• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VII Perubahan RPJMD Cetak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BAB VII Perubahan RPJMD Cetak"

Copied!
99
0
0

Teks penuh

(1)

7.1

KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010

perumusan kebijakan umum dan program pembangunan daerah dalam BAB VII

ini bertujuan untuk menggambarkan keterkaitan antara bidang urusan

pemerintahan daerah dengan rumusan indikator kinerja sasaran yang menjadi

acuan penyusunan program pembangunan jangka menengah daerah

berdasarkan strategi dan arah kebijakan yang ditetapkan dalam periode 5 tahun

mendatang. Program-program tersebut, merupakan upaya-upaya yang akan

ditempuh pemerintah daerah dalam mewujudkan visi dan misi yang telah

dicanangkan Walikota dan Wakil Walikota. Sesuai dengan Peraturan

Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007, tentang Pembagian Urusan Pemerintah

antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah

Kabupaten/Kota, maka dalam implementasinya secara operasional,

program-program yang telah dirumuskan harus dijabarkan kedalam urusan-urusan yang

menjadi kewenangan pemerintah daerah sekaligus ditentukan Satuan Kerja

Perangkat Daerah (SKPD) yang menjadi penanggung jawab dari setiap

program tersebut, sehingga dapat dilihat dengan jelas pembagian tugas SKPD

dalam melaksanakan rencana pembangunan yang telah disusun dalam rangka

mewujudkan visi dan misi Walikota dan Wakil Walikota.

Rumusan kebijakan umum dan program pembangunan daerah disusun

dengan tujuan untuk menggambarkan keterkaitan bidang urusan pemerintahan

daerah dengan rumusan indikator kinerja sasaran yang menjadi acuan

penyusunan program pembangunan jangka menengah daerah berdasarkan

strategi dan arah kebijakan yang telah ditetapkan.

Melalui rumusan kebijakan umum, diperoleh sarana untuk menghasilkan

atau diperolehnya berbagai program yang paling efektif mencapai sasaran.

Untuk itu, dibutuhkan kebijakan umum agar dapat merangkai program-program

prioritas yang

inherent

. Agar kebijakan umum dapat dijadikan pedoman dalam

menentukan program prioritas yang tepat, kebijakan umum dibuat dalam empat

perspektif sesuai strateginya, sebagai berikut:

Kebijakan pada

perspektif masyarakat/layanan

adalah kebijakan yang

dapat mengarahkan kejelasan segmentasi masyarakat yang akan dilayani,

kebutuhan dan aspirasi mereka dan layanan apa yang harus diberikan.

Kebijakan pada

perspektif proses internal

adalah kebijakan bagi

operasionalisasi birokrat dan lembaga pemerintahan yang mendorong proses

penciptaan nilai dari proses inovasi, pengembangan barang/jasa publik, dan

penyerahan layanan pada segmentasi masyarakat yang sesuai.

(2)

upaya-upaya untuk meningkatkan kapasitas keuangan daerah demi

mendukung strategi pembangunan daerah.

Setelah kebijakan umum dibuat, langkah selanjutnya adalah

merumuskan program pembangunan daerah. Tahap ini sangat penting dalam

perumusan RPJMD karena hasil dari perumusan program pembangunan

daerah menghasilkan rencana pembangunan yang kongkrit dalam bentuk

program prioritas. Urgensi lain adalah juga karena perumusan program

pembangunan daerah adalah inti dari perencanaan strategis itu sendiri yang

mendefinisikan tujuan strategis dalam 5 (lima) tahun. Program pembangunan

daerah merupakan sekumpulan program prioritas yang secara khusus

berhubungan dengan capaian sasaran pembangunan daerah. Program

pembangunan daerah dapat berupa pernyataan yang disamakan atau

sekurang-kurangnya mengandung program kepala daerah terpilih yang

didalamnya berisi program prioritas yang bersifat strategis.

Guna menindaklanjuti kebijakan umum yang telah dituangkan dalam

RPJMD Tahap I dari RPJPD Kota Payakumbuh tahun 2005-2025 maka

kebijakan umum pembangunan ekonomi 5 (lima) tahun ke depan adalah

sebagai berikut :

7.1.1

Kebijakan Umum dan Program Pembangunan untuk Misi 1

(3)

sesuai kebutuhan pasar; Penataan kawasan kumuh dan rumah tidak layak huni;

Pelayanan penanggulangan kemiskinan secara terpadu; Pemberian bantuan sosial

kepada masyarakat miskin.

Program-program prioritas untuk mewujudkan misi 1 adalah: Peningkatan

produksi hasil pertanian dan perkebunan; Peningkatan penerapan teknologi hasil

pertanian/ perkebunan; Peningkatan pemasaran hasil produksi produksi pertanian/

perkebunan; Pemberdayaan penyuluh pertanian; Peningkatan kesejahteraan petani;

Peningkatan produksi hasil peternakan; Peningkatan penerapan teknologi

peternakan; Peningkatan pemasaran hasil produksi peternakan; Pencegahan dan

penanggulangan penyakit ternak; Peningkatan kesejahteraan petani; Operasional

BLUD; Pengembangan budidaya perikanan; Pengembangan sistim penyuluh

perikanan; Pengembangan kawasan budidaya laut/air payau dan air tawar;

Optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan; Pemanfaatan potensi

sumber daya hutan; Rehabilitasi hutan dan lahan; Perencanaan dan pengembangan

hutan; Peningkatan kualitas kelembagaan koperasi; Pengembangan sistim

pendukung usaha bagi UMKM; Penciptaan iklim UKM yang kondusif; Penataan

struktur industri; Pengembangan industri kecil dan menengah; Peningkatan

kemampuan teknologi industri; Peningkatan Kapasitas IPTEK Sistem Produksi;

Peningkatan efisiensi perdagangan dalam negeri; Peningkatan dan pengembangan

ekspor; Peningkatan ketahanan pangan; Perlindungan konsumen dan pengamanan

perdagangan; Pengembangan pemasaran pariwisata; Pengembangan destinasi

pariwisata; Pembinaan pedagang kaki lima dan asongan; Peningkatan promosi dan

kerjasama investasi; Peningkatan iklim investasi dan realisasi investasi; Peningkatan

upaya penumbuhan kewirausahaan dan kecakapan hidup pemuda; Pengembangan

kewirausahaan dan keunggulan kompetitif UKM; Peningkatan kualitas dan

produktivitas tenaga kerja; Peningkatan kesempatan kerja; Perlindungan dan

pengembangan

lembaga

ketenagakerjaan;

Optimalisasi

pelayanan

publik;

Pengelolaan areal pemakaman; Pelayanan dan rehabilitasi kesejahteraan sosial;

Pemberdayaan kelembagaan kesejahteraan sosial; Pembinaan para penyandang

cacat dan trauma; Pemberdayaan fakir miskin KAT dan PMKS lainnya.

Keterkaitan antara Arah Kebijakan dengan Program Prioritas dapat dilihat

(4)

Daerah Jawab

Awal Akhir

Misi 1: Menjadikan Payakumbuh sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru berbasis ekonomi kerakyatan di Sumatera Barat 1. Meningkatnya

produksi, produktivitas, nilai tambah dan pemasaran komoditas pertanian, perikanan dan kehutanan

1. Mengembangkan sistim agrobisnis

2. Menetapkan dan mengembangkan kawasan sentra pertanian

1. Menerapkan inovasi teknologi tepat guna 2. Meningkatkan SDM

dan kelembagaan petani

3. Mengembangkan kelembagaan pasar dan permodalan pertanian

4. Meningkatkan cakupan pemasaran komoditi unggulan

• Laju pertumbuhan ekonomi

• Kontribusi sektor perkebunan terhadap PDRB

6,82 %

0,30%

6,95 %

0,29%

• Peningkatan produksi hasil pertanian dan perkebunan

• Peningkatan penerapan teknologi hasil pertanian/ perkebunan

• Peningkatan pemasaran hasil produksi produksi pertanian/ perkebunan

• Pemberdayaan penyuluh pertanian

• Peningkatan kesejahteraan petani

Pertanian TP Bunhut

• Kontribusi sektor tanaman pangan dan holtikultura terhadap PDRB

6,42 % 5,80 %

• Kontribusi sektor perkebunan terhadap PDRB

0,30 % 0,29 %

• Produksi padi 35.334 ton 35.000 ton

• Produksi jagung 1.959 ton 1.695 ton

• Produksi ubi kayu 9.163 ton 15.200 ton

• Produksi kacang panjang

234,5 ton 330 ton

• Produksi cabe 283,8 ton 380 ton

• Produksi terung 364 ton 360 ton

• Produksi ketimun 673,9 ton 555 ton

• Produksi kangkung 337 ton 220 ton

• Produksi kakao 919,61 ton 970 ton

• Jumlah unit pemasaran produk pertanian

9 unit 12 unit

• Cakupan bina kelompok tani

(5)

SDM petani

• Persentase meningkatnya SDM peternak Ikan

20% 35%

• Persentase berkurangnya kelas pemula

80 % 50 %

• Kontribusi sub sektor peternakan terhadap PDRB

2,55% 3,03% • Peningkatan produksi hasil peternakan

• Peningkatan penerapan teknologi peternakan

• Peningkatan pemasaran hasil produksi

peternakan

• Pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak.

• Peningkatan kesejahteraan petani

• Operasional BLUD

Pertanian Perikanan dan Peternakan

• Jumlah sapi 5.164 ekor 5.535 ekor

• Jumlah kerbau 432 ekor 355 ekor

• Jumlah kuda 536 ekor 520 ekor

• Jumlah kambing 5.995 ekor 5.470 ekor

• Jumlah ayam kampung 82.952 ekor 107.200 ekor

• Jumlah puyuh 268.950 ekor 221.500 ekor

• Jumlah itik 66.215 ekor 70.320 ekor

• Jumlah ayam ras petelur.

679.000 ekor 754.000 ekor

• Jumlah ayam ras pedaging.

966.800 ekor 1.075.000 ekor

• Jumlah produksi daging

2.692.273 kg 3.175.000 kg

• Persentase peningkatan

pertumbuhan produksi daging

6 % 7,2 %

• Jumlah produksi telur 5.353.936 kg 5.875.000 kg

• Adanya pabrik pakan ternak unggas dan

- 2 Bh

(6)

yang representative

• Persentase ketersediaan sistem inovasi daerah

0 % 25 % Perencanaan pengembangan inovasi daerah

Pertanian Bappeda/ Perikanan dan

Peternakan/ TP Bunhut

• Persentase meningkatnya SDM Peternak

20 % 35 %

• Persentase peningkatan kualitas pelayanan kesehatan hewan

50 % 80 %

• Kontribusi sub sektor perikanan terhadap PDRB

0,71 % 0,98 % • Pengembangan budidaya perikanan

• Pengembangan sistim penyuluh perikanan

• Pengembangan kawasan budidaya laut/air payau dan air tawar

• Optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan.

Kelautan dan Perikanan

Perikanan dan Peternakan

• Produksi perikanan 385,72 ton 490 ton

• Rasio peningkatan produktivitas budidaya perikanan.

1,91 ton/hari 2,47 ton/hari

• Persentase

peningkatan produksi usaha budidaya/benih perikanan

7,5 juta ekor benih ikan/Thn

11 juta ekor benih ikan/Thn

• Cakupan bina perikanan (pembudidayaan, nelayan, pengolah dan pemasaran)

17 % 45 %

• Persentase meningkatnya SDM peternak ikan.

• Persentase meningkatnya pengetahuan petani ikan

20 %

20%

35 %

(7)

lahan kritis potensi sumber daya hutan

• Rehabilitasi hutan dan lahan Perencanaan dan pengembangan hutan.

• Kerusakan kawasan hutan.

0 0

2 Meningkatkan potensi dan daya saing koperasi, UMKM dan industri

1. Meningkatkan peran koperasi dan UMKM dalam pengembangan ekonomi local yang berdaya saing; 2. Menetapkan dan

mengembangkan sentra – sentra industry/ UMKM yang potensial.

1. Meningkatkan keterampilan dan manajemen pengurus koperasi; 2. Meningkatkan

kapasitas industri/

UMKM dan

mengembangkan potensi yang baru; 3. Meningkatkan

cakupan

pemasaran produk unggulan.

• Kontribusi sektor industri terhadap PDRB

7,49 % 7,38 % • Peningkatan kualitas kelembagaan koperasi;

• Pengembangan sistim pendukung usaha bagi UMKM;

• Penciptaan iklim UKM yang kondusif;

• Penataan struktur industri Koperasi dan UKM Dinas Koperasi, UMKM dan Perindag

• Kontribusi industri rumah tangga terhadap PDRB

7,49 % 7,19 %

• Persentase koperasi aktif

79 % 82 %

• Jumlah usaha dan kerjasama Koperasi

148 unit 161 unit industri Dinas

Koperasi, UMKM dan Perindag

• Jumlah BPR/LKM 5 unit 7 unit • Pengembangan industri kecil dan menengah;

• Peningkatan kemampuan teknologi industri.

• Peningkatan Kapasitas IPTEK Sistem Produksi

• Jumlah usaha mikro dan kecil.

19.123 unit 20.225 unit

• Usaha mikro dan kecil 98,96 % 99 %

• Cakupan bina kelompok pengrajin

• Jumlah Industri

9 %

1.244 unit

29 %

1.621 unit

• Pertumbuhan industri 0,26 0,021 3 Berkembangnya

pusat – pusat perdagangan

Mengembangkan sistim dan jaringan distribusi barang dan jasa

1. Melakukan pembangunan dan penataan kawasan perdagangan; 2. Melakukan

• Kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB;

18,89 % 20,43 % • Peningkatan efisiensi perdagangan dalam negeri;

• Peningkatan dan

Perdagang an Dinas Koperasi, UMKM dan Perindag

(8)

• Jumlah pasar (pasar tradisional/modern, swalayan, toko,kios) • Pameran/Expo 4.236 unit 1 kali 4.263 unit 1 kali 4 Meningkatnya ketersediaan pangan pokok dan peningkatan daya beli masyarakat 1. Meningkatkan

ketersediaan pangan pokok masyarakat 2. Menjaga kestabilan

produksi dan ketersediaan stock bahan pangan masyarakat

1. Mengembangkan diversifikasi pangan yang bergizi untuk menurunkan ketergantungan pada sumber karbohidrat dari beras;

2. Meningkatkan upaya penanggulangan kerawanan pangan; 3. Mengendalikan harga dan pembinaan ketahanan pangan

• PDRB perkapita Rp.20,02 juta Rp. 33 juta • Peningkatan ketahanan pangan pertanian dan perkebunan;

• Perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan. Ketahanan Pangan • Ketahanan Pangan,

•TP Bunhut

•Dinas koperasi, UMKM dan Perindag.

• Regulasi ketahanan pangan.

Belum ada 8 buah

• Ketersediaan pangan utama

19.031 ton 30.441 ton Perdagang an

• Jumlah ketergantungan pada konsumsi beras

13.125 ton 12.900 ton

• Rasio pemenuhan kebutuhan beras

1,61 ton 2,00 ton

• Rata – rata jumlah konsumsi pangan hewani

200 gr/kapita/hari

400 gr/kapita/hr

• Konsumsi ikan 27,5 kg/cap/th

30 kg/cap/th

5 Meningkatnya kunjungan wisata

1. Mengembangkan kota wisata yang terintegrasi dan didukung oleh produk UMKM 2. Menciptakan iklim

kreatif berbasis ekonomi untuk mendukung pengembangan pariwisata. 1. Menumbuhkembang kan industry kepariwisataan yang didukung oleh sektor perdagangan, hotel, restoran, idustri dan jasa. 2. Mengembangkan industry pariwisata yang religious berdasarkan ABS SBK; 3. Mempromosikan wisata unggulan; 4. Menyelenggarakan

event – event pariwisata, seni dan

• Kontribusi sektor pariwisata (hotel dan restoran) terhadap PDRB.

0,94 % 0,95 % • Pengembangan pemasaran pariwisata • Pengembangan destinasi pariwisata • Pembinaan pedagang kaki lima dan asongan

Pariwisata Disparpora

• Jumlah kunjungan wisata nusantara

79.809 org 228.096 org

• Jumlah kunjungan wisata mancanegara

2.450 org 5.210 org Perdagang

an

Dinas Koperasi, UMKM dan Perindag

• Jumlah objek wisata unggulan

1 buah 1 buah

• Jumlah event pariwisata dan budaya yang terlaksana

16 kali 16 kali

• Jumlah restoran, rumah makan dan

(9)

meningkatkan jumlah kunjungan wisata yang berskala daerah, nasional dan internasional; 5. Mengembangkan

wisata kuliner dalam rangka

meningkatkan kunjungan wisata. 6 Tumbuh dan

berkembangnya investasi di Kota Payakumbuh

1. Menjalankan prosedur perizinan yang dibangun dari kesepakatan dengan dunia usaha

2. Memberikan

kemudahan berusaha bagi pelaku usaha/investor 3. Meningkatkan jumlah

pelaku usaha/ investor

1. Meningkatnya kualitas perizinan 2. Memfasilitasi calon

investor yang masuk

ke Kota

Payakumbuh 3. Membangun

kemitraan antara Pemko dengan dunia usaha 4. Meningkatkan

promosi dan kerjasama di bidang penanaman modal

• Jumlah nilai investasi berskala nasional (PMDN/PMA)

0 90 Milyar • Peningkatan promosi dan kerjasama investasi

• Peningkatan iklim investasi dan realisasi investasi • Peningkatan kerjasama perdagangan internasional Penanama n modal BPMD PTSP

• Jumlah investor berskala nasional (PMDN/PMA)

0 4 investor

Perdagang an Dinas Koperasi, UMKM dan Perindag

• Rasio penyerapan tenaga kerja

93,22 93,51

• Nilai realisasi investasi 14 Milyar 231 Milyar

• Kenaikan/ penurunan nilai realisasi

0 36 Milyar

7. Menurunnya tingkat kemiskinan dan pengangguran di Kota 1. Mengembangkan UMKM sehingga dapat menyerap tenaga kerja; 2. Meningkatkan kualitas SDM dan kompetensi

1. Meningkatkan SDM angkatan kerja; 2. Memfasilitasi

penempatan tenaga kerja di dalam dan

• Tingkat kemiskinan 9 % 6,98 % • Peningkatan upaya penumbuhan kewirausahaan dan kecakapan

Pemuda dan Olah raga

Disparpora

• Tingkat pengangguran 6,77 % 6,00 %

(10)

sehingga memiliki daya saing dan jiwa kewirausahaan yang tinggi;

3. Meningkatkan peran seluruh elemen dalam pengentasan

kemiskinan.

3. Meningkatkan keterampilan angkatan kerja sesuai kebutuhan pasar;

4. Penataan kawasan kumuh dan rumah tidak layak huni; 5. Pelayanan

penanggulangan kemiskinan secara terpadu;

6. Pemberian bantuan sosial kepada masyarakat miskin.

bekerja. • Pengembangan

kewirausahaan dan keunggulan kompetitif UKM;

• Peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja;

• Peningkatan kesempatan kerja;

• Perlindungan dan pengembangan lembaga ketenagakerjaan • Optimalisasi pelayanan publik; Koperasi dan UKM Dinas koperasi, UMKM dan Perindag

• Rasio penyerapan tenaga kerja

93,22 93,51 Tenaga

Kerja

Disosnaker

• Tingkat partisipasi angkatan kerja

72,66 % 70,21%

• Pencari kerja yang ditempatkan.

50 Orang 1.400 org

• Rasio ketergantungan 0,2 0,2

• Rasio lulusan S1/S2/S3.

34 49

• Angka sengketa pengusaha pekerja per tahun

5 kasus 67 kasus

• Jumlah Rumah tidak layak huni yang direhab

0 630 • Pengelolaan areal pemakaman;

• Pelayanan dan rehabilitasi kesejahteraan sosial; • Pemberdayaan kelembagaan kesejahteraan sosial;

• Pembinaan para penyandang cacat dan trauma;

• Pemberdayaan fakir miskin KAT dan PMKS

Sosial Disosnaker

• Sarana sosial seperti panti jompo, panti asuhan dan panti rehabilitasi.

2 panti 2 panti

• PMKS yang

memperoleh bantuan socsal

427 org 4.115 org

• Jumlah PMKS. 2.215 org 4.100 org

• Penanganan

penyandang masalah kesejahteraan sosial/

(11)

kelola pemerintahan yang baik (good clean governance). Sebuah pemerintahan

akan berjalan dengan baik dan aspiratif manakala ruang informasi dan

aksesbilitas publik terhadap kebijakan-kebijakan pemerintah dapat terbuka

dengan luas dan bertanggung jawab. Hal ini sejalan dengan kontek

transparansi pemerintahan yang merupakan salah satu elemen pembentukan

konsep besar tentang tata kelola pemerintahan yang baik.

Dalam rangka peningkatan kinerja penyelenggaraan Pemerintahan

Daerah, Pemerintah Daerah dapat melakukan inovasi, yaitu semua bentuk

pembaharuan dalam penyelenggaraan Pemerintahan Daerah. Inisiatif inovasi

dapat berasal dari kepala daerah, anggota DPRD, aparatur sipil negara,

Perangkat Daerah, dan anggota masyarakat. Dalam merumuskan kebijakan

inovasi, Pemerintahan Daerah mengacu pada prinsip :

a.

Peningkatan efisiensi;

b.

Perbaikan efektifitas;

c.

Perbaikan kualitas pelayanan;

d.

Tidak ada konflik kepentingan;

e.

Berorientasi kepada kepentingan umum;

f.

Dilakukan secara terbuka;

g.

Memenuhi nilai-nilai kepatutan; dan

h.

Dapat dipertanggungjawabkan hasilnya tidak untuk kepentingan diri sendiri.

Pemerintah Daerah wajib menyediakan informasi Pemerintahan Daerah

yang terdiri atas informasi pembangunan Daerah dan informasi keuangan

Daerah. Informasi Pemerintahan Daerah dikelola dalam suatu sistem informasi

Pemerintahan Daerah yang wajib diumumkan kepada masyarakat.

Pemerintah Daerah mengalokasikan anggaran dalam APBD untuk

pembangunan sarana dan prasarana lokal kelurahan dan pemberdayaan

masyarakat di kelurahan. Alokasi anggaran dimaksud dimasukkan ke dalam

anggaran Kecamatan pada bagian anggaran kelurahan untuk dimanfaatkan

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(12)

inovasi, disertai dengan peningkatan kualitas aparatur termasuk pengawasan

internal.

Kebijakan umum untuk mencapai misi 2 yang dilaksanakan adalah

Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan

daerah sehingga berkualitas, aplikatif dan responsive, mewujudkan sinkronisasi

dan sinergitas dalam perencanaan pembangunan, Peningkatan pengendalian

dan evaluasi pembangunan serta sistem pengawasan sebagai umpan balik

bagi perencanaan, Meningkatkan SDM Aparatur dan Fasilitator Kelurahan

dalam bidang perencanaan, Mendorong peningkatan kualitas dan kuantitas

penelitian sebagai dasar pengambilan kebijakan, Menjadikan data dan

informasi yang valid dan akurat sebagai bahan dalam penyusunan

perencanaan, Peningkatan intensitas dan efektifitas Kerjasama lintas wilayah,

perguruan tinggi, organisasi profesi dan swasta,

Kebijakan

meningkatnya Akuntabilitas Kinerja Birokrasi

adalah

mengevaluasi dan menganalisis jabatan dan beban kerja, meningkatkan

kapasitas dan kompetensi aparatur, menyusun standar operasional prosedur

(SOP) dan penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM), memfasilitasi laporan

pemerintah daerah (LPPD,LKPJ,ILPPD,EKPPD,EKPOD,LAKIP,LKPD, dll),

peningkatan transparansi dan akuntabilitas melalui pengembangan zona

integritas, penataan kelurahan, peningkatan pengelolaan pengawasan

penyelenggaraan pemerintah daerah, meningkatkan kualitas dan kapasitas

aparatur pengawas internal pemerintah, mendorong penyelesaian hasil

pemeriksaan, dan penerapan SPIP di SKPD.

(13)

menerapkan sistem kearsipan dan dokumentasi berbasis Teknologi Informasi

dan Komunikasi (TIK), membuka Layanan Jaringan media partisipasi, aspirasi

dan pengaduan publik yang bisa diakses, pelayanan jaringan teknologi

informasi di area publik, mengembangkan dan pengelolaan keuangan berbasis

TIK.

Kebijakan meningkatnya kompetensi dan kapasitas aparatur yang

bebas KKN adalah, mplementasi Rencana Aksi Daerah Aksi Daerah

Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi (RAD-PPK), Penerapan standarisasi

biaya, peningkatan Diklat Fungsional/Struktural, Bintek,Tes uji kompetensi

aparatur,

pendidikan

formal

dan

informal,

Pengelolaan

manajemen

kepegawaian berbasis TIK.

Kebijakan mewujudkan supremasi hukum sesuai kewenangan daerah

adalah meningkatkan kualitas produk hukum daerah yang sesuai dengan

kebutuhan masyarakat dan kepentingan penyelenggaraan pemerintah daerah,

menyusun Program Legislasi Daerah (Prolegda) secara terencana sesuai

dengan aspirasi masyarakat, perencanaan pembangunan dan penjabaran lebih

lanjut peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi, meningkatkan

koordinasi pemahaman hukum bagi masyarakat, aparatur dan penegak hukum,

meningkatkan keamanan dan kenyamanan lingkungan, peningkatan sinergitas

penanganan perkara dengan lembaga lainnya.

(14)

NO SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

SASARAN PROGRAM Bidang Urusan Penanggung

Jawab AWAL

TAHUN 2012

TAHUN 2017

II Misi 2 : Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik , Profesional dan Bebas KKN. 1 Meningkatnya

kualitas Perencanaan Pembangunan

Menyusun perencanaan pembangunan yang aspiratif

Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam

perencanaan pembangunan daerah sehingga berkualitas, aplikatif dan responsif

Persentase kehadiran peserta musrenbang

75% 95% Program

Perencanaan Pembangunan Daerah

Perencanaan Pembangunan

Bappeda, Kecamatan

Mewujudkan perencanaan yang berkualitas dan akuntabel

Mewujudkan sinkronisasi dan sinergitas dalam perencanaan pembangunan

Tersedianya dokumen perencanaan RPJPD yang telah ditetapkan dengan Perda

Ada Ada

Peningkatan pengendalian dan evaluasi pembangunan serta sistem pengawasan sebagai umpan balik bagi perencanaan

Tersedianya dokumen perencanaan RPJMD yang telah ditetapkan dengan Perda

Ada Ada

Meningkatkan SDM Aparatur dan Fasilitator Kelurahan dalam bidang perencanaan.

Jumlah aparatur yang mendapatkan bimbingan/diklat

0 62 orang

Tersedianya dokumen perencanaan RKPD yang telah ditetapkan dengan Perwako

Ada Ada

Penjabaran program RPJMD ke dalam RKPD

80% 95%

Tersedianya dokumen

(15)

Jumlah dokumen inovasi daerah yang diterbitkan

- 4 dokumen

Menjadikan data dan informasi yang valid dan akurat sebagai bahan dalam penyusunan perencanaan.

Keberadaan dokumen perencanaan pembangunan SKPD seperti : Renstra SKPD, Renja SKPD, RKA SKPD

Ada Ada

Meningkatkan Kerjasama

Pembangunan antar pemerintah

Peningkatan intensitas dan efektifitas Kerjasama lintas wilayah, perguruan tinggi, organisasi profesi dan swasta

Persentase Renja SKPD yang diakomodir dalam RKPD

80% 80%

Persentase program Renja SKPD yang diakomodir dalam RKA SKPD

80% 80%

Persentase program RKPD yang diakomodir dalam APBD

80% 80%

Persentase program RPJMD yang

diakomodir dalam APBD

80% 80%

Buku Payakumbuh Dalam Angka,

Ada (1 dokumen)

Ada (1 dokumen)

Program pengembangan data/informasi/ statistik daerah

Statistik Bappeda

Buku PDRB Ada Ada

Kerjasama antar pemerintah, perguruan tinggi, organisasi profesi

3 4 Program

Kerjasama Pembangunan

Perencanaan Pembangunan

(16)

2 Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja Birokrasi Penerapan standar pelayanan pemerintah daerah/SKPD Mengevaluasi dan menganalisis jabatan dan beban kerja

Jumlah laporan pemerintah daerah yang disusun

6 6 Program

Perencanaan Pembangunan Daerah Perencanaan Pembangunan Bappeda, Bagian Pemerintahan Program Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian Bagian Organisasi Tersedianya LAKIP, LKPJ, LPPD, EKPPD dan Monev bulanan

5 dokumen

5 dokumen Program Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian Bagian Organisasi, Bagian Pemerintahan, Bagian Dalminbang

Meningkatkan kapasitas dan kompetensi aparatur

Nilai Evaluasi LAKIP D B Program Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian Bagian Organisasi

Menyusun standar operasional prosedur (SOP) dan

penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM)

Peringkat LPPD 24 15 Program

Perencanaan Pembangunan Daerah Perencanaan Pembangunan Bagian Pemerintahan Memfasilitasi laporan pemerintah daerah (LPPD,LKPJ,ILPPD,EKPPD,E KPOD,LAKIP,LKPD, dll)

Tersedianya buku LPPD Ada Ada

Peningkatan transparansi dan akuntabilitas melalui

Tersedianya buku LPPD akhir masa jabatan

(17)

Penataan kelurahan Jumlah kelurahan 76 42 Program Penataan Kelembagaan dan Organisasi daerah

Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian

Bagian Pemerintahan

Persentase pengelolaan kegiatan yang tertib administrasi sesuai dengan aturan

80% 95% Program

Peningkatan Pengendalian Adm

Pembangunan

Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian

Bagian Dalminbang

Meningkatkan kinerja pengawasan penyelenggaraan pemerintah daerah

Peningkatan pengelolaan pengawasan penyelenggaraan pemerintah daerah

Tersedianya laporan keuangan berbasis akrual

tidak ada ada Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah

Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian

DPPKA

Meningkatkan kualitas dan kapasitas aparatur pengawas internal pemerintah

Jumlah pengawasan internal secara berkala

36 obrik 46 obrik Program Peningkatan sistem internal pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH

Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian

inspektorat

Peningkatan pemahaman wajib LHKPN untuk

menyampaikan LHKPN

Belum ada 70 orang Sekretariat

Daerah

Terlaksananya pengendalian kebijakan KDH

(18)

kebijakan sistem dan prosedur pengawasan

Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian Mendorong penyelesaian hasil

pemeriksaan

Jumlah pengawasan kasus dan khusus

15 Kasus 24 Kasus

Penerapan SPIP di SKPD Jumlah aparatur pengawasan yang mengikuti PKS (Pelatihan Kantor Sendiri)

36 orang 42 orang

Persentase tindak lanjut hasil pemeriksaan (TLHP)

75% 100%

Persentase peningkatan fungsi pengawasan

75% 100% Program

Peningkatan Fungsi Pengawasan dan Penegakan Hukum

Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian

inspektorat

Terwujudnya aparatur pemeriksa dan pengawasan yang profesional

36 org 36 org Program Peningkatan Profesionalisme tenaga pemeriksa dan aparatur

Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian

inspektorat

3 Optimalisasi pengelolaan keuangan dan aset daerah

Meningkatkan kinerja pengelolaan keuangan daerah berdasarkan prinsip transparansi, efisiensi dan akuntabilitas

Pelaksanaan sistem pelaporan keuangan yang berbasis akrual

Persentase realisasi belanja terhadap anggaran belanja

92% 90% Program

peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah

Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian

(19)

Pelaksanaan TPTGR Persentase Sisa Lebih Perhitungan anggaran tahun lalu terhadap total pendapatan

8% 10%

Peningkatan

pelayanan,pengelolaan dan pelaporan keuangan daerah

Laporan keuangan berbasis akrual

tidak ada

Mengembangkan sistem pengawasan dan pengendalian penggunaan anggaran dan pemanfaatan barang milik daerah

Jumlah aparatur yang mengikuti bimbingan teknis akuntansi berbasis akrual

-180

Penetapan dan penyampaian Rancangan Perda APBD dan Rancangan Perda

Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD secara tepat waktu

Jumlah aparatur yang mengikuti bimbingan teknis pengelolaan barang milik daerah

1 2

Menindaklanjuti laporan pengaduan masyarakat dan hasil temuan BPK dan instansi pengawas lainnya.

Sistem Informasi Manajemen Barang Daerah (SIMBADA)

ada ada

Melakukan pengelolaan barang milik daerah secara tertib, efisien, efektif dan akuntabel melalui penerapan aplikasi sistem informasi manajemen barang milik daerah.

Opini BPK terhadap laporan keuangan daerah

WDP WTP

Penerapan e-procurement dalam pengadaan barang dan jasa

Paket pengadaan yang metode pelaksanaannya dilakukan melalui Unit Layanan Pengadaan (ULP)/LPSE barang dan jasa yang efisien, akuntabel, dan

91% 95% Program

Pembinaan dan Pengawasan Jasa Konstruksi

Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian

(20)

Menggali sumber-sumber pendapatan daerah yang baru

Peningkatan Pelayanan terhadap obyek pajak

Konstribusi PAD terhadap pendapatan daerah

10,65% 11,61% Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian DPPKA

Membuat regulasi tentang retibusi dan pajak daerah

Persentase realisasi penerimaan pajak daerah 10,81 15,00 Menerapkan dan mengembangkan Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD)

Persentase realisasi penerimaan retribusi daerah

85,33% 105%

Intensifikasi dan ektensifikasi pajak dan retribusi daerah

Jumlah dan macam pajak dan retribusi daerah

11 buah 13 buah

Penetapan APBD tepat waktu Ada Ada 4 Mewujudkan penerapan e-Government dalam penyelenggaraan Pemerintah Daerah Penerapan e-governmentdalam penyelenggaraan pemerintahan daerah

Membangun sistem jaringan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di lingkungan Pemerintah Kota Payakumbuh dan stakeholder lainnya

Tersedianya Master Plan E-Government

tidak ada ada Program pengembangan komunikasi,infor masi dan media massa Komunikasi dan informatika Dinas Perhubungan dan Komunikasi

Sistim e governement yang terintegrasi

Tersedianya jaringan

fiber optic (FO)

-38 Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi Komunikasi dan informatika Dinas Perhubungan dan Komunikasi

Menerapkan sistem kearsipan dan dokumentasi berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)

Jumlah SKPD yang mempunyai sistem TIK

10 22 Program

(21)

Membuka Layanan Jaringan media partisipasi, aspirasi dan pengaduan publik yang bisa diakses.

Sistem Informasi Manajemen Pemerintah Daerah

ada ada Informasi

Pelayanan jaringan teknologi informasi di area publik

Tersedianya informasi yang memadai pada setiap proses penyusunan dan implementasi kebijakan publik

ada ada

Jumlah SDM Bidang Komunikasi dan Informasi yang memiliki kompetensi

Tidak ada 20 0rang Program Fasilitasi Peningkatan SDM Bidang Komunikasi dan Informasi

Komunikasi dan informatika

Dinas Perhubungan dan

Komunikasi

Mengembangkan dan pengelolaan keuangan berbasis TIK

Adanya akses pada informasi yang siap, mudah dijangkau,bebas diperoleh dan tepat waktu

ada ada

Ketersediaan Sarana teknologi informasi di area publik

Tidak ada Program

pengembangan komunikasi,infor masi dan media massa

Komunikasi dan informatika

Dinas Perhubungan dan

Komunikasi

Website milik Pemerintah Daerah

ada ada Program

Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi

Program

Komunikasi dan informatika

Bagian Humas

Jumlah surat kabar nasional/lokal

10 12

Jumlah penyiaran radio/TV lokal

(22)

Pameran/Expo 1 1 peningkatan efisensi perdagangan dalam negeri Perdagangan Dinas Koperasi UMKM,Peinda g dan Industri

5 Meningkatnya kompetensi dan kapasitas aparatur yang bebas KKN

Meningkatkan angka Indeks Persepsi Korupsi

Implementasi Rencana Aksi Daerah Aksi Daerah Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi (RAD-PPK)

Nilai pencapaian ukuran keberhasilan rencana aksi daerah Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi 0 100% Program Penyusunan Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi (PPK Pemda) Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian Bappeda

Penerapan standarisasi biaya Tersedianya standarisasi biaya

ada ada Program

peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian DPPKA Peningkatan Kapasitas Aparatur. Peningkatan Diklat Fungsional/Struktural, Bintek,Tes uji kompetensi aparatur, pendidikan formal dan informal

Rasio Pegawai Berpendidikan setara SMA

0,21 0,21 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian BKD Pengelolaan manajemen kepegawaian berbasis TIK

Rasio Pegawai

Berpendidikan setara S1

0,45 0,47

Rasio Pegawai

Berpendidikan setara S2

0,48 0,52

Jumlah Pegawai yang telah mengikuti diklat Fungsional

0 60

Jumlah Pegawai yang telah mengikuti diklat

(23)

Jumlah Pegawai yang telah mengikuti tes uji kompetensi

0 75

Pemberian tunjangan kinerja daerah

tidak ada

Persentase pejabat struktural yang telah lulus diklat struktural

50% 90%

Jumlah PNS yang naik pangkat

782 665 Program

Pembinaan dan Pengembangan Aparatur

Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian

BKD

Tersedianya database pegawai dan informasi kepegawaian

Ada Ada Program

Pengembangan Sistem Informasi Kepegawaian

Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian

BKD

Tersedianya dokumen Anjab dan ABK yang sudah terevaluasi mengikuti peraturan yang berlaku

Ada Ada Program

Pembinaan dan Pengembangan Aparatur

Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian

Bagian Organisasi

6 Mewujudkan supremasi hukum sesuai

kewenangan daerah

Meningkatkan peran DPRD dalam penyusunan produk hukum daerah

Meningkatkan kualitas produk hukum daerah yang sesuai dengan kebutuhan

masyarakat dan kepentingan penyelenggaraan pemerintah daerah

Jumlah peraturan daerah yang dihasilkan

7 88 Program

Penataan Peraturan Perundang-undangan

Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan

(24)

Menyusun Program Legislasi Daerah (Prolegda) secara terencana sesuai dengan aspirasi masyarakat, perencanaan pembangunan dan penjabaran lebih lanjut peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi

Terlaksananya koordinasi, konsultasi dan kerjasama hukum

Ada Ada

Meningkatkan koordinasi pemahaman hukum bagi masyarakat, aparatur dan penegak hukum

Terlaksananya sosialisasi peraturan perundang-undangan

Ada Ada

Meningkatkan keamanan dan kenyamanan lingkungan

Persentase penegakkan Perda

75% 100% Program

Pemeliharan Kantrantibmas dan

Pencegahan Tindak Kriminal

Kesatuan bangsa dan politik dalam negeri

Satpol PP

Peningkatan sinergitas penanganan perkara dengan lembaga lainnya

Rasio jumlah Polisi Pamong Praja per 10.000 penduduk

58,15 80

Cakupan patroli petugas Satpol PP

59 45

Rasio petugas perlindungan masyarakat (Linmas)

0,01 0,01 Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan

Kesatuan bangsa dan politik dalam negeri

Satpol PP

Angka kriminalitas 62,88 60

Persentase jumlah poskamling yang aktif

70% 95%

Rata-rata jumlah pelaksanaan monitoring ketentraman, ketertiban dan keamanan lingkungan dalam 1 tahun

(25)

Persentase penanganan insiden yang disebabkan oleh perbedaaan agama

100% 100% Program pengembangan wawasan kebangsaan

Kesatuan bangsa dan politik dalam negeri

Kantor Kesbangpol

Jumlah kejahatan dan asusila di tengah masyarakat

770 400 Program Peningkatan pemberantasan penyakit masyarakat (pekat) Kesatuan bangsa dan politik dalam negeri

Kantor Kesbangpol

Pembinaan terhadap LSM, Ormas, dan OKP

2 kali 12 kali Program Pendidikan Politik Masyarakat

Kesatuan bangsa dan politik dalam negeri

Kantor Kesbangpol

Pembinaan politik daerah

1 kali 5 kali Program Pendidikan Politik Masyarakat

Kesatuan bangsa dan politik dalam negeri Kantor Kesbangpol 7 Meningkatnya Kualitas Pelayanan Publik Meningkatkan kapasitas birokrasi dan Kualitas Pelayanan Publik Peningkatan kualitas manajemen pelayanan publik

Indek Kepuasan Layanan Masyarakat

tidak ada ada Program Optmalisasi Pelayanan Publik Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian Bagian Organisasi

Pelimpahan kewenangan ke Kecamatan/ Kelurahan disertai dengan P3D

Persentase jumlah organisasi perangkat daerah yang mampu mencapai SPM yang telah ditentukan

30% 80% Program

(26)

Menyusun dan menyediakan regulasi dan SOP

pelayananan publik

Presentase SOP yang telah dihasilkan oleh organisasi perangkat daerah.

25% 100% Program

Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian

Bagian Organisasi

Persentase lembaga kemasyarakatan yang mendapat pencerahan tentang tupoksi

60% 100% Program

Peningkatan Kapasitas Kelembagaan

Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian

Bagian Organisasi

menyediakan sarana dan prasarana pelayanan publik berdasarkan SPM

Nilai survei kepuasan masyarakat terhadap pelayanan administrasi

kependudukan Belum ada

80%

Program Penataan Administrasi Kependudukan

Kependudukan dan Catatan Sipil

Disduk dan Capil

Mewujudkan tertib administrasi pertanahan

Jumlah penduduk menurut kepemilikan akte nikah

25% 70%

Menyelenggarakan kearsipan dan perpustakaan daerah yang mendukung kinerja penyelenggaraan pemerintah daerah

Rasio penduduk ber KTP per satuan penduduk

0,65 0,95

Melaksanakan administrasi pelayanan publik yang berkualitas

Rasio bayi berakte kelahiran

0,65 0,95

Meningkatkan kompetensi dan inovasi dalam pelayanan publik

Meningkatkan kualitas SDM personil pemberi layanan publik

Rasio pasangan berakte nikah

(27)

Pemberian reward bagi personil dan SKPD yang memberikan pelayanan publik yang prima dan berkualitas

Kepemilikan KTP 65% 95%

Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pelayanan publik secara berkala dan

berkesinambungan

Kepemilikan akte kelahiran per-1000 penduduk

550 850

Ketersediaan database kependudukan skala kota

ada ada

Penetapan KTP Nasional berbasis NIK

Sudah Sudah

Jumlah laporan pendaftaran penduduk yang dihasilkan

Ada Ada

Persentase permohonan pembuatan dokumen akte kelahiran yang dapat diselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan

80% 100%

Persentase permohonan pembuatan dokumen akte perkawinan yang dapat diselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan

(28)

Persentase permohonan pembuatan KTP/KK yang dapat diselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan

80% 100%

Sistem informasi pelayanan perizinan dan administrasi pemerintah

Ada Ada Program

Optmalisasi Pelayanan Publik

Penanaman Modal BPMD dan PTSP

Lama proses perizinan 4 hari 4 hari Jumlah Perda yang

mendukung iklim usaha

1 buah 1 buah

Pengelolaan arsip secara baku

Ada Ada Program

Perbaikan Sistem Administrasi Kearsipan

Kearsipan Kantor Arsip dan

Perpustakaan Peningkatan SDM

pengelolaan kearsipan

Ada Ada

Jumlah perpustakaan 27 50 Program Pengembangan Budaya Baca da Pembinaan Perpustakaan

Perpustakaan Kantor Arsip dan

Perpustakaan

Jumlah pengunjung

perpustakaan 13.800 16100 Meningkatkan

kualitas aparatur dan masyarakat dalam

penanggulangan bencana

Meningkatkan sarana dan prasarana penanggulangan bencana

Jumlah Sarana dan prasarana tanggap darurat

0 42 Program

Penanganan Tanggap Darurat pasca bencana

Penanggulangan Bencana Daerah

BPBD

Tim reaksi cepat (TRC) 0 50 Jumlah pelatihan

pemulihan sosial

(29)

Meningkatkan kesiapsiagaan aparatur dan masyarakat dalam penanggulangan bencana

Jumlah lokasi potensi bencana

Persentase penanganan dampak bencana

Jumlah pengkajian pemulihan pasca bencana

76 kelurahan

100%

0

62 kelurahan

100%

40

Program pengelolaan dan penanganan dampak bencana alam

Program Peningkatan kesiagaan dan Pencegahan Bencana

Penanggulangan Bencana Daerah

Penanggulangan Bencana Daerah

BPBD

BPBD

Jumlah survey lokasi potensi bencana alam

0 10

Cakupan pelayanan bencana

5 kecamata

n

5 kecamatan Program pencegahan dan kesiap-siagaan menghadapi bencana

Penanggulangan Bencana Daerah

BPBD

Jumlah mobil pemadam kebakaran

4 4 Program

Peningkatan Kesiapsiagaan dan

Pencegahan Bahaya Kebakaran

Perumahan BPBD

Jumlah personil kebakaran

28 57

Cakupan pelayanan bencana kebakaran

(30)

Tingkat waktu tanggap (Response time rate) daerah layanan wilayah manajemen kebakaran (WMK)

100 100

Jumlah pemeriksaan tabung kebakaran

0 360

Jumlah pengadaan sarana dan prasarana kebakaran

0 2

Jumlah sosialisasi kebakaran

0 1

Jumlah siaga

pemadaman kebakaran dalam penanggulangan bahaya kebakaran

0 825

Jumlah pemeliharaan sarana dan prasarana pemadam kebakaran

0 3

Jumlah Diklat bagi anggota pemadaman kebakaran

(31)

maka kebijakan umum untuk mencapainya antara lain adalah:

1. Peningkatan kualitas dan kuantitas kegiatan keagamaan.

2. Meningkatnya peran dan fungsi ulama dan majelis ulama ditengah masyarakat

3. Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana ibadah

4. Menjadikan mesjid dan mushalla sebagai pusat kegiatan dan informasi

masyarakat

5. Melaksanakan monitoring ketentraman, ketertiban dan keamanan lingkungan

6. Meningkatkan pembinaan lembaga sosial keagamaan

7. Mengembangkan forum antar umat beragama

Sedangkan program-program prioritas untuk mewujudkan misi 3 yaitu

mewujudkan masyarakat yang berakhlak mulia dan menjunjung tinggi nilai-nilai

agama di tengah masyarakat adalah:

1. Program Peningkatan kualitas pelayanan kehidupan beragama, adat dan budaya

2. Program peningkatan kualitas pelayanan beragama

3. Program peningkatan peran dan fungsi lembaga sosial dan keagamaan

4. Program pemeliharaan dan pencegahan tindak kriminal.

5. Program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan

6. Program pengembangan wawasan kebangsaan

7. Program peningkatan kualitas kehidupan beragama

Penjabaran indikator kinerja, bidang urusan dan SKPD penanggung jawab

(32)

(Outcome)

Daerah Urusan g jawab

Kondisi Awal Kondisi Akhir

III Misi 3 : Mewujudkan masyarakat yang berahklak mulia dan menjunjung tinggi nilai-nilai agama di tengah-tengah masyarakat sesuai dengan falsafah adat basandi Syarak, Syarak Basandi kitabullah 1 Meningkatnya keimanan dan ketaqwaan masyarakat Kota Payakumbuh 1 Peningkatan pemahaman dan pengamalan ajaran Islam dalam kehidupan masyarakat;

1 Peningkatan kualitas dan kuantitas kegiatan keagamaan Persentase kegiatan hari besar keagamaan yang diperingati

100% 100% Program

peningkatan kualitas pelayanan kehidupan beragama, Otda, Pem Umum, Adm Keu Daerah, Perangkat Daerah, Kepeg dan Persandian Setdako, Kesra 5 Kecamatan 2 Meningkatkan peran dan fungsi ulama dan majelis ulama di tengah masyarakat Jumlah pondok Al-Quran

0 5 buah

Wirid pengajian tingkat pemko

12 kali 45 kali

Jumlah jemaah haji Kota Payakumbuh 266 300 3 Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana ibadah Pelaksanaan MTQ tingkat Kota ada ada Jumlah guru TPA 442 442 4 Menjadikan mesjid dan mushala sebagai pusat kegiatan dan informasi bagi masyarakat Persentase mesjid yang dibantu

59% 60%

Persentase guru MDA/TPA yang bersertifikasi

Belum Ada 35,461 Program peningkatan peran dan fungsi lembaga sosial dan keagamaan

(33)

Basandi kitabullah

Jumlah mesjid/mushala yang memiliki TPA

67 67 Program

Peningkatan kualitas pelayanan kehidupan beragama

Setdako, Kesra

2 Berkurangnya perilaku asusila dan amoral

1 Melakukan pemberantasan pelanggaran norma

1 Melaksanakan monitoring ketentraman dan keamanan lingkungan

Rata-rata jumlah pelaksanaan monitoring ketentraman, ketertiban dan keamanan lingkungan dalam 1 bulan

13 kali 13 kali Program pemeliharaan Kamtibmas dan pencegahan tindak criminal Program Peningkatan Keamanan dan kenyamanan lingkungan

5

Kecamatan

Persentase jumlah poskambling yang aktif

70% 95% 5

Kecamatan

Angka kriminalitas

62,88% 60% Kesbangpol

Jumlah kejahatan dan asusila ditengah masyarakat

770 400 Program

peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan

Kesbangpol

3 Meningkatnya partisipasi lembaga sosial keagamaan dalam memperkuat nilai-nilai keagamaan dan ABS-SBK

1 Penguatan lembaga sosial keagamaan

1 Meningkatnya pembinaan lembaga sosial keagamaan

Jumlah kelompok yasin

86 buah 86 buah Program peningkatan peran dan fungsi lembaga sosial dan keagamaan

(34)

Basandi kitabullah

Keberadaan lembaga MUI kecamatan

ada ada

Keberadaan BAZ kecamatan

ada ada

4 Terciptanya kerukunan hidup beragama ditengah masyarakat

1 Meningkatkan komunikasi antar umat beragama

1 Mengembangk an forum komunikasi antar umat beragama

Persentase penanganan insiden yang disebabkan masalah perbedaan agama

100% 100% Program

pengembangan wawasan kebangsaan

(35)

pendidikan tersebut adalah :

1. Peningkatan perluasan pemerataan akses pendidikan anak usia dini

2. Peningkatan perluasan pemerataan akses pendidikan dasar

3. Peningkatan perluasan pemerataan akses pendidikan menengah

4. Peningkatan kualitas pemberian beasiswa untuk siswa miskin

5. Perluasan pendidikan inklusif di semua jenjang pendidikan

6. Perluasan pendidikan kejuruan yang fleksibel dan mampu menyesuaikan diri

dengan kebutuhan pasar kerja yang dinamis

7. Meningkatkan layanan pendidikan non formal

8. Fasilitasi sertifikasi guru

9. Meningkatkan kapasitas tenaga pendidik

10. Pendidikan lanjutan bagi tenaga kependidikan

11. Meningkatkan penelitian dan pengembangan terapan

12. Fasilitasi Pendidikan Tinggi

13. Meningkatkan kapasitas dan kapabilitas kelembagaan litbang

14. Penerapan pendidikan akhlak mulia sebagai bidang studi tambahan di semua

jenjang pendidikan

15. Meningkatkan pemahaman dan Pengamalan agama tenaga pendidik

16. Pembinaan kegiatan pelatihan, keterampilan dan kepeloporan pemuda

17. Peningkatan akses kualitas dan kuantitas olahraga serta olahraga permainan

rakyat

18. Pembinaan olahraga prestasi dan rekreasi

19. Peningkatan sarana dan prasarana olahraga

(36)

(Outcome)

Daerah Urusan jawab

Kondisi Awal Kondisi Akhir

IV Misi 4: Mewujudkan pendidikan yang merata, berkualitas dan berkarakter untuk mewujudkan sumber daya manusia Kota Payakumbuh yang berilmu dan ber moral

1. Mewujudkan sistem pendidikan nasional yang merata, berkeadilan dan berdaya saing secara global

1. Pelayanan pendidikan yang merata dan berkeadilan

1. Peningkatan perluasan pemerataan akses pendidikan anak usia dini

1. APK PAUD 54,23 % 75% Program

Pendidikan Anak Usia Dini

Pendidikan Dinas Pendidikan

2 Pendidikan yang dapat memenuhi kebutuhan lapangan kerja 2. Peningkatan perluasan pemerataan akses pendidikan dasar

2. APK SD/ MI/ Paket A

108% 108,6% Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 tahun

Dinas Pendidikan 3 Mewujudkan mutu dan keunggulan pendidikan 3. Peningkatan perluasan pemerataan akses pendidikan menengah

4. APK SMP/ MTs/ Paket B

124% 144 % Program Wajib Belajar Pendidikan Menengah

Dinas Pendidikan

4 Tata kelola pendidikan yang baik dan akuntabel

4. Peningkatan kualitas pemberian beasiswa untuk siswa miskin

5. APK SMA/ SMK/ MA/ Paket C

157% 158% Program

Manajemen Pelayanan Pendidikan Dinas Pendidikan 5. Perluasan pendidikan inklusif di semua jenjang pendidikan

6. APM SD/ MI/ Paket A

95% 95,5 % program

pendidikan luar biasa Dinas Pendidikan 6. Perluasan pendidikan kejuruan yang

7. APM SMP/ MTs/ Paket B

92% 107% Program

Pembinaan dan Pemasyarakatan Olah Raga

(37)

menyesuaik an diri dengan kebutuhan pasar kerja yang dinamis

8. APM SMA/ SMK/ MA/ Paket C

122% 124,5 % Program Peningkatan Pendidikan Usaha Kesehatan Sekolah

Dinas Pendidikan

9. Angka Partisipasi Sekolah (APS) 7 -12 Tahun

105,78 107 Program

Pendidikan Non Formal

Dinas Pendidikan

10. APS 13 - 15 Tahun 122,33 129 Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Dinas Pendidikan

11. APS 16 - 18 Tahun 130 135 Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan

Dinas Pendidikan

12. Tersedianya boarding school

Tidak Ada Ada

13. Rasio Guru Terhadap Murid Pendidikan Dasar

(38)

14. Rasio Guru Terhadap Murid Pendidikan Menengah

29 30

15. Rasio Guru Terhadap Murid Per Kelas Rata-rata Pendidikan Dasar

28 28

16. Rasio Guru Terhadap Murid Per Kelas Rata-rata Pendidikan Menengah

29 30

17. Angka kelulusan (AL) SD/ MI

100% 100%

18. Angka kelulusan (AL) SMP/ MTs

97,70% 99,8%

19. Angka Kelulusan (AL) SMA/ SMK/ MA

99,48 % 99,72 %

20. APT SD/ MI/ Paket A

2394 siswa 2544 siswa

21. APT SMP/ MTs/ Paket B

2467 siswa 2499 siswa

22. APT SMA/ SMK/ MA/ Paket C

3177 siswa 3556 siswa

23. Angka rata-rata lama sekolah

9,91 9,95

24. Angka putus sekolah SD/ MI

(39)

25. Angka putus sekolah SMP/ Mts

0,93 0,59

26. Angka putus sekolah SMA/ SMK/ MA

0 0

27. Angka melanjutkan (AM) dari SD/ MI ke SMP/ MTs

130 135

28. Angka melanjutkan (AM) dari SMP/ MTs ke SMA/ SMK/ MA

162 167

29. Sekolah Pendidikan SD/MI Kondisi Bangunan Baik

91.80% 98.00%

30. Sekolah Pendidikan SMP/MTs dan SMA/SMK/MA Kondisi Bangunan Baik

80% 95%

31. Rasio ketersediaan sekolah (SD/MI + SMP/MTS) terhadap penduduk usia sekolah

210 260

32. Rasio ketersediaan sekolah

(SMA/SMK/MA) terhadap penduduk usia sekolah

(40)

5 Perluasan layanan pendidikan non-formal yang bermutu dan berkualitas

1. Meningkatkan layanan pendidikan non formal

33. Angka melek huruf (penduduk yang berusia besar dari 15 tahun melek huruf/ tidak buta aksara)

99,2% 99,44%

6 Peningkatan kompetensi dan

profesionalitas tenaga pendidik/guru dan tenaga kependidikan

1. Fasilitasi sertifikasi guru

34. Persentase jumlah guru dengan kualifikasi

pendidikan S1

74,3% 88%

7 Penyediaan tenaga pendidik yang berkompeten dan merata

1. Meningkatkan kapasitas tenaga pendidik

35. Persentase sertifikasi guru TK/RA

19.28% 57%

2. Pendidikan lanjutan bagi tenaga kependidikan

36. Persentase sertifikasi guru SD/ SLB/SMP

51.37% 64%

37. Persentase sertifikasi guru SLTA

57.44% 62%

8 Meningkatkan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam proses dan

pelaksanaan pembelajaran dan

pembangunan

1. Meningkatk an penelitian dan pengemban gan terapan

38. Jumlah penelitian yang dilaksanakan berkaitan dengan dunia pendidikan

1 buah 5 buah Korenbang Sosbud

(41)

2. Fasilitasi Pendidikan Tinggi

39. Persentase lulusan SMA/MA yang diterima di Perguruan Tinggi

77,67% 60,98%

3. Meningkatk an kapasitas dan kapabilitas kelembagaa n litbang

40. Persentase sekolah SMP yang memiliki labor ideal

93,33% 95,00%

41. Persentase sekolah SMA yang memiliki labor ideal

98,61% 98,70%

2. Meningkatnya keimanan dan keber-agamaan peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan

1. Pemantapan kurikulum dan pendidikan akhlak mulia

2. Pemantapa n kurikulum dan pendidikan akhlak mulia

1. Siswa yang

mengikuti pendidikan ahklak mulia

360000 orang 374000 orang Program Pendidikan Non Formal

Dinas Pendidikan

2.Meningkatkan kompetensi kepribadian dan akhlak pendidik dan tenaga kependidikan

3. Meningkatk an kompetensi kepribadian dan akhlak pendidik dan tenaga kependidika n

2. Jumlah guru yang mengikuti pelatihan akhlak mulia

0 550 orang

3. Meningkatnya kemandirian pemuda dan prestasi olahraga

1. Meningkatkan kualitas dan keberdayaan pemuda dan organisasi pemuda

2. Pembinaan kegiatan pelatihan, keterampilan dan kepeloporan

1. jumlah organisasi pemuda

10 buah 14 buah Program Pengembanga n dan Keserasian Kebijakan Pemuda

(42)

2. jumlah kegiatan kepemudaan

10 kali 18 kali Program peran serta

kepemudaan

Pemuda DISPARPORA

3. Persentase peningkatan pengetahuan organisasi kepemudaan

10% 80%

4. Persentase peningkatan bakti sosial kepemudaan

10% 80%

5. Persentase

berkurangnya dampak narkoba dikalangan generasi muda

10% 80%

6. Persentase peningkatan SDM generasi muda

10% 80%

7. Meningkatnya kelompok Pemuda pelopor

0 250

8. Meningkatnya Kreatifitas Generasi Muda

10 100

9. Diklat pemuda 2 kali 10 kali Program peningkatan upaya penumbuhan

(43)

dan kecakapan hidup pemuda

2.Meningkatkan Sumber Daya Manusia keolahragaan, minat, dan budaya berolahraga ditengah-tengah masyarakat

3. Peningkatan akses kualitas dan kuantitas olahraga serta olahraga permainan rakyat

10. jumlah organisasi olahraga

25 cabang 27 cabang Program pengembangan kebijakan dan manajemen olahraga

olahraga DISPARPORA

11. Persentase peningkatan ketrampilan tenaga pelatih/pembina olahraga

20% 40%

12. Persentase ketersediaan data evaluasi olahraga

80% 90%

13. jumlah kegiatan olahraga

12 kali 20 kali program pembinaan dan pemasyarakata n olahraga

DISPARPORA

14. Meningkatnya prestasi olahraga

25 cabor 30 cabor

15. Meningkatnya kesegaran jasmani peserta senam

(44)

16. Berkembangnya olahraga rekreasi sepeda santai

10 paket 10 paket

17. Meningkatnya kegiatan olahraga

25 cabor 30 cabor Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olah Raga

18. Persentase

terpeliharanya sarana dan prasarana olahraga

1 paket 3 paket

19. Gelanggang / balai remaja (selain milik swasta)

3 unit 5 unit

(45)

produktivitas kerja masayarakat. Dengan menyadari hal ini, kegiatan yang fokus

terhadap pelayanan kesehatan dasar dan mempertajam pelayanan rumah sakit perlu

dilakukan. Berdasarkan hal tersebut, dalam 5 tahun yang akan datang pembangunan

kesehatan harus terintegrasi ke dalam program pembangunan secara keseluruhan.

Kebijakan umum pembangunan kesehatan adalah sebagai berikut :

1.

Menyediakan pelayanan yang berstandar pada Rumah Sakit Daerah

2.

Meningkatkan kualitas fasilitas pelayanan kesehatan yang memenuhi standar;

3.

Peningkatan dan penguatan revitalisasi puskesmas dan jaringannya

4.

Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dasar dan jaminan kesehatan

masyarakat.;

5.

Meningkatkan ketersediaan dan keterjangkauan obat, terutama obat essensial;

6.

Meningkatkan keamanan, khasiat dan mutu obat dan makanan yang beredar.

7.

Meningkatkan status gizi balita.

8.

Meningkatkan pelayanan kesehatan guna menurunkan angka kesakitan akibat

penyakit menular dan tidak menular.

9.

Meningkatkan pengembangan kapasitas dan layanan tenaga kesehatan yang

merata dan bermutu.

10. Meningkatkan akses dan pelayanan kesehatan yang merata.

11. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat, swasta dan masyarakat madani

dalam pembangunan kesehatan.

12. Menggerakan dan memberdayakan seluruh masyarakat dalam program

keluarga berencana.

13. Pemberdayaan dan peningkatan peran serta organisasi perempuan.

14. Pemberdayaan lembaga perlindungan perempuan dan anak.

(46)

Daerah Jawab awal akhir

V Meningkatkan Kualitas Kesehatan dan Pelayanan Kesehatan Masyarakat

1 Meningkatnya status kesehatan dan gizi masyarakat

1. Menurunkan kasus kematian ibu melahirkan, Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Balita (AKABA)

1. Peningkatan cakupan pelayanan kesehatan Ibu dan anak oleh tenaga kesehatan terlatih

1. Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani

73,56 % 100 % Program peningkatan pelayanan kesehatan anak Balita

Kesehatan Dinkes

2. Meningkatkan kuallitas tenaga kesehatan

2. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan

94,20 % 95 % Program kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan

Kesehatan Dinkes

3. Meningkatkan promosi kesehatan

3. Cakupan kunjungan bayi

86% 90 % Program

pengembangan bahan informasi tentang pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang anak

Keluarga Berencana Dan Keluarga Sejahtera

BPMPKB

4. Meningkatnya cakupan kunjungan ibu hamil (K4)

82, 10 % 90 % Program penyiapan tenaga pendamping kelompok bina keluarga

Keluarga Berencana Dan Keluarga Sejahtera

BPMPKB

5. Meningkatnya cakupan ibu nifas

91, 20 % 91, 20 % Program Peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak

Kesehatan Dinkes

. 6. Cakupan

pelayanan neonantus dengan komplikasi yang

(47)

pelayanan anak balita

2. Meningkatkan pelayanan kesehataan gizi dan balita

. Pemberian layanan kesehatan gizi dan balita

1. Persentase Balita Gizi Buruk

0,5 <3 Program Perbaikan gizi masyarakat

Kesehatan Dinkes

2. Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat perawatan

100 % 100 % Kesehatan Dinkes dan

RSUD Adnaan WD

2. Menurunnya angka kesakitan akibat penyakit menular dan tidak menular

1. Meningkatkan pelayanan kesehatan guna menurunkan angka kesakitan akibat penyakit menular dan tidak menular

1. Pelaksanaan surveylance penyakit menular dan deteksi dini penyakit tidak menular

1. Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC BTA

83% 70% Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan masyarakat

Kesehatan Dinkes

2. Melaksanakan kerjasama lintas sektor

2. Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD

89% 100% Program pencegahan dan penanggulangan penyakit menular

Kesehatan Dinkes

3. Cakupan penanganan penderita HIV/AIDS

91 % 95 %

4. Cakupan penemuan dan penanganan penderita Hipertensi

85 % 90 % Program Pengendalian Penyakit Tidak Menular

Kesehatan Dinkes

5. Cakupan desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI)

(48)

6. Prosentase rumah tangga ber-PHBS

48,6 % 70 % Program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat

Kesehatan Dinkes

7. Persentase rumah sehat

76,30 % 78,6 % Program Pengembangan Lingkungan Sehat

Kesehatan Dinkes

3. Meningkatnya pemerataan dan mutu pelayanan kesehatan

1. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata, terjangkau dan bermutu

1. Menyediakan pelayanan dan fasilitas kesehatan yang bermutu

1. Rasio puskesmas, poliklinik, pustu per satuan penduduk

P 15.375 P 15.555 Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas, puskesmas pembantu dan jaringannya

Kesehatan Dinkes

PP 5.438 PP 4.977

2. Persentase Puskesmas yang tersertifikasi akreditasi

0 % 100 % Program standarisasi pelayanan kesehatan

Kesehatan Dinkes

Program Operasional BLUD Puskesmas

Kesehatan Dinkes

3. Persentase Rumah Sakit Pemerintah dengan Akreditasi Nasional

100 % 100 % Program peningkatan pelayanan (BLUD) RSUD

Kesehatan RSUD Adnaan WD

4. Rasio Rumah Sakit per satuan penduduk

61.225 62.218

5. Rasio tenaga medis persatuan penduduk

1.259 2.222 Program upaya kesehatan masyarakat

Kesehatan Dinkes

6. Rasio dokter persatuan penduduk

1.475 3.274 Program peningkatan pelayanan kesehatan lansia

Kesehatan Dinkes

7. Rasio posyandu persatuan balita

(49)

4. Meningkatnya perlindungan finansial, ketersediaan, penyebaran dan mutu obat serta sumberdaya kesehatan

1. Meningkatkan ketersedian,

pemerataan dan keterjangkauan obat dan alat kesehatan

1. Menyediakan alat kesehatan dan obat yang merata dan bermutu

1. Kecukupan ketersediaan obat dan vaksin

18 bulan 18 bulan Program Obat dan Perbekalan kesehatan

Kesehatan Dinkes

2. Menjamin keamanan/khasiat, kemanfaatan dan mutu ketersedian informasi makanan

2. Prosentase sekolah yg menyediakan PJAS (pangan jajanan sehat) melalui warung sekolah

40,6 % 60 % Program pengawasan obat dan makanan

Kesehatan Dinkes

3. Prosentase industri pangan yang mendapatkan sertifikat

penyuluhan

70,0% 80,0%

4. Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin

63,60 % 80 % Program upaya kesehatan masyarakat

Kesehatan Dinkes

5. Presentase kepesertaan SJSN Kesehatan

0 % 85 %

5. Meningkatnya partisipasi masyarakat melaksanakan program keluarga berencana dan keluarga

1. Meningkatkan kualitas pelayanan dan perluasan jangkauan keluarga berencana

1. Penyediaan layanan program keluarga berencana

1. Rasio akseptor KB 0,75 0,77 Program pelayanan kontrsepsi

Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

(50)

2. Menggerakan dan

memberdayakan seluruh

masayarakat dalam program KB

2 . Rata-rata jumlah anak perkeluarga

1,19 2,2 Program keluarga berencana

Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

BPMPKB

3. Cakupan peserta KB aktif

75,64 77 Program Pembinaan Peran Serta Masyarakat Dalam Pelayanan KB/KR yang Mandiri

Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

BPMPKB

4. Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga

Sejahtera I

4.941 4.045

a. Pra Sejahtera 608 420

b. Keluarga Sejahtera I

(51)

pembangunan

2. Peningkatan kesempatan keterlibatan perempuan dalam pembangunan

3. Pemberian layanan perlindungan perempuan dan anak

4. Pengembangan bentuk-bentuk diskusi, simulasi, sosialisasi dan sejenisnya

5. Penyediaan media baru untuk menyampaikan informasi

6. Pembuatan regulasi tentang lembaga kemasyarakatan

7. Penatan struktur lembaga kemasyarakatan.

8. Penguatan tugas pokok dan fungsi Lembaga Kemasyarakatan

9. melakukan peningkatan dan atau rahab bangunan kantor KAN

10. menfasilitasi lembaga kemasyarakatan (KAN) menuangkan nilai-nilai adat

dan budaya kedalam bentuk tulisan

11. menfasilitasi grub kesenian untuk melakukan pagelaran

12. Mengembangkan wisata kuliner dalam rangka meningkatkan kunjungan

wisata

13. Melakukan pendataan terhadap bcb

Program untuk misi 6 ini termasuk ke dalam Program peningkatan partisipasi

masyarakat dalam pembangunan desa, program perencanaan pembangunan

daerah, program optimalisasi pelayanan publik, program peningkatan partisipasi

masyarakat dalam pembangunan desa, Program Peningkatan kapasitas aparatur

pemerintah kelurahan, program penataan kelembagaan dan organisasi daerah,

Pengembangan

lembaga

ekonom

pedesaan,

Peningkataan

keberdayaan

masyarakat, Program pengelolaan kekayaan budaya daerah, Peningkatan Kapasitas

aparatur pemerintah kelurahan, peningkatan keberdayaan masyarakat desa,

pemberdayaan masyarakat dan desa, program pengelolaan kekayaan budaya,

program pengelolaan keragaman budaya, program pengelolaan keragaman budaya.

(52)

Daerah g Jawab awal akhir

VI Misi 6 : Melakukan revalitasi nagari dan pemberdayaan kelembagaan masyarakat adat lokal dalam membangun masyarakat dan Kota Payakumbuh

1 Meningkatnya partisipasi aktif masyarakat dalam pembangunan 1. Meningkatkan pemberian kesempatan dan ruang untuk menyampaikan masukan dalam melakukan pembangunan Kota Payakumbuh 1. Peningkatan keterlibatan Lembaga ke masyarakatan dalam proses pembangunan 1. Persentase lembaga masyarakat yang yang berpartisipasi dalam penyusunan perencanaan 2. Keberadaan dokumen perencanaan pembangunan SKPD seperti : Renstra SKPD, Renja SKPD, RKA SKPD 3. Tersusunnya dokumen-dokumen laporan capaian kinerja 80% 4 Dokumen 5 Dokumen 100% 22 Dokumen 21 Dokumen 1. program perencanaan pembangunan daerah urusan perencanaan pembangunan daerah Urusan pemberdayaa n masyarakat Urusan pemberdayaa n masyarakat Bappeda

BPMP & KB

BPMP & KB

4. Peningkatan pemberian kesempatan yang sama kepada perempuan dalam pembangunan 2. Peningkatan kesempatan keterlibatan perempuan dalam pembangunan 2. Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah

64% 66% 1. Program penguatan kelembagaan pengarusutama an Gender dan Anak

Pemberdayaa n Perempuan

BPMP & KB

3. Partisipasi perempuan di lembaga swasta

(53)

3. Peningkatan pelayanan dan perlindungan terhadap perempuan dan anak 3. Pemberian layanan perlindungan perempuan dan anak

4. Rasio KDRT 0.02 0,015 Program

peningkatan kualitas hidup dan perlindungan perempuan Pemberdayaa n Perempuan

BPMP & KB

5. Penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan

80% 85% Program

peningkatan peran serta dan kesetaraan gender dalam pembangunan Pemberdayaa n Perempuan

B

Gambar

TABEL 7.1
TABEL 7.2.Kebijakan Umum dan Program Prioritas Untuk Misi 2
TABEL 7.3Arah Kebijakan dan Program Prioritas Untuk Misi 3
TABEL 7.4Kebijakan Umum dan Program Prioritas Untuk Misi 4
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dengan Huruf Empat ratus tujuh puluh juta dua ratus lima puluh ribu rupiah. Keterangan Perincian

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik

Pada SKBI 1987 Batas-batas Minimum Tebal Lapisan Perkerasan ditentukan berdasarkan daftar atau tabel yang sudah ditetapkan, dengan mengkorelasikan nilai ITP dan jenis bahan7. Dan

Wacana dominan sistem kasta, gender, dan perkawinan dalam teks awig-awig bermakna sebagai wacana yang mendiskusikan kembali kemungkinan aturan agar lebih memanusia.

Apakah hal ini menjadikan citra yang digunakan menjadi tidak valid karena dapat saja sebuah citra tersebut sama dan akan menghasilkan sebuah bilangan acak yang selalu sama

Menunjukan hasil riset anda, tetapi jauh lebih penting mengungkapkan argumen yang meyakinkan kepada pembaca tentang apa yang kita.. pembaca tentang apa yang kita hasilkan

Dari penjelasan definisi operasional di atas dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa penelitian skripsi ini ingin mengetahui ada tidaknya pengaruh pendidikan Islam (non formal)

memotong pada suatu titik di dalam ∆ ABC. Apakah pernyataan ini betul/salah. Jika salah buat contoh salah/Counter example. 3) Manakah hipotesis-hipotesis dan konklusi dari