak langsung, yang telah membantu terlaksananya penelitian hingga tersusunnya disertasi ini yang tidak mungkin disebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa pada tulisan ini masih banyak kekurangan, untuk itu penulis mohon maaf. Semoga disertasi ini bermanfaat bagi yang memerlukannya.

Bogor, September 2008

(13)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan pada tanggal 18 Juli 1964 di Kudus, Jawa Tengah sebagai anak ke dua dari lima bersaudara dari pasangan Wandono Hamid (alm) dan Masrofah (alm). Penulis menempuh Pendidikan Sarjana (S1) di Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga, Fakultas Pertanian, IPB dari tahun 1982 sampai dengan 1987. Pada tahun 1995 penulis mendapatkan beasiswa dari Proyek CHN III, Departemen Pendidikan Nasional Indonesia untuk belajar Pendidikan Pascasarjana (S2) di University of the Philippines at Diliman pada Department of Food Science and Nutrition, College of Home Economics hingga tahun 1998. Program Doktor (S3) pada PS GMSK, Pascasarjana, IPB penulis tempuh dari tahun 2001 dengan beasiswa dari BPPS. Penulis dikaruniai dua orang putra yaitu Mizan Risqia dan Azka Rabbani.

Penulis bekerja sebagai staf pengajar di Program Studi Pendidikan Guru Kejuruan Gizi, Fakultas Non Gelar Teknologi, IPB pada tahun 1989, yang kemudian PS tersebut berintegrasi dengan Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga (GMSK) pada tahun 1991 serta akhirnya berkembang menjadi dua departemen yaitu Departemen Gizi Masyarakat dan Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen (IKK) pada tahun 2005. Dan saat ini penulis bekerja di Departemen IKK, Fakultas Ekologi Manusia IPB. Penulis mengajar mata kuliah Manajemen Jasa Makanan dan Gizi di Jurusan GMSK dan saat ini mengajar mata kuliah Perilaku Konsumen, Pendidikan dan Perlindungan Konsumen dan Manajemen Keuangan Konsumen di Departemen IKK-FEMA IPB serta mengajar mata kuliah Perilaku Konsumen di Program Pascasarjana Manajemen dan Bisnis, IPB.

(14)

xii

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xviii

DAFTAR LAMPIRAN ... xix

PENDAHULUAN... 1 Latar Belakang... 1 Perumusan Masalah... 2 Tujuan ... 5 Manfaat ... 5 TINJAUAN PUSTAKA... 7

Teori Perilaku Konsumen ... 7

Model Perilaku Konsumen... 8

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembelian Susu... 14

Loyalitas Merek... 20

Konsumsi Gizi ... 21

Pengasuhan Psikososial... 23

Tumbuh Kembang Anak ... 25

KERANGKA PEMIKIRAN ... 29

METODE ... 34

Desain, Lokasi dan Waktu ... 34

Teknik Penarikan Contoh ... 37

Jenis dan Teknik Pengumpulan Data... 37

Kontrol Kualitas Data ... 39

Instrumen dan Pengukuran ... 39

Pengolahan dan Analisis data ... 44

Definisi Operasional... 48

HASIL DAN PEMBAHASAN... 51

Keadaan Umum Lokasi Penelitian ... 51

Letak Geografis dan Luas Wilayah... 51

Penduduk ... 52

Akses Penduduk terhadap Tempat Penjualan Susu ... 52

Karakteristik Keluarga dan Anak serta Akses Informasi ... 53

Umur Ayah dan Ibu ... 53

Pendidikan Ayah dan Ibu... 54

Pendapatan per Kapita ... 55

Jumlah Anggota Keluarga ... 56

(15)

xiii Halaman

Sikap Pemberian Susu ... 59

Umur Anak ... 61

Jenis Kelamin Anak ... 62

Urutan Anak dalam Keluarga... 62

Akses Informasi... 63

Pengasuhan Psikososial... 69

Perilaku Pembelian dan Konsumsi Susu ... 72

Jenis Susu yang Dibeli... 72

Alasan Pemilihan Jenis Susu ... 73

Pengeluaran untuk Susu Per Bulan, Volume Pembelian Susu Per Bulan dan Konsumsi Susu Per Hari ... 75

Frekuensi Pembelian Susu ... 82

Tempat Pembelian... 83

Jenis Kemasan... 85

Rasa ... 86

Faktor yang Berpengaruh terhadap Perilaku Pembelian Susu 87 Proses Pengambilan Keputusan Pemilihan Merek... 89

Motivasi ... 89

Pencarian Informasi... 91

Evaluasi Alternatif ... 94

Perilaku Pemilihan Merek ... 97

Kepuasan Merek... 98

Pembentukan Sikap Loyalitas Merek ... 99

Hubungan Antar Variabel Proses Pembelian, Perilaku Pilih Merek, Kepuasan dan Sikap Merek, dan Loyalitas... 104

Analisis Proses Pengambilan Keputusan Pemilihan ... 106

Analisis Proses Pembentukan Sikap Loyalitas Merek ... 108

Tumbuh Kembang Anak ... 113

Status Gizi... 113

Status Kesehatan... 114

Perkembangan... 119

Hubungan antar Variabel Tumbuh Kembang Anak ... 121

Pengaruh Konsumsi Susu dan Pengasuhan terhadap Tumbuh Kembang Anak ... 123

Pengaruh Konsumsi Susu dan Pengasuhan terhadap Status Gizi ... 123

Pengaruh Konsumsi Susu dan Pengasuhan terhadap Status Kesehatan ... 125

Dampak Konsumsi Susu dan Pengasuhan terhadap Perkembangan ... 126

PEMBAHASAN UMUM... 132

Faktor yang Berpengaruh terhadap Perilaku Pembelian Susu... 133

Proses Pengambilan Keputusan Pemilihan Merek... 136

Proses Pembentukan Sikap Loyalitas Merek... 137

Pengaruh Konsumsi Susu dan Pengasuhan terhadap Tumbuh Kembang Anak... 139

(16)

xiv Halaman

SIMPULAN DAN SARAN ... 146

Simpulan ... 146

Saran... 147

DAFTAR PUSTAKA... 150

(17)

xv

DAFTAR TABEL

Halaman 1 Jumlah balita menurut lokasi berdasarkan data PIN (Pekan

Imuninasi Nasional) April 2006 dan jumlah populasi contoh... 37 2 Sebaran ayah dan ibu berdasarkan kategori umur menurut

kelompok yang tidak membeli (n ayah=62, n ibu=67) dan membeli susu (n ayah= 225, n ibu=230) ... 53 3 Sebaran ayah dan ibu berdasarkan tingkat pendidikan menurut

kelompok yang tidak membeli (n ayah=62, n ibu=67) dan membeli susu (n ayah= 225, n ibu=230) ... 54 4 Sebaran contoh berdasarkan kategori pendapatan per kapita

menurut kelompok yang tidak membeli (n=67) dan membeli susu (n= 230) ... 56 5 Sebaran contoh berdasarkan jumlah anggota keluarga menurut

kelompok yang tidak membeli (n=67) dan membeli susu (n=230) . 57 6 Sebaran contoh berdasarkan kategori pengetahuan gizi dan

tumbuh kembang menurut kelompok yang tidak membeli (n=67) dan membeli susu (n=230) ... 58 7 Persentase contoh berdasarkan jawaban yang benar

pengetahuan gizi dan tumbuh kembang menurut kelompok yang tidak membeli (n=67) dan membeli susu (n=230) ... 59 8 Sebaran contoh berdasarkan kategori sikap terhadap perilaku

pemberian susu menurut kelompok yang tidak membeli (n=67) dan membeli susu (n=230) ... 60 9 Skor (1-5) rataan sikap terhadap pemberian susu menurut

kelompok tidak membeli (n=67) dan membeli susu (n=230) ... 60 10 Sebaran anak contoh berdasarkan kelompok usia menurut

kelompok yang tidak membeli (n=67) dan membeli susu (n=230) . 61 11 Sebaran anak contoh berdasarkan jenis kelamin menurut

kelompok yang tidak membeli (n=67) dan membeli susu (n=230) . 62 12 Sebaran anak contoh berdasarkan urutan anak dalam keluarga

menurut kelompok yang tidak membeli (n=67) dan membeli susu (n=230) ... 63 13 Sebaran contoh berdasarkan jumlah sumber informasi menurut

(18)

xvi Halaman 14 Sebaran contoh berdasarkan jenis sumber informasi yang

digunakan menurut kelompok yang tidak membeli (n=67) dan membeli susu (n=230) ... 64 15 Sebaran contoh menurut kategori jumlah informasi pada

kelompok yang tidak membeli (n=67) dan membeli susu (n=230) . 66 16 Rataan jumlah informasi berdasarkan sumber informasi menurut

kelompok yang tidak membeli (n=67) dan membeli susu (n=230).. 66 17 Sebaran contoh berdasarkan sumber informasi yang dipercaya

menurut kelompok yang tidak membeli (n=67) dan membeli susu (n=230) ... 67 18 Sebaran contoh berdasarkan jenis sumber informasi yang

dipercaya menurut kelompok yang tidak membeli (n=67) dan membeli susu (n=230) ... 68 19 Sebaran contoh berdasarkan kategori skor HOME untuk umur

30-36 bulan, 37-60 bulan dan gabungan kelompok umur pada kelompok yang tidak membeli (n=67) dan membeli susu (n=230)..

70 20 Rataan skor Home untuk umur 30-36 bulan dan 37-60 bulan

berdasarkan kelompok yang tidak membeli (n=67) dan membeli susu (n=230)... 71 21 Sebaran contoh berdasarkan jenis susu yang dibeli (n=230) ... 72 22 Sebaran contoh berdasarkan pendapatan per kapita dengan

pembelian jenis susu (n=230) ... 73 23 Sebaran contoh berdasarkan tingkat pendidikan ibu dengan

pembelian jenis susu (n=230) ... 73 24 Sebaran contoh yang membeli susu berdasarkan alasan utama

pemilihan jenis susu (n=230) ... 74 25 Sebaran contoh berdasarkan umur anak dengan jenis susu

(n=230) ... 74 26 Sebaran contoh berdasarkan kelompok pengeluaran susu per

bulan pada masing-masing jenis susu (n=230) ... 76 27 Sebaran contoh berdasarkan kisaran volume pembelian per bulan

pada masing-masing jenis susu (n=230) ... 77 28 Sebaran persentase contoh berdasarkan kisaran pendapatan per

kapita dengan volume pembelian jenis susu (n=230) ... 78 29 Rataan konsumsi susu, konsumsi energi dan protein susu,

(19)

xvii Halaman 30 Rataan konsumsi energi dan protein susu serta non susu,

konsumsi energi dan protein total, dan persentase tingkat kecukupan energi dan protein ... 81 31 Sebaran contoh berdasarkan jenis susu menurut frekuensi

pembelian susu (n=230) ... 82 32 Sebaran persentase contoh berdasarkan kategori pendapatan per

kapita dengan frekuensi pembelian per bulan (n=230) ... 83 33 Sebaran contoh yang membeli susu berdasarkan tempat

pembelian menurut jenis susu (n=230) ... 84 34 Sebaran persentase contoh berdasarkan kisaran pendapatan per

kapita dengan tempat pembelian ... 84 35 Sebaran contoh yang membeli susu berdasarkan jenis kemasan

menurut jenis susu (n=230) ... 86 36 Sebaran contoh yang membeli susu berdasarkan rasa susu

menurut jenis susu (n=230) ... 86 37 Analisis regresi faktor yang berpengaruh terhadap keputusan

pembelian susu (n=230) ... 87 38 Sebaran contoh yang membeli susu berdasarkan kategori

motivasi (n=230) ... 90 39 Skor rataan (1-5) motivasi membeli susu (n=230) ... 91 40 Sebaran contoh yang membeli susu berdasarkan tingkat

pencarian informasi (n=230) ... 92 41 Skor rataan (0-2) pencarian informasi sebelum membeli susu

(n=230) ... 93 42 Sebaran contoh yang membeli susu berdasarkan kategori

evaluasi dan perbandingan merek (n=230) ... 94 43 Skor rataan (0-2) evaluasi alternatif sebelum membeli susu

(n=230) ... 95 44 Sebaran contoh yang membeli susu berdasarkan alasan utama

pemilihan merek susu (n=230) ... 97 45 Sebaran contoh berdasarkan jumlah merek susu yang dibeli

(n=230) ... 98 46 Sebaran contoh berdasarkan tingkat kepuasan terhadap merek

(20)

xviii Halaman 47 Skor rataan (1-5) kepuasan terhadap atribut merek (n=230) ... 99 48 Sebaran contoh berdasarkan kategori kepercayaan terhadap

merek susu (n=230) ... 100 49 Skor rataan (1-5) kepercayaan terhadap merek (n=230) ... 100 50 Sebaran contoh berdasarkan kategori kesukaan terhadap merek

susu (n=230) ... 101 51 Skor rataan (1-5) kesukaan terhadap merek (n=230) ... 102 52 Sebaran contoh berdasarkan kategori niat membeli merek yang

sama (n=230) ... 103 53 Skor rataan (1-5) niat membeli merek yang sama (n=230) ... 104 54 Nilai koefisien korelasi antar variabel proses pemilihan merek,

perilaku pilih merek, dan hasil pilih merek dan komponen sikap merek (n=230) ... 105 55 Koefisien lintasan pengaruh karakteritik keluarga terhadap

perilaku pemilihan merek (n=230) ... 106 56 Koefisien lintasan pengaruh karakteritik keluarga terhadap niat

pilih merek sama (n=230) ... 109 57 Sebaran contoh berdasarkan status gizi dengan indikator BB/U,

TB/U dan BB/TB menurut kelompok yang tidak membeli (n=67) dan membeli susu (n=230) ... 114 58 Sebaran contoh berdasarkan jenis penyakit yang diderita menurut

kelompok yang tidak membeli (n=67) dan membeli susu (n=230) 115 59 Sebaran contoh berdasarkan frekuensi sakit menurut kelompok

yang tidak membeli (n=67) dan membeli susu (n=230) ... 115 60 Rataan frekuensi sakit masing-masing berdasarkan kelompok

yang tidak membeli (n=67) dan membeli susu (n=230) ... 116 61 Sebaran contoh berdasarkan lama sakit menurut kelompok yang

tidak membeli (n=67) dan membeli susu (n=230) ... 117 62 Rataan lama sakit (hari) masing-masing jenis penyakit

berdasarkan kelompok yang tidak membeli (n=67) dan membeli susu (n=230) ... 117 63 Sebaran contoh menurut skor morbiditas pada kelompok yang

(21)

xix Halaman 64 Sebaran contoh berdasarkan kategori status kesehatan menurut

kelompok yang tidak mengkonsumsi (n=67) dan mengkonsumsi

susu (n=230) ... 118 65 Rataan skor perkembangan psikososial berdasarkan kelompok

yang tidak membeli (n=67) dan membeli susu (n=230) ... 120 66 Rataan skor perkembangan kematangan sosial berdasarkan

kelompok yang tidak membeli (n=67) dan membeli susu (n=230) 121 67 Nilai koefisien korelasi antar variabel pertumbuhan dan

perkembangan anak (n=297) ... 122 68 Analisis faktor yang berpengaruh terhadap status gizi (n=297) ... 124 69 Analisis faktor yang berpengaruh terhadap status kesehatan

(n=297) ... 126 70 Analisis faktor yang berpengaruh terhadap skor perkembangan

(22)

xx

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1 Model perilaku konsumen (Engel, Blackwell, Miniard 1994) ... 9

2 Model perilaku konsumen lengkap (Engel, Blackwell, Miniard 1994) ... 10

3 The theory of planned behaviour (Ajzen 1999) ……….. 13

4 Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan makanan (Shepherd 1995 dalam Shepherd 1999) ……….. 15

5 Model pembelian makanan (Traill 1999) ………. 16

6 Kerangka pikir kurang gizi pada anak (UNICEF dalam Engel, Menon dan Hadad 1997) ... 26

7 Kerangka pemikiran konseptual penelitian ... 33

8 Bagan penarikan contoh ... 35

9 Diagram lintasan perilaku pemilihan merek ... 46

10 Diagram lintasan pembentukan sikap loyalitas merek ... 47

11 Hasil analisis lintasan pembentukan perilaku pemilihan merek ... 107

12 Hasil analisis lintasan pembentukan pembentukan sikap loyalitas merek ... 111

(23)

xxi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1 Peta lokasi penelitian ... 161 2 Jumlah balita Di Kota Bogor berdasarkan data penimbangan

balita bulan April 2005 ... 162 3 Sebaran populasi menurut lokasi berdasarkan data PIN (Pekan

Imuninasi Nasional) April 2006 ... 162 4 Ringkasan isi variabel, jenis data dan skala pengukuran ... 163 5 Peubah, jumlah item pertanyaan, nilai reliabilitas dan nilai

validitas alat ukur penelitian ... 167 6 Jenis data dan metode pengkategorian variabel ... 168 7 Koefisien diagram analisis lintasan perilaku pemilihan merek ... 169 8 Koefisien diagram analisis lintasan pembentukan sikap loyalitas . 170 9 Nilai koefisien korelasi antar variabel karakteristik keluarga/

individu, akses informasi, karakteristik anak ... 171 10 Nilai koefisien korelasi antara karakteristik keluarga, karakteristik

anak, dan faktor perbedaan individu dengan perilaku pembelian

susu ... 172 11 Nilai koefisien korelasi antara karakteristik keluarga, karakteristik

anak, akses informasi dengan proses pemilihan merek, perilaku

pilih merek dan hasil pilih merek serta sikap loyalitas merek ... 173 12 Analisis faktor yang berpengaruh terhadap perilaku pemilihan

merek (n=230) ... 174 13 Analisis faktor yang berpengaruh terhadap pembentukan sikap

loyalitas merek ... 174 14 Nilai koefisien korelasi antara karakteristik keluarga/individu,

karakteristik anak dengan pengasuhan psikososial (HOME), pertumbuhan dan perkembangan ... 175 15 Nilai koefisien korelasi antar variabel pengasuhan psikososial

Referensi

Dokumen terkait

Dari data table 17 terlihat bahwa jadwal terbaik diproleh pada masukan 35 mata kuliah dan jumlah populasi 50 dimana tidak terdapat frekuensi dosen yang tinggi dalam sehari

SUATU INSTALASI SISTEM TENAGA LISTRIK YANG BERFUNGSI MELAYANI PENYALURAN TENAGA LISTRIK DARI PUSAT PEMBANGKIT SAMPAI KE SISTEM DISTRIBUSI. INSTALASI SISTEM PENYALURAN TERDIRI DARI

Trend Bearish & Fase Distribusi; Candle Bearish Evening Star, Stochastic Bearish. Trend Bullish & Fase Akumulasi; Candle Three Black Crows, Stochastic Overbought.. 3997

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui gaya kepemimpinan seperti apa yang diterapkan oleh pemimpin organisasi kemahasiswaan BEM IPB untuk pencapaian tujuan

Dari hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa Pengetahuan ibu postpartum tentang MP-ASI di Desa Rambah Samo Barat yaitu dalam kategori cukup berjumlah 15

yang harus diserahkan ke Keuskupan Agung Semarang terdiri dari Neraca; Laporan Aktivitas; Laporan Arus Kas; Laporan Realisasi Anggaran; Catatan Atas Laporan Keuangan; RAPB dan

Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan antara ventilasi rumah, kepadatan hunian, dan pencemaran udara dalam rumah dengan kejadian

Hingga tahun 2008, International Labor Organizaton memperkirakan sekitar 43 persen dari korban perdagangan dieksploitasi di bisnis seksual, sedang 32 persen