• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Siswa SD Negeri IV Baturetno Kecamatan Baturetno Kabupaten Wonogiri

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Siswa SD Negeri IV Baturetno Kecamatan Baturetno Kabupaten Wonogiri"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT SISWA SD NEGERI IV BATURETNO

KECAMATAN BATURETNO KABUPATEN WONOGIRI

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada jurusan Kesehatan Masyaraka t Fakultas Ilmu Kesehatan

Disusun Oleh :

AGUNG BASUKI J410080028

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017

(2)
(3)
(4)

iii

(5)

1

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT SISWA SD NEGERI IVBATURETNO

KECAMATAN BATURETNO KABUPATEN WONOGIRI ABSTRAK

Kesehatan merupakan hasil interaksi berbagai faktor, baik faktor internal maupun eksternal. Menurut WHO, setiap tahunnya sekitar 2,2 juta orang di negara berkembang terutama anak-anak meninggal dunia akibat berbagai penyakit yang disebabkan oleh kurangnya air minum yang aman, sanitasi dan hygiene yang buruk. Jumlah kamar mandi yang tersedia di SD Negeri IV Baturetno hanya 6 kamar mandi dan 2 jamban, hal ini tidak sepadan dengan jumlah murid yaitu 179 siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dengan perilaku hidup bersih dan sehat siswa SD Negeri IV Baturetno Kecamatan Baturetno Kabupaten Wonogiri. Metode penelitian ini adalah observasional dan bersifat kuantitatif dengan rancangan cross-sectianal. Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas IV berjumlah 39 dan kelas V berjumlah 39 siswa sehingga total populasi adalah 78 siswa. Metode pengumpulan sampel yang digunakan adalah total sampling , Analisis data yang digunakan adalah analisa diskriptif dan analisa koefisian Kontingensi. Hasil perhitungan uji Fisher’s Exact Test menggunakan program SPSS 18.00 for windows diperoleh nilai p value 0,000 < 0,05; hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan perilaku hidup bersih dan sehat pada siswa SD Negeri IV Baturetno Wonogiri.

Kata kunci : Pengetahuan, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, Siswa SD

ABSTRACT

Health is the result of the interaction of various factors both internal and external factors. According to WHO, each year about 2.2 million people in developing countries, especially children die from diseases caused by lack of save drinking water, poor sanitation and hygien e. Bathrooms are available only 6 bathrooms and 2 toilet, it is not commensurate wiht the number of students in SD Negeri IV Baturetno Wonogiri is 179 students. This study aims to relations the knowledge level of hygiene behavior and healthy students of SD Negeri IV Baturetno Wonogiri. This research method is observational and quantitative in nature with cross-sectional design. The study population was the fourth grade students who are 39 students and fifth grade students who are 39 students so total population is 78 students. Sample collection method which is used is total sampling if the sample size is less than 100, better taken all of the research sample. Sample were obviously IV and V stud ents of SD Negeri IV Baturetno Wonogiri. Analysis of the data used is descriptive analysis and coefficient analysis contingent.

The result of Fisher’s Exact Testcalculation using SPSS for windows 18.00 obtained p value 0.000<0.05, it indicates that there is significant relationship of healthy and clean life in SD Negeri IV Baturetno.

(6)

2 1 . PENDAHULUAN

Kesehatan merupakan hasil interaksi berbagai faktor, baik faktor internal maupun eksternal. Menurut WHO, setiap tahunnya sekitar 2,2 juta orang di negara berkembang terutama anak-anak meninggal dunia akibat berbagai penyakit yang disebabkan oleh kurangnya air minum yang aman, sanitasi dan hygiene yang buruk. Selain itu, terdapat bukti bahwa pelayanan sanitasi yang memadai, persediaan air yang aman, sistem pembuangan sampah serta pendidikan hygiene dapat menekan angka kematian akibat diare sampai 65%, serta penyakit-penyakit lainnya sebanyak 26%. Secara garis besar faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan dikelompokkan menjadi empat, berturut-turut besarnya pengaruh adalah lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan, dan keturunan (Blum dalam Khamidah, 2012).

Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) adalah perwujudan paradigma sehat da lam budaya hidup perorangan, keluarga dan masyarakat yang berorientasi sehat dan bertujuan untuk meningkatkan, memelihara dan melindungi kesehatannya baik fisik, mental spiritual maupun sosial. Sasarannya meliputi 5 tatanan yaitu tatanan rumah tangga, tatanan institusi pendidikan, tatanan institusi kesehatan, tatanan tempat kerja dan tatanan tempat umum (Dinkes Jateng, 2014).

Dampak dari kurang dilaksanakannya PHBS di sekolah diantaranya yaitu suasana belajar yang tidak mendukung karena lingkungan sekolah yang kotor, menurunnya semangat dan prestasi belajar dan mengajar disekolah, menurunnya citra sekolah dimasyarakat umum. Berdasarkan data World Health Organization (WHO, 2007) menyebut bahwa setia p tahun 100.000 anak Indonesia meninggal akibat diare, angka kejadian cacingan mencapai angka 40-60%, anemia pada anak sekolah 23,2% dan masalah karies dan periodontal 74,4%.

Sesuai hasil wawancara dengan salah satu guru didapatkan informasi bahwa pernah diadakan penyuluhan kesehatan siswa kelas I sampai siswa kelas VI. Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti pada survey pendahuluan di SD Negeri IV Baturetno Wonogiri diketahui hasil bahwa

(7)

3

anak-anak tidak terbiasa melakukan cuci tangan sebelum dan setelah makan jajanan. Sarana untuk cuci tangan anak-anak telah disediakan oleh pihak sekolah yang ditempatkan di depan masing-masing kelas berupa kran mengalir namun tidak dilengkapi dengan sabun. Jumlah kamar mandi yang tersedia hanya 6 kamar mandi dan 2 jamban, hal ini tidak sepadan dengan jumlah murid di SD Negeri IV Baturetno Wonogiri yaitu 179 siswa. Hal ini tentu saja akan memicu kurangnya perilaku hidup bersih dan sehat anak serta kurangnya kebersihan sanitasi lingkungan yang akan mengakibatkan timbulnya penyakit pada anak-anak.

2 . METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah observasional dengan pendekatan cross-sectional. Penelitian ini dilaksakan pada bulan September 2016 di SD Negeri IV Baturetno yang terletak di Kecamatan Baturetno Kabupaten Wonogiri.

Populasi penelitian ini adalah semua siswa SD Negeri IV Baturetno kelas IV berjumlah 39 dan kelas V berjumlah 39 siswa sehingga total populasi adalah 78. Teknik pengumpulan sampel yang digunakan adalah total sampling. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas IV dan V SD Negeri IV Baturetno Kecamatan Baturetno Kabupaten Wonogiri. Analisis data menggunakan Fisher’s Exact.

3 . HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Hasil Analisis Univariat

3.1.1 Pengetahuan

Tabel 6.Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan No Pengetahuan Frekuensi P ersentase

1. Baik 68 87,2

2. Kurang 10 12,8

(8)

4

Berdasarkan tabel 6menunjukkan bahwa mayoritas pengetahuan responden termasuk kategori baik sebanyak 68orang (87,2%) dan pengetahuan kurang sebesar 10 orang (12,8%).

3 .1 .2 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Tabel 7.D istribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

No PHBS Frekuensi Prosentase

1. Baik 67 85,9

2. Kurang 11 14,1

Total 78 100

Berdasarkan tabel 7 menunjukkan bahwa mayoritas pengetahuan responden termasuk kategori baik sebanyak 67 orang (85,9%) dan pengetahuan kurang sebesar 11 orang (14,1%).

3.2 Hasil Analisis Bivariat

Analisis bivariat dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan terhadap perilaku hidup bersih dan sehat. Analisis bivariat menggunakan uji chi square, adapun hasil rangkumannya sebagai berikut:

Tabel 8.Hubungan antara Pengetahuan terhadap PHBS

Variabel PHBS Jml ??2 P value Baik Kurang Pengetahuan Baik 63 4 67 46,288 0,000 Kurang 1 10 11 Jumlah 64 14 78

Berdasarkan tabulasi silang menunjukkan responden yang mempunyai pengetahuan baik sebanyak 67 responden, 4 responden diantaranya mempunyai perilaku hidup bersih dan sehat yang kurang. Sedangkan

(9)

5

pengetahuan responden yang termasuk kurang sebanyak 11 responden, 1 responden diantaranya mempunyai perilaku hidup bersih dan sehat yang baik.

Hasil perhitungan uji Chi Square menggunakan program SPSS 18.00 for windows diperoleh nilai p value 0,000< 0,05; hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan perilaku hidup bersih dan sehat pada siswa SD Negeri IV Baturetno Wonogiri. Berdasarkan hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa semakin responden mempunyai pengetahuan yang baik maka akan semakin baik perilaku hidup bersih dan sehat, sebaliknya jika semakin pengetahuan kurang maka akan semakin kurang perilaku hidup bersih dan sehat.

Hasil uji Fisher’s Exact diperoleh nilai p value 0,000, sehingga hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan perilaku hidup bersih dan sehat pada siswa SD Negeri IV Baturetno Wonogiri. Tabulasi silang menunjukkan bahwa siswa yang mempunyai pengetahuan baik cenderung mempunyai perilaku hidup bersih dan sehat yang baik pula. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seseorang yang memiliki pengetahuan baik tentang kesehatan cenderung akan berperilaku sehat.

Berdasarkan tabulasi silang menunjukkan responden yang mempunyai pengetahuan baik sebanyak 67 responden, 4 responden diantaranya mempunyai perilaku hidup bersih dan sehat yang kurang. Perilaku dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya yaitu lingkungan. Walaupun SD Negeri IV Baturetno Wonogiri sudah menyediakan kantin namun tetap saja sebagian siswa masih membeli jajanan dari luar sekolah.

Hasil penelitian menunjukkan 11 responden masih mempunyai pengetahuan yang kurang, tetapi 1 responden diantaranya mempunyai perilaku hidup bersih dan sehat yang baik . Pengetahuan kurang tentang perilaku hidup bersih dan sehat dalam penelitian ini meliputi bahwa persepsi responden untuk melakukan perila ku hidup bersih dan sehat hanya di sekolah saja, pengertian tentang gosok gigi hanya dilakukan sebelum tidur dan membersihkan telinga dilakukan apabila telinga kotor. Hal ini diketahui dari

(10)

6

hasil jawaban kuesioner dari yang menyatakan bahwa sebagian besar responden tidak memberikan jawaban yang sesuai dengan jawaban kuesioner yang seharusnya. Permasalahan perilaku kesehatan pada anak usia sekolah dasar umumnya berkaitan dengan PHBS.

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi tingkat pengetahuan adalah pendidikan, umur, lingkungan dan sosial budaya. Hal ini didukung dengan karakteristik umur responden menunjukkan 73,1% berusia kurang dari 10 tahun. Salah satu penyebab rendahnya nilai PHBS di sekolah adalah karenanya kurangnya pengetahuan akan pentingnya hidup bersih dan sehat. Diperlukan suatu kegiatan intervensi yang dapat meningkatkan pengetahuan, sikap dan tindakan mengenai PHBS di sekolah.

4 . PENUTUP 4.1 Simpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan sebagai berikut:.

1. Tingkat pengetahuan siswa mengenai perilaku hidup bersih dan sehat SD Negeri IV Baturetno sebagian besar termasuk kategori baik yaitu sebanyak 67 responden (85,9%).

2. Perilaku hidup bersih dan sehat siswa SD Negeri IV Baturetno sebagian besar berperilaku baik sebanyak 84 responden (82,1%).

3. Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan siswa mengenai perilaku hidup bersih sehat dengan perilaku hidup bersih dan sehat SD Negeri IV Baturetno dengan p value 0,000.

4.2 Saran

1. Bagi Dinas Kesehatan

Hasil penelitian diharapkan dapat dipakai sebagai bahan masukan dalam menentukan strategi perencanaan informasi yang paling sesuai untuk perubahan perilaku masyarakat dalam peningkatan pemahaman masyarakat tentang kesehatan lingkungan.

(11)

7 2. Bagi Kepala Sekolah Dasar

Semoga hasil penelitian dapat memberikan gambaran sekaligus mengevaluasi terlaksananya program PHBS siswa Sekolah Dasar sehingga dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam memberikan pendidikan kesehatan dan promosi kesehatan siswa Sekolah Dasar.

3. Bagi Guru Sekolah Dasar Negeri IV Baturetno

Diharapkan senantiasa selalu menanamkan dan meningkatkan nilai-nilai tentang perilaku hidup bersih dan sehat kepada anak-anak agar terjadi peningkatan pengetahuan dan kebiasaan berperilaku pola hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari, karena masih di temukan beberapa siswa yang kurang mengerti arti dan cara penerapan tentang PHBS.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Bagi penelitian selanjutnya diharapkan adanya penelitian lebih lanjut untuk mengetahui perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) agar anak-anak dapat terhindar dari penyakit yang disebabkan oleh gaya hidup yang kurang baik dan sehat dengan pemberian penyuluhan kesehatan.

DAFTAR PUSTAKA

Ambarwati, 2008. Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Ibu Rumah Tangga Dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Pada Tatanan Rumah Tangga di Wilayah Kerja Puskesmas purwantoro II Kabupaten Wonogiri. Skripsi. Surakarta : IKP

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi VI. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Azwar, 2005. Sikap Manusia Teori dan Pengaruhnya. Edisi 2, Yogyakarta: Pustaka Pelajaran

Budiarto, E. 2003. Metode Penelitian Kedokteran Sebuah Pengantar. Jakarta : EGC

Depkes RI. 2007. Krida Bina Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Jakarta.

Departemen Kesehatan RI. 2005. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Indonesia. Jakarta.

(12)

8

Dinkes Jawa Tengah. 2010. Pedoman Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Institusi.Semarang.

Dinkes Sulsel, 2010. Kebijakan Indonesia sehat 2010. Available on:

http://2010/10/pelaksanaan-phbs-di-sekolah.html.Tanggal Update : 4-1-11

Dinkes Prov Jateng. 2014. Profil Kesehatan Jawa Tengah.

http://www.dinkesjatengprov.go.id/dokumen/2013/. Diakses pada tanggal 14 Juni 2016.

Dirgahayu, 2015. Hubungan antara Tingkat Pengetahuan dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Siswa di Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Gonilan. Kartasura

DKK Boyolali, 2010. Indikator dan Definisi Operasional PHBS Institusi Pendidikan Provinsi Jawa Tengah.

Farida, 2013. PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) di Sekolah Kelurahan Namogajah Kecamatan Medan Tuntungan . Skripsi. Sumatera.

Khamidah, U. 2012. Strategi SIE Kerohanian Islam dalam Pembentukan Karakter Kepemimpinan Pada Siswa Tahun 2011/2012 (Studi Kasus ROHIS di SMA Negeri 3 Semarang). Skripsi. Semarang: Intitut Agama Islam Negeri Walisongo.

Kholid, A. 2011. Promosi Kesehatan. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Mbembu, L. 2014. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Pada Anak Sekolah Usia 7-10 Tahun. Journal of Pediatric Nursing Vol. 1(3), pp. 115-118, Juli, 2014 Available online at http://library.stikesnh.ac.id ISSN 2354 -726X

Mulyadi, 2015. Upaya meningkatkan Kesehatan. Jakarta: PT raja Grafindo Persada

Murti, B. 2006. Desain dan Ukuran Sampel Untuk Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif di Bidang Kesehatan. Yogyakarta : Gajah Mada University Press.

Notoatmodjo, S. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakt Prinsip -prinsip Dasar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Notoatmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka Cipta.

Nursalam. 2013. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : EGC.

(13)

9

Riyanti, 2008. Hubungan Antara Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Hidup Sehat Kepala Keluarga dengan Kejadian ISPA di Wialayah Kerja Puskesmas Jatiroto Kabupaten Wonogiri. Skripsi. Surakarta : IKP

Sekretariat Eksekutif Pusat WAALIC. 2007. Perilaku Hidup Sehat. Available on : http://www.pu.go.id/publik/forumair. Tanggal Update 4-1-2010.

Sendy, 2013. Permasalahan Perilaku Kesehatan Pada Anak. Jakarta: Trans Info Media

Sugiyono. 2010 . Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sunaryo, 2007. Psikologi untuk Keperawatan. Jakarta : Buku Kedokteran EGC.

WHO. 2007. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) yang Cenderung Menjadi Epidemi dan Pandemi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan. Geneva. Alih Bahasa: Trust Indonesia. http://www.who.int/csr/resources/publications/WHO_CDS_EPR_2007_8b ahasa.pdf

Gambar

Tabel  6.Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan  No  Pengetahuan  Frekuensi  P ersentase
Tabel  7.D istribusi Frekuensi Responden Berdasarkan  Perilaku Hidup  Bersih dan Sehat

Referensi

Dokumen terkait

 Membuat resume (CREATIVITY) dengan bimbingan guru tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang materi yang baru dilakukan..

Hingga akhir Febuari, kepemilikan asing di surat berharga negara (SBN) tercatat sebesar Rp 691.89 triliun atau naik Rp 6.38 triliun dari posisi akhir Januari sebesar Rp

Berdasarkan hasil uji t (secara parsial) yang dilakukan untuk melihat pengaruh kesadaran wajib pajak ( tax consciouness ) terhadap variabel tingkat kepatuhan wajib pajak orang

168 I I only want to look and rejoice disinterestedly ; In Paramore's house ' Expressing his feeling : Pleased, intimate in the happiness Qfmy dear Julia, my.

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan semua kegiatan kurikuler yang wajib dilaksanakan oleh semua mahasiswa sebagai latihan untuk menerapkan materi – materi atau

Raja baru itu menawarkan belanda ini kembali pada bantuan untuk melawan musuh- musuhnya dan kebebasan dari perdagangan untuk orang jawa selain jawa, dan untuk semua orang

1) Cuando existe un equilibrio simultáneo entre el mercado de bienes y servicios y el mercado de dinero, la tasa de interés y el nivel de ingreso real de la economía hacen que