• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KESIAPAN DAN BEBAN MENGAJAR GUR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGARUH KESIAPAN DAN BEBAN MENGAJAR GUR"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KESIAPAN DAN BEBAN MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA THERESIANA SALATIGA

Arnywaty Cornalia B Universitas Kristen satyawacana

arnywatycornalia16@gmail.com

ABSTRAK

Tujuan dari peneitian ini untuk mengetahui pengaruh kesiapan dan beban mengajar guru terhadap kemandirian belajar dan prestasi belajar siswa, Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif kuantitatif dengan menggunakan kuesioner. Sampel penelitian adalah berjumlah 30 orang siswa/I di SMA Theresian Salatiga. Analisis data dilakukan dengan perhitungan statistik melalui. Analisis data menggunakan perhitungan statistik dengan Software SPSS (Statistical Program Smart Solution) Ver.17.0 For Windows. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesiapan mengajar guru berpengaruh terhadap kemandirian dan prestasi belajar siswa. kesiapan mengajar guru 84%, kategori baik. Kesiapan mengajar guru yang diberikan kepada siswa berpengaruh positif pada prestasi belajar siswa.

Kata Kunci: Kesiapan Mengajar Guru,Kemandirian,Prestasi Belajar I. Pendahuluan

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Sementara disisi yang lain guru harus menunjukkan kinerjanya, karena guru ujung tombak pendidikan. Guru adalah suatu profesi, Oleh karena itu, meskipun guru-guru tersebut telah dipersiapkan dan dibekali dengan sejumlah kompetensi profesional untuk dapat melaksanakan tugas-tugas kependidikan.

(2)

dalam merencanakan dan melaksanakan proses belajar mengajar (Oemar Hamalik, 9:2005). Kemampuan ini dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai pengajar. Belajar dan mengajar terjadi pada saat berlangsungnya interaksi antara guru dengan siswa untuk mencapai tujuan pengajaran. Sebagai proses, belajar dan mengajar memerlukan perencanaan yang seksama, yakni mengkoordinaksikan unsur-unsur tujuan, bahan pengajaran, kegiatan belajar mengajar, metode dan alat bantu mengajar serta penilaian evaluasi seperti merencanakan rencana belajar atau RPP berupa pelaksanaan kegiatan atau proses belajar mengajar dan strategis atau metode mengajar, kesiapan kepribadian yang meliputi kesiapan fisik, kesiapan mental, kompetensi/kemampuan dasar, penguasaan guru seperti menguasai bahan belajar, kemampuan mendiagnosa tingkah laku siswa, kemampuan melaksanakan proses pengajaran, kemampuan mengukur hasil belajar siswa. Menggunakan atau pendekatan mengajar (seperti penggunaan alat peraga dan modul praktik) atau cara tertentu yang dinilai lebih efektif dan efesien.

B. Rumusan Masalah

a. Bagaimana pengaruh kesiapan dan beban mengajar guru dalam melaksanakn proses belajar di Sma Theresiana Salatiga?

b. Bagaimana pengaruh kesiapan dan beban mengajar guru untuk meningkatkan prestasi belajar siswa di Sma Theresiana Salatiga?

C. Tujuan penelitian

a. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kesiapan guru dalam mengajar untuk meningkatkan prestasi belajar siswa di SMA Theresiana Salatiga

b. Untuk mengetahui pengaruh kesiapan mengajar guru untuk meningkatkan prestasi belajar siswa di SMA Theresiana Salatiga

D. Manfaat Penelitian

Melalui penelitian ini, pembaca mendapatkan informasi yang berkaitan dengan pengaruh kesiapan dan bebaban mengajar guru, terhadap kemandirian dan prestasi belajar siswa.

II. LANDASAN TEORI

A. Pengertian Kesiapan Guru

(3)

mengajar. Kesiapan dalam kamus psikologi diartikan suatu titik kematangan untuk menerima atau mempraktekan tingkah laku tertentu (Dali Gulo:1983).

Suharsimi Arikunto (2001:54), memberikan arti terhadap kesiapan dari seorang guru bahwa kesiapan adalah suatu kompetensi sehingga seseorang yang mempunyai kompetensi berarti seseorang tersebut memiliki kesiapan yang cukup untuk berbuat sesuatu.

Menurut Nana Sudjana (1999) berpendapat bahwa ada tiga hal pokok yang harus diperhatikan guru dalam melaksanakan strategi mengajar. Pertama adalah tahap mengajar (merencanakan rencana belajar), Kedua adalah menggunakan atau pendekatan mengajar (alat peraga) dan tahap Ketiga prinsip mengajar (persiapan mental). Mempersiapkan diri sebelum mengajar menurut tiga aspek tersebut akan membuat pengajar siap serta penuh percaya diri untuk memasuki ruangan kelas, karena pengajar tersebut telah mengetahui cara yang akan digunakan untuk menjelaskan bahan pelajaran. Potensi-potensi tersebut pada dasarnya sama dengan yang dikemukakan oleh Nana Sudjana (1999). Persiapan yang baik sangat perlu untuk mendapatkan atau memperoleh hasil yang maksimal. Ketiga tahapan tersebut harus ditempuh pada setiap saat melaksanakan pengajaran. Satu tahap ditinggalkan, sebenarnya tidak dapat dikatakan proses pengajaran pada dasarnya konsep persiapan dalam melaksanakan proses belajar mengajar adalah konsep yang sangat baik, namun implementasi dalam proses persiapan ini memerlukan waktu yang cukup panjang.

(4)

kemampuan dalam merencanakan dan melaksanakan proses belajar mengajar (Oemar Hamalik 2005).

B. HIPOTESIS PENELITIAN

a. Kesiapan mengajar guru berpengaruh pada kemadirian belajar siswa b. Pendidikan ayah dan ibu berpengaruh pada prestasi belajar siswa

II. METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode analitik deskripsi kuantitatif dan verifikatif. Metode deskriptif yaitu metode yang menggambarkan fakta dan kejadian pada objek yang diteliti dan verifikatif yaitu metode yang dilakukan untuk menguji hipotesis. Pengumpulan data dilakukan dengan data menggunakan lembar kuesioner. Sampel yang digunakan adalah siswa/I yang berjumlah sebanyak 30 orang. Analisis data menggunakan perhitungan statistic dengan Software SPSS (Statistical Program Smart Solution) Ver.17.0 For Windows. III. HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam penelitian ini penulis ingin mengolah data untuk menemukan solusi bagi guru, untuk melakukan peningkatan kemandirian dan prestasi belajar siswa, sehingga mutu pendidikan dapat meningkat. Dalam penelitian ini variabel yang diteliti, yaitu: Variable Independent (X) adalah pengaruh kesiapan dan beban mengajar guru, pendidikan ayah dan ibu Sedangkan untuk variabel Dependent (Y) prestasi belajar siswa. dengan menyertakan uji linearitas, uji normalitas, uji autokorelasi, uji korelasi dan uji determinan.

a. Data: No

. Kemandirian Belajar PrestasiJumlah Prestasi Belajar

1 2 3 4 5 6 7 8 9 1

0

1. 3 3 4 3 4 3 2 3 3 4 32 3,2

2. 4 3 4 4 3 3 2 3 3 4 33 3,3

3. 3 4 3 2 3 3 4 3 3 4 32 3,2

4. 3 4 2 3 2 3 3 3 3 2 28 2,8

5. 2 2 4 2 2 2 4 4 3 2 29 2,9

6. 4 3 4 3 2 2 2 2 4 2 28 2,8

7. 3 4 2 4 2 4 2 4 4 3 32 3,2

8. 2 2 2 3 3 4 2 2 3 3 26 2,6

(5)

10

. 4 2 3 4 3 4 3 3 3 4 33 3,3

11

. 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 31 3,1

12

. 2 2 2 4 4 3 4 3 2 4 30 3,0

13

. 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 30 3,0

14 .

4 4 4 2 4 3 2 3 3 3 32 3,2

15 .

2 3 2 3 2 2 3 2 3 2 24 2,4

16

. 3 2 3 4 2 2 4 3 2 4 29 2,9

17

. 4 2 4 4 2 2 2 2 4 4 30 3,0

18

. 2 3 2 3 2 3 2 2 4 2 25 2,5

19

. 2 4 3 3 4 3 2 2 2 2 27 2,7

20

. 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 27 2,7

21 .

4 2 2 4 3 4 3 2 2 3 29 2,9

22

. 3 4 3 3 2 4 4 2 3 4 32 3,2

23

. 4 2 4 2 4 4 2 2 3 4 31 3,1

24

. 4 3 3 4 4 2 3 2 2 4 31 3,1

25

. 3 2 2 4 2 2 4 3 3 3 28 2,8

26

. 3 2 3 3 2 3 3 4 2 3 28 2,8

27

. 2 3 3 2 3 3 2 4 3 3 28 2,8

28 .

2 3 4 4 2 2 2 2 3 4 28 2.8

29

. 4 4 3 2 2 2 3 3 3 4 30 3,0

30

. 3 3 2 3 4 4 4 3 4 4 30 3,0

No. Kesiapan Mengajar Guru Jumlah Kesiapan

Mengajar Guru Kesiapan Mengajar Pend Ayah Pend Ibu 1 1 1 2 1 3 14 1 5 1 6

17 18 1 9

20

1. 3 4 3 4 3 2 4 2 3 3 31 3,1 3 4

2. 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 33 3,3 4 3

3. 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 29 2,9 2 2

(6)

5. 3 2 2 3 2 4 2 4 2 3 25 2,5 1 2

6. 3 4 4 2 2 3 3 3 3 3 30 3,0 2 4

7. 2 2 3 3 4 4 3 3 3 4 31 3,1 3 3

8. 3 2 2 2 3 4 2 2 2 3 25 2,5 2 3

9. 3 2 2 2 3 4 2 2 2 3 30 3,0 4 2

10

. 2 3 2 2 3 3 2 3 3 2 25 2,5 2 1

11

. 4 3 3 4 2 2 3 4 3 4 32 3,2 2 2

12

. 3 3 4 3 4 2 4 3 2 3 31 3,1 1 3

13 .

3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 30 3,0 3 2

14

. 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 36 3,6 4 4

15

. 4 4 4 4 4 4 2 3 3 3 35 3,5 2 2

16

. 3 4 2 3 4 3 4 4 3 4 34 3,4 2 3

17

. 3 4 3 3 3 3 3 2 3 4 31 3,1 3 4

18

. 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 33 3,3 4 2

19

. 3 3 4 3 3 3 4 3 3 2 31 3,1 2 2

20 .

3 3 3 3 4 4 2 4 2 3 31 3,1 4 3

21

. 4 2 3 3 3 3 2 4 3 4 31 3,1 2 2

22

. 4 4 2 3 4 3 4 2 4 4 34 3,4 3 4

23

. 3 2 2 2 4 2 3 2 2 3 25 2,5 1 4

24

. 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 34 3,4 2 3

25

. 3 3 4 2 3 3 4 3 3 3 31 3,1 4 2

26 .

3 3 3 3 2 3 3 3 2 4 31 3,1 4 2

27 .

3 4 3 2 3 4 3 4 3 3 33 3,3 3 1

28

. 3 4 4 2 2 4 3 4 3 4 33 3,3 2 3

29

. 4 2 3 3 3 4 2 3 4 3 31 3,1 2 2

30

. 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 38 3,8 3 4

(7)

Digunakan untuk mengetahui hubungan antar variabel, apakah linear atau tidak. Caranya adalah buka data kemudian Analize – Regression Linear masukan prestasi belajar siswa pada kolom dependent dan pengaruh kesiapan mengajar gurup, pendidikan ayah dan pendidikan ibu – ok, maka akan muncul output sebagai berikut:

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 3,049 ,427 7,142 ,000

kesiapanmengajar -,107 ,156 -,148 -,689 ,497

pendidikanayah ,011 ,049 ,047 ,228 ,821

pendidikanibu ,075 ,047 ,316 1,617 ,118

a. Dependent Variable: prestasi

Dari perhitungan diatas dapat dilihat bahwa hasilnya adalah positif, jadi variabel – variabel diatas adalah linear.

2. Uji Normalitas

Buka data kemudian Analyze - Regression – Linear. Masukkan variabel Y pada kotak sebelah kiri ke kotak Dependent, dan variabel X1, X2 ke kotak Independent(s) dengan mengklik tombol tanda panah. Kemudian pilih Save. Centang pilihan Unstandardized pada bagian Residuals, kemudian pilih Continue dan pada tampilan awal pilih tombol OK, akan menghasilka variabel baru bernama Unstandardized Residual (RES_1). Selanjutnya Analyze Descriptive Statistics - Descriptives. Centang pilihan Kurtosis dan Skewness dan kemudian Continue dan pilih OK. Maka akan muncul output sebagai berikut: Descriptive Statistics N Minim um Maxim um Mean Std. Deviation Skewness Kurtosis Statist ic Statisti c Statisti c Statist ic Statistic Statist ic Std. Error Statist ic Std. Error kesiapanmen

gajar 30 2,50 3,80

3,106

7 ,31833 -,361 ,427 ,360 ,833 pendidikanay

ah 30 1 4 2,60 ,968 ,185 ,427 -1,003 ,833

pendidikanib

(8)

Valid N

(listwise) 30

Terlihat bahwa rasio skweness= 0,36 sedang rasio kurtosis = 0,36 karena rasio skweness dan rasio kurtosis berada diantara -2 hingga +2, maka dapat disimpulkan bahwa distribusi data adalah normal.

3. Uji Autokorelasi

Lakukan regresi untuk data diatas seperti pada Uji Normalitas. Setelah itu pilih statistic, maka akan muncul tampilan seperti dibawah ini. Kemudian centang pilihan Durbin Watson, setelah itu pilih tombol Continue dan selanjutnya klik Ok. Maka akan muncul tampilan output sebagai berikut:

Model Summaryb Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1 ,305a ,093 -,012 ,23130 1,726

a. Predictors: (Constant), pendidikanibu, pendidikanayah, kesiapanmengajar b. Dependent Variable: prestasi

Berdasarkan tabel diatas, hasil Durbin-Watson adalah 1,726 sehingga dapat disimpulkan bahwa model ini memiliki autokorelasi positif.

4. Uji Korelasi

Buka data kemudian pilih Analize – Correlate – Bivariate – masukan variabel prestasi belajar siswa, kesiapan mengajar guru, pendidikan ayah dan pendidikan ibu ke kolom variabel, pilih Kendals tau_b – OK. Maka akan muncul output sebagai berikut:

Correlations

prestasi kesiapanmeng ajar

pendidikanaya h

Pendidikanibu

Prestasi

Pearson Correlation 1 -,037 ,003 ,276

Sig. (2-tailed) ,846 ,987 ,139

N 30 30 30 30

Kesiapanmengajar

Pearson Correlation -,037 1 ,423* ,289

Sig. (2-tailed) ,846 ,020 ,121

N 30 30 30 30

Pendidikanayah

Pearson Correlation ,003 ,423* 1 ,059

Sig. (2-tailed) ,987 ,020 ,756

N 30 30 30 30

Pendidikanibu Pearson Correlation ,276 ,289 ,059 1

(9)

N 30 30 30 30 *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Jadi variabel yang mempengaruhi prestasi belajar siswa adalah kesipan mengajar guru 84%, Pendidikan ayah 9% pendidikan ibu 13%

5. Uji Determinan

Buka data kemudian analize – regression – linear – masukan variabel prestasi belajar siswa pada kolom dependent dan variabel kesiapan mengajar, pendidikan ayah dan pendidikan ibu belajar pada kolom independent – pilih stepwise pada method – OK. Maka akan muncul output sebagai berikut

Variables Entered/Removeda Model Variables

Entered

Variables Removed

Method

1

pendidikanibu, pendidikanaya h,

kesiapanmeng ajarb

. Enter

(10)

Jadi diantara variabel kesiapan mengajar, pendidikan ayah dan pendidikan ibu memiliki peran untuk menentukan dalam peningkatan prestasi belajar siswa. Sehingga kedua variabel sama – sama mempengaruhi prestasi belajar siswa, tetapi yang lebih dominan adalah kesiapan guru dalam mengajar. Dengan adanya dua variabel tersebut terutama kemampuan guru dalam memberikan pemebelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa dan berkualitas, maka secara tidak langsung prestasi siswa pasti akan meningkat, sehingga akan menghasilkan sekolah yang bermutu, dan yang paling utama prestasi belajar siswa/I dalam suatu lembaga pendidikan di sekolah. Hasil keseluruhan dari perhitungan data diatas adalah sebagai berikut:

1. Kesiapan mengajar guru, pendidikan ayah, pendidikan ibu yang diterima oleh siswa berpengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa. Hasil pengujian besarnya pengaruh kesiapan mengajar guru di terima oleh siswa terhadap prestasi belajar termasuk korelasi baik yaitu: 84% kesiapan mengajar guru, pendidikan ayah 9% dan pendidikan ibu 13% Dengan demikian hipotesis pertama diterima oleh siswa, terhadap prestasi belajar.

2. Kesiapan mengajar guru yang diberikan kepada siswa secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa.Supervisi akademik yang diterima guru dan motivasi belajar yang diberikan pada siswa secara bersama sama berpengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa.

Hasil kesiapanmengajar guru Hasilnya pengujian pengaruh supervisi akademik dan motivasi belajar oleh guru secara bersama sama berpengaruh positif terhadap prestasi belajar ditunjukkan pada hasil uji korelasi yang menyatakan keduanya sama sama berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Dibuktikan dengan adanya tanda bintang satu (*) pada angka yang tertera pada kolom. Dengan demikian hipotesis ketiga, kesiapan mengajar guru, pendidikan ayah, pendidikan ibu berpengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa.

Berdasarkan uji hipotesis mengenai variabel – variabel korelasi dan regresi yang signifikan dengan kategori baik. Variabel tersebut memberikan pengaruh yang dominan dibandingkan faktor – faktor lain dalam meningkatkan prestasi belajar siswa di SMA Theresiana Salatiga.

(11)

Prestasi belajar siswa akan optimal, jika didukung oleh pihak sekolah terutama guru sebagai fasilitator yang mengajar dalam sekolah tersebut. Upaya untuk meningktkan kualitas sekolah harus dimulai dari internal sekolah itu sendiri, setiap sekolah mempunyai keinginan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa/I nya. Namaun prestasi belajar siswa/I tidak terlepas dari dukungan dan dorongan bahkan kerja keras guru dalam menyipakan materi atau bahan ajar, untuk meningkatkan mutu pendidikan dan menjadikan siswa/I nya berprestasi. Jika hal ini kurang di perhatikan makamutu pendidikan dan prestasi belajar siswa/I juga menurun.

IV. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan di SMA Theresiana Salatiga, maka pengaruh kesiapan mengajara guru, pendidikan ayah, dan pendidikan ibu

yang diberikan pada siswa terhadap prestasi belajar siswa termasuk dalam kategori baik, yaitu sebesar 84% mempengaruhi prestasi belajar siswa/I, tetapi pelu ada peningkatan dalam kesiapan mengajar guru.

A. Saran

Guru lebih menyiapkan materi pembelajar sebelum melaksanakan proses pembelajaran karena Peran guru dalam kelas sangatlah penting dan membawah dapak besar untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. karena guru yang lebih mengetahui setiap kebutuhan siswa/I di kelas.

Lampiran I Data Mentah No

.

Kemandirian Belajar Jumlah Prestasi

Prestasi Belajar

1 2 3 4 5 6 7 8 9 1

0

1. 3 3 4 3 4 3 2 3 3 4 32 3,2

(12)

3. 3 4 3 2 3 3 4 3 3 4 32 3,2

4. 3 4 2 3 2 3 3 3 3 2 28 2,8

5. 2 2 4 2 2 2 4 4 3 2 29 2,9

6. 4 3 4 3 2 2 2 2 4 2 28 2,8

7. 3 4 2 4 2 4 2 4 4 3 32 3,2

8. 2 2 2 3 3 4 2 2 3 3 26 2,6

9. 4 3 3 2 3 4 3 2 3 3 30 3,0

10

. 4 2 3 4 3 4 3 3 3 4 33 3,3

11

. 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 31 3,1

12

. 2 2 2 4 4 3 4 3 2 4 30 3,0

13

. 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 30 3,0

14

. 4 4 4 2 4 3 2 3 3 3 32 3,2

15 .

2 3 2 3 2 2 3 2 3 2 24 2,4

16 .

3 2 3 4 2 2 4 3 2 4 29 2,9

17

. 4 2 4 4 2 2 2 2 4 4 30 3,0

18

. 2 3 2 3 2 3 2 2 4 2 25 2,5

19

. 2 4 3 3 4 3 2 2 2 2 27 2,7

20

. 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 27 2,7

21

. 4 2 2 4 3 4 3 2 2 3 29 2,9

22 .

3 4 3 3 2 4 4 2 3 4 32 3,2

23

. 4 2 4 2 4 4 2 2 3 4 31 3,1

24

. 4 3 3 4 4 2 3 2 2 4 31 3,1

25

. 3 2 2 4 2 2 4 3 3 3 28 2,8

26

. 3 2 3 3 2 3 3 4 2 3 28 2,8

27

. 2 3 3 2 3 3 2 4 3 3 28 2,8

28

(13)

29

. 4 4 3 2 2 2 3 3 3 4 30 3,0

30

. 3 3 2 3 4 4 4 3 4 4 30 3,0

No

. Kesiapan Mengajar Guru KesiapanJumlah

Mengajar Guru

Kesiapan

Mengajar PendAyah PendIbu

1

1 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1. 3 4 3 4 3 2 4 2 3 3 31 3,1 3 4

2. 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 33 3,3 4 3

3. 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 29 2,9 2 2

4. 4 2 2 3 2 3 3 4 3 2 28 2,8 2 1

5. 3 2 2 3 2 4 2 4 2 3 25 2,5 1 2

6. 3 4 4 2 2 3 3 3 3 3 30 3,0 2 4

7. 2 2 3 3 4 4 3 3 3 4 31 3,1 3 3

8. 3 2 2 2 3 4 2 2 2 3 25 2,5 2 3

9. 3 2 2 2 3 4 2 2 2 3 30 3,0 4 2

10

. 2 3 2 2 3 3 2 3 3 2 25 2,5 2 1

11 .

4 3 3 4 2 2 3 4 3 4 32 3,2 2 2

12 .

3 3 4 3 4 2 4 3 2 3 31 3,1 1 3

13

. 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 30 3,0 3 2

14

. 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 36 3,6 4 4

15

. 4 4 4 4 4 4 2 3 3 3 35 3,5 2 2

16

. 3 4 2 3 4 3 4 4 3 4 34 3,4 2 3

17

. 3 4 3 3 3 3 3 2 3 4 31 3,1 3 4

18 .

3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 33 3,3 4 2

19

. 3 3 4 3 3 3 4 3 3 2 31 3,1 2 2

20

. 3 3 3 3 4 4 2 4 2 3 31 3,1 4 3

21

. 4 2 3 3 3 3 2 4 3 4 31 3,1 2 2

22

. 4 4 2 3 4 3 4 2 4 4 34 3,4 3 4

23

. 3 2 2 2 4 2 3 2 2 3 25 2,5 1 4

(14)

. 25

. 3 3 4 2 3 3 4 3 3 3 31 3,1 4 2

26

. 3 3 3 3 2 3 3 3 2 4 31 3,1 4 2

27

. 3 4 3 2 3 4 3 4 3 3 33 3,3 3 1

28

. 3 4 4 2 2 4 3 4 3 4 33 3,3 2 3

29

. 4 2 3 3 3 4 2 3 4 3 31 3,1 2 2

30 .

4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 38 3,8 3 4

Lampiran II Instrumen

No. Pertanyaan Jawaban

SS S TS STS

1. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyalurkan kemampuan berpendapat tentang ide-ide dari masing-masing siswa

2. Guru mendorong mengungkapkan ide-ide baru tentang materi yang dibahas dalam proses belajar mengajar 3. Guru membangkitkan keaktifan siswa dalam setiap

kegiatan seperti bertanya, menjawab, dan menengahi. 4. Guru menarik perhatian siswa dengan cara mengaitkan

materi pelajaran dengan diri siswa (misalnya dengan pengalaman mereka)

5. Guru menggunakan sumber belajar yang sesuai dengan kompetensi yang dikembangkan

6. Guru terampil atau mengusai alat bantu pembelajaran yang tersedia dan sesuai dengan materi yang diajarkan 7. Guru membuat alat bantu pembelajaran sesuai dengan

kompetensi yang dikembangkan

8. Guru memilih jenis peran yang akan dilakukan oleh siswa sesuai dengan materi yang disampaikan

9. Guru membimbing kerja sama antar siswa dalam memainkan peran

10. Guru menjadi seorang pembimbing dalam proses bermain peran

(15)

12. Guru memberi pengertian tentang apa yang tercantum dalam materi

13. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpartisipasi dalam proses pembelajaran

14. Guru memberikan kegiatan belajar di luar kelas

15. Guru mengefisienkan waktu untuk melakukan kegiatan belajar

16. Guru mengulang materi yang diberikan sebelum di mengerti oleh siswa pada proses pembelajaran

17. Guru mendorong siswa untuk berperan melakukan tugas dalam proses diskusi

18. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan interaksi antar kelompok satu dengan kelompok lain

19. Guru menimbulkan rasa percaya diri setelah melakukan diskusi

(16)

DAFTAR PUSTAKA

Aritonang, Keke T. "Kompensasi Kerja, Disiplin Kerja Guru dan Kinerja Guru SMP Kristen BPK PENABUR Jakarta." Jurnal Pendidikan Penabur 4.4 (2005): 1-16.

Evanita, Eka Lusia. Analisis Kompetensi Pedagogik dan Kesiapan Guru Sekolah Menengah Atas dalam Mendukung Implementasi Kurikulum 2013. Diss. Universitas Negeri Semarang, 2013.

Ismanto. 2007. Ananlisis Data Kuantitatif. Jakarta: UI Press.

Merta, I Nyoman. 2015. Kontribusi Supervisi Akademik, Iklim Kerja, dan Kompetensi

Profesional terhadap Kinerja Guru Dalam Mengelola Proses Pembelajaran. Jurnal

Penelitian Pasca Sarjana Undiskha. Vol 5 No 1.

Moleong, Lexy. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung:Remaja Rosdakarya. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005Tentang Standar Nasional Pendidikan

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, R & D. Bandung:Penerbit Alvabeta. Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Usman, Husaini. 2014. Manajemen Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan.YogyaKarta: Bumi Aksara.

(17)

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan penjelasanjudul di atas, maka dapat ditegaskan bahwa yang dimaksud dengan judul skripsiini adalah bagaimana eksistensi lembaga keuangan mikro dan

supaya tahu perbaikan apa yang harus dilakukan Saya akan duduk di bangku paling depan agar dapat lebih memahami penjelasan yang disampaikan oleh guru Saya akan memantau hafalan

Salah satu sasaran yang hendak dituju oleh berbagai macam hermeneutik, menurut Ricoeur adalah perjuangan melawan distansi kultural, yaitu penafsir harus mengambil jarak,

Dari penelitian ini diketahui bahwa PPATK adalah lembaga yang independen dengan kewenangan, pencegahan dan pemberantasan pencucian uang, pengeolahan data transaksi

pemeliharaan/perbaikan maupun data lainnya yang dipandang perlu. Hasil penelitian tersebut dituangkan dalam bentuk Berita Acara dengan melampirkan data kerusakan, laporan hilang

Program pengajaran di Cyber Robot Bekasi harus melakukan pembaruan sistem yaitu dari sistem manual (modul kertas) menjadi sistem terkomputerisasi berbasis web

Berdasarkan aspek teknis kapal pukat cincin, alat penangkapan ikan pukat cincin dan alat bantu penangkapan ikan rumpon, unit pukat cincin seharusnya dioperasikan

Oleh sebab itu, penilaian perlu dkuasi oleh guru untuk mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan seperti yang diungkapkan