• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Copied!
81
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1

Gambaran Umum Objek Penelitian

4.1.4 Gambaran Umum Bandara Halim Perdanakusuma

Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma adalah sebuah bandar

udara di Jakarta, Indonesia. Bandar udara ini juga digunakan sebagai markas

Komando Operasi Angkatan Udara I (Koops AU I) TNI-AU. Sebelumnya bandar

udara ini bernama Lapangan Udara Cililitan. Bandara Halim Perdanakusuma

beroperasi sementara menjadi bandara komersial mulai tanggal 10 Januari 2014

untuk mengalihkan penerbangan dari Bandara Soekarno-Hatta yang dinilai telah

penuh sesak.

Pada masa perang kemerdekaan, Halim Perdanakusuma dan Opsir

Iswahyudi mendapat tugas untuk membawa pesawat tempur yang baru dibeli.

Pesawat itu sendiri berada di Muangthai (Thailand). Untuk mempelajari pesawat

tempur yang sebelumnya merupakan pesawat angkutan itu, Halim hanya

membutuhkan waktu selama kurang lebih 5 hari. Tapi dalam buku sejarah yang

dikeluarkan Mabes TNI AU itu, tidak tersebutkan negara mana yang membuat

pesawat tersebut.

Dari Thailand pesawat menuju ke Indonesia. Namun malang, pesawat itu

tak kunjung sampai. Diperkirakan, pesawat itu terjatuh di kawasan pantai selat

Malaka. Tak lama kemudian, nelayan menemukan sosok mayat yang terdampar di

kawasan pantai. Dan saat itu kodisi jenazah sangat sulit diidentifikasi. Namun

(2)

akhirnya jenazah itu diduga merupakan jenazah Halim Perdanakusuma.

Sedangkan jenazah Iswahyudi hingga kini belum diketemukan.

Sebagai penghormatan atas jasa dan perjuangan Halim pemerintah

Indonesia menganugerahi gelar pahlawan nasional dan mengabadikan namanya di

sebuah lapangan terbang (Bandar Udara) internasional Halim Perdanakusuma di

Jakarta. Juga dengan mengabadikan namanya pada kapal perang KRI Abdul

Halim Perdanakusuma. Sedangkan Iswahyudi diabadikan sebagai Pangkalan TNI

AU di Madiun.

87

4.1.2 Gambaran Umum PT. Angkasa Pura II

PT. Angkasa Pura II (Persero) adalah salah satu Badan Usaha Milik

Negara di lingkungan Departemen Perhubungan yang bergerak dalam bidang

usaha pelayanan jasa kebandarudaraan dan pelayanan jasa terkait bandar udara di

wilayah Indonesia Barat. Angkasa Pura II telah mendapatkan kepercayaan dari

Pemerintah Republik Indonesia untuk mengelola dan mengupayakan pengusahaan

Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng yang kini berubah nama menjadi Bandara

Internasional Jakarta Soekarno-Hatta serta Bandara Halim Perdanakusuma sejak

13 Agustus 1984.

Keberadaan Angkasa Pura II berawal dari Perusahaan Umum dengan

nama Perum Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng melalui Peraturan Pemerintah

Nomor 20 tahun 1984, kemudian pada 19 Mei 1986 melalui Peraturan Pemerintah

Nomor 26 tahun 1986 berubah menjadi Perum Angkasa Pura II. Selanjutnya pada

87

Sejarah Bandara Halim Perdanakusuma (2014, 19 Desember). Website Bandara Halim Perdanakusuma [online]. Diakses oleh Meilani Cantika, tanggal 19 Desember 2014, pukul 10.30 WIB dari www.halimperdanakusuma-airport.co.id

(3)

17 Maret 1992 melalui Peraturan Pemerintah Nomor 14 tahun 1992 berubah

menjadi Perusahaan Perseroan (Persero). Seiring perjalanan perusahaan, pada 18

November 2008 sesuai dengan Akta Notaris Silvia Abbas Sudrajat, SH, SpN

Nomor 38 resmi berubah menjadi PT. Angkasa Pura II (Persero).

Berdirinya Angkasa Pura II bertujuan untuk menjalankan pengelolaan dan

pengusahaan dalam bidang jasa kebandarudaraan dan jasa terkait bandar udara

dengan mengoptimalkan pemberdayaan potensi sumber daya yang dimiliki

perusahaan dan penerapan praktik tata kelola perusahaan yang baik. Hal tersebut

diharapkan agar dapat menghasilkan produk dan layanan jasa yang bermutu tinggi

dan berdaya saing kuat sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan dan

kepercayaan masyarakat.

Kiprah Angkasa Pura II selama 28 tahun, telah menunjukkan kemajuan

dan peningkatan usaha yang pesat dalam bisnis jasa kebandarudaraan melalui

penambahan berbagai sarana prasarana dan peningkatan kualitas pelayanan pada

bandara yang dikelolanya.

4.1.3 Sejarah Singkat Perusahaan

Seiring dengan perkembangan teknologi penerbangan dan tuntutan

pertumbuhan ekonomi serta kebutuhan masyarakat dalam peningkatan sarana dan

prasarana perhubungan, keberadaan bandar udara di Ibukota Republik Indonesia

membuat pengembangan baik teknologi maupun fasilitas lainnya.

Sebagaimana diketahui, bandar udara yang dimiliki Jakarta saat ini adalah

Kemayoran dan Halim Perdanakusuma. Bandar udara Kemayoran lokasinya tidak

(4)

mungkin lagi untuk dikembangkan, sedangkan Halim Pedanakusuma karena

peruntukannya (khusus untuk penerbangan militer dan tamu negara) juga tidak

dapat dikembangkan untuk penerbangan umum. Oleh karena itu, pemerintah

kemudian memilih beberapa lokasi untuk calon pembangunan bandar udara baru

dari tiga lokasi (Jonggol, Tambun dan Cengkareng), ternyata Cengkarenglah yang

ditetapkan sebagai bandar udara untuk Ibukota Republik Indonesia. Pembangunan

Bandar udara ini dibiayai oleh Konsorsium (gabungan) beberapa perusahaan baik

dalam negeri maupun luar negeri dan dikoordinir oleh suatu badan proyek yang

kemudian dikenal dengan proyek pembangunan Jakarta Internasional Airport

Cengkareng (JIA-C). Untuk mengelola bandar udara baru tersebut pemerintah

membentuk suatu badan usaha yang berbentuk Perusahaan Umum (Perum)

dengan nama Perum Pelabuhan Udara Jakarta–Cengkareng (PPUJC) pada

tanggal 13 Agustus 1984. Pembentukan PPUJC ditetapkan dalam peraturan

Pemerintah No. 20 tahun 1984. Pada awalnya PPUJC hanya bertugas mengelola

pelabuhan udara Jakarta Internasional Cengkareng, Sementara Pelabuhan Udara

(Pelud) Kemayoran ditutup, sedangkan Pelud Halim Perdanakusuma masih

dibawah pengelolaan PT. Angkasa Pura II (Persero). Selanjutnya pengelolaan

Halim Perdanakusuma dialihkan oleh pemerintah dari PAP kepada PPUJC

berdasarkan keputusan Menhub Nomor : KM.171/HK.208/Phb-85.

Pada waktu meresmikan Bandar udara tahun 1985, Presiden RI

menetapkan penggantian nama Pelabuhan Udara Internasional Soekarno-Hatta

sebagai penghargaan terhadap pahlawan Proklamator Kemerdekaan. Penggantian

nama tersebut kemudian diikuti dengan perubahan nama BUMN pengelola bandar

(5)

udara, yaitu Perum Angkasa Pura I (PAP I) dan Perum Pelabuhan Udara

Internasional Soekarno-Hatta menjadi Perum Angkasa Pura II (PAP II).

Perubahan nama kedua BUMN tersebut, ditetapkan dalam peraturan pemerintah

Nomor 25 dan nomor 26 tahun 1986.

Dalam tahun 1988, Sentra Operasi Pelayanan Keselamatan Penerbangan

(Senopen) yang semula barada dibawah pembinaan dan pengelolaan Direktorat

Jenderal Perhubungan Udara, berdasarkan KM Nomor 1988 dialihkan kepada

PAP. I dan PAP. II, khususnya di lingkungan PAP II. Kemudian eks Senopen

diwadahi dalam Subdirektorat (Subdit) yang disebut sebagai Subdit Operasi Lalu

Lintas Udara.

Dalam meningkatkan efektifitas dan efisiensi usaha yang dikelola PERUM

Angkasa Pura II, pemerintah kemudian menetapkan kebijaksanaan untuk merubah

bentuk badan usaha perusahaan yang semula berbentuk PERUM menjadi

Perseroan (PERSERO). Perubahan ini ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah

(PP) Nomor 14 tahun 1992, dengan berubahnya bentuk badan usaha perusahaan

maka PT (Persero) Angkasa Pura II dituntut untuk lebih profesional dalam

mengelola jasa bandar udara dengan arti yang seluas-luasnya, guna menunjang

kelangsungan pembangunan nasional.

Sudah menjadi kebijakan Pemerintah untuk membagi wilayah pengelolaan

bandara di Indonesia dalam 2 wilayah yaitu Timur dan Barat. Pengelolaan

bandara diwilayah timur Indonesia oleh PT. PAP I. sedangkan wilayah barat

Indonesia oleh PT. PAP II. Dengan adanya kebijakan pemerintah tersebut, pada

tahun 1994 Bandara Polonia Medan yang semula dibawah pengelolaan PT. AP.I

(6)

beralih kepada PT. AP II. Administrator Bandar udara (Adbandara), merupakan

lembaga diluar organisasi PT. AP II. Karena Adbandara merupakan pelaksana

tugas pemerintah di bandara.

Khusus untuk Bandar udara Soekarno Hatta, keberadaan Adbandara diatur

dalam Keputusan Presiden Nomor 51 tahun 1985, tentang Pelaksana Tugas

Pelayanan di Bandar udara Internasional Jakarta Soekarno Hatta (BIJSH). Dengan

adanya Keppres tersebut, keberadaan Adbandara sebagai koordinator tugas

pelayanan di BIJSH. Di BIJSH diakui. Artinya, Adbandara merupakan wakil

Pemerintah untuk mengkoordinasikan semua pelaksanaan tugas-tugas pelayanan

di BIJSH. Dengan demikian, baik PT. AP II sebagai pengelola bandara, airlines,

instansi-instansi Pemerintah, maupun para konsesioner yang melakukan usaha di

BIJSH, baik yang bersifat komersial, semuanya harus tunduk dibawah koordinasi

Adbandara, Sehingga tidak terjadi tumpang tindih dan kesimpang-siuran dalam

tugas pelayan bandar udara.

88

4.1.3

Bidang Usaha

PT (Persero) Angkasa Pura II merupakan perusahaan jasa yang dalam

kegiatan usahanya terdiri dari dua bidang yaitu :

a.

Bidang Aeronautik

Merupakan bidang usaha yang dalam kegiatannya berhubungan

langsung dengan kebandarudaraan, misalnya parkir pesawat,

pendaratan pesawat, penyimpanan pesawat dan sebagainya.

88

Bagian Kepegawaian, PT. Angkasa Pura II cabang Halim Perdanakusuma, 15 April 2015, pukul 12.15 WIB

(7)

b.

Bidang Non-Aeronautik

Merupakan bidang usaha yang dalam kegiatannya tidak

berhubungan langsung dengan kebandarudaraan atau merupakan

pendukung, misalnya : parkir kendaraan, sewa gudang, sewa listrik,

sewa air dan sebagainya.

c.

PT. (Persero) Angkasa Pura II mengelola 13 Bandar Udara di

kawasan Barat Indonesia, yaitu:

1.

Bandara Sultan Iskandarmuda – Banda Aceh

2.

Bandara Kualanamu – Medan

3.

Bandara Raja Haji Fisabillilah – Tanjung Pinang

4.

Bandara Minangkabau – Padang

5.

Bandara Sultan Syarif Kasim II – Pekanbaru

6.

Bandara Sultan Mahmud Badarrudin II – Palembang

7.

Bandara Supadio – Pontianak

8.

Bandara Husein Sastranegara – Bandung

9.

Bandara Silangit – Medan

10. Bandara Halim Perdanakusuma – Jakarta

11. Bandara Depati Amir – Pangkal Pinang

12. Bandara Sultan Taha – Jambi

(8)

4.1.4 Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan

Visi :

Menjadi pengelola bandar udara kelas dunia yang terkemuka dan

profesional.

Untuk mewujudkan visi tersebut, Angkasa Pura II bertekad melakukan

transformasi secara menyeluruh dan bertahap selama lima tahun pertama.

Misi :

Mengelola jasa bandar udara kelas dunia dengan mengutamakan tingkat

keselamatan, keamanan, dan kenyamanan untuk meningkatkan kepuasan

pelanggan.

Mengembangkan SDM dan budaya Perusahaan yang berkinerja tinggi

dengan menerapkan sistem manajemen kelas dunia.

Mengoptimalkan strategi pertumbuhan bisnis secara menguntungkan

untuk meningkatkan nilai pemegang saham serta meningkatkan

kesejahteraan karyawan dan pemangku kepentingan lainnya.

Menjalin kerjasama yang saling menguntungkan dengan mitra usaha dan

mitra kerja serta mengembangkan secara sinergis dalam pengelolaan jasa

bandar udara.

Memberikan nilai tambah yang optimal bagi masyarakat dan lingkungan.

Tujuan Perusahaan :

Tujuannya adalah memperoleh laba atau keuntungan serta meningkatkan

pendapatan negara.

89

89

(9)

4.1.5 Nilai-Nilai Perusahaan

PT. Angkasa Pura II memiliki nilai-nilai perusahaan yakni

90

:

4.1.6 Arti Logo

Biru adalah warna yang melambangkan pergerakan sektor logistik yang

terus tumbuh berkembang pesat.

Merah melambangkan tindakan yang berlandaskan semangat kerja dan

komitmen PT Angkasa Pura II dalam menyediakan pelayanan berkualitas

internasional dengan mengutamakan kenyamanan dan keselamatan

pelanggan.

90

Nilai-nilai perusahaan (2014, 19 Desember). Website PT. Angkasa Pura II (Persero) [online]. Diakses oleh Meilani Cantika, tanggal 19 Desember 2014, pukul 14.50 WIB dari

(10)

Kuning melambangkan kemakmuran sebagai buah keberhasilan yang akan

didapat dari kerja keras PT Angkasa Pura II untuk para pemegang saham,

manajemen, karyawan, dan Indonesia.

Hijau melambangkan arah kepemimpinan yang tegas, berintegritas, dan

terarah menuju pertumbuhan perusahaan yang sehat.

91

4.17

Susunan Organisasi Organisasi Perusahaan, Uraian Tugas dan

Wewenang

Organisasi merupakan koordinasi dari sejumlah kegiatan orang-orang

yang bekerja sama untuk mencapai maksud atau tujuan bersama melalui

pembagian tugas dan fungsi dengan serangkaian wewenang dan tanggungjawab

yang diterimanya. Dalam rangka peningkatan efektivitas pengelolaan perusahaan,

maka dipandang perlu untuk menyesuaikan dan menetapkan kembali Organisasi

dan tata kerja Kantor Cabang PT (Persero) Angkasa Pura II.

Kantor Cabang PT (Persero) Angkasa Pura II Bandar Udara Halim

Perdanakusuma – Jakarta berkedudukan di Bandar Udara Halim Perdanakusuma,

yang selanjutnya disebut Kantor Cabang, adalah kantor cabang Kelas I yang

dipimpin oleh seorang Kepala Cabang yang bertanggungjawab kepada Direksi PT

(persero) Angkasa pura II. Direksi PT (Persero) Angkasa pura II yang selanjutnya

disebut Direksi, melakukan pembinaan terhadap Kantor Cabang sesuai dengan

kewenangannya.

91

Arti Logo (2014, 19 Desember). Website PT. Angkasa Pura II (Persero) [online]. Diakses oleh Meilani Cantika, tanggal 19 Desember 2014, pukul 15.00 WIB dari

(11)

Kantor Cabang mempunyai tugas menyelenggarakan usaha jasa

kebandarudaraan dan jasa keselamatan penerbangan dalam arti seluas-luasnya dan

usaha lain yang mempunyai hubungan dengan usaha jasa kebandarudaraan di

bandar udara yang bersangkutan sesuai pedoman dan kebijakan yang digariskan

Direksi. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Kantor Cabang mempunyai fungsi :

a.

Penyediaan,

pengelolaan,

pengusahaan,

dan

pelayanan

jasa

kebandarudaraan dan jasa keselamatan penerbangan.

b.

Penyediaan, pengelolaan, pengusahaan bidang lain yang mempunyai

hubungan dengan usaha jasa kebandarudaraan.

Berdasarkan keputusan direksi PT (Persero) Angkasa Pura II No. KEP. 472

/DM.001/1998-AP II tentang organisasi dan tata kerja kantor cabang PT (Persero)

Angkasa Pura II Bandara Halim Perdanakusuma terdapat susunan organisasi dan

uraian tugas yaitu :

1.

Kepala Cabang

Kantor Cabang PT (Persero) Angkasa Pura II Bandara Halim

Perdanakusuma dipimpin oleh seorang Kepala Cabang, yang

bertanggung jawab kepada Direksi. Direksi mempunyai tugas

melakukan pembinaan terhadap kantor cabang sesuai dengan

wewenangnya.

Tugas dari seorang Kepala Cabang yaitu menyelenggarakan usaha

jasa kebandarudaraan dan jasa keselamatan penerbangan dalam arti

seluas-luasnya serta usaha lain yang mempunyai hubungan dengan jasa

(12)

kebandarudaraan di Bandar Udara yang bersangkutan sesuai dengan

pedoman dan kebijakan yang digariskan Direksi.

2.

Divisi Pelayanan Operasi

Tugas dari Divisi Pelayanan Operasi antara lain adalah :

1.

Menyiapkan dan melaksanakan pelayanan operasi lalu lintas udara

2.

Menyiapkan dan melaksanakan kegiatan pelayanan operasional

Bandar Udara.

3.

Menyiapkan dan melaksanakan kegiatan pertolongan kecelakaan

penerbangan

dan

pemadam

kebakaran

(PKP-PK)

serta

pengamanan Bandar Udara.

Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Divisi Pelayanan Operasi

mempunyai fungsi :

a.

Penyiapan dan pelaksanaan kegiatan pelayanan Operasi lalu

lintas udara.

b.

Penyiapan dan pelaksanaan kegiatan pelayanan operasi bandar

udara.

c.

Penyiapan dan pelaksanaan kegiatan pertolongan kecelakaan

penerbangan dan pemadam kebakaran serta kegiatan

pengamanan bandar udara.

(13)

Divisi Pelayanan Operasi terdiri dari :

a.

Dinas Pelayanan Lalu Lintas Udara

Dinas Pelayanan Lalu Lintas Udara mempunyai tugas

melaksanakan kegiatan pemanduan lalu lintas udara di bandar

udara dan sekitarnya, di dalam wilayah pendekatan dan

wilayah udara yang dikontrol, pelayanan penerbangan

aeronautika

di

bandar

udara,

pelayanan

komunikasi

penerbangan dan bantuan operasi penerbangan dalam wilayah

yang menjadi tanggungjawabnya.

b.

Dinas Pelayanan Operasi Bandara

Dinas Pelayan Operasi Bandara

mempunyai tugas

melaksanakan pengaturan pelayanan disisi bandara

(airside),

terminal dan fasilitasnya, sisi darat

(Landside)

pelayanan

penerangan

(informasi)

dan

komunikasi

umum

yang

berhubungan dengan penerbangan dan pariwisata untuk

pemakai jasa udara, pengurusan perizinan masuk/pas bandara

serta sistem informasi operasional bandar udara.

d.

Dinas Pertolongan Kecelakaan Penerbangan Pemadaman

Kebakaran (PKP-PK) dan Pengamanan Bandara Udara

Dinas Pertolongan Kecelakaan Penerbangan Pemadaman

Kebakaran (PKP-PK) dan Pengamanan Bandara Udara

mempunyai tugas memberikan pertolongan kecelakaan

penerbangan pemadaman kebakaran, dan penanggulangan

(14)

keadaan gawat darurat, medik di lingkungan kerja bandar udara

dan sekitarnya serta melaksanakan kegiatan pengamanan di

lingkungan kerja bandar udara.

3.

Divisi Teknik

Tugas dari divisi ini antara lain adalah :

1.

Menyiapkan

dan

melaksanakan

kegiatan

pengoperasian,

pemeliharaan dan perbaikan fasilitas teknik elektronika.

2.

Menyiapkan

dan

melaksanakan

kegiatan

pengoperasian,

pemeliharaan dan perbaikan fasilitas teknik yang meliputi teknik

listrik, mekanikal dan peralatan (LMP).

3.

Menyiapkan

dan

melaksanakan

kegiatan

pengoperasian,

pemeliharaan dan perbaikan fasilitas tenik umum.

4.

Membantu pelaksanaan pembangunan fasilitas pembangunan

teknik sesuai pelimpahan kewenangan yang diberikan Direksi.

Divisi Teknik terdiri dari :

a.

Dinas Teknik Elektronika

Dinas Teknik Elektronika mempunyai tugas melaksanakan

kegiatan pengoperasian, pemeliharaan dan perbaikan fasilitas

telekomunikasi penerbangan, navigasi udara, radar, elektrinika

bandara dam komputer.

(15)

b.

Dinas Teknik Listrik, Mekanikal dan Peralatan

Dinas Teknik Listrik Mekanikal dan Peralatan mempunyai

tugas melaksanakan kegiatan pengoperasian, pemeliharaan dan

perbaikan fasilitas listrik, mekanikal dan peralatan.

c.

Dinas Teknik Umum

Dinas Teknik Umum mempunyai tugas melaksanakan

kegiatan pengoperasian fasilitas landasan, jalan, bangunan dan

tata lingkungan.

4.

Divisi Administrasi dan Komersial

Tugas dari divisi ini antara lain adalah :

1.

Menyiapkan dan melaksanakan kegiatan pengelolaan usaha

komersial.

2.

Menyiapkan dan melaksanakan kegiatan pengoperasian,

perlengkapan.

3.

Menyiapkan dan melaksanakan kegiatan akuntansi.

4.

Menyiapkan

dan

melaksanakan

kegiatan

administrasi

kepegawaian, ketatausahaan dan umum.

Divisi Administrasi dan Komersial terdiri dari:

a.

Dinas Kepegawaian dan Umum

Dinas Kepegawaian dan Umum mempunyai tugas melaksankan

kegiatan administrasi kepegawaian, kesejahteraan dan pelayanan

kesehatan pegawai, kegiatan ketatausahaan, kerumahtanggaan,

(16)

keprotokoleran, penyelenggaraan informatika manajerial dan

pengolahan data pelaporan serta penyiapan ikatan kerja.

b.

Dinas Keuangan dan perlengkapan

Dinas

Keuangan

dan

perlengkapan

mempunyai

tugas

melaksankan kegiatan administrasi keuangan dan anggaran serta

kegiatan pengadaan, pergudangan dan administrasi perlengkapan.

c.

Dinas Akuntansi

Dinas Akuntansi mempunyai tugas melaksanakan kegiatan

akuntansi.

d.

Dinas Komersial

Dinas Komersial mempunyai tugas menyiapkan pengembangan

dan melaksankan kegiatan Komersial yang meliputi penagihan,

pengumpulan data produksi, perhitungan dan pembuatan surat

tagihan. Untuk jasa-jasa aeronautika maupun usaha-usaha lain yang

mempunyai hubungandengan usaha jasa kebandarudaraan.

Selain Divisi-divisi tersebut diatas, dalam pelaksanaan sehari-hari terdapat

Kelompok Petugas Operasi

(Officer in Charge)

. Kelompok ini mempunyai

jabatan setingkat dengan Kepala Divisi yang merupakan pelaksana non struktural

dalam menanggulangi permasalahan operasional tingkat pertama di bandara,

bertugas secara bergantian mengkoordinir kegiatan tersebut. Dalam melaksanakan

tugasnya, kelompok Petugas Operasi bertanggungjawab kepada Kepala Cabang.

Dalam melaksanakan tugas pokok perusahaan, Kepala Cabang, para

Kepala Divisi, kelompok Petugas Operasi dan para Kepala Dinas serta Kepala

(17)

satuan organisasi lainnya, wajib menerapkan prinsip-prinsip koordinasi, integrasi,

sinkronisasi dan simplikasi baik dalam lingkungan masing-masing maupun

dengan satuan organisasi lain di luar perusahaan sesuai dengan tugas pokok

masing-masing.

Setiap Kepala Satuan Organisasi di lingkungan Kantor Cabang Perusahaan

harus bertanggungjawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahan

masing-masing serta memberikan bimbingan, petunjuk bagi pelaksanaan tugas serta

pengendalian produktivitas, efektivitas, dan efisiensi kerja. Setiap Kepala satuan

Organisasi di lingkungan kantor Cabang atau perusahaan wajib mengikuti dan

mematuhi petunjuk-petunjuk serta bertanggungan kepada atasan masing-masing,

menyampaikan laporan tepat pada waktunya dan mnyiapkan untuk pengembangan

perusahaan.

Dalam melaksanakan tugasnya para Kepala Satuan Organisasi dibantu

oleh Kepala-kepala Satuan Organisasi dibawahnya dan dalam rangka memberikan

bimbingan kepada bawahan masing-masing wajib mengadakan rapat berkala.

Dalam melaksanakan tugas pembinaan dan pengawasan, Kepala Satuan

Organisasi di Kantor Pusat. Berkewajiban mengadakan penilaian atas pelaksanaan

tugas satuan-satuan organisasi di Kantor Cabang sesuai dengan fungsinya

masing-masing dan dapat mengusulkan saran-saran perbaikan kepada Kepala Cabang

melalui Direksi.

92

92

Bagian Kepegawaian, PT. Angkasa Pura II cabang Halim Perdanakusuma, 15 April 2015, pukul 12.36 WIB

(18)

Struktur Organisasi PT. Angkasa Pura II (Persero)

Bandara Halim Perdanakusuma

Sumber : Badan Kepegawaian PT. Angkasa Pura II cabang Halim Perdanakusuma

General Manager

Engineering

Civil

Engineering

Operations

Services

Security

Services

Finance,

Administration &

Commercial

Finance

Accounting &

Budgeting

Commercial

Safety and

Risk Staff

IT

Petugas

Operasi/ OIC

Rescue & Fire

Fighting

Services

Airport

Services

Electronic

Engineering

EME &

Equipment

Engineering

Personnel &

Geeral Affairs

(19)

4.2

Hasil Penelitian

Pada bab ini membahas mengenai uraian dan analisis data-data yang

diperoleh dari kuesioner (angket) yang berbentuk pertanyaan-pertanyaan yang

diberikan kepada responden sebanyak 100 orang yang telah disebar di unit kerja

PT. Angkasa Pura II cabang bandara Halim Perdanakusuma, Cawang, Jakarta.

Pembahasan dimulai dengan mengklasifikasikan hasil kuesioner yang telah

disebar ke dalam satuan frekuensi dan presentase, kemudian dimasukkan kedalam

tabel-tabel. Penelitian ini dilakukan dengan penarikan sampel yang menggunakan

teknik

sampling

convenience

(aksidental)

.

Data yang diperoleh dari hasil kuesioner dibagi menjadi dua kategori yaitu

data responden sebanyak 12 indikator dan data penelitian sebanyak 35 pertanyaan.

Data responden dalam kuesioner ini diantaranya bidang pekerjaan, usia, jenis

kelamin, status kerja, pendidikan, isi website yang dibaca, waktu membaca,

informasi yang sering dibaca dari web, kebiasaan membaca, lama membaca dan

informasi yang dibutuhkan dari web yang kurang. Sementara yang menjadi data

penelitian adalah perolehan jawaban dari responden atas pertanyaan-pertanyaan

yang diajukan berkaitan dengan dengan kedua variabel penelitian, yaitu

pemanfaatan website untuk variabel x dan pemenuhan kebutuhan informasi untuk

variabel y.

4.2.1 Analisis Data Responden

Analisis kelompok data ini bertujuan memberikan gambaran mengenai

data responden yang menjadi indikator dalam kuesioner yang disebar oleh

(20)

peneliti, berdasarkan hasil kuesioner yang diolah, data responden berdasarkan

nama, bidang pekerjaan, dapat dilihat pada tabel berikut:

Table 4.1

Bidang Pekerjaan

No.

Bidang Pekerjaan

Frekuensi

Proporsi

(%)

1.

Akuntan

7

7

2.

Avsec

2

2

3.

Boarding Pass

5

5

4.

Dinas Info/Informasi

7

7

5.

IT

3

3

6.

Kepegawaian Umum

1

1

7.

Keuangan/PKBL

7

7

8

Komersial/Aeronautika

13

13

9.

Koperasi

1

1

10

Legal Officer

1

1

11.

Operasional

5

5

12.

Pelaksana Teknik

2

2

13.

Pelayanan Bandar Udara

2

2

14.

RFFS

4

4

15.

Staff FAC

2

2

16.

Staff PGA

4

4

17.

Tata Usaha

2

2

18.

Teknik Elektro

8

8

19.

Teknik Umum

10

10

20.

Ticketing

4

4

21.

TLMP

10

10

Total

100

100

Sumber : Kuesioner no. 1

Berdasarkan tabel 4.1 diatas diperoleh keterangan penelitian terhadap

bidang pekerjaan dari 100 responden adalah sebanyak 13 responden dari bagian

komersial/aeronautika (13%), 10 responden dari bagian teknik umum (10%), 10

(21)

responden dari bagian TLMP (10%), 8 responden dari bagian teknik elektro (8%),

7 responden dari bagian dinas info/informasi (7%), 7 responden dari bagian

akuntan (7%), 7 responden dari bagian keuangan/PKBL (7%), 5 responden dari

bagian

boarding pass

(5%), 5 responden dari bagian operasional (5%), 4

responden dari staff PGA (4%), 4 responden dari bagian

ticketing

(4%), 4

responden dari bagian RFFS (4%), 3 responden dari bagian IT (3%), 2 responden

dari bagian avsec/

aviation security

(2%), 2 responden dari bagian pelaksana

teknik (2%), 2 responden dari bagian pelayanan bandar udara (2%), 2 responden

dari staff FAC (2%), 2 responden dari bagian tata usaha (2%), 1 responden dari

bagian kepegawaian umum/kepegum (1%), 1 responden dari bagian koperasi

(1%), dan sebanyak 1 responden dari bagian

legal officer

(1%).

Dengan demikian dapat diketahui bahwa dari 100 responden dengan

bidang pekerjaan dari divisi yang berbeda yang merupakan bidang pekerjaan

dominan di PT. Angkasa Pura II cabang Bandara Halim Perdanakusuma adalah

dari bagian komersial/aeronautika sebanyak 13 responden.

Tabel 4.2

Usia Responden

No.

Usia

Frekuensi

Proporsi

(%)

1.

18 - 20

16

16

2.

21 – 24

31

31

3.

25 – 30

28

28

4.

>30

25

25

Total

100

100

(22)

Berdasarkan tabel 4.2 diatas diperoleh keterangan penelitian terhadap usia

responden dari 100 responden adalah sebanyak 31 responden menjawab dengan

usia antara 21-24 tahun (31%), 28 responden menjawab dengan usia antara 25-30

(28%), 25 responden menjawab dengan usia >30 (25%), dan 16 responden

menjawab dengan usia antara 18-20 (16%).

Dengan demikian dapat diketahui bahwa dari 100 responden yang berbeda

yang merupakan pekerja dengan usia dominan di PT. Angkasa Pura II cabang

Bandara Halim Perdanakusuma adalah responden dengan usia muda antara 21-24

tahun sebanyak 31 reponden.

Tabel 4.3

Jenis Kelamin

No.

Jenis Kelamin

Frekuensi

Proporsi

(%)

1.

Laki-laki

49

49

2.

Perempuan

51

51

Total

100

100

Sumber : Kuesioner no. 3

Berdasarkan tabel 4.3 diatas diperoleh keterangan penelitian terhadap jenis

kelamin dari 100 responden adalah sebanyak 51 responden berjenis kelamin

perempuan (51%) dan 49 responden berjenis kelamin laki-laki (49%).

Dengan demikian dapat diketahui bahwa dari 100 responden di PT.

Angkasa Pura II cabang Bandara Halim Perdanakusuma pekerja dengan jenis

kelamin perempuan adalah pekerja dengan jenis kelamin terbanyak.

(23)

Tabel 4.4

Status Pekerjaan

No.

Status Pekerjaan

Frekuensi

Proporsi

(%)

1.

Karyawan Tetap

69

69

2.

Kontrak

31

31

Total

100

100

Sumber : Kuesioner no. 4

Berdasarkan tabel 4.4 diatas diperoleh keterangan penelitian terhadap

status pekerjaan dari 100 responden yaitu sebanyak 69 responden menjawab status

pekerjaannya adalah karyawan tetap dan 31 responden menjawab status

pekerjaannya adalah karyawan kontrak (31%).

Dengan demikian dapat diketahui bahwa dari 100 responden dengan status

pekerjaan yang ada adalah status dengan karyawan tetap yang terbanyak di PT.

Angkasa Pura II cabang Bandara Halim Perdanakusuma.

Tabel 4.5

Pendidikan

No.

Pendidikan

Frekuensi

Proporsi

(%)

1.

SMA/ SMK

23

23

2.

Diploma

22

22

3.

Sarjana

52

52

4.

Lainnya

3

3

Total

100

100

Sumber : Kuesioner no. 5

Berdasarkan tabel 4.5 diatas diperoleh keterangan penelitian terhadap

pendidikan dari para karyawan yang diambil sampel dengan 100 responden adalah

sebanyak 52 responden memiliki tingkat pendidikan hingga sarjana (52%), 23

(24)

responden memiliki tingkat pendidikan hingga SMA/SMK (23%), 22 responden

memiliki tingkat pendidikan hingga diploma (22%), dan sebanyak 3 responden

menjawab lainnya yaitu dengan kategori kursus (3%).

Dengan demikian dapat diketahui dari 100 responden dimana diantaranya

sebanyak 52 responden adalah karyawan yang memiliki tingkat pendidikan

hingga sarjana.

Tabel 4.6

Isi website yang dibaca

No.

Isi Webiste Yang Dibaca

Frekuensi

Proporsi

(%)

1.

Berita

7

7

2.

Berita Terbaru

1

1

3.

Info Bandara

2

2

4.

Informasi risalah rapat dan Nota Dinas

1

1

5.

Informasi Sehari-hari

1

1

6.

Jadwal Keberangkatan dan Kedatangan

12

12

7.

Koneksi yang Tersedia di Bandara Halim

Perdanakusuma

1

1

8.

MCSYS, Sistem Data Passanger

1

1

9.

Passanger Guide

1

1

10.

Perkembangan Bandara

2

2

11.

Pusat Informasi website

www.halimperdanakusuma-airport.co.id

1

1

12.

Tidak Menjawab

70

70

Total

100

100

Sumber : Kuesioner no. 6

Berdasarkan tabel 4.6 diatas diperoleh keterangan penelitian terhadap isi

website yng dibaca dari 100 responden adalah sebanyak 70 responden tidak

menjawab menjawab (70%), 12 responden menjawab membaca jadwal

keberangkatan dan kedatangan/jadwal penerbangan (12%) sebanyak 7 responden

(25)

menjawab membaca berita (7%), 2 responden menjawab membaca info bandara

(2%), 2 responden menjawab membaca perkembangan bandara (2%), 1 responden

menjawab berita terbaru (1%), 1 responden menjawab membaca informasi risalah

rapat dan nota dinas (1%) , 1 responden menjawab membaca informasi sehari-hari

(1%), 1 responden menjawab membaca koneksi yang tersedia di Bandara Halim

Perdanakusuma (1%), 1 responden menjawab membaca MCSYS, sistem data

passanger (1%), 1 responden menjawab membaca passanger guide (1%), dan 1

responden

menjawab

membaca

pusat

informasi

dari

website

www.halimperdanakusuma-airport.co.id (1%).

Dengan demikian dapat diketahui dari 100 responden bahwa 70 responden

tidak membaca isi dari website www.halimperdanakusuma-airport.co.id.

Tabel 4.7

Waktu Membaca

No.

Waktu Membaca

Frekuensi

Proporsi

(%)

1.

1 - 2 jam/minggu

32

32

2.

>2 - 3 jam/minggu

32

32

3.

>3 - 4 jam/minggu

23

23

4.

>4 jam/minggu

13

13

Total

100

100

Sumber : Kuesioner no. 7

Berdasarkan tabel 4.7 diatas diperoleh keterangan penelitian terhadap

waktu membaca dari 100 responden adalah sebanyak 32 responden menjawab

membutuhkan waktu membaca sekitar 1-2 jam/minggu (32%), 32 responden

menjawab membutuhkan waktu membaca sekitar >2-3 jam/minggu (32%), 23

(26)

responden membutuhkan waktu membaca sekitar >3-4 jam/minggu (23%), dan 13

responden membutuhkan waktu membaca >4 jam/minggu.

Dengan demikian dapat diketahui bahwa dari 100 responden waktu yang

dibutuhkan untuk membaca website adalah sama rata antara responden yang

membaca dengan waktu 1-2 jam/minggu dengan responden yang membaca

dengan waktu >2-3 jam/minggu yaitu sebanyak 32 responden.

Tabel 4.8

Informasi yang sering dibaca dari web

No.

Informasi Yang Sering Dibaca dari

Web

Frekuensi

Proporsi

(%)

1.

Berita

11

11

2.

Data Passenger

2

2

3.

Event-event

1

1

4.

Informasi Bandara

2

2

5.

Jadwal keberangkatan dan

Kedatangan/Jadwal Penerbangan

8

8

6.

Pendidikan, Isu Kontemporer, Agama

1

1

7.

Politik, Hiburan

1

1

8.

Teknologi

1

1

9.

Tentang Wisata/Pariwisata

2

2

10.

Terkait Bandara

1

1

11.

Tidak Menjawab

68

68

12.

Update terbaru

2

2

Total

100

100

Sumber : Kuesioner no. 8

Berdasarkan tabel 4.8 diatas diperoleh keterangan penelitian terhadap

informasi yang sering dibaca dari web dari 100 responden adalah sebanyak 68

responden tidak menjawab mengenai informasi yang sering dibaca dari web

(68%), 11 responden menjawab membaca berita (11%), 8 responden membaca

(27)

jadwal keberangkatan dan kedatangan (8%), 2 responden membaca data

passanger

(2%), 2 responden membaca informasi bandara (2%), 2 responden

membaca tentang wisata/pariwisata (2%), 2 responden membaca update terbaru

(2%), 1 responden membaca mengenai

event-event

(1%), 1 responden membaca

mengenai pendidikan, isu kontemporer, agama (1%), 1 responden membaca

mengenai politik dan hiburan (1%), 1 responden membaca mengenai teknologi

(1%), dan 1 responden membaca mengenai terkait bandara (1%).

Dengan demikian dapat diketahui bahwa dari 100 responden sebanyak 68

reponden tidak sering membaca informasi yang ada di web.

Tabel 4.9

Kebiasaan Membaca

No.

Kebiasaan Membaca

Frekuensi

Proporsi

(%)

1.

2 - 4 kali/minggu

39

39

2.

4 - 6 kali/minggu

38

38

3.

6 - 8 kali/minggu

14

14

4.

8 - 10 kali/minggu

9

9

Total

100

100

Sumber : Kuesioner no. 9

Berdasarkan tabel 4.9 diatas diperoleh keterangan penelitian terhadap

kebiasaan membaca dari 100 responden adalah 39 responden menjawab kebiasaan

membaca website sebanyak 2-4 kali/minggu (39%), 38 responden menjawab

kebiasaan membaca website sebanyak 4-6 kali/minggu (38%), 14 responden

menjawab membaca website sebanyak 6-8 kali/minggu (14%), dan 9 responden

menjawab kebiasaan membaca webiste sebanyak 8-10 kali/minggu (9%).

(28)

Dengan demikian dapat diketahui bahwa dari 100 responden kebiasaan

membaca yang dilakukan oleh karyawan adalah sebanyak 2-4 kali/minggu untuk

mengetahui informasi dari website.

Tabel 4.10

Lama Membaca

No.

Lama Membaca

Frekuensi

Proporsi

(%)

1.

10 - 20 menit/hari

41

41

2.

20 - 30 menit/hari

40

40

3.

30 - 40 menit/hari

12

12

4.

>40 menit/hari

7

7

Total

100

100

Sumber : Kuesioner no 10

Berdasarkan tabel 4.10 diatas diperoleh keterangan penelitian terhadap

lama membaca dari 100 responden adalah sebanyak 41 responden menjawab

10-20 menit/hari (41%), 40 responden menjawab 10-20-30 menit/hari (40%), 12

responden menjawab 30-40 menit/hari (12%), dan 7 responden menjawab >40

menit/hari (7%) untuk membaca website.

Dengan demikian dapat diketahui bahwa dari 100 responden waktu yang

dibutuhkan oleh karyawan untuk lama membaca website adalah sebesar 10-20

menit/hari.

(29)

Tabel 4.11

Informasi yang dibutuhkan dari web yang kurang

No.

Informasi yang dibutuhkan dari web yang kurang

Frekuensi

Proporsi

(%)

1.

Berita Terbaru Kurang

Up to date

3

3

2.

Cukup Baik/Memuaskan

15

15

3.

Denah Bandara Termasuk Terminal

1

1

4.

Hiburan

3

3

5.

Informasi Arah yang Memudahkan Pengguna Jasa menuju

Bandara Halim Perdanakusum dari dalam kota (Jakarta)

2

2

6.

Informasi yang ada di website kurang lengkap

1

1

7.

Jadwal dan Rute Damri

1

1

8.

Kontak Detail dari setip tenant/perkantoran yang lengkap yang

ada di Lingkungan Bandara Halim Perdanakusuma

1

1

9.

Pariwisata

2

2

10. Penjelasan diwebsite yang kurang rinci

1

1

11. Tidak Menjawab

69

69

12. Total Penerbangan

1

1

Total

100

100

Sumber : Kuesioner no. 11

Berdasarkan tabel 4.11 diatas diperoleh keterangan penelitian terhadap

informasi yang dibutuhkan dari web yang kurang

dari 100 responden adalah

sebanyak 69 responden tidak menjawab mengenai informasi yang kurang dari

web (69%), 15 responden menjawab informasi di web sudah cukup

baik/memuaskan (15%), 3 responden menjawab bahwa berita terbaru kurang

update (3%), 3 responden menjawab kurangnya hiburan didalam web (3%), 2

responden menjawab kurangnya informasi arah yang memudahkan pengguna jasa

menuju Bandara Halim Perdanakusum dari dalam kota (Jakarta) (2%), 2

responden menjawab kurang berita mengenai pariwisata (2%), 1 responden

menjawab informasi yang ada di website kurang lengkap (1%), 1 responden

(30)

menjawab kurang informasi akan rute dan jadwal rute Damri (1%), 1 responden

menjawab

kurangnya

informasi

mengenai

kontak

detail

dari

setip

tenant/perkantoran yang lengkap yang ada di Lingkungan Bandara Halim

Perdanakusuma (1%), 1 responden menjawab penjelasan diwebsite yang kurang

rinci (1%), dan 1 responden menjawab kurangnya informasi tentang total

penerbangan (1%).

Dengan demikian dapat diketahui bahwa dari 100 responden sebanyak 69

responden tidak menjawab informasi yang kurang dari website bandara.

4.2.2 Analisis Data

4.2.2.1 Komunikasi Konstan (Variabel X)

Komunikasi konstan dalam penelitian ini yang mencakup seluruh jawaban

dari 100 responden dengan lima (5) indikator pertanyaan yang telah dirumuskan.

Adapun hasil dari setiap indikator tersebut akan dijelaskan pada tabel-tabel

berikut:

Tabel 4.12

Jadwal penerbangan melalui website bandara

Skor

Kategori Pertanyaan

Frekuensi

Proporsi

(%)

5

Sangat setuju

20

20

4

Setuju

67

67

3

Ragu-ragu

9

9

2

Tidak Setuju

4

4

1

Sangat Tidak Setuju

0

0

Total

100

100

(31)

Berdasarkan tabel 4.12 diatas diperoleh keterangan penelitian terhadap

jadwal penerbangan disampaikan melalui website bandara dari 100 responden

adalah sebanyak 67 responden menjawab setuju (67%), 20 responden menjawab

sangat setuju (20%), 9 responden menjawab ragu-ragu (9%), 4 responden

menjawab tidak setuju (4%), sedangkan 0 responden atau tidak ada responden

yang menjawab sangat tidak setuju (0%).

Dengan demikian dapat diketahui bahwa dari 100 responden, sebanyak 67

responden setuju dengan jadwal penerbangan yang disampaikan melalui website

bandara.

Tabel 4.13

Informasi tentang keterlambatan penerbangan melalui website

Skor

Kategori Pertanyaan

Frekuensi

Proporsi

(%)

5

Sangat setuju

24

24

4

Setuju

48

48

3

Ragu-ragu

21

21

2

Tidak Setuju

6

6

1

Sangat Tidak Setuju

1

1

100

100

Sumber : Kuesioner no. 2

Berdasarkan tabel 4.13 diatas diperoleh keterangan penelitian terhadap

informasi tentang keterlambatan penerbangan disampaikan melalui website

dari

100 responden adalah sebanyak 48 responden menjawab setuju (48%), 24

responden menjawab sangat setuju (24%), 21 responden menjawab ragu-ragu

(21%), 6 responden menjawab tidak setuju (6%), sedangkan 1 responden

menjawab sangat tidak setuju (1%).

(32)

Dengan demikian dapat diketahui bahwa dari 100 responden sebanyak 48

responden setuju dengan informasi keterlambatan penerbangan yang disampaikan

melalui web bandara.

Tabel 4.14

Isi wesbite mudah dibaca

Skor

Kategori Pertanyaan

Frekuensi

Proporsi

(%)

5

Sangat setuju

32

32

4

Setuju

62

62

3

Ragu-ragu

2

2

2

Tidak Setuju

2

2

1

Sangat Tidak Setuju

2

2

Total

100

100

Sumber : Kuesioner no. 3

Berdasarkan tabel 4.14 diatas diperoleh keterangan penelitian terhadap tata

letak isi website mudah dibaca dari 100 responden adalah sebanyak 62 responden

menjawab setuju (62%), 32 responden menjawab sangat setuju (32%), 2

responden menjawab ragu-ragu (2%), 2 responden menjawab tidak setuju (2%),

sedangkan 2 responden menjawab sangat tidak setuju (2%).

Dengan demikian dapat diketahui bahwa dari 100 responden mengenai

tata letak isi website mudah dibaca sebanyak 62 responden menjawab setuju.

(33)

Tabel 4.15

Ukuran teks website mudah dibaca

Skor

Kategori Pertanyaan

Frekuensi

Proporsi

(%)

5

Sangat setuju

35

35

4

Setuju

51

51

3

Ragu-ragu

2

2

2

Tidak Setuju

5

5

1

Sangat Tidak Setuju

7

7

Total

100

100

Sumber : Kuesioner no. 4

Berdasarkan tabel 4.15 diatas diperoleh keterangan penelitian terhadap

website memiliki ukuran teks yang mudah dibaca dari 100 responden adalah

sebanyak 51 responden menjawab setuju (51%), 35 responden menjawab sangat

setuju (35%), 7 responden menjawab sangat tidak setuju (7%), 5 responden

menjawab tidak setuju (5%), sedangkan 2 responden menjawab ragu-ragu (2%).

Dengan demikian dapat diketahui dari 100 responden bahwa 51 responden

setuju dengan website memiliki ukuran teks yang mudah dibaca.

Tabel 4.16

Daya tampilan website menarik

Skor

Kategori Pertanyaan

Frekuensi

Proporsi

(%)

5

Sangat setuju

24

24

4

Setuju

65

65

3

Ragu-ragu

6

6

2

Tidak Setuju

5

5

1

Sangat Tidak Setuju

0

0

Total

100

100

(34)

Berdasarkan tabel 4.16 diatas diperoleh keterangan penelitian terhadap

tampilan yang terdapat dalam website menarik

dari 100 responden adalah

sebanyak 65 responden menjawab setuju (65%), 24 responden menjawab sangat

setuju (24%), 6 responden menjawab ragu-ragu (6%), 5 responden menjawab

tidak setuju (5%), sedangkan 0 responden atau tidak ada responden yang

menjawab sangat tidak setuju (0%).

Dengan demikian dapat diketahui bahwa dari 100 responden dengan

tampilan yang terdapat dalam website menarik 65 responden menjawab setuju.

4.2.2.2 Respon Yang Cepat (Variabel X)

Respon yang cepat dalam penelitian ini yang mencakup seluruh jawaban

dari 100 responden dengan dua (2) indikator pertanyaan yang telah dirumuskan.

Adapun hasil dari setiap indikator tersebut akan dijelaskan pada tabel-tabel

berikut:

Tabel 4.17

Pengetahuan keterlambatan terbang melalui website bandara

Skor

Kategori Pertanyaan

Frekuensi

Proporsi

(%)

5

Sangat setuju

13

13

4

Setuju

57

57

3

Ragu-ragu

26

26

2

Tidak Setuju

4

4

1

Sangat Tidak Setuju

0

0

Total

100

100

(35)

Berdasarkan tabel 4.17 diatas diperoleh keterangan penelitian terhadap

informasi tentang keterlambatan penerbangan cepat disampaikan melalui web

bandara dari 100 responden adalah sebanyak 57 responden menjawab setuju

(57%), 26 responden menjawab ragu-ragu (26%), 13 responden menjawab sangat

setuju (13%), 4 responden menjawab tidak setuju (4%), sedangkan 0 responden

atau tidak ada responden yang menjawab sangat tidak setuju (0%).

Dengan demikian dapat diketahui bahwa dari 100 responden dengan

informasi tentang keterlambatan penerbangan cepat disampaikan melalui web

bandara sebanyak 57 responden menjawab setuju.

Tabel 4.18

Keluhan konsumen ditanggapi melalui web bandara

Skor

Kategori Pertanyaan

Frekuensi

Proporsi

(%)

5

Sangat setuju

18

18

4

Setuju

42

42

3

Ragu-ragu

19

19

2

Tidak Setuju

7

7

1

Sangat Tidak Setuju

14

14

Total

100

100

Sumber : Kuesioner no. 7

Berdasarkan tabel 4.18 diatas diperoleh keterangan penelitian terhadap

keluhan konsumen cepat ditanggapi oleh pengelola web melalui web bandara dari

100 responden adalah sebanyak 42 responden menjawab setuju (42%), 19

responden menjawab ragu-ragu (19%), 18 responden menjawab sangat setuju

(18%), 14 responden menjawab sangat tidak setuju (14%), sedangkan 7 responden

menjawab tidak setuju (7%).

(36)

Dengan demikian dapat diketahui bahwa dari 100 responden dengan

keluhan konsumen cepat ditanggapi oleh pengelola web melalui web bandara

dijawab setuju oleh 42 responden.

4.2.2.3 Pasar Global (Variabel X)

Dengan adanya pasar global, website dapat menjadi penghubung

komunikasi dengan berbagai orang didunia yang dapat melihat website

www.halimperdanakusuma-airport.co.id. Pasar global dalam penelitian ini

mencakup seluruh jawaban dari 100 responden dengan empat (4) indikator

pertanyaan yang telah dirumuskan. Adapun hasil dari setiap indikator tersebut

akan dijelaskan pada tabel-tabel berikut:

Tabel 4.19

Mengakses web bandara Halim Perdanakusuma

tanpa terjadi gangguan

Skor

Kategori Pertanyaan

Frekuensi

Proporsi

(%)

5

Sangat setuju

16

16

4

Setuju

74

74

3

Ragu-ragu

9

9

2

Tidak Setuju

1

1

1

Sangat Tidak Setuju

0

0

Total

100

100

Sumber : Kuesioner no. 8

Berdasarkan tabel 4.19 diatas diperoleh keterangan penelitian terhadap

pada saat mengakses website tidak terjadi gangguan dari 100 responden adalah

sebanyak 74 responden menjawab setuju (74%), 16 responden menjawab sangat

(37)

setuju (16%), 9 responden menjawab ragu-ragu (9%), 1 responden menjawab

tidak setuju (1%), sedangkan 0 responden atau tidak ada responden yang

menjawab sangat tidak setuju (0%).

Dengan demikian dapat diketahui bahwa dari 100 responden dengan

pertanyaan pada saat mengakses website tidak terjadi gangguan dijawab setuju

oleh 74 responden.

Tabel 4.20

Pengoperasian web bandara Halim Perdanakusuma

yang baik

Skor

Kategori Pertanyaan

Frekuensi

Proporsi

(%)

5

Sangat setuju

33

33

4

Setuju

58

58

3

Ragu-ragu

4

4

2

Tidak Setuju

3

3

1

Sangat Tidak Setuju

2

2

Total

100

100

Sumber : Kuesioner no. 9

Berdasarkan tabel 4.20 diatas diperoleh keterangan penelitian terhadap

pengoperasian web bandara berjalan dengan baik dari 100 responden adalah

sebanyak 58 responden menjawab setuju (58%), 33 responden menjawab sangat

setuju (33%), 4 responden menjawab ragu-ragu (4%), 3 responden menjawab

tidak setuju (3%), sedangkan 2 responden menjawab sangat tidak setuju (2%).

Dengan demikian dapat diketahui bahwa dari 100 responden dengan

pertanyaan pengoperasian web bandara berjalan dengan baik 58 responden

menjawab setuju.

(38)

Tabel 4.21

Pengetahuan pelayanan dibandara melalui website Halim Perdanakusuma

Skor

Kategori Pertanyaan

Frekuensi

Proporsi

(%)

5

Sangat setuju

26

26

4

Setuju

47

47

3

Ragu-ragu

12

12

2

Tidak Setuju

15

15

1

Sangat Tidak Setuju

0

0

Total

100

100

Sumber : Kuesioner no. 10

Berdasarkan tabel 4.21 diatas diperoleh keterangan penelitian terhadap

informasi lengkap tentang pelayanan dibandara dapat diketahui melalui website

dari 100 responden adalah sebanyak 47 resonden menjawab setuju (47%), 26

responden menjawab sangat setuju (26%), 15 responden menjawab tidak setuju

(15%), 12 responden menjawab ragu-ragu (12%), sedangkan 0 responden atau

tidak ada responden yang menjawab sangat tidak setuju (0%).

Dengan demikian dapat diketahui bahwa dari 100 responden dengan

informasi lengkap tentang pelayanan dibandara dapat diketahui melalui website

sebanyak 47 responden menjawab setuju.

(39)

Tabel 4.22

Peta bandara bermanfaat bagi penumpang

Skor

Kategori Pertanyaan

Frekuensi

Proporsi

(%)

5

Sangat setuju

24

24

4

Setuju

48

48

3

Ragu-ragu

21

21

2

Tidak Setuju

6

6

1

Sangat Tidak Setuju

1

1

Total

100

100

Sumber : Kuesioner no. 11

Berdasarkan tabel 4.22 diatas diperoleh keterangan penelitian terhadap

informasi tentang peta bandara yang tersedia di website bermanfaat bagi

penumpang dari 100 responden adalah sebanyak 48 responden menjawab setuju

(48%), 24 responden menjawab sangat setuju (24%), 21 responden menjawab

ragu-ragu (21%), 6 responden menjawab tidak setuju (6%), sedangkan 1

responden menjawab sangat tidak setuju (1%).

Dengan demikian dapat diketahui bahwa dari 100 responden dengan

informasi tentang peta bandara yang tersedia di website bermanfaat bagi

penumpang 48 responden menjawab setuju.

4.2.2.4 Interaktif (Variabel X)

Interaktif dalam penelitian ini mencakup seluruh jawaban dari 100

responden dengan empat (4) indikator pertanyaan yang telah dirumuskan. Adapun

hasil dari setiap indikator tersebut akan dijelaskan pada tabel-tabel berikut:

(40)

Tabel 4.23

“Twitter bandara” untuk berinteraksi dengan penumpang

Skor

Kategori Pertanyaan

Frekuensi

Proporsi

(%)

5

Sangat setuju

24

24

4

Setuju

55

55

3

Ragu-ragu

13

13

2

Tidak Setuju

5

5

1

Sangat Tidak Setuju

3

3

Total

100

100

Sumber : Kuesioner no. 12

Berdasarkan tabel 4.23 diatas diperoleh keterangan penelitian terhadap

“twitter bandara” dapat dipergunakan untuk berinteraksi dengan penumpang dari

100 responden adalah sebanyak 55 responden menjawab setuju (55%), 24

responden menjawab sangat setuju (24%), 13 responden menjawab ragu-ragu

(13%), 5 responden menjawab tidak setuju (5%), sedangkan 3 responden

menjawab sangat tidak setuju (3%).

Dengan demikian dapat diketahui bahwa dari 100 responden dengan

“twitter bandara” dapat dipergunakan untuk berinteraksi dengan penumpang yang

menjawab stuju sebanyak 55 responden.

(41)

Tabel 4.24

Gagasan karyawan memaksimalkan pengelolaan web bandara Halim

Perdanakusuma

Skor

Kategori Pertanyaan

Frekuensi

Proporsi

(%)

5

Sangat setuju

15

15

4

Setuju

47

47

3

Ragu-ragu

15

15

2

Tidak Setuju

20

20

1

Sangat Tidak Setuju

3

3

Total

100

100

Sumber : Kuesioner no. 13

Berdasarkan tabel 4.24 diatas diperoleh keterangan penelitian terhadap

gagasan karyawan yang disampaikan melalui web menjadi masukan bagi

perusahaan dalam memaksimalkan pengelolaan web bandara dari 100 responden

adalah sebanyak 47 responden menjawab setuju (47%), 20 responden menjawab

tidak setuju (20%), 15 responden menjawab sangat setuju (15%), 15 responden

menjawab ragu-ragu (15%), sedangkan 3 responden menjawab sangat tidak setuju

(3%).

Dengan demikian dapat diketahui bahwa dari 100 responden dengan

gagasan karyawan yang disampaikan melalui web menjadi masukan bagi

perusahaan dalam memaksimalkan pengelolaan web bandara yang menjawab

setuju sebanyak 47 responden.

(42)

Tabel 4.25

Saran karyawan diapresiasi oleh perusahaan

Skor

Kategori Pertanyaan

Frekuensi

Proporsi

(%)

5

Sangat setuju

15

15

4

Setuju

50

50

3

Ragu-ragu

31

31

2

Tidak Setuju

3

3

1

Sangat Tidak Setuju

1

1

Total

100

100

Sumber : Kuesioner no. 14

Berdasarkan tabel 4.25 diatas diperoleh keterangan penelitian terhadap

saran dari karyawan melalui web bandara diapresiasi oleh pihak bandara dari 100

responden adalah sebanyak 50 responden menjawab setuju (50%), 31 responden

menjawab ragu-ragu (31%), 15 responden menjawab sangat setuju (15%), 3

responden menjawab tidak setuju (3%), sedangkan 1 responden menjawab sangat

tidak setuju (1%).

Dengan demikian dapat diketahui bahwa dari 100 responden dengan

pertanyaan saran dari karyawan melalui web bandara diapresiasi oleh pihak

bandara yang menjawab setuju sebanyak 50 responden.

(43)

Tabel 4.26

Kritik karyawan menjadi evaluasi kerja

Skor

Kategori Pertanyaan

Frekuensi

Proporsi

(%)

5

Sangat setuju

14

14

4

Setuju

49

49

3

Ragu-ragu

33

33

2

Tidak Setuju

4

4

1

Sangat Tidak Setuju

0

0

Total

100

100

Sumber : Kuesioner no. 15

Berdasarkan tabel 4.26 diatas diperoleh keterangan penelitian terhadap

kritik dari karyawan melalui web menjadi evaluasi kerja karyawan dari 100

responden adalah sebanyak 49 responden menjawab setuju (49%), 33 responden

menjawab ragu-ragu (33%), 14 responden menjawab sangat setuju (14%), 4

responden menjawab tidak setuju (4%), sedangkan 0 responden atau tidak ada

responden yang menjawab sangat tidak setuju (0%).

Dengan demikian dapat diketahui bahwa dari 100 responden dengan kritik

dari karyawan melalui web menjadi evaluasi kerja karyawan sebanyak 49

responden menjawab setuju.

4.2.2.5 Komunikasi Dua Arah (Variabel X)

Komunikasi dua arah dalam penelitian ini mencakup seluruh jawaban dari

100 responden dengan tiga (3) indikator pertanyaan yang telah dirumuskan.

Adapun hasil dari setiap indikator tersebut akan dijelaskan pada tabel-tabel

berikut:

Gambar

Table 4.1  Bidang Pekerjaan
Tabel 4.2  Usia Responden
Tabel 4.3  Jenis Kelamin
Tabel 4.5  Pendidikan
+5

Referensi

Dokumen terkait

Hasil persiapan mengajar berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, dan materi mata pelajaran Memasang Instalasi Penerangan Listrik Bangun Sederhana dan mata pelajaran

Titik-titik yang terletak dalam kuadran II menunjukkan komponen-komponen kunci yang memiliki prioritas atau bobot kepentingan tinggi tetapi kinerja organisasi untuk komponen

Jika digabungkan dengan hasil uji statistika paired-t untuk utilitas maka diperoleh kesimpulan bahwa sistem alternatif kedua yang terbaik dikarenakan sistem alternatif pertama

Saponin adalah glikosida triterpenoida dan sterol.Senyawa golongan ini banyak terdapat pada tumbuhan tinggi, merupakan senyawa dengan rasa yang pahit dan mampu membentuk

a) Fungsi informatif, yaitu organisasi dipandang sebagai suatu sistem proses informasi. Bermakna seluruh anggota dalam suatu organisasi berharap dapat memperoleh informasi yang

Padahal di DKI Jakarta Sendiri, terdapat 3(tiga) Instansi Badan Narkotika Nasional yaitu Badan Narkotika Nasional Pusat, Badan Narkotika Nasional Provinsi DKI Jakarta,

DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam mengembangkan strategi komunikasi pada

a) Kontrak kuliah dilakukan di awal kuliah, dengan cara kesediaan mengikuti aturan perkuliahan di FIB, sekaligus dosen yang bersangkutan mendapatkan jadwal kuliah yang