7.1
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010
perumusan kebijakan umum dan program pembangunan daerah dalam BAB VII
ini bertujuan untuk menggambarkan keterkaitan antara bidang urusan
pemerintahan daerah dengan rumusan indikator kinerja sasaran yang menjadi
acuan penyusunan program pembangunan jangka menengah daerah
berdasarkan strategi dan arah kebijakan yang ditetapkan dalam periode 5 tahun
mendatang. Program-program tersebut, merupakan upaya-upaya yang akan
ditempuh pemerintah daerah dalam mewujudkan visi dan misi yang telah
dicanangkan Walikota dan Wakil Walikota. Sesuai dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007, tentang Pembagian Urusan Pemerintah
antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota, maka dalam implementasinya secara operasional,
program-program yang telah dirumuskan harus dijabarkan kedalam urusan-urusan yang
menjadi kewenangan pemerintah daerah sekaligus ditentukan Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD) yang menjadi penanggung jawab dari setiap
program tersebut, sehingga dapat dilihat dengan jelas pembagian tugas SKPD
dalam melaksanakan rencana pembangunan yang telah disusun dalam rangka
mewujudkan visi dan misi Walikota dan Wakil Walikota.
Rumusan kebijakan umum dan program pembangunan daerah disusun
dengan tujuan untuk menggambarkan keterkaitan bidang urusan pemerintahan
daerah dengan rumusan indikator kinerja sasaran yang menjadi acuan
penyusunan program pembangunan jangka menengah daerah berdasarkan
strategi dan arah kebijakan yang telah ditetapkan.
Melalui rumusan kebijakan umum, diperoleh sarana untuk menghasilkan
atau diperolehnya berbagai program yang paling efektif mencapai sasaran.
Untuk itu, dibutuhkan kebijakan umum agar dapat merangkai program-program
prioritas yang
inherent
. Agar kebijakan umum dapat dijadikan pedoman dalam
menentukan program prioritas yang tepat, kebijakan umum dibuat dalam empat
perspektif sesuai strateginya, sebagai berikut:
Kebijakan pada
perspektif masyarakat/layanan
adalah kebijakan yang
dapat mengarahkan kejelasan segmentasi masyarakat yang akan dilayani,
kebutuhan dan aspirasi mereka dan layanan apa yang harus diberikan.
Kebijakan pada
perspektif proses internal
adalah kebijakan bagi
operasionalisasi birokrat dan lembaga pemerintahan yang mendorong proses
penciptaan nilai dari proses inovasi, pengembangan barang/jasa publik, dan
penyerahan layanan pada segmentasi masyarakat yang sesuai.
upaya-upaya untuk meningkatkan kapasitas keuangan daerah demi
mendukung strategi pembangunan daerah.
Setelah kebijakan umum dibuat, langkah selanjutnya adalah
merumuskan program pembangunan daerah. Tahap ini sangat penting dalam
perumusan RPJMD karena hasil dari perumusan program pembangunan
daerah menghasilkan rencana pembangunan yang kongkrit dalam bentuk
program prioritas. Urgensi lain adalah juga karena perumusan program
pembangunan daerah adalah inti dari perencanaan strategis itu sendiri yang
mendefinisikan tujuan strategis dalam 5 (lima) tahun. Program pembangunan
daerah merupakan sekumpulan program prioritas yang secara khusus
berhubungan dengan capaian sasaran pembangunan daerah. Program
pembangunan daerah dapat berupa pernyataan yang disamakan atau
sekurang-kurangnya mengandung program kepala daerah terpilih yang
didalamnya berisi program prioritas yang bersifat strategis.
Guna menindaklanjuti kebijakan umum yang telah dituangkan dalam
RPJMD Tahap I dari RPJPD Kota Payakumbuh tahun 2005-2025 maka
kebijakan umum pembangunan ekonomi 5 (lima) tahun ke depan adalah
sebagai berikut :
7.1.1
Kebijakan Umum dan Program Pembangunan untuk Misi 1
sesuai kebutuhan pasar; Penataan kawasan kumuh dan rumah tidak layak huni;
Pelayanan penanggulangan kemiskinan secara terpadu; Pemberian bantuan sosial
kepada masyarakat miskin.
Program-program prioritas untuk mewujudkan misi 1 adalah: Peningkatan
produksi hasil pertanian dan perkebunan; Peningkatan penerapan teknologi hasil
pertanian/ perkebunan; Peningkatan pemasaran hasil produksi produksi pertanian/
perkebunan; Pemberdayaan penyuluh pertanian; Peningkatan kesejahteraan petani;
Peningkatan produksi hasil peternakan; Peningkatan penerapan teknologi
peternakan; Peningkatan pemasaran hasil produksi peternakan; Pencegahan dan
penanggulangan penyakit ternak; Peningkatan kesejahteraan petani; Operasional
BLUD; Pengembangan budidaya perikanan; Pengembangan sistim penyuluh
perikanan; Pengembangan kawasan budidaya laut/air payau dan air tawar;
Optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan; Pemanfaatan potensi
sumber daya hutan; Rehabilitasi hutan dan lahan; Perencanaan dan pengembangan
hutan; Peningkatan kualitas kelembagaan koperasi; Pengembangan sistim
pendukung usaha bagi UMKM; Penciptaan iklim UKM yang kondusif; Penataan
struktur industri; Pengembangan industri kecil dan menengah; Peningkatan
kemampuan teknologi industri; Peningkatan Kapasitas IPTEK Sistem Produksi;
Peningkatan efisiensi perdagangan dalam negeri; Peningkatan dan pengembangan
ekspor; Peningkatan ketahanan pangan; Perlindungan konsumen dan pengamanan
perdagangan; Pengembangan pemasaran pariwisata; Pengembangan destinasi
pariwisata; Pembinaan pedagang kaki lima dan asongan; Peningkatan promosi dan
kerjasama investasi; Peningkatan iklim investasi dan realisasi investasi; Peningkatan
upaya penumbuhan kewirausahaan dan kecakapan hidup pemuda; Pengembangan
kewirausahaan dan keunggulan kompetitif UKM; Peningkatan kualitas dan
produktivitas tenaga kerja; Peningkatan kesempatan kerja; Perlindungan dan
pengembangan
lembaga
ketenagakerjaan;
Optimalisasi
pelayanan
publik;
Pengelolaan areal pemakaman; Pelayanan dan rehabilitasi kesejahteraan sosial;
Pemberdayaan kelembagaan kesejahteraan sosial; Pembinaan para penyandang
cacat dan trauma; Pemberdayaan fakir miskin KAT dan PMKS lainnya.
Keterkaitan antara Arah Kebijakan dengan Program Prioritas dapat dilihat
Daerah Jawab
Awal Akhir
Misi 1: Menjadikan Payakumbuh sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru berbasis ekonomi kerakyatan di Sumatera Barat 1. Meningkatnya
produksi, produktivitas, nilai tambah dan pemasaran komoditas pertanian, perikanan dan kehutanan
1. Mengembangkan sistim agrobisnis
2. Menetapkan dan mengembangkan kawasan sentra pertanian
1. Menerapkan inovasi teknologi tepat guna 2. Meningkatkan SDM
dan kelembagaan petani
3. Mengembangkan kelembagaan pasar dan permodalan pertanian
4. Meningkatkan cakupan pemasaran komoditi unggulan
• Laju pertumbuhan ekonomi
• Kontribusi sektor perkebunan terhadap PDRB
6,82 %
0,30%
6,95 %
0,29%
• Peningkatan produksi hasil pertanian dan perkebunan
• Peningkatan penerapan teknologi hasil pertanian/ perkebunan
• Peningkatan pemasaran hasil produksi produksi pertanian/ perkebunan
• Pemberdayaan penyuluh pertanian
• Peningkatan kesejahteraan petani
Pertanian TP Bunhut
• Kontribusi sektor tanaman pangan dan holtikultura terhadap PDRB
6,42 % 5,80 %
• Kontribusi sektor perkebunan terhadap PDRB
0,30 % 0,29 %
• Produksi padi 35.334 ton 35.000 ton
• Produksi jagung 1.959 ton 1.695 ton
• Produksi ubi kayu 9.163 ton 15.200 ton
• Produksi kacang panjang
234,5 ton 330 ton
• Produksi cabe 283,8 ton 380 ton
• Produksi terung 364 ton 360 ton
• Produksi ketimun 673,9 ton 555 ton
• Produksi kangkung 337 ton 220 ton
• Produksi kakao 919,61 ton 970 ton
• Jumlah unit pemasaran produk pertanian
9 unit 12 unit
• Cakupan bina kelompok tani
SDM petani
• Persentase meningkatnya SDM peternak Ikan
20% 35%
• Persentase berkurangnya kelas pemula
80 % 50 %
• Kontribusi sub sektor peternakan terhadap PDRB
2,55% 3,03% • Peningkatan produksi hasil peternakan
• Peningkatan penerapan teknologi peternakan
• Peningkatan pemasaran hasil produksi
peternakan
• Pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak.
• Peningkatan kesejahteraan petani
• Operasional BLUD
Pertanian Perikanan dan Peternakan
• Jumlah sapi 5.164 ekor 5.535 ekor
• Jumlah kerbau 432 ekor 355 ekor
• Jumlah kuda 536 ekor 520 ekor
• Jumlah kambing 5.995 ekor 5.470 ekor
• Jumlah ayam kampung 82.952 ekor 107.200 ekor
• Jumlah puyuh 268.950 ekor 221.500 ekor
• Jumlah itik 66.215 ekor 70.320 ekor
• Jumlah ayam ras petelur.
679.000 ekor 754.000 ekor
• Jumlah ayam ras pedaging.
966.800 ekor 1.075.000 ekor
• Jumlah produksi daging
2.692.273 kg 3.175.000 kg
• Persentase peningkatan
pertumbuhan produksi daging
6 % 7,2 %
• Jumlah produksi telur 5.353.936 kg 5.875.000 kg
• Adanya pabrik pakan ternak unggas dan
- 2 Bh
yang representative
• Persentase ketersediaan sistem inovasi daerah
0 % 25 % Perencanaan pengembangan inovasi daerah
Pertanian Bappeda/ Perikanan dan
Peternakan/ TP Bunhut
• Persentase meningkatnya SDM Peternak
20 % 35 %
• Persentase peningkatan kualitas pelayanan kesehatan hewan
50 % 80 %
• Kontribusi sub sektor perikanan terhadap PDRB
0,71 % 0,98 % • Pengembangan budidaya perikanan
• Pengembangan sistim penyuluh perikanan
• Pengembangan kawasan budidaya laut/air payau dan air tawar
• Optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan.
Kelautan dan Perikanan
Perikanan dan Peternakan
• Produksi perikanan 385,72 ton 490 ton
• Rasio peningkatan produktivitas budidaya perikanan.
1,91 ton/hari 2,47 ton/hari
• Persentase
peningkatan produksi usaha budidaya/benih perikanan
7,5 juta ekor benih ikan/Thn
11 juta ekor benih ikan/Thn
• Cakupan bina perikanan (pembudidayaan, nelayan, pengolah dan pemasaran)
17 % 45 %
• Persentase meningkatnya SDM peternak ikan.
• Persentase meningkatnya pengetahuan petani ikan
20 %
20%
35 %
lahan kritis potensi sumber daya hutan
• Rehabilitasi hutan dan lahan Perencanaan dan pengembangan hutan.
• Kerusakan kawasan hutan.
0 0
2 Meningkatkan potensi dan daya saing koperasi, UMKM dan industri
1. Meningkatkan peran koperasi dan UMKM dalam pengembangan ekonomi local yang berdaya saing; 2. Menetapkan dan
mengembangkan sentra – sentra industry/ UMKM yang potensial.
1. Meningkatkan keterampilan dan manajemen pengurus koperasi; 2. Meningkatkan
kapasitas industri/
UMKM dan
mengembangkan potensi yang baru; 3. Meningkatkan
cakupan
pemasaran produk unggulan.
• Kontribusi sektor industri terhadap PDRB
7,49 % 7,38 % • Peningkatan kualitas kelembagaan koperasi;
• Pengembangan sistim pendukung usaha bagi UMKM;
• Penciptaan iklim UKM yang kondusif;
• Penataan struktur industri Koperasi dan UKM Dinas Koperasi, UMKM dan Perindag
• Kontribusi industri rumah tangga terhadap PDRB
7,49 % 7,19 %
• Persentase koperasi aktif
79 % 82 %
• Jumlah usaha dan kerjasama Koperasi
148 unit 161 unit industri Dinas
Koperasi, UMKM dan Perindag
• Jumlah BPR/LKM 5 unit 7 unit • Pengembangan industri kecil dan menengah;
• Peningkatan kemampuan teknologi industri.
• Peningkatan Kapasitas IPTEK Sistem Produksi
• Jumlah usaha mikro dan kecil.
19.123 unit 20.225 unit
• Usaha mikro dan kecil 98,96 % 99 %
• Cakupan bina kelompok pengrajin
• Jumlah Industri
9 %
1.244 unit
29 %
1.621 unit
• Pertumbuhan industri 0,26 0,021 3 Berkembangnya
pusat – pusat perdagangan
Mengembangkan sistim dan jaringan distribusi barang dan jasa
1. Melakukan pembangunan dan penataan kawasan perdagangan; 2. Melakukan
• Kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB;
18,89 % 20,43 % • Peningkatan efisiensi perdagangan dalam negeri;
• Peningkatan dan
Perdagang an Dinas Koperasi, UMKM dan Perindag
• Jumlah pasar (pasar tradisional/modern, swalayan, toko,kios) • Pameran/Expo 4.236 unit 1 kali 4.263 unit 1 kali 4 Meningkatnya ketersediaan pangan pokok dan peningkatan daya beli masyarakat 1. Meningkatkan
ketersediaan pangan pokok masyarakat 2. Menjaga kestabilan
produksi dan ketersediaan stock bahan pangan masyarakat
1. Mengembangkan diversifikasi pangan yang bergizi untuk menurunkan ketergantungan pada sumber karbohidrat dari beras;
2. Meningkatkan upaya penanggulangan kerawanan pangan; 3. Mengendalikan harga dan pembinaan ketahanan pangan
• PDRB perkapita Rp.20,02 juta Rp. 33 juta • Peningkatan ketahanan pangan pertanian dan perkebunan;
• Perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan. Ketahanan Pangan • Ketahanan Pangan,
•TP Bunhut
•Dinas koperasi, UMKM dan Perindag.
• Regulasi ketahanan pangan.
Belum ada 8 buah
• Ketersediaan pangan utama
19.031 ton 30.441 ton Perdagang an
• Jumlah ketergantungan pada konsumsi beras
13.125 ton 12.900 ton
• Rasio pemenuhan kebutuhan beras
1,61 ton 2,00 ton
• Rata – rata jumlah konsumsi pangan hewani
200 gr/kapita/hari
400 gr/kapita/hr
• Konsumsi ikan 27,5 kg/cap/th
30 kg/cap/th
5 Meningkatnya kunjungan wisata
1. Mengembangkan kota wisata yang terintegrasi dan didukung oleh produk UMKM 2. Menciptakan iklim
kreatif berbasis ekonomi untuk mendukung pengembangan pariwisata. 1. Menumbuhkembang kan industry kepariwisataan yang didukung oleh sektor perdagangan, hotel, restoran, idustri dan jasa. 2. Mengembangkan industry pariwisata yang religious berdasarkan ABS SBK; 3. Mempromosikan wisata unggulan; 4. Menyelenggarakan
event – event pariwisata, seni dan
• Kontribusi sektor pariwisata (hotel dan restoran) terhadap PDRB.
0,94 % 0,95 % • Pengembangan pemasaran pariwisata • Pengembangan destinasi pariwisata • Pembinaan pedagang kaki lima dan asongan
Pariwisata Disparpora
• Jumlah kunjungan wisata nusantara
79.809 org 228.096 org
• Jumlah kunjungan wisata mancanegara
2.450 org 5.210 org Perdagang
an
Dinas Koperasi, UMKM dan Perindag
• Jumlah objek wisata unggulan
1 buah 1 buah
• Jumlah event pariwisata dan budaya yang terlaksana
16 kali 16 kali
• Jumlah restoran, rumah makan dan
meningkatkan jumlah kunjungan wisata yang berskala daerah, nasional dan internasional; 5. Mengembangkan
wisata kuliner dalam rangka
meningkatkan kunjungan wisata. 6 Tumbuh dan
berkembangnya investasi di Kota Payakumbuh
1. Menjalankan prosedur perizinan yang dibangun dari kesepakatan dengan dunia usaha
2. Memberikan
kemudahan berusaha bagi pelaku usaha/investor 3. Meningkatkan jumlah
pelaku usaha/ investor
1. Meningkatnya kualitas perizinan 2. Memfasilitasi calon
investor yang masuk
ke Kota
Payakumbuh 3. Membangun
kemitraan antara Pemko dengan dunia usaha 4. Meningkatkan
promosi dan kerjasama di bidang penanaman modal
• Jumlah nilai investasi berskala nasional (PMDN/PMA)
0 90 Milyar • Peningkatan promosi dan kerjasama investasi
• Peningkatan iklim investasi dan realisasi investasi • Peningkatan kerjasama perdagangan internasional Penanama n modal BPMD PTSP
• Jumlah investor berskala nasional (PMDN/PMA)
0 4 investor
Perdagang an Dinas Koperasi, UMKM dan Perindag
• Rasio penyerapan tenaga kerja
93,22 93,51
• Nilai realisasi investasi 14 Milyar 231 Milyar
• Kenaikan/ penurunan nilai realisasi
0 36 Milyar
7. Menurunnya tingkat kemiskinan dan pengangguran di Kota 1. Mengembangkan UMKM sehingga dapat menyerap tenaga kerja; 2. Meningkatkan kualitas SDM dan kompetensi
1. Meningkatkan SDM angkatan kerja; 2. Memfasilitasi
penempatan tenaga kerja di dalam dan
• Tingkat kemiskinan 9 % 6,98 % • Peningkatan upaya penumbuhan kewirausahaan dan kecakapan
Pemuda dan Olah raga
Disparpora
• Tingkat pengangguran 6,77 % 6,00 %
sehingga memiliki daya saing dan jiwa kewirausahaan yang tinggi;
3. Meningkatkan peran seluruh elemen dalam pengentasan
kemiskinan.
3. Meningkatkan keterampilan angkatan kerja sesuai kebutuhan pasar;
4. Penataan kawasan kumuh dan rumah tidak layak huni; 5. Pelayanan
penanggulangan kemiskinan secara terpadu;
6. Pemberian bantuan sosial kepada masyarakat miskin.
bekerja. • Pengembangan
kewirausahaan dan keunggulan kompetitif UKM;
• Peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja;
• Peningkatan kesempatan kerja;
• Perlindungan dan pengembangan lembaga ketenagakerjaan • Optimalisasi pelayanan publik; Koperasi dan UKM Dinas koperasi, UMKM dan Perindag
• Rasio penyerapan tenaga kerja
93,22 93,51 Tenaga
Kerja
Disosnaker
• Tingkat partisipasi angkatan kerja
72,66 % 70,21%
• Pencari kerja yang ditempatkan.
50 Orang 1.400 org
• Rasio ketergantungan 0,2 0,2
• Rasio lulusan S1/S2/S3.
34 49
• Angka sengketa pengusaha pekerja per tahun
5 kasus 67 kasus
• Jumlah Rumah tidak layak huni yang direhab
0 630 • Pengelolaan areal pemakaman;
• Pelayanan dan rehabilitasi kesejahteraan sosial; • Pemberdayaan kelembagaan kesejahteraan sosial;
• Pembinaan para penyandang cacat dan trauma;
• Pemberdayaan fakir miskin KAT dan PMKS
Sosial Disosnaker
• Sarana sosial seperti panti jompo, panti asuhan dan panti rehabilitasi.
2 panti 2 panti
• PMKS yang
memperoleh bantuan socsal
427 org 4.115 org
• Jumlah PMKS. 2.215 org 4.100 org
• Penanganan
penyandang masalah kesejahteraan sosial/
kelola pemerintahan yang baik (good clean governance). Sebuah pemerintahan
akan berjalan dengan baik dan aspiratif manakala ruang informasi dan
aksesbilitas publik terhadap kebijakan-kebijakan pemerintah dapat terbuka
dengan luas dan bertanggung jawab. Hal ini sejalan dengan kontek
transparansi pemerintahan yang merupakan salah satu elemen pembentukan
konsep besar tentang tata kelola pemerintahan yang baik.
Dalam rangka peningkatan kinerja penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah, Pemerintah Daerah dapat melakukan inovasi, yaitu semua bentuk
pembaharuan dalam penyelenggaraan Pemerintahan Daerah. Inisiatif inovasi
dapat berasal dari kepala daerah, anggota DPRD, aparatur sipil negara,
Perangkat Daerah, dan anggota masyarakat. Dalam merumuskan kebijakan
inovasi, Pemerintahan Daerah mengacu pada prinsip :
a.
Peningkatan efisiensi;
b.
Perbaikan efektifitas;
c.
Perbaikan kualitas pelayanan;
d.
Tidak ada konflik kepentingan;
e.
Berorientasi kepada kepentingan umum;
f.
Dilakukan secara terbuka;
g.
Memenuhi nilai-nilai kepatutan; dan
h.
Dapat dipertanggungjawabkan hasilnya tidak untuk kepentingan diri sendiri.
Pemerintah Daerah wajib menyediakan informasi Pemerintahan Daerah
yang terdiri atas informasi pembangunan Daerah dan informasi keuangan
Daerah. Informasi Pemerintahan Daerah dikelola dalam suatu sistem informasi
Pemerintahan Daerah yang wajib diumumkan kepada masyarakat.
Pemerintah Daerah mengalokasikan anggaran dalam APBD untuk
pembangunan sarana dan prasarana lokal kelurahan dan pemberdayaan
masyarakat di kelurahan. Alokasi anggaran dimaksud dimasukkan ke dalam
anggaran Kecamatan pada bagian anggaran kelurahan untuk dimanfaatkan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
inovasi, disertai dengan peningkatan kualitas aparatur termasuk pengawasan
internal.
Kebijakan umum untuk mencapai misi 2 yang dilaksanakan adalah
Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan
daerah sehingga berkualitas, aplikatif dan responsive, mewujudkan sinkronisasi
dan sinergitas dalam perencanaan pembangunan, Peningkatan pengendalian
dan evaluasi pembangunan serta sistem pengawasan sebagai umpan balik
bagi perencanaan, Meningkatkan SDM Aparatur dan Fasilitator Kelurahan
dalam bidang perencanaan, Mendorong peningkatan kualitas dan kuantitas
penelitian sebagai dasar pengambilan kebijakan, Menjadikan data dan
informasi yang valid dan akurat sebagai bahan dalam penyusunan
perencanaan, Peningkatan intensitas dan efektifitas Kerjasama lintas wilayah,
perguruan tinggi, organisasi profesi dan swasta,
Kebijakan
meningkatnya Akuntabilitas Kinerja Birokrasi
adalah
mengevaluasi dan menganalisis jabatan dan beban kerja, meningkatkan
kapasitas dan kompetensi aparatur, menyusun standar operasional prosedur
(SOP) dan penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM), memfasilitasi laporan
pemerintah daerah (LPPD,LKPJ,ILPPD,EKPPD,EKPOD,LAKIP,LKPD, dll),
peningkatan transparansi dan akuntabilitas melalui pengembangan zona
integritas, penataan kelurahan, peningkatan pengelolaan pengawasan
penyelenggaraan pemerintah daerah, meningkatkan kualitas dan kapasitas
aparatur pengawas internal pemerintah, mendorong penyelesaian hasil
pemeriksaan, dan penerapan SPIP di SKPD.
menerapkan sistem kearsipan dan dokumentasi berbasis Teknologi Informasi
dan Komunikasi (TIK), membuka Layanan Jaringan media partisipasi, aspirasi
dan pengaduan publik yang bisa diakses, pelayanan jaringan teknologi
informasi di area publik, mengembangkan dan pengelolaan keuangan berbasis
TIK.
Kebijakan meningkatnya kompetensi dan kapasitas aparatur yang
bebas KKN adalah, mplementasi Rencana Aksi Daerah Aksi Daerah
Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi (RAD-PPK), Penerapan standarisasi
biaya, peningkatan Diklat Fungsional/Struktural, Bintek,Tes uji kompetensi
aparatur,
pendidikan
formal
dan
informal,
Pengelolaan
manajemen
kepegawaian berbasis TIK.
Kebijakan mewujudkan supremasi hukum sesuai kewenangan daerah
adalah meningkatkan kualitas produk hukum daerah yang sesuai dengan
kebutuhan masyarakat dan kepentingan penyelenggaraan pemerintah daerah,
menyusun Program Legislasi Daerah (Prolegda) secara terencana sesuai
dengan aspirasi masyarakat, perencanaan pembangunan dan penjabaran lebih
lanjut peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi, meningkatkan
koordinasi pemahaman hukum bagi masyarakat, aparatur dan penegak hukum,
meningkatkan keamanan dan kenyamanan lingkungan, peningkatan sinergitas
penanganan perkara dengan lembaga lainnya.
NO SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
SASARAN PROGRAM Bidang Urusan Penanggung
Jawab AWAL
TAHUN 2012
TAHUN 2017
II Misi 2 : Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik , Profesional dan Bebas KKN. 1 Meningkatnya
kualitas Perencanaan Pembangunan
Menyusun perencanaan pembangunan yang aspiratif
Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam
perencanaan pembangunan daerah sehingga berkualitas, aplikatif dan responsif
Persentase kehadiran peserta musrenbang
75% 95% Program
Perencanaan Pembangunan Daerah
Perencanaan Pembangunan
Bappeda, Kecamatan
Mewujudkan perencanaan yang berkualitas dan akuntabel
Mewujudkan sinkronisasi dan sinergitas dalam perencanaan pembangunan
Tersedianya dokumen perencanaan RPJPD yang telah ditetapkan dengan Perda
Ada Ada
Peningkatan pengendalian dan evaluasi pembangunan serta sistem pengawasan sebagai umpan balik bagi perencanaan
Tersedianya dokumen perencanaan RPJMD yang telah ditetapkan dengan Perda
Ada Ada
Meningkatkan SDM Aparatur dan Fasilitator Kelurahan dalam bidang perencanaan.
Jumlah aparatur yang mendapatkan bimbingan/diklat
0 62 orang
Tersedianya dokumen perencanaan RKPD yang telah ditetapkan dengan Perwako
Ada Ada
Penjabaran program RPJMD ke dalam RKPD
80% 95%
Tersedianya dokumen
Jumlah dokumen inovasi daerah yang diterbitkan
- 4 dokumen
Menjadikan data dan informasi yang valid dan akurat sebagai bahan dalam penyusunan perencanaan.
Keberadaan dokumen perencanaan pembangunan SKPD seperti : Renstra SKPD, Renja SKPD, RKA SKPD
Ada Ada
Meningkatkan Kerjasama
Pembangunan antar pemerintah
Peningkatan intensitas dan efektifitas Kerjasama lintas wilayah, perguruan tinggi, organisasi profesi dan swasta
Persentase Renja SKPD yang diakomodir dalam RKPD
80% 80%
Persentase program Renja SKPD yang diakomodir dalam RKA SKPD
80% 80%
Persentase program RKPD yang diakomodir dalam APBD
80% 80%
Persentase program RPJMD yang
diakomodir dalam APBD
80% 80%
Buku Payakumbuh Dalam Angka,
Ada (1 dokumen)
Ada (1 dokumen)
Program pengembangan data/informasi/ statistik daerah
Statistik Bappeda
Buku PDRB Ada Ada
Kerjasama antar pemerintah, perguruan tinggi, organisasi profesi
3 4 Program
Kerjasama Pembangunan
Perencanaan Pembangunan
2 Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja Birokrasi Penerapan standar pelayanan pemerintah daerah/SKPD Mengevaluasi dan menganalisis jabatan dan beban kerja
Jumlah laporan pemerintah daerah yang disusun
6 6 Program
Perencanaan Pembangunan Daerah Perencanaan Pembangunan Bappeda, Bagian Pemerintahan Program Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian Bagian Organisasi Tersedianya LAKIP, LKPJ, LPPD, EKPPD dan Monev bulanan
5 dokumen
5 dokumen Program Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian Bagian Organisasi, Bagian Pemerintahan, Bagian Dalminbang
Meningkatkan kapasitas dan kompetensi aparatur
Nilai Evaluasi LAKIP D B Program Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian Bagian Organisasi
Menyusun standar operasional prosedur (SOP) dan
penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Peringkat LPPD 24 15 Program
Perencanaan Pembangunan Daerah Perencanaan Pembangunan Bagian Pemerintahan Memfasilitasi laporan pemerintah daerah (LPPD,LKPJ,ILPPD,EKPPD,E KPOD,LAKIP,LKPD, dll)
Tersedianya buku LPPD Ada Ada
Peningkatan transparansi dan akuntabilitas melalui
Tersedianya buku LPPD akhir masa jabatan
Penataan kelurahan Jumlah kelurahan 76 42 Program Penataan Kelembagaan dan Organisasi daerah
Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian
Bagian Pemerintahan
Persentase pengelolaan kegiatan yang tertib administrasi sesuai dengan aturan
80% 95% Program
Peningkatan Pengendalian Adm
Pembangunan
Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian
Bagian Dalminbang
Meningkatkan kinerja pengawasan penyelenggaraan pemerintah daerah
Peningkatan pengelolaan pengawasan penyelenggaraan pemerintah daerah
Tersedianya laporan keuangan berbasis akrual
tidak ada ada Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah
Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian
DPPKA
Meningkatkan kualitas dan kapasitas aparatur pengawas internal pemerintah
Jumlah pengawasan internal secara berkala
36 obrik 46 obrik Program Peningkatan sistem internal pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH
Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian
inspektorat
Peningkatan pemahaman wajib LHKPN untuk
menyampaikan LHKPN
Belum ada 70 orang Sekretariat
Daerah
Terlaksananya pengendalian kebijakan KDH
kebijakan sistem dan prosedur pengawasan
Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian Mendorong penyelesaian hasil
pemeriksaan
Jumlah pengawasan kasus dan khusus
15 Kasus 24 Kasus
Penerapan SPIP di SKPD Jumlah aparatur pengawasan yang mengikuti PKS (Pelatihan Kantor Sendiri)
36 orang 42 orang
Persentase tindak lanjut hasil pemeriksaan (TLHP)
75% 100%
Persentase peningkatan fungsi pengawasan
75% 100% Program
Peningkatan Fungsi Pengawasan dan Penegakan Hukum
Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian
inspektorat
Terwujudnya aparatur pemeriksa dan pengawasan yang profesional
36 org 36 org Program Peningkatan Profesionalisme tenaga pemeriksa dan aparatur
Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian
inspektorat
3 Optimalisasi pengelolaan keuangan dan aset daerah
Meningkatkan kinerja pengelolaan keuangan daerah berdasarkan prinsip transparansi, efisiensi dan akuntabilitas
Pelaksanaan sistem pelaporan keuangan yang berbasis akrual
Persentase realisasi belanja terhadap anggaran belanja
92% 90% Program
peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah
Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian
Pelaksanaan TPTGR Persentase Sisa Lebih Perhitungan anggaran tahun lalu terhadap total pendapatan
8% 10%
Peningkatan
pelayanan,pengelolaan dan pelaporan keuangan daerah
Laporan keuangan berbasis akrual
tidak ada
Mengembangkan sistem pengawasan dan pengendalian penggunaan anggaran dan pemanfaatan barang milik daerah
Jumlah aparatur yang mengikuti bimbingan teknis akuntansi berbasis akrual
-180
Penetapan dan penyampaian Rancangan Perda APBD dan Rancangan Perda
Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD secara tepat waktu
Jumlah aparatur yang mengikuti bimbingan teknis pengelolaan barang milik daerah
1 2
Menindaklanjuti laporan pengaduan masyarakat dan hasil temuan BPK dan instansi pengawas lainnya.
Sistem Informasi Manajemen Barang Daerah (SIMBADA)
ada ada
Melakukan pengelolaan barang milik daerah secara tertib, efisien, efektif dan akuntabel melalui penerapan aplikasi sistem informasi manajemen barang milik daerah.
Opini BPK terhadap laporan keuangan daerah
WDP WTP
Penerapan e-procurement dalam pengadaan barang dan jasa
Paket pengadaan yang metode pelaksanaannya dilakukan melalui Unit Layanan Pengadaan (ULP)/LPSE barang dan jasa yang efisien, akuntabel, dan
91% 95% Program
Pembinaan dan Pengawasan Jasa Konstruksi
Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian
Menggali sumber-sumber pendapatan daerah yang baru
Peningkatan Pelayanan terhadap obyek pajak
Konstribusi PAD terhadap pendapatan daerah
10,65% 11,61% Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian DPPKA
Membuat regulasi tentang retibusi dan pajak daerah
Persentase realisasi penerimaan pajak daerah 10,81 15,00 Menerapkan dan mengembangkan Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD)
Persentase realisasi penerimaan retribusi daerah
85,33% 105%
Intensifikasi dan ektensifikasi pajak dan retribusi daerah
Jumlah dan macam pajak dan retribusi daerah
11 buah 13 buah
Penetapan APBD tepat waktu Ada Ada 4 Mewujudkan penerapan e-Government dalam penyelenggaraan Pemerintah Daerah Penerapan e-governmentdalam penyelenggaraan pemerintahan daerah
Membangun sistem jaringan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di lingkungan Pemerintah Kota Payakumbuh dan stakeholder lainnya
Tersedianya Master Plan E-Government
tidak ada ada Program pengembangan komunikasi,infor masi dan media massa Komunikasi dan informatika Dinas Perhubungan dan Komunikasi
Sistim e governement yang terintegrasi
Tersedianya jaringan
fiber optic (FO)
-38 Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi Komunikasi dan informatika Dinas Perhubungan dan Komunikasi
Menerapkan sistem kearsipan dan dokumentasi berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
Jumlah SKPD yang mempunyai sistem TIK
10 22 Program
Membuka Layanan Jaringan media partisipasi, aspirasi dan pengaduan publik yang bisa diakses.
Sistem Informasi Manajemen Pemerintah Daerah
ada ada Informasi
Pelayanan jaringan teknologi informasi di area publik
Tersedianya informasi yang memadai pada setiap proses penyusunan dan implementasi kebijakan publik
ada ada
Jumlah SDM Bidang Komunikasi dan Informasi yang memiliki kompetensi
Tidak ada 20 0rang Program Fasilitasi Peningkatan SDM Bidang Komunikasi dan Informasi
Komunikasi dan informatika
Dinas Perhubungan dan
Komunikasi
Mengembangkan dan pengelolaan keuangan berbasis TIK
Adanya akses pada informasi yang siap, mudah dijangkau,bebas diperoleh dan tepat waktu
ada ada
Ketersediaan Sarana teknologi informasi di area publik
Tidak ada Program
pengembangan komunikasi,infor masi dan media massa
Komunikasi dan informatika
Dinas Perhubungan dan
Komunikasi
Website milik Pemerintah Daerah
ada ada Program
Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi
Program
Komunikasi dan informatika
Bagian Humas
Jumlah surat kabar nasional/lokal
10 12
Jumlah penyiaran radio/TV lokal
Pameran/Expo 1 1 peningkatan efisensi perdagangan dalam negeri Perdagangan Dinas Koperasi UMKM,Peinda g dan Industri
5 Meningkatnya kompetensi dan kapasitas aparatur yang bebas KKN
Meningkatkan angka Indeks Persepsi Korupsi
Implementasi Rencana Aksi Daerah Aksi Daerah Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi (RAD-PPK)
Nilai pencapaian ukuran keberhasilan rencana aksi daerah Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi 0 100% Program Penyusunan Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi (PPK Pemda) Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian Bappeda
Penerapan standarisasi biaya Tersedianya standarisasi biaya
ada ada Program
peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian DPPKA Peningkatan Kapasitas Aparatur. Peningkatan Diklat Fungsional/Struktural, Bintek,Tes uji kompetensi aparatur, pendidikan formal dan informal
Rasio Pegawai Berpendidikan setara SMA
0,21 0,21 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian BKD Pengelolaan manajemen kepegawaian berbasis TIK
Rasio Pegawai
Berpendidikan setara S1
0,45 0,47
Rasio Pegawai
Berpendidikan setara S2
0,48 0,52
Jumlah Pegawai yang telah mengikuti diklat Fungsional
0 60
Jumlah Pegawai yang telah mengikuti diklat
Jumlah Pegawai yang telah mengikuti tes uji kompetensi
0 75
Pemberian tunjangan kinerja daerah
tidak ada
Persentase pejabat struktural yang telah lulus diklat struktural
50% 90%
Jumlah PNS yang naik pangkat
782 665 Program
Pembinaan dan Pengembangan Aparatur
Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian
BKD
Tersedianya database pegawai dan informasi kepegawaian
Ada Ada Program
Pengembangan Sistem Informasi Kepegawaian
Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian
BKD
Tersedianya dokumen Anjab dan ABK yang sudah terevaluasi mengikuti peraturan yang berlaku
Ada Ada Program
Pembinaan dan Pengembangan Aparatur
Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian
Bagian Organisasi
6 Mewujudkan supremasi hukum sesuai
kewenangan daerah
Meningkatkan peran DPRD dalam penyusunan produk hukum daerah
Meningkatkan kualitas produk hukum daerah yang sesuai dengan kebutuhan
masyarakat dan kepentingan penyelenggaraan pemerintah daerah
Jumlah peraturan daerah yang dihasilkan
7 88 Program
Penataan Peraturan Perundang-undangan
Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan
Menyusun Program Legislasi Daerah (Prolegda) secara terencana sesuai dengan aspirasi masyarakat, perencanaan pembangunan dan penjabaran lebih lanjut peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi
Terlaksananya koordinasi, konsultasi dan kerjasama hukum
Ada Ada
Meningkatkan koordinasi pemahaman hukum bagi masyarakat, aparatur dan penegak hukum
Terlaksananya sosialisasi peraturan perundang-undangan
Ada Ada
Meningkatkan keamanan dan kenyamanan lingkungan
Persentase penegakkan Perda
75% 100% Program
Pemeliharan Kantrantibmas dan
Pencegahan Tindak Kriminal
Kesatuan bangsa dan politik dalam negeri
Satpol PP
Peningkatan sinergitas penanganan perkara dengan lembaga lainnya
Rasio jumlah Polisi Pamong Praja per 10.000 penduduk
58,15 80
Cakupan patroli petugas Satpol PP
59 45
Rasio petugas perlindungan masyarakat (Linmas)
0,01 0,01 Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan
Kesatuan bangsa dan politik dalam negeri
Satpol PP
Angka kriminalitas 62,88 60
Persentase jumlah poskamling yang aktif
70% 95%
Rata-rata jumlah pelaksanaan monitoring ketentraman, ketertiban dan keamanan lingkungan dalam 1 tahun
Persentase penanganan insiden yang disebabkan oleh perbedaaan agama
100% 100% Program pengembangan wawasan kebangsaan
Kesatuan bangsa dan politik dalam negeri
Kantor Kesbangpol
Jumlah kejahatan dan asusila di tengah masyarakat
770 400 Program Peningkatan pemberantasan penyakit masyarakat (pekat) Kesatuan bangsa dan politik dalam negeri
Kantor Kesbangpol
Pembinaan terhadap LSM, Ormas, dan OKP
2 kali 12 kali Program Pendidikan Politik Masyarakat
Kesatuan bangsa dan politik dalam negeri
Kantor Kesbangpol
Pembinaan politik daerah
1 kali 5 kali Program Pendidikan Politik Masyarakat
Kesatuan bangsa dan politik dalam negeri Kantor Kesbangpol 7 Meningkatnya Kualitas Pelayanan Publik Meningkatkan kapasitas birokrasi dan Kualitas Pelayanan Publik Peningkatan kualitas manajemen pelayanan publik
Indek Kepuasan Layanan Masyarakat
tidak ada ada Program Optmalisasi Pelayanan Publik Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian Bagian Organisasi
Pelimpahan kewenangan ke Kecamatan/ Kelurahan disertai dengan P3D
Persentase jumlah organisasi perangkat daerah yang mampu mencapai SPM yang telah ditentukan
30% 80% Program
Menyusun dan menyediakan regulasi dan SOP
pelayananan publik
Presentase SOP yang telah dihasilkan oleh organisasi perangkat daerah.
25% 100% Program
Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian
Bagian Organisasi
Persentase lembaga kemasyarakatan yang mendapat pencerahan tentang tupoksi
60% 100% Program
Peningkatan Kapasitas Kelembagaan
Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian
Bagian Organisasi
menyediakan sarana dan prasarana pelayanan publik berdasarkan SPM
Nilai survei kepuasan masyarakat terhadap pelayanan administrasi
kependudukan Belum ada
80%
Program Penataan Administrasi Kependudukan
Kependudukan dan Catatan Sipil
Disduk dan Capil
Mewujudkan tertib administrasi pertanahan
Jumlah penduduk menurut kepemilikan akte nikah
25% 70%
Menyelenggarakan kearsipan dan perpustakaan daerah yang mendukung kinerja penyelenggaraan pemerintah daerah
Rasio penduduk ber KTP per satuan penduduk
0,65 0,95
Melaksanakan administrasi pelayanan publik yang berkualitas
Rasio bayi berakte kelahiran
0,65 0,95
Meningkatkan kompetensi dan inovasi dalam pelayanan publik
Meningkatkan kualitas SDM personil pemberi layanan publik
Rasio pasangan berakte nikah
Pemberian reward bagi personil dan SKPD yang memberikan pelayanan publik yang prima dan berkualitas
Kepemilikan KTP 65% 95%
Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pelayanan publik secara berkala dan
berkesinambungan
Kepemilikan akte kelahiran per-1000 penduduk
550 850
Ketersediaan database kependudukan skala kota
ada ada
Penetapan KTP Nasional berbasis NIK
Sudah Sudah
Jumlah laporan pendaftaran penduduk yang dihasilkan
Ada Ada
Persentase permohonan pembuatan dokumen akte kelahiran yang dapat diselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan
80% 100%
Persentase permohonan pembuatan dokumen akte perkawinan yang dapat diselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan
Persentase permohonan pembuatan KTP/KK yang dapat diselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan
80% 100%
Sistem informasi pelayanan perizinan dan administrasi pemerintah
Ada Ada Program
Optmalisasi Pelayanan Publik
Penanaman Modal BPMD dan PTSP
Lama proses perizinan 4 hari 4 hari Jumlah Perda yang
mendukung iklim usaha
1 buah 1 buah
Pengelolaan arsip secara baku
Ada Ada Program
Perbaikan Sistem Administrasi Kearsipan
Kearsipan Kantor Arsip dan
Perpustakaan Peningkatan SDM
pengelolaan kearsipan
Ada Ada
Jumlah perpustakaan 27 50 Program Pengembangan Budaya Baca da Pembinaan Perpustakaan
Perpustakaan Kantor Arsip dan
Perpustakaan
Jumlah pengunjung
perpustakaan 13.800 16100 Meningkatkan
kualitas aparatur dan masyarakat dalam
penanggulangan bencana
Meningkatkan sarana dan prasarana penanggulangan bencana
Jumlah Sarana dan prasarana tanggap darurat
0 42 Program
Penanganan Tanggap Darurat pasca bencana
Penanggulangan Bencana Daerah
BPBD
Tim reaksi cepat (TRC) 0 50 Jumlah pelatihan
pemulihan sosial
Meningkatkan kesiapsiagaan aparatur dan masyarakat dalam penanggulangan bencana
Jumlah lokasi potensi bencana
Persentase penanganan dampak bencana
Jumlah pengkajian pemulihan pasca bencana
76 kelurahan
100%
0
62 kelurahan
100%
40
Program pengelolaan dan penanganan dampak bencana alam
Program Peningkatan kesiagaan dan Pencegahan Bencana
Penanggulangan Bencana Daerah
Penanggulangan Bencana Daerah
BPBD
BPBD
Jumlah survey lokasi potensi bencana alam
0 10
Cakupan pelayanan bencana
5 kecamata
n
5 kecamatan Program pencegahan dan kesiap-siagaan menghadapi bencana
Penanggulangan Bencana Daerah
BPBD
Jumlah mobil pemadam kebakaran
4 4 Program
Peningkatan Kesiapsiagaan dan
Pencegahan Bahaya Kebakaran
Perumahan BPBD
Jumlah personil kebakaran
28 57
Cakupan pelayanan bencana kebakaran
Tingkat waktu tanggap (Response time rate) daerah layanan wilayah manajemen kebakaran (WMK)
100 100
Jumlah pemeriksaan tabung kebakaran
0 360
Jumlah pengadaan sarana dan prasarana kebakaran
0 2
Jumlah sosialisasi kebakaran
0 1
Jumlah siaga
pemadaman kebakaran dalam penanggulangan bahaya kebakaran
0 825
Jumlah pemeliharaan sarana dan prasarana pemadam kebakaran
0 3
Jumlah Diklat bagi anggota pemadaman kebakaran
maka kebijakan umum untuk mencapainya antara lain adalah:
1. Peningkatan kualitas dan kuantitas kegiatan keagamaan.
2. Meningkatnya peran dan fungsi ulama dan majelis ulama ditengah masyarakat
3. Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana ibadah
4. Menjadikan mesjid dan mushalla sebagai pusat kegiatan dan informasi
masyarakat
5. Melaksanakan monitoring ketentraman, ketertiban dan keamanan lingkungan
6. Meningkatkan pembinaan lembaga sosial keagamaan
7. Mengembangkan forum antar umat beragama
Sedangkan program-program prioritas untuk mewujudkan misi 3 yaitu
mewujudkan masyarakat yang berakhlak mulia dan menjunjung tinggi nilai-nilai
agama di tengah masyarakat adalah:
1. Program Peningkatan kualitas pelayanan kehidupan beragama, adat dan budaya
2. Program peningkatan kualitas pelayanan beragama
3. Program peningkatan peran dan fungsi lembaga sosial dan keagamaan
4. Program pemeliharaan dan pencegahan tindak kriminal.
5. Program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan
6. Program pengembangan wawasan kebangsaan
7. Program peningkatan kualitas kehidupan beragama
Penjabaran indikator kinerja, bidang urusan dan SKPD penanggung jawab
(Outcome)
Daerah Urusan g jawab
Kondisi Awal Kondisi Akhir
III Misi 3 : Mewujudkan masyarakat yang berahklak mulia dan menjunjung tinggi nilai-nilai agama di tengah-tengah masyarakat sesuai dengan falsafah adat basandi Syarak, Syarak Basandi kitabullah 1 Meningkatnya keimanan dan ketaqwaan masyarakat Kota Payakumbuh 1 Peningkatan pemahaman dan pengamalan ajaran Islam dalam kehidupan masyarakat;
1 Peningkatan kualitas dan kuantitas kegiatan keagamaan Persentase kegiatan hari besar keagamaan yang diperingati
100% 100% Program
peningkatan kualitas pelayanan kehidupan beragama, Otda, Pem Umum, Adm Keu Daerah, Perangkat Daerah, Kepeg dan Persandian Setdako, Kesra 5 Kecamatan 2 Meningkatkan peran dan fungsi ulama dan majelis ulama di tengah masyarakat Jumlah pondok Al-Quran
0 5 buah
Wirid pengajian tingkat pemko
12 kali 45 kali
Jumlah jemaah haji Kota Payakumbuh 266 300 3 Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana ibadah Pelaksanaan MTQ tingkat Kota ada ada Jumlah guru TPA 442 442 4 Menjadikan mesjid dan mushala sebagai pusat kegiatan dan informasi bagi masyarakat Persentase mesjid yang dibantu
59% 60%
Persentase guru MDA/TPA yang bersertifikasi
Belum Ada 35,461 Program peningkatan peran dan fungsi lembaga sosial dan keagamaan
Basandi kitabullah
Jumlah mesjid/mushala yang memiliki TPA
67 67 Program
Peningkatan kualitas pelayanan kehidupan beragama
Setdako, Kesra
2 Berkurangnya perilaku asusila dan amoral
1 Melakukan pemberantasan pelanggaran norma
1 Melaksanakan monitoring ketentraman dan keamanan lingkungan
Rata-rata jumlah pelaksanaan monitoring ketentraman, ketertiban dan keamanan lingkungan dalam 1 bulan
13 kali 13 kali Program pemeliharaan Kamtibmas dan pencegahan tindak criminal Program Peningkatan Keamanan dan kenyamanan lingkungan
5
Kecamatan
Persentase jumlah poskambling yang aktif
70% 95% 5
Kecamatan
Angka kriminalitas
62,88% 60% Kesbangpol
Jumlah kejahatan dan asusila ditengah masyarakat
770 400 Program
peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan
Kesbangpol
3 Meningkatnya partisipasi lembaga sosial keagamaan dalam memperkuat nilai-nilai keagamaan dan ABS-SBK
1 Penguatan lembaga sosial keagamaan
1 Meningkatnya pembinaan lembaga sosial keagamaan
Jumlah kelompok yasin
86 buah 86 buah Program peningkatan peran dan fungsi lembaga sosial dan keagamaan
Basandi kitabullah
Keberadaan lembaga MUI kecamatan
ada ada
Keberadaan BAZ kecamatan
ada ada
4 Terciptanya kerukunan hidup beragama ditengah masyarakat
1 Meningkatkan komunikasi antar umat beragama
1 Mengembangk an forum komunikasi antar umat beragama
Persentase penanganan insiden yang disebabkan masalah perbedaan agama
100% 100% Program
pengembangan wawasan kebangsaan
pendidikan tersebut adalah :
1. Peningkatan perluasan pemerataan akses pendidikan anak usia dini
2. Peningkatan perluasan pemerataan akses pendidikan dasar
3. Peningkatan perluasan pemerataan akses pendidikan menengah
4. Peningkatan kualitas pemberian beasiswa untuk siswa miskin
5. Perluasan pendidikan inklusif di semua jenjang pendidikan
6. Perluasan pendidikan kejuruan yang fleksibel dan mampu menyesuaikan diri
dengan kebutuhan pasar kerja yang dinamis
7. Meningkatkan layanan pendidikan non formal
8. Fasilitasi sertifikasi guru
9. Meningkatkan kapasitas tenaga pendidik
10. Pendidikan lanjutan bagi tenaga kependidikan
11. Meningkatkan penelitian dan pengembangan terapan
12. Fasilitasi Pendidikan Tinggi
13. Meningkatkan kapasitas dan kapabilitas kelembagaan litbang
14. Penerapan pendidikan akhlak mulia sebagai bidang studi tambahan di semua
jenjang pendidikan
15. Meningkatkan pemahaman dan Pengamalan agama tenaga pendidik
16. Pembinaan kegiatan pelatihan, keterampilan dan kepeloporan pemuda
17. Peningkatan akses kualitas dan kuantitas olahraga serta olahraga permainan
rakyat
18. Pembinaan olahraga prestasi dan rekreasi
19. Peningkatan sarana dan prasarana olahraga
(Outcome)
Daerah Urusan jawab
Kondisi Awal Kondisi Akhir
IV Misi 4: Mewujudkan pendidikan yang merata, berkualitas dan berkarakter untuk mewujudkan sumber daya manusia Kota Payakumbuh yang berilmu dan ber moral
1. Mewujudkan sistem pendidikan nasional yang merata, berkeadilan dan berdaya saing secara global
1. Pelayanan pendidikan yang merata dan berkeadilan
1. Peningkatan perluasan pemerataan akses pendidikan anak usia dini
1. APK PAUD 54,23 % 75% Program
Pendidikan Anak Usia Dini
Pendidikan Dinas Pendidikan
2 Pendidikan yang dapat memenuhi kebutuhan lapangan kerja 2. Peningkatan perluasan pemerataan akses pendidikan dasar
2. APK SD/ MI/ Paket A
108% 108,6% Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 tahun
Dinas Pendidikan 3 Mewujudkan mutu dan keunggulan pendidikan 3. Peningkatan perluasan pemerataan akses pendidikan menengah
4. APK SMP/ MTs/ Paket B
124% 144 % Program Wajib Belajar Pendidikan Menengah
Dinas Pendidikan
4 Tata kelola pendidikan yang baik dan akuntabel
4. Peningkatan kualitas pemberian beasiswa untuk siswa miskin
5. APK SMA/ SMK/ MA/ Paket C
157% 158% Program
Manajemen Pelayanan Pendidikan Dinas Pendidikan 5. Perluasan pendidikan inklusif di semua jenjang pendidikan
6. APM SD/ MI/ Paket A
95% 95,5 % program
pendidikan luar biasa Dinas Pendidikan 6. Perluasan pendidikan kejuruan yang
7. APM SMP/ MTs/ Paket B
92% 107% Program
Pembinaan dan Pemasyarakatan Olah Raga
menyesuaik an diri dengan kebutuhan pasar kerja yang dinamis
8. APM SMA/ SMK/ MA/ Paket C
122% 124,5 % Program Peningkatan Pendidikan Usaha Kesehatan Sekolah
Dinas Pendidikan
9. Angka Partisipasi Sekolah (APS) 7 -12 Tahun
105,78 107 Program
Pendidikan Non Formal
Dinas Pendidikan
10. APS 13 - 15 Tahun 122,33 129 Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Dinas Pendidikan
11. APS 16 - 18 Tahun 130 135 Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan
Dinas Pendidikan
12. Tersedianya boarding school
Tidak Ada Ada
13. Rasio Guru Terhadap Murid Pendidikan Dasar
14. Rasio Guru Terhadap Murid Pendidikan Menengah
29 30
15. Rasio Guru Terhadap Murid Per Kelas Rata-rata Pendidikan Dasar
28 28
16. Rasio Guru Terhadap Murid Per Kelas Rata-rata Pendidikan Menengah
29 30
17. Angka kelulusan (AL) SD/ MI
100% 100%
18. Angka kelulusan (AL) SMP/ MTs
97,70% 99,8%
19. Angka Kelulusan (AL) SMA/ SMK/ MA
99,48 % 99,72 %
20. APT SD/ MI/ Paket A
2394 siswa 2544 siswa
21. APT SMP/ MTs/ Paket B
2467 siswa 2499 siswa
22. APT SMA/ SMK/ MA/ Paket C
3177 siswa 3556 siswa
23. Angka rata-rata lama sekolah
9,91 9,95
24. Angka putus sekolah SD/ MI
25. Angka putus sekolah SMP/ Mts
0,93 0,59
26. Angka putus sekolah SMA/ SMK/ MA
0 0
27. Angka melanjutkan (AM) dari SD/ MI ke SMP/ MTs
130 135
28. Angka melanjutkan (AM) dari SMP/ MTs ke SMA/ SMK/ MA
162 167
29. Sekolah Pendidikan SD/MI Kondisi Bangunan Baik
91.80% 98.00%
30. Sekolah Pendidikan SMP/MTs dan SMA/SMK/MA Kondisi Bangunan Baik
80% 95%
31. Rasio ketersediaan sekolah (SD/MI + SMP/MTS) terhadap penduduk usia sekolah
210 260
32. Rasio ketersediaan sekolah
(SMA/SMK/MA) terhadap penduduk usia sekolah
5 Perluasan layanan pendidikan non-formal yang bermutu dan berkualitas
1. Meningkatkan layanan pendidikan non formal
33. Angka melek huruf (penduduk yang berusia besar dari 15 tahun melek huruf/ tidak buta aksara)
99,2% 99,44%
6 Peningkatan kompetensi dan
profesionalitas tenaga pendidik/guru dan tenaga kependidikan
1. Fasilitasi sertifikasi guru
34. Persentase jumlah guru dengan kualifikasi
pendidikan S1
74,3% 88%
7 Penyediaan tenaga pendidik yang berkompeten dan merata
1. Meningkatkan kapasitas tenaga pendidik
35. Persentase sertifikasi guru TK/RA
19.28% 57%
2. Pendidikan lanjutan bagi tenaga kependidikan
36. Persentase sertifikasi guru SD/ SLB/SMP
51.37% 64%
37. Persentase sertifikasi guru SLTA
57.44% 62%
8 Meningkatkan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam proses dan
pelaksanaan pembelajaran dan
pembangunan
1. Meningkatk an penelitian dan pengemban gan terapan
38. Jumlah penelitian yang dilaksanakan berkaitan dengan dunia pendidikan
1 buah 5 buah Korenbang Sosbud
2. Fasilitasi Pendidikan Tinggi
39. Persentase lulusan SMA/MA yang diterima di Perguruan Tinggi
77,67% 60,98%
3. Meningkatk an kapasitas dan kapabilitas kelembagaa n litbang
40. Persentase sekolah SMP yang memiliki labor ideal
93,33% 95,00%
41. Persentase sekolah SMA yang memiliki labor ideal
98,61% 98,70%
2. Meningkatnya keimanan dan keber-agamaan peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan
1. Pemantapan kurikulum dan pendidikan akhlak mulia
2. Pemantapa n kurikulum dan pendidikan akhlak mulia
1. Siswa yang
mengikuti pendidikan ahklak mulia
360000 orang 374000 orang Program Pendidikan Non Formal
Dinas Pendidikan
2.Meningkatkan kompetensi kepribadian dan akhlak pendidik dan tenaga kependidikan
3. Meningkatk an kompetensi kepribadian dan akhlak pendidik dan tenaga kependidika n
2. Jumlah guru yang mengikuti pelatihan akhlak mulia
0 550 orang
3. Meningkatnya kemandirian pemuda dan prestasi olahraga
1. Meningkatkan kualitas dan keberdayaan pemuda dan organisasi pemuda
2. Pembinaan kegiatan pelatihan, keterampilan dan kepeloporan
1. jumlah organisasi pemuda
10 buah 14 buah Program Pengembanga n dan Keserasian Kebijakan Pemuda
2. jumlah kegiatan kepemudaan
10 kali 18 kali Program peran serta
kepemudaan
Pemuda DISPARPORA
3. Persentase peningkatan pengetahuan organisasi kepemudaan
10% 80%
4. Persentase peningkatan bakti sosial kepemudaan
10% 80%
5. Persentase
berkurangnya dampak narkoba dikalangan generasi muda
10% 80%
6. Persentase peningkatan SDM generasi muda
10% 80%
7. Meningkatnya kelompok Pemuda pelopor
0 250
8. Meningkatnya Kreatifitas Generasi Muda
10 100
9. Diklat pemuda 2 kali 10 kali Program peningkatan upaya penumbuhan
dan kecakapan hidup pemuda
2.Meningkatkan Sumber Daya Manusia keolahragaan, minat, dan budaya berolahraga ditengah-tengah masyarakat
3. Peningkatan akses kualitas dan kuantitas olahraga serta olahraga permainan rakyat
10. jumlah organisasi olahraga
25 cabang 27 cabang Program pengembangan kebijakan dan manajemen olahraga
olahraga DISPARPORA
11. Persentase peningkatan ketrampilan tenaga pelatih/pembina olahraga
20% 40%
12. Persentase ketersediaan data evaluasi olahraga
80% 90%
13. jumlah kegiatan olahraga
12 kali 20 kali program pembinaan dan pemasyarakata n olahraga
DISPARPORA
14. Meningkatnya prestasi olahraga
25 cabor 30 cabor
15. Meningkatnya kesegaran jasmani peserta senam
16. Berkembangnya olahraga rekreasi sepeda santai
10 paket 10 paket
17. Meningkatnya kegiatan olahraga
25 cabor 30 cabor Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olah Raga
18. Persentase
terpeliharanya sarana dan prasarana olahraga
1 paket 3 paket
19. Gelanggang / balai remaja (selain milik swasta)
3 unit 5 unit
produktivitas kerja masayarakat. Dengan menyadari hal ini, kegiatan yang fokus
terhadap pelayanan kesehatan dasar dan mempertajam pelayanan rumah sakit perlu
dilakukan. Berdasarkan hal tersebut, dalam 5 tahun yang akan datang pembangunan
kesehatan harus terintegrasi ke dalam program pembangunan secara keseluruhan.
Kebijakan umum pembangunan kesehatan adalah sebagai berikut :
1.
Menyediakan pelayanan yang berstandar pada Rumah Sakit Daerah
2.
Meningkatkan kualitas fasilitas pelayanan kesehatan yang memenuhi standar;
3.
Peningkatan dan penguatan revitalisasi puskesmas dan jaringannya
4.
Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dasar dan jaminan kesehatan
masyarakat.;
5.
Meningkatkan ketersediaan dan keterjangkauan obat, terutama obat essensial;
6.
Meningkatkan keamanan, khasiat dan mutu obat dan makanan yang beredar.
7.
Meningkatkan status gizi balita.
8.
Meningkatkan pelayanan kesehatan guna menurunkan angka kesakitan akibat
penyakit menular dan tidak menular.
9.
Meningkatkan pengembangan kapasitas dan layanan tenaga kesehatan yang
merata dan bermutu.
10. Meningkatkan akses dan pelayanan kesehatan yang merata.
11. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat, swasta dan masyarakat madani
dalam pembangunan kesehatan.
12. Menggerakan dan memberdayakan seluruh masyarakat dalam program
keluarga berencana.
13. Pemberdayaan dan peningkatan peran serta organisasi perempuan.
14. Pemberdayaan lembaga perlindungan perempuan dan anak.
Daerah Jawab awal akhir
V Meningkatkan Kualitas Kesehatan dan Pelayanan Kesehatan Masyarakat
1 Meningkatnya status kesehatan dan gizi masyarakat
1. Menurunkan kasus kematian ibu melahirkan, Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Balita (AKABA)
1. Peningkatan cakupan pelayanan kesehatan Ibu dan anak oleh tenaga kesehatan terlatih
1. Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani
73,56 % 100 % Program peningkatan pelayanan kesehatan anak Balita
Kesehatan Dinkes
2. Meningkatkan kuallitas tenaga kesehatan
2. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan
94,20 % 95 % Program kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan
Kesehatan Dinkes
3. Meningkatkan promosi kesehatan
3. Cakupan kunjungan bayi
86% 90 % Program
pengembangan bahan informasi tentang pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang anak
Keluarga Berencana Dan Keluarga Sejahtera
BPMPKB
4. Meningkatnya cakupan kunjungan ibu hamil (K4)
82, 10 % 90 % Program penyiapan tenaga pendamping kelompok bina keluarga
Keluarga Berencana Dan Keluarga Sejahtera
BPMPKB
5. Meningkatnya cakupan ibu nifas
91, 20 % 91, 20 % Program Peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak
Kesehatan Dinkes
. 6. Cakupan
pelayanan neonantus dengan komplikasi yang
pelayanan anak balita
2. Meningkatkan pelayanan kesehataan gizi dan balita
. Pemberian layanan kesehatan gizi dan balita
1. Persentase Balita Gizi Buruk
0,5 <3 Program Perbaikan gizi masyarakat
Kesehatan Dinkes
2. Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat perawatan
100 % 100 % Kesehatan Dinkes dan
RSUD Adnaan WD
2. Menurunnya angka kesakitan akibat penyakit menular dan tidak menular
1. Meningkatkan pelayanan kesehatan guna menurunkan angka kesakitan akibat penyakit menular dan tidak menular
1. Pelaksanaan surveylance penyakit menular dan deteksi dini penyakit tidak menular
1. Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC BTA
83% 70% Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan masyarakat
Kesehatan Dinkes
2. Melaksanakan kerjasama lintas sektor
2. Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD
89% 100% Program pencegahan dan penanggulangan penyakit menular
Kesehatan Dinkes
3. Cakupan penanganan penderita HIV/AIDS
91 % 95 %
4. Cakupan penemuan dan penanganan penderita Hipertensi
85 % 90 % Program Pengendalian Penyakit Tidak Menular
Kesehatan Dinkes
5. Cakupan desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI)
6. Prosentase rumah tangga ber-PHBS
48,6 % 70 % Program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat
Kesehatan Dinkes
7. Persentase rumah sehat
76,30 % 78,6 % Program Pengembangan Lingkungan Sehat
Kesehatan Dinkes
3. Meningkatnya pemerataan dan mutu pelayanan kesehatan
1. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata, terjangkau dan bermutu
1. Menyediakan pelayanan dan fasilitas kesehatan yang bermutu
1. Rasio puskesmas, poliklinik, pustu per satuan penduduk
P 15.375 P 15.555 Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas, puskesmas pembantu dan jaringannya
Kesehatan Dinkes
PP 5.438 PP 4.977
2. Persentase Puskesmas yang tersertifikasi akreditasi
0 % 100 % Program standarisasi pelayanan kesehatan
Kesehatan Dinkes
Program Operasional BLUD Puskesmas
Kesehatan Dinkes
3. Persentase Rumah Sakit Pemerintah dengan Akreditasi Nasional
100 % 100 % Program peningkatan pelayanan (BLUD) RSUD
Kesehatan RSUD Adnaan WD
4. Rasio Rumah Sakit per satuan penduduk
61.225 62.218
5. Rasio tenaga medis persatuan penduduk
1.259 2.222 Program upaya kesehatan masyarakat
Kesehatan Dinkes
6. Rasio dokter persatuan penduduk
1.475 3.274 Program peningkatan pelayanan kesehatan lansia
Kesehatan Dinkes
7. Rasio posyandu persatuan balita
4. Meningkatnya perlindungan finansial, ketersediaan, penyebaran dan mutu obat serta sumberdaya kesehatan
1. Meningkatkan ketersedian,
pemerataan dan keterjangkauan obat dan alat kesehatan
1. Menyediakan alat kesehatan dan obat yang merata dan bermutu
1. Kecukupan ketersediaan obat dan vaksin
18 bulan 18 bulan Program Obat dan Perbekalan kesehatan
Kesehatan Dinkes
2. Menjamin keamanan/khasiat, kemanfaatan dan mutu ketersedian informasi makanan
2. Prosentase sekolah yg menyediakan PJAS (pangan jajanan sehat) melalui warung sekolah
40,6 % 60 % Program pengawasan obat dan makanan
Kesehatan Dinkes
3. Prosentase industri pangan yang mendapatkan sertifikat
penyuluhan
70,0% 80,0%
4. Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin
63,60 % 80 % Program upaya kesehatan masyarakat
Kesehatan Dinkes
5. Presentase kepesertaan SJSN Kesehatan
0 % 85 %
5. Meningkatnya partisipasi masyarakat melaksanakan program keluarga berencana dan keluarga
1. Meningkatkan kualitas pelayanan dan perluasan jangkauan keluarga berencana
1. Penyediaan layanan program keluarga berencana
1. Rasio akseptor KB 0,75 0,77 Program pelayanan kontrsepsi
Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
2. Menggerakan dan
memberdayakan seluruh
masayarakat dalam program KB
2 . Rata-rata jumlah anak perkeluarga
1,19 2,2 Program keluarga berencana
Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
BPMPKB
3. Cakupan peserta KB aktif
75,64 77 Program Pembinaan Peran Serta Masyarakat Dalam Pelayanan KB/KR yang Mandiri
Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
BPMPKB
4. Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga
Sejahtera I
4.941 4.045
a. Pra Sejahtera 608 420
b. Keluarga Sejahtera I
pembangunan
2. Peningkatan kesempatan keterlibatan perempuan dalam pembangunan
3. Pemberian layanan perlindungan perempuan dan anak
4. Pengembangan bentuk-bentuk diskusi, simulasi, sosialisasi dan sejenisnya
5. Penyediaan media baru untuk menyampaikan informasi
6. Pembuatan regulasi tentang lembaga kemasyarakatan
7. Penatan struktur lembaga kemasyarakatan.
8. Penguatan tugas pokok dan fungsi Lembaga Kemasyarakatan
9. melakukan peningkatan dan atau rahab bangunan kantor KAN
10. menfasilitasi lembaga kemasyarakatan (KAN) menuangkan nilai-nilai adat
dan budaya kedalam bentuk tulisan
11. menfasilitasi grub kesenian untuk melakukan pagelaran
12. Mengembangkan wisata kuliner dalam rangka meningkatkan kunjungan
wisata
13. Melakukan pendataan terhadap bcb
Program untuk misi 6 ini termasuk ke dalam Program peningkatan partisipasi
masyarakat dalam pembangunan desa, program perencanaan pembangunan
daerah, program optimalisasi pelayanan publik, program peningkatan partisipasi
masyarakat dalam pembangunan desa, Program Peningkatan kapasitas aparatur
pemerintah kelurahan, program penataan kelembagaan dan organisasi daerah,
Pengembangan
lembaga
ekonom
pedesaan,
Peningkataan
keberdayaan
masyarakat, Program pengelolaan kekayaan budaya daerah, Peningkatan Kapasitas
aparatur pemerintah kelurahan, peningkatan keberdayaan masyarakat desa,
pemberdayaan masyarakat dan desa, program pengelolaan kekayaan budaya,
program pengelolaan keragaman budaya, program pengelolaan keragaman budaya.
Daerah g Jawab awal akhir
VI Misi 6 : Melakukan revalitasi nagari dan pemberdayaan kelembagaan masyarakat adat lokal dalam membangun masyarakat dan Kota Payakumbuh
1 Meningkatnya partisipasi aktif masyarakat dalam pembangunan 1. Meningkatkan pemberian kesempatan dan ruang untuk menyampaikan masukan dalam melakukan pembangunan Kota Payakumbuh 1. Peningkatan keterlibatan Lembaga ke masyarakatan dalam proses pembangunan 1. Persentase lembaga masyarakat yang yang berpartisipasi dalam penyusunan perencanaan 2. Keberadaan dokumen perencanaan pembangunan SKPD seperti : Renstra SKPD, Renja SKPD, RKA SKPD 3. Tersusunnya dokumen-dokumen laporan capaian kinerja 80% 4 Dokumen 5 Dokumen 100% 22 Dokumen 21 Dokumen 1. program perencanaan pembangunan daerah urusan perencanaan pembangunan daerah Urusan pemberdayaa n masyarakat Urusan pemberdayaa n masyarakat Bappeda
BPMP & KB
BPMP & KB
4. Peningkatan pemberian kesempatan yang sama kepada perempuan dalam pembangunan 2. Peningkatan kesempatan keterlibatan perempuan dalam pembangunan 2. Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah
64% 66% 1. Program penguatan kelembagaan pengarusutama an Gender dan Anak
Pemberdayaa n Perempuan
BPMP & KB
3. Partisipasi perempuan di lembaga swasta
3. Peningkatan pelayanan dan perlindungan terhadap perempuan dan anak 3. Pemberian layanan perlindungan perempuan dan anak
4. Rasio KDRT 0.02 0,015 Program
peningkatan kualitas hidup dan perlindungan perempuan Pemberdayaa n Perempuan
BPMP & KB
5. Penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan
80% 85% Program
peningkatan peran serta dan kesetaraan gender dalam pembangunan Pemberdayaa n Perempuan
B