• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perdarahan pasca persalinan akibat sisa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Perdarahan pasca persalinan akibat sisa"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

Perdarahan pasca persalinan akibat sisa plasenta 1.Defenisi Sisa Plasenta

Pada umumnya, Plasenta lahir lengkap kurang dari setengah jam sesudah anak lahir. Namun pada saat dilakukan pemeriksaan kelengkapan Plasenta, kadang-kadang masih ada potongan-potongan Plasenta yang tertinggal tanpa diketahui, inilah yang disebut Plasenta Rest atau Sisa Plasenta. Hal tersebut dapat

menimbulkan perdarahan, perdarahan ini merupakan salah satu faktor penyebab angka kematian ibu menjadi meningkat.

Sisa plasenta adalah sisa plasenta dan selaput ketuban yang masih tertinggal dalam rongga rahim yang dapat menyebabkan perdarahan postpartum dini dan perdarahan postpartum lambat.

Tertinggalnya sebagian plasenta sewaktu suatu bagian dari plasenta (satu atau lebih lobus) tertinggal, maka uterus tidak dapat berkontraksi secara efektif dan keadaan ini dapat menimbulkan perdarahan. Tetapi mungkin saja pada beberapa keadaan tidak ada perdarahan dengan sisa plasenta.

Perdarahan post partum merupakan masalah penting dalam bidang obstetri dan ginekologi. Walaupun angka kematian maternal telah menurun secara dramatis dengan adanya pemeriksaan-pemeriksaan dan perawatan kehamilan dan

persalinan di rumah sakit dan adanya fasilitas transfuse darah. Namun kematian ibu akibat perdarahan masih merupakan faktor utama pada kematian maternal. Perdarahan dalam bidang obstetri hampir selalu berakibat fatal bagi ibu maupun janin, terutama jika tindakan pertolongan terlambat dilakukan atau

keterlambatan diagnose

Perdarahan postpartum di bagi menjadi 2 yaitu :

Perdarahan postpartum primer ialah perdarahan lebih dari 500 cc yang terjadi dalam 24 jam pertama setelah anak lahir.

Perdarahan postpartum sekunder ialah perdarahan lebih dari 500 cc yang terjadi setelah 24 jam pertama setelah anak lahir, biasanya antara hari ke 5 sampai 15 hari postpartum.

2.Etiologi

Etiologi perdarahan postpartum akibat sisa plasenta :

Sisa plasenta dan ketuban yang masih tertinggal dalam rongga rahim dapat menimbulkan perdarahan postpartum dini atau perdarahan pospartum lambat (biasanya terjadi dalam 6 – 10 hari pasca persalinan). Pada perdarahan

(2)

rahim setelah plasenta lahir dan kontraksi rahim baik. Pada perdarahan

postpartum lambat gejalanya sama dengan subinvolusi rahim, yaitu perdarahan yang berulang atau berlangsung terus dan berasal dari rongga rahim.

Perdarahan akibat sisa plasenta jarang menimbulkan syok.

Penilaian klinis sulit untuk memastikan adanya sisa plasenta, kecuali apabila penolong persalinan memeriksa kelengkapan plasenta setelah plasenta lahir. Apabila kelahiran plasenta dilakukan oleh orang lain atau terdapat keraguan akan sisa plasenta, maka untuk memastikan adanya sisa plasenta ditentukan dengan eksplorasi dengan tangan, kuret atau alat bantu diagnostik yaitu ultrasonografi. Pada umumnya perdarahan dari rongga rahim setelah plasenta lahir dan kontraksi rahim baik dianggap sebagai akibat sisa plasenta yang tertinggal dalam rongga rahim

Faktor Predisposisi

Faktor-faktor yang menyebabkan perdarahan pasca persalinan yaitu : a. usia ibu

Wanita yang melahirkan anak pada usia dibawah 20 tahun atau lebih dari 35 tahun merupakan faktor risiko terjadinya perdarahan pascapersalinan yang dapat mengakibatkan kematian maternal. Hal ini dikarenakan pada usia dibawah yaitu < 20 tahun fungsi reproduksi seorang wanita belum berkembang dengan sempurna, sedangkan pada usia diatas 35 tahun fungsi reproduksi seorang wanita sudah mengalami penurunan dibandingkan fungsi reproduksi normal sehingga kemungkinan untuk terjadinya perdarahan pasca persalinan yang di akibatkan karena atonia uteri, sisa plasenta, retensio plasenta dan robekan jalan lahir. Perdarahan pasca persalinan yang mengakibatkan kematian maternal pada wanita hamil yang melahirkan pada usia dibawah 20 tahun 2-5 kali lebih tinggi daripada perdarahan pasca persalinan yang terjadi pada usia 20-29 tahun. Perdarahan pasca persalinan meningkat kembali setelah usia 30-35tahun. b. jarak antar kelahiran

Ibu yang hamil lagi sebelum 2 tahun sejak kelahiran yang terakhir sering kali mengalami komplikasi dalam persalinan. Sementara dibutuhkan 2-4 tahun agar kondisi tubuh ibu kembali seperti kondisi sebelumnya. Namun apabila ibu

melahirkan secara berturut-turut dalam jangka waktu yang singkat akan

mengakibatkan kontraksi uterus menjadi kurang baik dan organ reproduksi ibu belum pulih secara sempurna. Sehingga pada saat persalinan berikutnya, uterus ibu tidak dapat berkontraksi dengan baik maka bagian-bagian plasenta yang dikeluarkan tersebut tidak lengkap dan dapat mengakibatkan perdarahan pasca persalinan.

c.paritas

(3)

persalinan lebih tinggi. Pada paritas yang rendah (paritas satu), ketidaksiapan ibu dalam menghadapi persalinan yang pertama merupakan faktor penyebab ketidakmampuan ibu hamil dalam menangani komplikasi yang terjadi selama kehamilan, persalinan dan nifas. Ibu-ibu yang dengan kehamilan lebih dari 1 kali atau yang termasuk multigravida mempunyai risiko lebih tinggi terhadap

terjadinya perdarahan pasca persalinan dibandingkan dengan ibu-ibu yang termasuk golongan primigravida (hamil pertama kali). Hal ini dikarenakan pada multigravida, fungsi reproduksi 4 mengalami penurunan sehingga kemungkinan terjadinya perdarahan pasca persalinan menjadi lebih besar.

d.anemia

Anemia adalah kondisi ibu dengan kadar haemoglobin (Hb) dalam darahnya kurang dari 12 gr%.Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar haemoglobin di bawah 11 gr% pada trimester 1 dan 3 atau kadar haemoglobin kurang dari 10,5 gr% pada trimester 2. Nilai batas tersebut dan perbedaannya dengan wanita tidak hamil terjadi karena hemodilusi, terutama pada trimester 2.Darah akan bertambah banyak dalam kehamilan yang lazim disebut hidremia atau hipervolemia. Akan tetapi, bertambahnya sel darah kurang dibandingkan dengan bertambahnya plasma sehingga terjadi pengenceran darah.

Perbandingan tersebut adalah sebagai berikut: plasma 30%, sel darah 18% dan haemoglobin 19%. Bertambahnya darah dalam kehamilan sudah dimulai sejak kehamilan 10 minggu dan mencapai puncaknya dalam kehamilan antara 32 dan 36 minggu. Secara fisiologis, pengenceran darah ini untuk membantu

meringankan kerja jantung yang semakin berat dengan adanya kehamilan. Bahaya persalinan pada ibu yang mengalami anemia adalah gangguan His (kekuatan mengejan), kala pertama dapat berlangsung lama, dan terjadi partus terlantar, kala dua berlangsung lama sehingga dapat melelahkan dan sering memerlukan tindakan operasi kebidanan, kala uri dapat, diikuti retensio plasenta, perdarahan postpartum karena atonia uteri dan plasenta rest, kala empat dapat terjadi perdarahan postpartum sekunder dan atonia uteri juga plasenta rest.

Hasil pemeriksaan Hb, dapat digolongkan sebagai berikut: 1) Hb 11 gr% : Tidak anemia

2) Hb 9-10 gr% : Anemia ringan 3) Hb 7 – 8 gr%: Anemia sedang 4) Hb < 7 gr% : Anemia berat Diagnosa :

Tanda dan Gejala Sisa Plasenta Tanda dan gejala yang selalu ada:

(4)

Perdarahan segera

Tanda dan gejala kadang-kadang ada:

Uterus berkontraksi tetapi tinggi fundus tidak berkurang

Perdarahan pasca persalinan perdarahan dari rongga rahim setelah plasenta lahir.

Referensi

Dokumen terkait

(Kintiraki, Papakatsika, Kotronis, Goulis, &amp; Kotsis, 2015) penanganan hipertensi dilakukan dengan konvensional yaitu obat penurun hipertensi, tetapi pengobatan

Faktor organisasi adalah faktor dari organisasi tempat bekerja yang dapat mempengaruhi komitmen organisasi antara lain bentuk pekerjaan, gaya kepemimpinan, job

Salah satu ciri-ciri kajian baru, berbeda dengan tiga pendekatan tadi, menekankan kepada sumber-sumber politik luar negeri dan bagaimana proses modernisasi dan

Unplanned maintenance adalah pemeliharaan yang dilakukan ketika mesin mengalami kerusakan secara mendadak, termasuk penyetelan dan reparasi yang telah di hentikan

[r]

Tujuan penelitian ini adalah: (1) mendeskripsikan teknik-teknik yang digunakan guru dalam pembelajaran menulis di kelas II SLB/C Bakti Siwi Sleman, (2) mendeskripsikan

penting. Dimana dengan adanya pegawai yang propesional yang mudah menyelesaikan setiap pekerjaan yang harus dilakukan. Dalam tugas dan fungsi Badan Kepegawaian

Ketepatan pegawai dalam melayani konsumen merupakan salah satu dimensi dari kualitas pelayanan yang memiliki nilai paling tinggi karena para pegawai yang berada di Sushi Den