• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH GAYA MENGAJAR EKSPLORASI DAN GAYA MENGAJAR INKLUSI TERHADAP PASSING BAWAH PERMAINAN BOLA VOLI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH GAYA MENGAJAR EKSPLORASI DAN GAYA MENGAJAR INKLUSI TERHADAP PASSING BAWAH PERMAINAN BOLA VOLI"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH GAYA MENGAJAR EKSPLORASI DAN GAYA MENGAJAR INKLUSI TERHADAP PASSING BAWAH PERMAINAN BOLA VOLI

Heru Sulistiadinata STKIP Pasundan

email: sulistiadinata24@gmail.com

Abstrak

Tujuan penelitian ini untuk menguji perbedaan pengaruh antara gaya mengajar eksplorasi dan gaya mengajar inklusi terhadap kemampuan passing bawah dalam permainan bola voli. Metode penelitian menggunakan metode penelitian ekperimen dengan nonequivalent control group design. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 36 siswa SMK Itikurih Hibarna Ciparay. Instrumen penelitian menggunakan lembar observasi kemampuan teknik dasar passing bawah permainan bola voli. Teknik analisis data dengan menggunakan independent sample t-test. Hasil penelitian menyimpulkan terdapat perbedaan pengaruh antara gaya mengajar eksplorasi dan gaya mengajar inklusi terhadap kemampuan passing bawah dalam permainan bola voli dengan gaya mengajar eksplorasi memberikan hasil yang lebih signifikan dibandingkan gaya mengajar inklusi.

Kata kunci:gaya mengajar eksplorasi, gaya mengajar inklusi, bola voli

THE INFLUENCE OF EXPLORATION AND INCLUSION STYLE ON UNDER PASSING VOLLEYBALL

Heru Sulistiadinata STKIP Pasundan

email: sulistiadinata24@gmail.com

Abstract

The purpose of this study was to examine the difference in the effect of exploration and inclusion styles on under-passing skills in volleyball. The research method used experimental research methods with nonequivalent control group design. The sample in this study were 36 students of SMK Itikurih Hibarna Ciparay. The research instrument used the observation sheet of the basic technique of passing under volleyball. The data analysis technique used the independent sample t-test. The results of the study concluded that there was a difference in the effect of the exploration style and the inclusion style on the under-passing ability of volleyball with the exploration style giving more significant results than the inclusion style.

(2)

Pendahuluan

Pendidikan jasmani adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas jasmani yang direncanakan secara siste-matik bertujuan untuk mengembangkan dan meningkatkan individu secara orga-nik, neuromuskuler, perseptual, kognitif, dan emosional, dalam kerangka sistem pendidikan nasional.

Pendidikan jasmani merupakan bagian penting dari proses pendidikan. Artinya, pendidikan jasmani bukan hanya dekorasi atau ornamen yang ditempel pada program sekolah sebagai alat untuk membuat anak sibuk, tetapi pendidikan jasmani adalah bagian penting dari pendidikan. Melalui pendidikan jasmani yang diarahkan dengan baik, anak akan mengembangkan keterampilan yang ber-guna bagi pengisian waktu senggang, terlibat dalam aktivitas yang kondusif untuk mengembangkan hidup sehat, berkembang secara sosial, dan menyum-bang pada kesehatan fisik dan mentalnya.

Olahraga digunakan untuk segala jenis kegiatan fisik, yang dapat dilakukan di darat, air, maupun di udara. Olahraga memainkan peranan yang sangat berarti dalam kehidupan budaya seluruh masya-rakat. Ditinjau dari tujuannya, istilah olahraga tersebut dapat digolongkan menjadi olahraga pendidikan, olahraga rekreasi, olahraga prestasi, dan olahraga kesehatan atau rehabilitasi. Olahraga pen-didikan jasmani adalah aktivitas olahraga yang bertujuan untuk membantu mening-katkan pencapaian tujuan pendidikan.

Permainan bola voli menurut Bachtiar (2004, hlm. 47) adalah salah satu permainan berkelompok yang bisa diminkan hingga enam orang dalam satu tim. Permainan ini bisa dikatakan permainan masyarakat yang bisa diguna-kan sebagai sarana rekreasi dan prestasi. Dalam permainan bola voli teknik dasar yang harus dikuasai adalah service, blocking, passing dan smash (spike). Seperti pendapat Beutelstahl (2015, hlm. 9) bahwa teknik dasar bola voli yang perlu

dipelajari secara umum dapat dikumpulkan kedalam beberapa bagian yaitu: 1) Sikap penjagaan; 2) Pass dan umpan; 3) Serangan (spike, serangan tipuan); 4) Service. Olahraga bola voli dinaungi Federation Internationale de Volleyball (FTVB) sebagai induk organisasi internasional, sedangkan di indonesia dinaungi oleh Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI).

Passing bawah merupakan teknik dasar bola voli. Teknik passing bawah adalah salah satu teknik dasar yang harus dikuasai oleh seorang pemain bola voli, agar memudahkan untuk melakukan permainan dengan benar. Hal ini sejalan dengan pendapat Suharno (2005, hlm. 14) yang mengatakan pemain yang menguasai teknik dasar permainan yang baik, akan mampu mengarahkan bola sesuai dengan keinginannya.

Menurut Suharno (2005, hlm. 14) menjelaskan bahwa passing bawah adalah pukulan pertama setelah bola itu berada dalam permainan akibat serangan, service lawan atau permainan net. Arah pengem-balian bola ditujukan kepada pengumpan atau penyerang, yang dilakukan oleh kedua tangan dengan posisi tangan didepan badan. Dalam permainan bola voli, teknik passing bawah banyak digunakan untuk itu setiap pemain harus menguasai teknik ini dengan baik.

Salah satu cara untuk mengajar dalam pembelajaran pendidikan jasmani dengan menggunakan gaya mengajar. Gaya mengajar dapat diartikan teknik atau strategi dalam belajar atau wahana fisik yang mengandung materi instruksional di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Gaya mengajar pada umumnya diartikan sebagai segala sesuatu cara atau strategi dalam menyalurkan informasi dari sumber informasi kepada penerima informasi. Gaya adalah segala sesuatu cara yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan dan informasi. Gaya juga diartikan sebagai jenis komponen

(3)

dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang mereka untuk belajar.

Menurut Husdarta & Saputra (2000, hlm. 3) mengajar adalah merupakan suatu proses yang sangat kompleks. Guru tidak hanya berperan sekedar menyanpaikan infornasi kepada siswa saja tetapi juga guru harus berusaha agar siswa mau belajar. Karena mengajar sebagai upaya yang disengaja, maka guru terlebih dahulu harus mempersiapkan bahan yang akan disajikan kepada siswa.

Pengertian gaya mengajar eksplorasi menurut Marta, Syafruddin, & Barlianeri (2018) bahwa gaya eksplorasi adalah gaya pembelajaran yang mana seluruh inisiatif dalam pelaksanaan tugas atau pemecahan masalah bergantung sepenuhnya oleh siswa, dengan tersebut dituntut siswa untuk lebih mengembangkan kemampuan-nya secara mandiri, dimana dengan gaya ini siswa dapat meningkatkan keteram-pilan dalam melakukan latihan teknik dasar bolavoli secara berulang-ulang, guru hanya menunggu dan mengamati kegiatan siswa sedang berlangsung. Dalam gaya eksplorasi, guru: 1) melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/ tema materi yang akan dipelajari dari beraneka sumber; 2) menggunakan beragam pendekatan pem-belajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar lain; 3) memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya; 4) melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran; 5) memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di lapangan.

Sedangkan gaya mengajar inklusi Mosston & Ashworth (2008) adalah suatu gaya pembelajaran yang digunakan oleh guru, dengan cara menyajikan materi pembelajaran secara rinci dan mena-warkan tingkat-tingkat kesulitan yang berbeda secara berurutan yang bertujuan agar siswa kreatif dan mendapatkan kemudahan dalam mempelajari suatu

keterampilan gerak juga siswa diberi kebebasan untuk memilih dan menen-tukan pada tingkat kesulitan untuk memulai suatu gerakan, serta diberi kebebasan dan keleluasaan pula untuk menentukan berapa kali siswa harus mengulangi gerakan, dalam mempelajari suatu teknik gerakan dalam setiap pertemuan.

Gaya mengajar eksplorasi dan inklusi ini diharapkan menjadi solusi yang tepat dalam mengatasi kesulitan belajar siswa di SMK Itikurih Hibarna dalam penguasaan teknik passing bawah pada permainan bola voli. Sehingga, tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji perbedaan pengaruh antara gaya mengajar eksplorasi dan gaya mengajar inklusi terhadap kemampuan passing bawah dalam permainan bola voli di SMK Itikurih Hibarna Ciparay.

Metode

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan nonequivalent control group design (Ginanjar, 2019, hlm. 105). Popu-lasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh jumlah siswa kelas X dan kelas XI di SMK Itikurih Hibarna ciparay yang berjumlah 74 siswa. Teknik sam-pling menggunakan sampling sistematis dengan kelipatan 3, sehingga didapat sampel sebanyak 36 siswa yang mana angka ganjil menggunakan gaya mengajar eksplorasi (Kelompok A) dan angka ge-nap menggunakan gaya mengajar inklusi (Kelompok B). Instrumen penelitian menggunakan lembar observasi kemam-puan teknik dasar passing bawah dalam permainan bola voli (Nurhasan & Cholil, 2014, hlm. 193) yang dapat di lihat pada Tabel 1. Hasil yang diperoleh kemudian dikonversi kepada kriteria norma penilaian passing bawah bola voli pada Tabel 2. Teknik analisis data dengan menggunakan independent sample t-test (Ginanjar, 2016).

(4)

Tabel 1. Lembar Observasi Kemampuan Teknik Dasar Passing Bawah

No Tahapan Gerakan Kriteria Penilaian Skor 1 2 3 4 1 2 3 4 5

Persiapan Posisi kaki dibuka selebar bahu dengan jari tangan tergenggam.

Membentuk landasan penerimaan bola dengan kedua lengan dan kedua ibu jari sejajar

Kedua siku lurus dan kedua lengan sejajar Kedua lutut ditekuk posisi badan ditahan agak rendah

Pandangan kedepan kearah bola 6

7

8

Pelaksanaan Menerima bola di depan badan dengan memindahkan kaki sedikit kedepan. Jari tangan tetap tergenggam dan

memperhatikan bola pada saat menyentuh lengan.

Kedua lengan bergerak dan mengikuti kea rah sasaran.

9 10

Gerakan lanjutan (Follow trought)

Memperhatikan bola kearah sasaran. Bola bergerak kea rah sasaran.

Jumlah Skor

Skor Maksimal 40

Tabel 2. Kriteria Norma Penilaian Passing Bawah

Presentase Rentang skor Nilai Produk Pasing Bawah

80 – 100 32 – 40 Baik Sekali

66 – 79 26 – 31 Baik

56 – 65 22 – 25 Cukup

41 – 55 16 – 21 Kurang

0 – 40 0 – 15 Kurang Sekali

Tabel 3. Kriteria Norma Penilaian Passing Bawah

Kelompok Rata-Rata Simpangan Baku thitung Sig. Keterangan

A 23,56 6,67

6,03 0,00 Signifikan

B 18,27 23,56

Hasil dan Pembahasan

Pada Tabel 3 hasil penghitungan terlihat bahwa perbedaan rata-rata antara tes awal dan tes akhir terjadi secara signifikan terhadap kelompok A sebesar 23,56 dibandingkan dengan rata-rata kelompok B sebesar 18,27 terhadap kete-rampilan passing bawah. Hasil penghi-tungan thitung sebesar 6,03 dengan signifikansi 0,00. Dengan demikian gaya

mengajar eksplorasi memberikan hasil yang lebih signifikan dibandingkan gaya mengajar inklusi sehingga terdapat perbedaan pengaruh antara gaya mengajar eksplorasi dan gaya mengajar inklusi terhadap kemampuan passing bawah dalam permainan bola voli di SMK Itikurih Hibarna Ciparay.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian terdahulu yang menyatakan

(5)

bahwa gaya eksplorasi memberikan peningkatan keterampilan dasar bolavoli (Marta et al., 2018). Sebaiknya gaya mengajar eksplorasi dipilih oleh guru penjaskes dalam pemilihan gaya mengajar dalam mengajar agar materi pelajaran dapat diserap dengan baik oleh siswa sehingga hasil belajar passing bawah bolavoli akan lebih optimal (Munib, 2016).

Kemudian, hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Anggoro (2010) yang menyatakan bahwa gaya mengajar komando lebih baik pengaruhnya daripada gaya mengajar eksplorasi terhadap peningkatan kemampuan pasing atas bolavoli pada siswa putra kelas X SMA Negeri 8 Surakarta Tahun Pelajaran 2009/2010.

Kesimpulan

Penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan pengaruh antara gaya mengajar eksplorasi dan gaya mengajar inklusi terhadap keterampilan passing bawah dalam permainan bola voli di SMK Itikurih Hibarna Ciparay. Gaya mengajar eksplorasi memberikan hasil yang lebih signifikan dibandingkan gaya mengajar inklusi.

Daftar Pustaka

Anggoro, F. D. (2010). Perbedaan Pengaruh Gaya Mengajar Komando dan Gaya Mengajar Eksplorasi terhadap Kemampuan Pasing Atas Bolavoli pada Siswa Putra Kelas X SMA Negeri 8 Kota Surakarta Tahun Pelajaran 2009/2010. Skripsi. FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta. Bachtiar. (2004). Keterampilan Bermain

Bola Voli. Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Beutelstahl, D. (2015). Belajar Bermain Bola Voli. Bandung: Pionir Jaya.

Ginanjar, A. (2016). Statistika dalam Pendidikan Jasmani: Aplikasi Microsoft Excel. Indramayu: Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi STKIP Nahdlatul Ulama Indramayu.

Ginanjar, A. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif dalam Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Indramayu: Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi STKIP Nahdlatul Ulama Indramayu.

Husdarta, J. S., & Saputra, Y. M. (2000). Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Bandung: Alfabeta.

Marta, I. A., Syafruddin, & Barlianeri, E. (2018). Pengaruh Gaya Eksplorasi Dan Gaya Komando Terhadap Keterampilan dasar bolavoli (Studi Ekperimen di SMA Bukit Barisan). Jurnal Aplikasi IPTEK Indonesia,

2(3), 41–47.

https://doi.org/10.24036/4.32147 Mosston, M., & Ashworth, S. (2008).

Teaching Physical Education.

Retrieved from

https://spectrumofteachingstyles.org/ pdfs/ebook/Teaching_Physical_Edu_ 1st_Online_old.pdf

Munib, S. (2016). Pengaruh Gaya Mengajar Eksplorasi dan Gaya Mengajar Komando terhadap Hasil Belajar Passing Bawah Bolavoli Ditinjau Dari Koordinasi Mata-Tangan. Tesis. Program Pascasarjana UN PGRI Kediri.

Nurhasan, & Cholil, D. H. (2014). Tes dan Pengukuran Olahraga. Bandung: Jurusan Pendidikan Kepelatihan FPOK UPI Bandung.

Suharno. (2005). Teknik Dasar dan Kombinasi Permainan Bola Voli. Bandung: FPOK IKIP Bandung.

Gambar

Tabel 1. Lembar Observasi Kemampuan Teknik Dasar Passing Bawah

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan transmisii harga yang tidak sempurna dapat terjadi karena lambatnya informasi pasar mengenai naik turunnya harga yang diteruskan kepada petani (Miller dan

Manfaat dari kegiatan penelitian ini adalah memberikan informasi tentang karakteristik lanskap habitat SMA, baik core habitat maupun edge habitat dari SMA

Melakukan pengkajian pada klien Ny.S dengan stroke hemoragic. Merumuskan diagnosa keperawatan pada klien

Munculnya penelitian ini ditujukan untuk menemukan desain tingku briket batu bara yang lebih efisien dan lebih bersih. Efisien dari sisi karakterisasi pembakaran berarti

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, Dengan dicetak ulang, diphotocopy atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.. LEMBAR PENGESAHAN

Penelitian ini diawali dengan melihat tingkat efisiensi pembakaran dan tingkat polusi udara yang ditimbulkan dari pembakaran briket batu bara dengan menggunakan tungku yang

Jika karakter pada teks dan pattern sama dari kiri ke kanan, dan selalu sama sampai nilai indeks yang ke m-1, maka algoritma colussi akan melakukan penccokan kembali dari

Berdasarkan hasil penelitian, peneliti dapat memberikan gambaran bagi para pembina, pihak sekolah, pembaca, serta guru pendidikan jasmani bahwa pengaruh penggunaan