Resiko Obesitas Anak Mungkin Dipengaruhi oleh Saudara Kandung
Selama ini kita mengetahui bahwa orang tua memiliki peranan dalam obesitas pada anak baik secara genetik maupun dari lingkungan. Anak yang tidak memiliki orang tua obesitas, kemungkinan menderita obesitas sebesar 14% saja. Sedangkan bila salah satu orang tuanya obesitas memiliki resiko anak untuk menjadi obesitas sebesar 40% dan meningkat menjadi 80% bila kedua orang tuanya menderita obesitas.
Peran orang tua dalam lingkungan tentunya berperan sangat besar terutama orang tua yang mengontrol banyak aspek dalam kehidupan anak terutama dalam memilih dan menyediakan makanan pada anak serta menetapkan batasan jam menonton televisi dan bermain komputer/game. Karena itu, penanganan obesitas pada anak tidak hanya memberikan intervensi kepada anak saja tetapi juga orang tua agar orang tua mampu memberikan lingkungan dan mengubah gaya hidup anak menuju ke arah yang lebih sehat.
Namun sebuah penelitian terbaru menemukan bahwa peran saudara kandung (sibling) kemungkinan lebih besar daripada peran orang tua dalam obesitas pada anak-anak. Penelitian ini dilakukan di Amerika Serikat dengan menggunakan sampel sebanyak 10.244 keluarga secara nasional pada tahun 2011 yang datanya dianalisis pada tahun 2012-2013 dan hasilnya telah dipublikasikan di American Journal of Preventive Medicine bulan Oktober 2014. Sampel keluarga bervariasi termasuk jumlah anak dalam keluarga (satu dan dua anak) dan jenis kelamin anak-anak di dalam keluarga. Berikut adalah hasil yang didapatkan:
Subyek Faktor Resiko Besar Resiko
Anak tunggal (*) Obesitas orang tua 2,2
Anak I (**) Obesitas orang tua 2,3
Anak II (**) Obesitas orang tua Tidak berhubungan signifikan
Anak I Anak II obese 5,4
Anak II Anak I obese 5,6
Anak II (laki-laki) Anak I (laki-laki) obese 11,4
Anak II (perempuan) Anak I (perempuan) obese 8,6
(*) pada keluarga dengan satu anak (**) pada keluarga dengan dua anak
penelitian tersebut, yang sebenarnya menduga korelasi obesitas orang tua dan anak lebih kuat dibandingkan obesitas pada saudara kandung.
Karena terbatasnya penelitian, bagaimana mekanisme hubungan resiko obesitas antar saudara ini masih belum bisa dijelaskan. Menurut Pachucki, hal ini mungkin terjadi karena sesama saudara lebih banyak menghabiskan waktu bersama daripada orang tua (seperti bermain, makan bersama) dan seorang kakak adalah salah satu role model bagi adik sehingga banyak perilaku kakak ditiru oleh adiknya.
Berdasarkan penelitian ini diharapkan saudara bisa diikutsertakan dalam penanganan obesitas pada anak-anak terutama dalam pendidikan perilaku hidup yang sehat sehingga saudara (terutama kakak) bisa mempengaruhi saudaranya yang obesitas untuk mengubah perilaku ke arah yang lebih sehat. Sedangkan untuk penelitian selanjutnya diharapkan bisa dilakukan penelitian berulang untuk memperkuat hubungan korelasi ini serta dapat menjawab bagaimana mekanisme saudara saling mempengaruhi resiko obesitas satu sama lain.
Kepustakaan:
Hidayati, Siti Nurul, Rudi Irawan dan Boerhan Hidayat. 2009. Obesitas Pada Anak, (Online), (old.pediatrik.com/buletin/06224113652-048qwc.pdf, diakses 26 Juni 2015).
Pachucki, Marck C., Michael F. Lovenheim dan Matthew Harding. 2014. Within-Family Obesity Associations. American Journal of Preventive Medicine. Vol. 47, Hal.: 382–391.
