Kredit yang diberikan oleh bank dapat
didefinisikan sebagai penyediaan uang
atau tagihan yang dapat dipersamakan
dengan itu, berdasarkan persetujuan atau
kesepakatan pinjam-meminjam antara
bank dengan pihak lain yang mewajibkan
pihak peminjam untuk melunasi
hutangnya setelah jangka waktu tertentu
dengan jumla bunga, imbalan atau
Jenis Kredit yang
diberikan
1. Jenis kredit menurut bentuknya
Kredit Rekening Koran
Installment Loan
2. Jenis kredit menurut jangka waktunya
Kredit Jangka Pendek
Kredit Jangka Menengah
Kredit Jangka Panjang
3. Jenis Kredit menurut kegunaannya
Kredit Modal Kerja
Pembungaan Kredit
1.
Effective rate / Pembayaran Anuitas
Rumus Anuitas :
M x i
A =
1 – (1 + I )-n
Keterangan :
A = Anuitas
M = Nilai kredit
I = Tingkat suku bunga
2. Sliding Rate
Rumus angsuran pokok :
M
A =
---n
Keterangan :
a = Angsuran pokok
M = Plafon kredit
3. Flat rate
Rumus angsuran pokok dan bunga :
M + (M x i x t)
---N
Keterangan :
M = Plafon kredit
i = Tingkat suku bunga
t = Jangka waktu kredit (tahun)
Tanggal 25 April 2012 Anita mengajukan permohonan kredit kepada Bank Musi Plg sebesar Rp.50 juta. Aplikasi kredit disetujui tgl 1 Mei 2012, jk waktu 5 tahun, bunga 20%. Biaya provisi dan komisi 0,25%, biaya materai Rp.10.000,-, biaya penggantian barang cetakan Rp.5.000,-, biaya administrasi Rp.10.000,-, biaya notaris dan PPAT Rp.300.000,-, biaya asuransi kredit Rp.10.000,. Bunga dengan sliding rate. Pada saat yg sama dicairkan kredit Rp.50 juta, ditransfer ke cabang Prabumulih Rp.20 juta dan dikreditkan ke rekening Anita Rp.20 juta dan sisanya tunai.
Tanggal Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)
1 Mei 2012 Kredit yang diberikan 500.000.000
RAK. CAbang Cirebon 20.000.000 Giro Anita Firdaus 20.000.000 Provisi dan Komisi 250.000 Persediaan Bea Material 10.000 Giro Notaris 300.000 Pendatan Administrasi 100.000 Persediaan Barang Cetakan 5.000 Premi Asuransi Kredit 100.000 Kas 9.235.000
1 Juni 2012 Giro Anita Firdaus 1.666.666,66
Kredit yang Diberikan 833.333,33 Pendapatan Bunga Kredit 833.333,33
1 Juli 2012 Giro Anita Firdaus 1.652.778,33
Kredit yang Diberikan 833.333,33 Pendapatan Bunga Kredit 819.445,00
Akuntansi untuk debitur meliputi beberapa prosedur
pencatatan yang meliputi: persetujuan dan
pemberian pagu kreedit, penarikan cek oleh nasabah debitur, pembebanan bunga debitur kepada nasabah debitur, pelunasan pokok debitur, wanprestasi pembayaran bunga oleh nasabah debitur, dan penilaian debitur pada neraca. Khusus untuk pencatatan bunga debitur, dapat dilakukan baik secara cash basis maupun accrual basis.
AK
UN
TAN
SI
PER
KR
Perlakuan akuntansi bunga kredit tergantung kualitas kredit, bila kredit lancar
bank dapat menerapkan accrual basic.
Artinya bank dapat mencatat pendapatan bunga pada saat pelaporan. Bunga yang belum jatuh tempo dicatat sebagai piutang bunga. Namun bagi kredit yang bermasalah (DPK, kurang lancar, diragukan, macet), maka pendapatan bunga diperlakukan sebagai cash basic. Dengan demikian pendapatan bunga yang belum dibayar debitur, dicatat dalam rekening administratif
(kontijensi tagihan)
Pada tanggal 15 Desember 2011 Anita tidak membayar angsuran kredit. Kredit tersebut sudah masuk kelompok kurang lancar, maka pada tgl 31 Desember saat membuat laporan keuangan, dicacat tunggakan angsuran s/d 31 Desember 2011. Tanggal 15 Januari 2012 Anita melunasi angsuran bulan Desember dan membayar angsuran bulan Januari 2012 dengan denda Rp.230.000,-.Buat jurnal tanggal pelaporan dan saat pembayaran
Tanggal Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)
31 Des 2011
RAR. Tunggakan Bunga dalam
Penyelesaian 13.671.750,08
15 Jan 12
RAR. Tunggakan Bunga
dalam Penyelesaian
13.671.750,08
Kas 44.329.715,06
Kredit yang Diberikan 26.251.090,77 Pendapatan Bunga 18.078.624,29 Pendapatan
Lain-lain-Penalty 230.000,00
PERLAK
UAN A
KREDIT SINDIKASI
Kredit sindikasi sering disebut
pembiayaan bersama. Pembiayaan
bersama ini merupakan wewenang kantor
pusat selaku unit usaha yang melakukan
komitmen pembiayaan tersebut. Contoh
pembiayaan bersama : konsorium,
REKSTRUKTURISASI KREDIT
Restrukturisasi kredit adalah upaya yang
dilakukan bank dalam kegiatan usaha
perkreditan agar supaya debitur dapat
memenuhi kewajibannya yang dapat
dilakukan antara lain melalui penurunan suku
bunga, pengurangan tunggakan bunga kredit,
pengurangan pokok kredit, dan lain-lain.
PERLAKUAN AKUNTANSI
RESTRUTURISASI KREDIT
Perlakuan akuntansi restrukturasi kredit pada prinsipnya
dilaksanakan sesuai denga Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan(PSAK) 54 tentang Akuntansi Hutang Bermasalah,
dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
•
Nilai buku kredit setelah restrukturisasi kredit dihitung dengan
menggunakan metode berdasarkan urutan prioritas
•
Dalam perhitungan nilai tunai penerimaan nilai kas masa depan
atas kredit yang direstrukturisasi, bank wajib menggunakan
tingkat bunga efektif dari kredit sebelum restrukturisasi sebagai
tingkat diskonto. D
•
Apabila nilai buku baru kredit setelah restrukturisasi dengan
menggunakan salah satu metode perhitungan dalam butir 1 lebih
kecil dari saldo kredit sebelum restrukturisasi, bank wajib
memperhitungkan selisih tersebut sebagai kerugian.
•
Dalam memperhitungkan proyeksi penerimaan kas masa depan
• Dalam hal restrukturisasi kredit seluruhnya dilakukan dengan pengalihan asset termasuk surat berharga, atau konfersi kredit menjadi penyertaan modal sementara maka pengakuan kerugian dicatat sebesar selisih nilai pasar dari aset atau ekuitas yang diterima dengan nilai buku kredit
• Dalam hal sebaggaian kredit direkstrukturisasi dengan pengalihan aset
termasuk surat berharga, atau konfersi kredit menjadi penyertaan modal semntara dan sebagaian kredit direkstrukturisasi dengan modifikasi persyaratan kredit maka pengakuan kerugian dicatat sebesar selisih Antara nilai pasar dari asset atau ekuitas yang diterima dengan nilai buku kredit dan pengakuan kerugian atas modifikasi persyaratan kredit sesuai dengan ketentuan sebagimana dimaksud dengan angka 1
• Perhitungan kerugian untuk kredit usaha kecil (KUK) dan kredit
konsumsi yang direstruktulisasi dapat dilakukan menurut jenis kredit dengan menggunakan metode statistic atau dilakukan penilaina terhadap setiap fasilitas kredit sesuai dengan angka 1, angak 2, angka
3, angka 4
Dalam memperhitungkan proyeksi penerimaan kas masa depan atas kredit yang direstruturisasi untuk keperluan penghitungan nilai tunai sebagaimana dimaksud, dalam butir 1 bank wajib menggunakan asumsi yang wajar sesuai dengan perkembangan yang ada, agar proyeksi tersebut realistis
• Bank wajib mengevaluasi kredit yang telah direstrukturisasi setiap
triwulan. Apabila terdapat perbedaan yang mendasar dalam proyeksi dan realisisa dari angsuran pokok dan bunga, jangka waktu, arus kas tingkat bunga, atau nilai taksasi agunan, bank wajib menghitung