[PAPER TUTORIAL 1 FCE] February 16, 2017
Anak adalah berkat dan karunia dari Allah dalam sebuah keluarga hal ini menandakan bahwa keberadaan anak memang sangat penting dan perlu diperhatikan. Setiap dari mereka adalah penampungan gambar dan rupa Allah dan alasan untuk siapa Yesus mati karena itu mereka memilki kemungkinan yang abadi dan tidak terbatas (Knight , 2009, p. 253). Tuhan Yesus sendiri pun menyambut dan memberkati mereka dan mengatakan bahwa anak-anak seperti itulah yang empunya kerajaan Allah ( Markus 10:14). Hal ini cukup menjelaskan sifat dasar seorang anak singkatnya mereka merupakan cerminan gambar dan rupa Allah yakni, rendah hati, berhati murni terlepas dari natur dosa yang memang telah kita dapatkan bahkan sebelum kita terlahir di dunia ini, serta anak-anak mudah memaafkan orang lain, mereka mau menerima pengajaran, dan mau untuk percaya, namun tidak serta menerima itu secara gamblang meskipun pemikiran mereka belum sehebat pemikiran orang dewasa, mereka akan terus bertanya jika mereka belum memahami suatu hal, namun jika mereka memilki sumber bimbingan yang dapat dipercayai mereka akan mudah untuk percaya, khususnya bagi anak secara naluri akan langsung mempercayai orang tua.
Keluarga Kristen yang benar merupakan miniatur keluarga Allah dalam kekekalan dan merupakan kesaksian akan keluarga Allah (Simanjuntak & Ndraha, 2005, p. 29). Oleh karena itu dalam menjalankan perannya sebagai orang tua hendaknya mereka melandasakan pengajarannya dalam tulisan yang diilhamkan Tuhan yakni Alkitab sebagai sumber untuk mendidik orang dalam kebenaran (2 Timotius 3:16). Orang tua harus berperan sebagai imam bagi anak-anaknya menjadikan Firman Tuhan sebagai kesukaan keluarga dan mendidik mereka dalam nasehat Tuhan. Menjadi teladan bagi anaknya seperti dalam Mazmur 112 :1-3, yang menjelaskan besarnya pengaruh orang tua kepada anaknya bahwa, jika orang tuanya berada di jalan yang benar maka bukanlah sesuatu yang mustahil bagi anaknya untuk menjadi anak yang tangguh dan perkasa di mata Tuhan. Selain itu orang tua telah diperintahkan Tuhan untuk mengajar anaknya secara berulang-ulang dimanapun dan kapanpun itu (Ulangan 6:6-9) dan apabila perlu gunakan hukuman dalam mengajar anak demi kebaikan mereka (Amsal 23:13-14).
[PAPER TUTORIAL 1 FCE] February 16, 2017
tanggung jawab orang tua di sekolah. Guru selalu mengajar anak muridnya secara berulang-ulang sampai mereka dapat memahami pelajaran tersebut, juga menjadi teladan bagi muridnya karena guru juga merupakan role model bagi siswanya. Selain itu guru sebagai pendidik Kristen juga harus mampu bertindak sesuai pandangan Alkitab yakni sebagai pelayan, imam, dan penuntun bagi murid (Brummelen, 2006, p. 39). Guru sebagai pelayan ilmu pengetahuan harus melayani siswa dengan bakatnya dengan sepenuh hati, menjadi imam dalam memulihkan hubungan siswa yang retak baik itu dengan Tuhan ataupun dengan sesamanya serta menjadi penuntun dalam mengarahkan siswa ke jalan yang benar ke jalan yang Tuhan kehendaki. Contohnya saja jika siswa melakukan pelanggaran moral di sekolah seperti mencuri barang siswa lain. Sebagai pendidik Kristen kita tidak boleh langsung saja menghakimi anak itu namun kita harus menuntunnya ke jalan yang benar dengan menasehati dan mencari tahu alasan anak tersebut mencuri, mungkin karena relasinya dengan keluarga atau siswa lain kurang baik di situlah kita bertindak sebagai imam untuk memperbaiki hubungan yang rusak dengan memanggil orang tuanya atau dengan bimbingan konseling. Serta contohnya dalam kelas ketika kita mengajar kita tidak hanya memberi materi saja tetapi memberi pengetahuan mengenai nilai kehidupan yang sesuai pandangan Kristen .
REFERENSI :
Brummelen, H. V. (2006). Berjalan dengan Tuhan di dalam Kelas: Pendekatan Kristiani untuk Pembelajaran (2nd ed.) (U., Trans.). Lippo Karawaci, Tangerang: Universitas Pelita Harapan Press.
Knight, G. R. (2009). Filsafat & Pendidikan Sebuah Pendahuluan dari Perspektif Kristen (4th ed.) (C. E. Citraningtyas, Trans.). Lippo Karawaci, Tangerang: Universitas Pelita Harapan Press.