• Tidak ada hasil yang ditemukan

juknis ppd kewirausahaan penguatan 2011(1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "juknis ppd kewirausahaan penguatan 2011(1)"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

KATA SAMBUTAN

Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal

Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia menegaskan bahwa setiap orang berhak memperoleh pendidikan yang layak dan berkualitas tanpa memandang usia, jenis kelamin, ras, golongan ataupun agama tertentu. Pendidikan sebagai bagian dari hak asasi manusia dengan demikian harus ditujukan ke arah pengembangan pribadi seutuhnya yang mempertebal penghargaan terhadap kebebasan hakiki, menumbuhkan dan menggalakkan sikap saling pengertian, toleransi, persahabatan, dan perdamaian.

Pendidikan Masyarakat sebagai bagian penting dari pendidikan orang dewasa yang melayani Pendidikan Keaksaraan, Pendidikan Kecakapan Hidup dan Kewirausahaan, Peningkatan Budaya Baca Masyarakat, Pendidikan Perempuan dan Pengarusutamaan Gender, dan Pendidikan Keorangtuaan, harus dipandang dalam kerangka pemenuhan hak asasi manusia dan prinsip-prisip inklusi untuk pembangunan manusia seutuhnya sesuai dengan tujuan dari Pendidikan untuk Semua (PUS). Pengakuan terhadap pentingnya pendidikan masyarakat ditunjukkan secara implisit dalam pemaknaan pendidikan sebagai hak asasi yang harus diperoleh semua orang dan memiliki peran yang penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

(2)

KATA PENGANTAR

Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat Saya menyambut baik diterbitkannya petunjuk teknis ini sebagai

upaya untuk meningkatkan layanan pendidikan orang dewasa dengan memperluas ketersediaan, keterjangkauan dan kualitas layanan pendidikan masyarakat secara terarah dan terpadu. Melalui berbagai inisiatif program ini diharapkan investasi pendidikan nasional bagi pemenuhan hak warga negara terhadap akses pendidikan yang bermutu dapat benar-benar dirasakan dan dilihat hasilnya oleh seluruh masyarakat.

Saya menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusinya dalam penyusunan petunjuk teknis ini. Saya mengharapkan petunjuk ini benar-benar dapat dijadikan pedoman oleh semua pihak dalam melaksanakan program pendidikan masyarakat secara tertib dan tepat sasaran. Semoga, dan selamat bekerja.

Jakarta, Januari 2011 Direktur Jenderal

Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal

Hamid Muhammad, Ph.D. NIP 195905121983111001

Pendidikan masyarakat merupakan suatu proses dimana upaya pendidikan yang diprakarsai pemerintah diwujudkan secara terpadu dengan upaya penduduk setempat untuk meningkatkan kondisi sosial, ekonomi, dan budaya yang lebih bermanfaat dan memberdayakan masyarakat.

Pemberdayaan masyarakat melalui pendidikan masyarakat berbasis pada kerangka kerja “Aksara Membangun Peradaban” dalam program Aksara Agar Berdaya (AKRAB!). Dengan demikian ukuran capaian kompetensi keberaksaraan masyarakat berubah dari membaca, menulis, dan berhitung teknis ke kemampuan memanfaatkan keberaksaraan untuk meningkatkan kualitas hidup diri dan lingkungannya. Tujuan Aksara Agar Berdaya (AKRAB!) adalah meningkatkan keberaksaraan penduduk dewasa yang masih mempunyai keterbatasan keaksaraan atau masih melek aksara parsial. Tingkat keberaksaraan yang memadai dapat meningkatkan kemampuan seseorang untuk mengakses informasi yang dapat digunakan untuk beradaptasi dan mengatasi berbagai masalah ekonomi, sosial, dan budaya.

(3)

DAFTAR ISI

SAMBUTAN DIRJEN PAUDNI ... i

PENGANTAR DIREKTUR PEMBINAAN PENDIDIKAN MASYARAKAT ... iii

DAFTAR ISI ... v

BAB I PENDAHULUAN ...……. 1

A. Latar Belakang ... 2

B. Dasar Hukum ... 4

C. Tujuan Petunjuk Teknis ... 5

BAB II PENGUATAN AKSARA KEWIRAUSAHAAN ... 6

A. Pengertian ... 6

B. Tujuan ... 6

C. Sasaran/Penerima Manfaat ……… 6

D. Hasil yang Diharapkan ………... 7

E. Deskripsi Kegiatan ………. 7

F. Alokasi dan Rincian Penggunaan Bantuan ……… 11 Untuk memastikan kelayakan layanan pendidikan masyarakat

bagi seluruh lapisan masyarakat, peningkatan keberaksaraan penduduk dewasa ini disertai dengan pelaksanaan misi kesetaraan yang tidak mendiskriminasikan para pihak, sehingga terjamin kepastian memperoleh layanan pendidikan untuk semua. Di dunia terdapat 796 juta orang penduduk buta aksara, sebanyak 8,3 juta orang terdapat di Indonesia. Sebanyak 65% penduduk buta aksara di Indonesia adalah perempuan. Hal ini menunjukkan adanya ketidaksetaraan gender untuk pendidikan orang dewasa. Walau keaksaraan bukan tujuan eksplisit pencapaian tujuan pembangunan millennium (MDG’s), tetapi keaksaraan menunjukkan dasar dari pencapaian pendidikan dasar universal. Keaksaraan terutama bagi perempuan dapat meningkatkan mata pencaharian, perbaikan kesehatan ibu dan anak, mengurangi risiko tertular HIV dan AIDS, dan mempermudah akses perempuan generasi berikutnya terhadap pendidikan sehingga dapat mengurangi kemiskinan, menunda usia perkawinan, mengurangi tingkat kesuburan, d a n m e n i n g k a t k a n h a r k a t d a n m a r t a b a t p e r e m p u a n .

Saya ucapkan terima kasih dan penghargaan kepada berbagai pihak atas kontribusi dan perannya dalam penyusunan petunjuk teknis pengajuan dan pengelolaan bantuan penyelenggaraan penguatan aksara kewirausahaan tahun 2010ini. Akhirnya semoga petunjuk teknis yang disusun dengan kesungguhan, komitmen, dan keikhlasan ini dapat bermanfaat untuk kita semua, dengan harapan semoga Allah SWT memberikan rakhmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Amin.

Jakarta, Januari 2011

Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

Aksara merupakan sistem penulisan suatu bahasa dengan menggunakan tanda-tanda simbol, bukan hanya sebagai huruf atau rangkaian abjad. Aksara merupakan suatu sarana yang menghantar cakrawala pengetahuan dan peradaban suatu bangsa karena aksara membentuk wacana yang dapat dikenali, dipahami, diterapkan, dan diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Untuk mewujudkan aksara yang membangun peradaban diperlukan k e m a m p u a n m u l t i k e a k s a r a a n y a n g m e m b e r d a y a k a n . Pemberdayaan masyarakat merupakan upaya untuk mengubah dan membentuk kehidupan masyarakat. Pemberdayaan akan meningkatkan kemampuan anggota masyarakat dalam mengarahkan, mengendalikan, membentuk dan mengelola hidupnya. Pemberdayaan masyarakat juga akan meningkatkan kemampuan seseorang untuk dapat mengelola hidupnya secara mandiri sebagai indikator pemberdayaan yang meliputi kemampuan: i) memahami masalah, ii) menilai tujuan hidupnya, iii) membentuk strategi, iv) mengelola sumberdaya, dan v) bertindak dan berbuat. Selanjutnya pembangunan masyarakat merupakan suatu proses yang berkelanjutan dengan pendekatan holistik atau menyeluruh sesuai dengan kebutuhan masyarakat, kemudian menerapkan pemberdayaan yang berpengaruh, melibatkan, dan mendidik; menjamin keseimbangan lingkungan; memastikan keberlanjutan/kebertahanan, dan menggunakan kemitraan u n t u k m e m b u k a a k s e s u n t u k s u m b e r d a y a d a n d a n a .

Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat menerapkan kerangka kerja Aksara Membangun Peradaban dengan menerapkan lima misi kerja Kementerian Pendidikan Nasional yaitu Ketersediaan, Keterjangkauan, peningkatan Kualitas dan Relevansi, serta Kesetaraan yang nondiskriminatif dan Keterjaminan memperoleh layanan pendidikan. Aksara membangun peradaban meliputi, antara lain, pendidikan keaksaraan (dasar, usaha mandiri, keluarga), aksara

BAB III PROSEDUR PENGAJUAN DAN PENYALURAN

BANTUAN ... 14

A. Penerima Bantuan ... 14

B. Syarat Penerima Bantuan ... 14

C. Tata Cara Pengajuan Bantuan ... 15

D. Proses Penyaluran Bantuan ………. 15

E. Catatan Khusus ……….. 17

BAB IV PEMANTAUAN DAN PELAPORAN ...…… 18

A. Pemantauan dan Evaluasi ……… 18

B. Pelaporan ……… 18

BAB V PENUTUP ………. 20

LAMPIRAN-LAMPIRAN :

1. Format Rekomendasi Dinas Kabupaten/Kota

2. Format Kesanggupan dan Tanggungjawab Mutlak

3. Format Proposal

4. Format Laporan Awal

5. Sistematika Laporan Akhir

6. Contoh Akad Kerjasama

7. Contoh Acuan Pelaksanaan Kegiatan

(5)

nonformal. Oleh karena itu, pendidikan kewirausahaan memiliki nilai strategis untuk diajarkan pada setiap jenjang pendidikan sejak usia dini hingga Perguruan Tinggi.

Pendidikan kewirausahaan dapat dilaksanakan secara baik apabila pengelola lembaga pendidikan pun memiliki budaya yang memungkinkan semangat kewirausahaan bertumbuhkembang. Pada tataran praksis, lembaga pendidikan diharapkan dapat mengejawantahkan praktik kewirausahaan dalam pengelolaan pendidikan. Dengan demikian, warga belajar diharapkan memiliki kompetensi wirausaha yang diperoleh selama proses pendidikan. Pada saat yang sama, lembaga pendidikan mampu mengupayakan sumber pendanaan secara mandiri melalui pendirian dan pengembangan inkubator bisnis. Pada akhirnya Inkubator bisnis tersebut diharapkan menjadi pemicu kemandirian lembaga, khususnya dalam pembiayaan operasional pendidikan, tanpa selalu menggantungkan subsidi penyelenggaraan dari pemerintah.

Konsep ideal menumbuhkembangkan budaya kewirausahaan pada lembaga pendidikan, tidak terkecuali lembaga penyelenggara pendidikan masyarakat, memang tidak mudah. Lembaga penyelenggara pendidikan masyarakat selalu menghadapi berbagai kendala dalam menciptakan budaya kewirausahaan. Keterbatasan sumberdaya manusia menjadi faktor penghambat dalam merumuskan strategi membangun lembaga penyelenggara pendidikan masyarakat yang berorientasi kewirausahaan. Permodalan juga menjadi kendala berikutnya dalam mendirikan unit-unit usaha di bawah pengelolaan lembaga penyelenggara pendidikan masyarakat. Lemahnya jejaring kemitraan juga turut menjadi kendala dalam mengembangkan budaya kewirausahaan di setiap lembaga penyelenggara pendidikan masyarakat. Berbagai kendala dan tantangan tersebut dapat diatasi dengan jalan mengembangkan sentra kewirausahaan masyarakat pada lembaga penyelenggara pendidikan masyarakat.

Untuk mengembangkan pusat kewirausahaan masyarakat pada lembaga penyelenggara pendidikan masyarakat, lembaga penyelenggara pendidikan masyarakat seyogianya mengawalinya dengan membentuk dan/atau mengembangkan sentra kewirausahaan masyarakat yang berbasis potensi lembaga. kewirausahaan, pendidikan pemberdayaan perempuan dan anak,

pendidikan keorangtuaan, pengarusutamaan gender, peningkatan budaya baca masyarakat serta penguatan kelembagaan pendidikan masyarakat.

Pelaksanaan program-program pendidikan masyarakat tersebut perlu terus dikembangkan dan diperbaharui, melalui pemikiran kreatif dan inovatif, khususnya dalam diversifikasi layanan yang berpihak pada keluasan dan keragaman cakupan sasaran dengan menerapkan unsur-unsur pemberdayaan masyarakat sebagai berikut:

• Swamanajemen (self managed)

• Lingkungan sepanjang hayat

• Menghargai norma, nilai dan budaya

• Berbasis kebutuhan

• Masyarakat berperan dalam pengendalian dan pengawasan

• Pemberdayaan sebagai ciri utama

• Berakar pada nilai-nilai sosial

• Berbasis pengalaman

• Partisipatif dan demokratis

• Berbasis kecakapan hidup

Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat sangat menyadari bahwa upaya pemberdayaan masyarakat sebagaimana digambarkan di atas tidak mungkin dilakukan sendiri tanpa kerjasama kemitraan dan ketersediaan lembaga masyarakat yang memadai. Oleh karena itu, berbagai pemberdayaan masyarakat tersebut secara simultan disertai dengan beberapa layanan kemitraan dan penguatan kelembagaan pendidikan masyarakat.

A. Latar Belakang

(6)

Disamping berfungsi sebagai model (percontohan) pengembangan kewirausahaan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi, sentra kewirausahaan masyarakat juga berfungsi sebagai pusat pembelajaran kewirausahaan bagi warga belajar dan masyarakat sekitar.

Agar diperoleh gambaran utuh mengenai apa sentra kewirausahaan masyarakat itu, mengapa ia perlu dikembangkan, bagaimana langkah-langkah pengembangannya, bagaimana pembelajaran yang diperlukan untuk itu, bagaimana momonitor dan mengevaluasinya, serta bagaimana mekanisme untuk mendapatkan bantuan rintisan aksara kewirausahaan atau penguatan aksara kewirausahaan, maka disusunlah Petunjuk Teknis Pengajuan dan Pengelolaan Bantuan Penyelenggaraan Penguatan Aksara Kewirausahaan 2010.

B. Dasar Hukum

1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;

2. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025;

3. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2004 tentang Pendanaan Pendidikan;

4. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang P e n g e l o l a a n d a n P e n y e l e n g g a r a a n P e n d i d i k a n ;

5. Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2009-2014; 6. Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2006 tentang Gerakan Nasional Percepatan Pemberantasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun dan Pemberantasan Buta Aksara (GNP-PWB/PBA);

7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2010 tentang Rencana Strategis Pembangunan Pendidikan Nasional Tahun 2010-2014 dan;

8. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal Tahun 2011.

C. Tujuan Petunjuk Teknis

Petunjuk teknis ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan pengaturan terhadap:

1. Lembaga yang berpengalaman dalam pendampingan pengembangan usaha, seperti : perguruan tinggi, asosiasi usaha/pengusaha atau lembaga lain yang kompeten dan berpengalaman dalam pendampingan pengembangan kewirausahaan masyarakat dalam menyusun dan mengajukan proposal Bantuan Penyelenggaraan Penguatan Aksara Kewirausahaan.

2. Tim penilai dalam menyeleksi proposal Bantuan Penguatan Aksara Kewirausahaan sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan kelayakan proposal.

3. Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat dalam menyalurkan Bantuan Penyelenggaraan Penguatan Aksara Kewirausahaan.

(7)

BAB II

PENGUATAN AKSARA KEWIRAUSAHAAN

C. Sasaran/Penerima Manfaat

Sasaran penguatan aksara kewirausahaan adalah lembaga penerima bantuan rintisan aksara kewirausahaan tahun 2010 dan peserta didik yang terlibat di dalamnya.

D. Hasil yang Diharapkan

1. Berkembangnya usaha/bisnis yang dimiliki lembaga penerima bantuan rintisan aksara kewirausahaan tahun 2010 sebagai sentra kewirausahaan masyarakat sesuai dengan potensi, keunggulan, dan hambatan yang ada, serta memiliki rencana usaha yang terukur.

2. Meningkatnya kemampuan/kapasitas kelembagaan dalam mengelola kewirausahaan masyarakat, khususnya dalam hal kualitas produk, pengemasan, dan pemasaran (networking).

3. Diperolehnya keuntungan finansial yang bersumber dari usaha/bisnis yang dikembangkan lembaga penerima bantuan rintisan aksara kewirausahaan tahun 2010 secara wajar dan berkelanjutan.

4. Melibatkan langsung atau tidak langsung peserta didik dan/atau warga masyarakat sekitar dalam kegiatan usaha dan pembelajaran aksara kewirausahaan lainnya.

5. Meningkatnya pengetahuan, sikap, keterampilan, dan keberanian berusaha secara mandiri baik perorangan, kelompok maupun bagian dari inkubator bisnis yang dikembangkan lembaga.

E. Deskripsi Kegiatan

Kegiatan penguatan aksara kewirausahaan diutamakan dalam bentuk pelatihan/pendampingan/bimbingan teknis pengembangan inkubator bisnis sentra kewirausahaan masyarakat, sekurang-kurangnya dalam hal peningkatan kualitas produk, pengemasan, dan pemasaran (networking). Kegiatan tersebut bertolak dari hasil evaluasi dan analisis terhadap kekurangan, keunggulan, dan potensi

A. Pengertian

1. Merupakan upaya meningkatkan kemampuan kewirausahaan lembaga rintisan/pengembangan inkubator bisnis dan sentra usaha mandiri untuk meningkatkan keberaksaraan, penghasilan masyarakat sekitar, dan keberlanjutan lembaga. 2. Dana bantuan penguatan aksara kewirausahaan merupakan bantuan biaya operasional pelatihan dan pendampingan inkubator bisnis/sentra usaha mandiri yang dirintis tahun 2010.

B. Tujuan

1. Memelihara, meningkatkan, dan mengembangkan usaha/bisnis sentra kewirausahaan masyarakat yang telah dirintis melalui dana rintisan aksara kewirausahaan tahun 2010 sesuai dengan potensi, keunggulan, dan hambatan yang ada, sehingga memberikan keuntungan yang wajar secara berkelanjutan. 2. Meningkatkan kemampuan/kapasitas kelembagaan dalam mengelola usaha/bisnis, khususnya dalam hal kualitas produk, pengemasan, dan pemasaran (networking).

(8)

usaha yang dikembangkan oleh lembaga penerima bantuan rintisan aksara kewirausahaan tahun 2010. Setiap lembaga penerima bantuan penguatan aksara kewirausahaan mendampingi sejumlah lembaga penerima bantuan aksara kewirausahaan tahun 2010 yang ditetapkan dalam akad kerjasama. Kegiatan yang dibiayai melalui APBN tahun 2011 harus sudah selesai dilaksanakan dan dilaporkan pada tanggal 31 Desember 2011. Agar pelaksanaan kegiatan berjalan dengan baik, lancar dan terarah sesuai dengan tujuan yang diharapkan, lembaga penerima bantuan perlu menyusun Acuan Pelaksanaan sekurang-kurangnya berisi: 1) nama kegiatan, 2)tujuan kegiatan, 3)jadwal pelatihan/pendampingan/bimbingan teknis yang menggambarkan waktu, materi, tutor/instruktur/nara sumber teknis/fasilitator, bahan bacaan/buku rujukan. Tahapan kegiatan Penguatan Aksara Kewirausahaan sekurang-kurangnya, meliputi:

1. Persiapan

Langkah-langkah yang ditempuh dalam melakukan persiapan, antara lain, adalah:

a. Identifikasi kekurangan, keunggulan, dan potensi usaha lembaga yang didampingi untuk menyusun peta masalah dan kebutuhan belajar

b. P e n y i a p a n r e n c a n a d a n j a d w a l k e g i a t a n penguatan/pelatihan/pendampingan yang dituangkan dalam Acuan Pelaksanaan kegiatan.

c. Sosialisasi dan koordinasi pelaksanaan kegiatan 2. Pelaksanaan

Lembaga pendamping seyogianya fokus menyelenggarakan pelatihan atau pendampingan bagi lembaga penerima bantuan aksara kewirausahaan tahun 2010 dan

peserta didik yang terlibat di dalamnya yang antara lain:

a. Pelatihan peningkatan kualitas produk b. Pelatihan peningkatan pengemasan

c. Pelatihan peningkatan pemasaran/ jejaring usaha

d. Pendampingan manajemen pengembangan usaha, peningkatan kapasitas SDM dan lembaga, dan proses produksi, pengemasan, dan pemasaran

3. Penilaian

Penilaian dilakukan untuk mengukur kinerja hasil belajar/pendampingan. Penilaian dilakukan secara berkala selama masa pendampingan/pembelajaran dan pada akhir pendampingan/pembelajaran. Penilaian akhir bisa dikemas dalam bentuk pameran, lomba-lomba, dan sejenisnya.

F. Alokasi dan Rincian Penggunaan Dana

Biaya penyelenggaraan penguatan aksara kewirausahaan sebesar Rp 70.000.000,00 (tujuh puluh juta rupiah) setiap lembaga. Dana tersebut untuk menguatkan/mendampingi sejumlah lembaga penerima bantuan aksara kewirausahaan tahun 2010. Proporsi penggunaan dana penguatan aksara kewirausahaan diatur dengan komposisi sebagai berikut:

No. Komponen yang Deskripsi Proporsi Biaya Dibiayai

1. Persiapan a. Identifikasi kekurangan, Maksimal 10% penguatan/ keunggulan, dan potensi

pendampingan usaha lembaga yang didampingi

b. Penyiapan rencana dan jadwal kegiatan pelatihan/ pendampingan/bimbingan teknis yang dituangkan dalam Acuan Pelaksanaan kegiatan

(9)

BAB III

ROSEDUR PENGAJUAN DAN

PENYALURAN BANTUAN

2. Pelaksanaan a. Pelatihan peningkatan Minimal 75%

penguatan/ kualitas produk pendampingan b. Pelatihan peningkatan

pengemasan

c. Pelatihan peningkatan pemasaran/ jejaring usaha d. Pendampingan manajemen

pengembangan usaha, peningkatan kapasitas SDM dan lembaga, dan proses produksi, pengemasan, dan pemasaran (termasuk transport/honor tutor, instruktur, narasumber teknis dan tenaga pendampingan usaha) e. Biaya manajemen ( ATK

penyelenggaraan, transport pengelola, dll)

3. Penilaian hasil a. Penilaian berkala selama Maksimal 10% penguatan/ masa pendampingan yang

pendampingan ditunjukkan dengan bukti pendukung yang relevan (instrumen dan

perkembangan hasil usaha) b. Penilaian akhir

pendampingan yang ditunjukkan dengan bukti pendukung yang relevan (instrumen dan

perkembangan hasil usaha)

4. Pelaporan Penyusunan laporan kegiatan Maksimal 5% dan penggunaan dana

bantuan beserta bukti-bukti pendukungnya

A. Penerima Bantuan

Lembaga yang berpengalaman dalam pendampingan pengembangan usaha seperti: perguruan tinggi, asosiasi usaha/pengusaha, atau lembaga lain yang kompeten dan berpengalaman dalam pendampingan pengembangan kewirausahaan masyarakat dan memenuhi persyaratan.

B. Syarat Penerima Bantuan

1. Memiliki legalitas lembaga, seperti akta notaris atau izin operasional atau bukti legalitas lainnya.

2. Memiliki nomor rekening bank atas nama lembaga yang dinyatakan dengan surat keterangan dari Bank. 3. Memiliki nomor pokok wajib pajak (NPWP) atas nama

lembaga.

4. Memiliki alamat sekretariat yang jelas.

C. Tatacara Pengajuan Bantuan

1. Penyusunan Proposal

Lembaga pengusul menyusun proposal dengan menggunakan format seperti pada lampiran Petunjuk teknis ini.

2. Pengiriman Proposal

(10)

b. Mengundang lembaga terpilih untuk mempresentasikan rencana pelaksanaan, atau

c. Visitasi/kunjungan lapangan untuk mengamati secara langsung lembaga calon penerima dana, atau

d. Klarifikasi/konfirmasi kepada dinas pendidikan setempat. 3. Penetapan

Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat atau Pejabat Pembuat Komitmen menetapkan lembaga penerima bantuan penyelenggaraan penguatan aksara kewirausahaan setelah melewati proses penilaian dan verifikasi oleh tim yang ditunjuk. 4. Penandatangan Akad Kerjasama

Pejabat Pembuat Komitmen dan lembaga penerima bantuan yang telah ditetapkan menandatangani akad kerjasama penyelenggaraan penguatan aksara kewirausahaan. Akad kerjasama dinyatakan sah dan berlaku apabila telah ditandatangani oleh kedua belah pihak. Contoh akad kerjasama terlampir.

5. Peluncuran Bantuan

Proses penyaluran bantuan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:

a. Bendahara Pengeluaran Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat mengajukan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) yang dilampiri Akad Kerjasama yang sudah ditandatangani kedua belah pihak;

b. SPP diajukan kepada Sekretaris Jenderal Kemdiknas melalui Biro Keuangan.

c. Biro Keuangan menerbitkan Surat Perintah Membayar (SPM);

d. Biro Keuangan mengajukan SPM kepada Kantor Pelayanan P e r b e n d a h a r a a n N e g a r a ( K P P N ) J a k a r t a I I I ; e. KPPN Jakarta III menerbitkan Surat Perintah Pencairan

Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat u.p. Kepala Subbagian Tata Usaha

Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat Direktorat Jenderal PAUDNI, Kemdiknas, Gedung E Lantai 6, Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270.

Lembaga pengusul harus memberikan salinan proposal kepada Dinas Pendidikan Provinsi.

3. Batas Waktu Pengajuan Proposal

Pengajuan proposal berakhirtanggal 31 Juli 2011. Batas waktu pengajuan dapat diperpanjang apabila alokasi bantuan masih tersedia.

D. Proses Penyaluran Bantuan

1. Penilaian Proposal

Penilaian proposal terdiri atas penilaian administrasi, penilaian substansi, dan verifikasi lembaga pengusul. Penilaian administrasi dilakukan dengan pemeriksaan terhadap kelengkapan administrasi proposal sesuai persyaratan yang telah ditentukan.

Penilaian substansi dilakukan oleh tim penilai yang ditetapkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen pada Satuan Kerja Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat.

2. Verifikasi

Setiap lembaga calon penerima dana akan diverifikasi untuk mengonfirmasi/memastikan kesahihan informasi/data lembaga seperti yang tertuang di dalam proposal sebagai bahan tambahan informasi guna pengambilan keputusan lebih lanjut. Verifikasi dapat dilakukan dengan cara:

(11)

BAB IV

PEMANTAUAN DAN PELAPORAN

Dana (SP2D);

f. KPPN Jakarta III memerintahkan Bank penyalur untuk mentransfer dana bantuan ke rekening lembaga penerima.

E. Catatan Khusus

1. Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Direktorat Jenderal PAUDNI tidak memungut dan tidak menerima pengembalian dana dalam bentuk apapun untuk pencairan dana yang akan dan telah ditetapkan.

2. Sesuai dengan misi ke-4 Renstra Kementerian Pendidikan Nasional tentang kesetaraan memperoleh layanan pendidikan tanpa diskriminatif dan oleh karenanya diperlukan afirmasi/keberpihakan pada daerah dan komunitas khusus tertentu, Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat dapat berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan instansi terkait untuk menentukan lembaga penyelenggara.

3. Lembaga penerima bantuan yang tidak menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan ketentuan pada tahun sebelumnya, tidak akan dinilai untuk proses penerimaan bantuan pendidikan masyarakat tahun 2011.

4. Apabila dalam pelaksanaan terjadi perubahan kegiatan dan alokasi biaya dari yang diajukan dalam proposal, penyelenggara wajib mengajukan addendum/perbaikan proposal yang diketahui oleh dinas pendidikan kab/kota setempat. 5. Apabila terjadi penyimpangan dalam penyelenggaraan di lapangan, sepenuhnya menjadi tanggung jawab mutlak lembaga penyelenggara.

A. Pemantauan dan Evaluasi Kegiatan

Guna menjamin kualitas hasil dan kelancaran proses kegiatan, Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat dengan melibatkan dinas terkait, melakukan pemantauan dan evaluasi kegiatan ke m a s i n g - m a s i n g l e m b a g a p e n y e l e n g g a r a k e g i a t a n .

Penilik yang membidangi pendidikan masyarakat juga perlu terlibat dalam pemantauan pelaksanaan kegiatan. Sasaran pemantauan meliputi:

1. Keterlaksanaan kegiatan yang didukung oleh bukti-bukti fisik kegiatan sesuai langkah kegiatan yang telah ditetapkan.

2. Kendala-kendala pelaksanaan kegiatan yang terkait dengan sasaran kualitatif dan waktu yang telah ditetapkan. 3. Penemuan solusi atas permasalahan-permasalahan yang dialami.

Evaluasi kegiatan oleh Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat dilaksanakan untuk mengukur kinerja kegiatan sesuai dengan hasil yang diharapkan/indikator keberhasilan yang telah ditetapkan. Hasil evaluasi kegiatan akan menjadi salah satu dasar pertimbangan bagi keberlanjutan pada tahun-tahun berikutnya.

B. Pelaporan

(12)

BAB V

PENUTUP

1. Tujuan laporan

a. Mengetahui bahwa dana bantuan penguatan aksara kewirausahaan diterima oleh lembaga.

b. Mengetahui pelaksanaan, hambatan dan keberhasilan kegiatan yang dilaksanakan.

c. Memenuhi persyaratan administratif sebagai bentuk akuntabilitas lembaga penyelenggara.

2. Waktu pelaporan dan isi laporan

Laporan awal disampaikan segera setelah lembaga menerima dana bantuan dengan menggunakan format terlampir.

Laporan akhir disampaikan selambat-lambatnya 2 minggu setelah kegiatan selesai dilaksanakan sesuai dengan sistematika terlampir.

Laporan disampaikan kepada Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat dengan memberikan salinan/tembusan laporan kepada Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota setempat.

Petunjuk teknis ini dibuat untuk memberikan pemahaman dan arahan teknis bagi lembaga penyelenggara pendidikan masyarakat dan semua pihak terkait untuk keberhasilan program pendidikan masyarakat.

Apabila ditemukan hal-hal yang kurang jelas, harap segera menghubungi:

Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat u.p. Subdirektorat Pembelajaran dan Peserta Didik

Direktorat Jenderal PAUDNI, Kemdiknas, Gedung E Lantai 6, Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta, 10270,

Telepon (021) 5725715, Faksimili (021) 5725039,

(13)

KOP LEMBAGA

===================================================== SURAT PERNYATAAN

KESANGGUPAN DAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK

Yang bertanda tangan di bawah ini kami atas nama lembaga pengusul Bantuan Penyelenggaraan Penguatan Aksara Kewirausahaan Tahun 2011: Nama Lembaga : ………...……… Alamat Lembaga : ………...………. ………...……….

Nama Ketua : ………...……….

Telp./HP/Faks. : ………...……….

M e n y a t a k a n d e n g a n s e s u n g g u h n y a b a h w a k a m i s a n g g u p : 1. menyelenggarakan Penguatan Aksara Kewirausahaan sesuai dengan

jadwal.

2. membuat dan menyampaikan laporan kegiatan selambat-lambatnya 31 Desember 2011.

3. berkoordinasi dengan dinas pendidikan setempat dalam pelaksanaan Penguatan Aksara Kewirausahaan.

4. bertanggungjawab secara mutlak atas penggunaan dana bantuan sesuai juknis dan akad kerjasama.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.

……….. 2011 Yang Membuat Pernyataan Materai Rp

6.000,-(…………..……….) Lampiran 1.

Format Rekomendasi Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota

Lampiran 2.

Format Pernyataan Kesanggupan Dan Tanggungjawab Mutlak

KOP DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN/KOTA*)

=================================================== SURAT REKOMENDASI

Nomor:

Yang bertanda tangan di bawah ini Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota*) ... menerangkan bahwa:

Nama Lembaga : ... Alamat : ... Nama Ketua : ... No. Tlp./HP/Faks. : ...

adalah lembaga yang kami ketahui keberadaannya dan mempunyai kelayakan untuk melaksanakan penguatan aksara kewirausahaan sehingga berhak mengusulkan bantuan kepada Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal, Kementerian Pendidikan Nasional.

Demikian rekomendasi ini dibuat dengan sebenar-benarnya untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.

... 2011 Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota*) ...

(...)

(14)

PROPOSAL

PENGAJUAN DAN PENGELOLAAN BANTUAN PENYELENGGARAAN PENGUATAN

AKSARA KEWIRAUSAHAAN 2010 TAHUN 2011

Diajukan Kepada

Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat,

Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal, Kemdiknas Gedung E Lantai 6, Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta

Oleh:

Nama Lembaga : ... Alamat : ... No. Telp./HP/Faks. : ...

Lampiran 3. Format Proposal: ISI PROPOSAL

1. Profil Lembaga

a. Nama Lembaga : ...…….……... b. Alamat Lengkap : ...…….……... ...…….……... c. No. Telp./HP : ...…….……... d. Nama Ketua Jurusan : ...…….……... e. Nomor Rekening

Atas Nama Lembaga*) : ... f. Nama Bank : ... g. NPWP**) : ...…….……...

*) Melampirkan surat keterangan Bank **) Fotocopy dilampirkan

h. Pendampingan Kewirausahaan yang Pernah Dilakukan

No. Nama kegiatan Sasaran Sumber Tahun Biaya Pelaksanaan

1.

2.

3.

dst.

i. Daftar Pengurus Lembaga

No. Nama Tmpt/ L/P Pendidikan Pekerjaan Jabatan Tgl Lahir

1.

2.

3.

dst.

(15)

2. Uraian Program Aksara Kewirausahaan yang Diusulkan

Pada bagian ini, uraikan dengan jelas mengenai: a. Nama Kegiatan

b. Tujuan Kegiatan c. Hasil yang Diharapkan

d. Sasaran/Peserta Kegiatan (Daftar lengkap dilampirkan) e. Rencana kegiatan penguatan/pelatihan/pendampingan (jadwal

kegiatan dilampirkan):

1) Persiapan, antara lain: (a) Identifikasi kekurangan, keunggulan, dan potensi usaha lembaga yang didampingi untuk menyusun peta masalah dan kebutuhan belajar, (b) penyusunan rencana kegiatan dan jadwal pelatihan/pendampingan/bimbingan teknis terutama untuk peningkatan kualitas produk, pengemasan, dan pemasaran (networking) dan (c) Sosialisasi dan koordinasi pelaksanaan kegiatan.

2) Pelaksanaan penguatan/pendampingan tentang peningkatan kualitas produk, pengemasan, dan pemasaran, serta manajemen pengembangan usaha, peningkatan kapasitas SDM dan lembaga, dan proses produksi, pengemasan, dan pemasaran: (a) jenis/bentuk kegiatan, (b) lama, jumlah & waktu pertemuan, (c)

pendamping/fasilitator, dan (d) mitra kerjasama. 3) Penilaian hasil penguatan /pelatihan/pendampingan: (a)

bentuk/teknik penilaian yang akan dilakukan, (b) instrumen/alat penilaian yang akan digunakan, (c) kriteria dan cara penentuan keberhasilan.

f. Evaluasi dan Pelaporan: (a) rencana monitoring selama kegiatan berlangsung, (b) rencana evaluasi secara keseluruhan, dan (c) rencana pelaporan.

j. Ketenagaan (SDM) yang Dimiliki

No. Nama L/P Umur Tingkat Keahlian Pendidikan

1.

2.

3.

4.

5.

dst.

k. Sarana dan Prasarana

No. Jenis Sarana Keadaan Keterangan

1. Luas Gedung Lembaga Luas Tanah:…………...m² Luas Bangunan:…...m²

2. Tempat Penyelenggaraan Gedung Perkantoran

Kegiatan Rumah

Ruko

... 3. Status Bangunan / Milik sendiri

Gedung Lembaga Kontrak/sewa Pinjam

...

4. Sarana belajar Meja & kursi belajar ...set Kondisi : Papan tulis ...…...set

(16)

3. Rencana Anggaran Belanja

No. Komponen yang Didanai Volume Satuan Jumlah Biaya (Rp) (Rp) (3x4)

1 2 3 4 5

1. Uraikan rencana pembiayaan untuk kegiatan persiapan penguatan/ pendampingan:

a. Identifikasi kekurangan, keunggulan, dan potensi usaha lembaga yang didampingi untuk menyusun peta masalah dan kebutuhan belajar b. Penyusunan rencana kegiatan dan

jadwal yang dituangkan dalam Acuan Pelaksanaan kegiatan.

c. Sosialisasi dan koordinasi pelaksanaan kegiatan

2. Uraikan rencana pembiayaan untuk kegiatan pelaksanaan penguatan/ pelatihan/pendampingan:

a. Pelatihan peningkatan kualitas produk b. Pelatihan peningkatan pengemasan c. Pelatihan peningkatan pemasaran d. Pendampingan manajemen

pengembangan usaha, peningkatan kapasitas SDM dan lembaga, dan proses produksi, pengemasan, dan pemasaran (termasuk transport/honor narasumber teknis dan tenaga pendampingan usaha) e. Biaya manajemen (ATK

penyelenggaraan, transport pengelola, dll)

3. Uraikan rencana pembiayaan untuk penilaian hasil pendampingan: a. Penilaian berkala selama masa

pelatihan/pendampingan yang ditunjukkan dengan bukti pendukung yang relevan (instrumen dan

perkembangan hasil usaha)

b. Penilaian akhir pelatihan/ pendampingan yang ditunjukkan dengan bukti pendukung yang relevan (instrumen dan perkembangan hasil usaha)

4. Uraikan rencana pembiayaan untuk pelaporan:

Penyusunan dan penyampaian laporan kegiatan dan penggunaan dana

Total

Jumlah keseluruhan yang diajukan: Rp ...

Daftar Lampiran Proposal

a. Daftar nama lembaga penerima bantuan aksara kewirausahaan 2010 yang akan didampingi

b. Daftar pendidik/tutor/fasilitator/narasumber teknis/pendamping

c. Surat pernyataan kesanggupan melaksanakan dan tanggungjawab mutlak d. Surat rekomendasi dari dinas pendidikan kabupaten/kota

e. Salinan/fotokopi akta notaris dan/atau surat izin pendirian lembaga f. Salinan/fotokopi nomor rekening bank a.n. lembaga yang disertai dengan

surat keterangan dari Bank

(17)

Lampiran 4. Format Laporan Awal

DAFTAR LEMBAGA PENERIMA BANTUAN AKSARA KEWIRAUSAHAAN 2010

YANG AKAN DIDAMPINGI

No. Nama Lembaga Alamat Jenis/Bidang Penanggung Usaha jawab

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

KOP LEMBAGA

===================================================== LAPORAN AWAL

PENYELENGGARAAN PENGUATAN AKSARA KEWIRAUSAHAAN*)

TAHUN 2011

Yang bertanda tangan di bawah ini kami atas nama lembaga penerima bantuan penyelenggaraan penguatan aksara kewirausahaan tahun 2011:

Nama Lembaga : ………...……… Alamat Lembaga : ………...……… ………...………

Nama Ketua : ………...……… Telp./HP/Faks. : ………...………

Dengan ini melaporkan sebagai berikut:

1. Dana bantuan penyelenggaraan penguatan aksara kewirausahaan sebagai tindaklanjut dari Akad Kerjasama No. ... telah kami terima melalui rekening lembaga kami pada tanggal ... 2. Dana tersebut akan kami gunakan untuk menyelenggarakan penguatan

aksara kewirausahaan sesuai dengan Petunjuk Teknis dan Akad Kerjasama yang telah kami tandatangani.

3. Penguatan Aksara kewirausahaan akan kami selenggarakan mulai tanggal ...

Demikian laporan ini kami sampaikan. Atas perhatian dan kerjasama yang baik, kami sampaikan terima kasih.

....……….. 2011 Pimpinan Lembaga,

(…………..……….) Lampiran A. Daftar Lembaga Penerima Bantuan Aksara

(18)

Lampiran 5. Sistematika Laporan Akhir

SISTEMATIKA LAPORAN AKHIR PENYELENGGARAAN PENGUATAN AKSARA

KEWIRAUSAHAAN

1. Latar Belakang 2. Dasar Hukum 3. Tujuan Pelaporan

B. Kegiatan Penguatan Aksara Kewirausahaan 1. Persiapan

Uraikan persiapan-persiapan yang dilakukan terkait a). Identifikasi kekurangan, keunggulan, dan potensi usaha lembaga yang didampingi untuk menyusun peta masalah dan kebutuhan belajar, b). Penyusunan rencana dan jadwal penguatan/pelatihan/pendampingan yang dituangkan dalam acuan pelaksanaan, terutama untuk peningkatan kualitas produk, pengemasan, dan pemasaran (networking), c), Sosialisasi dan koordinasi pelaksanaan kegiatan

2. Pelaksanaan penguatan/ pendampingan

Uraikan tentang pelaksanaan pelatihan: a). peningkatan kualitas produk, b). pengemasan, c). pemasaran, serta d). manajemen pengembangan usaha, peningkatan kapasitas SDM dan lembaga. Metode, materi/bahan/modul, media/alat peraga, jadwal, cara dan hasil penilaian penguatan/pendampingan yang dilakukan. (Sertakan foto-foto kegiatan pendampingan/penguatan yang relevan untuk melengkapi uraian kegiatan/proses penguatan/pendampingan). 3. Penilaian hasil penguatan/ pendampingan

Uraikan penilaian hasil penguatan/pendampingan terkait a). Penilaian berkala selama masa pelatihan/pendampingan yang ditunjukkan dengan bukti pendukung yang relevan (instrumen dan perkembangan hasil usaha), b). Penilaian akhir

pelatihan/pendampingan yang ditunjukkan dengan bukti pendukung yang relevan (instrumen dan perkembangan hasil usaha)

4. Pelaporan

Laporkan kegiatan dan penggunaan dana bantuan beserta bukti-bukti pendukungnya

C. Penggunaan Dana

Laporkan semua transaksi keuangan sesuai dengan alokasi penggunaan dana sebagaimana tertera dalam petunjuk teknis yang disertai dengan fotokopi bukti-bukti yang sah, seperti kuitansi, bukti setoran pajak, dll. (kuitansi asli disimpan sebagai arsip lembaga).

D. Penutup 1. Kesimpulan

Simpulkan tentang a) motivasi dan partisipasi lembaga dalam kegiatan penguatan/ pendampingan, b) efektifitas penggunaan metode penguatan/pendampingan, c) hasil penguatan/pendampingan, dan d) tantangan/hambatan yang dialami.

2. Saran/Rekomendasi

Kemukakan saran/rekomendasi yang terkait dengan perbaikan penyelenggaraan dan kebijakan.

3. Tindak Lanjut

Tuliskan tindak lanjut yang direncanakan oleh lembaga setelah kegiatan berakhir.

Lampirkan:

1. Acuan pelaksanaan kegiatan 2. Materi/bahan ajar/modul

3. Daftar hadir peserta, Instruktur/Nara sumber dan pendamping 4. Jadwal penguatan/pendampingan

5. Foto-foto tahapan kegiatan

6. Rincian penggunaan dana sesuai proporsi biaya 7. Buku kas umum

8. Fotokopi kuitansi penggunaan dana

(19)

AKAD KERJASAMA NOMOR :

DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN MASYARAKAT DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,

NONFORMAL, DAN INFORMAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

DENGAN

LEMBAGA : ... TENTANG

KERJASAMA PENYELENGGARAAN PENGUATAN AKSARA KEWIRAUSAHAAN 2010 TAHUN 2011

Pada hari ini ... tanggal ... bulan ... tahun dua ribu sebelas, kami yang bertandatangan di bawah ini:

1. Nama : ………

NIP : ………

Jabatan : ………

Alamat : Kompleks Kementerian Pendidikan Nasional Gedung E Lantai 6, Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270

dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal, Kementerian Pendidikan Nasional, dan untuk selanjutnya disebut sebagai Pihak Pertama.

2. Nama : ………

Jabatan : ………

Alamat : ………

dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Lembaga ……… dan untuk selanjutnya disebut sebagai Pihak Kedua.

Secara bersama-sama, PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA selanjutnya disebut sebagai PARA PIHAK, berdasarkan pertimbangan: 1. Bahwa PIHAK PERTAMA sebagai institusi yang bertugas melakukan pembinaan dan pengembangan program pendidikan masyarakat. 2. Bahwa PIHAK KEDUA sebagai lembaga yang menyelenggarakan

program pendidikan masyarakat.

PARA PIHAK bersepakat bekerjasama untuk menyelenggarakan penguatan aksara kewirausahaan, dengan ketentuan sebagaimana diatur pada pasal-pasal berikut:

Lampiran 6. Contoh Akad Kerjasama Pasal 1

TUJUAN KERJASAMA

Perjanjian kerjasama ini bertujuan untuk:

1. Memperluas akses penyelenggaraan dan layanan program pendidikan masyarakat.

2. Memfasilitasi penyelenggaraan program pendidikan masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik masyarakat setempat. 3. Memfasilitasi penyelenggaraan penguatan aksara kewirausahaan.

Pasal 2

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

1. Tugas dan tanggung jawab PIHAK PERTAMA adalah: a. Memproses pencairan dana kepada PIHAK KEDUA, setelah akad kerjasama ditandatangani oleh PARA PIHAK melalui KPPN Jakarta III sesuai peraturan dan ketentuan yang berlaku;

b. Menghentikan proses pencairan dana kepada PIHAK KEDUA, jika ditemukan hal-hal yang diduga berpotensi merugikan keuangan negara;

c. Memberikan bimbingan teknis terhadap pelaksanaan program; d. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan program yang

dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA.

2. Tugas dan tanggung jawab PIHAK KEDUA adalah:

a. Menandatangani Surat Pernyataan Kesanggupan untuk melaksanakan program;

b. Menyusun rencana dan jadwal kegiatan penyelenggaraan program; c. Memberitahukan dan mengkoordinasikan pelaksanaan program kepada Dinas Pendidikan Provinsi atau Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota setempat;

(20)

Pasal 3

PENYALURAN DAN PENGGUNAAN DANA

1. Untuk melaksanakan program sebagaimana dimaksud pada pasal 2 ayat 2 di atas, PIHAK PERTAMA memberikan dana kepada PIHAK KEDUA sebesar Rp... (………. ), untuk membelajarkan minimal 20 peserta didik.

2. Dana sebagaimana dimaksud pada ayat 1 di atas dibebankan kepada anggaran Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal Tahun 2011, Nomor 0534/023-05.1.01/00/2011 tanggal 31 Maret 2011. 3. PIHAK PERTAMA menyalurkan dana kepada PIHAK KEDUA melalui Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Jakarta III dengan transfer ke:

Nama Bank : Nomor Rekening : Atas Nama :

4. Dana sebagaimana dimaksud pada ayat 1 di atas digunakan oleh PIHAK KEDUA untuk penyelenggaraan program sesuai rencana kegiatan dan target sasaran yang ditentukan dalam petunjuk teknis. 5. Apabila PIHAK KEDUA menggunakan dana di luar ketentuan di atas, maka sepenuhnya menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA. 6. Biaya administrasi dan perpajakan yang terkait dengan Akad Kerjasama ini ditanggung oleh PIHAK KEDUA sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku.

Pasal 4 SANKSI

1. Jika PIHAK KEDUA ternyata tidak menggunakan dana sesuai dengan rencana kegiatan dan target sasaran yang ditentukan dalam pedoman, maka PIHAK KEDUA wajib mengembalikan dana ke Kantor Kas Negara melalui bank.

2. Apabila PIHAK KEDUA ternyata tidak mengembalikan dana sebagaimana dimaksud pada ayat 1 di atas, maka PIHAK PERTAMA dapat melaporkan PIHAK KEDUA kepada pihak berwenang.

Pasal 5

TANGGUNG JAWAB MUTLAK

PIHAK KEDUA bertanggung jawab mutlak atas pelaksanaan dan pengelolaan keuangan.

Pasal 6

KETENTUAN PENUTUP

1. Hal-hal lain yang belum diatur dalam Akad Kerjasama ini, akan diatur lebih lanjut dalam ketentuan tersendiri, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Akad Kerjasama ini.

2. Akad Kerjasama ini berlaku sejak ditandatangani oleh PARA PIHAK sampai dengan berakhirnya pelaksanaan program.

Demikian Akad Kerjasama ini dibuat dan ditandatangani oleh PARA PIHAK di Jakarta dalam rangkap 5 (lima), di atas materai enam ribu, dan masing-masing memiliki kekuatan hukum yang sama.

PARA PIHAK

(21)

Acuan Pelaksanaan Kegiatan………. (diisi sesuai jenis kegiatan yang diusulkan)

A. DASAR PEMIKIRAN

(mengapa kegiatan tersebut perlu dilaksanakan?)

B. NAMA KEGIATAN

(tulis dengan jelas nama kegiatan yang dilaksanakan)

C. TUJUAN KEGIATAN

(apa yang ingin dicapai dengan kegiatan tersebut?)

D. RENCANA KEGIATAN

1. Persiapan

NO. KEGIATAN WAKTU PARTISIPAN

1 Penyusunan Acuan Pelaksanaan

2 Sosialisasi kegiatan

2. Pelaksanaan:

a. Pelatihan

NO WAKTU MATERI METODE BAHAN PENDIDIK (Tgl, Bln, Thn) AJAR/MEDIA

Jam

Lampiran 7. Contoh Acuan Pelaksanaan Kegiatan b. Pendampingan

NO KEGIATAN WAKTU MATERI METODE BAHAN / (hari/ minggu/bulan) ALAT jam

3. Rencana Penilaian

NO JENIS PENILAIAN WAKTU TEKNIK ALAT/ PETUGAS PENILAIAN INSTRUMEN

PENILAIAN

1 Penilaian proses

2 Penilaian hasil

3 Penilaian kinerja/ Performa

E. RENCANA TINDAK LANJUT

1. Sertifikat yang diberikan kepada peserta didik (STSB) 2. Rencana Keberlanjutan Kegiatan

(22)

Lampiran 8: Instrumen Verifikasi Lembaga 3. SARANA DAN PRASARANA

No. Jenis Sarana Keadaan Keterangan

1. Luas Gedung Luas Tanah :…...m² Luas Bangunan :…...m²

2. Status Bangunan / Milik sendiri

Gedung Kontrak/sewa

Pinjam

...

3. Sarana belajar Meja & kursi belajar ...set Kondisi : Papan tulis ...set

Lemari/rak buku ....….…unit Mesin tik ...…...…unit Komputer ...…unit Bahan ajar ... jenis Bahan Bacaan ... judul

INSTRUMEN VERIFIKASI LEMBAGA

PROGRAM...

1. IDENTITAS LEMBAGA

a. Nama Lembaga : ... b. Alamat Lengkap : ... c. No.Telepon/Hp : ... d. Nama Ketua : ... e. Alamat Lengkap : ... f. No.Telepon/Hp : ... g. Akta Notaris/Izin Pendirian : 1) Nomor : ... 2) Pejabat : ... h. Nama Bank : ... i. Nomor Rekening, : ... j. atas nama : ... k. NPWP : ...

2. KELENGKAPAN ADMINISTRASI

No. Jenis Administrasi Keadaan Keterangan Ada Tidak ada

1. Papan nama lembaga 2. Struktur organisasi

3. Rincian tugas pengelola/penyelenggara 4. Nomor rekening bank atas nama lembaga

(tanpa cc/qq; buku rekening asli ditunjukkan) 5. NPWP lembaga

4. PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

No. Nama Jenis Kelamin Pendidikan Peran/

(23)

5. PROGRAM YANG DILAKSANAKAN

Program kegiatan yang pernah diselenggarakan atau yang masih berlangsung saat ini

No. Jenis Program/Kegiatan Tahun Jumlah Sumber Lokasi Pelaksanaan Sasaran Dana Sasaran program

...2011 Mengetahui

Pengurus Lembaga Petugas,

... ...

Catatan:

... ... ...

Referensi

Dokumen terkait

Vocational education muncul di Eropa pada akhir tahun 1950-an yang merupakan pendidikan tradisional yang siswanya berasal dari kelas ekonomi yang berbeda-beda (McNeil,

Keempat sifat ini digunakan secara kombinasi dalam sebuah peraturan perundang- undangan bergantung kepada isi/substansi dan wilayah penerapan berlakunya aturan hukum

esiko luka karena terjatuh sendiri dapat terjadi karena tidak adanya kesadaran dari manusia itu sendiri, tetapi resiko tersebut dapat dicegah dengan cara enjual ketika

Dewi Fortuna Rohmayudrani (59461187) :“Pengembangan Tes Diagnostik untuk Mengukur Miskonsepsi Siswa pada Pokok Bahasan Sistem Regulasi Manusia untuk Siswa Kelas

Kesimpulan penelitian tentang kualitas soal penilaian akhir semester (PAS) buatan guru kimia kelas X SMK Jurusan Teknologi dan Rekayas di Kabupaten Kotawaringin

JFETs usually have increased input referred voltage noise, but in power amplifier applications this is not a serious issue due to the line-level signal voltages involved..

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, serta hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul Analisis Beban

Sub Unit Organisasi UPTD Dinas Pendidikan Kecamatan Buleleng. Tahun Cetak /