• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Kulkas Mini Menggunakan Peltier Super Cooler Berbasis Mikrokontroller Atmega32

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Kulkas Mini Menggunakan Peltier Super Cooler Berbasis Mikrokontroller Atmega32"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1THERMOELEKTRIK

2.1.1. PENGERTIAN THERMOELEKTRIK

Fenomena termoelektrik pertama kali ditemukan tahun l82l oleh ilmuan

Jerman Thomas johan seebeck. Ia menghubungkan tembaga dan besi dalam sebuah

rangkaian. Diantara kedua logam tersebut lalu diberikan jarum kompas. Ketika sisi

logam tersebut dipanaskan jarum kompas ternyata bergerak. Belakang diketahui hal

ini terjadi karena aliran listrik yang terjadi pada logam menimbulkan medan magnet.

Medan magnet ini yang mengerakkan jarum kompas.

Teknologi termoelektrik berkerja dengan mengkonversi energi panas menjadi

listrik secara langsung (generator termoelektrik), atau sebaliknya dari listrik

menghasilkan dingin (pending termoelektrik). Untuk menghasilkan listrik, material

termoelektrik cukup diletakkan sedemikian rupa dalam rangkaian yang

menghubungkan sumber panas dan dingin. Dari rangkaian itu akan dihasilkan

(2)

2.2 PENDINGIN THERMOELEKTRIK

2.2.1 EFEK SEEBECK

Penemuan pertama kali terkait dengan Thermoelektrik terjadi pada tahun

1821, seorang fisikawan jerman yang bernama Thomas Johan Seebeck melakukan

ekperimen dengan menggunakan dua material logam yang berbeda yaitu tembaga

dan besi. Kedua logam itu dirangkai menjadi sebuah sambungan dimana salah satu

sisi logam dipanaskan dan satu sisi logam yang lainnya tetap dijaga pada suhu konstan

sehingga arus akan mengalir pada rangkaian tersebut. Arus listrik yang mengalir akan

mengindikasikan adanya beda potensial antara ujung-ujung kedua sambungan. Jarum

kompas yang sebelumnya telah diletakkan diantara dua plat tersebut ternyata

mengalami penyimpangan atau bergerak hal ini disebabkan adanya medan magnet

yang dihasilkan dari proses induksi elektromagnetik yaitu medan magnet yang timbul

karena adanya arus listrik pada logam.

2.2.2 EEEK PELTIER

Pada tahun 1834 seorang fisikawan bemama Jean Charle Athanase Peltier,

menyelidiki kembali ekperimen dari efek seebeck. Peltier menemukan kebalikan dari

fenomena seebeck yaitu ketika arus listrik mengalir pada suatu rangkaian dari material

logam yang berbeda terjadi penyerapan panas pada sambungan kedua logam tersebut

dan pelepasan panas pada sambungan yang lainya. Pelepasan panas dan penyerapan

panas bersesuaian dengan arah arus listrik pada logam. Hal ini dikenal dengan efek

peltier.

2.2.3 SEL PELTIER

Pada abad ke-19 tahun 1834 Jeans Charles Athanase Peltier menemukan efek

pendingin. Dimana ketika listrik mengalir pada dua bahan konduktor yang berbeda

yang menyebabkan adanya penyerapan dan pelepasan panas. Namun Peltier gagal

(3)

1909 dan 1911 ilmuwan lainnya yaitu Attenkirch menunjukan bahwa bahan-bahan

termoelektrik pendingin membutuhkan koefisien seebeck yang tinggi. (Hendi. 2011)

Gambar 2.1 Skematik Sel Peltier

Konsep dasar dari sel feltier yaitu efek seebech dan efek feltier, dimana sel

feltier semikonduktor merupakan bahan setengah penghantar listrik yang disebabkan

perbedaan gaya atom-atom, ion-ion, atau molekul-molekul. (Zulfikar A. Akbar, 2 013)

Gambar 2.2 Sel Peltier

Semua ikatan zat padat atau bahan padat yang lainya disebabkan adanya

gayalistrik dan tergantung pada jumlah electron keluar pada struktur atom. Bahan

padat yang dimaksut adalah bahan padat seperti konduktor, isolator, semikonduktor,

ataupun super konduktor. Untuk penyusun dari bahan padat terbagi menjadi dua

bagian yaitu bahan padat kristal dan bahan padat amorf. Bahan padat Kristal

merupakan suatu bahan padat dengan struktur partikelnya disusun secara keteraturan

(4)

arsenid, dan lain sebagainya. Sedangkan bahan padat Amorf setruktur partikelnya

disusun dengan keteraturan yang pendek dan tidak berulang secara periodic.

Table 2.1 Tabel Priodik Untuk Elemen Semikonduktor

KOLOM III KOLOM IV KOLOM V

Semikonduktor terbagi menjadi dua yaitu semikondultor intrinsik (murni) dan

semikonduktor ektrinsik (tidak murni). Semikonduktor instrinsik merupakan jenis

semikonduktor yang murni dengan electron valensi empat, misalnya silicon dan

germanium, keduanya terletak pada kolom empat pada table periodik. Silikon dan

germanium dibentuk oleh tetrahedral dimana setiap atom akan menggunakan

beberapaatom electron valensi dengan atom-atom tetangganya. Gambar dibawah ini

(5)

Gambar 2.3 Ikatan Valensi (Piranti Semikonduktor)

2.3 PENDINGIN

Kita dapat membayangkan pendingin (refrigerator) sebagai sebuah mesin

kalor yang beroperasi secara terbalik. Sebuah mesin kalor menarik panas dari tempat

panas dan melepaskan panas ketempat yang lebih dingin. Sebuah pendingin

melakukan sebaliknya, menarik panas dari tempat yang dingin (didalam pendingin)

dan melepaskan panas ketempat yang lebih hangat (biasanya udara dalam ruangan

dimana pendingin ditempatkan). Sebuah mesin kalor memiliki selisih keluaran berupa

kerja mekanik, pendingin membutuhkan selisih masukan berupa kerja mekanik.

Dengan ketentuan untuk pendingin. Qc adalah positif tetapi baik W maupun QH

adalah negatif, maka untuk proses siklus:

QH + Qc – W = 0, atau – QH = Qc – W (2.1)

Oleh karena QH maupun W negative

lQHl = Qc + W (2.2)

Keterangan:

Qc :Kalor disisi dingin

QH :Kalor disisi Panas

(6)

Dari sudut pandang ekonomi, siklus pendingin terbaik adalah yang

memindahkan jumlah kalor Qc terbanyak dari dalam pendingin dengan kerja mekanik

W sedikit mungkin. (Young &Freedman, 2002).

2.4 KALOR JENIS

Jika kalor diberikan pada suatu benda, temperaturnya naik. Pada abad

kedelapan belas, orang-orang yang melakukan percobaan ini telah melihat bahwa

besar kalor Q yang dibutuhkan untuk merubah temperatur zat tertentu sebanding

dengan massa m zat tersebut dan dengan perubahan temperatur ∆T, dinyatakan dalam

persamaan:

Q = m.c.∆T (2.3)

Dimana c adalah besaran karakteristik dari zat tersebut, yang disebut kalor jenis. Karena c = Q/m. ∆T, kalor jenis dinyatakan dalam satuan J/kgC0

. Untuk air

pada 150C dan tekanan konstan 1 atm, c =1,00 kkal/kgC0 dari defenisi kal dan joule,

diperlukan 1kkal kalor untuk menaikan temperature 1 kg air sebesar 10C.(giancoli,

2001)

2.5 HUBUNGAN KALOR DENGAN ENERGI LISTRIK

Berdasarkan hukum kekekalan energi bahwa energi tidak diciptakan dan tidak

dapat dimusnakan. Energi hanya dapat diubah bentuknya. Seperti misalnya energi

listrik dapat berubah menjadi energi kalor. Contohnya oven atau Mikrowave. Besar

energi listrik yang diubah atau diserap sama dengan besar kalor yang dihasilkan. (Lia

Saputri, 2010)

Sehingga secara matematis dapat dirumuskan.

(7)

Untuk menghitung energi listrik digunakan persamaan sebagai berikut:

W = P.t (2.5)

Keterangan:

W : Energi listrik (J)

P : Daya listrik (W)

T : Wakru yang diperlukan (s)

Jika rumus kalor yang digunakan adalah Q = m.c.∆T maka diperlukan persamaan:

P.t = m.c.∆T (2.6)

Sehingga jika dihitung secara teori waktu yang dibutuhkan untuk mendinginkan beban

sampai 50C, diberikan pada perhitungan dibawah:

A. Mendinginkan udara

Diberikan suhu awal = 270C

Volume = 5 liter (p=m/v→ m=1,2kg/m3x 0,005m3→0,00kg)

Kalor jenis udara = l000J/kg0C

Massa jenis udara = l,2kg/m3

Kalor Jenis air = 4186 J/kg0C

Kalor Jenis es = 2100 J/kg0C

Kalor laten air = 3,33 x 105J/kg

Maka untuk mencari jumlah kalor yang dibutuhkan :

Q = m.c udara (27 – 0)0C + m.L air + m Ces (5-0)

Q = (0,06kg) (1000J/kg0C)

(270C)+(0,06kg)(3,33x105J/kg)+(0,06kg)(2100J/kg0C)(50C)

Q = 1620J + 19.980 J + 630 J

(8)

Dari persamaan W=Q maka:

W = P.t

t = W/P

t = 22.2302kg /s2

72m2kg /s2

t = 308,75 s

B. Mendinginkan air

Diberikan suhu awal = 250C

Volume air = 1 liter (p=m/v→m=1000/m3x 0,001m3→1kg)

Kalor jenis air = 4186 J/kg0C

Kalor jenis es = 2100 J/kg0C

Kalor laten air = 3,33x l05J/kg

Maka:

Q = m.c air (25–0)0C + m.L air + m Ces (5-0)

Q = (1kg) (4186J/kg0C) (250C)+(1)(3,33x105J/kg)+(1kg)(2100J/kg0C)(50C)

Q = 104.650J + 333.000 J + 10.500 J

Q = 448.150 Joule

Dari persamaan W=Q maka:

W = P.t

t = W/P

t = 448.1502kg /s2

72m2kg /s2

t = 6.224,3 s

t = 103,73 menit

(9)

Table 2.2 Hubungan Massa Dengan Waktu Secara Teori

Volume air (liter) Waktu (menit)

2 207,46

3 311,19

4 414,92

5 518,65

2.6 PERPINDAHAN PANAS

Perpindahan kalor merupakan ilmu yang meramalkan perpindahan energi karena

perbedaan suhu diantara benda atau material. Ilmu pengetahuan kalor tidak hanya

mencoba menjelaskan bagaimana energi kalor itu berpindah dari satu benda kebenda

lain, tetapi juga meramalkan laju perpindahan yang terjadi pada kondisi tertentu. Ilmu

perpindahan kalor melengkapi hukum pertama dan hukum kedua thermoelektrik.

(HolmaJ.P, 1984).

Perkembangan ilmu fisika dari ilmuan Count rumford (1753-1814), Massa

Chusetts, dan James Prescolt Joule (1818-1819) melakukan percobaan bahwa aliran

panas merupakan perpindahan energi dari sistem dan lingkungan. Apabila

perpindahan energi terjadi pada perbedaan suhu maka hal ini disebut pengaliran panas.

(Zemensky dan Sears, 1999).

2.6.1 KONDUKSI

Konduksi (hantaran) merupakan perpindahan panas pada benda padat yang

terjadi apabila benda tersebut berada pada suhu tinggi kesuhu yang lebih rendah. Suhu

tinggi akan melepaskan kalor sedangkan suhu rendah akan menerima kalor dan terjadi

kesetimbangan temal. Perpindahan panas yang diusulkan oleh ilmuan prancis

J.B.JFourie (1882) yaitu laju aliran panas dengan cara konduksi dalam suatu bahan

(10)

1. K, konduksi termal

2. A, luas penampang melalui panas yang mengalir dengan cara konduksi, yang

harus diukur tegak

3. dT/dx, Gradien suhu pada penampang yaitu perubahan suhu T terhadap jarak

dalam aliran panas X

Untuk menuliskan persamaan matematika maka harus melihat tanda (positif dan

negatif). Arah x ditetapkan merupalan arah aliran positif. Menurut hukum

thermodinamika panas akan mengalir secara otomatis dari suhu tinggi kesuhu yang

lebih rendah, maka aliran panas akan menjadi positif apabila gradient garisnya

negative. (Krelth Frank 1985)

Maka dari persamaaan diatas hubungn konduktipitas dapat ditulis sebagai

berikut:

Q= -KA dt

dx (2.7)

Keterangan :

Q : Laju perpindahan kalor (J atau J/detik)

K : Konduktivitas atau kehantaran termal (Watt/meter)

dt

dx : perubahan suhu terhadap perubhan posisi (

o

C/m atau K/m)

A : Luas penampang (m2)

2.1KONVEKSI

Istilah konveksi merupakan perpindahan panas dari suatu tempat ketempat lain

akibat perpindahan bahannya sendiri. Proses konveksi adalah ketika bahan yang

dipanaskan mengalir akibat perpindahan rapat massa. Konveksi yang dipaksa ketika

bahan yang dipanaskan dipaksa perpindahan panas antara suatu permukaan dari suatu

fluida sehingga menurut ilmuan inggris Isaac Newton (1701) perpindahan panas

(11)

Qc = hcA∆T = hcA(Ts - T∞) (2.8)

Keterangan:

Qc : Laju perubahan panas dengan cara konveksi (j/s)

A : Luas perpindahan panas (m2)

∆T : Beda antara suhu permukaan Ts dan suhu fluida (K)

hc : Permukaan perpindahan panas ata koefisien perpindahan panas (watt/m2)

Dari persamaan 2.8 koefisien konveksi (hc) tergantung pada viskositas fluida,

kecepatan, kapasitas kalor, gradient rapat massa fluida dan bentuk permukaan.

(Holman J.P 1984)

2.6.3 RADIASI

Pancaran (emisi) energi terus menerus dari permukaan semua benda, energi

ini dinamakan energi radian dan dalam bentuk gelombang elektromagnetik.

Gelombang ini bergerak secepat cahaya dan dapat melewati ruang hampa serta

melalui udara. Energi radian yang dipancarkan oleh suatu permukaan, persatuan

waktu dan persatuan luas, bergantung pada sifat permukaan serta suhu. Pada suhu

rendah banyaknya radiasi dan panjang gelombangnya relatif panjang. Sedangkan jika

suhu naik banyaknya radiasi akan meningkat dengan cepat dan sebanding dengan

suhu mutlak pangkat empat (Zamansky dan Sears 1999)

Fisikawan yang berasal dari Austria pada tahun 1884, J. Stefan dan L.

Boltzmann menyatakan bahwa suatu benda manapun diatas suhu nol mutlak

meradiasikan energi dengan laju yang sebanding dengan suhu mutlak pangkat empat.

Walaupun laju pancaran (rate of emission) tidak tergantung pada kondisi sekitar,

perpindahan bersih (netto) panas radiasi memerlukan adanya perbedaan suhu

permukaan antara dua benda diantara pertukaran panas berlangsung. (Kreith Frank,

(12)

Qr = oA (T41- T42) (2.9)

Keterangan :

Qr : Laju perpindahan panas secara radiasi (joule/sekon)

ϭ : Konstanta stefen boltman (5,67 x 10-8)w

m 2 K

4

A : Luas permukaan (m2)

T1- T2 : Perubahan suhu dari suhu 1 dan suhu 2 (K)

Dari persamaan 2.9 disebut hukum stefen Boltzmann tentang radiasi termal.

Dan berlaku hanya untuk benda hitam. Untuk radiasi elektromagnetik persamaan

tidak sederhana ini. Fenomena aliran radiasi disebut dengan fenomena yang rumit hal

ini dikarenakan perhitungannya jangan menggunakan persamaan yang sederhana

namun untuk sementara ini hanya menemukan adanya perbedaan mekanisme fisik

antara perpindahan kalor radiasi dengan sistem perpindahan kalor secara konduksi

dan konveksi. (Holman J.P, 1984).

2.7 SENSOR LM35

Sensor suhu Ic LM35 merupakan chip Ic produksinational semikonduktor yang

berfungsi untuk mengetahui temperatur suatu objek atau ruang dalam bentuk besaran

elektrik, atau dapat juga didefenisikan sebagai komponen elektronika yang berfungsi

untuk mengubah perubahan temperature yang menerima dalam besaran elektrik.

Sensor suhu LM35 dapat mengubah perubahan temperature menjadi perubahan

tegangan pada bagian outputnya. Sensor suhu Ic LM35 mernbutuhkan sumber

tegangan DC +5 Volt dan konsumsi arus DC sebesar 60 µA dalam beroperasi.

Bentuk fisik sensor suhu LM35 merupakan chip IC dengan kemasan yang berpariasi,

pada umumnya kemasan sensor suhu LM 35 adalah kemasan TO-92 seperti terlihat

(13)

Gambar 2.4 Sensor LM35

Dari gambar diatas dapat diketahui bahwa sensor suhu IC LM 35 pada

dasarnya memiliki 3 pin yang berfungsi sebagai sumber supplay tegangan DC +5

Volt, sebagai pin output hasil penginderaan dalam bentuk perubahan tegangan DC

pada volt dan pin untuk ground.

Karakteristik sensor suhu IC LM35 adalah:

1. Memiliki sensitivitas suhu, dengan factor skala linier antara tegangan dan suhu10

mvolt/oC, sehingga dapat dikalibrasi langsung dalam celcius.

2. Memiliki ketetapan atau akurasi kalibrasi yaitu 0,5 oC pada suhu 25 oC

3. Memiliki jangkauan maksimal operasi suhu antara -55oC sampai +150oC

4. Berkerja pada tegangan 4 sampai 30 volt

5. Memiliki arus rendah yaitu kurang dari 60µA

6. Memiliki pemanasan sendiri yang rendah (low-heating) yaitu kurang dari 0,1 oC

pada udara diam.

7. Memiliki impedasi keluruhan yang rendah yaitu 0,1 W untuk beban 1 mA.

(14)

Sensor suhu IC LM35 memiliki keakuratan tinggi dan mudah dalam

perancangan jika dibanding dengan sensor suhu yang lain, Sensor suhu LM35 juga

mempunyai keluaran impedansi yang rendah dan linieritas yang tinggi sehingga dapat

dengan mudah dihubungkan dengan rangkaian control khusus serta tidak memerlukan

setting tarnbahan karena output dan sensor suhu LM35 memiliki karakter yang linier

dengan perubahan l0mV/t. Sensor suhu LM35 memiliki jangkauan pngukuran -55

o

Chingga +150 oC dengan akurasi + 0,5 oC. Tegangan output sensor suhu IC Lm 35

dapat diformulasikan Vout LM35 = Temperatur o x 10 mV.

Sensor suhu IC LM35 terdapat dalam beberapa varian sebagai berikut:

1. LM35, LM35A memiiiki range pengukuran temperature -55 oC hingga + 150 oC

2. LM35C, LM35CA memiliki range pengukuran temperature -40oC hingga +l l0 oC

3. LM35D memiliki range pengukuran temperature 0oC hingga + 100 oC LM35

Kelebihan dari sensor suhu IC LM35 antara lain adalah:

l. Rentang suhu yang jauh, antara -55 sampai + 150oC.

2. Low self-heating, sebesar 0,08 oC

3. Beroperasi pada tegangan 4 sampai 30 volt.

4. Rangkaian menjadi sederhana.

5. Tidak memerlukan pengkondisi sinyal.

2.8 DAYA LISTRIK

Energi listrik merupakan bentuk energi yang dihasilkan dari adanya beda

potensial antara dua titik. sehingga membentuk sebuah arus listrik dan mendapatkan

kerjalistrik. Energi listrik dinyatakan sebagai arus listrik yang bermuatan listrik

negatif atau electron karena adanya perbedaan beda potensial. Pada tahun 1787-1854

Geong Simon Ohm menemukan dan melakukan ekperimen bahwa arus I pada logam

sebanding dengan beda potensial V. Kemudian jika pada logam atau kawat diberikan

hambatan R terhadap arus maka electron-elektron diperlambat karena adanya

interaksi dengan atom-atom. Sehingga semankin tinggi hambatan semakin kecil arus I

pada suatu tegangan V. Hal inidikenal dengan hukum OHM, akan tetapi banyak

(15)

Pernyataan hukum OHM apabila arus yang melalui konduktor logam sebanding

dengan tegangan, akan tetapi R konstan. (Giancoli Dauglas C 1998).

Hubungan antara arus, tegangan dan hambatan dapat dinyatakan sebagai berikut:

I= V

R (2.10)

Keterangan :

R : Hambatan (Ω)

V : Tegangan (Volt)

I : Arus (A)

Energi listrik yang diubah menjadi energi panas atau cahaya akan menjadi

banyak tumbukan electron yang bergerak dan atom pada kawat sehingga

menyebabkan arus menjadi besar. Pada kawat setiap tumbukan, sehingga energi

electron ditransfer keatom yang ditumbukan akibat energi kinetic atom bertambah

dengan demikian temperatur elemen kawat bertambah. Energi panas yang bertambah

dapat ditransfer sebagai kalor dengan perpindahan panas secara konduksi dan

konveksi.

Daya merupakan suatu besaran yang penting dalam rangkaian listrik. Daya

merupakan kecepatan energi. Untuk mencari daya yang diubah kelistrik maka energi

yang diubah merupakan muatan Q yang bergerak melintasi beda potensial sebesar V

sehingga perubahan tersebut ditulis Q. Jadi persamaan dalam menghitung daya (P)

adalah:

P = QV

t (2.11)

Muatan yang mengalir perdetik Q

t yang merupakan I. Jika suatu tegangan V

dikenakan pada unsur dimana didalamnya mengalir arus (A), sehingga daya P dapat

(16)

P = IV (2.12)

Keterangan :

P : Daya listrik (Watt atau J/det)

I : Arus listrik (Ampere)

V : Beda potensial (Volt)

Untuk menghitung daya pada hambatan (R) dapat ditulis dengan hukum OHM

pada persamam (2.11), sehingga daya listrik juga dapat dihitung dengan menggunakan

persamaan berikut ini:

Atmega32 adalah mikrokontroller 8 bit dari keluaran AVR dengan kapasitas

penyimpanan programmable plash sebesar 32 KB. Atmega32 merupakan salah satu

produk IC mikrokontroller terkemuka ATMEL. Nama AVR sendiri konon merupakan

singkatan dari Alf and vegard'srish Processor. Nama Alf dan Vegard,s diambil dari

nama perancang arsitekturnya Alf-Egil Bogen dan Vegard Wollan. Sedangkan kata

Risc Processor menandakan mikrokontroller ini termasuk jenis mikrokontroller

dengan kontruksi set terbatas atau reducedintruction set Computer (RISC).

Mikrokontroller AVR dikelompokkan menjadi beberapa jenis, yaitu

TinyAVR, MegaAVR, xmega AVR, AVR 32 UC3, dan AVR32 AV7.

Pengelompokan ini didasarkan pada ukuran fisik, jumlah memori, peripheral dan

fiturnya. TinyAVR merupakan kelompok terendah sedangkan AVR32 AP7

merupakan jenis tertinggi. Kelompok MegaAVR merupakan yang paling populer

(17)

termasuk kedalam Mega AVR adalah Atmega8, Atmega8535, Atmegal6, Atmega32,

dan Atmega328P.

Gambar 2.5 Bentuk fisik Mikrokontroller AVR Atmega32

Atmega32 merupakan penerus dari generasi Atmega8 dan Atmega 16. Sebagai

generasi terbaru Atmega32 tentu memiliki fitur yang lebih canggih dibanding dengan

generasi sebelumnya. Atmega32 memiliki kapasitas memori programmable flash

sekitar 32 KB dua kali lebih besar dari Atmegal6. Selain itu Atmega32 juga memiliki

EEPROM dan Ram dua kali lebih besar dari Atmega 16 yakni EEPPOM sebesar 1

KB dan SRAM sebesar 2 KB.

Fitur lengkap Atmega32 adalah:

1. High-perforrnance, Low-power Atmel @AVR@ 8 -bit Mikrokontroller

2. Advance RISC Architecture

- 131 Powerful Instructions-Most Single-Clock Cycle Execution

- 32x8 General Purpose Working Registers

- Fully Static Operation

- UP to 16 MIPS Throughput at 6MHz

(18)

3. High Endurance Non-Volatile Memory Segments

- 32 kbytes of In - system self-programmable Flash program memory

- 1024 Bytes EEPROM

- 2 Kbytes Internal SRAM

- Writel/Erase Cycle: 10,000Flash/ 100,000 EEPROM

- Data retention: 20 years at 85oC/100 years at 25oC (1)

- Optional Boot Code Section With lndependent Lock Bits ln-System

Programming by On-Chip boot program True Read-Whille-Write Operation

4. JTAG (IEEE std. 1149.1Compliant) lnterface

- Boundary-scan Capabilities According to the JTAGstandard

- Extensive On-chip Debug Support

5. Peripheral Features

- Two 8-bit Timer/Counters With Separate Prescalersand Compure Modes

- One16-bittimer/Counter With Separate Prescaler, Compare Mode, and Capture

Mode

- Real Time Conter With Seprate Oscillator

- Four PWM Channels

- 8- Channel, 10- bit ADC 8 single-ended channels in TQFP package Only 2

Differential Channel with programmable gain at 1 x. 10 x. or 200 x

- Byte-oriented two-wire serial interface

- Progammable serialUSART

- Mater/slave SPI Serial Interface

- Programmable watchdog timer with sparateon-chip Oscillator

- On-chip analog comparator

6. Special Mikrokontroller Features

- Power-on reset and programmable Brown-out detection

- Internal Calibrated RC Oscilator

- Extemal and Internal Interrupt Sources

- Six Sleep Modes: Idle, ADC Noise reduction, power-save, power-down,

standby, and extended standby

7. l/O and Packages

- 32 Programmeble I/O Lines

(19)

8. OperatingVoltages

- 2.7 v -5.5v for ATMega32 L

- 4.5 v - 5.5 v for ATMega32

9. Speed Grades

- 0-8 MHz for ATMega32 L

- 0-16 MHz for ATMega32

10. Power Consumplation at 1MHZ, 3V,25OC

- Active: 1.1 mA

- Idle Mode: 0.35 mA

- Power-down Mode:< 1µA

IC Atmega32 memiliki32 pin GPIO (General Purpose Input Output). Ketiga

puluh dua pin ini bisa deprogram dalam berbagai fungsi seperti ADC, UART,

INTERRUPT dan TIMER. Proses Download program plash memori melalui sistem

ISP (In system Programming) juga dilakukan melalui GPIO ini.

Secara fisiK, Mikrokontroller Atmega32 dikemas dalam dua model, yaitu

PDIP40 pin dan TQFP 44 pin. Kemasan PDIP atau singkatan dari plastic dual In Line

Package adalah yang umum kita pakai yaitu dengan kemasan dua buah kaki berjajar

masing-masing 20 pin. Sedangkan kemasan TQFP atau singkatan dari Thin Quadplat

Pack adalahkemasan model SMD (Surface Mount Device) yang umum dipakai pada

(20)

Gambar

Gambar 2.1 Skematik Sel Peltier
Table 2.1 Tabel Priodik Untuk Elemen Semikonduktor
Gambar 2.3 Ikatan Valensi (Piranti Semikonduktor)
Table 2.2 Hubungan Massa Dengan Waktu Secara Teori
+4

Referensi

Dokumen terkait

In this study spatio-temporal monitoring of the growing pattern of rice and other crops was carried out using multi-date RISAT-1 MRS data in the major rice growing region of

CIREBON SUPER BLOK MALLGround Floor No. Cipto Mangunkusumo No. Margonda Raya No. MORITZ )Lantai Upper Ground Unit UG -

Landuse and landcover (LULC) changes due to an ever increasing human population, natural disasters induced by climate change can alter agricultural productivity which in turn

Soekarno Hatta (d/h Jl. Guru Hamzah No. Raya By Pass Km. By Pass KM.7 Kel Pisang Kec. Parman Padang No. Asia Medika) Jl. Ahmad Dahlan No. Soekarno Hatta Km. Jenderal Sudirman No.

Masalah yang akan diteliti merupakan sebuah masalah penting dan mendesak untuk dipecahkan, serta dapat dilaksanakan dilihat dari segi ketersediaan waktu, biaya dan

BUKU CATATAN PERCAKAPAN ANAK DIDIK TAMAN KANAK-KANAK KELOMPOK :

[r]

[r]