• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah Berdasarkan Urutan Kelahiran (Birth Order) T2 942014706 BAB I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah Berdasarkan Urutan Kelahiran (Birth Order) T2 942014706 BAB I"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Suatu organisasi didirikan untuk mencapai tujuan bersama. Organisasi adalah setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan bersama dan terikat secara formal dalam suatu ikatan hierarki dimana selalu terdapat hubungan antara seseorang atau sekelompok orang yang disebut dengan bawan. Mengenai pimpinan dan organisasi, Kusmedi

(2003) menuturkan bahwa organisasi adalah

kesinambungan sistem yang secara bersama-sama menuju tujuan bersama di bawah kewenangan dan dipimpin oleh pemimpin. Oleh karena itu, keberhasilan mencapai tujuan dari suatu organisasi banyak tergantung kepada perilaku dan sikap individu-individu dalam mensinergikan berbagai Sumber Daya Manusia, Sumber Daya Alam, dan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Dengan kata lain, keberadilan mencapai tujuan tergantung kepada kehandalan dan kemampuan karyawan yang mengoperasikan unit-unit kerja yang terdapat dalam organisasi bersangkutan (Siagian, P.S., 2002).

Dalam mencapai tujuannya tiap organisasi dipengaruhi perilaku organisasi yang merupakan pencerminan dari sikap dan perilaku para pelaku yang terdapat pada organisasi (Siagian, P.S. 2002; Tohardi,

(2)

2

organisasi yang bersifat profitable/non-profitable yang merupakan kombinasi dari berbagai sumber daya baik alam maupun manusia yang dimiliki dan disatukan oleh kepemimpinan untuk mencapai tujuan bersama (Dale, 2002)

Masalah utama dalam managemen adalah

mengelola Sumber Daya Manusia. Hal ini berarti bahwa mengelola aset manusia tidak semudah aset

non-manusia. Dapat terjadi SDM yang ada tidak

menunjukkan kinerja optimal, hingga akhirnya akan berdampak buruk pada organisasi itu sendiri.

Pengelolaan SDM memang erat kaitannya dengan organisasi, sebab hal tersebut dapat mempengaruhi kinerja organisasional yang mereka ciptakan melalui nilai-nilai dan keahlian yang mereka miliki untuk organisasi. Dalam memaknai perilaku orang-orang di dalam suatu organisasi, dikatakan oleh Govek, A.C. (2012) bahwa Birth Order memiliki peranan penting.

Kepribadian seseorang dapat ditinjau dari Birth Order (urutan kelahirannya). Berbagai macam kupasan mengenai kepribadian ini dapat kita temukan di media

massa seperti televisi, koran, hingga internet.

(3)

sosial-3 ekonomi orangtua. Urutan kelahiran sesungguhnya

tidak memberikan pengaruh langsung pada

kepribadian dan perilaku seorang anak. Tidaklah benar

mengikuti stereotipe, anak pertama pasti

berkepribadian dominan dan si bungsu pastilah anak manja yang egois.

Penelitian oleh Eckstein (1980) dengan judul Kepemimpinan, Popularitas, dan Birth Order pada wanita menunjukkan bahwa pada wanita dengan status anak bungsu (hanya memiliki 1 orang kakak) signifikan jarang dipilih untuk menduduki posisi sebagai pimpinan, wanita dengan status anak tengah (memiliki kakak dan adik) tidak memiliki perbedaan signifikan antara dipilih/tidak sebagai pemimpin, sedangkan anak sulung (termasuk anak tunggal) signifikan dipilih untuk menduduki posisi sebagai

pemimpin. Namun, penelitian tersebut tidak

mengungkap perilaku kepemimpinan yang ditunjukkan

oleh seseorang berdasarkan Birth Order. Oleh sebab itu,

penulis merasa tertarik untuk mengadakan penelitian khusus tentang perbandingan gaya kepemimpinan berdasarkan Birth Order dan bagaimana Birth Order mempengaruhi gaya kepemimpinan seseorang pada SMP Negeri dan Swasta di Kota Salatiga.

(4)

4

(2000) di bidang profesi komersial, Eckstein (2003) mencari hubungan antara Birth Order dengan gaya kepemimpinan pada wanita. Ketiganya membuktikan

bahwa Birth Order berkaitan dengan gaya

kepemimpinan. Namun Jefferson dkk (1998) justru menemukan sebaliknya. Birth Order mungkin memiliki andil pada personality, namun tidak menunjukkan keterkaitan pada aspek-aspek gaya kepemimpinan.

Oleh karena terdapat research gap, penulis juga merasa tertarik untuk meneliti apakah ada keterkaitan antara gaya kepemimpinan seseorang dengan persepsi terhadap kedudukannya di dalam keluarga atau yang kita kenal dengan sebutan Birth Order.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang, maka masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

(5)

5

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

Dari penelitian ini diharapkan memberikan

sumbangan pada teori kepemimpinan yang dikaitkan dengan Birth Order dalam manajemen sekolah.

1.4.2 Manfaat Praktis

Manfaat praktis yang bisa diperoleh melalui hasil penelitian ini:

 Bagi Kepala Disdikpora:

Hasil penelitan ini dapat digunakan sebagai salah satu bahan pertimbangan bagi pemilihan Kepala Sekolah yang lebih sesuai dengan karakteristik sekolah tertentu.

 Bagi Kepala Sekolah:

(6)

Referensi

Dokumen terkait

Pengolahan data dalam proses update data hanya dapat diakses oleh admin.. Data yang dapat diolah adalah data admin, data teller dan

Sehubungan dengan rangkaian evaluasi penawaran pada pelelangan sederhana untuk Pekerjaan Pengadaan Sarana Produksi Peremajaan Tanaman Karet di Kabupaten Tulangbawang

Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) dirancang dengan menggunakan sistem backward yaitu dimulai dengan perumusan kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang dokter

Pokja IV (Jasa Lainnya) Biro Administrasi Pengadaan Barang/Jasa Setda Provinsi Bali akan melaksanakan Pelelangan Sederhana dengan pascakualifikasi untuk paket

Perkembangan teori keagenan memberikan pengakuan bahwa struktur kepemilikan perusahaan dapat mempengaruhi kinerja perusahaan dengan menyederhanakan konflik antara

[r]

Harus memenuhi ketentuan cara distribusi yang baik yang ditetapkan oleh menteri saat melakukan pekerjaan kefarmasian dalam distribusi atau penyaluran sediaan farmasi,

Melimpahnya limbah kelapa dari desa-desa di sekitar yang memliki perkebunan kelapa dapat diangkat sebagai potensi desa dalam meningkatkan perekonomian desa dengan memanfaatkan