• Tidak ada hasil yang ditemukan

EKSPRESI KELAMIN PADA MAKHLUK HIDUP PROK (2)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "EKSPRESI KELAMIN PADA MAKHLUK HIDUP PROK (2)"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

OLEH

KELOMPOK I

EKSPRESI KELAMIN PADA

(2)
(3)

ekspresi kelamin pada makhluk hidup

masih sangat terbatas dan itupun terpencar pada contoh-contoh yang berbeda-beda.

kajian genetik ekspresi kelamin pada

(4)
(5)

SIKLUS SEL PADA ORGANISME PROKARYOTIK – AMITOSIS

Merupakan pembelahan biner → pembelahan

langsung dari satu sel menjadi dua sel tanpa melalui fase-fase & tidak ada kondensasi DNA

Terdiri atas tahap-tahap :

melekatnya kromosom sirkuler pada suatu titik → berreplikasi (agar setiap sel anak harus

memperoleh seperangkat informasi genetik yang identik) → 2 kromosom sirkuler yang saling bersisian dan masing-masing melekat pada satu titik di membran ;

(6)
(7)

saat sel memanjang maka titik-titik perlekatan ini akan bergerak ke ujung-ujung sel yang

berlawanan dengan kromosom sirkuler yang diikatnya ;

terbentuk sekat di bagian tengah sel → terbelah menjadi 2 sel anak, dengan kromosom yang

lengkap ;

ribosom dan struktur sel lain yang telah

(8)

Pembelahan sel pada Prokaryotik. (a) Bakteri seperti E. coli akan berrepro-duksi melalui pembelahan biner dimana DNAnya akan mengganda dan sel terbelah menjadi 2. (b). Tahapan-tahapan pada pembelahan biner yang melibatkan replikasi DNA (1-3),

(9)
(10)
(11)

a. Escherichia coli Jantan (F)

E. coli dinyatakan berkelamin jantan apabila dalam sel itu terkandung faktor (F+) berupa badan

terpisah dari kromosom utama. Sel berkelamin jantan itu disebut sebagai F+. Sel E. coli

dinyatakan berkelamin betina (F-) jika dalam sel

itu tidak terkandung faktor F. Sel berkelamin jantan (F+) mampu mentransfer gen-gen ke dalam

sel-sel berkelamin betina (F-). Gen-gen transfer

(12)

b. Escherichia coli Berkelamin Jantan (Hfr)

Faktor F pada sel E. coli dapat juga berintegrasi ke dalam kromosom utama sel. Proses integrasi itu berlangsung melalui peristiwa pindah silang. Sel-sel E. coli

berkelamin jantan (F+) yang faktor F nya

terintegrasi ke dalam kromosom utama sel akan berubah menjadi sel Hfr (high frequency recombination).

Sel-sel Hfr tetap berkelamin jantan, demikian pula tetap membentuk pilus konjugasi dan tetap dapat berfusi dengan sel berkelamin betina (F-) yang memungkinkan

(13)

Watson dkk. (1987) menyatakan bahwa jika sebuah sel Hfr berdekatan dengan sebuah sel (F-) terjadilah replikasi DNA yang terinduksi oleh

konjugasi. Karena ujung pengarah faktor F berdekatan dengan kromosom utama akan terjadi juga transfer materi genetik kromosom utama. Dinyatakan pula bahwa karena terjadi replikasi DNA, transfer materi genetik itu merupakan proses panjang yang membutuhkan waktu sekitar 100 menit pada suhu 370 C,

(14)

Sekian

dan

Referensi

Dokumen terkait

Jika sel telur yang mengandung kromosom kelamin X bertemu dengan sel sperma yang mengandung kromosom kelamin Y maka akan menghasilkan anak (keturunan) dengan jenis

Misal: Protozoa yang mempunyai ukuran sangat kecil, satu sel, hidup di air atau parasit pada makhluk lain, berkembangbiak membelah diri.. Berdasarkan alat geraknya hewan bersel

Tingkat organisasi makhluk hidup sesuai dengan tujuan ekologi dimulai dari unit yang paling kecil adalah individu yaitu makhluk tunggal suatu organism, namun tidak

Rekayasa genetika merupakan bioteknologi yang menerapkan perubahan sifat suatu makhluk hidup, misalnya perubahan sifat dari padi pada jagung.. Hasil Fermentasi Tape Tempe Oncom

Bunga sempurna adalah bunga yang memiliki benang sari (alat kelamin jantan bunga) dan putik (alat kelamin betina).. Bunga tidak sempurna adalah bunga yang hanya

Begitu pula yang dinyatakan oleh Strickberger (1985) bahwa hadirnya gen letal pada kromosom X juga akan mempengaruhi jenis kelamin, dimana dari persilangan antara betina

KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP Klasifikasi merupakan suatu cara yang sistematis dalam mempelajari obyek dengan melihat persamaan dan perbedaan ciri-ciri makhluk hidup Ilmu yang

KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP Klasifikasi merupakan suatu cara yang sistematis dalam mempelajari obyek dengan melihat persamaan dan perbedaan ciri-ciri makhluk hidup Ilmu yang