• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BAB V KESIMPULAN DAN SARAN"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

89

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil kajian yang dilakukan maka kesimpulan yang didapat dari penelitian ini yaitu:

1. Kualitas air Danau Toba wilayah Kabupaten Samosir yaitu Cemar Ringan. Dari 47 lokasi sampling yang dipantau, terdapat 23 titik sampling mengalami eutrofikasi yang kandungan Fosfatnya telah melebihi baku mutu yaitu >0,2 mg/liter;

2. Rata – rata pertumbuhan eceng gondok di Danau Toba Kabupaten Samosir dari satu tunas menjadi dua membutuhkan waktu ±8 hari dengan kenaikan berat basah eceng gondok ±31% dan rata-rata luas tutupan eceng gondok dalam plot 1x1 meter yaitu 21%;

3. Berdasarkan analisis pemangku kepentingan (stakeholders), pemanfaatan eceng gondok di Kabupaten Samosir sebagai berikut:

- Kerajinan anyam-anyaman berupa tas, tikar, keset kaki dan topi; - Kompos.

4. Berdasarkan analisis SWOT, strategi – strategi yang direkomendasikan dalam mengembangkan model pengelolaan eceng gondok adalah Strategi SO yaitu menciptakan strategi dengan memaksimalkan kekuatan terhadap peluang yang ada. Beberapa strategi yang dapat digunakan dalam pengelolaan eceng gondok yaitu:

a) Menjadikan Program Gerakan Penyelamatan Danau Toba sebagai acuan Pemerintah Daerah dalam mengelola eceng gondok;

b) Pertumbuhan eceng gondok dengan kenaikan biomassa 31% dikelola dengan sustainabilitas kerajinan anyaman dan kompos;

c) Melakukan pembatasan terhadap perizinan Keramba Jaring Apung; d) Menetapkan kawasan/zonasi eceng gondok;

e) Meningkatkan teknologi pengendalian eceng gondok (secara fisik dan biologi);

(2)

90

5.2 Saran

Pengelolaan eceng gondok memerlukan dukungan penuh dari seluruh stakeholders (Masyarakat, Pemerintah serta Lembaga Swadaya Masyarakat)

sehingga pertumbuhan gulma air ini dapat dikendalikan. Dari hasil penelitian yang dilaksanakan di Kabupaten Samosir yang berlokasi di 2 Kecamatan yaitu Kecamatan Pangururan dan Kecamatan Palipi diketahui bahwa perhatian seluruh stakeholders dalam mengatasi terjadinya pencemaran lingkungan perairan Danau

Toba kurang sehingga mengakibatkan Danau Toba mengalami eutrofikasi. Saran yang dapat disampaikan terhadap seluruh pemangku kepentingan dalam mengelola kawasan ekosistem Danau Toba yaitu:

1. Menetapkan Tata Ruang Kawasan Danau Toba dalam hal pembatasan Keramba Jaring Apung sesuai arahan pada Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2014 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Danau Toba agar konsentrasi phospat di Danau Toba tidak melebihi baku mutu air;

2. Memanen eceng gondok dengan menggunakan cara yang tepat (akar ikut diambil dan diolah) sehingga tidak lagi memicu pertumbuhan eceng gondok yang lebih cepat;

3. Melibatkan seluruh stakeholders dalam rangka penyelamatan ekosistem Danau Toba melalui pengelolaan eceng gondok secara terpadu dengan program sosialisasi, pembinaan dan pelatihan pengembangan pemanfaatan eceng gondok;

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel pada tingkat signifikan 5%, maka dapat disimpulkan bahwa kedua rasio keuangan ini mampu membedakan kedua kelommpok

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karunia yang dilimpahkan-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini

Pelaksanaan terhadap negen sanan tua dalam suatu keluarga yang mempunyai lebih dari satu anak laki-laki (purusa) sebagai kewajiban- kewajiban sosial pada masyarakat

Principal component analysis (PCA) was used as a tool in grouping DN parents, SD and progenies of crossing based on characters including firmness, total soluble solid

Perbandingan pelarut 3 : 7 menyebabkan proses dispersi tidak berhasil karena polipaduan yang telah dicampur ibuprofen tidak dapat terdispersi dengan baik di dalam air terlihat

Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian ini untuk mengidentifikasi dan mengetahui populasi cacing tanah di sekitar lubang resapan biopori (LRB) yang diisi

Oleh karena itu, penyelesaian permasalahan dalam Toyota dilakukan secara sistematis, agar pada akhirnya setiap hasil dari suatu proses dapat diikuti dan

beragam “merek” aplikasi yang ada di perusahaan, mereka lebih cenderung memilih satu solusi yang berlaku untuk seluruh organisasi dan diatur secara terpusat agar