• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambaran Faal Paru pada Perokok Dikalangan Mahasiswa Angkatan 2014 Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Tahun 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Gambaran Faal Paru pada Perokok Dikalangan Mahasiswa Angkatan 2014 Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Tahun 2015"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Parumerupakan salah satu organ vital bagi manusia yang menempati

sebagian besar rongga toraks. Paru merupakan bagian dari sistem pernapasan

manusia yang mempunyai fungsi utama memperoleh oksigen yang akan

digunakan oleh sel tubuh dan untuk mengeluarkan karbondioksida yang

diproduksi oleh sel (Sherwood,2007).

Gangguan pada paru dapat mengganggu fungsi utamanya tersebut, yang

akan berdampak pada sistem tubuh lainnya. Beberapa penyakit pada paru seperti

penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), kanker paru, tuberkulosis paru, asma,

infeksi saluran pernapasan dan penyakit paru akibat kerjamerupakan contoh

penyakit yang umum dijumpai pada masyarakat. Sebagian besar penyebab

penyakit paru diatas adalah akibat rokok. Selain menyebabkan penyakit paru

beberapa dampak negatif rokok juga dapat mempengaruhi sistem lainnya seperti,

gangguan sistem kardiovaskular, serebrovaskular, metabolisme endokrin,

gastrointestinal, sistem reproduksi termasuk kehamilan, kulit serta kanker. Rokok

mengandung zat-zat kimia yang berbahaya seperti tar, nikotin, karbon monoksida,

zat karsinogenik, zat iritan, dan zat-zat berbahaya lainnya (Susanto, 2011).

WHOmelaporkan pada tahun 2012, pengkonsumsi rokok di Indonesia

mencapai angka yang tinggi yaitu : remaja laki – laki 41%, remaja perempuan

6,2%, pria dewasa 67%, dan wanita dewasa 2,7%. Prevalensi merokok terus

meningkat baik pada laki – laki maupun perempuan. 40.5% dari total populasi

adalah perokok pasif dan 59,1% anak balita adalah perokok pasif. Sumatera Utara

sendiri merupakan provinsi dengan jumlah perokok terbanyak ke – 10 di

Indonesia dengan prevalensi sebesar 34,9% (RIKESDAS, 2007).

Berdasarkan American Council on Health Science and Health dan

(2)

dihisap sehari dan lamanya merokok. Data yang dikeluarkan oleh Organisasi

Kesehatan Dunia / World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa,

sebanyak satu miliar orang di dunia akan meninggal karena tembakau atau

penyakit yang disebabkannya. Tembakau membunuh lebih dari 5 juta orang per

tahun dan diproyeksikan akan membunuh 10 juta orang sampai tahun 2020. Dari

jumlah itu 70% korban berasal dari negara berkembang. Ketua inisiatif bebas

tembakau WHO mengatakan bahwa, sudah saatnya pemerintah makin serius

memikirkan penanganan kebiasaan buruk menghisap nikotin.

Dampak yang ditimbulkan akibat kebiasaan merokok dapat menyebabkan

perubahan struktur dan fungsi saluran napas dan jaringan paru-paru. Akibat

perubahan struktur dan fungsi dari saluran napas dan jaringan paru-paru pada

perokok akan timbul permasalahan fungsi paru (khususnya dapat menurunkan

kapasitas vital paru-paru) dengan segala macam gejala klinis diantaranya sesak

napas dan batuk (Skurnik Y, 1998). Sebanyak 6 dari 8 penyebab kematian

berhubungan dengan masalah merokok. Empat dari enam penyebab kematian

tersebut berhubungan dengan masalah paru yaitu PPOK, kanker paru, tuberkulosis

dan infeksi saluran pernapasan (WHO, 2008).

Penelitian menunjukkan bahwa tingkat kematian akibat penyakit paru

khususnya PPOK (penyakit paru obstruktif kronik) hampir dua kali lipat dalam

tiga puluh tahun terakhir, hal yang cukup dramatis karena tingkat kematian

penyakit yang paling utama lainnya telah menurun selama periode yang sama, hal

ini terutama disebabkan makin meningkatnya jumlah perokok.Diagnosis penyakit

paru obstruktif dapat dilakukan dengan metode-metode yang bersifat morfologis

atau fisiologis. Uji fungsi paru secara fisiologis adalah dengan mengukur ventilasi

paru (Wilson, 2006) dan ventilasi paru dapat dipelajari dengan mencatat volume

udara masuk dan keluar paru menggunakan alat yang disebut spirometri (Guyton,

2008).Uji fungsi paru dapat membantu diagnosis dan penatalaksanaan pasien

penyakit paru atau jantung, penentuan toleransi tindakanpembedahan, evaluasi

kesehatan untuk kepentingan asuransi, penelitian epidemiologi terhadap bahaya

(3)

spirometri dapat diukur beberapa parameter faal paru yaitu Kapasitas vital paksa

(KVP) dan Volume ekspirasi paksa detik pertama (VEP1) (Alasagaf, 2005).

Kapasitas paru dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu : umur, jenis kelamin,

kondisi kesehatan, riwayat penyakit, pekerjaan, kebiasaan merokok dan olah raga,

serta status gizi (Mila S, 2006). Kapasitas paru pada pengkonsumsi rokok

kemungkinan berkurang dikarenakan zat yang terdapat pada rokok. Kapasitas

paru terdiri atas, kapasitas inspirasi, kapasitas residual fungsional, kapasitas vital,

kapasitas paru total (Sherwood, 2007). Penurunan kapasitas paru antara lain

disebabkan oleh rokok, umur, jenis, kelamin, ukuran tubuh, posisi tubuh, latihan

fisik, kekuatan otot-otot pernapasan, serta distensibilitas paru dan dinding dada

(Guyton, 2008).

Di Fakultas Kedokteran sendiri masih banyak mahasiswa yang merokok

walaupun sebagian besar sudah mengetahui resikonya. Menurut Indonesia Global

Health Professional Survey (GHPS) hampir setengah (48,4%) dari mahasiswa

kedokteran pernah merokok, dan juga mendapatkan prevalensi merokok

mahasiswa kedokteran adalah 9,3%, laki-laki 21,1% dan perempuan 2,3% (WHO,

2006). Bahaya penyakit yang ditimbulkan oleh rokok seharusnya sudah dapat

menjadi salah satu alasan untuk berhenti merokok.

Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti ingin mengetahui gambaranfaal

paru perokok di kalangan mahasiswaFakultas Kedokteran Universitas Sumatera

Utara.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana gambaran faal paru pada perokok di kalangan mahasiswa

Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara stambuk 2014?

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui gambaran faal paru pada perokok di kalangan

(4)

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengetahui jumlah mahasiswa yang merokok pada mahasiswa FK USU

stambuk 2014.

2. Mengetahui derajat kecanduan nikotin pada mahasiswa perokok FK USU

stambuk 2014.

3. Mengetahui periode lama merokok pada mahasiswa perokok FK USU

stambuk 2014.

4. Mengetahui kategori perokok pada mahasiswa perokok FK USU stambuk

2014.

5. Mengetahui kapasitas vital paksa (KVP) pada mahasiswa perokok FK

USU stambuk 2014.

6. Mengetahui volume ekspirasi paksa detik pertama (VEP1) pada mahasiswa

perokok FK USU stambuk 2014.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada banyak

pihak, yaitu :

1.4.1 Manfaat Kepada Universitas

Hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk

menerapkan kawasan bebas rokok pada Fakultas Kedokteran USU melalui

kebijakan kampus.

1.4.2 Manfaat Kepada Masyarakat/Mahasiswa

1. Hasil penelitian dapat digunakan untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh merokok terhadap kapasitas vital paru.

2. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai upaya untuk mewujudkan

masyarakat sehat dengan mencegah, mengurangi atau bahkan

(5)

3. Memberikan informasi dan pengertian bahaya merokok terhadap

kesehatan.

1.4.3 Manfaat Kepada Peneliti

1. Memperoleh pengetahuan saat melakukan penelitian.

2. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi.

3. Memberikan informasi kepada peneliti lain, yaitu sebagai referensi untuk

penelitian berikutnya.

Referensi

Dokumen terkait

In this investigation, Oscar coast area in Graham Land, Antarctic Peninsula (AP) was selected to conduct a remote sensing study using Landsat-7 Thematic Mapper (TM),

Namun demikian, dalam laporan keuangan tersebut perlu dilakukan interpretasi untuk menerjemahkan hasil yang sudah didapat untuk mengetahui lebih lanjut keadaan dan

Pemenuhan Tingkat Solvabilitas (dalam jutaan rupiah) Produk Asuransi Yang Dikaitkan Dengan Investasi. (dalam

Pemenuhan Tingkat Solvabilitas (dalam jutaan rupiah) Produk Asuransi Yang Dikaitkan Dengan Investasi. (dalam

Dalam pengambilan keputusan menerima atau menolak pesanan jika harga jual perunit suatu pesanan khusus lebih besar daripada biaya variabel perunit pesanan khusus maka suatu

Pemenuhan Tingkat Solvabilitas (dalam jutaan rupiah) Produk Asuransi Yang Dikaitkan Dengan Investasi. (dalam

[r]

Muhammad Zein Painan akan melaksanakan Pelelangan Sederhana pascakualifikasi secara non elektronik untuk paket pekerjaan pengadaan Jasa Lainnya sebagai berikut:..