• Tidak ada hasil yang ditemukan

FREKUENSI DAN ANALISIS GANGGUAN TERHADAP KINERJA SISTEM PROTEKSI DI GARDU INDUK 150 KV BANTUL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "FREKUENSI DAN ANALISIS GANGGUAN TERHADAP KINERJA SISTEM PROTEKSI DI GARDU INDUK 150 KV BANTUL"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Gardu Induk merupakan suatau sistem penyalur tenaga (transmisi) listrik

yang mempunyai peran penting dalam pengoprasiannya. P.T PLN (Persero) P3B

JB APP Salatiga Base Camp Yogyakarta Gardu Induk 150 kV merupakan salah

satu gardu induk di yogyakarta yang mengatur kebutuhan beban tenaga listrik dan

sebagai pusat pengaman peralatan- perlataan sistem tenaga listrik, sebagai pusat

penormalan di wilayah Bantul. Gardu induk Bantul 150 kV berkapasitas 16 MW

dan mempunyai 2 buah Transformator Daya (Trafo Daya) dengan kapasitas

masing- masing 60 MVA. Trafo I mensuplai BNL 1,BNL 2, BNL 3, BNL 5

tengangannya pada sisi menengah sebesar 20 kV,memiliki faktor daya sebesar 0,9

sedangkan pada Transformator III menyuplai BNL 6, BNL 7, BNL 8, BNL 103,

BNL 11, BNL 12, BNL 13 memiliki faktor daya 0,93. Trafo di Gardu Induk

Bantul 150 kV nilai faktor daya telah memenuhi persayaratan yaitu sebesat 0,85.

Pada sistem tenaga listrik tidak menutup kemungkinan terjadinya gangguan

dari luar maupun dari dalam. Gangguan tersebut di antaranya kerusakan pada

pembangkit, kawat penghantar yang putus, gangguan hubung simgkat karena

tersambar petir. Maka dari itu pada sistem tenaga listrik mempunyai peralatan

pengaman (sistem proteksi) untuk mengamankan perlatan dari gangguan dan

menghindari dari kerusakan. Dengan adanya sistem proteksi tidak menghambat

penyaluran tenaga listrik ke beban (konsumen).

Komponen utama pada gardu induk yaitu trafo tenaga yang merupakan

peralatan penting dalam penyaluran tenaga listrik. Trafo merupakan salah satu

peralatan utama di gardu induk karena trafo penyalur langsung ke beban

(konsumen). Untuk melindungi trafo tenaga dari berbagai gangguan dan

kerusakandilakukanpemasanganrelebertujuam

untuk mengenal kondisi abnormal pada sistem tenaga listrik. Untuk mengatasi

gangguan- gangguan tersebut dilakukan inspeksi dan perhitungan analisis untuk

(2)

2

dengan baik dan sesuai dengan fungsinya. Dari latar belakang di atas untuk

mengetahui gangguan dan kinerja sistem proteksi maka dilakukanlah penelitian

tentang “FREKUENSI DAN ANALISIS GANGGUAN TERHADAP KINERJA

SISTEM PROTEKSI DI GARDU INDUK 150 KV BANTUL”

1.2. Rumuan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dapat diuraikan

sebagai berikut :

1. Frekuensi gangguan pada sistem kerja proteksi di Gardu Induk 150 kV

Bantul jika terjadi pada tahun 2011 smapai 2016 .

2. Frekuensi gangguan pada sistem kerja proteksi di Gardu Induk 150 kV

Bantul jika terjadi pada tahun 2011 smapai 2016 .

1.3. Batasan Massalah

Tugas akhir ini hanya mempelajari tentang Frekuensi Gangguan Terhadap

Kinerja Sistem Proteksi Di Gardu Induk 150 kV Bantul pada transformator. Agar

tugas akhir ini sesuai sasarn maka batasan masalah sebagai berikut :

1. Pengaruh sistem kerja proteksi transformator tenaga pada Gardu Induk

150 kV Bantul pada tahun 2011 sampai 2016.

2. Sistem proteksi transformator tenaga terhadap gangguan di Gardu

Induk 150 kV Bantul pada tahun 2011 sampai 2016.

1.4. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui frekuensi gangguan dan

kinerja sistem proteksi pada area trafo tenaga tenaga di Gardu Induk 150 kV

Bantul. Untuk menjadi referensi dalam pemeliharaan di Gardu Induk 150 KV

Bantul.

1.5. Metodologi Penelitian

Pada tugas akhir ini penulis melakukan penelitian dan mengambilan data

(3)

3

1. Studi Literatur

Dalam metode ini penulis mengumpulkan bahan tulisan yang

bersumber pustaka yang relevan untuk mendukung Tugas Akhir ini.

2. Studi Bimbingan

Dalam hal ini, penulis mendiskusikan kepada Dosen Pembimbing

Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

3. Pengumpulan Data

Untuk menunjang Tugas Akhir ini penulis mengumpulkan data

dari Gardu Induk 150 kV Bantul dan menganalisa.

1.6. Sistematika Penulisan

Pada bagian ini penulis menjelaskan tentang tata urutan penulisan akripsi ini

sismatika penulisannya adalah :

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bagian ini penulis mengambarkan tentang gambaran keseluruhan

penelitian tentang tugas akhir yaitu pendahuluan, latar belakang masalah,

rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dilakukannya penelitian

manfaat, dan sistematika penulisan.

BAB II: TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

Pada bagian ini penulis menjabarkan tentang konsep dasar dan

teori-toeri yang mendukung tugas akhir ini yaitu pengertian gardu induk,

fungsi gardu induk, persyaratan sistem proteksi, gangguan yang sering

terjadi di sistem proteksi gardu induk, proteksi trafo di gardu induk 150

(4)

4

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisi tentang waktu dan tempat penelitian dan peralatan yang

mendukung tugas akhir, menjelaskan tentang alur pengambilan data

sampai akhir pengambilan datadan bagaimana menganalisisnya.

BAB IV : ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang analisis dan pengolahan data hasil penelitian di

Gardu Induk 150 kV Bantul.

BAB V : KESIMPULAN

Bagian ini menjelaskan tentang kesimpulan dari data hasil analisis dari

Referensi

Dokumen terkait

Sesuai dengan ketentuan dalam Perpres Nomor 70 Tahun 2012, kepada Rekanan yang berkeberatan atas pengumuman ini, Diberikan kesempatan untuk mengajukan sanggahan secara

HPS : Rp.247.8Q0.000.- (Dua Ratus Empat Puluh Tujuh Juta Delapan Ratus Ribu Rupiah).. FETiENANG: Nama Perusahaan Nama

Berdasarkan Berita Acara Penetapan Pemenang Pengadaan Jasa Konstruksi Pelaksana Nomor : W25_U/41/PL.01/IV/2014 tanggal 30 April 2014 maka dengan ini kami POKJA

SSPI menggunakan analisis kegagalan PL untuk mengumpulkan informasi seputar semua kesalahan & cacat yg terjadi pada saat sebuah aplikasi, sistem, atau produk dikembangkan

[r]

Pada hari ini Kamis t anggal dua puluh dua bulan M ei Tahun Dua Ribu Empat Belas (22-05-2014), sesuai dengan jadw al yang t ermuat pada Port al LPSE ht t p:/ / w

Kelas menengah Indonesia adalah kelompok masyarakat baru yang dibentuk.. oleh kapital negara secara sosio

Dari beberapa kriteria pemilihan supplier, kualitas merupakan salah satu kriteria yang penting dan digunakan dalam penilaian supplier.. Memilih supplier berdasarkan kualitas