Lampiran 1. Flow chart pelaksanaan penelitian
Mulai
Merancang bentuk alat
Menggambar dan menentukan dimensi alat
Memilih bahan
Diukur bahan yang akan digunakan
Dipotong bahan yang digunakan sesuai dengan
dimensi pada gambar
Pengelasan
Lampiran 1. (Lanjutan)
a b
Pengujian alat
Analisis data Pengukuran parameter
Data
Lampiran 2. Data pengamatan pengupasan kopi
Kapasitas pengupasan = Berat biji kopi yang dikupas
Waktu yang dibutuhkan (kg/jam)
= 1 kg 0,034 jam
= 29,411 kg/jam
Pers.Kerus.Hasil Kupasan = berat biji kopi terkupas yang rusak
berat biji kopi terkupas × 100%
= 0,09 kg
0,718 kg ×100%
= 12,534%
Pers.Bj.Kopi Tidak Terkupas = Berat biji kopi yang tidak terkupas
Berat biji kopi awal × 100%
= 0,053 kg
1 kg ×100%
= 5,3% Ulangan Berat
Lampiran 3. Biaya pemakaian alat Unsur produksi
1. Biaya pembuatan alat (P) = Rp 5.650.000 2. Umur ekonomi (n) = 5 tahun 3. Nilai akhir alat (S) = Rp 565.000
4. Jam kerja = 7 jam/hari
5. Produksi/hari = 205,877 kg/hari 6. Biaya operator = Rp 10.000/jam 7. Biaya listrik = Rp 1154,062/jam 8. Biaya perbaikan = Rp 29,65/ jam 9. Bunga modal dan asuransi = Rp 322.050/tahun
Lampiran 4. Biaya produksi Perhitungan biaya produksi
a. Biaya Tetap (BT)
1. Biaya penyusutan (D)
Dt = (P-S) (A/F, i, n) (F/P, i, n-1)
Tabel perhitungan biaya penyusutan dengan metode sinking fund
Akhir Tahun k(P-S) (Rp) (A/F, 7.5%, n) (F/P, 7.5%, n-1) Dt Nilai Mesin Tiap
2. Bunga modal (7,5%) dan asuransi (2%) I = i P (n+1)
2n
= 9,5% Rp 5.650.000 5+1 2 5
= Rp 322.050/tahun Tabel perhitungan biaya tetap tiap tahun
Tahun D (Rp) I(Rp)/tahun Biaya tetap
b. Biaya tidak tetap (BTT)
Lampiran 4. (Lanjutan) 2. Biaya listrik
Motor listrik 1 HP = 0.746 kW
Biaya listrik = 0.746 kW x Rp 1.547/kWh Biaya listrik = Rp 1154,062/jam
3. Biaya operator
Biaya operator = Rp 10.000/jam
Total Biaya Tidak Tetap (BTT) = Rp 11.183,712/jam c. Biaya Pengupasan Kulit Tanduk Kopi
Biaya pokok =
[
BTx + BTT] C Tabel perhitungan biaya pokok tiap tahun
Lampiran 5. Break even point
Break even point atau analisis titik impas (BEP) umumnya berhubungan dengan proses penentuan tingkat produksi untuk menjamin agar kegiatan usaha yang dilakukan dapat membiayai sendiri (self financing), dan selanjutnya dapat berkembang sendiri (self growing). Dalam analisis ini, keuntungan awal dianggap sama dengan nol.
S = FC + P SP – VC
Keterangan :
S = sales variabel (produksi) (Kg) FC = fix cash (biaya tetap) per tahun (Rp)
P = profit (keuntungan) (Rp) dianggap nol untuk mendapat titik impas. SP = selling per unit (penerimaan dari tiap unit produksi) (Rp)
Tahun Biaya Tetap (Rp/tahun) BEP (kg/tahun)
1 1.197.687 3745,768
2 1.263.359 3951,157
3 1.333.979 4172,021
4 1.409.897 4409,455
Lampiran 6. Net present value
Net Present Value (NPV) adalah metode menghitung nilai bersih (netto) pada waktu sekarang (present). Asumsi present yaitu menjelaskan waktu awal perhitungan bertepatan dengan saat evaluasi dilakukan atau pada periode tahun ke nol (0) dalam perhitungan cash flow investasi.
NPV = PWB – PWC Keterangan :
PWB = present worth of benefit PWC = present worth of cost
Untuk mengetahui apakah rencana suatu investasi tersebut layak ekonomis atau tidak, diperlukan suatu ukuran atau kriteria tertentu dalam metode NPV, yaitu:
NPV > 0 artinya investasi akan menguntungkan/ layak NPV < 0 artinya investasi tidak menguntungkan Investasi = Rp 5.650.000
Nilai akhir = Rp 565.000 Suku bunga bank = Rp 7.5% Suku bunga coba-coba = Rp 10% Umur alat = 5 tahun
Pendapatan = penerimaan x kapasitas alat x jam kerja alat 1 tahun dengan asumsi alat bekerja pada kapasitas penuh = Rp 42.369.486,6/tahun
Pembiayaan = biaya pokok x kapasitas alat x jam kerja alat 1 tahun Tabel perhitungan pembiayaan tiap tahun
Tahun BP (Rp/kg) Kap. Alat (kg/jam) Jam kerja (jam/tahun) Pembiayaan
1 400,033 29,411 2.058 24.213.132,62
2 401,118 29,411 2.058 24.278.805,32
3 402,284 29,411 2.058 24.349.380,78
4 403,538 29,411 2.058 24.425.282,69
Lampiran 6. (Lanjutan)
Jumlah CIF = Rp 171.839.701,1
1. Investasi = Rp 5.650.000
2. Pembiayaan = Pembiayaan × (P/F, 7.5%,n) Tabel perhitungan pembiayaan
Tahun (n) Biaya (P/F, 7.5%, n) Pembiayaan (Rp)
1 24.213.132,62 0.9302 22.523.055,96
2 24.278.805,32 0.8654 21.010.878,12
3 24.349.380,78 0.8050 19.601.251,53
4 24.425.282,69 0.7489 18.292.094,21
5 24.506.995,27 0.6968 17.076.474,3
Total 98.503.754,12
Jumlah COF = Rp 5.650.000 + Rp 98.503.754,12 = Rp 104.153.754,1
NPV 7.5% = CIF – COF
= Rp 171.839.701,1 – Rp 104.153.754,1 = Rp 67.685.947
Lampiran 7. Internal rate of return
Internal rate of return (IRR) ini digunakan untuk memperkirakan kelayakan lama (umur) pemilikan suatu alat atau mesin pada tingkat keuntungan tertentu. IRR adalah suatu tingkatan discount rate, dimana diperoleh B/C ratio = 1 atau NPV = 0. = Rp 160.614.249,8
2. Nilai akhir = Nilai akhir × (P/F, 10%,5) = Rp 565.000 × 0.6209
= Rp 350.808,5
Jumlah CIF = Rp 160.614.249,8 + Rp 350.808,5 = Rp 160.965.058,3
Cash out flow 10 %
1. Investasi = Rp 5.650.000
Lampiran 7. (Lanjutan)
Tabel perhitungan pembiayaan
Tahun (n) Biaya (P/F, 10%, n) Pembiayaan (Rp)
1 24.213.132,62 0.9091 22.012.158,86
2 24.278.805,32 0.8264 20.064.004,72
3 24.349.380,78 0.7513 18.293.689,78
4 24.425.282,69 0.6830 16.682.468,08
5 24.506.995,27 0.6209 15.216.393,36
Total 92.268.714,8
Jumlah COF = Rp 5.650.000 + 92.268.714,8 = Rp 97.918.714,8
NPV 10 % = Rp 160.965.058,3- Rp 97.918.714,8 = Rp 63.046.343,5
Lampiran 8. Perhitungan panjang sabuk V
L = 2C + 1,57(D + d) + −d
4
dimana:
L = Panjang efektif sabuk (mm)
C = Jarak antara kedua sumbu roda transisi (mm)
Lampiran 9. Revolusi per menit (RPM) pada silinder pengupas Dik : D1 = 2inci
D2 = 6 inci
S1 = 1400 rpm
Dit : S2 = ...?
Formulasi :
S1D1 =S2 D2
1400 rpm × 2 inci = S2 × 6 inci
Lampiran 10. Perhitungan daya
Gaya pada rotor
Jumlah biji dalam slot = 1928861,48.10
-9 m3
292,5 × 10-9 m3
= 6594 biji
Massa biji dalam slot = 6594 biji × 0,000164 kg = 1,081 kg (kapasitas penuh) F = m × g
= 1,081 kg × 9,8 m/s2 = 10,593 N
2. Kecepatan sudut
Lampiran 11. Spesifikasi alat pengupas kulit tanduk kopi mekanis
Kapasitas efektif : 29,411 kg/jam Persentase biji hilang : 0,7%
Lampiran 12. Gambar hasil pengupasan biji kopi HS
Lampiran 12. (Lanjutan)
Lampiran 13. Gambar alat pengupas kulit tanduk kopi mekanis
Lampiran 13. (Lanjutan)
Lampiran 13. (Lanjutan)
Lampiran 14. (Lanjutan)
Lampiran 14. (Lanjutan)
Lampiran 14. (Lanjutan)