• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Cuci Hidung dengan NaCl 0,9% Terhadap Peningkatan Kualitas Mahasiswa dengan Rinitis Alergi di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Cuci Hidung dengan NaCl 0,9% Terhadap Peningkatan Kualitas Mahasiswa dengan Rinitis Alergi di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

PENGARUH CUCI HIDUNG DENGAN NACL 0,9% TERHADAP

PENINGKATAN KUALITAS HIDUP MAHASISWA DENGAN

RINITIS ALERGIDI FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Oleh :

FARID AULIA NASUTION

130100089

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

SKRIPSI

PENGARUH CUCI HIDUNG DENGAN NACL 0,9% TERHADAP

PENINGKATAN KUALITAS HIDUP MAHASISWA DENGAN

RINITIS ALERGIDI FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh kelulusan Sarjana Kedokteran

Oleh :

FARID AULIA NASUTION

130100089

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(3)
(4)

ABSTRAK

Pendahuluan:Rinitis alergi merupakan suatu peradangan pada mukosa hidung yang ditandai dengan bersin – bersin, hidung berair, gatal, dan tersumbat. Rinitis alergi menyerang hampir 20% populasi dunia. Manifestasi ini sangat mempengaruhi kualitas hidup dan berdampak terhadap interaksi sosial, aktivitas sekolah, dan produktivitas kerja penderitanya. Cuci hidung merupakan terapi yang sudah lama digunakan oleh masyarakat India kuno untuk menjaga keseimbangan dan kebersihan rongga sinonasal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh cuci hidung menggunakan NaCl 0,9% terhadap peningkatan kualitas hidup mahasiswa dengan gejala rinitis alergi.

Metode:Penelitian ini bersifat analitik pre-eksperimental dengan desain one group pretest-posttest. Populasi penelitian meliputi mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara angkatan 2013, 2014, dan 2015 dengan gejala rinitis alergi. Skrining rinitis alergi menggunakan kuesioner SFAR tervalidasi tanpa melakukan uji

skin prick test. Kualitas hidup dinilai dengan menggunakan kuesioner RQLQ tervalidasi

Hasil:Skrining terhadap 279 mahasiswa memperlihatkan 114 orang (40,9%) memiliki gejala rinitis alergi dengan skor SFAR ≥ 7. Dengan simple random sampling diperoleh sampel sebanyak 42 orang. Rata – rata total skor RQLQ sebelum melakukan cuci hidung adalah 62,12 ± 30,989, dan setelah melakukan cuci hidung 2 kali sehari selama 14 hari menurun menjadi 29,21 ± 30,397. Dengan uji wilcoxon didapatkan penurunan bermakna rata – rata total skor RQLQ dengan nilai p value (0,000) < 0,05.

Kesimpulan:Cuci hidung menggunakan NaCl 0,9% dapat menurunkan rata – rata total skor RQLQ secara bermakna pada mahasiswa dengan gejala rinitis alergi. Dengan demikian, cuci hidung efektif untuk memperbaiki kualitas hidup pasien rinitis alergi.

(5)

ABSTRACT

Introduction : Allergic rhinitis is a type of inflammation in nasal mucous membrane which is signed as sneezing; runny, itchy, and stuffy nose. Allergic rhinitis occurs almost 20% of world’s population. This manifestation terribly affects quality of life such as social interaction, school activity, and productivity of patients. Nasal irrigation has been a long time known as therapy in (ancient India) to keep sinonasal cavity be clean and balance. This study is to assure the impact of nasal irrigation using NaCl 0,9% with increasing the quality of medical students’ life who suffer allergic rhinitis.

Methods : The study is a pre-experimental analytic with one group pretest-posttest design. The population is all of the medical students of year 2013 to 2015 in Universitas Sumatera Utara whom suffer allergic rhinitis. Screening is using valid SFAR questionnaire without doing skin prick test. Quality of life is measured with valid RQLQ questionnaire.

Results : Screening with 279 students showed that 114 students (40,9%) have allergic rhinitis by SFAR score ≥ 7. By using simple random sampling, the samples are 42 people. The mean of RQLQ score before doing nasal irrigation is 62,12 ± 30,989, and after doing nasal irrigation twice in a day for 14 days, the mean decreased to 29,21 ± 30,397. By using wilcoxon test, obtained that there is a significant decrease of the mean of RQLQ score with p value (0,000) < 0,05.

Conclusion : Nasal irrigation using NaCl 0,9% may significantly decrease the mean of RQLQ score of the students with allergic rhinitis. Therefore, nasal irrigation is effective to increase the quality of life of patients with allergic rhinitis.

(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang Maha Pengasih lagi

Maha Penyayang atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Cuci Hidung dengan NaCl 0,9%

Terhadap Peningkatan Kualitas Mahasiswa dengan Rinitis Alergi di Fakultas

Kedokteran Universitas Sumatera Utara” ini sebagai salah satu syarat kelulusan Sarjana

Kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

Dalam proses penyelesaian skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dan

dukungan dari orangtua dan berbagai pihak, mulai dari pemilihan topik dan judul

hingga terbentuk hasil skripsi yang sudah mumpuni ini. Untuk itu penulis ingin

mengucapkan terimakasih kepada:

1. Dr. dr. Aldi Syafruddin Rambe, Sp. S(K), selaku Dekan Fakultas Kedokteran

Universitas Sumatera Utara.

2. dr. Ferryan Sofyan, M.Kes, Sp.THT-KL, selaku dosen pembimbing I dan dr.

Flora Marlita Lubis, Sp.KK, selaku dosen pembimbing II yang telah banyak

membantu penulis, meluangkan waktu, tenaga, dan ide pikiran, memberikan

saran dan masukan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan

sebaik – baiknya.

3. dr. Siska Mayasari Lubis, M.Ked.(Ped), Sp.A, selaku ketua dosen penguji dan

Dr. dr. Sry Suryani Widjaja, M.Kes, selaku anggota dosen penguji yang telah

memberikan nasihat dan saran yang sangat konstruktif sehingga skripsi ini dapat

diselesaikan dengan sebaik – baiknya.

4. Ayahanda Drs. H. Parimpunan Nasution (alm) dan Ibunda Maslan Pohan selaku

orangtua penulis, serta Kakanda Syukri Yusuf Nasution, ST, dan Zaki Abdullah

Nasution, S.ST, yang senantiasa menjadi penyemangat dengan memberikan

dukungan dan doa sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan

penuh keyakinan dan semangat.

5. Rekan – rekan sejawat mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera

(7)

6. Teman – teman sejawat dan seperjuangan yang tercinta di Fakultas Kedokteran

Universitas Sumatera Utara, Dinda Hartami Lubis, Azmi Muliatua Panjaitan,

Chairul Ihsan Lubis, Maulana Jamil Nasution, Ifan Kusuma Wardana,

Muhammad Ary Guhtama, Muhammad Farhansyah Pane, Muhammad Iqbal

Nusa, Muhammad Taqiyuddin Harahap, Muhammad Riza Lubis, Utama Hadi

Putra Surbakti, Muhammad Anggi Ikhsan Siregar, Muhammad Rizky Assilmy

Lubis, Zikri Putra Lan Lubis, dan Wendy Army yang telah memberikan

motivasi, semangat, dan saran sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan

sebaik – baiknya.

7. Teman satu dosen pembimbing, Aisha Zasnamira Lubis yang sudah banyak

membantu selama proses penelitian.

Penulis menyadari bahwa skripsi yang merupakan hasil penelitian ini masih

memiliki banyak kekurangan dari berbagai sisi, baik dari segi struktur dan isi. Oleh

karena itu, dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik dan saran yang

berguna untuk memperbaiki kekurangan tersebut. Semoga penelitian ini dapat

memberikan sumbangsih bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan dunia kedokteran.

Medan, 14 Desember 2016

Penulis,

Farid Aulia Nasution

(8)

DAFTAR ISI

2.1.2. Vaskularisasi dan Persarafan Rongga Hidung ... 6

2.1.3. Sistem Limfatik ... 7

2.2.2. Klasifikasi Rinitis Alergi ... 10

2.2.3. Faktor Resiko Rinitis Alergi ... 11

2.2.4. Patofisiologi Rinitis Alergi... 12

2.2.5. Manifestasi Klinis Rinitis Alergi... 13

2.2.6. Diagnosis Rinitis Alergi ... 14

2.2.6.1. Anamnesis ... 14

2.2.6.2. Pemeriksaan Fisik ... 14

2.2.6.3. Pemeriksaan Penunjang ... 14

2.2.7. Algoritma Tatalaksana Rinitis Alergi ... 16

2.2.8. Komplikasi Rinitis Alergi ... 17

2.3. Kualitas Hidup ... 17

2.4. Cuci Hidung ... 18

2.4.1. Mekanisme Kerja ... 18

2.4.2. Indikasi dan Kontraindikasi serta Efek Samping ... 19

(9)

BAB 3 KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS

4.3. Populasi dan Sampel Penelitian ... 24

4.3.1. Populasi ... 24

4.3.1. Sampel ... 24

4.4. Teknik Pengumpulan Data ... 26

4.4.1. Jenis Data ... 26

4.4.2. Instrumen Penelitian ... 26

4.4.2.1. Kuesioner SFAR ... 26

4.4.2.2. Kuesioner RQLQ ... 27

4.5. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 28

4.6. Pengolahan dan Analisis Data ... 30

4.7. Definisi Operasional ... 30

4.7.1. Mahasiswa dengan Gejala Rinitis Alergi ... 30

4.7.2. Cuci Hidung ... 30

4.7.3. Kualitas Hidup... 31

4.8. Alur Penelitian ... 32

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN ... 33

5.1. Hasil Penelitian ... 33

5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian ... 33

5.1.2. Deskripsi Karakteristik Subjek Penelitian... 33

(10)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

Tabel 2.1. Klasifikasi Rinitis Alergi ... 10

Tabel 2.2. Interpretasi Hasil Skin Prick Test ... 15

Tabel 2.3. Komposisi Larutan untuk Irigasi Rongga Hidung ... 20

Tabel 4.1. Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner SFAR ... 28

Tabel 4.2. Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner RQLQ ... 29

Tabel 5.1. Distribusi Hasil Penyaringan Mahasiswa yang Dinyatakan Memiliki Rinitis Alergi ... 33

Tabel 5.2.Distribusi Frekuensi Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin ... 34

Tabel 5.3.Distribusi Total Skor SFAR Pada Subjek Penelitian ... 35

Tabel 5.4. Hasil Pengukuran Skor Kualitas Hidup RQLQ Sebelum dan Sesudah Melakukan Cuci Hidung ... 36

Tabel 5.5. Uji Normalitas Data Pengukuran ... 37

Tabel 5.6. Hasil Uji Wilcoxon Pada Variabel Penelitian ... 37

(11)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

Gambar 2.1. Stuktur Dinding Lateral Hidung ... 5

Gambar 2.2. Mekanisme Rinitis Alergi ... 12

Gambar 2.3. Algoritma Tatalaksana Rinitis Alergi ... 16

Gambar 2.4. Teknik Melakukan Cuci Hidung ... 21

Gambar 3.1. Kerangka Teori ... 22

(12)

DAFTAR SINGKATAN

APC Antigen Presenting Cell

ARIA Allergic Rhinitis and Impacts on Asthma

CD4 Cluster of Differentiation 4

CO Carbon Monoxide

ECP Eosinophil Cationic Protein

ECRHS European Community Respiratory Health Survey

EPO Eosinophil Peroxidase

IgE Imnunoglobulin E

IL-4 Interleukin-4

ISAAC The International Study of Asthma and Allergies in Childhood

ISPA Infeksi Saluran Pernafasan Atas MBP Major Basic Protein

MHC Major Histocompatibility Complex

NO Nitric Oxide

RAST Radio Allergo Sorbent Test

RQLQ Rhinoconjunctivitis Quality of Life Questionnaire

SFAR Score for Allergic Rhinitis

SPSS Statistical Product and Service Solutions

SPT Skin Prick Test

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 Daftar Riwayat Hidup

LAMPIRAN 2 Lembar Persetujuan Komisi Etik

LAMPIRAN 3 Surat Izin Penelitian

LAMPIRAN 4 Lembar Penjelasan Penelitian

LAMPIRAN 5 Lembar Persetujuan Setelah Penjelasan (Informed Consent)

LAMPIRAN 6 Kuesioner SFAR

LAMPIRAN 7 Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner SFAR

LAMPIRAN 8 Kuesioner RQLQ

LAMPIRAN 9 Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner RQLQ

LAMPIRAN 10 Data Induk Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: a) Prevalensi gejala rinitis alergi adalah sebanyak (61,7%). b) Distribusi jenis kelamin pada responden dengan

Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh cuci hidung dengan NaCl 0,9% terhadap peningkatan rata-rata kadar pH cairan hidung pada pedagang kaki lima yang

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh cuci hidung menggunakan NaCl 0,9% selama 10 hari terhadap penurunan rata-rata total skor kualitas hidup pada

Sebagai pengetahuan atau informasi tentang pengaruh cuci hidung menggunakan NaCl 0,9% terhadap kualitas hidup pada individu yang terpapar polutan. Sebagai dasar

Tujuan: Mengetahui perubahan kualitas hidup, jumlah eosinofil mukosa hidung, dan kadar IL-5 serum pada pasien rinitis alergi setelah mendapat terapi farmaka sesuai panduan.. Metode:

mengganggu Hampir tidak mengganggu Kadang mengganggu Sedikit mengganggu Cukup mengganggu Sangat mengganggu Amat sangat mengganggu Tidak bisa melakukan aktivitasu. •

Rinitis vasomotor merupakan suatu gangguan fisiologik neurovaskular mukosa hidung dengan gejala hidung tersumbat, rinore yang hebat dan kadang – kadang dijumpai adanya bersin

Sementara pada pasien dengan rinitis alergi, pada penelitian yang dilakukan oleh Mori didapatkan peningkatan kualitas hidup pada pasien yang mengalami rinitis alergi berat.5 Belum ada