• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bangun bangun Usaha Ekonomi Indonesia (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Bangun bangun Usaha Ekonomi Indonesia (1)"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

Makalah Perekonomian Indonesia

“Bangun-bangun Ekonomi Indonesia”

Disusun oleh:

1. Adelia Meitriana

112 5111 239

2. Rahmawati Kafara

112 5111 263

3. Tri Munjani

112 5111 290

PRODI S1 JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS BISNIS DAN TEKNOLOGI INFORMASI

UNIVERSITAS TEKNOLOGI YOGYAKARTA

(2)

Kata Pengantar

Alhamdulillah, puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkat rahmat dan hidayah-Nya maka kami dapat menyelesaikan makalah ini. Tugas ini kami susun dengan maksud bukti tertulis dari presentasi yang akan dilaksanakan di kelas nantinya sewaktu mengkuti kuliah Perekonomian Indonesia.

Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dan memberi pengarahan untuk menyelesaikan makalah ini. Sebagai manusia biasa ,kami menyadari makalah ini masih sangat jauh dari sempurna oleh karena keterbatasan serta pengetahuan yang kami miliki. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dimasa yang akan datang.

Akhirnya melalui sebuah doa dan harapan semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat khususnya bagi kami dan bagi para pembaca semua.

Yogyakarta, 13 Maret 2015

(3)

Daftar Isi

Cover

Kata Pengantar

Isi

Pelaku Perekonomian Indonesia

Badan Usaha Milik Negara

Badan Usaha Milik Swasta

Koperasi

(4)

Pelaku Perekonomian Indonesia

Sejak awal kemerdekaan, pelaku perekonomian Indonesia ada tiga (3), yaitu:

1. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) 2. Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) 3. Koperasi

Ketiga pelaku ekonomi nasional masing-masing mempunyai landasan etika dalam melaksanakan tugasnya dalam perekonokmian nasional.

Secara ringkas landasan etika pelaku ekonomi nasional dapat dikatakan:

1. Sektor koperasi merupakan sektor swadaya dan merupakan perkumpulan orang untuk meningkatkan pemerataan dan mewujudkan keadilan sosial;

2. Sektor usaha swasta merupakan sektor usaha pemupukan modal masyarakat untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi;

(5)

Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

Pengertian BUMN (Badan Usaha Milik Negara)

BUMN (badan usaha milik Negara) adalah badan usaha yang sebagian atau seluruh kepemilikannya dimiliki oleh negara republik indonesia. Bumn dapat pula berupa perusahaan nirlaba. Berdasarkan undang- undang no. 19 tahun 2003 pasal 1 dijelaskan bahwa pengertian dari badan usaha milik negara, yang selanjutnya disebut bumn, adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan, dan kegiatan utamanya adalah untuk mengelola cabang- cabang produksi yang penting bagi negara dan digunakan sepenuhnya untuk kemakmuran rakyat.

Bentuk- bentuk BUMN itu sendiri ada 3 yaitu:

1. Perusahaan perseroan, yang selanjutnya disebut persero, adalah bumn yang berbentuk perseroan terbatas yang modalnya terbagi dalam saham yang seluruh atau paling sedikit 51 % (lima puluh satu persen) sahamnya dimiliki oleh negara republik indonesia yang tujuan utamanya mengejar keuntungan.

Yang termasuk dalam perusahaan perseroan adalah PT. Bank Mandiri , PT. Pertamina , PT. Pos Indonesia , PT. Garuda Indonesia , Pengadaian.

2. Perusahaan perseroan terbuka, yang selanjutnya disebut persero terbuka, adalah persero yang modal dan jumlah pemegang sahamnya memenuhi kriteria tertentu atau persero yang melakukan penawaran umum sesuai dengan peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal. Yang termasuk dalam perusahaan perseroan terbuka adalah PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) , PT Telkom Indonesia Tbk , PT Perusahaan Gas Negara Tbk , PT Bank Negara Indonesia Tbk , PT Semen Gresik Tbk , PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk

3. Perusahaan umum, yang selanjutnya disebut perum, adalah bumn yang seluruh modalnya dimiliki negara dan tidak terbagi atas saham, yang bertujuan untuk kemanfaatan umum berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan sekaligus mengejar keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan.

(6)

Tujuan BUMN

Tujuan BUMN berdasarkan uu no. 19 tahun 2003 pasal 2, lain adalah sebagai berikut:

1. Memberikan sumbangan bagi perkembangan perekonomian nasional pada umumnya dan penerimaan negara pada khususnya.

2. Mengejar keuntungan.

3. Menyelenggarakan kemanfaatan umum berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan memadai bagi pemenuhan hajat hidup orang banyak.

4. Menjadi perintis kegiatan-kegiatan usaha yang belum dapat dilaksanakan oleh sektor swasta dan koperasi.

5. Turut aktif memberikan bimbingan dan bantuan kepada pengusaha golongan ekonomi lemah,koperasi dan masyarakat.

Kinerja BUMN

Pengukuran kinerja perusahaan dikelompokkan menjadi dua, yaitu pengukuran kinerja non keuangan (non financial performance measurement) dan pengukuran kinerja keuangan (financial performance measurement).Pengertian kinerja adalah gambaran pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan atau program atau kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi. Pelaporan kinerja merupakan refleksi kewajiban untuk mempresentasikan dan melaporkan kinerja semua aktivitas dan sumber daya yang perlu dipertanggungjawabkan. Kinerja perusahaan dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain terkonsentrasi atau tidaknya terkonsentrasinya kepemilikan, manipulasi laba, serta pengungkapan laporan keuangan. Kepemilikan yang banyak terkonsentrasi oleh institusi akan memudahkan pengendalian sehingga akan meningkatkan kinerja perusahaan.

Tujuan penilaian kinerja perusahaan adalah penilaian perusahaan khususnya kinerja sering dilakukan untuk tujuan :

1. untuk memperoleh pendapat wajar atas penyertaan dalam suatu perusahaan atau menunjukkan bahwa perusahaan bernilai lebih dari apa yang ada di dalam neraca.

2. untuk keperluan merger dan akuisisi, yaitu untuk mengetahui berapa nilai perusahaan dan nilai ekuitas dari masing-masing perusahaan.

(7)

BUMN dibagi 2 yaitu :

1. Badan Usaha Milik Negara Non Jasa Keuangan Pasal 4 :

a. Penilaian tingkat kesehatan BUMN yang bergerak dibidang non jasa keuangan dibedakan antara BUMN yang bergerak dalam bidang infrastruktur selanjutnya disebut BUMN INFRASTRUKTUR dan BUMN yang bergerak dalam bidang non infrastruktur yang selanjutnya disebut BUMN NON INFRASTRUKTUR dengan pengelompokan sebagaimana pada lampiran I.

b. Perubahan pengelompokan BUMN dalam kategori BUMN INFRASTRUKTUR dan BUMN NON INFRASTRUKTUR sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pembinaan BUMN.

Pasal 5

a. BUMN INFRASTRUKTUR adalah BUMN yang kegiatannya menyediakan barang dan jasa untuk kepentingan masyarakat luas, yang bidang usahanya meliputi:

i. Pembangkitan, transmisi atau pendistribusian tenaga listrik.

ii. Pengadaan dan atau pengoperasian sarana pendukung pelayanan angkutan barang atau penumpang baik laut, udara atau kereta api. iii. Jalan dan jembatan tol, dermaga, pelabuhan, laut atau sungai atau

danau, lapangan terbang dan bandara. iv. Bendungan dan irigasi.

b. Penambahan atau pengurangan bidang-bidang atau jenis-jenis kegiatan untuk menentukan kriteria BUMN INFRASTRUKTUR sebagaimana dimaksud ayat (1) ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pembinaan BUMN. c. BUMN NON INFRASTRUKTUR adalah BUMN yang bidang usahanya

diluar bidang usaha sebagaimana dimaksud dalam ayat (I).

Pasal 6

Indikator penilaian Aspek Keuangan, Aspek Operasional dan Aspek Administrasi BUMN yang bergerak dibidang usaha non jasa keuangan sebagaimana terdapat dalam Tata Cara Penilaian Tingkat Kesehatan BUMN non jasa keuangan (Lampiran II).A.infrastruktur bumn.

B.noninfrastruktur BUMN aspek yang dinilai adalah aspek keuangan, aspek oprasionaldan aspek administrasi.

(8)

a. Usaha perbankan.

Bank pelat merah tersebut yakni PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank BNI Tbk (BBNI) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI). Beberapa di antara mereka akan meminta persetujuan pemegang saham pada rapat umum pemegang saham (RUPS) sekitar April-Mei 2012 mendatang.

b. Asuransi

Empat BUMN Asuransi Bukukan Aset Rp 69 T

1. PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) dengan aset pada tahun 2007 sebesar Rp. 1,72 triliun,

2. PT asuransi Ekspor Indonesia (Reindo) sebesar Rp. 565 miliar 3. PT Asuransi Jiwasraya senilai Rp. 5,14 triliun

4. PT Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) memiliki total aset hingga Rp. 61,38 triliun. Nilai aset Jamsostek ini memberi kontribusi terbesar terhadap total aset perusahaan BUMN asuransi dibanding empat perusahaan lainnya, yakni sekitar 88,44%.

Pada 2007, empat perusahaan tersebut juga membukukan total premi bruto mencapai Rp. 6,95 triliun. Tahun lalu, Jasindo membukukan perolehan premi sebesar Rp. 1,93 triliun, premi bruto Jiwasraya mencapai Rp. 2,26 triliun, dan premi Asei senilai Rp. 193 miliar. Sedangkan Jamsostek membukukan perolehan iuran Rp. 1,81 triliun dan premi bruto Reindo senilai Rp. 759 miliar. Tahun ini, Jasindo menargetkan premi bruto mencapai Rp. 2,4 triliun, melampaui perolehan pada 2007 senilai Rp. 1,92 triliun. ” Kami mengubah pola dari peningkatan premi menjadi bottom line (laba). Departemen Keuangan menyatakan, aset industri asuransi pada 2007 sebesar Rp 227 triliun. Sementara premi bruto industri asuransi mencapai Rp. 78,5 triliun, dan klaim terbayarkan senilai Rp. 36,9 triliun. Selain keempat perusahaan asuransi tersebut, BUMN juga memiliki empat perusahaan lain yang bergerak di bidang yang sama. Perusahaan itu, yakni PT Asabri, PT Asuransi Jasa Raharja, PT Asuransi Kesehatan Indonesia (Askes), dan PT Taspen.

c. Usaha Pembiayaan.

(9)

(consumer finance), dan usaha kartu kredit (credit card). Munculnya lembaga pembiayaan sebagai sarana dan sumber pembiayaan diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam bentuk penyaluran dana untuk menumbuhkan serta mewujudkan aspirasi dan cita-cita masyarakat, khususnya para pelaku usaha agar dapat mengatasi masalah keterbatasan modal.

Lahirnya lembaga pembiayaan nonbank ini diatur dalam Keppress No.61 Tahun 1988 tentang Lembaga Pembiayaan, bahwa dalam rangka menunjang pertumbuhan ekonomi, maka sarana penyediaan dana yang dibutuhkan masyarakat perlu diperluas sehingga peranannya sebagai sumber dana pembangunan makin meningkat. Lembaga pembiayaan dalam pelaksanaannya diatur di dalam KepMenKeu Republik Indonesia No. 1251/KMK.013/1988 tentang Ketentuan dan Tata Cara Pelaksanaan Lembaga Pembiayaan dengan bidang usaha pembiayaan antara lain sewa guna usaha (leasing), anjak piutang (factoring), pembiayaan konsumen (consumer finance), modal ventura (venture capital), dan usaha kartu kredit (credit card). Pada tanggal 3 Oktober 1995, Menteri Keuangan mengeluarkan KepMenKeu No. 468/KMK.017/1995 tentang Lembaga Pembiayaan. Di dalam KepMenKeu No. 468/KMK.017/1995 tentang Lembaga Pembiayaan diatur bahwa modal ventura (venture capital) tidak termasuk ke dalam lembaga pembiayaan. Dengan demikian, perusahaan pembiayaan diberikan dua opsi, yaitu sebagai perusahaan pembiayaan atau perusahaan modal ventura (venture capital). Peraturan tentang lembaga pembiayaan terakhir diubah dengan KepMenKeu No. 448/KMK.017/2000 tentang Lembaga Pembiayaan.Lembaga pembiayaan terbentuk sebagai salah satu alternatif bagi pelaku usaha untuk mendapatkan tambahan modal tanpa harus memberikan jaminan dan untuk menunjang pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

(10)
(11)

Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)

Pengertian BUMS

Badan usaha milik swasta (BUMS) adalah badan usaha yang didirikan odan dimiliki oleh pihak swasta yang berorientasi pada laba. Jenis-jenis BUMS dapat dibedakan atas beberapa bentuk badan usaha yang dimiliki oleh swasta, seperti perusahaan perorangan (PO), firma (Fa), Commanditaire Vennootsschap (CV), perseroan Terbatas (PT).

Berdasarkan paal 27 ayat 2 UUD 1945 dan alinea ketiga penjelasan pasal 33 UUD 1945, dapat ditarik kesimpulan bahwa hanya perusahaan yang tidak menguasai hajat hidup orang banyak yang boleh ada ditangan seseorang yang kemudian dikenal dengan usaha swasta.

Ciri-ciri BUMS

1. Dimiliki oleh perseorangan atau persekutuan badan-badan usaha

2. Pemilik dapat bertindak sebagai pengelola, dapat juga hanya sebagai pemilik tetapi pengelolaannya diserahkan kepada pihak lain yang lebih profesional

3. Keuntungan dan kerugian menjadi tanggungjawab pemilik dan atau pimpinan

4. Keberhasilan atau kegagalan badan usaha sangat tergantung pada kecakapan pemilik atau pimpinan

5. Modal berasal sepenuhnya dari pihak swasta

6. Modal dapat dihimpun dari laba yang tidak dibagi, dari cadangan, dan dari penyusutan

7. Modal dapat diperoleh dari lembaga keuangan, baik bank maupun nonbank.

Prinsip BUMS

a. Fungsi perencanaan, yaitu tiap-tiap direktur dalam jenjang vertikal membuat rencana untuk departemen atau bagian masing-masing

b. Fungsi pengorganisasian, yaitu pengorganisasian harus mencerminkan wewenang penuh dalam memimpin pelaksanaan pekerjaan dan harus dapat menentukan arah serta tujuan pekerjaan antar bagian dalam perusahaan

(12)

yang baik bagi mereka sendiri dan pada akhirnya akan membawa kemajuan bagi perusahaan.

d. Fungsi Pengawasan, yaitu seorang manajer harus mengawasi apakah tugas yang sudah diberikan telah dilaksanakan dengan baik sesuai dengan rencana yang sudah ditetapkan serta untuk mengambil suatu tindakan perbaikan.

e. Fungsi sosial , yaitu perusahaan membuka kesempatan kerja yang luas kepada masyarakat serta menjaga lingkungan hidup.

f. Fungsi ekonomi, yaitu perusahaan berperan serta dalam peningkatan produksi barang dan jasa, membantu peningkatan pendapatan negara, dan membantu memperlancar jalannya perekonomian nasional

Kelebihan dan kelemahan Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)

Kelebihan

1. Meningkatkan pendapatan negara 2. Meningkatkan export dan import 3. Memperluas lapangan kerja

Kelemahan

1. Menimbulkan persaingan pasar tidak sehat atau monopoli

2. Penyalahgunaan potensi sumber daya atau eksploitasi sumber daya alam sebesar-besarnya

3. Berkurangnya pendapatan negara karena keringanan pajak 4. Berkuirangnya devisa karena keringanan bea masuk

Peranan BUMS dalam perekonomian nasional

1. Sebagai mitra pemerintahan dalam kegiatan perekonomian

2. Membantu pemerintahan dalam pengelolaan kegiatan ekonomi yang tidak ditangani pemerintah

3. Meningkatkan penerimaan dan devisa negara

4. Menciptakan lapangan kerja dan mengurangi pengangguran 5. Membantu meningkatkan produksi nasional

6. Membantu pemerintahan dalam usaha pemerataan pendapatan 7. Meningkatkan pendapatan negara dari pajak

Bentuk-Bentuk Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)

(13)

Perusahaan perorangan adalah perusahaan yang dimiliki satu individu. Akan tetapi dalam praktiknya badan usaha ini kerap kali merupakan perusahaan keluarga, yaitu perusahaan yang menggunakan seluruh atau sebagian

Kelebihan dari perusahaan perseorangan adalah sebagai berikut :

a. Mudah didirkan

b. Organisasinya sederhana sehingga biaya organisasinya pun rendah

c. Pengelolaannya fleksibel dan bebas

d. Kerahasiaan usaha terjamin

Kelemahan dari perusahaan perseorangan adalah sebagai berikut : a. Pertanggungjawaban pemilik tidak terbatas

b. Modal Terbatas

c. Kualitas Manajerial dan kualitas Pekerja Terbatas

d. Kelangsungan operasi perusahaan terbatas

Contoh : Perusahaan industri kecil bubuk kopi di Kelurahan Bukit Apit Puhun,Kota Bukittinggi dan perusahaan industri kecil saka di Kecamatan Canduang Kab.Agam.

2. Firma

(14)

1. Anggota yang mendapat kuasa untuk bertindak atas nama perusahaan

2. Anggota yang tidak menerima kuasa untuk bertindak atas nama perusahaan.

(15)

Kelebihan firma adalah sebagai berikut :

1. Modal lebih besar

2. Tanggungjawab bersama

3. Status badan usaha jelas karena memiliki akta dari notaris dan terdaptar di pengadilan negeri

4. Didirikan dan pengelolaan secara bersama, Beberapa kelemahan dari Firma antara lain :

1. tanggungjawab pemilik tidak terbatas

2. sulit memperoleh laba

3. gampang bubar

4. modal sulit ditarik walaupun sekutu mengundurkan diri

Contoh : Firma Talago Surya,Firma 3 Saudara,dan Firma Rental Komputer.

3. Commanditaire Vennootschap (CV)

CV atau biasa disebut Persekutuan Komanditer adalah persekutuan atas dasar kepercayaan. sekutu Komplementer dapat menggunakan modal dari para sekutu hanya dengan dasar kepercayaan. Perusahaan dijalankan oleh sekutu komplementer yang bertanggungjawab sepenuhnya atas utang-utang perusahaan.

Dalam pengelolaan persekutuan komanditer, ada 2 macam yaitu :

Kebaikan Persekutuan Komanditer antara lain :

(16)

b. Pimpinan perusahaan dapat terdiri dari satu orng atau lebih

c. Tanggungjawab sekutu komanditer terbatas, tanggungjawabnya hanya terbatas hanya pada modal yang disetor karena ia tidak ikut campur dalam pengelolaan perusahaan

d. Menggunakan akta otentik maksudnya secara lisan dan tertulis

e. Peraturan tentang pembagian untung dan rugi berdasarkan besarnya modal yang ditanam

f. Kekayaan pribadi dipisahkan dari kekayaan perusahaan

Keburukan Persekutuan Komanditer antara lain :

a. Dapat terjadi selisih paham antar pemilik

b. Sekutu komanditer tidak ikut menjalankan usaha perusahaan

Contoh : CV.Hayati dan CV.Laris Motor.

4. Perseroan Terbatas (PT)

Perseroan terbatas adalah merupakan suatu kumpulan modal yang diberi hak dan diakui oleh hukum untuk mencapai tujuan tertentu, biasanya mencari keuntungan. PT merupakan bentuk perusahaan dimanaperolehan modalnya berskala dari penjualan saham.

Beberapa karakteristik utama dari PT adalah sebagai berikut:

a. Pemiliknya adalah para pemegang saham.

b. Kekuasaan tertinggi berada pada keputusan rapat pemegang saham.

c. Merupakan suatu perkumpulan modal.

d. Dalam rapat pemegang saham setiap satu lembar saham yang dimiliki berarti satu suara.

(17)

f. Keuntungan dibagi atas dasar modal yang disetor. Jadi yang memiliki saham terbanyak akan memperoleh bagian yang besar.

g. Pemilik dan pengelolah dipisahkan.

h. Unit usahanya didasarkan pada kebutuhan konsumen (pasar).

i. Tatalaksananya bersifat tertutup (hanya terbuka bagi persero).

(18)

Koperasi

Pengertian Koperasi

Penjelasan UUD 1945 menyatakan bahwa bangunan usaha yang sesuai dengan kepribadian bangsa indonesia adalah koperasi. Koperasi merupakan gerakan ekonomi rakyat yang dijalankan berdasarkan asas kekeluargaan. inti dari koperasi adalah kerja sama, yaitu kerja sama diantara anggota dan para pengurus dalam rangka mewujudkan kesejahteraan anggota dan masyarakat serta membangun tatanan perekonomian nasional. Sebagai gerakan ekonomi rakyat, koperasi bukan hanya milik orang kaya melainkan juga milik oleh seluruh rakyat Indonesia tanpa terkecuali.

Landasan – landasan Koperasi

Koperasi adalah bangun usaha atau tata ekonomi usaha bersama berdasarkan atas azas kekeluargaan, tercantum dalam pasal 33 UUD 1945. Koperasi mempunyai landasan-landasan yang disebut dalam pasal 2 UU No. 12 Tahun 1967 tentang perkoperasian:

a. Landasan idiil Koperassi Indonesia adalah Pancasila

b. Landasan strukturil koperasi Indonesia adalah Undang-undang Dasar 1945 beserta penjelasannya

c. Landasan mental Koperasi Indonesia adalah setia kawan dan kesadaran berpribadi.

Asas Koperasi

Berdasarkan pasal 2 UU No. 25/1992, ditetapkan sebagai asas koperasi ialah kekeluargaan.

Tujuan Koperasi

(19)

1. Memajukan kesejahteraan anggotanya 2. Memajukan kesejahteraan masyarakat

3. Ikut serta membangun tatanan perekonomian nasional

Fungsi Koperasi

Pasal 4 UU No. 12 tahun 1967 memperinci fungsi koperasi Indonesia sebagai berikut:

Fungsi Koperasi Indonesia adalah:

a. alat perjuangan ekonomi untuk mempertinggi kesejahteraan rakyat,

b. alat pendemokrasian ekonomi nasional

c. sebagai salah satu urat nadi perekonomian bangsa Indonesia

d. alat pembina insan masyarakat untuk memperkokoh kedudukan ekonomi bangsa Indonesia serta bersatu dalam mengatur tata laksana erekonomian rakyat.

Badan Hukum Koperasi

Seperti halnya perusahaan lain yang berbadan hokum, maksudnya adalh adanya pemisahan antara harta koperasi dengan pemiliknya (anggota koperasi), atau jika terjadi kepalitan dimana koperasi harus melunasi hutang-hutangnya maka anggota koperasi hanya dituntut sebesar modal yang diserahkan.

Prinsip Koperasi

Prinsip-prinsip koperasi adalah sebagai berikut:

a. Keanggotaan koperasi bersifat terbuka dan sukarela. b. Pengelolaan dilakukan secara demokrasi.

c. Pembagian SHU dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing.

(20)

Kelebihan dan Kelemahan Koperasi

Kelebihan

1. Bersifat terbuka dan sukarela

2. Besarnya simpanan pokok dan simpanan wajibtidak memberatkan anggota 3. Setiap anggota memiliki hak suara yang sama, bukan berdasarkan besarnya

modal

4. Bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan anggota dan bukan semata mencari keuntungan

Kelemahan

1. koperasi sangat sulit berkembang karena modal terbatas 2. kurang cakapnya pengurus dalam mengelola koperasi 3. pengurus kadang-kadang tidak jujur

4. kurangnya kerjasama antara pengurus, pengawas, dan anggotanya

Jenis-jenis Koperasi

Koperasi Berdasarkan Jenisnya ada 4, yaitu :

a. Koperasi Produksi (Koperasi Produksi melakukan usaha produksi atau menghasilkan barang)

b. Koperasi konsumsi (Koperasi Konsumsi menyediakan semua kebutuhan para anggota dalam bentuk barang)

c. Koperasi Simpan Pinjam (Koperasi Simpan Pinjam melayani para anggotanya untuk menabung dengan mendapatkan imbalan)

d. Koperasi Serba Usaha (Koperasi Serba Usaha (KSU) terdiri atas berbagai jenis usaha)

Berdasarkan keanggotaannya

a. Koperasi Pegawai Negeri (Koperasi ini beranggotakan para pegawai negeri baik pegawai pusat maupun daerah)

b. Koperasi Pasar (Koppas) (Koperasi pasar beranggotakan para pedagang pasar)

(21)

d. Koperasi Sekolah (Koperasi sekolah beranggotakan warga sekolah yaitu guru, karyawan, dan siswa)

Berdasarkan Tingkatannya

a. Koperasi Primer (Koperasi primer merupakan koperasi yang beranggotakan orang-orang)

b. Koperasi sekunder (Koperasi sekunder merupakan koperasi yang beranggotakan beberapa koperasi)

Jenis koperasi berdasarkan fungsinya

a. Koperasi Konsumsi (didirikan untuk memenuhi kebutuhan umum sehari-hari para anggotanya)

b. Koperasi Jasa (adalah untuk memberikan jasa keuangan dalam bentuk pinjaman kepada para anggotanya)

c. Koperasi Produksi (Bidang usahanya adalah membantu penyediaan bahan baku, penyediaan peralatan produksi, membantu memproduksi jenis barang tertentu serta membantu menjual dan memasarkannya hasil produksi tersebut)

Modal Koperasi

Berdasarkan UU No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, modal koperasi terdiri atas modal sendiri dan modal pinjaman.

1. Modal Sendiri Koperasi

a. Simpanan pokok, adalah sejumlah uang yang sama banyaknya dan wajib dibayarkan oleh anggota kepada koperasi pada saat masuk menjadi anggota. Simpanan pokok tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan masih menjadi anggota.

b. Simpanan wajib, adalah sejumlah simpanan tertentu yang tidak memupuk modal sendiri dan untuk menutup kerugian koperasi. d. Hibah, yaitu sumbangan pihak tertentu yang diserahkan kepada

(22)

2. Modal pinjaman koperasi

(23)

Kesimpulan

Jadi, pelaku perekonomian Indonesia ada tiga (3), yaitu: Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) dan Koperasi.

Badan Usaha Milik Negara adalah badan usaha yang sebagian atau seluruh kepemilikannya dimiliki oleh negara republik indonesia. BUMN dapat pula berupa perusahaan nirlaba.

Badan usaha milik swasta (BUMS) adalah badan usaha yang didirikan odan dimiliki oleh pihak swasta yang berorientasi pada laba. Jenis-jenis BUMS dapat dibedakan atas beberapa bentuk badan usaha yang dimiliki oleh swasta, seperti perusahaan perorangan (PO), firma (Fa), Commanditaire Vennootsschap (CV), perseroan Terbatas (PT).

Referensi

Dokumen terkait

Perusahaan persero adalah BUMN yang berbentuk perseroan terbatas (PT) yangl. modal/sahamnya paling sedikit 51% dimiliki oleh pemerintah, yang

Perusahaan Perseroan, yang selanjutnya disebut Persero, adalah BUMN yang bentuknya perseroaan terbatas yang modalnya terbagi dalam saham yang seluruh atau

Perseroda adalah BUMD yang berbentuk perseroan terbatas yang modalnya terbagi dalam saham yang seluruhnya atau paling sedikit 51% sahamnya dimiliki oleh satu

Perusahaan Perseroan Daerah yang selanjutya disebut Perseroda adalah BUMD yang berbentuk perseroan terbatas yang modalnya terbagi dalam saham yang seluruhnya atau

definisi “ Perusahaan Persero adalah BUMN yang berbetuk Perseroan Terbatas yang modalnya terbagi dalam saham yang seluruh atau sebagian sahamnya dimiliki oleh negara yang

Menurut Undang-Undang tersebut, yang dimaksud dengan PERSERO adalah BUMN berbentuk perseroan terbatas, modal sahamnya terbagi dalam saham yang seluruh atau paling sedikit

UMKM Ajen FujiFilm hanya berbentuk usaha perorangan dan tidak berbentuk Perseroan Terbatas (PT) sehingga modalnya tidak terbagi ke dalam bentuk saham. Modal yang dimiliki

19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara menyatakan bahwa Perusahaan Persero, yang selanjutnya disebut Persero, adalah BUMN yang berbentuk perseroan terbatas yang modalnya terbagi