Lampiran 3. Bagan pembuatan ekstrak etanol daun bangun-bangun
-
dimasukkan ke dalam wadah kaca berwarna gelap
dimaserasi dengan pelarut etanol 96% sebanyak 5L
- ditutup wadah kemudian didiamkan selama 5 hari
- dipisahkan maserat dan ampas
- dimaserasi kembali ampas dengan pelarut etanol 96% sebanyak 2 L dan didiamkan selama 2 hari
- dipisahkan kembali maserat dan ampas -
- digabung semua hasil maserat
- diuapkan dengan rotary evaporator pada suhu 40-50°C
dipekatkan di atas penangas air Serbuk simplisia daun bangun-bangun 260 g
Maserat
Lampiran 4.Gambar makroskopik daun bangun-bangun
Gambar Tumbuhan Bangun-Bangun
Lampiran 5. Bagan alur penelitian Gambar Simplisia Daun
Bangun-Bangun
Serbuk Simplisia Daun Bangun-Bangun
dimaserasi menggunakan etanol 96% yang telah didestilasi
diuapkan menggunakan
rotary evaporator
dilakukan skrining
fitokimia dan karakterisasi simplisia
dilakukan skrining
fitokimia dan karakterisasi ekstrak
dilakukan uji aktivititas EEDBB terhadap kadar SOD
Serbuk simplisia (260 g)
Ampas Maserat
Ekstrak kental 19,8533g • Hasil skrining fitokimia
simplisia
• Penetapan kadar air simplisia
• Penetapan kadar sari larut dalam air simplisia • Penetapan kadar sari larut
dalam etanol simplisia • Penetapan kadar abu total
simplisia
• Penetapan kadar abu tidak larut asam simplisia
• Hasil skrining fitokimia ekstrak
• Penetapan kadar air ekstrak • Penetapan kadar sari larut dalam
air ekstrak
• Penetapan kadar sari larut dalam Aktivitas Enzim
Lampiran 5. Bagan alur penelitian (lanjutan)
30 ekor tikus betina
Kontrol positif: rutin 50 mg/kg bb
(5 ekor)
Darah Hati
Kontrol negatif (Dox)
20 mg/kg bb (5 ekor) hanya pada hari ke-8 dan
ke-9 perlakuan
diberikan perlakuan selama 9 hari secara per oral
diberikan Dox 20 mg/kg bb secara i.ppada hari ke-8 dan ke-9 perlakuan
disentrifuge
dipuasakan selama 12 jam dan dianestesi dengan ketamin 70 mg/kg bb
Lampiran 6.Gambar mikroskopik serbuk simplisia daun bangun-bangun
Keterangan :
a. Kristal kalsium oksalat bentuk prisma
b. Rambut penutup multiselluler
c. Rambut kelenjar bentuk glandular
e. Epidermis berbentuk persegi panjang
Lampiran 7. Gambar alat dan SOD Assay-Kit.
Gambar:SOD Assay-Kit.
Gambar:Rotary Evaporator Lampiran 8. Perhitungan karakterisasi simplisia dan EEDBB
A. Penetapan kadar air
Kadar air =Volume air (mL)
Berat sampel (g)x 100%
Simplisia
1. Kadar air =0,38
5,052x 100% = 7,52%
2. Kadar air = 0,38
3. Kadar air =0,39
5,131x 100% = 7,60%
Kadar air rata-rata =(7,52 + 7,54 + 7,60)%
3 = 7,55%
Ekstrak
1. Kadar air =0,43
5,007x 100% = 8,59%
2. Kadar air =0,45
5,018x 100% = 8,97%
3. Kadar air =0,46
5,012x 100% = 9,18%
Kadar air rata-rata = (8,59 + 8,97 + 9,18)%
3 = 8,91%
Lampiran 8. (Lanjutan)
B. Penetapan kadar sari larut air
Kadar sari larut air =Berat sari air (g) Berat sampel (g)x
100
20x100%
1. Kadar sari larut air =0,3369
Lampiran 8. (Lanjutan)
C. Penetapan kadar sari larut etanol
Kadar sari larut etanol =Berat sari etanol (g) Berat sampel (g) x
100
20x100%
1. Kadar sari larut etanol = 0,0749
Lampiran 8.(Lanjutan)
D. Penetapan kadar abu total
Kadar abu total = Berat abu (g)
Simplisia
1. Kadar abu total =0,3012
2,0600x 100% = 14,62%
2. Kadar abu total =0,3100
2,0400x 100% = 15,20%
3. Kadar abu total =0,3022
2,0300x 100% = 14,89%
Kadar abu total rata-rata =(14,62 + 15,20 + 14,89)%
3 = 14,90%
Ekstrak
1. Kadar Abu Total = 0,080
2,022 x100% = 3,40%
2. Kadar Abu Total = 0,081
2,035 x100% = 3,80%
3. Kadar Abu Total = 0,065
2,038x100% = 3,19%
Kadar Abu Total Rata-Rata = 3,40%+3,80% +3,19%
3 = 3,47%
Lampiran 8. (Lanjutan)
E. Penetapan kadar abu tidak larut asam
Kadar abu tidak larut asam = Berat abu(g)
Simplisia
1. Kadar abu tidak larut asam = 0,0089
2,0600x 100% = 0,43%
2. Kadar abu tidak larut asam =0,0092
2,0400x 100% = 0,45%
3. Kadar abu tidak larut asam = 0,0094
2,0300x 100% = 0,46%
Kadar abu tidak larut asam rata-rata =(0,43 + 0,45 + 0,46)%
3 = 0,45%
Ekstrak
1. Kadar abu tidak larut asam = 0,0020
2,0220x 100% = 0,10%
2. Kadar abu tidak larut asam =0,0080
2,0350x 100% = 0,39%
3. Kadar abu tidak larut asam = 0,0050
2,0380x 100% = 0,24%
Kadar abu tidak larut asam rata-rata =(0,10 + 0,39 + 0,24)%
3 = 0,24%
Lampiran 9. Data hasil pengukuran standar SOD dan kurva standar SOD
No. Standard (U/mL)
Lampiran 10. Data hasil pengukuran aktivitas SOD sampel
Kelompok OD0 OD60 Kontrol (CMC Na
1%)
Konsentrasi SOD (U/ml) Kurva standar SOD
0,0990
Contoh perhitungan kelompok kontrol pada sampel pertama :
= 0,01070 - 0,0950 0,0054 = 0,006 ln(x) – 0,002
= 0,0116 x = 4,33 U/ml
ΔΔOD = Standard 8 – ΔOD
= 0,017 – 0,0116 = 0,0054
ΔΔOD = y
Lampiran 11. Perhitungan statistik aktivitas SOD ekstrak etanol daun bangun-bangun
No
Xi
Aktivitas SOD (U/ml)
(��− ��) (�� − ��)2
1 4,33 -0,296 0,0876
2 4,98 0,354 0,1253
3 4,43 -0,196 0,0384
4 4,64 0,014 0,0002
5 4,75 0,124 0,0154
n= 5
ΣX = 23,13
�� = 4,626
Σ(��− ��)2 = 0,2669
SD =
(
)
1 -n
X -Xi 2
∑
=
�
0,26695−1
= 0,2583
Maka rata rata nilai aktivitas SOD EEDBB pada kelompok kontrol adalah :
µ = X ± SD
= 4,626 ± 0,2583 U/ml
Lampiran 11. (Lanjutan)
No
Xi
Aktivitas SOD (U/ml)
(��− ��) (�� − ��)2
1 1,96 0,0040 0,000016
2 1,92 -0,036 0,001296
3 2,06 0,104 0,010816
4 2,01 0,054 0,002916
5 1,83 -0,126 0,015876
n= 5
ΣX = 9,78
�� = 1,956
Σ(��− ��)2 = 0,03092
SD =
(
)
1 -n
X -Xi 2
∑
=
�
0,03925−1
= 0,0879
Maka rata rata nilai aktivitas SOD pada kelompok doksorubisinadalah :
µ = X ± SD
= 1,956 ± 0,0879 U/ml
Lampiran 11. (Lanjutan)
No
Xi
Aktivitas SOD (U/ml)
(��− ��) (�� − ��)2
Maka rata rata nilai aktivitas SOD EEDBB(250 mg/kb BB) + doksorubisin adalah:
µ = X ± SD
= 2,446 ± 0,152 U/ml
Lampiran 11. (Lanjutan)
No
Xi
Aktivitas SOD (U/ml)
(��− ��) (�� − ��)2
1 3,13 0,044 0,001936
2 3,27 0,184 0,033856
3 3,20 0,114 0,012996
4 2,98 -0,106 0,011236
5 2,85 0,236 0,055696
n= 5
ΣX = 15,43
�� = 3,086
Σ(��− ��)2= 0,11572
SD =
(
)
1 -n
X -Xi 2
∑
=
�
0,115725−1
= 0,170
Maka rata rata nilai aktivitas SOD EEDBB (500 mg/kb BB) + doksorubisinadalah :
µ = X ± SD
= 3,086 ± 0,170 U/ml
5. Kelompok EEDBB (750 mg/kg BB) + doksorubisin
SD =
(
)
1 -n
X -Xi 2
∑
=
�
0,7045045−1
= 0,421
Maka rata rata nilai aktivitas SODEEDBB (750 mg/kg BB) + doksorubisinadalah :
µ = X ± SD
= 4,344 ± 0,421 U/ml No
Xi
Aktivitas SOD (U/ml)
(��− ��) (�� − ��)2
1 4,98 0,636 0,404496
2 3,94 -0,400 0,160000
3 4,53 0,186 0,034596
4 4,04 0,304 0,092416
5 4,23 -0,114 0,012996
n= 5
ΣX = 21,72
�� = 4,344
6. Kelompok kontrol positif (rutin 50 mg/kg bb)
No
Xi
Aktivitas SOD (U/ml)
(��− ��) (�� − ��)2
1 5,46 -0,134 0,017956
2 5,72 0,126 0,015876
3 5,34 -0,254 0,064516
4 5,86 0,266 0,070756
5 5,59 -0,004 0,000016
n= 5
ΣX = 27,97
�� = 5,594
Σ(��− ��)2 = 0,16912
SD =
(
)
1 -n
X -Xi 2
∑
=
�
0,169125−1
= 0,2056
Maka rata rata nilai aktivitas SOD pada kelompok rutin adalah :
µ = X ± SD
= 5,594 ± 0,2056 U/ml
• Tabel volume maksimum larutan sediaan uji yang dapat diberikan pada hewan uji (Harmita dan Radji, 2008)
Jenishewanuji Volume maksimal (ml) sesuaijalurpemberian
iv. im. ip. sc. po.
a. perhitungan dosis CMC-Na
Sebagai kontrol pelarut (perlakuan normal) digunakan suspensi CMC-Na dengan dosis 10 ml/kg bb. Volume dosis maksimum untuk tikus adalah 10-20 mL/kg (Laboratory Animal Resources Center of Oregon State University, 2011). Maka banyaknya suspensi CMC-Na yang akan diberikan untuk tikus dengan berat 200 g adalah :
Volume = 10ml x 200 g
1000 g = 2 ml
b. perhitungan dosis Rutin 50 mg/kg bb (kontrol positif)
Dosis pemberian = 50 �g � 200 g
1000 g = 10 mg 50 ��
10 mL= 5 ��
1 mL, maka volume yang diberikan secara per oral : 10 ��
Sediaan uji ekstrak etanol daun bangun-bangun (EEDBB) juga diberikan dalam bentuk suspensi dan dibuat dalam konsentrasi 7,5% (75 mg/ml). Maka volume yang diberikan adalah sebagai berikut :
• dosis 250 mg/kg bb untuk tikus dengan berat 200 gram diberikan suspensi EEDBB sebanyak :
Jumlah EEDBB 250 mg/kg bb = 250 mg x 200 g
1000 g
=
50 mgVolume EEDBB yang diberikan = 50 mg
75 mg /ml
=
0,67 ml• dosis 500 mg/kg bb untuk tikus dengan berat 200 gram diberikan suspensi EEDBB sebanyak :
Jumlah EEDBB 500 mg/kg bb = 500 mg x200 g
1000 g
=
100 mgVolume EEDBB yang diberikan = 100 mg
75 mg /ml
=
1,33 ml• dosis 750 mg/kg bb untuk tikus dengan berat 200 gram diberikan suspensi EEDBB sebanyak :
Jumlah EEDBB 750 mg/kg bb = 750 mg x 200 g
1000 g
=
150 mgVolume EEDBB yang diberikan = 150 mg
75 mg /ml
=
2 mld. perhitungan dosis Ketamin 70 mg/kg bb
Ketamin digunakan sebagai anestesi dengan dosis 70 mg/kg bb.
Dosis pemberian = 70 mg x 200 g
1000 g
=
14 mgVolume ketamin yang diberikan = 14 mg
100 mg
x 1 ml
=
0,14 mlDilakukan pengenceran menggunakan NaCl 0,9% sebanyak 0,3 ml. Volume yang diberikan secara i.p = 0,14 ml + 0,3 ml = 0,44 ml e. perhitungan dosis Doksorubisin 20 mg/kg bb (kontrol negatif)
Doksorubisin dosis toksik 20 mg/kg bb untuk induksi stress digunakan sebagai kontrol negatif.
Pada sediaan Doksorubisin yang digunakan tercantum tiap ml mengandung 2 mg Doksorubisin.
Dosis pemberian = 20 mg x 200 g
1000 g = 4 mg
Volume doksorubisin yang diberikan secara i.p = 4 mg
Lampiran 13. Gambar sampel yang digunakan
Gambar : Hati tikus dalam larutan formalin
Gambar: Histologi hepatosit tikus
N Mean
Std.
Deviation Std.
Error
95% Confidence
Interval for Mean
Minimum Maximum Lower
Aktivitas SOD
Tukey HSD
(I) Sampel (J) Sampel
Mean
Difference
(I-J) Std. Error Sig.
95% Confidence Interval
Lower Bound Upper Bound
KONTROL DOKSORUBISIN 2.67000* .15178 .000 2.2007 3.1393
BANGUN 250 2.18000* .15178 .000 1.7107 2.6493
BANGUN 500 1.54000* .15178 .000 1.0707 2.0093
BANGUN 750 .28200 .15178 .450 -.1873 .7513
RUTIN -.96800* .15178 .000 -1.4373 -.4987
DOKSORUBISIN KONTROL -2.67000* .15178 .000 -3.1393 -2.2007
BANGUN 250 -.49000* .15178 .037 -.9593 -.0207
BANGUN 500 -1.13000* .15178 .000 -1.5993 -.6607
ANOVA
Aktivitas SOD
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 49.234 5 9.847 170.962 .000
Within Groups 1.382 24 .058
BANGUN 750 -2.38800* .15178 .000 -2.8573 -1.9187
DOKSORUBISIN 2.38800* .15178 .000 1.9187 2.8573
BANGUN 250 1.89800* .15178 .000 1.4287 2.3673
BANGUN 500 1.25800* .15178 .000 .7887 1.7273
RUTIN -1.25000* .15178 .000 -1.7193 -.7807
RUTIN KONTROL .96800* .15178 .000 .4987 1.4373
DOKSORUBISIN 3.63800* .15178 .000 3.1687 4.1073
BANGUN 250 3.14800* .15178 .000 2.6787 3.6173
BANGUN 500 2.50800* .15178 .000 2.0387 2.9773
BANGUN 750 1.25000* .15178 .000 .7807 1.7193
*. The mean difference is significant at the 0.05 level.
Aktivitas SOD
Tukey HSDa
Sampel N
Subset for alpha = 0.05
1 2 3 4 5
DOKSORUBISIN 5 1.9560
BANGUN 250 5 2.4460
RUTIN 5 5.5940
Sig. 1.000 1.000 1.000 .450 1.000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 5.000.
Tests of Normality
Sampel
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Konsentrasi KONTROL .176 5 .200* .972 5 .885
DOKSORUBISIN .141 5 .200* .986 5 .963
BANGUN 250 .232 5 .200* .903 5 .429
BANGUN 500 .202 5 .200* .954 5 .765
BANGUN 750 .207 5 .200* .926 5 .569
RUTIN .143 5 .200* .986 5 .964
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.