• Tidak ada hasil yang ditemukan

KOMPETENSI GURU DALAM PEMBELAJARAN. docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "KOMPETENSI GURU DALAM PEMBELAJARAN. docx"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

PROSES DAN FASE BELAJAR

MAKALAH

DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS

MATA KULIAH

PSIKOLOGI PENDIDIKAN

DOSEN PENGAMPU : DRS. YUSRAN ADENIN, MA

OLEH

SITI RAHMAH

PRODI / SEMESTER : PAI - IV A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM

JAM’IYAH MAHMUDIYAH

TANJUNG PURA

(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat diselesaikan walaupun dalam bentuk yang sederhana. Tak lupa shalawat dan salam penulis haturkan kapada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW, Nabi yang telah membawa manusia dari alam kegelapan menuju alam yang terang benderang.

Makalah ini yang berjudul “Kompetensi Guru dalam Pembelajaran” merupakan tugas mata kuliah Psikologi Pendidikan. Makalah ini merupakan inovasi pembelajaran untuk memahami mata kuliah tersebut secara mendalam, semoga makalah ini dapat berguna untuk mahasiswa pada umumnya.

Penulis mengharapkan kemaklumannya jika dalam penulisan makalah ini masih terdapat kekurangan dari segi cara penulisan, tata bahasa maupun dari isi mutu penulisan. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati yang paling dalam penulis harapkan saran dan kritikan yang sifatnya membangun demi kelengkapan dan kesempurnaan makalah ini

Akhirnya penulis menyadari, bahwa tak ada gading yang tak retak, tak ada manusia yang luput dari salah dosa. Karena itulah siklus kehidupan manusia yang penuh warna kekurangan, kekhilafan dan kelemahan. Begitupula dalam penulisan karya tulis ini. Oleh karena itu segala kritik dan saran yang sangat membangun sangat diharapkan oleh penulis demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Tanjung Pura , 10 Juli 2017 Penulis

(3)
(4)

KATA PENGANTAR...i

DAFTAR ISI...ii

BAB I...1

PENDAHULUAN...1

A. Latar Belakang...1

B. Rumusan Masalah...1

C. Tujuan...1

BAB II...2

PEMBAHASAN...2

A. Pengertian Kompetensi Guru...2

B. Dimensi-Dimensi Kompetensi Guru...3

1. Kompetensi Pedagogik...3

3. Kompetensi Profesional...6

4. Kompetensi Kepribadian...8

5. Kompetensi Sosial...9

6. Kompetensi Spiritual...9

BAB III...11

PENUTUP...11

A. Kesimpulan...11

B. Saran...11

(5)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kompetensi yang dimiliki oleh setiap guru akan menunjukkan kualitas guru dalam mengajar. Kompetensi tersebut akan terwujud dalam bentuk penguasaan pengetahuan dan profesional dalam menjalankan fungsinya sebagai guru. Kompetensi yang diperlukan oleh seseorang tersebut dapat diperoleh baik melalui pendidikan formal maupun pengalaman.

Kompetensi guru merupakan kemampuan seseorang guru dalam melaksanakan kewajiban–kewajiban secara bertanggung jawab dan layak. Kompetensi yang dimiliki oleh setiap guru akan mewujudkan kualitas guru dalam mengajar. Kompetensi tersebut akan terwujud dalam bentuk penguasaan pengetahuan dan profesional dalam mejalankan fungsinya sebagai guru. Artinya guru bukan saja harus pintar, tetapi juga harus pandai mentransfer ilmunya kepada peserta didik.

Kompetensi profesional guru adalah merupakan suatu keharusan dalam mewujudkan sekolah berbasis pengetahuan, yaitu pengetahuan tentang pemahaman tentang pembelajaran, kurikulum, dan perkembangan manusia termasuk gaya belajar. Pada umumnya disekolah-sekolah yang memiliki guru dengan kompetensi profesional akan menerapkan “pembelajaran dengan melakukan” untuk menggantikan cara mengajar dimana guru hanya berbicara dan peserta didik hanya mendengarkan.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah yang dimaksud dengan kompetensi guru ?

(6)

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian kompetensi guru.

2. Untuk mengetahui dimensi-dimensi kompetensi guru.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kompetensi Guru

Pengertian dasar kompetensi adalah kemampuan atau kecakapan kompentensi berarti suatu hal yang menggambarkan kualifikasi atau kemampuan seseorang, baik yang kualitatif maupun yang kuantitatif. Dalam hal ini, kompetensi diartikan sebagai pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan yang dikuasai oleh seseorang yang telah menjadi bagian dari dirinya, sehingga ia dapat melakukan perilaku-perilaku kognitif, afektif, dan psikomotorik dengan sebaik-baiknya.

Sejalan dengan itu Finch & Crunkilton, sebagaimana dikutip oleh Mulyasa mengartikan kompetensi sebagai penguasaan terhadap suatu tugas, keterampilan, sikap, dan apresiasi yang diperlukan untuk menunjang keberhasilan.Sofo mengemukakan “A competency is composed of skill, knowledge, and attitude, but in particular the consistent applications of those skill, knowledge, and attitude to the standard of performance required in employment”. 1 Dengan kata lain kompetensi tidak hanya mengandung pengetahuan, keterampilan dan sikap, namun yang penting adalah penerapan dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan tersebut dalam pekerjaan.Robbins menyebut kompetensi sebagai

(7)

ability, yaitu kapasitas seseorang individu untuk mengerjakan berbagai tugas dalam suatu pekerjaan.

Jadi kompetensi adalah karakteristik dasar seseorang yang berkaitan dengan kinerja berkriteria efektif dan atau unggul dalam suatu pekerjaan dan situasi tertentu. Mustaqim menjelaskan kompetensi adalah seperangkat tindakan intelegen penuh tanggung jawab yang harus dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu melaksankan tugas-tugas dalam bidang pekerjaan tertentu.2

. Menurut Syah, “kompetensi” adalah kemampuan, kecakapan, keadaan berwenang, atau memenuhi syarat menurut ketentuan hukum. Selanjutnya masih menurut Syah, dikemukakan bahwa kompetensi guru adalah kemampuan seorang guru dalam melaksanakan kewajiban-kewajibannya secara bertanggung jawab dan layak. 3Jadi kompetensi profesional guru dapat diartikan sebagai kemampuan dan kewenangan guru dalam menjalankan profesi keguruannya. Guru yang kompeten dan profesional adalah guru piawai dalam melaksanakan profesinya.Berdasarkan uraian di atas kompetensi guru dapat didefinisikan sebagai penguasaan terhadap pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak dalam menjalankan profesi sebagai guru.

B. Dimensi-Dimensi Kompetensi Guru 1. Kompetensi Pedagogik

Dalam Undang-undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dikemukakan kompetensi pedagogik adalah “kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik”.

Depdiknas menyebut kompetensi ini dengan “kompetensi pengelolaan pembelajaran. Kompetensi ini dapat dilihat dari kemampuan merencanakan

2 Mustaqim. Psikologi Pendidikan. (Yogyakarta: Pustaka Belajar,2012) hlm, 131

(8)

program belajar mengajar, kemampuan melaksanakan interaksi atau mengelola proses belajar mengajar, dan kemampuan melakukan penilaian.

a. Kompetensi Menyusun Rencana Pembelajaran

Depdiknas mengemukakan kompetensi penyusunan rencana pembelajaran meliputi

 mampu mendeskripsikan tujuan,

 mampu memilih materi,

 mampu mengorganisir materi,

 mampu menentukan metode/strategi pembelajaran,

 mampu menentukan sumber belajar/media/alat peraga pembelajaran,

 mampu menyusun perangkat penilaian,

 mampu menentukan teknik penilaian, dan

 mampu mengalokasikan waktu.

b. Kompetensi Melaksanakan Proses Belajar Mengajar

(9)

terencana dan sistematis, sehingga tujuan pengajaran dapat dikuasai oleh siswa secara efektif dan efisien. Kemampuan-kemampuan yang harus dimiliki guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar terlihat dalam mengidentifikasi karakteristik dan kemampuan awal siswa, kemudian mendiagnosis, menilai dan merespon setiap perubahan perilaku siswa.

c. Kompetensi Melaksanakan Penilaian Proses Belajar Mengajar

Penilaian proses belajar mengajar dilaksanakan untuk mengetahui keberhasilan perencanaan kegiatan belajar mengajar yang telah disusun dan dilaksanakan. Penilaian diartikan sebagai proses yang menentukan betapa baik organisasi program atau kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai maksud-maksud yang telah ditetapkan.

Berdasarkan pemaparan diatas, Secara rinci, kemampuan pedagogik meliputi:4

 Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial,

cultural, emosional, dan intelektual

 Menguasai teori belajar dan prinsip pembelajaran yang mendidik.

 Mengembangkan kurikulum yang terkait mata pelajaran yang diampu.

 Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik

 Memanfaatkan TIK untuk kepentingan pembelajaran.

(10)

 Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik.

 Berkomunikasi efektif, empatik, dan santun ke peserta didik.

 Menyelenggarakan penilaian evaluasi proses dan hasil belajar.

Menurut Peraturan Pemerintah tentang guru, bahwasanya kompetensi pedagogik guru merupakan kemampuan guru dalam pengelolaan pembelajaran peserta didik yang sekurang-kurangnya meliputi:

a. Pemahaman wawasan atau landasan kependidikan

Guru memiliki latar belakang pendidikan keilmuan sehingga memiliki keahlian secara akademik dan intelektual. Merujuk pada sistem pengelolaan pembelajaran yang berbasis subjek (mata pelajaran), guru seharusnya memiliki kesesuaian antara latar belakang keilmuan dengan subjek yang dibina. Selain itu, guru memiliki pengetahuan dan pengalaman dalam penyelenggaraan pembelajaran di kelas. Secara otentik kedua hal tersebut dapat dibuktikan dengan ijazah akademik dan ijazah keahlian mengajar (akta mengajar) dari lembaga pendidikan yang diakreditasi pemerintah.

b. Pemahaman terhadap peserta didik

(11)

c. Pengembangan kurikulum/silabus

Guru memiliki kemampuan mengembangkan kurikulum pendidikan nasional yang disesuaikan dengan kondisi spesifik lingkungan sekolah.

d. Perancangan pembelajaran

Guru memiliki merencanakan sistem pembelajaran yang memamfaatkan sumber daya yang ada. Semua aktivitas pembelajaran dari awal sampai akhir telah dapat direncanakan secara strategis, termasuk antisipasi masalah yang kemungkinan dapat timbul dari skenario yang direncanakan.5

e. Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis

Guru menciptakan situasi belajar bagi anak yang kreatif, aktif dan menyenangkan. Memberikan ruang yang luas bagi anak untuk dapat mengeksplor potensi dan kemampuannya sehingga dapat dilatih dan dikembangkan.

f. Pemanfaatan teknologi pembelajaran.

Dalam menyelenggarakan pembelajaran, guru menggunakan teknologi sebagai media. Menyediakan bahan belajar dan mengadministrasikan dengan menggunakan teknologi informasi. Membiasakan anak berinteraksi dengan menggunakan teknologi.

g. Evaluasi hasil belajar

(12)

Guru memiliki kemampuan untuk mengevaluasi pembelajaran yang dilakukan meliputi perencanaan, respon anak, hasil belajar anak, metode dan pendekatan. Untuk dapat mengevaluasi, guru harus dapat merencanakan penilaian yang tepat, melakukan pengukuran dengan benar, dan membuat kesimpulan dan solusi secara akurat.

h. Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya

Guru memiliki kemampuan untuk membimbing anak, menciptakan wadah bagi anak untuk mengenali potensinya dan melatih untuk mengaktualisasikan potensi yang dimiliki.Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengembangkan kemampuan ini adalah dengan melaksanakan penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas, berbasis pada perencanaan dan solusi atas masalah yang dihadapi anak dalam belajar. Sehingga hasil belajar anak dapat meningkat dan target perencanaan guru dapat tercapai. Pada prinsipnya, Kesemua aspek kompetensi paedagogik di atas senantiasa dapat ditingkatkan melalui pengembangan kajian masalah dan alternatife solusi.

3. Kompetensi Profesional

Kompetensi Profesional yaitu kemampuan yang harus dimiliki guru dalam perencanaan dan pelaksanaan proses pembelajaran. Guru mempunyai tugas untuk mengarahkan kegiatan belajar siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran, untuk itu guru dituntut mampu menyampaikan bahan pelajaran. Guru harus selalu meng-update, dan menguasai materi pelajaran yang disaji¬kan. 6

Kompetensi atau kemampuan kepribadian yaitu kemampuan yang harus dimiliki guru berkenaan dengan aspek kompetensi professional adalah:

(13)

a. Dalam menyampaikan pembelajaran, guru mempunyai peranan dan tugas sebagai sumber materi yang tidak pernah kering dalam mengelola proses pembelajaran. Kegiatan mengajarnya harus disambut oleh siswa sebagaisuatu seni pengelolaan proses pembelajaran yang diperoleh melalui latihan, pengalaman, dan kemauan belajar yang tidak pernah putus.

b. Dalam melaksakan proses pembelajaran, keaktifan siswa harus selalu diciptakan dan berjalan terus dengan menggunakan metode dan strategi mengajar yang tepat. Guru menciptakan suasana yang dapat mendorong siswa untuk bertanya, mengamati, mengadakan eksperimen, serta menemukan fakta dan konsep yang benar. Karena itu guru harus melakukan kegiatan pembelajaran menggunakan multimedia, sehingga terjadi suasana belajar sambil bekerja, belajar sambil mendengar, dan belajar sambil bermain, sesuai kontek materinya.

c. Di dalam pelaksanaan proses pembelajaran, guru harus memperhatikan prinsip-prinsip didaktik metodik sebagai ilmu keguruan. Misalnya bagaimana menerapkan prinsip apersepsi, perhatian, kerja kelompok, korelasi dan prinsip-prinsip lainnya.

d. Dalam hal evaluasi, secara teori dan praktik, guru harus dapat melaksanakan sesuai dengan tujuan yang ingin diukurnya. Jenis tes yang digunakan untuk mengukur hasil belajar harus benar dan tepat. Diharapkan pula guru dapat menyusun butir secara benar, agar tes yang digunakan dapat memotivasi siswa belajar.

Depdiknas mengemukakan kompetensi profesional meliputi pengembangan profesi, pemahaman wawasan, dan penguasaan bahan kajian akademik. Adapun, pengembangan profesi meliputi:7

(14)

o mengikuti informasi perkembangan iptek yang mendukung profesi melalui berbagai kegiatan ilmiah,

o mengalihbahasakan buku pelajaran/karya ilmiah,

o mengembangkan berbagai model pembelajaran,

o menulis makalah,

o menulis/menyusun diktat pelajaran,

o menulis buku pelajaran,

o menulis modul,

o menulis karya ilmiah,

o melakukan penelitian ilmiah (action research),

o menemukan teknologi tepat guna,

o membuat alat peraga/media,

o menciptakan karya seni,

o mengikuti pelatihan terakreditasi,

(15)

o mengikuti kegiatan pengembangan kurikulum.

o Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa kompetensi professional guru meliputi:

o Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung pelajaran yang dimampu.

o Mengusai standar kompentensi dan kompetensi dasar mata pelajaran/bidang pengembangan yang dimampu

o Mengembangkan materi pembelajaran yang dimampu secara kreatif.

o Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif

o Memanfaatkan TIK untuk berkomunikasi dan mengembangakan diri.8

4. Kompetensi Kepribadian

Karakteristik kepribadian yang berkaitan dengan keberhasilan guru dalam menggeluti profesinya adalah meliputi fleksibilitas kognitif dan keterbukaan psikologis. Fleksibilitas kognitif atau keluwesan ranah cipta merupakan kemampuan berpikir yang diikuti dengan tindakan secara simultan dan memadai dalam situasi tertentu. Guru yang fleksibel pada umumnya ditandai dengan adanya keterbukaan berpikir dan beradaptasi. Selain itu, ia memiliki resistensi atau daya tahan terhadap ketertutupan ranah cipta yang prematur dalam pengamatan dan pengenalan.

Dalam Undang-undang Guru dan Dosen dikemukakan kompetensi kepribadian adalah “kemampuan kepribadian yang mantap, berakhlak mulia, arif,

(16)

dan berwibawa serta menjadi teladan peserta didik”. Surya menyebut kompetensi kepribadian ini sebagai kompetensi personal, yaitu kemampuan pribadi seorang guru yang diperlukan agar dapat menjadi guru yang baik. Kompetensi personal ini mencakup kemampuan pribadi yang berkenaan dengan pemahaman diri, penerimaan diri, pengarahan diri, dan perwujudan diri.

5. Kompetensi Sosial

Menurut Undang-undang Guru dan Dosen kompetensi sosial adalah “kemampuan guru untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan efisien dengan peserta didik, sesama guru, orangtua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar”. 9

Kompetensi sosial adalah kemampuan yang diperlukan oleh seseorang agar berhasil dalam berhubungan dengan orang lain. Dalam kompetensi sosial ini termasuk keterampilan dalam interaksi sosial dan melaksanakan tanggung jawab sosial.

Untuk dapat melaksanakan peran sosial kemasyarakatan, guru harus memiliki kompetensi

· Aspek normatif kependidikan, yaitu untuk menjadi guru yang baik tidak cukup digantungkan kepada bakat, kecerdasan, dan kecakapan saja, tetapi juga harus beritikad baik sehingga hal ini bertautan dengan norma yang dijadikan landasan dalam melaksanakan tugasnya,

6. Kompetensi Spiritual

Tugas guru bukan hanya membimbing siswa untuk dapat mengasosiasikan setiap konsep dan proses pembelajaran yang diajarkan sehingga setiap konsep dapat membentuk konektivitas yang menjadi pemahaman dan penalaran siswa. Tetapi lebih dari itu guru bertugas untuk membimbing siswa agar dapat

(17)

mengasosiasikan antara konsep dan proses pembelajaran dengan nilai-nilai sikap spiritual.

Kompetensi sikap spiritual diberikan dalam pembelajaran secara indirect learning. Guru/ pendidik disini serta merta menjadi ujung tombak untuk mencapai kompetensi sikap spiritual pada diri setiap anak didik. Kemampuan guru dalam menghubungkan setiap materi dan proses pembelajaran perlu dibina, karena jika materi dan proses pembelajaran yang disajikan tidak dikaitkan dengan nilai-nilai spiritual maka kompetensi sikap yang diinginkan sulit untuk dicapai.

Langkah yang harus diambil oleh setiap guru adalah mencantumkan internalisasi nilai-nilai spiritual dalam pembelajaran. Meskipun pembentukan sikap siswa dilaksanakan secara tidak langsung karena tidak ada materi pokok yang diajarkan, tetapi tetap diperlukan internalisasi nilai-nilai sikap, terutama dalam pemberian pendidikan berkarakter.10

Guru memiliki posisi strategis karena dalam keseharian mereka memiliki cukup banyak waktu untuk berinteraksi dengan siswa. Guru harus memanfaatkan setiap momentum pembelajaran untuk menginternalisasikan nilai-nilai sikap spiritual dan ke dalam benak sanubari siswa dan memberikan keteladanan yang baik. Setiap siswa yang masih muda belia membutuhkan model-model warga negara yang mampu menerapkan sikap spiritual yang luhur. Keberhasilan dalam pembentukan sikap spiritual dalam diri siswa akan membantu mewujudkan cita-cita kita bersama untuk mengangkat bangsa ini menjadi bangsa yang lebih maju dan bermartabat di masa yang akan datang.Pada kompetensi spiritual, para guru dituntut untuk mampu menjaga semangat bahwa mengajar adalah ibadah.

(18)

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Kompetensi guru dapat diartikan sebagai kemampuan dan kewenangan guru dalam menjalankan profesi keguruannya. Guru yang kompeten dan profesional adalah guru piawai dalam melaksanakan profesinya. Berdasarkan uraian di atas kompetensi guru dapat didefinisikan sebagai penguasaan terhadap pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak dalam menjalankan profesi sebagai guru

2. Adapun dimensi-dimensi kompetensi guru terdiri atas: kompetensi pedagogik; kompetensi profesional; kompetensi kepribadian; kompetensi sosial; dan kompetensi spiritual.

B. Saran

(19)

DAFTAR PUSTAKA

Mulyasa, E. 2005.Kurikulum Berbasis Kompetensi Konsep, Karakteristik, Dan

Implementas, Bandung: Remaja Posdakarya.

Mustaqim. 2012. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Belajar

Syah, Muhibbin. 2002. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Referensi

Dokumen terkait

berdasarkan dari pengkategorian skor yang telah dibuat. Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas XI SMAN 1 Bungoro Kab. Pangkep.

Menurut Husch (1963) volume pohon adalah ukuran tiga dimensi, yang tergantung dari lbds (diameter setinggi dada atau diameter pangkal), tinggi atau panjang batang, dan

As far as the relationship between job satisfaction and socio-demographic characteristics; the results of a one-way ANOVA indicate that overall job satisfaction is slightly related

Pengertian islam yang pertama adalah Islam secara umum yang memiliki makna: Berserah diri kepada Allah dengan tauhid dan tunduk serta patuh pada Allah dengan menjalankan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perusahaan dapat mengetahui perencanaan yang tepat untuk perbaikan maupun peningkatan kualitas kardus karton kraft medium yang dihasilkan

Dalam rangka mewujudkan Quality Cascade dari Sistem Pendidikan Tinggi Kesehatan Menuju Sistem Pelayanan Kesehatan, maka dirasakan perlu ditulis buku dengan topik:

 Fokus isi pendidikan ditekankan pada penguasaan pengetahuan, ketrampilan, sikap dan nilai yang dibutuhkan oleh dunia kerja..  Penilaian yang sesungguhnya terhadap kesuksesan

Etika perubatan atau medical ethics merupakan suatu sistem yang penting meliputi prinsip moral yang menerapkan nilai dan pertimbangan kepada