• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbandingan Kemampuan Fungsional Anak Penderita Hemofilia dengan Anak yang Normal

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perbandingan Kemampuan Fungsional Anak Penderita Hemofilia dengan Anak yang Normal"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

LAMPIRAN

1. Penjelasan dan Persetujuan Kepada Orang Tua

Kepada Yth Bapak / Ibu ...

Sebelumnya kami ingin memperkenalkan diri, nama saya dr. Andy Sance Kosman, bertugas di Divisi Hematologi-Onkologi Departemen Ilmu kesehatan Anak FK USU / RSUP Haji Adam Malik Medan.

Bersama ini, kami ingin menyampaikan kepada Bapak / Ibu bahwa Divisi Hematologi-Onkologi Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUSU - RSHAM Medan, bermaksud mengadakan penelitian mengenai “ Perbandingan Kemampuan Fungsional Anak Penderita Hemofilia dengan Anak Normal.”

Hemofilia adalah penyakit kelainan faktor pembekuan yang diturunkan secara X-linked reccessive, terjadi akibat pengurangan produksi salah satu faktor pembekuan, dan dapat dibagi menjadi hemofilia A (kekurangan faktor VIII) dan hemofilia B (kekurangan faktor IX). Gejala klinis berupa perdarahan yang timbul secara spontan atau akibat trauma. Derajat keparahan perdarahan tergantung pada derajat kurangnya faktor pembekuan yang terlibat, dimana pada penderita hemophilia berat perdarahan masif dapat terjadi dan berakibat fatal. Anak secara rutin datang ke rumah sakit untuk mendapatkan terapi pengganti faktor pembekuan dan mengatasi perdarahan yang terjadi. Perdarahan yang berulang terutama ke dalam sendi akan menyebabkan kerusakan sendi dan kecacatan.

Kondisi tersebut merupakan keadaan serius yang dapat mempengaruhi kondisi hidup anak sehari-hari. Oleh karena itu penilaian kemampuan fungsional atau kemampuan anak dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari merupakan bagian yang penting dalam tatalaksana anak penderita hemofilia yang komprehensif.

(2)

aktivitas makan dan grooming, mandi, berpakaian, berdiri dari kursi, jongkok, berjalan, berlari dan naik tangga.

Jika Bapak / Ibu bersedia, maka kami mengharapkan Bapak / Ibu menandatangani lembar Persetujuan Setelah Penjelasan (PSP). Demikianlah yang dapat kami sampaikan. Atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih.

PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (PSP)

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : ... Umur : ... tahun L / P Pekerjaan : ...

Alamat : ... Orang tua dari : ...

Telah menerima dan mengerti penjelasan yang sudah diberikan oleh dokter mengenai penelitan “Perbandingan Kemampuan Fungsional Anak Penderita Hemofilia dengan Anak Normal“. Dengan kesadaran serta kerelaan sendiri saya bersedia menjadi peserta penelitian ini.

Demikianlah surat persetujuan ini saya perbuat tanpa paksaan siapapun.

Medan, 2012 Yang memberi persetujuan

( )

(3)

3. Kuisioner Penelitian Divisi Hematologi - Onkologi

Dept. Ilmu Kesehatan Anak FK USU – RSHAM Medan

No

KUESIONER HEMOFILIA

Tanggal :

IDENTITAS

Nama :

Umur :

Tempat/tanggal lahir : Jenis kelamin : Pendidikan/kerja : Alamat lengkap :

Ayah Ibu

Nama : Umur : Suku bangsa : Pendidikan : Pekerjaan : Penghasilan :

Saudara kandung

J.kelamin Umur Keterangan

1 2 3 4 5

ANAMNESIS

Riwayat perdarahan pertama : Saat diagnosis ditegakkan :

Keparahan hemofilia : Ringan / sedang / berat

(4)

Lokasi/keterangan Lama

(hari/minggu)

Frekuensi Pemicu/spontan

Hematoma Hematuria Melena Gusi Epistaksis Sendi Lainnya

Riwayat keluarga selain saudara kandung :

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Hb :

Faktor VIII / IX : APTT :

PENGOBATAN

Frekuensi opname dalam 1 tahun : Frekuensi mendapat koate/koagenate :

(5)

4. Functional Independence Score in Hemophilia (FISH) Tingkat fungsi dan penilaian:

1. Subject tidak mampu melakukan aktivitas yang dimaksudkan atau memerlukan bantuan sepenuhnya untuk aktivitas tersebut

2. Subject memerlukan bantuan sebagian atau alat bantu untuk melakukan aktivitas

3. Subject mampu melakukan aktivitas tanpa bantuan tapi dengan rasa tidak nyaman, dan kurang dibandingkan dengan orang sehat

4. Subject mampu melakukan aktivitas sebagaimana orang sehat

Aktivitas

1. Makan dan perawatan diri Makan

Aktivitas: Menilai kemampuan pasien untuk mengaduk makanan dan memasukkan makanan ke dalam mulut menggunakan tangan atau alat makan Yang penting dinilai ialah postur tubuh, gerakan siku tangan, menggengam makanan (bila makan menggunakan tangan) dan tindakan adaptasi/tambahan yang tidak lazim digunakan oleh orang sehat

Skor:

4 Bila tidak ada kesulitan

3 Perlu menunduk untuk mengapai makanan karena fleksi siku terbatas Perlu berhenti sejenak karena nyeri atau rasa tidak nyaman

Mampu menggunakan alat makan

2 Perlu menggunakan alat makan seperti sendok garpu di kalangan masyarakat yang biasanya makan dengan tangan

Perlu alat bantu khusus lainnya

Mengalami kesulitan menggunakan alat makan

Subject yang bukan kidal tapi harus menggunakan tangan kiri karena tangan kanan bermasalah

1 Tidak mampu makan dengan sendirinya

Perawatan diri

Mencakup higienis oral, menyisir rambut, mencuci tangan dan wajah, dan atau mencukur

Aktivitas: Posisikan di depan wastafel, sediakan pasta dan sikat gigi, sisir atau alat cukur.

Skor:

4 Bila tidak ada kesulitan

(6)

3 Perlu posisi tubuh yang tidak wajar untuk melakukan aktivitas Menderita nyeri atau rasa tidak nyaman saat melakukan aktivitas Perlu waktu yang lama untuk menyelesaikan aktivitas

2 Tidak mampu menyisir seluruh area kepala, terutama bagian samping dan

belakang

Perlu alat bantu khusus

Harus menggunakan tangan kiri karena tangan kanan bermasalah 1 Tidak mampu melakukan aktivitas

2. Mandi

Menilai kemampuan untuk mencuci, memakai sabun dan mengeringkan berbagai bagian tubuh termasuk bagian perineal dan kaki (kecuali punggung). Penting untuk menilai kemampuan untuk mencapai kedua sisi tubuh dengan kedua tangan.

Aktivitas: Memutar (menghidupkan dan mematikan) keran air, mengangkat gayung dari lantai ke atas kepala, mengambil sabun dari lantai, memakai sabun ke kaki, tangan, betis, paha, perineum, perut dan belakang leher.

Skor:

4 Tidak ada kesulitan

3 Perlu postur tertentu waktu mandi seperti menaikkan kaki ke bangku untuk memakai sabun

Menderita rasa nyeri atau tidak nyaman saat mandi

2 Perlu pancuran (shower) di kalangan masyarakat yang tidak biasa memakainya

Bak mandi perlu dimodifikasi Pasien duduk di bangku saat mandi

Perlu alat bantu mencapai bagian tubuh tertentu (kecuali punggung) Perlu bantuan untuk mandi dan mengeringkan kaki dan perineum 1 Perlu mandi di tempat tidur atau tidak mampu mandi/mengeringkan

badan

3. Berpakaian

Menilai kemampuan berpakaian seperti memakai kemeja, T-shirt, celana, dasi. Tidak termasuk menyetrika, mengambil pakaian dari lemari atau memakai sepatu

Skor:

4 Tidak ada kesulitan dan tidak perlu bantuan

3 Menderita rasa nyeri atau tidak nyaman saat berpakaian

(7)

Perlu maneuver tertentu saat memakai baju

Perlu waktu lama untuk memakai baju atau celana 2 Perlu bantuan atau alat bantu untuk memakai celana

Perlu duduk saat memakai celana

Perlu bersandar ke dinding atau meja saat memakai celana

Perlu bantuan <50% seperti perlu bantuan saat pakai celana tetapi dapat memakai baju dengan sendirinya. (Bila pasien perlu bantuan untuk memakai baju dan celana, skornya 1)

1 Perlu bantuan >50%

4. Memindahkan kursi

Aktivitas: Pasien duduk di kursi yang sesuai dengan tinggi badannya (duduk dengan nyaman dan sendi lutut pada 95o dan kaki menjejak ke tanah), minta pasien untuk mengatupkan kedua telapak tangannya seperti posisi berdoa, berdiri dari kursinya dan duduk kembali

Skor:

4 Tidak ada kesulitan

3 Memajukan tubuhnya untuk berdiri

Duduk dengan salah satu atau kedua lutut direntangkan Perlu memegang lengan kursi sejenak untuk berdiri

2 Perlu memegang lengan kursi atau alat bantu/tongkat untuk berdiri 1 Tidak mampu berdiri dari kursi

5. Jongkok (squatting)

Menilai kemampuan untuk berjongkok dan berdiri ke posisi tegak

Aktivitas: Pasien berdiri di samping dinding atau skala yang ditandai pada ketinggian 20 cm dan 30 cm (15 cm dan 25 cm untuk anak < 15 tahun). Minta pasien untuk berjongkok pada ketinggian 20 cm/15 cm selama 5 detik, kemudian berdiri

Skor:

4 Tidak ada kesulitan

3 Mampu jongkok pada ketinggian 20-30 cm (15-25 cm untuk anak) Mampu jongkok pada ketinggian 30 cm (25 cm untuk anak) dengan salah satu kaki diekstensikan

Mampu jongkok pada ketinggian 30 cm (25 cm untuk anak) dengan berpegang sejenak ke dinding atau lantai

2 Mampu jongkok pada ketinggian 30 cm (25 cm untuk anak) dengan bantuan/sandaran sepenuhnya ke kursi atau pegangan lainnya

(8)

6. Pola berjalan

Aktivitas: Jalan sejauh 10 m. Harus ada pola tumit ke ujung jari (heel to toe) dengan langkah yang relatif sama jarak dan irama. Lutut dalam keadaan ekstensi saat menjejakkan kaki. Lutut dapat bergerak sewajarnya saat jalan. Tidak boleh timpang.

Skor:

4 Normal

3 Lutut kaku atau pincang. Ada rasa nyeri

2 Memakai tongkat atau alat bantu lainnya untuk berjalan 1 Tidak mampu berjalan sejauh 10 m

7. Naik tangga

Aktivitas: Tangga dengan pegangan di sampingnya, minimal 14 langkah masing-masing 20 cm tingginya. Minta pasien untuk naik dan turun tangga dengan perlahan.

Skor:

4 Mampu naik/turun tangga dalam < 9 detik

3 Naik tangga dengan pincang atau rasa nyeri dengan berpegang sesekali

Naik/turun tangga 1 tingkat tiap langkah

2 Perlu waktu > 14 detik untuk naik/turun tangga dengan alat bantu atau bantuan

(9)
(10)

RIWAYAT HIDUP

Nama Lengkap : Andy Sance Kosman Tempat dan Tanggal Lahir : Medan, 28 Mei 1975

Alamat : Jl. Candi Biara No. 24, Medan, Indonesia

PENDIDIKAN

- Sekolah Dasar Sutomo I Medan, tamat tahun 1987

- Sekolah Menengah Pertama Sutomo I Medan, tamat tahun 1990 - Sekolah Menengah Atas Sutomo I Medan, tamat tahun 1993

- Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, Medan, tamat tahun 1999

- Master of Paediatrics, Faculty of Medicine, University of Malaya, Kuala Lumpur, Malaysia, tamat tahun 2009

PEKERJAAN

- Dokter Pegawai Tidak Tetap Puskesmas Datuk Bandar, Kota Tanjung Balai, Sumatera Utara, tahun 2000 – 2003

- Dokter jaga RS Al-Karim, Kota Tanjung Balai, Sumatera Utara, tahun 2000-2003

- Dokter jaga RS Gleneagles Medan, tahun 2003 – 2004 PERTEMUAN ILMIAH / PELATIHAN

- Pelatihan resusitasi neonates, di Jakarta, tahun 2004, sebagai peserta - Pelatihan Pediatric Advanced Life Support, di Kuala Lumpur, tahun 2005,

sebagai peserta

(11)

- Kongres Nasional IV Badan Koordinasi Gastroenterologi Anak Indonesia (BKGAI) di Medan, tahun 2010, sebagai peserta

- Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan IV Ikatan Dokter Anak Indonesia Cabang Sumatera Utara, tahun 2011, sebagai peserta

- Pelatihan Advanced Pediatric Resuscitation Course di Medan, tahun 2012, sebagai peserta

- Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan V Ikatan Dokter Anak Indonesia Cabang Sumatera Utara, tahun 2013, sebagai peserta

PENELITIAN

- Perbandingan Kemampuan Fungsional Anak Penderita Hemofilia dengan Anak yang normal

ORGANISASI

Referensi

Dokumen terkait

Di dalam pengambilan keputusan tentang apa yang harus dilakukan, semua orang Kristen mencari kehendak Tuhan Allah meskipun mereka tidak selalu setuju tentang apa yang

[r]

Spesifikasi hardware Jaringan untuk UNBK antara lain berupa Kabel: sekurang- kurangnya CAT5E 10/100/1000, Switch: Setiap server 1 switch jumlah port sekurang-kurangnya 24

Yang dimaksud dengan asas kepentingan yang terbaik bagi anak adalah bahwa dalam semua tindakan yang menyangkut anak yang dilakukan oleh pemerintah, masyarakat, badan legislatif,

Cara instalasi wireless network, dimulai dari perancangan desain tata ruang jaringan wireless yaitu menempatkan perangkat keras jaringan wireless sesuai dengan lokasi dan

Orang asing yang sudah mempunyai izin tinggal yang tidak melapor kepada kantor Kepolisian Negara Repub lik Indonesia di tempat tinggal atau tempat kediamannya dalam waktu 30

Dari hasil uji coba yang dilakukan kepada beberapa user diketahui bahwa dengan adanya buku manual XMLFOX EDITOR sangat membantu user dalam mempelajari dan memahami mengenai XML

Diharapkan penambahan daun kelor pada bolu kukus berbasis jali akan memiliki kandungan protein, serat kasar, kalsium, dan antioksidan yang lebih tinggi jika