Selama Perkuliahan Berlangsung,
setiap alat telekomunikasi semisal HP wajib dimatikan
(amanat kode etik mahasiswa)
ميجرلا ناطيشلا نم هللاب ذوعا ميحرلا نمحرلا هللا مسب
11
mata kuliah Profesi Keguruan :
Keterampilan dasar
Keterampilan dasar
dalam
dalam
mengajar
mengajar
Ali Rohmad – 2014 M
.
.
Permendikbud 54-2013 SKL, 64-2013 SI, 67-2013 SD-MI, 68-2013 SMP-MTs, 69-2013 SMA-MA, 70-2013 SMK-MAK, Permenag 912-2013 Madr
KTSP
SILABUS
KI - KD
KI - KD
KI - KD
RPP
Pembelajaran
KI - KD Tuj Pemb Indikator
KKO
Proses - Hasil
Penilaian
Keberhasilan
Kekurangan
Pisik & psikis siswa Sumber belajar
Metode pembelajaran Evaluasi pembelajaran
BP
PEMBELAJARAN PADA PENDASMEN
Dinamika :
PTK - CAR
Remedial
Permendikbud 65-2013
Permendikbud 66-2013
Yang harus dikuasai oleh guru dalam PBM – Yang harus dikuasai oleh guru dalam PBM – teaching : 1. bidang ilmu yang diampu, 2. teaching : 1. bidang ilmu yang diampu, 2.
cara mengajar (metode pengajaran, dan cara mengajar (metode pengajaran, dan
keterampilan mengajar). keterampilan mengajar).
Didi Supriadie, et..al, Komunikaasi Pembelajaran, 1st ed, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2012, h. 152.
Teaching
What to Teach What to Teach
Kecenderungan manusia untuk
Kecenderungan manusia untuk
berhubungan melahirkan komunikasi
berhubungan melahirkan komunikasi
dua arah melalui bahasa yang
dua arah melalui bahasa yang
mengandung tindakan dan
mengandung tindakan dan
perbuatan. Karena ada aksi dan
perbuatan. Karena ada aksi dan
reaksi, maka
reaksi, maka
interaksi
interaksi
pun terjadi.
pun terjadi.
Karena itu, interaksi akan
Karena itu, interaksi akan
berlangsung bila ada hubungan
berlangsung bila ada hubungan
timbal balik antara dua orang atau
timbal balik antara dua orang atau
lebih.
lebih.
Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, 1st ed, PT. Rineka Cipta,
Interaksi yang berlangsung di sekitar
Interaksi yang berlangsung di sekitar
kehidupan manusia dapat diubah
kehidupan manusia dapat diubah
menjadi “interaksi yang bernilai
menjadi “interaksi yang bernilai
edukatif”, yakni interaksi yang
edukatif”, yakni interaksi yang
dengan sadar meletakkan tujuan
dengan sadar meletakkan tujuan
untuk mengubah tingkah laku dan
untuk mengubah tingkah laku dan
perbuatan seseorang. Interaksi yang
perbuatan seseorang. Interaksi yang
bernilai pendidikan ini dalam dunia
bernilai pendidikan ini dalam dunia
pendidikan disebut sebagai “
pendidikan disebut sebagai “
interaksi
interaksi
edukatif
edukatif
”.
”.
Syaful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, 1st ed, PT. Rineka Cipta,
Guru dan murid. Keduanya berada dalam
Guru dan murid. Keduanya berada dalam
interaksi edukatif dengan
interaksi edukatif dengan
posisi, tugas,
posisi, tugas,
dan tanggung jawab yang berbeda,
dan tanggung jawab yang berbeda,
namun bersama-sama mencapai tujuan
namun bersama-sama mencapai tujuan
.
.
Guru bertanggung jawab untuk
Guru bertanggung jawab untuk
mengantarkan anak didik ke arah
mengantarkan anak didik ke arah
kedewasaan susila yang cakap dengan
kedewasaan susila yang cakap dengan
memberikan sejumlah ilmu
memberikan sejumlah ilmu
pengetahuan dan membimbingnya.
pengetahuan dan membimbingnya.
Sedangkan anak didik berusaha untuk
Sedangkan anak didik berusaha untuk
mencapai tujuan itu dengan bantuan
mencapai tujuan itu dengan bantuan
dan pembinaan dari guru.
dan pembinaan dari guru.
Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, 1st ed, PT. Rineka Cipta,
Interaksi edukatif sebagai
Interaksi edukatif sebagai
jembatan
jembatan
yang menghidupkan persenyawaan
yang menghidupkan persenyawaan
antara pengetahuan dan perbuatan
antara pengetahuan dan perbuatan
,
,
yang mengantarkan kepada tingkah
yang mengantarkan kepada tingkah
laku sesuai dengan pengetahuan
laku sesuai dengan pengetahuan
yang diterima anak didik.
yang diterima anak didik.
Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, 1st ed, PT. Rineka Cipta,
Karakteristik interaksi edukatif
Karakteristik interaksi edukatif
:
:
1. mempunyai tujuan.
1. mempunyai tujuan.
2. mempunyai prosedur yang
2. mempunyai prosedur yang
direncanakan.
direncanakan.
3. ditandai dg penggarapan materi
3. ditandai dg penggarapan materi
khusus.
khusus.
4. ditandai dg aktivitas anak didik.
4. ditandai dg aktivitas anak didik.
5. membutuhkan disiplin.
5. membutuhkan disiplin.
6. mempunyai batas waktu.
6. mempunyai batas waktu.
Vide, Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, 1st ed, PT. Rineka Cipta,
Keterampilan Dasar Mengajar
Keterampilan Dasar Mengajar
(Basic
(Basic
Teaching Skill)
Teaching Skill)
merupakan
merupakan
kemampuan yang kompleks yang
kemampuan yang kompleks yang
terdiri atas sejumlah jenis
terdiri atas sejumlah jenis
keterampilan yang secara
keterampilan yang secara
terintegrasi, holistik, dan secara
terintegrasi, holistik, dan secara
simultan dilakukan manakala
simultan dilakukan manakala
guru/pendidik/ instruktur/widyaiswara
guru/pendidik/ instruktur/widyaiswara
melaksanakan perbuatan mengajar
melaksanakan perbuatan mengajar
(tindak mengajar) dari awal hingga
(tindak mengajar) dari awal hingga
akhir pembelajaran.
akhir pembelajaran.
Keterampilan Mengajar
Keterampilan Mengajar
(teaching skills)
(teaching skills)
:
:
1. bertanya
1. bertanya
(questioning skills).
(questioning skills).
2. memberi penguatan (
2. memberi penguatan (
reinforcement
reinforcement
skills
skills
).
).
3. mengadakan variasi
3. mengadakan variasi
(variation skills).
(variation skills).
4. menjelaskan (
4. menjelaskan (
explaning skills).
explaning skills).
5. membuka-menutup pelajaran
5. membuka-menutup pelajaran
(set
(set
induction and closure).
induction and closure).
6. membimbing diskusi kelompok kecil.
6. membimbing diskusi kelompok kecil.
7. mengelola kelas.
7. mengelola kelas.
8. mengajar perorangan.
8. mengajar perorangan.
Keterampilan dasar mengajar :
Keterampilan dasar mengajar :
1.
1.
memberi penguatan.
memberi penguatan.
2.
2.
bertanya.
bertanya.
3.
3.
variasi.
variasi.
4.
4.
menjelaskan.
menjelaskan.
5.
5.
membuka dan menutup pelajaran.
membuka dan menutup pelajaran.
6.
6.
mengelola kelas.
mengelola kelas.
7.
7.
membimbing diskusi kelompok.
membimbing diskusi kelompok.
8.
8.
mengajar kelompok kecil dan
mengajar kelompok kecil dan
perorangan.
perorangan.
MEMBIMBING MUSYAWAROH ةرواش م???
Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, 1st ed, PT. Rineka Cipta,
Abilitas guru, keterampilan :
Abilitas guru, keterampilan :
1.Bertanya
1.Bertanya
(questioning skills).
(questioning skills).
2.M
2.Memberi penguatan (emberi penguatan (
reinforcement
reinforcement
skills
skills
).).3.Menggunakan
3.Menggunakan variasi variasi
(variation skills).
(variation skills).
4.Menjelaskan.
4.Menjelaskan.
5.Membuka dan menutup pelajaran.
5.Membuka dan menutup pelajaran.
6.Membimbing diskusi kelompok kecil.
6.Membimbing diskusi kelompok kecil.
7.Mengelola kelas.
7.Mengelola kelas.
8.Mengajar kelompok kecil dan
8.Mengajar kelompok kecil dan
perorangan.
perorangan.
Keterampilan dasar dalam mengajar :
Keterampilan dasar dalam mengajar :
1.Memberi penguatan
1.Memberi penguatan
(
(
reinforcement
reinforcement
).
).
2.Bertanya.
2.Bertanya.
3.Variasi.
3.Variasi.
4.Menjelaskan.
4.Menjelaskan.
5.Membuka dan menutup pelajaran.
5.Membuka dan menutup pelajaran.
6.Mengelola kelas.
6.Mengelola kelas.
7.Membimbing diskusi kelompok kecil.
7.Membimbing diskusi kelompok kecil.
8.Mengajar kelompok kecil dan
8.Mengajar kelompok kecil dan
perorangan.
perorangan.
Nasrul, Profesi dan Etika Keguruan, 2nd ed, Aswaja Pressindo, Yogyakarta, 2014, h. 65-76.
Jenis Keterampilan Dasar Mengajar :
Jenis Keterampilan Dasar Mengajar :
1. Membuka dan menutup pelajaran.
1. Membuka dan menutup pelajaran.
2. Memberi penguatan.
2. Memberi penguatan.
3. Mengadakan variasi.
3. Mengadakan variasi.
4. Menjelaskan.
4. Menjelaskan.
5. Bertanya.
5. Bertanya.
6. Memimpin diskusi kelompok kecil.
6. Memimpin diskusi kelompok kecil.
7. Mengelola Kelas.
7. Mengelola Kelas.
8. Mengajar kelompok kecil &
8. Mengajar kelompok kecil &
perorangan.
perorangan.
Keterampilan guru : Keterampilan guru :
1. membuka & menutup pelajaran. 1. membuka & menutup pelajaran.
2. menjelaskan. 2. menjelaskan.
3. bertanya. 3. bertanya.
4. memberi penguatan. 4. memberi penguatan.
5. menggunakan media pembelajaran. 5. menggunakan media pembelajaran. 6. membimbing diskusi kelompok kecil. 6. membimbing diskusi kelompok kecil.
7. mengelola kelas. 7. mengelola kelas.
8. mengadakan variasi. 8. mengadakan variasi.
9. mengajar perorangan dan kelompok kecil. 9. mengajar perorangan dan kelompok kecil.
Cicih Sutarsih, Etika Profesi, 2nd ed, Dirjenpendis, Kemenag, Jakarta, 2012, h. 88.
Pola pikir dalam K-13 :
Pola pikir dalam K-13 :
a. pola pembelajaran yang a. pola pembelajaran yang berpusat pada berpusat pada guru
guru menjadi pembelajaran menjadi pembelajaran berpusat pada berpusat pada peserta didik
peserta didik. Peserta didik harus memiliki . Peserta didik harus memiliki pilihan-pilihan terhadap materi yang
pilihan-pilihan terhadap materi yang
dipelajari untuk memiliki kompetensi yang
dipelajari untuk memiliki kompetensi yang
sama;
sama;
b. pola pembelajaran b. pola pembelajaran satu arahsatu arah (interaksi (interaksi guru-peserta didik) menjadi pembelajaran
guru-peserta didik) menjadi pembelajaran
interaktif
interaktif (interaktif guru-peserta didik- (interaktif guru-peserta didik-masyarakat-lingkungan alam,
masyarakat-lingkungan alam,
sumber/media lainnya);
sumber/media lainnya);
c. ...c. ...
c. pola pembelajaran
c. pola pembelajaran terisolasiterisolasi menjadi menjadi pembelajaran secara
pembelajaran secara jejaring jejaring (peserta (peserta
didik dapat menimba ilmu dari siapa saja didik dapat menimba ilmu dari siapa saja
dan dari mana saja yang dapat dan dari mana saja yang dapat
dihubungi serta diperoleh melalui dihubungi serta diperoleh melalui
internet); internet);
d. pola pembelajaran
d. pola pembelajaran pasifpasif menjadi menjadi pembelajaran
pembelajaran aktif-mencari aktif-mencari
(pembelajaran siswa aktif mencari (pembelajaran siswa aktif mencari
semakin diperkuat dengan model semakin diperkuat dengan model
pembelajaran pendekatan sains); pembelajaran pendekatan sains); e. ...
e. ...
e. e.
pola belajar
pola belajar
sendiri
sendiri
menjadi belajar
menjadi belajar
kelompok
kelompok
(berbasis tim);
(berbasis tim);
f. f.
pola pembelajaran
pola pembelajaran
alat tunggal
alat tunggal
menjadi pembelajaran berbasis
menjadi pembelajaran berbasis
alat
alat
multimedia
multimedia
;
;
g. g.
pola pembelajaran berbasis
pola pembelajaran berbasis
massal
massal
menjadi kebutuhan
menjadi kebutuhan
pelanggan
pelanggan
(
(
users
users
)
)
dengan memperkuat
dengan memperkuat
pengembangan potensi khusus
pengembangan potensi khusus
yang dimiliki setiap peserta didik;
yang dimiliki setiap peserta didik;
h. ...
h. ...
h. h.
pola pembelajaran ilmu
pola pembelajaran ilmu
pengetahuan tunggal
pengetahuan tunggal
(
(
monodiscipline
monodiscipline
) menjadi
) menjadi
pembelajaran ilmu pengetahuan
pembelajaran ilmu pengetahuan
jamak
jamak
(
(
multidisciplines
multidisciplines
);
);
i. i.
pola pembelajaran
pola pembelajaran
pasif
pasif
menjadi
menjadi
pembelajaran
pembelajaran
kritis
kritis
.
.
Prinsi
Prinsipp pembelajaran : pembelajaran : 1.dari peserta
1.dari peserta didik didik diberi tahudiberi tahu menuju peserta menuju peserta didik
didik mencari tahumencari tahu;; 2.dari guru sebagai
2.dari guru sebagai satusatu-satunya -satunya sumber sumber belajar
belajar menjadi belajar berbasismenjadi belajar berbasis aneka aneka sumber
sumber belajarbelajar;; 3.dari pendekatan
3.dari pendekatan tekstualtekstual menuju proses menuju proses sebagai penguatan
sebagai penguatan penggunaan penggunaan pendekatan ilmiah
pendekatan ilmiah;;
4.dari pembelajaran berbasis
4.dari pembelajaran berbasis kontenkonten menuju pembelajaran berbasis
menuju pembelajaran berbasis kompetensikompetensi;; 5.
5.dari pembelajaran dari pembelajaran parsialparsial menuju menuju pembelajaran
pembelajaran terpadu terpadu;; 6.
6. ...
6.daripembelajaran yang menekankan
6.daripembelajaran yang menekankan jawaban jawaban tunggal
tunggal menuju menuju pembelajaran dengan pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya
jawaban yang kebenarannya multi dimensi multi dimensi;;
7.daripembelajaran
7.daripembelajaran
verbalisme
verbalisme
menuju
menuju
keterampilan
keterampilan
aplikatif
aplikatif
;
;
8.Peningkatan
8.Peningkatan
dan
dan
keseimbangan
keseimbangan
antara
antara
keterampilan fisikal (
keterampilan fisikal (
hard
hard
skills
skills
) dan
) dan
keterampilan mental (
keterampilan mental (
soft
soft
skills
skills
);
);
9.pembelajaran yang mengutamakan
9.pembelajaran yang mengutamakan
pembudayaan dan
pembudayaan dan
pemberdayaan
pemberdayaan
peserta
peserta
didik
didik
sebagai
sebagai
pembelajar
pembelajar
sepanjang hayat
sepanjang hayat
;
;
10....
10....
10.pembelajaran yang menerapkan 10.pembelajaran yang menerapkan
nilai-nilai dengan
nilai dengan memberimemberi keteladananketeladanan (ing (ing ngarso sung tulodo),
ngarso sung tulodo), membangun membangun kemauan
kemauan (ing madyo mangun karso), dan (ing madyo mangun karso), dan mengembangkan
mengembangkan kreativitaskreativitas peserta peserta didik dalam
didik dalam proses pembelajaran (tut wuri proses pembelajaran (tut wuri handayani);
handayani);
11.pembelajaran yang berlangsung di 11.pembelajaran yang berlangsung di
rumah, di sekolah, dan di
rumah, di sekolah, dan di masyarakat;masyarakat; 12....
12....
12.pembelajaran yang menerapkan prinsip 12.pembelajaran yang menerapkan prinsip
bahwa
bahwa siapa saja adalah guru,siapa saja adalah guru, siapa saja siapa saja adalah siswa, dan di mana saja adalah
adalah siswa, dan di mana saja adalah kelas
kelas. .
13.Pemanfaatan
13.Pemanfaatan teknologi informasi dan teknologi informasi dan komunikasi
komunikasi untuk meningkatkan efisiensi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran;
dan efektivitas pembelajaran; 14.Pengakuan atas
14.Pengakuan atas perbedaan individualperbedaan individual dan latar belakang budaya
dan latar belakang budaya pesertapeserta didikdidik..
..., sasaran pembelajaran mencakup
..., sasaran pembelajaran mencakup
pengembangan ranah
pengembangan ranah sikap, pengetahuan, sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dielaborasi
dan keterampilan yang dielaborasi untuk untuk setiap satuan pendidikan.
setiap satuan pendidikan.
Sikap
Sikap diperoleh melalui aktivitas diperoleh melalui aktivitas “menerima,“menerima, menjalankan, menghargai, menghayati,
menjalankan, menghargai, menghayati,
dan mengamalkan”.
dan mengamalkan”. PengetahuanPengetahuan diperoleh diperoleh melalui aktivitas
melalui aktivitas “mengingat, memahami, “mengingat, memahami, menerapkan,
menerapkan, menganalisis, mengevaluasi. menganalisis, mengevaluasi. Keterampilan
Keterampilan diperoleh diperoleh melaluimelalui aktivitasaktivitas
“mengamati, menanya, mencoba, menalar,
“mengamati, menanya, mencoba, menalar,
menyaji, dan mencipta”.
menyaji, dan mencipta”.
Pelaksanaan pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran
1.
1.PendahuluanPendahuluan, guru :, guru :
a.menyiapkan peserta didik secara psikis a.menyiapkan peserta didik secara psikis
dan fisik untuk mengikuti proses dan fisik untuk mengikuti proses
pembelajaran; pembelajaran;
b.memberi motivasi belajar siswa secara b.memberi motivasi belajar siswa secara kontekstual sesuai manfaat dan aplikasi kontekstual sesuai manfaat dan aplikasi
materi ajar dalam kehidupan materi ajar dalam kehidupan
sehari-hari, dengan memberikan contoh dan hari, dengan memberikan contoh dan
perbandingan lokal, nasional dan perbandingan lokal, nasional dan
internasional; internasional; c. ...
c. ...
c.mengajukan pertanyaan-pertanyaan c.mengajukan pertanyaan-pertanyaan
yang mengaitkan pengetahuan yang mengaitkan pengetahuan
sebelumnya dengan materi yang akan sebelumnya dengan materi yang akan
dipelajari; dipelajari;
d.menjelaskan tujuan pembelajaran atau d.menjelaskan tujuan pembelajaran atau
kompetensi dasar yang akan
kompetensi dasar yang akan dicapai; dicapai; e.menyampaikan cakupan materi dan
e.menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai
penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus.silabus. 2. ...
2. ...
2.
2. Kegiatan IntiKegiatan Inti
Kegiatan inti menggunakan model Kegiatan inti menggunakan model
pembelajaran, metode pembelajaran, media
pembelajaran, metode pembelajaran, media
pembelajaran, dan sumber belajar yang
pembelajaran, dan sumber belajar yang
disesuaikan dengan karakteristik peserta
disesuaikan dengan karakteristik peserta
didik dan mata pelajaran. Pemilihan
didik dan mata pelajaran. Pemilihan
pendekatan tematik dan/atau tematik
pendekatan tematik dan/atau tematik
terpadu dan/atau saintifik dan/atau
terpadu dan/atau saintifik dan/atau inkuiriinkuiri dan penyingkapan (
dan penyingkapan (discoverydiscovery) dan/atau) dan/atau pembelajaran yang menghasilkan karya
pembelajaran yang menghasilkan karya
berbasis pemecahan masalah (
berbasis pemecahan masalah (project project based
based learninglearning)) disesuaikan dengan disesuaikan dengan karakteristik kompetensi dan jenjang
karakteristik kompetensi dan jenjang
pendidikan.
pendidikan.
a.
a.
a.Sikap a.Sikap
Sesuai dengan karakteristik sikap, maka Sesuai dengan karakteristik sikap, maka salah satu alternatif yang
salah satu alternatif yang dipilih adalah dipilih adalah proses afeksi mulai dari menerima,
proses afeksi mulai dari menerima, menjalankan,
menjalankan, menghargai,menghayati,menghargai,menghayati,
hingga mengamalkan. Seluruh aktivitas hingga mengamalkan. Seluruh aktivitas
pembelajaran berorientasi pada tahapan pembelajaran berorientasi pada tahapan kompetensi yang mendorong siswa untuk kompetensi yang mendorong siswa untuk
melakuan aktivitas tersebut. melakuan aktivitas tersebut. b. ...
b. ...
b. Pengetahuan
b. Pengetahuan
PengetahuanPengetahuan dimilikidimiliki melaluimelalui aktivitasaktivitas mengetahui, mengetahui, memahami,
memahami, menerapkan,menerapkan, menganalisis, menganalisis, mengevaluasi.
mengevaluasi. Karakteritik aktivititas belajar dalam Karakteritik aktivititas belajar dalam domain pengetahuan
domain pengetahuan ini memiliki perbedaan dan ini memiliki perbedaan dan kesamaan dengan aktivitas belajar dalam domain
kesamaan dengan aktivitas belajar dalam domain
keterampilan. Untuk memperkuat pendekatan
keterampilan. Untuk memperkuat pendekatan
saintifik, tematik terpadu, dan tematik sangat
saintifik, tematik terpadu, dan tematik sangat
disarankan untuk
disarankan untuk menerapkan belajar berbasis menerapkan belajar berbasis penyingkapan/penelitian
penyingkapan/penelitian ((discovery/inquiry discovery/inquiry learning
learning). Untuk mendorong peserta didik). Untuk mendorong peserta didik
menghasilkan karya kreatif dan kontekstual, baik
menghasilkan karya kreatif dan kontekstual, baik
individual
individual maupun kelompok, disarankan maupun kelompok, disarankan menggunakan pendekatan
menggunakan pendekatan pembelajaran yang pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan
menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah masalah (
(project based learningproject based learning).). c. ...
c. ...
c. Keterampilan
c. Keterampilan
Keterampilan diperoleh melalui kegiatan Keterampilan diperoleh melalui kegiatan mengamati, menanya,
mengamati, menanya, mencoba, menalar, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta. Seluruh isi materi
menyaji, dan mencipta. Seluruh isi materi
(topik
(topik dan subtopik) mata pelajaran yang dan subtopik) mata pelajaran yang diturunkan dari keterampilan
diturunkan dari keterampilan harus harus
mendorong siswa untuk melakukan proses
mendorong siswa untuk melakukan proses
pengamatan hingga penciptaan. Untuk
pengamatan hingga penciptaan. Untuk
mewujudkan keterampilan tersebut perlu
mewujudkan keterampilan tersebut perlu
melakukan pembelajaran yang menerapkan
melakukan pembelajaran yang menerapkan
modus belajar berbasis
modus belajar berbasis p penyingkapan/enyingkapan/ penelitian (
penelitian (discovery/inquirydiscovery/inquiry learninglearning)) dan dan pembelajaran yang menghasilkan karya
pembelajaran yang menghasilkan karya
berbasis pemecahan
berbasis pemecahan masalah (masalah (project based project based learning
learning).).
3.
3. Kegiatan PenutupKegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru bersama siswa Dalam kegiatan penutup, guru bersama siswa baik secara individual
baik secara individual maupun kelompok maupun kelompok melakukan refleksi untuk mengevaluasi:
melakukan refleksi untuk mengevaluasi:
a. seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan
a. seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan
hasil-hasil yang
hasil-hasil yang diperoleh untuk selanjutnya diperoleh untuk selanjutnya secara bersama menemukan manfaat langsung
secara bersama menemukan manfaat langsung
maupun tidak langsung dari hasil pembelajaran
maupun tidak langsung dari hasil pembelajaran
yang telah berlangsung;
yang telah berlangsung;
b. memberikan umpan balik terhadap proses dan
b. memberikan umpan balik terhadap proses dan
hasil pembelajaran;
hasil pembelajaran;
c. melakukan kegiatan tindak lanjut dalam
c. melakukan kegiatan tindak lanjut dalam
bentuk pemberian tugas, baik tugas individual
bentuk pemberian tugas, baik tugas individual
maupun kelompok;
maupun kelompok;
d. menginformasikan rencana kegiatan
d. menginformasikan rencana kegiatan
pembelajaran untuk pertemuan berikutnya.
pembelajaran untuk pertemuan berikutnya.
Syntax Presentation – Instructional Events
Syntax Presentation – Instructional Events
Didi Supriadie, et..al, Komunikaasi Pembelajaran, 1st ed, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2012, h. 154.
No
No Instructional Instructional Events
Events ActivityActivity 1
1 Pra-instructionalPra-instructional (kegiatan awal) (kegiatan awal)
1. Membangkitkan perhatian 1. Membangkitkan perhatian (memotivasi)
(memotivasi)
2. Mengenai kemampuan awal pre-test 2. Mengenai kemampuan awal pre-test 3. Melakukan apersepsi
3. Melakukan apersepsi 4. Mengemukakan topik 4. Mengemukakan topik 5. Mengemukakan tujuan 5. Mengemukakan tujuan
6. Menjelaskan langkah kegiatan 6. Menjelaskan langkah kegiatan pembelajaran
pembelajaran
2
2 InstructionalInstructional (kegiatan inti) (kegiatan inti)
Organisir lingkungan pembelajaran agar Organisir lingkungan pembelajaran agar murid melakukan kegiatan belajar
murid melakukan kegiatan belajar mencapai tujuan. Aktualisasikan mencapai tujuan. Aktualisasikan
pembelajaran sesuai langkat kegiatan pembelajaran sesuai langkat kegiatan dengan mengembangkan variasi pola dengan mengembangkan variasi pola interaksi dan keterampilan mengajar. interaksi dan keterampilan mengajar. 3
3 Post-instructionalPost-instructional (kegiatan
(kegiatan penutup) penutup)
1. Melakukan validasi/merangkum 1. Melakukan validasi/merangkum 2. Membuat simpulan
2. Membuat simpulan 3. Melakukan post-test 3. Melakukan post-test
…
…
, guru tidak usah malu-malu untuk
, guru tidak usah malu-malu untuk
mendapatkan kritikan dari orang lain,
mendapatkan kritikan dari orang lain,
termasuk dari para peserta didik.
termasuk dari para peserta didik.
Ketrampilan Dasar Mengajar (KDM) – Abilitas Ketrampilan Dasar Mengajar (KDM) – Abilitas
Guru Guru
Kurikulum RPP PBM
K-13:KI-KD Tuj-Pemb Indikator
KKO
KDM disetujui
supervisor
guru-murid
4 kompetensi guru
Interaksi Edukatif
Stimulus-Respon
Guru profesional adalah guru yang dapat
Guru profesional adalah guru yang dapat
menguasai “
menguasai “standar standar kompetensi guru” untuk kompetensi guru” untuk
melaksanakan tugasnya dengan baik, benar,
melaksanakan tugasnya dengan baik, benar,
ramah, tanpa marah.