BAB I
[Type the document subtitle]
[Type the abstract of the document here. The abstract is typically a short summary of the contents of the document. Type the abstract of the document here. The abstract is typically a short summary of the contents of the document.]
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 50 Tahun 2014 mengharuskan setiap perguruan tinggi memperhatikan mutu. Mutu pendidikan tinggi adalah tingkat kesesuaian antara penyelenggaraan pendidikan tinggi dengan standar pendidikan tinggi yang terdiri atas Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan Standar Pendidikan Tinggi yang ditetapkan oleh Perguruan Tinggi tersebut.
akhirnya adalah tumbuhnya budaya mutu dari semua civitas academica di Itenas.
Begitu besarnya perhatian Itenas terhadap mutu, sehingga ditetapkan lembaga penjaminan mutu (LPM) untuk menjamin mutu kegiatan tridharma pendidikan. Agar LPM dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan, LPM perlu membuat Rencana Strategis (Renstra LPM Itenas)yang merupakan serangkaian rencana tindakan dan kegiatan mendasar untuk diimplementasikan dalam rangka mencapai tujuan yang diinginkan.
Lebih lanjut tujuan dari penetapan Renstra LPM adalah:
1. Merumuskan dan memperlihatkan apa yang ingin dicapai oleh LPM.
2. Merumuskan strategi dan kebijakan yang harus dilakukan. 3. Merumuskan target kinerja yang ingin dicapai
1.2 Road map Sistem Penjaminan Mutu Internal ITENAS
Tuntutan regulasi yang ada, serta agar mampu tetap tampil secara konsisten, responsive dan unggul pada persaingan yang semakin ketat dalam lingkungan yang berubah sangat cepat dewasa ini, maka Itenas harus dinamis dan menyesuaikan kepada perubahan-perubahan yang terjadi. Perubahan tersebut harus gradual, konsisten dan berkelanjutan, sehingga dapat meningkatkan dan menghasilkan mutu yang diinginkan.
tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi. Penjaminan mutu dilakukan pada semua unit yang mendukung pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan sumber daya pendukungnya. Mekanisme pelaksanaan dan pengendalian penjaminan mutu mengikuti konsep Penetapan-Pelaksanaan-Evaluasi-Pengendalian-Peningkatan (PPEPP) dengan siklus sebagai berikut: Standar Pelaksanaan Monitoring Evaluasi Audit Internal Rumusan Koreksi Peningkatan Mutu Standar baru.
Pentahapan sistem penjaminan mutu Itenas mengacu pada tahapan Rencana Induk Pengembangan (RIP) Itenas 2016 – 2030. Tahapan penjaminan mutu Itenas dapat dilihat pada Gambar 1.1.
Gambar 1.1. Tahapan Penjaminan Mutu ITENAS
Pada tahap ini diawali dengan koordinasi untuk membentuk struktur organisasi yang kuat dengan didukung dengan personalia yang mumpuni serta menyusun rencana kerja yang akan dilaksanakan. Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu, pengembangan perangkat dan panduan pelaksanaan penjaminan mutu secara bertahap, konsisten dan berkesinambungan. Audit mutu internal dilakukan disamping untuk mempersiapkan akreditasi juga sebagai umpan balik pelaksanaan jaminan mutu yang sudah dilaksanakan. Sosialisasi pada setiap civitas academica akan pentingnya budaya mutu terus dilakukan. Koordinasi dengan Dikti, kopertis dan jejaring PT lainnya dikembangkan dengan baik.
Tahap Memantapkan Sistem Penjaminan Mutu (2021 – 2025)
Pada tahap ini dilakukan pementapan SPMI yang secara keseluruhan sudah berjalan dengan baik. Fokus pegembangan yaitu penguatan Sistem Penjaminan Mutu yang berhubungan dengan riset. Hal ini sesui dengan Tahap Pengembangan Itenas yang tertuang dalam RIP Itenas 2014-2030, tema tahap ini yaitu Penguatan Riset. SPMI yang dikembangkan sudah tidak hanya mengacu pada standar nasional dari Dikti, juga sudah mengacu kepada standar internasional. Koordinasi dan kerjasama dengan Dikti, kopertis dan jejaring internasional khususnya tentang riset sudah berjalan. Audit dilakukan untuk memastikan sistem penjaminan mutu sudah berjalan dengan baik serta penyempurnaan sistem penjaminan mutu sesuai dengan perkembangan lingkungan internal dan eksternal.
Tahap pencapaian keunggulan mutu Itenas (2026 – 2030)
Itenas serta ketentuan yang ditetapkan oleh Dikti. Untuk riset sudah siap menggunakan standar mutu internasional. Audit dilakukan untuk memastikan sistem penjaminan mutu sudah berjalan dengan baik serta penyempurnaan sistem penjaminan mutu sesuai dengan perkembangan lingkungan internal dan eksternal.
1.3 Dasar/Dokumen yang Digunakan
Data dan informasi yang berkaitan dengan penyusunan Renstra LPM adalah:
1.
Permendikbud No 50 tahun 2014 mengenai Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi2.
Permenristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar Pendidikan NasionalBAB 2
LANDASAN PENGEMBANGAN
LEMBAGA PENJAMINAN MUTU
2.1Gambaran Umum Itenas dan LPM
Institut Teknologi Nasional (Itenas) merupakan institusi pendidikan tinggi yang berbasis ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang terletak di pusat Kota Bandung. Itenas didukung oleh sumber daya yang berkualitas, yakni staf akademik yang memiliki reputasi nasional dan internasional, seluruh program studi yang terakreditasi, serta fasilitas lengkap yang meliputi fasilitas pembelajaran, olah raga, kesehatan, keagamaan, dan perbankan. Pada perkembangannya, Itenas telah mengalami peningkatan mutu dalam bidang akademik maupun nonakademik yang signifikan. Hal ini merupakan wujud nyata dari moto Itenas, yaitu “Itenas Unggul dan Mandiri”. Keberlanjutan peningkatan mutu Itenas dapat terlaksana dengan adanya perencanaan strategis untuk setiap kegiatan. Perencanaan tersebut dituangkan dalam Rencana Strategis Itenas yang disusun berdasarkan visi, misi, dan Rencana Induk Pengembangan (RIP) Itenas 2014-2030.
Visi Itenas 2020 adalah sebagai berikut:
Misi yang akan dilaksanakan oleh Itenas untuk mencapai visi Itenas 2020 adalah:
1. Membangun karakter bangsa melalui penyelenggaraan kegiatan Tridarma Perguruan Tinggi yang berkualitas.
2. Menghasilkan lulusan yang unggul dalam kecerdasan intelektual serta memiliki integritas dan moral yang tinggi.
3. Menghasilkan karya ilmiah dan karya inovatif yang bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat.
4. Mengembangkan infrastruktur dan sistem manajemen yang berbasis sains dan teknologi untuk menumbuhkan suasana akademik yang kondusif.
Visi LPM Itenas
Menjadi lembaga penjaminan mutu yang profesional, akuntabel dan selalu relevan dengan tuntutan perkembangan dunia pendidikan dan mampu membawa Itenas berperan aktif dalam pembangunan berkelanjutan di lingkup nasional, berlandaskan nilai nilai integritas, kualitas, dan inovasi yang tinggi
Misi LPM
- Mengembangkan dokumen Sistem Penjaminan Mutu Internal yang relevan dengan tuntutan nasional secara konsisten dan berkesinambungan
2.2Analisis Kondisi LPM
2.2.1. Struktur Organisasi Lembaga Penjaminan Mutu (LPM)
Permendikbud No. 50 tahun 2014 pasal 11 ayat 3 menyatakan bahwa perguruan tinggi mempunyai tugas dan wewenang membentuk unit penjaminan mutu atau mengintegrasikan SPMI pada manajemen perguruan tinggi. Berdasarkan hal ini ditetapkan Keputusan YPDS Nomor 011/Kpts/YPDS/II/2016 tentang Statuta Institut Teknologi Nasional Tahun 2016 pasal 87 yang menyatakan bahwa Lembaga Penjaminan Mutu, selanjutnya disingkat LPM adalah pelaksana penjaminan mutu di institut.
LPM dipimpin oleh LPM yang bertanggung jawab kepada Rektor. Dalam pelaksanaan tugas sehari-hari, Kepala LPM dibantu oleh 2 Wakil Kepala LPM yang bertanggung jawab kepada Kepala LPM, yaitu Wakil Kepala LPM Bidang Pengembangan Standar Mutu Wakil Kepala LPM Bidang Pengawasan Internal. Selain itu Kepala LPM dibantu secara fungsional oleh peer group, auditor, dan Satuan Pengawas Internal. Peer group adalah wakil dari jurusan yang membantu pelaksanan SPMI di level institut dan jurusan.
2.2.2. Evaluasi Kondisi LPM
pengampu, prosedur-prosedur yang berjalan dengan baik, kuesioner pembelajaran, untuk kemudian melakukan perbaikan berkelanjutan.
Beberapa kegiatan yang rutin telah dilakukan adalah :
1.Monitoring dan Evaluasi Reakreditasi Prodi
Kegiatan ini dilakukan untuk membantu program studi dalam persiapan reakreditasi. Kegiatan ini telah berlangsung sejak tahun 2014 dengan kegiatan pendampingan untuk Teknik Informatika, Desain Produk, Perencanaan Wilayah dan Kota, Teknik Sipil, Teknik Industri. Hasil reakreditasi adalah Teknik Informatika, Desain Produk, dan Perencanaan Wilayah Kota, dan Teknik Sipil adalah B, sedangkan Teknik Industri masih menunggu hasil dari BAN PT. Hasil ini masih belum mencapai target yang telah direncanakan sesuai Renstra.
2.Pengembangan Standar
Kegiatan SPMI dimulai dengan ketersediaan dokumen SPMI. Saat ini telah tersedia 24 standar SPMI yang mengacu pada Permendiknas No 49 tahun 2014. Standar yang dibuat masih perlu dilakukan revisi sehingga bisa lebih mudah dipahami dan diimplementasikan oleh semua unit kerja. Saat ini telah dibuat Panduan Penyusunan Dokumen SPMI Itenas yang dijadikan acuan dalam penyusunan dokumen SPMI lainnya (manual, standar dan formulir). Dokumen SPMI perlu dilengkapi minimal 24 standar sesuai dengan Permenristekdikti No 44 tahun 2015 dengan nara sumber dari Statuta dan berbagai SK Rektor
3.Perbaikan Prosedur dan Instruksi Kerja bagi Unit
Instruksi Kerja dalam pelaksanaan suatu kegiatan. SOP/Prosedur dan Instruksi Kerja harus diberi nomor identitas atau label, yang berfungsi untuk mengendalikan dokumen dan referensi. Penomoran Dokumen SPMI adalah pemberian nomor dokumen untuk keperluan klasifikasi dokumen SPMI sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Itenas
4.Sosialisasi Dokumen Sistem Penjaminan Mutu Internal
Agar pengembangan budaya mutu di Itenas berjalan dengan baik, maka LPM perlu secara berkala menyampaikan hasil kegiatan yang telah dilakukan. Informasi disampaikan kepada pihak internal maupun eksternal. Dengan memberikan informasi tersebut kepada civitas academica Itenas dan pihak eksternal , maka sosialisasi perubahan budaya mutu dapat disebar luaskan kepad semua pihak yang berkepentingan.
5.Audit Internal
Audit Internal di Itenas telah dilakukan pada kegiatan akademik, sarana prasarana, dan keuangan. Hasil audit disampaikan pada Rapat Tinjauan Manajemen untuk merencanakan tindak lanjut terhadap permasalahan yang ada dan juga melihat ketercapaian atas kegiatan pada tahun sebelumnya. Audit keuangan dilakukan terhadap keterserapan dana dan pelaksanaan kegiatan yang sebelumnya direncanakan dalam RKA. Audit sarana prasarana perlu dikaji kembali proses auditnya agar bisa lebih baik dari proses audit sebelumnya. Kegiatan audit perlu dilakukan pada setiap unit yang ada di Itenas.
6.Evaluasi pembelajaran oleh mahasiswa (Quesioner)
mata kuliah. Hasil kuesioner akan diproses dan hasilnya dikembalikan ke jurusan. Diharapkan hasil evaluasi dari mahasiswa ini dapat menjadi masukan bagi dosen untuk memperbaiki kinerjanya guna meningkatkan mutu pembelajaran.
7.Program Q-day
Budaya mutu harus dipupuk dan dikembangkan dengan melibatkan seluruh civitas academica Itenas. Salah satu cara adalah mengadakan perlombaan yang melibatkan seluruh academica dalam mempraktekkan budaya mutu dalam lingkup kegiatan masing-masing, dan memberi penghargaan kepada mahasiswa, karyawan dan unit kerja yang menunjukkan prestasi dalam kegiatan penjaminan mutu.
8.Lokakarya perbaikan proses pembelajaran Berdasarkan Hasil Audit
Setelah kegiatan audit semesteran LPM akan menyampaikan hasil audit kepada pimpinan dan pihak fakultas, untuk selanjutnya merencanakan kegiatan yang perlu dilakukan untuk memperbaiki hasil dari audit yang masih kurang. Kegiatan lokakarya perbaikan proses pembelajaran perlu melibatkan pimpinan terkait sehingga perbaikan dapat dilakukan secara berkelanjutan.
9.Pelatihan dan Penyegaran Peer group
Staf penjaminan mutu Jurusan/peer group bertugas melaksanakan penjaminan mutu di jurusan dan kelompok pemikir untuk pengembangan penjaminan mutu Itenas. Penyegaran ini juga dapat mengakrabkan anggota per group baru dan yang lama. Kegiatan yang direncanakan adalah penyusunan dokumen SPMI di prodi masing masing.
Renstra LPM merupakan penjabaran dari penjabaran visi misi LPM yang diturunkan dari visi misi ITENAS. Selanjutnya penjabaran tersebut dianalisa berdasarkan situasi kekuatan dan kelemahan internal yang diasarkan evaluasi diri serta kekuatan dan ancaman yang ada dalam lingkungan eksternal.
Berdasarkan analisis SWOT dapat diidentifikasi pemalahan atau isu strategis pada level internal yang selanjutnya ditentukan alternatif pemecahan permasalahannya dalam bentuk strategi perencanaan, pengembangan dan model sistem penjaminan mutu yang dipilih.
2.3.1. Analisis Lingkungan Internal
A. Kekuatan
- LPM sudah menetapkan Visi, Misi, Sasaran dan Tujuan yang sejalan & mendukung Renstra Itenas
- Telah mempunyai struktur organisasi dan deskripsi kerja yang jelas
- Adanya dukungan penuh dari Yayasan dan Rektorat dalam pengem-bangan mutu
- Mempunyai staf yang telah tersertifikasi menja-di fasilitasor SPMI wilayah
- Telah dilakukan Audit internal terhadap proses pembelajaran serta audit RKA secara rutin
- Terdapat peergroup yang merupakan wakil dari jurusan /prodi yang bisa menjadi media informasi timbal balik dengan LPM
- Terdapat auditor internal yang dianggap memiliki kompetensi sebagai auditor
- Terdapat tim SPI yang telah mengikuti pelatihan mengenai audit keuangan
- Ketersediaan Buku Panduan Penyusunan Dokumen SPMI - Kegiatan audt internal sudah rutin dilakukan untuk proses
pembelajaran, sarana prasarana, dan keuangan
B. Kelemahan
- Kegiatan audit internal belum dilakukan pada semua unit kerja.
- Masih kurangnya perangkat dan panduan pelaksanaan penjaminan mutu
- Keterbatasan SDM yang kompeten tentang SPMI, termasuk misalnya tenaga auditor internal
- Masih kurangnya keterlibatan seluruh civitas academica dalam pengembangan mutu
- Beberapa auditor yang sudah tidak aktif.
- Masih kurangnya perangkat dan panduan pelaksanaan penjaminan mutu
- Keterbatasan SDM yang kompeten tentang SPMI, termasuk misalnya tenaga auditor internal
- Masih kurangnya keterlibatan seluruh civitas academica dalam pengembangan mutu
- Kegiatan audit mutu internal belum mencakup semua unit kerja
- Ada unit kerja yang belum mempunyai prosedur atau formulir yang jelas
- Penomoran dokumen masih berbeda antar unit
2.3.2. Analisis Lingkungan Eksternal
A. Peluang
- Dikti selalu mengembangkan ketentuan tentang
penjaminan mutu perguruan tinggi dan
mensosialisasikannya pada semua perguruan tinggi
- Tersedianya bantuan dana dari pemerintah mengenai sistem penjaminan mutu internal
- Banyaknya perguruan tinggi yang telah menimplementa-sikan SPMPT secara konsisten
- Antar instansi pembina ada perbedaan persepsi
- Peraturan pemerintah yang mewajibkan PT untuk menerapkan SPMI secara utuh dan berkelanjutan
Ancaman
- Perubahan aturan yang cenderung cepat
- BA2. Antar instansi pembina sering tidak konsisten - BA3. Tuntutan mutu penyelenggaraan PT semakin
meningkat
BAB 3
GARIS BESAR RENSTRA
LEMBAGA PENJAMINAN MUTU
6.1 Visi dan Misi LPM
Kegiatan SPMI di Itenas mencakup semua kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat beserta sumber daya yang digunakannya untuk mencapai Standar Nasional Pendidikan Tinggi. Semua kegiatan harus mempunyai acuan yang jelas dengan ketersediaan standar, manual, dan formulir. Pelaksanaan standar perlu dievaluasi ketercapaiannya sesuai dengan indikator yang ditetapkan dalam renstra ITENAS.
Visi dan misi LPM harus sejalan dan mendukung Renstra Itenas tahun 2016 – 2020, sehingga visi LPM tahun 2020 adalah:
di lingkup nasional, berlandaskan nilai nilai integritas, kualitas, dan inovasi yang tinggi
Untuk mendukung visi perlu dirumuskan misi LPM, sehingga diperoleh panduan tentang apa yang harus dilaksanakan. Dengan misi ini semua pihak atau komponen yang berkepentingan dapat mengenal, mengetahui serta berperan untuk mencapainya. Sebagai bagian suatu lembaga yang dibentuk untuk mendukung keberhasilan Itenas, maka misi yang disusun harus sejalan dan mendukung misi yang ditetapkan dalam Renstra Itenas tahun 2016 - 2020. Misi LPM tahun 2020 adalah:
1. Mengembangkan dokumen Sistem Penjaminan Mutu Internal yang relevan dengan tuntutan nasional secara konsisten dan berkesinambungan
1. Mendorong terwujudnya Sistem Penjaminan Mutu Internal sebagai budaya pada setiap aras di Itenas
6.2 Tujuan dan Sasaran
internal dan eksternal serta dikembangkan untuk menjawab isu– isu strategis.
Sasaran adalah penjabaran dari tujuan, yaitu sesuatu yang akan dicapai melalui tindakan berupa kebijakan alokasi sumber daya, program dan kegiatan.Penetapan tujuan dan sasaran LPM pada umumnya didasarkan kepada faktor-faktor kunci keberhasilan yang dilakukan setelah penetapan visi dan misi.
Berikut ini merupakan pernyataan tujuan Itenas, yaitu:
1. Menghasilkan lulusan yang berwawasan luas, beretika, dan berkemampuan melestarikan makna budaya nasional dalam menjawab kebutuhan bangsa dan negara.
2. Menghasilkan karya ilmiah, seni, budaya untuk kesejahteraan masyarakat.
3. Mengembangkan potensi institut untuk menunjang pembangunan nasional.
Tujuan LPM mendukung tujuan Itenas secara keseluruhan sesuai dengan fungsinya. Rumusan tujuan dan sasaran LPM diturunkan dari masing–masing misi yang ditetapkan sebelumnya dengan penjabaran sebagai berikut :
Misi 1: Mengembangkan dokumen Sistem Penjaminan Mutu Internal yang relevan dengan tuntutan nasional dan global dengan konsisten dan berkesinambungan
Tujuan pertama yang akan dicapai adalah menjamin mutu pelaksanaan kegiatan tridharma pendidikan dan sumber daya pendukungnya
Sasarannya adalah ketersediaan dokumen SPMI Indikator sasaran yaitu :
a. Ketersediaan dokumen kebijakan SPMI b. Jumlah dokumen standar SPMI
Tujuan kedua yang akan dicapai adalah Ketersediaan perangkat dan panduan (SOP/instruksi kerja)
Sasarannya adalah Ketersediaan perangkat dan panduan (SOP/instruksi kerja)
a. Jumlah unit kerja yang mempunyai prosedur/SOP yang sesuai dengan standar LPM
b. Jumlah unit kerja yang mempunyai instruksi kerja yang sesuai dengan standar LPM
Misi 2 : Mendorong terwujudnya Sistem Penjaminan Mutu Internal sebagai budaya pada setiap aras di Itenas
Tujuan pertama yang akan dicapai adalah peningkatan mutu yang sesuai dengan visi dan misi Itenas serta standar nasional
Sasaran adalah meningkatnya pemahaman unit kerja terhadap pelaksanaan kegiatan audit internal dan audit eksternal.
Indikator sasaran yaitu
a. Kegiatan sosialisasi yang dilakukan rutin oleh LPM b. Mengikutksertakan anggota LPM untuk kegiatan SPMI c. Peringkat Akreditasi Institut
d. Jumlah Program studi yang terakreditasi A
Tujuan kedua terlaksananya kegiatan evaluasi dan pengendalian Sistem Penjaminan Mutu Internal dan Eksternal
Sasarannya adalah terimplementasinya program audit internal pada semua unit kerja
Indikator sasaran yaitu
b. Jumlah audit internal yang dilakukan pada unit kerja di Itenas
BAB 4
SASARAN, PROGRAM STRATEGIS
& INDIKATOR KINERJA
10.1 Sasaran dan Program Strategis
Untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan diperlukan suatu strategi, yang selanjutnya dijabarkan dalam kebijakan, program dan kegiatan. Kebijakan adalah pedoman pelaksanaan tertentu untuk mempertajam makna dari strategi dan menjadi pedoman bagi keputusan - keputusan yang mendukung strategi. Dari strategi ditetapkan kegiatan-kegiatan yang dapat merealisasikan yang yang direncanakan.
Strategi dan kebijakan LPM Itenas ditetapkan dengan bantuan Analisis SWOT. SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats). Keempat faktor tersebut yang membentuk akronim SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, dan threats). Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut.
Tabel V.1. Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, dan Strategi
VISI MISI TUJUAN SASARAN STRATEGI
10.2 Sasaran, Stategi dan Indikator Pencapaian
Strategi pencapaian pada sasaran yang tercantum dalam sasaran LPM 2016-2020 diuraikan pula indikator capaian sasaran yang tercantum dalam Tabel IV.2
Tabel V.2. Sasaran, Strategi dan Indikator Pencapaian
Sasaran, Strategi, dan Indikator
Ketercapaian Baseline 2016 Pencapaian/Pelaksanaan2017 2018 2019 2020
SASARAN 1. KETERSEDIAAN DOKUMEN SPMI
Strategi : Mengembangkan dan melengkapi dokumen SPMI S.1.1 Ketersediaan dokumen kebijakan
SPMI na ada ada ada ada ada
S.1.2 Jumlah dokumen standar SPMI 8 24 30 35 40 45 S.1.3 Jumlah dokumen manual SPMI 2 10 24 30 35 40 S.1.4 Jumlah formulir manual SPMI 2 10 24 30 35 40
SASARAN 2. KETERSEDIAAN PERANGKAT DAN PANDUAN (SOP/INSTRUKSI KERJA)
Strategi : Mengembangkan dan memperbaharui perangkat dan panduan (Prosedur/SOP, Instruksi Kerja)
S.2.1 Jumlah unit kerja yang
mempunyai prosedur/SOP yang sesuai dengan standar LPM
2 2 4 6 8 10
S.2.2 Jumlah unit kerja yang
mempunyai instruksi kerja yang sesuai dengan standar LPM
2 2 4 6 8 10
SASARAN 3. MENINGKATNYA PEMAHAMAN UNIT KERJA TERHADAP PELAKSANAAN KEGIATAN AUDIT INTERNAL DAN AUDIT EKSTERNAL
Strategi : Melaksanakan sosialisasi secara rutin kepada unit kerja S.3.1 Kegiatan sosialisasi yang
dilakukan rutin oleh LPM 5 6 6 8 8 8 S.3.2 Mengikutksertakan anggota LPM
untuk kegiatan SPMI 1 2 2 3 3 3
S.3.3 Peringkat Akreditasi Institut na na B B B B S.3.4 Jumlah Program studi yang
terakreditasi A 2 2 4 5 6 6
SASARAN 4. TERIMPLEMENTASINYA PROGRAM AUDIT INTERNAL PADA SEMUA UNIT KERJA
Strategi : Melakukan audit internal secara menyeluruh
S.4.1 Jumlah unit yang mempunyai standar assesmen 2 2 6 10 10 10
S.4.2
Jumlah audit internal yang dilakukan pada unit kerja di
Itenas 2 2 6 10 10 10
10.3 Pelaksanaan dan Monev Renstra
Kegiatan penyelenggaraan pelaksanaan program LPM membutuhkan kegiatan monitoring dan evaluasi sebagai alat pengendalian mulai dari kegiatan penetapan, pelaksanaan, evaluasi, pengendalian dan, peningkatan. Kegiatan monitoring dan evaluasi membutuhkan suatu aturan, ukuran, dan kriteria sebagai indikator keberhasilan suatu kegiatan.
Fungsi kegiatan monev adalah:
1. Melihat kesesuaian kegiatan yang terlaksana dengan kegiatan yang direncanakan
2. Memberikan masukan penyelesaian masalah agar kualitas hasil capaian meningkat
3. Memberikan masukan mengenai kelemahan yang ada di LPM bukan mencari kesalahan
4. Menjaga pelaksana program agar tetap berada pada koridor yang sesuai dengan perencanaan
BAB 5
STRATEGI, PROGRAM & INDIKATOR
KEBERHASILAN
5.1 Strategi dan Kebijakan
Untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan diperlukan suatu strategi, yang selanjutnya dijabarkan dalam kebijakan, program dan kegiatan. Kebijakan adalah pedoman pelaksanaan tertentu untuk mempertajam makna dari strategi dan menjadi pedoman bagi keputusan - keputusan yang mendukung strategi. Dari strategi ditetapkan kegiatan-kegiatan yang dapat merealisasikan yang yang direncanakan.
Strategi dan kebijakan LPM Itenas ditetapkan dengan bantuan Analisis SWOT. SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats). Keempat faktor tersebut yang membentuk akronim SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, dan threats). Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut.
Strategi, dan kebijakan yang telah duturunkan dalam analisa SWOT tercantum dalam Tabel V-1.
Tabel V. 1 Mutu Internal di Institut, dalam rangka pencapaian standar sesuai falsafah, visi, misi, dan tujuan pendidikan Institut serta ketentuan yang ditetapkan oleh
pemerintah
Percepatan pengembangan sistem penjaminan mutu dengan
meningkatkan keterlibatan dan tanggungjawab setiap unit kerja yang ada
Aktif melakukan koordinasi yang intensif dengan Dikti, Perguruan Tinggi dan lembaga lainnya untuk pengembangan dokumen SPMI
Berperan aktif dalam tim penjaminan mutu yang
dikoordinasikan oleh Dikti maupun kopertis Wilayah IV
Mendorong keterlibatan seluruh civitas academica untuk terlibat langsung dalam pengembangan dokumen SPMI sehingga tercipta rasa tanggungjawab bersama
Seluruh civitas academica harus mempunyai kesadaran yang tinggi pentingnya jaminan mutu
2 Tersedinya perangkat dan
panduan pelaksanaan penjaminan mutu
Mengembangkan perangkat dan panduan pelaksanaan penjaminan mutu yang mudah dipahami
Pembuatan panduan dilakukan secara bertahap berdasarkan skala prioritas
3 Terimplementasikannya
sistem penjaminan mutu Mendorong dan mendukung peran serta aktif sivitas akademika untuk menciptakan budaya mutu
Budaya mutu akan diterapkan pada civitas academica
Mengembangkan kondisi yang kondunsif agar terbentuk kesadaran pentingnya mutu
NO. SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN Meningkatkan sumber daya LPM Itenas
serta stakeholder terkait dengan penerapan mutu
Menambah auditor yang mempunyai sertifikat
Melaksanakan sosialisasi secara rutin kepada unit-unit dan individu untuk memberikan pemahaman pentingnya keterlibatan semua unit dan individu dalam penjaminan mutu, dan akhirnya meningkatkan sistem mutu di sumua unit
Pelatihan dan sosialisasi akan diadakan pada setiap unit dan individu
Reward dan punishment adalah penghargaan dan hukuman dalam penerapan mutu
Pengembangan penghargaan (reward) berbasis kinerja dan mutu
4 Terimplementasikan program
audit internal dan eksternal Melakukan audit mutu internal secara menyeluruh, bertahap, konsisten dan berkesinambungan.
Membuat sistem audit internal yang mudah untuk dilaksanakan sehingga audit dapat dilakukan secara menyeluruh, konsisten dan berkesinambungan
NO. SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN Melaksanakan program pengawasan
(pemantauan dan evaluasi) serta memberikan saran perbaikan sebagai tindakan penyempurnaan atau
peningkatan mutu yang berkelanjutan
Membuat teknologi sistem
informasi untuk pemantauan dan evaluasi
` Melibatkan mahasiswa dan masyarakat
dalam pengendalian mutu dari semua bidang
Hasil evaluasi pembelajaran oleh mahasiswa (Quesioner) akan ditindaklanjuti dengan perbaikan-perbaikan
Pengembangan jejaring dengan stakeholder internal dan eksternal
5 Menigkatnya jurusan yang
mendapatkan akreditasi A BAN PT
Memfasilitasi setiap jurusan dalam
mempersiapkan diri untuk melaksanakan akreditasi BAN PT.
Melakukan monitoring dan evaluasi reakreditasi prodi dilakukan
secara terencana dengan waktu yang cukup
Melakukan pertukaran pengalaman di internal maupun eksternal dalam proses akreditasi
5.2 Indikator Renstra LPM (2016 – 2020)
Berikut ini disampaikan target dari sasaran jangka menengah yaitu lima tahun kedepan, sebagaimana tabel berikut ini.
Tabel V.2
Target Kinerja Sasaran Jangka Menengah
NO
sudah ditetapkan (buah) 24 30 35 40 45 Tersedianya manual SPMI
ditetapkan(buah) 10 20 20 20 20 Jumlah standar SOP
pelaksanaan kegiatan
yang ditetapkan (buah) 10 20 20 20 20 3 Terimplementasika
n-nya sistem penjaminan mutu
Jumlah unit yang telah
menerapkan SPMI 2 6 10 10 10 Jumlah lulusan pelatihan
Jumlah init kerja yang mempunyai standar
assesmen 2 6 10 10 10