Metode Presentasi Training Tradisional
dalam Tahap Pengembangan Rancangan Program Diklat
Tahap ketiga dalam perencanaan sebuah program pendidikan dan pelatihan menggunakan model ADDIE merupakan tahap Development. Dalam tahap develop ini perancang program diklat tidak hanya menyusun materi pelatihan namun juga menentukan cara penyampaian materi. Materi yang telah disusun dengan sebaik apapun belum tentu akan efektif ketika penyampaiannya tidak tepat. Sebagai contoh saja materi pelatihan yang membutuhkan praktik langsung belum tentu akan mampu dipahami oleh peserta diklat jika disampaikan melalui ceramah. Ini menjadikan metode penyampaian merupakan salah satu komponen integral dalam merancang program pendidikan dan pelatihan.
Menurut Raymond metode penyampaian materi dalam pendidikan dan pelatihan dibagi menjadi dua, yaitu secara tradisional dan menggunakan teknologi. Pembagian tersebut tentunya didasarkan jenis teknologi yang digunakan. Metode penyampaian yang dimaksudkan disini adalah metode dalam mempresentasikan materi pendidkan dan pelatihan. Raymond membagi metode presentasi tradisional menjadi dua yaitu, ceramah dan teknik audio visual.
Metode ceramah adalah metode yang menekankan komunikasi melalui lisan. Ceramah merupakan metode pelatihan yang paling populer meskipun banyak metode lain dengan teknologi baru seperti pembelajaran berbasis video dan komputer.(Raymond,2009). Melalui metode ini materi dapat disampaikan dengan efisien kepada peserta pelatihan dalam jumlah besar. Ceramah juga mampu mendukung metode pembelejaran lainnya seperti dalam pelatihan berbasis teknologi ceramah dapat menjadi pengantar dalam menyampaikan tujuan program dan pengetahuan konseptual lainnya.
Metode ceramah standar memiliki beberapa variasi, dimana setiap variasi mempunyai kelebihan dan kekurangan masing masing. Sehingga metode ceramah tidak lagi menjadi pembelajaran satu arah namun telah menjadi pembelajaran yang interaktif.
Metode audio visual atau teknik audio visual merupakan metode yang meggunakan media suara dan juga media gambar. Metode video telah digunakan untuk meningkatkan kemampuan komunikasi ketrampilan mewawancarai dan ketrampilan layanan kepada pelanggan serta menggambarkan sebuah prosedur (Raymond,2009). Video jarang digunakan sendiri, metode video biasanya digunakan bersamaan dengan ceramah untuk menyampaikan pengalaman atau kejadian nyata kepada peserta pelatihan.
mereka sendiri tanpa menafsirkan pelatih.. Keenam, video membutuhkan sedikit pengetahuan tentang teknologi dan peralatan.
Daftar Rujukan
A. Noe, Raymond. (2009) .Employee Training and Development. McGraw-Hill/Irwin