• Tidak ada hasil yang ditemukan

manajemen kurikulum pendidikan islam.pdf (5)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "manajemen kurikulum pendidikan islam.pdf (5)"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah

“MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM”

Dosen pembimbing :

DR. Afiful Ikhwan, M.Pd.I

Oleh :

Ulfi Lailatul Azizah : (2015470544)

PAI – SMT 4

KAMPUS UNIT CAMPURDARAT

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MUHAMMADIYAH (STAIM)

TULUNGAGUNG

(2)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan Rahmat, Taufik dan Hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini yang berjudul “Manajemen Kurikulum pada Lembaga Pendidikan Islam” dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.

Shalawat dan salam tak lupa kita panjatkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabat-sahabatnya yang telah memperjuangkan Agama Islam hingga sampai kepada kita.

Adapun sesudah itu, kami menyadari bahwa mulai dari perencanaan sampai penyusunan makalah ini, kami telah banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak.Oleh karena itu dengan segala hormat kami sampaikan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:

1. Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Muhammadiyah (STAIM) Tulungagung Bapak Nurul Amin M.Ag

2. Dosen pengampu yang telah memberikan bimbingan dalam penyusunan makalah ini Bapak DR. Afiful Ikhwan, M.Pd.I

3. Teman – teman dan seluruh pihak yang ikut berpartisipasi dalam penyelesaian makalah.

Atas bimbingan, petunjuk dan dorongan tersebut kami hanya dapat berdo‟a dan memohon kepada Allah SWT semoga amal dan jerih payah mereka menjadi amal soleh di mata Allah SWT Amin.

Dan dalam penyusunan makalah ini kami sadar bahwa masih banyak kekurangan dan kekeliruan, maka dari itu kami mengharapkan kritikan positif, sehingga bisa diperbaiki seperlunya.

Akhirnya semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam administrasi pendidikan Amin Yaa Robbal „Alamin.

(3)

DAFTAR ISI

Halaman Judul ……… i Kata Pengantar ……… ii

Daftar Isi ……….... iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ………... 1

B. Rumusan Masalah ……….... 2

C. Tujuan Masalah ………... 2

BAB II PEMBAHASAN

MANAJEMEN KURIKULUM pada LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM

1. Pengertian manajemen kurikulum pada lembaga penddikan islam... 3 2. Konsep kurikulum lembaga pendidikan islam... 4 3. Dasar kurikulum pendidikan islam……….……… 10 4. Materi pokok dalam kurikulum pendidikan islam.. 11

BAB III PENUTUP

Kesimpulan ……….... 14

(4)

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kurikulum memiliki esensi berupa program dalam mencapai tujuan pendidikan. Sebagai sebuah rencana, kurikulum mempunyai peran sentral dalam menunjang keberhasilan sebuah pendidikan, terutama pendidikan Islam yang bertujuan membentuk akhlakul karimah, maka kurikulum yang direncanakan serta dikembangkan haruslah benar-benar memenuhi kriteria-kriteria yang memungkinkan tercapainya tujuan pendidikan Islam.

Antara tujuan pendidikan Islam dengan program (kurikulum) merupakan kesatuan yang tidak bisa dipisahkan, hal ini disebabkan karena suatu tujuan yang hendak dicapai haruslah terlukiskan di dalam program (kurikulum), bahkan program itulah yang akan mencerminkan arah dan tujuan yang diinginkan dalam proses kependidikan.

Kurikulum menjadi landasan berpijak suatu lembaga pendidikan untuk melangkah lebih jauh mengembangkan ciri khas suatu lembaga penididikan dengan corak dan warna yang berbeda tergantung latar belakang lembaga tersebut. apabila suatu lembaga pendidikan bernafaskan Islam maka dapat dipastikan kurikulum yang dibentuk juga akan terkontaminasi bahkan sengaja memasukkan muatan-muatan agama sebagai konsekuansi dari ke khasan suatu lembaga.

(5)

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian manajemen kurikulum di lembaga pendidikan islam ? 2. Bagaimana Konsep kurikulum lembaga pendidikan islam ?

3. Apa saja dasar-dasar kurikulum pendidikan islam ? 4. Apa materi pokok dalam kurikulum pendidikan islam ?

C. Tujuan Masalah

1. Untuk mengetahui pengertian manajemen kurikulum di lembaga pendidikan islam

2. Untuk mengetahui konsep kurikulum lembaga pendidikan islam 3. Untuk mengetahui dasar-dasar kurikulum pendidikan islam

(6)

PEMBAHASAN

A. Pengertian Manajemen Kurikulum pada Lembaga Pendidikan Islam

Manajemen adalah proses penggunaan sumber daya secara efektif untuk

mencapai sasaran, pimpinan yang bertanggung jawab atas jalannya perusahaan

dan organisasi.1 Menurut Hasibuan, manajemen sebagai ilmu dan seni

mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efesien untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Menurut Stoner, manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, memimpin dan mengawasi pekerjaan organisasi dan untuk menggunakan sumber daya organisasi yang tesedia untuk mencapai tujuan organisasi yang dinyatakan dengan jelas.

Sedangkan menurut George R Terry mendefinisikan manajemen adalah suatu proses yang khas yang terdiri dari tindakan-tindakan, perecanaan, pengorganisasian, penggiatan dan pengawasan yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya. Dan Luther Gulick mengatakan bahwa manajemen adalah sebagai suatu bidang ilmu pengetahuan yang berusaha secara sistematis untuk memahami mengapa dan bagaimana manusia bekerjasama untuk mencapai tujuan dan membuat ini lebih bermanfaat bagi kemanusiaan.2

Istilah kurikulum memiliki berbagai tafsiran yang dirumuskan oleh para pakar dalam bidang pengembangan kurikulum sejak dahulu sampai sekarang. Istilah kurikulum berasal dari Bahasa latin, yakni curir yang artinya pelari, dan curere yang artinya tempat terpacu. Jadi Curriculum

dapat diartikan jarak yang harus ditempuh oleh pelari. Dari makna yang berdasarkan rumusan tersebut, Kurikulum dalam pendidikan diartikan

1Kamisa, “Kamus Lengkap Bahasa Indonesia”, (Surabaya: Kartika, 1997), hal.358. 2 Fitri Oviyanti, dkk. “

Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran”. (Palembang: Noer

(7)

sebagai sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh dan diselesaikan anak didik untuk memperoleh ijazah.3

Sedangkan lembaga pendidikan Islam adalah suatu wadah, atau tempat berlangsungnya proses pendidikan Islam, lembaga pendidikan itu mengandung konkrit berupa sarana dan prasarana dan juga pengertian yang abstrak.

Dan pendidikan islam adalah pendidikan yang didasarkan pada nilai-nilai ajaran islam sebagaimana yang tercantum dalam Al-Qur‟an dan Al-Hadis serta dalam pemikiran para ulama dalam praktik sejarah umat islam.4

Jika diaplikasikan dalam kurikulum lembaga pendidikan Islam, maka kurikulum berfungsi sebagai pedoman yang digunakan oleh pendidik untuk membimbing peserta didiknya ke arah tujuan tertinggi pendidikan Islam, melalui akumulasi sejumlah pengetahuan, keterampilan dan sikap. Dalam hal ini proses pendidikan Islam bukanlah suatu proses yang dapat dilakukan secara serampangan, tetapi hendaknya mengacu kepada konseptualisasi manusia paripurna (insan kamil) yang strateginya telah tersusun secara sistematis dalam kurikulum pendidikan Islam.5

Jadi, manajemen kurikulum pendidikan islam dapat disimpulkan sebagai proses penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran dalam mengelola sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh dan diselesaikan anak didik untuk memperoleh ijazah dengan nuansa yang didasarkan pada nilai-nilai ajaran islam sebagaimana yang tercantm dalam Al-Qur‟an dan Al-Hadis serta dalam pemikiran para ulama dalam praktik sejarah umat islam.

B. Konsep Kurikulum Lembaga Pendidikan Islam

Kurikulum di sekolah merupakan penentu utama kegiatan sekolah. Segala aktivitas siswa mengacu pada kurikulum yang ada. Berdasarkan hal

3Oemar Hamalik, “

Kurikulum dan Pembelajaran”, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), hal.16.

4

Abuddin Nata, “Manajemen Pendidikan Islam: Mengatasi Kelemahan Pendidikan Islam

di Indonesia”, (Jakarta: Kencana Prenda Media Group, 2012), hal.179.

5H. Ramayulis, “

(8)

tersebut kurikulum harus tepat dirumuskan secara perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan evaluasi kurikulum tersebut. Program pendidikan/kurikuler tersebut, sekolah/ lembaga pendidikan berusaha mendorong siswa agar berkembang dan tumbuh secara tepat sesuai dengan tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Untuk menyusun kurikulum Nasional, tentu ada lembaga yang diberi tugas dan tanggung jawab untuk merancang atau mengembangkan kurikulum yang akan digunakan secara nasional.6

Dalam prakteknya, selama ini kurikulum dianggap sebagai penentu keberhasilan pendidikan, termasuk Pendidikan Islam. Karena itu, perhatian para guru, dosen, kepala sekolah atau madrasah, ketua, rektor, maupun praktisi pendidikan terkonsentrasi pada kurikulum. Padahal, kurikulum bukanlah penentu utama.masalah kesadaranlah yang menjadi problem yang paling besar. Yaitu lemahnya kesadaran untuk berprestasi, kesadaran untuk menghilangkan kebodohan, maupun kesadaran untuk berbuat yang terbaik. Dari segi pelakunya, kesadaran yang lemah itu terjadi pada semua pihak secara merata baik pada pemerintah, kepala madrasah atau sekolah, guru, siswa, maupun masyarakat. Pemerintah kurang menghargai guru, dan dosen, terutama bagi yang berstatus tidak tetap, padahal mereka merupakan ujung tombak pendidikan. Kepala sekolah/madrasah lebih memperhatikan urusan fisik sekolah atau madrasah daripada kualitas pembelajaran. Para guru hanya mengerjakan rutinitas mengajar dan hampir tidak pernah melakukan inovasi-inovasi. Sementara itu, masyarakat juga bersikap pragmatis dengan cenderung mengejar pendidikan yang cepat selesai, tugas ringan, dan cepat kerja tanpa mempertimbangkan efek negatifnya. Manajemen kurikulum mencakup kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian kurikulum. Perencanaan dan pengembangan kurikulum nasional pada umumnya telah dilakukan oleh Departemen Pendidikan Nasional pada tingkat pusat. Karena itu level madrasah yang paling penting adalah bagaimana merealisasikan dan menyesuaikan kurikulum tersebut dengan kegiatan pembelajaran. Di samping itu,

6

(9)

madrasah juga bertugas dan berwewenang untuk mengembangkan kurikulum muatan lokal sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan lingkungan setempat.

1. Ciri-ciri Kurikulum Pendidikan Islam

Ciri-ciri kurikulum pendidikan Islam yang tentunya memiliki perbedaan dengan kurikulum pendidikan pada umumnya. Secara umum ciri kurikulum pendidikan Islam merupakan cerminan nilai-nilai Islami yang diperoleh dari hasil pemikiran kefilsafatan dan diprektekkan dalam semua kegiatan kependidikan. Maka bisa dikatakan bahwa ciri kurikulum pendidikan Islam selalu memiliki keterkaitan dengan Al-Qur‟an dan al-Hadits. Konsep inilah yang membedakan dengan pendidikan pada umumnya.7 Menurut Al-Syabani, ciri-ciri kurikulum pendidikan Islam sebagaimana berikut :

a. Kurikulum pendidikan Islam mengedepankan dan mengutamakan Agama dan akhlak dalam berbagai tujuannya. Materi dalam kurikulum pendidikan Islam haruslah mencerminkan nilai-nilai keIslaman dan bersumber pada Al-Qur‟an dan As-Sunnah, metode pembelajaran yang diterapkan, alat dan teknik dalam kurikulum pendidikan Islam juga mencerminkan nilai-nilai keagamaan.8

b. Kandungan dan cakupan kurikulum pendidikan Islam bersifat menyeluruh yang mencerminkan semangat pemikiran dan ajaran Islam yang bersifat universal dan menjangkau semua aspek kehidupan, baik intelektual, psikologis, sosial dan spiritual.

c. Kurikulum pendidikan Islam terkait dengan minat, bakat dan kemampuan peserta didik, sehingga murid tidak

7Samsul Nizar, “

Filsafat Pendidikan Islam, Pendekatan Historis, Teoritis dan Praktis”,

(Jakarta: Ciputat Pers, 2002), hal.61.

8 Omar Mohammad al-Toumy Al-Syaibani, “

terjemah Hasan Langgulung, Falsafah

(10)

mempelajari suatu mata pelajaran kecuali ia merasa senang dengan materi tersebut, kurikulum pendidikan Islam juga memperhatikan keterkaitan antara lingkungan dengan lembaga pendidikan dan peserta didik, sehingga penyusunan kurikulum selalu disesuaikan dengan kebutuhan sosial masyarakat di wilayah tertentu, dari segi lain pendidikan Islam bersifat dinamis dan bisa menerima perubahan bila diperlukan, kurikulum pendidikan Islam juga mempunyai sifat keserasian antara mata pelajaran, kandungan, dan kegiatan-kegiatan pembelajaran.

d. Memiliki perhatian yang luas dan kandungan yang menyeluruh. Maksudnya ialah aspek pribadi siswa tepat pada sasaran terutama aspek pribadi siswa yaitu jasmani, akal, dan rohani.9

Ciri kurikulum pendidikan islam tersebut jelas mempunyai perbedaan dengan kurikulum pendidikan umum, dalam hal ini misalnya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang mempunyai ciri sebagai berikut :

a) Menekankan ketercapaian Kompetensi siswa, baik secara individual maupun klasikal.

b) Berorientasi pada hasil belajar.

c) Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode yang bervariasi.

d) Sumber belajar bukan hanya guru tetapi juga sumber lainnya yang mempunyai unsur edukatif.

e) Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi.

9Mujamil Qomar, “Manajemen Pendidikan Islam (Strategi Baru Pengelolaan Lembaga

(11)

2. Prinsip-prinsip Kurikulum Pendidikan Islam.

Di samping ciri-ciri kurikulum pendidikan Islam, juga terdapat prinsip-prinsip umum yang menjadi dasar kurikulum pendidikan Islam, yaitu sebagai berikut :

1) Prinsip pertautan dengan Agama, artinya bahwa semua elemen kurikulum baik aspek tujuan, materi, alat dan metode dalam pendidikan Islam selalu menyandarkan pada dasar-dasar ajaran Islam yang tertuang dalam Al-Qur‟an dan Al-Hadits.

2) Prinsip Universal, universal disini dimaksudkan bahwa tujuan dan cakupan kurikulum pendidikan Islam harus mencakup semua aspek yang mendatangkan manfaat, baik bagi peserta didik, baik yang bersifat jasmaniyah maupun rohaniyah. Cakupan isi kurikulum menyentuh akal dan qalbu peserta didik. Pendidikan yang dikembangkan sebisanya dikembangkan bukan pendidikan sekuler, melainkan sebaliknya yaitu pendidikan rasional yang mempunyai arti mengajarkan materi-metari yang bermanfaat bagi kehidupan akhirat dan dunia bagi peserta didik. Dengan demikian dalam pendidikan Islam tidak ada perbedaan antara ilmu umum dan ilmu Agama.

(12)

berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah SWT telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sessungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan”. Ayat tersebut adalah perintah yang bersifat wajib, artinya umat Islam wajib melaksanakan keseimbangan hidup antara keduniaan dan keakhiratan, kesimbangan cara berfikir bersifat rasional dan hati nurani. Apabila kita kaitkan dengan penyusunan kurikulum maka pedoman kurikulum mencerminkan keseimbangan tujuan pembelajaran dan materi-materi yang diarahkan pada pencapaian keseimbangan tujuan duniawi dan tujuan ukhrowi.

4) Prinsip memperhatikan perbedaan individu, peserta didik merupakan pribadi yang unik dengan keadaan latar belakang sosial ekonomi dan psikologis yang beraneka macam, maka penyusunan kurikulum pendidikan Islam haruslah memperhatikan keberagamaan latar belakang tersebut demi tercapainya tujuan pendidikan itu sendiri. 5) Prinsip perkembangan dan perubahan. Prinsip pertautan

antarmata pelajaran, pengalaman, dan aktivitas yang terkandung dalam kurikulum.10

Menurut Dedi Arik Kurniawan manajemen kurikulum memiliki beberapa prinsip, yaitu :

1) Produktivitas, hasil yang akan diperoleh dalam kegiatan kurikulum merupakan aspek yang harus dipertimbangkan dalam manajemen kurikulum.

2) Demokrasi, pelaksanaan manajemen kurikulum harus berasaskan pada demokrasi yang menempatkan pengelola, pelaksanaan dan subjek didik pada posisi yang seharusnya dalam melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab.

10Mujamil Qomar, “

Manajemen Pendidikan Islam”, (Strategi Baru Pengelolaan Lembaga

(13)

3) Kooperatif, dalam mencapai suatu kegiatan manajemen kurikulum harus ada rasa kerja sama dengan baik untuk menghasilkan tujuan yang diinginkan.

4) Efektif dan efesiensi, dalam menjalankan suatu kegiatan didalam manajemen kurikulum harus dilaksanakan dengan

efektifitas dan efesiensi untuk mencapai tujuan kurikulum. 5) Mengarahkan pada visi, misi, dan tujuan yang telah di

tetapkan

Demikian beberapa prinsip manajemen kurikulum yang jika kita perhatikan semuanya mengarahkan pada kegiatan yang mampu menghasilkan suatu capaian yang diinginkan dengan mensinergikan semua komponen yang ada didalamnya.11

C. Dasar Kurikulum Pendidikan Islam

Kurikulum sebagai salah satu komponen pendidikan yang sangat berperan dalam mengantarkan pada tujuan pendidikan yang diharapkan, harus mempunyai dasar-dasar yang merupakan kekuatan utama yang mempengaruhi dan membentuk materi kurikulum, susunan dan organisasi kurikulum. Yang menjadi dasar -dasar dalam penyusunan kurikulum pendidikan islam adalah :

1. Dasar Agama

Seluruh sistem yang ada di dalam masyarakat islam, termasuk sistem pendidikannya harus meletakkan dasar falsafah, tujuan,dan kurikulumnya pada ajaran islam yang meliputi aqidah, ibadah, muamalat dan hubungan –hubungan yang berlaku didalam masyarakat. Hal ini bermakna bahwa semua itu pada akhirnya harus mengacu pada dua sumber utama syariat islam yaitu alquran dan sunnah.

2. Dasar Falsafah

Dasar ini memberikan arah dan tujuan pendidikan islam, dengan dasar filosofis sehingga susunan kurikulum pendidikan islam mengandung suatu kebenaran, terutama dari sisi nilai-nilai sebagai pandangan hidup yang diyakini kebenarannya.

11

(14)

3. Dasar Psikologis

Asas ini memberikan bahwa kurikulum pendidikan islam hendaknya disusun dengan mempertimbangkan tahapan-tahapan pertumbuhan dan perkembangan yang dilalui anak didik. Kurikulum pendidikan islam harus dirancang sejalan dengan ciri-ciri perkembangan anak didik, tahap kematangan bakat-bakat jasmani, intelektual, bahasa, emosi dan sosial, kebutuhan dan keinginan, minat, kecakapan, perbedaan individual antara peserta didik yang satu dengan yang lainnya.

4. Dasar Sosial

Dasar ini memberikan gambaran bagi kurikulum pendidikan islam yang tercermin pada dasar sosial yang mengandung ciri-ciri masyarakat islam dan kebudayaannya. Baik dari segi pengetahuan, nilai-nilai ideal, cara berpikir dan adat kebiasaan, dan seni. Sebab tidak ada suatu masyarakat yang tidak berbudaya dan tidak ada suatu kebudayaan yang tidak berada pada masyarakat. Kaitannya dengan kurikulum pendidikan islam sudah tentu kurikulum ini harus mengakar terhadap masyarakat dan perubahan dan perkembangan.

5. Dasar Organisatoris

Dasar ini memberikan landasan dalam penyusunan bahan pembelajaran beserta beserta penyajiannya dalam proses pembelajaran.

D. Materi Pokok Dalam Kurikulum Pendidikan Islam

1. Materi pokok kurikulum pendidikan Islam meliputi: 1) Tujuan

(15)

2) Isi

Isi dari kurikulum adalah materi atau bahan pelajaran dan pengetahuan atau pengalaman belajar yang harus diberikan pada peserta didik untuk mencapai materi tersebut.

3) Strategi atau Metode

Strategi adalah pola-pola umum kegiatan guru dan murid dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar atau kegiatan kurikuler untuk mencapai tujuan yang telah digariskan.

4) Evaluasi

Evaluasi kurikulum dimaksudkan menilai suatu kurikulum sebagai program pendidikan untuk menentukan efisiensi, efektifitas, relevasi

dan produktifitas, program dalam mencapai tujuan pendidikan. 2. Kurikulum pendidikan Islam meliputi tiga hal yaitu:

1) Masalah Keimanan (aqidah)

Bagian aqidah menyentuh hal-hal yang bersifat iktikad (kepercayaan). Termasuk mengenai iman setiap manusia dengan Allah, Malaikat, Kitab-kitab, Rasul-rasul, Hari Qiyamat dan Qada‟ dan Qadar Allah swt. Masalah keimanan mendapat prioritas pertama dalam penyusunan kurikulum karena pokok ajaran inilah yang pertama perlu ditanamkan pada anak didik.

2) Masalah Keislaman (Syariah)

Bagian syariah meliputi segala hal yang berkaitan dengan amal perbuatan manusia dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan peraturan hukum Allah dalam mengatur hubungan manusia dengan Allah dan antara sesama manusia. Aspek pergaulan hidup manusia dengan sesamanya sebagai pokok ajaran Islam Yang penting ditempatkan pada prioritas kedua dalam urutan kurikulum ini.

3) Masalah Ihsan (Akhlak).

(16)

Ketiga ajaran pokok tersebut di atas akhirnya dibentuk menjadi Rukun Iman, Rukun Islam dan Akhlak. Dari ketiga bentuk ini pula lahirlah beberapa hukum agama, berupa ilmu tauhid, ilmu fiqih dan ilmu akhlak. Selanjutnya ketiga kelompok ilmu agama ini kemudian dilengkapi dengan pembahasan dasar hukum Islam, yaitu al-Quran dan al-Hadis serta ditambah lagi dengan sejarah Islam.

Hal yang perlu didahulukan dalam kurikulum pendidikan Islam yang pertama ialah al-Quran dan Hadis. Kedua ialah bidang ilmu yang meliputi kajian tentang manusia sebagai individu dan juga sebagai anggota masyarakat. Menurut istilah modern bidang ini dikenali sebagai kemanusiaan (al-ulum al-insaniyyah). Bidang-bidangnya meliputi psikologi, sosiologi, sejarah, ekonomi dan lain-lain. Ketiga bidang ilmu mengenai alam atau sains natural ( al-ulum al-Kauniyyah), yang meliputi bidang-bidang seperti astronomi, biologi dan lain-lain.

Sedangkan mengenai sistem pengajaran dan teknik penyampaian adalah terserah kepada kebijakan guru melalui pengalamannya dengan cara memperhatikan bahan yang tersedia, waktu serta jadual yang sudah ditetapkan oleh pihak tertentu (sekolah masing-masing).12

12harto rajih, manajemen kurikulum pendidikan islam”, dalam

http://hartorajih.blogspot.co.id/2014/05/manajemen-kurikulum-pendidikan-islam.html. Diunggah

(17)

Kesimpulan

1. Manajemen kurikulum pendidikan islam dapat disimpulkan sebagai proses penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran dalam mengelola sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh dan diselesaikan anak didik untuk memperoleh ijazah dengan nuansa yang didasarkan pada nilai-nilai ajaran islam sebagaimana yang tercantm dalam Al-Qur‟an dan Al-Hadis serta dalam pemikiran para ulama dalam praktik sejarah umat islam.

2. Kurikulum di sekolah merupakan penentu utama kegiatan sekolah, kurikulum dianggap sebagai penentu keberhasilan pendidikan, termasuk Pendidikan Islam. Karena itu, perhatian para guru, dosen, kepala sekolah atau madrasah, ketua, rektor, maupun praktisi pendidikan terkonsentrasi pada kurikulum, Manajemen kurikulum mencakup kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian kurikulum. Di lembaga pendidikan islam pasti memiliki ciri dan prinsip kurikulum pendidikan islam. adapun ciri-cirinya meliputi :

a. Kurikulum pendidikan Islam mengedepankan dan mengutamakan Agama dan akhlak dalam berbagai tujuannya.

b. Kandungan dan cakupan kurikulum pendidikan Islam bersifat menyeluruh (Universal).

c. Kurikulum pendidikan Islam terkait dengan minat, bakat dan kemampuan peserta didik.

d. Memiliki perhatian yang luas dan kandungan yang menyeluruh. Di samping ciri-ciri kurikulum pendidikan Islam, juga terdapat prinsip-prinsip umum yang menjadi dasar kurikulum pendidikan Islam, yaitu sebagai berikut :

(18)

b. Prinsip Universal, maksudnya bahwa tujuan dan cakupan kurikulum pendidikan Islam harus mencakup semua aspek yang mendatangkan manfaat baik bagi peserta didik.

c. Prinsip keseimbangan antara tujuan yang ingin dicapai suatu lembaga pendidikan dengan cakupan materi yang akan diberikan kepada peserta didik.

d. Prinsip memperhatikan perbedaan individu. e. Prinsip perkembangan dan perubahan.

3. Yang mendasari terbentuknya kurikulum pendidikan islam adalah :

a. Dasar agama, kurikulumnya meliputi aqidah, ibadah, muamalat dan hubungan –hubungan yang berlaku didalam masyarakat.

b. Dasar falsafah, kurikulumnya mengandung suatu kebenaran, terutama dari sisi nilai-nilai sebagai pandangan hidup yang diyakini kebenarannya.

c. Dasar Psikologis, Asas ini memberikan bahwa kurikulum pendidikan islam hendaknya disusun dengan mempertimbangkan tahapan-tahapan pertumbuhan dan perkembangan yang dilalui anak didik.

d. Dasar Sosial, Kaitannya dengan kurikulum pendidikan islam sudah tentu kurikulum ini harus mengakar terhadap masyarakat dan perubahan dan perkembangan.

e. Dasar Organisatoris, Dasar ini memberikan landasan dalam penyusunan bahan pembelajaran beserta beserta penyajiannya dalam proses pembelajaran.

4. Kurikulum pendidikan Islam meliputi tiga hal yaitu :

a. Masalah Keimanan (aqidah). mengenai iman setiap manusia dengan Allah, Malaikat, Kitab-kitab, Rasul-rasul, Hari Qiamat dan Qada dan Qadar Allah swt.

(19)
(20)

Hamalik ,Oemar.2008“Kurikulum dan Pembelajaran”, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008)

Kamisa.1997 “Kamus Lengkap Bahasa Indonesia”, (Surabaya: Kartika, 1997)

Mohammad ,Omar al-Toumy Al-Syaibani.1979“terjemah Hasan Langgulung, Falsafah Pendidikan Islam”, (Jakarta: Bulan Bintang, 1979)

Nata ,Abuddin.2012“Manajemen Pendidikan Islam: Mengatasi Kelemahan Pendidikan Islam di Indonesia”, (Jakarta: Kencana Prenda Media Group, 2012)

Nizar ,Samsul.2002“Filsafat Pendidikan Islam, Pendekatan Historis, Teoritis dan Praktis”, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002)

Oviyanti ,Fitri, dkk.2015“Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran”, (Palembang: Noer Fikri, 2015)

Oviyanti ,Fitri dkk.

Qomar ,Mujamil.2007 “Manajemen Pendidikan Islam (Strategi Baru Pengelolaan Lembaga Pendidikan Islam)”, (Malang: Erlangga, 2007)

Rajah ,harto.2014 “manajemen kurikulum pendidikan islam”, dalam

http://hartorajih.blogspot.co.id/2014/05/manajemen-kurikulum-pendidikan-islam.html.

Ramayulis ,H.2006“Ilmu Pendidikan Islam”, (Jakarta: Kalam Mulia, 2006)

Referensi

Dokumen terkait

Untuk itu, daya kepimpinan dan kecekapan pengurusan guru-guru terlibat dalam Program NILAM di sekolah amat diperlukan bagi memastikan salah satu program utama kerajaan bagi

Penulisan skripsi ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perilaku hidup bersih dan sehat terhadap sikap percaya diri siswa sekolah dasar SDN 03 Kesugihan.. Rancangan

Dalam menghuraikan realiti sebenar aplikasi amalan toleransi beragama dalam kehidupan seseorang Muslim, Mohd Kamil dan Mohd Fauzi (2008) menyatakanbahawa

[r]

Selain peningkatan hasil belajar, penggunaan media realita juga mampu meningkatkan aktivitas siswa dalam mengikuti proses pembelajaran matematika materi bangun

Setelah dilakukan matching umur dan jenis kelamin antara kasus dan kontrol, maka hasil perhitungan statistik dengan uji chi square memperoleh nilai OR = 2,72. Hal ini

Ektrak daun binahong diperoleh dari maserasi daun binahong dengan pelarut metanol dan dipartisi dengan menggunakan pelarut etil asetat, kemudian dilakukan uji

Sumatera Utara, penulis menyusun skripsi dengan judul “ Pengaruh Konsentrasi Tepung Astaxanthin Pada Pakan Terhadap Peningkatan Warna Ikan Maskoki ( Carassius auratus ) ”