• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. yang ada maupun kehidupan masyarakat, dibuktikan dengan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. yang ada maupun kehidupan masyarakat, dibuktikan dengan"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

1.1.1. Industri Percetakan Secara Umum

Industri percetakan dan konveksi saat ini cenderung berkembang di Indonesia dan berpeluang untuk dikembangkan di masyarakat. Hal ini terjadi karena banyaknya kebutuhan yang berkaitan dengan industri ini di perusahaan-perusahaan yang ada maupun kehidupan masyarakat, dibuktikan dengan meningkatnya pertumbuhan industri percetakan sebesar 10% menurut PPGI (Kompasiana, 2019). Misalnya, dalam perusahaan dibutuhkan formulir-formulir tertentu, buku, amplop, brosur, kebutuhan promosi perusahaan, goody bag dan lain sebagainya. Dalam kehidupan masyarakat, beberapa kebutuhannya adalah undangan pernikahan, souvenir ulang tahun, goody bag acara/event, dan lain sebagainya.

Persatuan Perusahaan Grafika Indonesia (PPGI) dalam wawancaranya dengan Kompasiana (2019) mengatakan bahwa industri percetakan Tanah Air diproyeksikan bisa tumbuh sekitar 10% karena banyaknya kebutuhan cetak mencetak, seperti buku sekolah, kebutuhan rumah tangga, packaging, dan kebutuhan bisnis lainnya. Cetakan untuk packaging atau kemasan juga cenderung diminati karena meningkatnya produk-produk buatan rumah tangga yang dikemas lebih bagus dan terlihat menarik.

(2)

2 Bisnis percetakan itu sendiri mencakup beberapa macam aspek, yaitu aspek desain grafis, produksi, dan juga pengemasan hingga pengiriman. Aspek desain grafis adalah lingkup pertama dalam bisnis percetakan, yaitu proses perancangan visual maupun penampakan dari suatu karya yang akan dicetak (dalam bentuk layout atau artwork). Output dari kegiatan desain ini bisa dalam bentuk media cetak maupun media digital. Untuk hasil yang digunakan dalam output cetak adalah hasil yang menggunakan high resolution dan juga dengan format JPG/PDF/TIFF (merupakan format penyimpanan data gambar untuk standard cetak) ataupun format image lainnya. Proses desain grafis adalah proses awal sebelum masuk ke tahap produksi.

Tahap produksi merupakan tahap implementasi dari suatu desain yang telah ada ke media yang diinginkan. Proses cetak itu sendiri juga ada beberapa rangkaian proses yang harus dilewati. Media yang biasanya dipakai dalam hasil cetak adalah, kertas, karton, kain, plastik, kayu, mika, dan juga media lain dalam bentuk produk seperti x-banner, kaos, spanduk, umbul-umbul, pulpen, jam dinding, tas, dan lain sebagainya. Dalam proses produksi percetakan dengan media kertas, proses yang harus dilalui dimulai dari grafik desain, kemudian proses proofing, menjadi output image, kemudian dijadikan film, hingga masuk ke mesin cetak, kemudian jadi hasil cetaknya, finishing, dan jadilah hasil akhir cetak yang akan melalui proses packing dan pengiriman.

(3)

3 Gambar 1 Skema Proses Produksi Percetakan

Sumber: Tetsu, Y. (2011). Rahasia Bisnis Percetakan di Indonesia. Cirebon: Billix Multimedia.

Sedangkan untuk media lainnya, biasanya proses yang dilalui adalah desain grafis, kemudian pembuatan film/plate maker, persiapan produk/media yang diinginkan, proses pencetakan (sablon/cetak khusus), dan jadilah produk dengan hasil cetakan yang ada. Hasil tersebut (output) kemudian dilakukan proses packing dan juga pengiriman ke konsumen.

Berkembangnya teknologi saat ini menjadi salah satu ancaman bagi bisnis percetakan karena semakin banyaknya media yang beralih ke dunia digital, seperti para penerbit buku, majalah, media, dan lain sebagainya. Berdasarkan survey yang dilakukan oleh Nielsen Media Indonesia (katadata.com, 2019), pembaca media digital lebih banyak dibandingkan media cetak. Sebanyak 17% anak muda yang

(4)

4 berusia 10-19 tahun memperoleh informasi melalui media digital sedangkan pembaca usia 20-49 memperoleh informasi dari media digital sebesar 80%.

Bisnis percetakan saat ini rata-rata dimiliki oleh generasi yang dirasa sudah berpengalaman di bidangnya, sehingga hubungan antara pebisnis percetakan sangat kuat karena mereka saling berhubungan satu sama lain. Misalnya, dalam satu bisnis percetakan hanya menerima ongkos cetak saja, maka pebisnis tersebut akan berhubungan (networking) dengan para pebisnis lainnya yang memiliki jasa lain, seperti finishing, potong, toko kertas, dan lain sebagianya. Untuk menjadikan sebuah produk yang jadi tentunya perlu melalui beberapa proses cetak seperti dalam table yang telah disebutkan di atas.

Bisnis percetakan khususnya di Jakarta ada banyak sekali jenisnya, mulai dari yang modern sampai yang apa adanya. Bisnis percetakan modern contohnya seperti Printerous, Snapy, X Graphic, Digital Dimensi, print.id dan lain sebagianya. Bisnis-bisnis ini rata-rata sudah beralih ke digital, sehingga biasanya biaya produksi yang diberikan lebih mahal karena mempertimbangan kualitas layanan yang diberikan pula. Sedangkan bisnis percetakan yang apa adanya (belum beralih ke digital) ada di daerah-daerah tertentu di Jakarta, seperti di Kebayoran Lama, Cipulir, Asshirot, Grogol, dan lain sebagainya. Bisnis ini kelebihannya adalah sudah memiliki customer yang lama dan percaya kepada percetakan ini dan juga harga yang diberikan jauh lebih murah. Itu mengapa bisnis ini tetap bertahan dengan mempertahankan harga yang murah.

(5)

5 Namun, pada kenyataannya, di PT Citra Kreasindo Mandiri, walaupun sudah beroperasi selama 16 tahun, namun tidak ada perbedaan yang signifikan terhadap bisnis percetakan ini. Oleh karena itu perlu sekali dilakukan perubahan terhadap perusahaan PT Citra Kreasindo Mandiri.

1.1.2. Industry Characteristic

Dalam setiap bisnis, terdapat karakteristik yang dimiliki secara internal maupun eksternal, seperti product, market, competition, macro-economy, social culture, technology.

Tabel 1 Industry Characteristic PT Citra Kreasindo Mandiri

Product Buku, kalender, majalah, souvenir (kaos, tas, tote bag, dll), brosur, flyer, marketing collateral, dan lain sebagainya.

Market Business to business (B2B), business to customer (B2C)

Competition Kompetisi dengan bisnis sejenis (percetakan) Kompetisi dengan digital media dan business Kompetisi dengan bisnis sejenis yang sudah melakukan digitalisasi.

Macro-economy Secara macro, di Indonesia kebutuhan cetak mencetak tetap dibutuhkan karena produk cetak masih digunakan di berbagai kebutuhan, seperti

(6)

6 buku tulis, buku pelajaran, souvenir perusahaa, dan lain sebagainya.

Social Culture Kebutuhan cetak yang menurun karena banyaknya perubahan secara digital, sehingga masyarakat lebih memilih untuk membaca maupun mendapatkan informasi melalui media digital.

Technology Teknologi digunakan untuk merepresentasikan perusahaan dalam bentuk digital, seperti aplikasi ataupun website. Untuk internal, teknologi digunakan sebagai sistem bisnis yang mengatur bisnis secara sistematis dan terintegrasi.

Sumber: Data Penulis, 2020 1.2. Digital Marketing

Digital Marketing adalah kegiatan pemasaran suatu perusahaan yang menggunakan teknologi digital sebagai medianya. Beberapa contoh implikasi digital marketing adalah blog, website, adwords, email dan berbagai macam jaringan sosial media. (Sanjaya dan Tarigan, 2009: 47). Digital marketing juga merupakan suatu tindakan promosi dan penjualan produk maupun jasa melalui peningkatan marketing secara online, seperti social media marketing, search marketing dan juga email marketing.

(7)

7 Dengan strategi digital marketing yang kuat, maka:

(1) Akan lebih mudah untuk menciptakan awareness dan engagement sebelum dan setelah penjualan

(2) Dapat menciptakan market baru

(3) Adanya fungsi marketing secara mulut ke mulut dan juga sharing sosial. Customer Value Journey adalah sebuah proses yang terjadi bagi customer untuk bisa menjadi customer baru sebuah perusahaan (Stavros, 2017). Beberapa langkah yang akan dilalui oleh customer adalah:

(1) Awareness (2) Engagement (3) Subscribe (4) Convert (5) Excite (6) Ascend (7) Advocate

Digital marketing bertujuan untuk memasarkan produk/jasa perusahaan dengan memanfaatkan teknologi atau media digital untuk menjangkau customer dengan tepat dan dengan jangkauan yang luas. Dengan berkembangnya teknologi digital dan big data yang dimiliki oleh internet, bentuk pemasaran melalui digital akan jauh lebih efektif dan tertarget, sehingga memiliki pengaruh yang sangat besar bagi perusahaan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa marketing

(8)

8 (pemasaran) memegang peranan penting dalam memperkenalkan produk/jasa yang ada kepada para customer.

Gambar 2 Skema Digital Marketing

Sumber: Dokumentasi Penulis, 2020

Perusahaan percetakan merupakan sebuah bisnis yang melayani pelanggan maupun perusahaan di bidang cetak mencetak, seperti kebutuhan marketing perusahaan, buku kenangan, kebutuhan promosi perusahaan, kebutuhan operasional perusahaan, dan lain sebagainya. PT Citra Kreasindo Mandiri adalah perusahaan percetakan dan promosi yang sudah ada sejak tahun 2004 di Jakarta.

Perusahaan ini dipegang oleh Fredy Haryanto sebagai direktur utamanya dan Vonny Agustina sebagai komisaris. Adapun visi dari perusahaan ini adalah menjadi one-stop-shopping business solution bagi kebutuhan bisnis perusahaan, terutama di area marketing, promosi, operasional, dan lain sebagainya.

1.2.1. Customer Retention dan Customer Acquisition

Customer retention adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk mempertahankan customer yang ada di dalam suatu perusahaan. Sedangkan, customer acquisition adalah salah satu kegiatan bisnis yang dilakukan untuk mendapatkan customer baru, sehingga untuk hal-hal yang dilakukan akan berfokus

Marketing

(9)

9 kepada strategi marketing ataupun memikat customer baru dengan pesan yang tertarget (Buttle, 2016, hlm. 162).

Sedangkan customer retention adalah suatu kegiatan bisnis yang dilakukan untuk mempertahankan customer yang sudah ada sebelumnya. Maka dilakukan dengan menjaga hubungan baik dengan customer dan biasa disebut sebagai bagian CRM (Customer Relationship Management).

Customer Relationship Management (CRM) menurut Buttle (2009:15) adalah bisnis strategi paling utama yang mengintegrasikan proses internal, fungsi perusahaan, hubungan perusahaan secara eksternal, yang bertujuan untuk menjalin hubungan dan menciptakan nilai (value) kepada customer. Dalam hal ini customer acquisition dan customer retention merupakan bagian penting dalam CRM yang menciptakan sebuah hubungan kepada customer dan menciptakan profit kepada perusahaan.

Buttle juga mengatakan bahwa penerapan CRM dilakukan dengan beberapa langkah, yaitu:

1.) Menentukan strategi CRM dalam perusahaan

2.) Membangun pondasi CRM

3.) Mengimplementasikan proyek

(10)

10 Skema 1.1 Customer Acquisition

z

Sumber: Buttle, 2009

Skema 1.2 Customer Retention Fungsi:

1. Mengidentifikasi potential customer

2. Merancang dan mengimplementasikan strategi marketing 3. Take action for the potential sales

4. Mengukur keberhasilan strategi yang ada Deskripsi:

Pada dasarnya customer acquisition memiliki tujuan untuk mendapatkan customer baru, oleh karena itu prosesnya pun dilakukan dengan berfokus pada marketing strategi, atau memikat customer baru dengan message yang tertarget.

Customer Acquisition

Berfokus pada:

1. Customer service / layanan 2. Kualitas dari layanan yang ada 3. Membuat lingkungan yang friendly 4. Loyalty Programs

Description:

Pada dasarnya customer retention memiliki tujuan untuk mempertahankan customer yang sudah ada, oleh karena itu prosesnya pun dilakukan dengan berfokus pada maintain the customer, dengan strategi pada customer relation (CRM)

(11)

11 1.2.1. Gap Analysis

Gap Analysis adalah perbandingan dari performance yang sebentarnya terjadi dengan performance yang diinginkan/berpotensi. Ada yang dinamakan ”future state” dan juga ”current state”. Gap Analysis juga merupakan proses untuk membandingkan dua keadaan yang ada dan menentukan perbedaan serta gap yang ada/ terjadi diantara mereka.

Manfaat dari adanya Gap Analysis yaitu untuk

(1.) Mengetahui proses apa yang dapat dilakukan dalam suatu gap perusahaan dengan perbandingan current dan future situation, dan memahami lebih dalam mengenai seberapa besar jarak ekspektasi dari situasi perusahaan saat ini hingga hasil akhir yang diharapkan. Dengan adanya gap analysis, perusahaan dapat mengetahui lebih dalam mengenai proses kerja perusahaan untuk mencapai hasil yang diinginkan secara signifikan dan detail.

(2.) Gap analysis pada dasarnya mencari bagian mana yang tidak berjalan secara efesien dalam perusahaan/bisnis proses, kemudian melakukan optimisasi dari ketidakoptimalan tersebut.

(3.) Gap analysis yang efektif akan meningkatkan produktivitas perusahaan dan performance, dan akan menghasilkan kualitas yang lebih baik (4.) Gap analysis dihitung berdasarkan waktu dan sumber daya yang

dimiliki oleh perusahaan untuk mencari potensi dan solusi dari gap yang ada.

(12)

12 (5.) Hasil dari gap analysis akan menjadi competitive advantage bagi

bisnis/perusahaan

Tabel 2 Gap Analysis Chart

Descripti

on Current State Future State Gap Identificati on Gap Descripti on Factors Remedial Action Marketing Penggunaan sosial media sebagai media marketing (tidak maksimal) Pengguna an website sebagai media dalam marketing (tidak ada) Pengguna an teknologi dalam marketing (tidak maksimal) Pengguna an sosial media sebagai media marketing ( maksimal) Pengguna an website sebagai media dalam marketing (maksimal ) Pengguna an teknologi dalam marketing (maksimal ) Yes Kurangny a pengguna an sosial media secara maksimal Tidak adanya pembuata n website Tidak adanya pengguna an teknologi dalam bida marketing Kurang maksimaln ya sumber daya manusia yang bekerja di bidang marketing Kurangnya informasi dan pengetahua n mengenai teknologi dan marketing Memaksimal kan sumber daya manusia untuk meningkatkan kualitas marketing. Beralih ke teknologi untuk melakukan strategi marketing yang lebih baik dan menjangkau pasar lebih besar Customer

Retention Tidak memiliki loyalty program Penginput an data customer secara manual Memiliki loyalty program Penginput an data customer secara otomatis Yes Tidak adanya loyalty program Tidak adanya sistem Kurangnya pengetahua n mengenai loyalty program Tidak adanya sistem yang disediakan oleh perusahaan Memahami lebih dalam mengenai loyalty program Membuat sistem pengimputan customer Customer Acquisitio n Memiliki 2 customer baru tiap bulannya Memiliki 10 customer baru tiap bulannya Yes Memiliki 8 perbedaan gap customer Kurangnya strategi marketing yang baik Melakukan strategi mengikuti perkembanga n teknologi yang ada Sumber: Dokumentasi Penulis, 2020

FUTURE STATE:

- Customer yang dapat diketahui dengan jelas dan terukur

- Strategi dilakukan secara menjadi terukur - Riset mengenai customer menjadi lebih

(13)

13 Aspek marketing dalam perusahaan merupakan salah satu poin penting untuk meningkatkan kinerja dan keuntungan perusahaan. Perlu dilakukan strategi secara optimal dan juga tepat sasaran untuk mencapai target marketing yang maksimal. Terutama dalam penerapan digital marketing, semua strategi tersebut perlu dibuat dan juga dirancang secara maksimal sehingga tujuan dan target perusahaan dapat tercapai dengan baik.

Masalah (gap) pada perusahaan PT Citra Kreasindo adalah dalam hal marketing, customer retention dan juga customer acquisition. Dalam hal marketing, kurangnya penggunaan teknologi sehingga adanya kesulitan untuk melakukan mendataan dan juga penjangkauan target pasar/market yang lebih besar. Customer retention dan juga customer acquisition tidak memiliki situasi yang sesuai dengan target/future state sehingga perlu dilakukan perubahan dan digitalisasi agar bisa meningkatkan rate customer acquisition dan customer retention.

1.3. Konteks Transformasi Digital 1.3.1. Transformasi Digital

Seperti yang dikutip dalam buku Business Process Management: Practical Guidelines to Successful Implementations karya John Jeston, IoT (Internet of Things) merupakan transisi pada bidang teknologi yang tentunya akan memberikan perubahan kepada perusahaan, mulai dari proses bisnisnya, produksi, marketing, logistik dan lain sebagianya. IoT memberikan potensi bagi perusahaan untuk penggunaan data yang ada sebagai bentuk pembuatan keputusan.

(14)

14 Dalam transformasi digital pada perusahaan, ada tiga aspek yang perlu dikembangkan/dilakukan transformasi, yaitu:

(1) People and Processes (2) Technology

(3) Space Design.

People and Processes melingkupi perubahan budaya organisasi, misalnya dalam hal transparasi, kejujuran, empowerment, penghargaan, dan lain sebaliknya. Lalu mengenai peraturan yang ada melingkupi kontrak antar pekerja, waktu yang fleksible, BYOD (Bring Your Own Device), serta peraturan-peraturan dalam bisnis.

Dalam hal technology, perlu adanya kolaborasi yang terintegrasi, desain yang relevan serta penggunaan teknologi/peralatan yang terpercaya dan juga aman. Dalam hal space design, perlu adanya perubahan dalam hal space, penggunaan, adanya meeting room dan situasi yang nyaman bagi para pekerja.

1.3.2. Transformasi Digital dalam Percetakan

Dalam industri percetakan, digital transformation tentu saja dapat dilakukan. Transformasi digital dalam industri percetakan biasanya dilakukan dalam hal proses dan juga teknologi. Ada beberapa yang diubah dalam proses bisnis, seperti proses tawar menawar, proses pemesanan, dan juga pelayanan customer. Beberapa perusahaan percetakan yang sudah melakukan transformasi digital adalah Printerous, Snapy, uprint.id dan lain sebagainya.

(15)

15 Gambar 3 Tampilan Halaman Website Printerous

(sumber: printerous.id)

Gambar 4 Tampilan Halaman Website Printerous 2 (sumber: printerous.id)

(16)

16 Gambar 5 Tampilan Halaman Website Printerous 3

(sumber: printerous.id)

Ini adalah contoh digitalisasi dari Printerous.id. Printerous menyediakan platform bagi customer untuk bisa memilih produk apa yang akan dicetak dengan tampilan yang begitu detail. Printerous juga menyediakan sebuah platform bagi customer untuk bisa memasukan spesifikasi yang mereka butuhkan sehingga dari platform tersebut akan mempermudah customer menerima harga, sehingga tidak butuh waktu lama untuk menghitung harga.

Selain itu juga Printerous menyediakan setiap ukuran yang ada dan template desain bagi produk-produk yang dibutuhkan (untuk cetak) sehingga mempermudah juga kedua belah pihak untuk menentukan ukuran yang dibutuhkan dan menyamakan standard cetak serta hasil yang diberikan pun juga akan maksimal.

Platform ini merupakan core bisnis bagi Printerous, karena Printerous tidak memiliki store yang sudah established (offline store), dan mereka hanya mengandalkan online order melalui platform tersebut.

(17)

17 Gambar 6 Tampilan Halaman Website Percetakan Snapy

(sumber: snapy.id)

Contoh lain adalah Snapy. Snapy merupakan perusahaan cetak digital dalam waktu cepat, dan biasanya Snapy berada di kawasan-kawasan perkantoran yang membutuhkan jasa cetak dalam waktu yang instan/cepat. Tentu saja harga yang diberikan juga tergolong tinggi karena jasanya yang profesional dan juga cepat.

Snapy sudah beralih ke digital yaitu dengan membuat website/platform yang berguna untuk memberikan informasi mengenai jasa-jasa yang diberikan oleh Snapy, kemudian customer juga bisa langsung melalukan pemesanan jasa printing melalui website tersebut.

(18)

18 Gambar 7 Tampilan Iklan Aplikasi Snapy (sumber: snapy.id)

Saat ini Snapy juga sudah memiliki aplikasi Snapy. Dari aplikasi tersebut customer bisa dengan mudah booking desain dan juga printing melalui smartphone. Situs baru yang disediakan oleh Snapy yaitu booking Coworking Space, salah satu fasilitas baru Snapy.

Gambar 8 Tampilan Halaman Website Uprint.id (sumber: uprint.id)

Contoh lain dari digitalisasi yang dilakukan oleh perusahaan percetakan adalah digitalisasi oleh Uprint.id. Uprint.id memiliki offline store nya sendiri di Grogol sehingga digitalisasi yang dilakukan tujuannya untuk memperbesar jangkauan customer, yaitu yang di luar daerah tempat produksi. Berbeda seperti printerous, Printerous hanyalah platform saja sedangkan proses produksinya bekerja sama dengan beberapa bisnis percetakan yang ada di sekitarnya. Uprint.id

(19)

19 merupakan produsen, yaitu percetakan yang memproduksi sendiri produk-produk yang ada.

1.3.3. Transformasi Digital pada Percetakan PT Citra Kreasindo Mandiri Digital transformasi akan dilakukan pada bagian marketing, yaitu yang saat ini masih bersifat tradisional menjadi digital marketing.

Tabel 3 Current and Future State PT Citra Kreasindo Mandiri

Current Digital

Transformation

Future

Tradisional:

(1) Menggunakan mouth-to-mouth marketing dan

telpon dalam

melakukan pemasaran (2) Melakukan pertemuan

secara langsung dalam melakukan proses jual beli

(3) Customer acquisition dan retention yang belum terdata secara

Marketing Digital Marketing: (4) Menggunakan teknologi dan media digital dalam melakukan pemasaran (5) Membuat platform secara digital sebagai bentuk strategi digital marketing

(20)

20 digital serta data yang

didapatkan manual. Customer Acquisition dan Retention dilakukan melalui platform digital dengan data yang akan didapat secara digital

1.4. Peluang dan Manfaat Transformasi Digital

Transformasi digital memiliki banyak manfaat dan peluang dalam skala global maupun nasional. Untuk saat ini digitalisasi dalam bidang percetakan masih belum banyak karena hanya beberapa bisnis saja yang terlihat menonjol dan eksis (contohnya Printerous.id dan uprint.id). Manfaat transformasi digital apabila dilakukan di Indonesia adalah banyaknya perusahaan start up di bidang cetak mencetak. Masyarakat menjadi melek harga, tahu perbandingan harga dengan mudah. Transformasi digital juga tentunya mendukung industri percetakan kecil menjadi lebih berkembang dan dapat menjangkau target customer lebih luas lagi. Transformasi secara digital (khususnya di area marketing/digital marketing) akan membuat para pebisnis menjangkau target yang lebih luas dan juga tepat sasaran.

Bagi perusahaan, apabila transformasi digital dilakukan maka masalah-masalah internal yang dihadapi oleh perusahaan akan terselesaikan, mulai dari penentuan harga yang secara manual, dan juga pencarian customer baru.

(21)

21 Transformasi digital juga akan meningkatkan hubungan baik dengan customer apabila dilakukan sesuai dengan proses bisnis yang ada dan karyawan yang bekerja pun juga melayani dengan baik. Selain itu, akan mempercepat proses pemesanan jasa/barang/order dan tidak perlu bergantung kepada satu orang untuk bisa menjawab kebutuhan customer. Transformasi digital akan memberikan informasi yang sesuai dengan kebutuhan para customer.

Perubahan secara digital (transformasi) pada bisnis percetakan akan meningkatkan produktifitas dan kinerja perusahaan karena semuanya sudah tersistem dengan baik serta terstruktur. Dengan demikian, pendapatan perusahaan juga akan menaikkan peningkatan dan juga memaksimalkan potensi marketing dan promosi perusahaan. Digital transformation bisa dicapai dengan budget yang minim dan sesuai dengan kebutuhan perusahaan (misalnya digital marketing) asal dilakukan dengan cara yang tepat dan memiliki strategi yang baik pula.

1.5. Ancaman dan Potensi Tantangan yang Dihadapi

Dalam transformasi digital terjadi perubahan dalam lingkungan internal perusahaan maupun dalam lingkungan eksternal. Banyak pula hal yang dapat menjadi ancaman dan juga potensi dalam perubahan ini. Faktor-faktor yang berpotensi untuk menghambat terjadinya transformasi digital pada industri percetakan yaitu butuhnya manajemen yang lebih profesional. Butuh staff dan karyawan yang mau bekerja sesuai dengan frekuensi perubahan digital tersebut agar perubahan terjadi secara menyeluruh. Apabila karyawan tidak mau belajar dan tidak mau menyesuaikan diri, maka transformasi itu tidak akan terjadi dan yang ada hanyalah membuang dana sia-sia dan sistem akan kembali lagi seperti semula.

(22)

22 Selain itu, sangat berpotensi untuk terjadi konflik antar karyawan karena adanya perubahana. Pola pikir karyawan yang lama pun menjadi tidak sama lagi dengan karyawan yang ingin terjadi perubahan.

Kemudian ancaman yang mungkin terjadi adalah harga yang transparan dan mudah terlihat oleh customer. Hal tersebut bisa menjadi bumerang bagi perusahaan karena bisa saja terjadi konflik antar bisnis percetakan (dengan pesaingnya) karena biasanya di industri percetakan, harga yang diberikan adalah harga gelap dan tidak semua orang tahu dengan harga sebenarnya. Dengan adanya transparansi harga akan tercipta persaingan yang ketat antar pebisnis percetakan serta konflik antar satu bisnis dengan bisnis lainnya.

1.6. Alasan Transformasi Digital

Alasan digital transformasi pada PT Citra Kreasindo Mandiri dilakukan adalah: (1) Meningkatkan jumlah customer pada perusahaan PT Citra Kreasindo Mandiri (2) Memaksimalkan strategi marketing dan juga penggunaan digital strategi serta

sosial media

(3) Memaksimalkan potensi perusahaan dari sisi marketing dan teknologi

(4) Mempelajari praktek langsung implementasi digital marketing dalam perusahaan

1.7. Manfaat Transformasi Digital

Digital Transformation ini memiliki beberapa manfaat, yaitu:

(1) Meningkatkan customer acquisition dan customer retention rate dari PT Citra Kreasindo Mandiri

(23)

23 (2) Mengembangkan dan memperbesar kapasitas digital marketing perusahaan PT

Citra Kreasindo Mandiri

(3) Meningkatkan pendapatan PT Citra Kreasindo Mandiri

(4) Sebagai acuan atau referensi mahasiswa maupun orang lain untuk penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan digital marketing dan perusahaan industri percetakan

Gambar

Tabel 1 Industry Characteristic PT Citra Kreasindo Mandiri
Gambar 2 Skema Digital Marketing
Tabel 2 Gap Analysis Chart
Gambar 4 Tampilan Halaman Website Printerous 2  (sumber: printerous.id)
+3

Referensi

Dokumen terkait

Selama tahun 2019, Sekretaris Perusahaan juga telah melakukan kegiatan dan menyampaikan laporan dalam bentuk Laporan Sekretaris Perusahaan kepada Direksi HITS sesuai dengan

Jika terjadi banyak tumpahan ataupun tertumpah di dalam ruangan tertutup, segera lakukan evakuasi dan sewaktu masuk kembali ke area tersebut pastikan konsentrasi pelarut dalam

Maka dari pada itu, dalam perancangan dinding mimbar ini akan menggunakan grassblock yang disusun dan difinishing dengan menggunakan cat coklat keemasan

Perlu diperhatikan bahwa kontraksi uterus mutlak diperlukan untuk mencegah terjadinya perdarahan.. dan pengembalian uterus kebentuk normal. Kontraksi uterus yang tak

Tumbuhan dan satwa liar merupakan bagian dari sumber daya alam hayati yang dapat dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat, sehingga pemanfaatan sumber daya

yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan infrastruktur Bidang Cipta Karya di. daerah, dengan tetap mengacu pada

Oleh sebab itu penulis ingin menggunakan sarana media televisi untuk menyajikan informasi lunak seputar otomotif yang tentunya disajikan secara menarik dalam

dampak yang di harapkan sudah sesuai dengan apa yang selama ini di harapkan oleh kelompok sasaran yaitu dengan adanya pembangunan rumah majapahit ini dinilai sudah