• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENTINGNYA AUDIT KINERJA PADA SEKTOR PUB

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENTINGNYA AUDIT KINERJA PADA SEKTOR PUB"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

PENTINGNYA AUDIT KINERJA PADA SEKTOR PUBLIK PEMERINTAH DI INDONESIA

( Sebuah Studi Awal Tentang Akuntansi Sektor Publik )

Disusun untuk memenuhi tugas akhir semester 4 pada mata kuliah Akuntansi Sektor Publik Dosen Pengampu :

Sulardi S.E

MARTHA SARI TRI ANDHIYANI F0312077

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

(2)

PENTINGNYA AUDIT KINERJA PADA SEKTOR PUBLIK PEMERINTAHAN DI INDONESIA

( Sebuah Studi Awal Tentang Akuntansi Sektor Publik )

MARTHA SARI TRI ANDHIYANI

F0312077

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

Abstrak

Dalam organisasi sektor publik, akuntabilitas dan transparasi terhadap pengelolaan keuangan daerah maupun pusat merupakan tujuan penting dari reformasi akuntansi dan

administrasi sektor publik. Akuntabilitas dan audit atas laporan keuangan berfungsi untuk memastikan apakah aparatur pemerintah telah melakukan pengelolaan keuangan dengan baik. Semakin banyaknya keinginan dan tuntutan masyarakat terhadap organisasi sektor publik

pemerintahan agar meningkatkan kualitas, profesionalisme, transparansi, akuntabilitas, dan value for money dalam menjalankan aktivitasnya maka diperlukan audit yang tidak hanya

sebatas pada laporan keuangan dan kepatuhan saja, akan tetapi juga diperlukan audit atas kinerja sektor publik. Audit atas kinerja sangat penting dilakukan, karena keinginan dan tuntukan masyarakat belum sepenuhnya terwujud apabila hanya mengandalkan audit laporan

keuangan dan kepatuhan saja.

(3)

PENDAHULUAN

Selama ini organisasi sektor publik selalu mendapat tudingan korupsi, kolusi, dan

nepotisme ( KKN ), serta inefisiensi sumber daya negara dan sumber kebocoran dana. Organisasi sektor publik merupakan penyedia barang publik (public goods). Barang publik adalah barang yang memiliki dua karakteristik. Pertama, barang publik adalah komoditas

yang keberadaannya tidak melalui persaingan antar-penyedia (non-rivalry), sebagaimana barang privat diperjualbelikan di pasar yang penuh persaingan antar produsennya. Kedua,

tidak dapat diterapkan prinsip pengecualian bagi penggunanya (non-excludability) sehingga semua masyarakat dapat menggunakannya ( Nordiawan dan Hertianti, 2010 ). Salah satu jenis organisasi sektor publik adalah pemerintah. Pemerintah sebagai organisasi sektor publik

pun tidak luput dari tudingan tersebut. Buruknya kinerja pemerintah di Indonesia menimbulkan banyak kritik dari masyarakat. Banyak faktor mengapa pemerintahan di

Indonesia memiliki kinerja yang buruk, salah satunya adalah kurangnya sikap transparan dari penyelenggara pemerintahan. Pada hakekatnya organisasi sektor publik pemerintah merupakan roda pemerintahan yang berasal dari masyarakat. Masyarakat sudah memberikan

kepercayaan kepada penyelenggara pemerintahan, oleh sebab itu harus diimbangi dengan pemerintahan yang baik ( good governance ).

Pemerintahan yang baik harus menunjukkan sikap transparan, dengan kata lain harus membuka pintu yang seluas-luasnya kpada masyarakat agar ikut berperan serta atau berpartisipasi aktif dalam jalannya sebuah negara. Dengan sikap transparan masyarakat dapat

mengetahui apakah berbagai program telah tercapai dan apakah program-program sudah dilaksanakan sesuai dengan prinsip ekonomi, dengan cara efisien dan dengan hasil yang

(4)

akuntabilitas publik adalah pemberian informasi dan disclosure atas aktivitas dan kinerja finansial pemerintah kepada pihak-pihak yang berkepentingan dengan laporan tersebut.

Pemerintah baik pusat maupun daerah, harus bisa menjadi subyek pemberi informasi dalam rangka pemenuhan hak-hak publik ( Mardiasmo, 2002 ). Akuntabilitas ini merupakan dasar dari pelaporan keuangan. Pelaporan keuangan pemerintah memegang peran penting karena

dengan pelaporan keuangan, pemerintah dapat memberikan pertanggungjawaban kepada masyarakat dalam suatu negara yang demokratis.

Dalam negara demokratis masyarakat selalu menuntut adanya pelaporan keuangan yang transparan. Begitu juga sebaliknya, sebagai pemerintah di negara demokratis juga harus memberikan pertanggungjawabannya terhadap laporan keuangan secara transparan.

Pemerintah demokratis harus dapat bertanggungjawab terhadap integritas, kinerja, dan kepengurusan sehingga pemerintah harus menyediakan informasi yang berguna untuk

menaksir akuntabilitas serta membantu dalam hal pengambilan keputusan ekonomi, sosial, maupun politik. Adanya tuntutan yang besar terhadap pelaksanaan akuntabilitas publik menimbulkan implikasi bagi organisasi sektor publik untuk memberikan informasi kepada

publik, salah satunya melalui informasi akuntansi berupa laporan keuangan.

Seiring dengan banyaknya keinginan dan tuntutan masyarakat agar organisasi sektor

publik pemerintah untuk meningkatkan kualitas, profesionalisme, transparansi, akuntabilitas, dan value for money dalam menjalankan aktivitasnya maka diperlukan audit. Akan tetapi, keinginan dan tuntutan masyarakat belum sepenuhnya terwujud apabila hanya mengandalkan

audit atas laporan keuangan yang memuat neraca, arus kas, dan perbandingan anggaran dan realisasi saja karena tidak semua masyarakat dapat menganalisis hasil audit tersebut. Disini

(5)

memberikan hasil yang lebih, yaitu yang bisa meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat. Maka dari itu, diperlukan perluasan audit yang bukan hanya mengaudit laporan

(6)

TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Audit Kinerja

Audit kinerja terdiri dari kata “audit” dan “kinerja”. Audit kinerja pada dasarnya merupakan perluasan dari audit keuangan dalam hal tujuan dan prosedurnya

( Mardiasmo, 2002 ).

Menurut Arens, audit adalah kegiatan mengumpulkan dan mengevaluasi terhadap bukti-bukti yang dilakukan oleh yang kompeten dan independen untuk menentukan dan melaporkan tingkat kesesuaian antara kondisi yang ditemukan dan

kriteria yang ditetapkan. Sedangkan kinerja menurut Stephen P Robbins, merupakan hasil evaluasi terhadap pekerjaan yang telah dilakukan dibandingkan dengan kriteria

yang telah ditetapkan bersama. Disisi lain Ayuha berpendapat, “Perfomance is the way of job or task is done by an individual, a group of organization”. Dari definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa kinerja merupakan tingkat pencapaian pelaksanaan

dari kegiatan atau program dalam mewujudkan tujuan.

Definisi mengenai audit kinerja menurut pendapat Malan, Fountain,

Arrowsmith, dan Lockridge (1984), “Audit kinerja merupakan suatu proses sistematis dalam mendapatkam dan mengevaluasi bukti yang secara objektif atas suatu kinerja

organisasi, program, fungsi, atau kegiatan. Evaluasi dilakukan berdasarkan aspek ekonomi dan efisiensi operasi, efektivitas dalam mencapai hasil yang diinginkan, serta kepatuhan terhadap peraturan, hukum, dan kebijakan yang terkait. Tujuan dari

evaluasi adalah untuk mengetahui tingkat keterkaitan antara kinerja dan kriteria yang ditetapkan serta mengomunikasikan hasilnya kepada pihak-pihak yang

(7)

Kemudian, berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 Pasal 4 Ayat 3, mendefinisikan audit kinerja sebagai audit atas pengelolaan keuangan negara yang

terdiri atas pemeriksaan aspek ekonomi dan efisiensi serta pemeriksaan aspek efektivitas.

Dari beberapa definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa audit kinerja adalah audit yang dilakukan secara objektif dan sistematis berdasarkan bukti-bukti yang didapat untuk menilai kinerja entitas apakah sudah sesuai dengan aspek ekonomi,

efisiensi, serta efektivitas. B. Audit Kinerja Sektor Publik

Suatu organisasi dinilai baik kinerjanya apabila organisasi tersebut mampu

melaksanakan tugas-tugasnya untuk mewujudkan tujuan dengan kualitas yang tinggi dan biaya yang rendah. Konsep ekonomi, efisien, dan efektif saling berhubungan satu sama lain dan tidak dapat diartikan terpisah. Konsep ekonomi memiliki arti biaya

terendah, dan efisiensi mengacu pada rasio terbaik antara output dengan biaya input, sedangkan efektivitas berkaitan dengan pencapaian tujuan ( Mardiasmo, 2002 ). Dapat

disimpulkan bahwa kinerja yang baik adalah dapat meminimalkan biaya operasional dan mencapai hasil atau output yang maksimal dengan sumber daya yang tersedia dan dapat melayani pengguna dengan tepat.

Jadi, audit kinerja meliputi audit ekonomi, efisiensi dan efektivitas. Audit

ekonomi dan efisiensi disebut audit manajemen. Sedangkan audit efektivitas disebut program audit. Audit kinerja dikenal dengan istilah Value for Money atau dikenal juga dengan istilah 3E’s audit (economy, efficiency, and effectiveness audit).

Berikut adalah tujuan dari audit ekonomi, efisiensi, dan efektivitas secara rinci :

1. Audit Ekonomi dan Efisiensi

Audit ekonomi dan efisiensi bertujuan untuk menentukan: (1) Apakah suatu entitas telah memperoleh, melindungi, dan menggunakan sumber

(8)

ekonomis atau efisien, termasuk ketidakmampuan organisasi dalam mengelola sistem informasi, prosedur administrasi, dan struktur organisasi

( Mardiasmo, 2002 ).

Sedangkan menurut The General Accounting Office Standards (1994)

menegaskan bahwa audit ekonomi dan efisiensi dilakukan dengan mempertimbangkan apakah entitas yang diaudit telah: (1) mengikuti ketentuan pelaksanaan pengadaan yang sehat, (2) melakukan pengadaan

sumber daya (jenis, mutu, dan jumlah) sesuai dengan kebutuhan pada biaya terendah, (3) melindungi dan memelihara semua sumber daya yang

ada secara memadai, (4) menghindari duplikasi pekerjaan atau kegiatan yang tanpa tujuan atau kurang jelas tujuannya, (5) menghindari adanya pengangguran sumber daya atau jumlah pegawai yang berlebihan, (6)

menggunakan prosedur kinerja yang efisien, (7) menggunakan sumber daya (staf, peralatan, dan fasilitas) yang minimum dalam menghasilkan

atau menyerahkan barang/jasa dengan kuantitas dan kualitas yang tepat, (8) mematuhi persyaratan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan perolehan, pemeliharaan, dan penggunaan sumber daya negara,

dan (9) melaporkan ukuran yang sah dan dapat dipertanggungjawabkan mengenai kehematan dan efisiensi ( Mardiasmo,2002 ).

Auditor dapat membandingkan output yang telah dicapai pada periode yang bersangkutan dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya,

kinerja tahun-tahun sebelumnya, dan unit lain pada organisasi yang sama atau pada organisasi yang berbeda untuk dapat mengetahui apakah

organisasi telah menghasilkan output yang optimal dengan sumber daya yang dimiliki.

(9)

Konsep yang ketiga dalam pengelolaan organisasi sektor publik adalah efektivitas. Menurut Audit Commisions efektivitas berarti menyediakan

jasa-jasa yang benar sehingga memungkinkan pihak yang berwenang untuk mengimplementasikan kebijakan dan tujuannya ( Mardiasmo, 2002 ).

Tujuan dari audit efektivitas antara lain untuk menentukan tingkat pencapaian hasil atau manfaat yang diinginkan, kesesuaian hasil dengan

tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya, dan untuk menentukan apakah entitas yang diaudit telah mempertimbangkan alternatif lain yang

memberikan hasil yang sama dengan biaya yang paling rendah.

Jadi dapat disimpulkan bahwa efektivitas merupakan tingkat pencapian

hasil program dengan target atau tujuan yang telah ditetapkan, yang merupakan perbandingan antara outcome dengan output.. Selain itu

efektivitas juga berkaitan dengan dampak suatu output bagi pengguna jasa. C. Manfaat Audit Kinerja

1. Peningkatan Kinerja

Audit kinerja dapat meningkatkan kinerja sektor publik melalui hal-hal sebagai berikut : Dihadapi oleh Kebijaksanaan Manajemen atau Tindakan Lainnya.

c. Mengidentifikasi Peluang dan Kemungkinan untuk Mengatasi Keborosan dan Ketidakefisienan.

Pengurangan biaya merupakan hal yang penting, tetapi

(10)

dilakukan dengan tepat dan harus mempertimbangkan dampak bagi kegiatan operasional.

d. Mengidentifikasi Kriteria untuk Menilai Pencapaian Tujuan Organisasi. Auditor dapat membantu manajemen dalam membangun kriteria. e. Melakukan Evaluasi atas Sistem Pengendalian Internal

Auditor harus dapat menentukan apakah mekanisme telah menyediakan informasi tentang keefetivan operasional.

f. Menyediakan Jalur Komunikasi antara Tataran Operasional dan Manajemen. Audit kinerja dapat menjadi media untuk menyampaikan permasalahan yang tidak dapat tersalurkan melalui struktur komunikasi yang telah dibentuk

organisasi.

g. Melaporkan Ketidakberesan.

Audit kinerja dapat menjadi sarana untuk melaporkan penyimpangan yang terjadi.

2. Peningkatan Akuntabilitas Publik

Pada organisasi sektor publik, audit kinerja dilakukan untuk meningkatkan akuntabilitas publik yang berupa perbaikan pertanggungjawaban manajemen

kepada lembaga perwakilan, pengembangan bentuk-bentuk laporan akuntabilitas, perbaikan indikator kinerja, perbaikan perbandingan pekerja antara organisasi sejenis yang diperiksa, serta penyajian informasi yang jelas dan informatif

( candlesinmyheart.files.wordpress.com ).

(11)

Dalam suatu negara demokratis seperti di Indonesia ini, masyarakat menuntut adanya

transparansi dan akuntabilitas publik yang bukan hanya sebatas mengenai laporan keuangan, akan tetapi masyarakat sangat membutuhkan adanya sikap transparansi mengenai kinerja sektor publik pemerintah. Dengan sikap transparan, masyarakat dapat mengetahui setiap

program-program maupun kegiatan pemerintah sudah tercapai dan secara riil memberikan dampak yang lebih bermanfaat bagi kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat. Selain

tuntutan akan transparansi publik, masyarakat juga menuntut adanya akuntabilitas publik. Karena dana yang digunakan pemerintah dalam menjalankan setiap program-programnya menggunakan dana publik, maka masyarakat juga menginginkan adanya

pertanggungjawaban dari pemerintah terhadap dana tersebut apakah sudah digunakan sesuai dengan konsep 3E seperti yang sudah dijelaskan pada bagian sebelumnya.

Tuntutan masyarakat yang besar terhadap transparansi dan akuntabilitas publik tidak dapat terwujudkan apabila pemerintah hanya melakukan audit atas laporan keuangan dan kepatuhan saja. Pemerintah harus memperluas auditnya dari audit laporan keuangan ke audit

kinerja. Audit kinerja merupakan audit yang dilakukan secara objektif dan sistematis berdasarkan bukti-bukti yang didapat untuk menilai kinerja suatu entitas apakah sudah sesuai

dengan konsep ekonomi, efisiensi, dan efektivitas. Fungsi dari audit kinerja adalah memberikan review dari pihak ketiga atas kinerja manajemen dan menilai apakah kinerja organisasi dapat memenuhi harapan

Audit kinerja sangat penting bagi masyarakat, legislatif, BPK, dan juga pemerintah sendiri. Bagi masyarakat dan legislatif, audit kinerja dapat membantu memberikan informasi

(12)

kinerja juga sangat penting karena memiliki peran penting dalam melakukan peningkatan kematangan organisasi dan penilaian BPK di masyarakat, meningkatkan motivasi pemeriksa,

serta mendorong kretivitas dan pembelajaran. Sedangkan bagi pemerintah, audit kinerja memiliki peran penting dalam menilai dan mengevaluasi kinerja yang dapat menjadi ukuran penilaian dan perbaikan atas konsep 3E (ekonomi, efisiensi, dan efektivitas) dari program

maupun kegiatan pemerintah yang menyangkut pelayanan publik.

Pentingnya audit kinerja bagi masyarakat, legislatif, BPK, dan pemerintah, mau tidak

mau pemerintah harus memperluas auditnya ke audit kinerja. Selain sangat penting dilakukan, audit kinerja juga memberikan manfaat yaitu dapat meningkatkan kinerja dan akuntabilitas publik.

(13)

Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa audit kinerja sangat penting dilakukan

apalagi di negara demokratis seperti negara Indonesia ini. Dari sisi masyarakat, legislatif, BPK, dan pemerintah sendiri audit kinerja memiliki peran yang sangat penting. Mulai dari dapat memberikan informasi kepada masyarakat mengenai penggunaan dana publik, dapat

membantu memberikan pegawasan dan pengambilan keputusan bagi legislatif, dan juga dapat meningkatkan kematangan organisasi dan penilaian masyarakat terhadap BPK, serta dapat

membantu pemerintah dalam melakukan evaluasi kinerja yang dapat menjadi ukuran penilaian dan perbaikan atas konsep 3E. Selain memiliki peran yang sangat pentig, audit kinerja juga memiliki manfaat bagi suatu entitas apabila audit kinerja dilakukan, antara lain

dapat meningkatkan kinerja dan akuntabilitas publik.

Mengingat banyaknya tuntutan masyarakat akan transparansi dan akuntabilitas publik,

maka sangatlah perlu dilakukan adanya audit atas kinerja sektor publik. Dan dilihat dari sisi masyarakat, legislatif, BPK, dan pemerintah sangat jelas bahwa audit kinerja memiliki peran yang sangat penting dan memiliki manfaat bagi negara Indonesia apabila audit kinerja

diterapkan dengan baik. Dengan audit kinerja, maka akan mewujudkan keinginan dan tuntutan masyarakat tersebut.

(14)

Nordiawan, Deddi dan Ayuningtyas Hertianti. Akuntansi Sektor Publik Edisi 2. Jakarta:

Salemba Empat. 2010

Mardiasmo. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Andi. 2002

http://www.candlesinmyheart.files.wordpress.com/2013/01/makalah diakses 14 Juni 2014

pukul 3:47

http://www.e- journal .stie-aub.ac.id/index.php/probank/article/download/149/129 diakses 14

Juni 2014 pukul 3:50

http://www.sumut.kemenag.go.id/file/file/.../albg1373596079.pdf diakses 17 Juni 2014 pukul 21.10

Referensi

Dokumen terkait

Transfer teknologi yang sudah dilakukan kepada UKM-UKM madu kelulut di antaranya adalah pengenalan dan penggunaan mesin venturi untuk penyedot madu kelulut,

Di dalam pelaksanaan program kerja terdapat berbagai hambatan, diantaranya waktu pelaksanaan PPL bersamaan dengan re-organisasi Ditjen yang menaungi PPPPTK Seni dan

Risiko yang mungkin terjadi adalah koordinasi antara Mandiri Call dengan Sistem Bank Mandiri. Permasalahan yang pernah terjadi adalah pembobolan rekening nasabah oleh orang

SPICE GARDEN TROPICAL GARDEN 1000 M JOGGING TRACK THEMATIC POOL HERBAL GARDEN BBQ AREA KIDS POOL FOUNTAIN PLAZA RESTORAN GARDEN SPA & FITNESS CENTER ATM CENTER COFFEE SHOP

Memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi Perseroan, baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama dengan hak substitusi, untuk melakukan segala tindakan yang

Pada kombinasi tanah dengan pasir tidak berbeda jauh dengan control dimana pada media ini tinggi bibit mencapai 10.3 cm pertumbuhan bibit juga kurang seragam

Pengamat yang berada di bumi sesungguhnya mengalami gerak rotasi dari barat ke timur, sehingga benda-benda diluar bumi (matahari, bulan dan bintang) kelihatan barat ke

Sistem bypass adalah suatu sistem yang mana sebagian dari umpan (feed) langsung dicampur dengan produk tidak melalui proses, biasanya bertujuan