• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Dan Fungsi Saraf Otak Manusia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Sistem Dan Fungsi Saraf Otak Manusia"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Sistem Dan Fungsi Saraf Otak Manusia

Supyan Tsauri (102012190) Amanda Damayanti Pabisa (102013265)

Rendy Cendranata (102014017) Meidy Lim (102014020) Nurul Siti Khodijah (102014117)

Yosepha Vebrianti (102014147) Ricko (102014174)

Stefania Marlina Cono (102014176) Azreena Hanim Binti Haris Yafee (102014230)

B2

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jl. Terusan Arjuna No. 6, Jakarta Barat 11510

No.Telp (021)5694-2061 Abstrak

Sistem saraf merupakan salah satu sistem koordinasi yang bertugas menyampaikan rangsangan dari reseptor untuk dideteksi dan direspon oleh tubuh. Sistem saraf memungkinkan makhluk hidup tanggap dengan cepat terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan luar maupun dalam. Untuk menanggapi rangsangan, ada tiga komponen yang harus dimiliki oleh sistem saraf, yaitu, pertama reseptor . Reseptor adalah alat penerima rangsangan atau impuls. Pada tubuh kita yang bertindak sebagai reseptor adalah organ indera. Kedua, penghantar impuls, dilakukan oleh saraf itu sendiri. Saraf tersusun dari berkas serabut penghubung (akson). Pada serabut penghubung terdapat sel-sel khusus yang memanjang dan meluas. Sel saraf disebut neuron. Efektor, adalah bagian yang menanggapi rangsangan yang telah diantarkan oleh penghantar impuls. Ketiga, efektor yang paling penting pada manusia adalah otot dan kelenjar. Kata kunci: Saraf, reseptor, efektor

Abstract

(2)

stimuli, there are three components that must be owned by the nervous system which first is the receptor. Receptor is a receiver of stimulation or impulse. On our bodies that act as receptors are sensory organs. Secondly is the conductor impuls, which is carried by the nerve itself. Nerves are composed from a bundle of connective fibers (axons). At the connecting fiber possess specialized cells that extend and expands. Nerve cells called neuron. Effector, is part of the response to stimuli that have been delivered by the impulse conductor. Third, the most important effector in humans is muscle and gland.

Keyword: Nerve, receptor, effector

Pendahuluan

Manusia tidak dapat mempertahankan hidupnya jika ia tidak tahu adanya bahaya yang mengancam atau menimpa dirinya. Adanya bahaya dapat diketahui dengan jalan melihat, mendengar, mencium, dan merasakan rasa-nyeri, rasa-raba, rasa-panas, rasa-dingin, dan sebagainya. Inilah yang disebut sebagai sistem sensorik. Sistem ini menerima ribuan informasi kecil dari berbagai organ sensoris dan kemudian mengintegrasikan untuk menentukan reaksi yang harus dilakukan tubuh. Sebagian terbesar kegiatan sistem saraf berasal dari pengalaman sensoris dari reseptor sensoris, baik berupa reseptor visual, reseptor auditorius, reseptor raba di permukaan tubuh, atau jenis reseptor lain. Pengalaman sensoris ini dapat menyebabkan suatu reaksi segera, atau kenangannya dapat disimpan di dalam otak selama bermenit-menit, berminggu-minggu, atau bertahun-tahun dan kemudian dapat membantu menentukan reaksi tubuh di masa yang akan datang. Sistem sensorik menempatkan manusia berhubungan dengan sekitarnya. Sensasi dapat dibagi menjadi 4 jenis, yaitu superfisial, dalam, viseral, dan khusus. Sensasi superfisial, disebut juga perasaan ekteroseptif atau protektif, yang mengurus rasa-raba, rasa-nyeri, rasa-suhu. Sensasi dalam, yang disebut juga sebagai sensasi proprioseptif mencakup rasa gerak (kinetik), rasa sikap (statognesis) dari otot dan persendian, rasa getar (pallesthesia), rasa tekan-dalam, rasa nyeri dalam otot. Sensasi viseral (interoseptif) dihantar melalui serabut otonom aferen dan mencakup rasa lapar dan rasa nyeri pada visceral.

Skenario 2

(3)

Pembahasan

Struktur Otak Dan Saraf

Sistem saraf adalah unik dalam kompleksitas besar dari proses pemikiran dan tindakan kontrol yang dapat dilakukan. Sistem ini menerima jutaan informasi setiap menit dari saraf sensorik yang berbeda dan organ sensorik dan kemudian mengintegrasikan informasi ini untuk menentukan respon sesuai yang akan dibuat oleh tubuh.

Struktur Otak

Banyak atau mayoritas aktivitas bawah sadar tubuh dikontrol di daerah otak yang lebih rendah atau tingkat subkortikal yaitu di medula, pons, mesensefalon, hipotalamus, talamus, serebelum, dan basal ganglia dan setiap daerah ini memiliki fungsi tertentu:1

1. Medula

Fungsi-fungsi tak sadar meliputi regulasi denyut jantung, tekanan darah, pernapasan, dan pencernaan. Tidur dan gairah, kendali motorik, sensorik dan menyampaikan ke korteks semua tugas penting lain dari struktur ini. Fungsi penting lain dari medula adalah untuk mengatur tindakan refleks yang melibatkan wajah dan tenggorokan.

2. Pons

Bertindak sebagai jalur untuk mentransfer sinyal antara otak besar dan otak kecil; membantu mengirimkan sinyal saraf kranial keluar dari otak dan ke wajah dan telinga; dan mengendalikan fungsi yang tidak disadari tertentu seperti respirasi, mengunyah, menelan, dan kesadaran. Pons juga memainkan peran dalam pendengaran.

3. Mesensefalon

Mengatur refleks mata seperti penyempitan pupil mata, dan juga merupakan pusat pendengaran.

(4)

Hipotalamus adalah bagian otak yang bertanggung jawab untuk produksi hormon. Hormon yang dihasilkan oleh daerah otak ini dari mengatur suhu tubuh, rasa haus, rasa lapar, tidur, ritme sirkadian, suasana hati (mood), gairah seks, dan pelepasan hormon lain di dalam tubuh.

5. Thalamus

Selain indra penghidu, semua proses sensorik lainnya melibatkan inti talamus menerima sinyal sensorik yang kemudian diarahkan ke area kortikal yang relevan. Talamus berperan dalam mengendalikan sistem motorik otak yang bertanggung jawab untuk gerakan tubuh sukarela dan koordinasi.

6. Cerebellum

Mempunyai fungsi utama dalam koordinasi gerakan otot yang terjadi secara sadar, keseimbangan, dan posisi tubuh. Bila ada rangsangan yang merugikan atau berbahaya, maka gerakan sadar yang normal tidak mungkin dilaksanakan.

7. Basal Ganglia

Struktur di otak yang membantu mengontrol gerakan tubuh. Kontrol motor halus, di mana gerakan dimulai, berlangsung dan berakhir seperti yang diharapkan, sebagian dikoordinasikan oleh basal ganglia. Fungsi dari basal ganglia dapat terganggu oleh penyakit tertentu, menyebabkan kesulitan dalab berbicara serta gerakan.1

Struktur Saraf

(5)

pada cabang berikutnya dengan membentuk pelebaran yang disebut end bulbs, yang berinteraksi dengan neuron lainnya atau dengan sel bukan saraf, membentuk sebuah struktur yang disebut sinaps. Sinaps ini memindahkan (transmit) informasi ke sel berikutnya (komunikasi), entah itu sel saraf, otot, atau kelenjar.2,3

Pada akson, ada bagian yang dinamakan sebagai bukit akson (axon hillock), yang adalah daerah pada badan sel tempat akson bercabang. Pada daerah ini impuls yang dihantarkan ke akson umumnya dibangkitkan. Banyak akson dalam sistem saraf pada manusia yang dibungkus oleh lapisan insulasi yang disebut sebagai selubung mielin (myelin sheath), yang dibentuk oleh yang namanya Sel Schwann. Jika pada SSP, yang menghasilkan selubung mielin adalah oligodendrosit.2

Sel saraf juga dapat dibedakan menurut ukuran dan bentuk daripada prosesusnya, antara lain: saraf bipolar (bipolar neurons), merupakan saraf yang hanya memiliki satu dendrit (tentu dendrit tersebut tetap bercabang) dan satu akson; saraf multipolar (multipolar neurons), merupakan saraf yang memiliki lebih dari dua prosesus, satu prosesusnya adalah akson dan sisanya adalah prosesus untuk dendrit; yang terakhir adalah saraf pseudounipolar (pseudounipolar neurons), di mana ia memiliki prosesus tunggal yang dekat dengan perikarion dan kemudian terpisah menjadi dua bagian/cabang. Prosesus tersebut membentuk huruf T, di mana satu cabangnya menuju ke perifer, satu cabangnya lagi menuju sistem saraf pusat. Pada saraf pseudounipolar, stimulus/rangsang yang masuk melalui dendrit langsung berjalan menuju akson tanpa melewati badan selnya terlebih dahulu, tidak seperti saraf pada umumnya.3

Struktur Saraf Secara Mikroskopik

Jaringan saraf secara mikroskopis terdiri atas dua jenis sel yaitu sel saraf (neuron) dan sel penyokong (neuroglia), sel saraf selalu mempunyai tonjolan sitoplasma yang panjang dan bercabang-cabang. Tonjolan sitolasma ini secara morfologis terbagi dua yaitu bagian dendrite dan akson. Bagian dendrite merupakan tonjolan sitolasma yang bercabang-cabang dan membawa impuls ke arah badan sel. Bagian axon merupakan tonjolan sitolpasma yang membawa impuls menjauhi badan sel, terdapat sebuah yang panjang dan sebelum berakhir bercabang-cabang sebagai batang pohon yang disebut denagn telodendron. Badan sel saraf disebut juga dengan perikarion, bagian ini bentuknya bermacam-macam dan mempunyai inti.4

Katergori sel saraf berdasarkan jumlah tonjolan yaitu:

1. Sel saraf unipolar : hanya mempunyai satu tonjolan

2. Sel saraf bipolar : mempunyai satu dendrite dan satu axon 3. Sel saraf pseudo

unipolar

: mempunayai tonjolan yang secara bercabang menjadi dua sehingga mirip huruf T

(6)

Sel Saraf (Neuron)

Neuron merupakan kesatuan struktural dan fungsional sistem saraf. Neuron terdiri dari badan sel, dendrit, dan akson. Badan sel mempunyai bentuk dan besar yang beragam. Mengandung inti sel yang besar berbentuk bulat/lonjong di tengah. Dalam sitoplasma badan sel terdapat juga terdapat neurofibril, mitokondria, kompleks golgi, neurofilamen, retikulum endoplasmik (RE) licin, dan badan nissl.5

Dendrit merupakan cabang dari badan sel neuron. Dendrit kelihatan tebal, tetapi meruncing pada ujungnya. Cabang tersebut dapat bercabang primer, sekunder, tersier dan seterusnya. Akson merupakan serabut sitoplasma tunggal dan berfungsi membawa rangsangan yang berasal dari badan sel saraf ke kelenjar dan serabut-serabut saraf. Akson tidak mengandung badan nissl seperti badan sel. Sebagian besar akson di bungkus oleh mielin. Pada pangkal akson disebut akson hilok, di ujung bercabang disebut telodendria, dan ujung ranting yang membengkak disebut boutons terminaux.5-7

Sel Penyokong (Neuroglia)

Neuroglia berfungsi sebagai penyokong dan membantu neuron dari segi fisik dan metabolik. Neuroglia tidak bisa memberikan reaksi atau membentuk impuls saraf.5

Fungsi dan Mekanisme Sensorik

Sistem sensorik adalah bagian dari sistem saraf yang bertanggung jawab untuk memproses informasi sensorik. Sebuah sistem sensorik terdiri dari reseptor sensorik, jalur saraf, dan bagian dari otak yang terlibat dalam persepsi sensorik.5

Fungsi Sensorik

Terdapat 2 tipe fungsi sensorik yaitu secara umum dan khusus. 1. Secara Umum:

Menjurus ke sensasi somatis dan sensasi visceral. Sensasi somatis terdiri dari sensasi taktil, sensasi suhu, sensasi nyeri, dan sensasi proprioresepsi. Sensasi proprioresepsi mempersepsikan posisi statis (tidak bergerak) dari batang tubuh dan ekstremitas (posisi sendi dan otot) dan pergerakan dari tubuh serta kepala. Sensasi visceral menyampaikan informasi tentang kondisi terkait dengan organ dalam.

(7)

Reseptor sensori dapat dikatakan sebagai transduser yang mengubah berbagai bentuk energi di lingkungan menjadi potensial aksi di neuron sensori. Reseptor cutaneus untuk rabaan dan tekanan adalah mekanoreseptor. Proprioseptor terletak di otot, tendon, dan sendi untuk menyampaikan informasi tentang panjang dan tegangan otot. Termoreseptor mendeteksi sensasi hangat dan dingin. Stimulasi yang berpotensi berbahaya seperti nyeri, panas yang ekstrem serta dingin yang ekstrem dihantarkan oleh nosireseptor. Istilah kemoreseptor menjurus ke reseptor yang distimulasi oleh perubahan komposisi kimia di lingkungan di mana mereka terdapat. Yang termasuk reseptor ini adalah reseptor untuk pengecapan dan penghidu dan juga reseptor visceral seperti reseptor yang sensitif terhadap perubahan level O2, Mh, dan tekanan osmosis di plasma. Fotoreseptor adalah sel batang dan sel kerucut di dalam retina yang berespon terhadap cahaya.

2. Secara Khusus:

Terdiri atas penghidu, pengecap, visual, pendengaran, dan keseimbangan.

Mekanisme Rasa Nyeri

Rasa nyeri merupakan mekanisme pertahanan tubuh yang timbul jika terjadi kerusakan jaringan. Hanya perkara kecil seperti duduk dalam tempoh yang panjang dan ischia boleh menyebabkan kerusakan jaringan karena kurangnya aliran darah di bagian kulit itu. Jika seseorang itu berasa nyeri karena iskemia yang terjadi, ini menyebabkan individu bereaksi dengan cara memindahkan posisinya dan darah dapat mengalir. Kerusakan jaringan yang terjadi dapat disebabkan karena tusukan, terbakar, sobekan atau tekanan.5

Kategori Reseptor Nyeri

Reseptor nyeri (nosiseptor) merupakan tipe reseptor ujung saraf terbuka yang berada di pada kulit dan sebagian jaringan interna seperti periosteum, dinding arteri, permukaan persendian dan tentorium.5 Terdapat dua kualitas utama nyeri yaitu nyeri viseral dan nyeri somatik. Nyeri viseral adalah disebabkan regangan yang kuat dan cepat atau kontraksi yang kuat dan spasme otot pada organ dalam abdomen. Untuk nyeri somatik, jika ia berpunca dari kulit, nyeri itu disebut sebagai nyeri superfisial tetapi jika ia berpunca dari otot, nyeri itu dikenali sebagai nyeri dalam.8

(8)

pula terjadi ketika kontraksi otot yang lama, terus menerus dan kuat yang timbul setelah trauma atau infeksi. Nyeri ini bersifat tumpul, sulit untuk dilokalisasi, cenderung menyebar dan diikutidengan reaksi otonom.8

Penghantaran Rasa Nyeri

Nosiseptor tersebut melekat pada ujung-ujung saraf bebas tidak bermielin yang menyebar di epidermis seluruh tubuh. Impuls nyeri dihantarkan ke SSP melalui dua sistem serabut yaitu serabut Aδ dan serabut C. Serabut Aδ bermielin halus dan menghantar impuls dengan kecepatan 6-30 m/det manakala serabut C tidak bermielin menghantar impuls dengan kecepatan 0.5-2 m/det.5,8

Neurotransmitter

Neurotransmitter merupakan pembawa sinyal yang berjalan menyebrangi suatu sinaps. Sinaps merupakan taut antara 2 neuron, prasinaps dan pascasinaps. Prasinaps merupakan terminal akson suatu neuron, sedangkan pascasinaps merupakan dendrit atau badan sel neuron lain. Terminal akson suatu neuron prasinaps, yang menghantarkan potensial aksinya menuju ke sinaps, berakhir di suatu pembengkakan ringan yang dinamakan synaptic knob. Synaptic knob ini mengandung vesikel sinaps, yang menyimpan pembawa pesan tersebut yaitu neurotransmitter. Synaptic knob ini tidak berkontak langsung dengan neuron pascasinaps, tetapi ada suatu celah yang disebut celah sinaps. Celah inilah yang akan dilewati oleh neurotransmitter untuk menuju neuron pascasinaps.9

Neurotransmitter memiliki dua sifat, eksitatoris dan inhibitoris. Eksitatoris artinya memacu terjadinya potensial aksi, inhibitoris berarti menghambat potensial aksi.9

Reseptor Sensoris

(9)

dan terdiri dari struktur yang sederhana. Beberapa informasi dikirim di susunan saraf pusat dan sampai pada kortek sensoris primer sehingga kita bisa mengetahui ataupun mengenal rangsangannya. Rangsangan sensoris dapat kita interpretasikan melalui frekuensi-frekuensi basis setelah terjadi potensial aksi. Datangnya informasi atau rangsangan pada kulit kita itulah yang dinamakan sensasi, dan saat kita mengenal rangsangan yang datang dari kulit kita inilah yang dinamakan persepsi.5

Jaras Sensoris

Jaras sensoris merupakan jaras ascending yang menghantarkan impuls dari reseptor menuju ke korteks serebri. Pada jalur ascenden terdapat 3 macam neuron. Neuron pertama yang badan selnya terdapat pada sistem saraf perifer. Akson dari neuron tersebut nantinya akan masuk ke dalam sistem saraf pusat seperti pada medulla spinalis atau batang otak. Aksonnya akan menuju ke thalamus. Kemudian, neuron yang akan terprojeksi ke korteks serebri dengan badan sel di thalamus disebut neuron ketiga.5

Sistem Anterolateral

Impuls sensorik nyeri dan suhu yang diterima dari reseptor akan dibawa oleh neuron pertama yang badan selnya terdapat pada ganglion spinal radiks dorsalis. Aksonnya akan masuk ke dalam medulla spinalis untuk kemudian naik sekitar 1-3 tingkat pada segmen medulla spinalis. Akson-akson ini disebut sebagai jaras dorsolateral lissauer. Kemudian, Akson-akson tersebut akan bersinaps dengan neuron kedua pada kornu posterior substansia abu-abu di medulla spinalis. Setelah bersinaps, impuls yang melalui akson neuron kedua akan menyilang garis tengah, untuk kemudian naik ke atas. Akson dari neuron kedua akan menghantarkan impuls melalui jaras spinotalamikus lateral pada lateral kolum substansi putih. Ujung dari akson kedua berada di nucleus ventral posterolateral thalamus. Akson neuron kedua membawa impuls-impuls ini melewati jaras spinothalamikus lateral. Di sana, terjadi sinaps dengan neuron ketiga yang akan membawa impuls ke girus posteralis korteks serebri untuk dikenali.5

Sentuh, tekanan, gatal, geli seperti rangsang nyeri dan suhu, setelah diterima reseptor, keempat rangsang ini akan dibawa oleh akson neuron pertama melalui jaras lissauer. Tetapi akson neuron kedua membawa impuls-impuls ini melewati jaras spinothalamikus dorsal.5

Sistem Lemniskal

(10)

kedua. Persilangan jaras tidak terjadi di medulla spinalis melainkan pada tingkat medulla oblongata. Jaras impuls yang berasal dari tingkat T6 medula spinalis akan dibawa melalui fasikulus kuneatus sementara dibawahnya akan dibawa oleh fasikulus grasilis. Kedua fasikulus tersebut terletak di kolumna dorsalis substansi putih medulla spinalis. Setelah naik sampai tingkat medulla oblongata terjadi sinaps dengan neuron kedua yag disebut nucleus kuneatus dan nucleus grasilis. Akson neuron kedua ini akan menyilang garis tengah kemudian naik sebagai lemniskus medialis. Jaras ini akan berakhir pada nucleus ventral posterolateral dan bersinaps dengan neuron ketiga. Selanjutnya, impuls dibawa ke grus postsentralis korteks serebri untuk dikenali.5

Pusat Sensoris

Terdapat pada korteks serebri yaitu pada lobus parietal, insular, temporal, dan occipital. 1. Korteks primer somatosensoris.

Korteks ini terletak pada girus postsentralis lobus perietalis, disebelah posterior dari korteks primer motoris (area brodman 1-3). Neuron-neuron pada girus ini menerima informasi dari reseptor sensoris di kulit dan dari proprioseptor di otot skelet,sendi dan tendon. Neuron ini kemudian mengidentifikasi yang dirangsang dan kemampuan ini disebut diskriminasi partial. Dengan korteks motor primer tubuh bergerak leluasa naik dan turun berdasarkan stimulus yang masuk dan bagian hemisfer kanan menerima rangsangan dari bagian kiri tubuh. Pada manusia wajah (khususnya bibir) dan jari-jari adalah bagian tubuh yang sensitive yang terletak pada bagian terbesar dari homunculus somatosensoriks.5

2. Korteks asosiasi somatosensoris.

Daerah ini terletak sebelah posterior dari korteks primer somatosensoris dan mempunyai banyak sambungan dengan korteks primer somatosensoris. Fungsi daerah ini adalah untuk mengintegrasikan rangsangan yang masuk (temperature, tekanan) serta mengulangnya lewat korteks primer somatosensoris dan bisa mengenal objek yang teraba seperti ukuran bentuk dan bagian-bagiannya. Sebagai contoh: saat kita memasukkan tangan ke dalam celana, asosiasi korteks somatosensoris akan merekam hal itu seperti halnya kita mempunyai pengalaman saat meraba koin atau kunci.5

Kesimpulan

(11)

system saraf sensoris dari berbagai organ indra menuju otak untuk ditafsirkan dan di respon. Reseptor sensori, merupakan sel yang dapat menerima informasi kondisi dalam dan luar tubuh untuk dapat direspon oleh saraf pusat. Implus listrik yang dihantarkan oleh saraf akan diterjemahkan menjadi sensasi.

Daftar Pustaka

1. Gerard T, Nicholas P.A. Principles of anatomy and physiology. Ed 6. Canada; Harper Collins; 2004.

2. Campbell, Reece, Mitchell. Biologi. Edisi ke-5. Jilid ke-3. Jakarta: Penerbit Erlangga, 2004. p. 201-29.

3. Junqueira LC, Carneiro J. Basic histology: text and atlas. USA: The McGraw-Hill Companies, 2003. p. 163-73.

(12)

5. Hall J. Guyton and Hall textbook of medical Physiology. 12th edition. Canada; Saunders Elsevier: 2011

6. Kettenmann H, Ransom BR. Neuroglia. 3rd edition. United States; Oxford University Press: 2013.

7. Eroschenko VP. diFiore’s atlas of Histology with functional correlations. 12th edition. China; Lippincott Williams & Wilkins: 2013.

8. Ward JPT, Linden RWA. Physiology at a glance. United Kingdom; John Wiley & Sons: 2013.h.30-121

Referensi

Dokumen terkait

Urbanisasi yang terus terjadi menyebabkan kebutuhan akan lahan terus meningkat, sedangkan ketersediaan lahan semakin terbatas di pusat kota.. Ketidakseimbangan

2) Pemeriksaan mendadak (surprised audit), yang dilaksanakan tanpa pemberitahuan terlebih dahulu kepada pihak yang akan diperiksa dengan jadwal yang tidak teratur. Jika dalam

Kegiatan ini bermaksud diajukan untuk mendukung pengurangan emisi dengan kegiatan perlindungan dan rehabilitasi pada kawasan gambut, kawasan konservasi, kawasan bernilai

Dr.. Seperti &uga pemeri%aan $ang mendalam. Seperti &uga pen$a%it $ang lain# pemeri%aan )i $ang pen$a%it $ang lain# pemeri%aan )i $ang teliti dan

Apabila ada peneliti atau penulis yang mempublikasi dua artikel atau lebih, yang memba- has sifat atau karakter yang berbeda dari kelompok ternak yang dipelihara pada waktu yang

Dari hasil penelitian dan pembahasan dapat di- simpulkan (1) ada peningkatan penguasaan materi matematika 39,45 poin dan peningkatan kemampuan pemecahan masalah 47,48; (2)

Serat Centhini Jilid-6 berisi 15 pupuh dari pupuh 357 s/d 372, berlainan dengan jilid-jilid sebelumnya pada jilid ini bukan berisi cerita perjalanan tapi lebih fokus pada

Ang Aspirancy Program ay ang nararapat na panahon upang hubugin ang isang batang lalaki na nagnanais na maging isang Lingkod ng Dambana. Kung