• Tidak ada hasil yang ditemukan

Buku Teks BAB I PENDAHULUAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Buku Teks BAB I PENDAHULUAN"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

(2)

BAB II

PEMBAHSAN

Bahasa Indonesia merupakan sarana komunikasi dan sastra merupakan salah satu hasil budaya yang menggunakan bahasa sebagai sarana kreativitas dan pengejawantahannya. Bahasa dan sastra Indonesia seharusnya diajarkan kepada siswa melalui pendekatan yang sesuai dengan hakikat dan fungsinya. Dalam kehidupan sehari-hari, fungsi utama bahasa adalah sarana komunikasi. Bahasa dipergunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antarpenutur untuk berbagai keperluan dan situasi pemakaian. Untuk itu, orang tidak akan berpikir tentang sistem bahasa, tetapi berpikir bagaimana menggunakan bahasa ini secara tepat sesuai dengan konteks dan situasi. Jadi, secara pragmatis bahasa lebih merupakan suatu bentuk kinerja dan performansi daripada sebuah sistem ilmu. Pandangan ini membawa konsekuensi bahwa pembelajaran bahasa haruslah lebih menekankan fungsi bahasa sebagai alat komunikasi daripada pembelajaran tentang sistem bahasa.

Sementara itu, sastra adalah satu bentuk sistem tanda karya seni yang menggunakan media bahasa. Sastra ada untuk dibaca, dinikmati, dan dipahami, serta dimanfaatkan, yang antara lain untuk mengembangkan wawasan kehidupan. Jadi, pembelajaran sastra seharusnya ditekankan pada kenyataan bahwa sastra merupakan salah satu bentuk seni yang dapat diapresiasi. Oleh karena itu, pembelajaran sastra haruslah bersifat apresiatif. Sebagai konsekuensinya, pengembangan materi, teknik, tujuan, dan arah pembelajaran sastra haruslah lebih menekankan kegiatan pembelajaran yang bersifat apresiatif.

(3)

kelasnya untuk kemudian menggunakannya dalam kegiatan komunikasi sehari-hari, baik komunikasi lisan maupun komunikasi tulis.

Pada kurikulum Bahasa Indonesia 2004 kemampuan berbahasa dibedakan menjadi dua, yaitu kemampuan terhadap materi kebahasaan dan kemampuan materi kesastraan sehingga dituntut dalam setiap keterampilan berbahasa (mendengar, berbicara, membaca dan menulis) kedua kemampuan berbahasa tersebut harus mendapat perhatian.

Materi yang ada dalam buku teks Bahasa dan Sastra Indonesia yang kami telaah ini telah mencerminkan hal tersebut. Kelengkapan materi dalam buku teks ini bisa dilihat dari adanya wacana, pemahaman terhadap wacana, fakta kebahasaan dan kesastraan dan juga adanya penerapan konsep dasar baik dari materi kebahasaan maupun kesastraan melalui pelatihan, tugas serta kegiatan mandiri sehingga peserta didik mampu menggali dan memanfaatkan informasi serta menyelesaikan masalah yang ada

Buku teks pembelajaran sekarang ini sudah menjadi kebutuhan yang harus dipenuhi oleh setiap pelajar. Dalam buku teks pembelajarn terdapat pendekatan dan aspek yang dinilai dalam buku teks pembelajaran. Berikut ini pendekatan buku teks yang ditetapkan oleh Pusat Perbukuan sejak tahun 2003, khususnya untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia

1. Pedekatan Pembelajaran Bahasa Indonesia (Pendekatan komunikatif) Ancangan (Pendekatan) Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia adalah Pendekatan Komunikatif. Dalam ancangan pembelajaran komunikatif, pembelajaran bahasa bertumpu pada pengembangan kemampuan siswa dalam menggunakan bahasa sebagai alat ungkap pesan/makna untuk berbagai tujuan berbahasa. Artinya, tujuan pembelajaran bahasa adalah keterampilan berbahasa siswa dalam hal membaca, mendengar, berbicara, dan menulis. Keterampilan itu merupakan wujud khas perilaku manusia yang bertumpu pada kebermaknaan. Implikasinya dalam pembelajaran bahasa adalah bahwa kebermaknaan merupakan persyaratan mendasar dalam pengembangan dan penyajian materi

(4)

J Pembelajaran mengarahkan siswa untuk menguasai bahasa dalam konteks komunikasi. Dengan demikian, pembelajaran Bahasa Indonesia mengarah pada kegiatan komunikasi nyata dan penugasan yang bermakna serta penggunaan bahasa yang bermakana bagi siswa.

J Pembelajaran mencerminkan kebutuhan siswa, yakni keterampilan menggunakan bahasa secara bermakna, yang bersifat humanis, yakni menempatkan siswa pada posisi aktif.

J Pengembangan kompetensi komunikatif mencakup kemampuan siswa untuk menafsirkan bentuk-bentuk linguistik, baik bentuk yang eksplisit maupun yang implisit

B. Prinsip Pengembangan Kemampuan Komunkasi dalam Buku Pelajaran Bahasa Indonesia.

J Prinsip Kebermaknaan: disesuaikan dengan kebutuhan siswa, bertumpu pada pemenuhan dorongan bagi siswa untuk mengungkapkan ide, pikiran, gagasaan, perasaan, dan informasi kepada orang lain, baik secara lisan maupun tertulis.

J Prinsip Keotentikan bahan dan materi pelatihan berbahasa: dipilih teks/wacana tulis/lisan yang banyak memberikan kesempatan kepada siswa untuk: mengembangkan kemahiran fungsi berbahasanya, menekankan fungsi komunikatif bahasa, memenuhi kebutuhan berbahasa siswa. Bahan berisi petunjuk/pelatihan/tugas yang memanfaatkan media cetak atau elektronik seoptimal mungkin; didasarkan atas hasil analisis kebutuhan berbahasa siswa; sedapat mungkin bersifat otentik; mengandung pemakaian unsur bahasa yang bersifat selektif dan fungsional; serta mendukung terbentuknya performansi. Komunikatif siswa yang andal.

J Prinsip Keterpaduan Materi

J Prinsip Keberfungsian dalam pemilihan metode dan teknik pembelajaran

(5)

J Prinsip Kebertautan (kontekstual) berkaitan dengan pemanfaatan J Media dan sumber belajar

J Prinsip Penilaian yang menuntut sistem penilaian:

a. mengukur kemahiran berbahasa secara menyeluruh dan terpadu.

b. Mendorong siswa agar aktif berlatih berbahasa Indonesia secara tulis/lisan, baik produktif maupun reseptif

c. Mengarahkan kemampuan siswa dalam menghasilkan wacana Lisan maupun tulisan

2. Aspek yang Dinilai dalam Buku Teks Pembelajaran Bahasa Indonesia a. Penyajian Materi, aspek ini merupakan aspek yang tersendiri yang

harus diperhatikan dalam buku pelajaran. Berkenaan dengan penyajian. J Tujuan Pembelajaran

J Keteratutan Urutan

J Kemenarikan minat dan perhatian siswa J Kemudahan dipahami

J Keaktifan siswa J Hubungan bahan J Latihan dan soal b. Bahasa dan Keterbacaan

Aspek bahasa merupakan sarana penyampaian dan penyajian bahan, seperti kosakata, kalimat, paragrap, dan wacana. Aspek keterbacaan berkaitan dengan tingkat kemudahan bahasa bagi kelompok atau tingkat siswa. Ada tiga ide utama yang terkait dengan keterbacaan, yakni:

J Kemudahan membaca yakni berhubungan dengan bentuk tulisan atau tipografi, ukuran huruf, dan lebar spasi.

J Kemenarikan yakni berhubungan dengan minat baca, kepadatan ide bacan, dan penilaian keindahan gaya tulisan. J Kesesuaian yakni berhubungan dengan kata dan kalimat,

Referensi

Dokumen terkait

Banyak hal yang dilakukan para guru untuk mempersiapkan murid-muridnya menghadapi Ujian Nasional, salah satunya adalah dengan mempelajari kembali soal-soal ujian nasional yang

PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP PERILAKU SOSIAL DAN KEBUGARAN JASMANI DI SMPN 2 MEGAMENDUNG.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

konsentrasi efektif ekstrak air biji jengkol yang tepat sebagai repelan nabati. 1.5

Dari segi ukuran sektor informal adalah mereka yang berusaha sendiri atau usaha mikro yang mempunyai pekerja tidak lebih dari 20 orang.. Kelembagaan

Pengelolaan nilai akademik berbasis web merupakan cara yang tepat untuk meningkatkan pelayanan manajemen sekolah. Sistem Informasi Akademik SMK Negeri 2 Depok Sleman

a) Preparat isiran akar, batang, dan daun Nerium oleander dapat dibuat menggunakan metode non embedding dengan zat warna safranin. Pewarnaan dengan zat

Dari ‗Abdillah Ibn ‗Amr bin ‗Ash rodhiallahu „anhu, Nabi shollallahu „alaihi wa sallam memerintahkannya untuk menyiapkan pasukan dan ternyata kekurangan unta. Maka

Guru mengarahkan siswa dalam kelompok untuk mencari informasi lain (selain dari tayangan) dari buku siswa dan dari internet tentang penerapan fungsi agregat dan keyword