• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Bauran Pemasaran 7P Terhadap Tingkat Penjualan Jasa Pada Rumah Sakit Umum Vina Estetica Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Bauran Pemasaran 7P Terhadap Tingkat Penjualan Jasa Pada Rumah Sakit Umum Vina Estetica Medan"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Banyaknya jumlah penduduk di Indonesia sekarang ini merupakan suatu

peluang yang cukup besar yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan yang bergerak di

bidang manufaktur maupun yang bergerak dalam bidang jasa. Suatu perusahaan

tentunya akan semaksimal mungkin dalam melaksanakan aktivitas operasional

perusahaannya untuk dapat merebut hati konsumen. Dalam hal ini aktivitas

pemasaran memiliki peranan yang paling penting dalam perusahaan untuk dapat

memenangkan persaingan pasar.

Dalam situasi persaingan yang semakin ketat, setiap perusahaan dituntut

untuk mampu merancang strategi pemasarannya masing-masing. Yang dimaksud

dengan strategi pemasaran disini adalah bauran pemasaran. Menurut Kotler

(2005:17), bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan

perusahaan untuk terus-menerus mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran.

Bauran pemasaran pada produk tentu berbeda dengan bauran pemasaran pada jasa.

Untuk jasa sendiri, para pakar di bidang pemasaran menambahkan tiga unsur lagi

yaitu : people, process, dan physical evidence, selain 4P yang terdapat dalam bauran

(2)

Semakin meningkatnya pendidikan masyarakat di Indonesia secara tidak

langsung juga meningkatkan tingkat kesadaran masyarakat mengenai pentingnya

kesehatan. Keadaan ini mengakibatkan munculnya permintaan terhadap penggunaan

jasa dokter maupun rumah sakit. Setiap orang tentu menginginkan hidup sehat.

Dengan beroleh hidup sehat, seseorang dapat menjadi manusia yang produktif dalam

aktivitasnya.

Perkembangan sektor kesehatan di Indonesia saat ini terlihat tumbuh secara

maksimal. Sebagai contoh, standar mutu pelayanan rumah sakit telah tertata dengan

baik, jumlah dokter khususnya spesialis sudah cukup memadai, penyebaran dan

pendapatan dokter telah merata.

Rumah sakit merupakan lembaga yang dapat menerapkan prinsip bisnis

dengan tidak melanggar etika kedokteran dan tetap dengan misi melindungi keluarga

miskin ( Trisnantoro, 2005:113). Rumah sakit sebagai organisasi yang menghasilkan

jasa pelayanan dan barang-barang kesehatan dapat memanfaatkan ilmu ekonomi agar

mencapai pelayanan yang efisien. Rumah sakit dalam hal ini dapat memproduksi

kegiatan jasa yang bervariasi. Rumah sakit tidak lagi hanya memproduksi pelayanan

untuk orang sakit, tetapi juga memproduksi pelayanan bagi mereka yang ingin tetap

sehat dan bertambah sehat ( Trisnantoro, 2004: 64).

Rumah sakit sebagai salah satu perusahaan jasa dapat menerapkan strategi

bauran pemasaran jasa. Menurut Tjiptono (2005:30), bauran pemasaran jasa adalah

(3)

yang ditawarkan kepada pelanggan. Perkembangan rumah sakit saat ini mengalami

transformasi besar. Pada masa sekarang rumah sakit sedang berada dalam suasana

global dan kompetitif, termasuk bersaing dengan pelayanan kesehatan alternatif

seperti dukun dan tabib ( Trisnantoro, 2004:1). Di kota Medan sendiri, sudah terdapat

banyak rumah sakit yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat kota Medan

terhadap pelayanan kesehatan. Salah satunya adalah Rumah sakit Umum Vina

Estetica Medan (RSUVE), yang terletak di Jl. Sultan Iskandar Muda No. 119 Medan.

Rumah Sakit Umum Vina Estetica yang dikelola oleh Yayasan Rumah Sakit

Cory Medan ini, adalah rumah sakit umum dengan fasilitas Type ‘C’, memiliki

jumlah tempat tidur rawat inap aktif sebanyak 126 yang dapat dikembangkan menjadi

140 tempat tidur pada saat-saat diperlukan. Rumah sakit ini memiliki fasilitas antara

lain UGD, 12 Poliklinik Spesialis, Kamar Bedah, Kamar Bersalin, ICU, Radiologi,

Laboratorium Klinik, Administrasi, Apotek, Rekam Medis, Fasilitas Pengolahan

Limbah Padat dan Cair, Ambulans, dan Lapangan Parkir.

Banyak perusahaan, termasuk rumah sakit, melakukan berbagai cara untuk

dapat mempertahankan kelangsungan usahanya. Perusahaan yang berhasil adalah

perusahaan yang berorientasi pada pasar, melalui upaya perbaikan secara

berkesinambungan (continiuous improvement). Kondisi persaingan yang semakin

kompetitif di dunia kesehatan, membuat Rumah Sakit Umum Vina Estetica Medan

harus semakin kreatif dan inovatif dalam mengembangkan strategi-strategi yang

(4)

Setiap perusahaan, baik itu perusahaan manufaktur maupun perusahaan jasa

pasti menginginkan produk yang dihasilkan dapat diterima oleh masyarakat melalui

tingkat penjualan yang semakin meningkat dari waktu ke waktu. Begitu juga dengan

rumah sakit, banyak cara yang dapat dilakukan oleh perusahaan, dalam hal ini Rumah

Sakit Umum Vina Estetica Medan, untuk dapat mencapai hal tersebut , yaitu dengan

memaksimalkan penerapan strategi bauran pemasaran yang ada, baik dari segi

produk, harga, tempat, promosi, orang, proses, maupun bukti fisik yang dimiliki oleh

Rumah Sakit Umum Vina Estetica Medan. Dalam prakteknya, sebagai contoh, ada

beberapa strategi harga yang diterapkan oleh Rumah Sakit Umum Vina Estetica

Medan, antara lain dengan menetapkan tarif yang berbeda untuk kelas yang berbeda,

menawarkan diskon atau potongan harga pada saat-saat diperlukan, dan lain-lain.

Berdasarkan uraian dan penjelasan yang telah dikemukakan, maka peneliti

tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Bauran Pemasaran 7P

Terhadap Tingkat Penjualan Jasa pada Rumah Sakit Umum Vina Estetica Medan”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka

yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

“ Apakah bauran pemasaran 7P berpengaruh terhadap tingkat penjualan jasa

(5)

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini adalah : Untuk mengetahui dan

menganalisis pengaruh bauran pemasaran 7P terhadap tingkat penjualan jasa pada

Rumah Sakit Umum Vina Estetica Medan.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi peneliti

Untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi peneliti dalam bidang

manajemen pemasaran khususnya pemasaran jasa serta sebagai sarana untuk latihan

berpikir secara logis dan sistematis.

2. Bagi perusahaan

Sebagai bahan masukan kepada pihak perusahaan jika perusahaan ingin

mengetahui sejauh mana pengaruh bauran pemasaran 7P terhadap kemajuan

perusahaan.

3. Bagi peneliti lain

Sebagai referensi dan bahan pertimbangan bagi peneliti lain yang berminat

untuk melakukan peneltian di bidang atau perusahaan yang sama di masa yang akan

Referensi

Dokumen terkait

Peserta PLPG menyiapkan bahan media pembelajaran yang sesuai dengan mata pelajaran yang di ampu di sekolah masing-masing5. Peserta PLPG membawa Surat Tugas dari

Berdasarkan hasil perhitungan harga pokok pesanan kue nastar dengan menggunakan metode full costing pada pengrajin kue-kue kering Ibu Suhartini yang telah dilakukan penulis

Agar perusahaan dapat bertahan dan berkembang didalam bidang tersebut, maka menjaga kepuasan konsumen pada perusahaan jasa sangatlah penting demi kelangsungan hidup perusahaan

dibawah ini yang merupakan contoh bentuk kasih sayang pada adik adalah

Penilaian terhadap aspek teknis dan teknologi pada pembukaan cabang baru Pondok Bakso mas Nano sudah terlebih dahulu berkoordinasi dengan pihak keamanan dan pihak

Peserta PLPG menyiapkan bahan media pembelajaran yang sesuai dengan mata pelajaran yang di ampu di sekolah masing-masing2. Peserta PLPG harus membawa laptop

tersebut terjadi suatu proses yang berurutan. Tingkatan pengetahuan di dalam domain kognitif, mencakup 6 tingkatan, yaitu:.. Yulia Habni : Perilaku Perawat Dalam Pencegahan

Panitia Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) Universitas Negeri Yogyakarta memberikan penghargaan dan. mengucaPkan terima kasih, kePada