• Tidak ada hasil yang ditemukan

Budaya Politik di Indonesia dan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Budaya Politik di Indonesia dan "

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Pertanyaan : Budaya politik apakah yang sedang berlangsung di Indonesia?

Setelah kelompok kami berdiskusi, akhirnya kami memutuskan Budaya politik yang terjadi di Indonesia adalah Budaya politik partisan. Budaya politik partisan merupakan budaya politik dimana masyarakat menganggap dirinya maupun orang lain sebagai anggota aktif dalam kehidupan politik. Mereka sadar akan hak dan kewajiban, bukan saja mengharapkan sebagai anggota masyarakat yang hanya menerima keputusan, disiplin, tunduk terhadap keputusan yang ada, justru sebaliknya harus aktif sebagai proses politik. Keputusan kami memiliki sejumlah alasan. Pada dasarnya, alasan yang kami kemukakan berada dalam garis besar yaitu berkembangnya infrastruktur politik di Indonesia. Lalu kami rincikan diantaranya:

1. Berkembangya partai-partai politik

Pertama, kita harus mengetahui dulu maksud dari partai politik terlebih dahulu. Partai politik menurut Sigmund Neuman adalah organisasi artikulatif yang terdiri atas pelaku-pelaku politik yang aktif dalam bermasyarakat, yaitu mereka yang memusatkan perhatian pada pegendalian kekuasaan pemerintah dan yang bersaing untuk memperoleh dukungan rakyat, dengan beberapa kelompok lain yang mempunyai pandangan yang berbeda-beda. Dari pengertian tadi, dapat kita simpulkan bahwa tujuan dari partai politik adalah memperoleh dan mengendalikan kekuasaan politik atau pemerintah dan melaksanakan kebijakan dengan jalan menempatkan anggotanya di dalam jabatan politik ataupun pemerintahan. Dengan adanya partai politik, memungkinkan masyarakat untuk bisa menjalankan kebijakan sesuai dengan kepentingan.

Melihat kondisi yang ada, apresiasi masyarakat terhadap kebijakan pemerintah dapat dikatakan negative. Masyarakat merasa perlu adanya perbaikan dan perlu adanya sumber daya manusia yang dapat menampung aspirasi mereka. Oleh sebab itu melalui partai politik yang dapat memasukan mereka ke dalam jabatan pemerintah, mereka bisa menjalankan kepentingan dan aspirasi yang mereka punya. Ini semua merupakan wujud dari berkembangnya kesadaran masyarakat akan partisipasi mereka dalam dunia politik. Sehingga mereka berupaya untuk turut mewujudkan aspirasi yang mereka punya.

2. Berkembangya Kelompok kepentingan (Interest Group)

Kelompok kepentingan adalah sekelompok manusia yang bersatu atau mengadakan kegiatan karena adanya kepentingan tertentu, baik merupakan kepentingan umum atau masyarakat, atau kelompok tersebut. Aktivitasnya menyangkut tujuan yang lebih terbatas, dengan sasaran yang monolitis dan intensitas usaha yang tidak berlebihan serta mengeluarkan dana dan tenaga untuk melaksanakan tindakan politik di luar tugas partai politik. Menurut kesamaan jenis kegiatan, Kelompok kepentingan bisa berupa kelompok profesi, keagamaan, lingkungan hidup, kepemudaan, dan kewanitaan. Contohnya kelompok keagamaan, berkembangnya organisasi agama seperti FPI (Front Pembela Islam), FUI (Front Umat Islam), PUI (Persatuan Umat Islam). Dan juga kelompok profesi seperti Ikatan Buruh, Serikat Buruh Indonesia.

(2)

(Pressure Group)

Kelompok penekan merupakan salah satu institusi politik yang dapat dipergunakan oleh rakyat untuk menyalurkan aspirasi dan kebutuhannya dengan sasaran akhir adalah untuk mempengaruhi atau bahkan membentuk kebijakan pemerintah. Kelompok penekan ini dapat terhimpun dalam beberapa asosiasi, yaitu Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), organisasi pembela hokum dan HAM, dan organisasi lainnya. Di Indonesia terdapat ICW yang bertindak juga sebagai pengawas kasus korupsi di Indonesia. Kelompok penekan senantiasa mengawal perjalanan politik di Indonesia sebagai wadah aspirasi masyarakat.

4. Media Komunikasi Politik bertindak mengawali Jalannya pemerintahan

Media komunikasi politik merupakan salah satu instrument politik yang berfungsi menyampaikan informasi dan persuasi mengenai politik baik dari pemerintahan kepada masyarakat maupun sebaliknya. Pemerintahan yang mulai transparan dan media-media yang mulai actual terhadap berita mengenai pemerintahan, menjadikan masyarakat bisa menilai dan dapat mengkritisi jalannnya pemerintahan. Sehingga masyarakat menjadi cerdas dan sadar akan partisipasi mereka dalam dunia politik.

Kesimpulan :

Budaya politik yang berkembang di Indonesia merupakan budaya politik partisan. Walaupun tidak seluruhnya masyarakat aktif dalam politik, namun terdapat segolongan masyarakat yang memiliki kesadaran mereka akan partisipasi mereka dalam berpolitik. Namun adanya masyarakat yang masih pasif akan politik, itu tidak bisa mengentikan sekelompok masyarakat yang telah memiliki kesadaran dalam berpolitik hingga Indonesia dapat berkembang dalam budaya politik partisan.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Bagaimana Pelaporan dan Penyetoran Pajak Pertambahan Nilai pada jasa Freight Forwarding apakah perusahaan sudah melaporkan dan menyetorkan Pajak Pertambahan Nilainya sesuai

Dengan diterapkan model pembelajaran langsung dapat meningkatkan keterampilan memahami teks bacaan siswa, hal ini terlihat dari peningkatan keterampilan menulis

Namun pada pernyataan saya menyadari kekurangan saya di sekolah tetapi tidak berusaha mengimbanginya dengan belajar lebih giat memperoleh persentase terendah 72,50%

Diharapkan dari penelitian ini dapat member masukan dan sebagai referensi untuk melaksanakan penelitian lebih lanjut mengenai faktor lain yang mempengaruhi hubungan

Abbrevi- ations: ga: galena, cp: chalcopyrite, sph: sphalerite, fah I: freibergite- tetrahedritess, fah II: secondary tetrahedrite, py: pyrite, plb: polybasite, ac: acanthite,

Pada pelanggan Tegangan Menengah (TM) relay sekunder pada dasarnya sebagai pembatasan daya listrik / relay beban lebih, hal ini dikarena pembatas arus beban Pelanggan dengan Relay

Untuk menjawab hipotesis ketiga maka dilakukan uji secara simultan (uji F). Dengan demikian hipotesis ketiga diterima. Hasil persamaan yang dilakukan secara manual dan