• Tidak ada hasil yang ditemukan

Materi Rakor Evaluasi 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Materi Rakor Evaluasi 2017"

Copied!
110
0
0

Teks penuh

(1)

KATA PENGANTAR

Rencana Strategis Balai Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan

Masyarakat (Renstra BP- PAUD dan Dikmas) Jawa Timur Tahun 2015—2019

disusun berdasarkan arah dan kebijakan Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan RI yang tidak terpisahkan dari kebijakan Direktorat Jenderal

Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat serta kebutuhan

Pemerintah Daerah (PEMDA) dan masyarakat yang memerlukan pelayanan

PAUD dan Dikmas Khususnya.

Dasar penyusunan Renstra ini, memperhatikan pula : (a) Undang-Undang

Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, (b) Undang-

Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Panjang Nasional Tahun (RPJPN) 2005—2025, (c) Peraturan Presiden

Nomor 2 tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Nasional (RPJMN) 2015—2019, (d) visi Presiden Republik Indonesia yaitu

”Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian

Berlandaskan Gotong Royong”, (e) Rencana Strategi Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan (Renstra Kemendikbud) 2015—2019, (f)

Rencana Strategi Dirjen PAUD dan Dikmas dan (g) Rencana Strategis Ditjen

Pendidik dan Tenaga Kependidikan.

Renstra BP-PAUD dan Dikmas Jawa Timur Tahun 2015—2019 disusun

melalui berbagai tahapan, termasuk koordinasi dengan para pemangku

kepentingan (stakeholders) pendidikan di pusat dan daerah, praktisi dan

akademisi, Satuan PNF /Organisasi/Lembaga mitra kerja Paud-Dikmas, serta

partisipasi seluruh unsur yang kompeten.

Penyusunan Renstra ini juga mempertimbangkan delapan Standar Nasional

Pendidikan, Satuan Pendidikan Nonformal serta karakteristik pendidikan anak

usia dini dan pendidikan masyarakat yang dinamis, dilihat pula komponen

(2)

kemitraan, pengendalian mutu dan anggaran. Selain hal tersebut

memperhatikan pula pengelolaan penyelenggaraan dan pengelolaan

pembelajarannya. Hal utama yang hendak ditekankan dalam Renstra ini

adalah, paradigma pendidikan nonformal dan informal yang mendasarinya,

pilar-pilar strategis sebagai acuannya, selain visi, misi, dan tujuan

Kemendikbud RI dan Dirjen PAUD dan Dikmas tidak hanya demi pemenuhan

hak- hak warga negara dalam layanan pendidikan, melainkan juga untuk

persiapan standarisasi satuan penyelenggara program maupun pendidik dan

tenaga kependidikan yang berkualitas.

Renstra BP-PAUD dan Dikmas Jawa Timur harus menjadi dasar dan

pedoman bagi unit kerja seksi, subbagian umum dan tenaga fungsional di

lingkungan balai, serta sebagai informasi bagi SKPD Pendidikan Provinsi

dan Kabupaten/Kota dalam menyusun perencanaan program dan kegiatan

koordinasi bidang PAUD-Dikmas secara terukur dan terarah, koordinasi

perencanaan pemetaan dan pengendalian mutu PAUD-Dikmas, Laporan

Tahunan; dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP).

Selain itu, Renstra ini memberikan informasi berkenaan dengan sasaran dan

target serta strategi pencapaiannya yang dilakukan melalui pengembangan

mutu dan akses layanan Paud-Dikmas yang didukung dengan kerangka

implementasi dan perkiraan kebutuhan biaya penyelenggaraan pendidikan

dalam kurun waktu 2015-2019, mekanisme pemantaun dan evaluasi, serta

pengendalian program untuk penjaminan mutu dan memastikan bahwa

penyelenggaraan program dan kegiatan berjalan sesuai rencana dengan

mendayagunakan sumber daya yang tersedia secara efektif dan efisien.

Surabaya, November 2016 Kepala,

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR GAMBAR ... v

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR BAGAN ... vii

DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN ... viii

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Landasan Hukum ... 7

C. Landasan Filosofis ... 8

D. Paradigma Pendidikan ... 10

E. Kondisi Umum ... 13

1. Analisis Kondisi Internal ... 13

A. Sumber Daya Manusia Balai ... 18

B. Sarana dan Prasarana Balai ... 25

2. Analisis Kekuatan, Kelemahan, Peluang, dan Ancaman/Tantangan BP-PAUD dan Dikmas Jawa Timur ... 38

A. Kekuatan ... 38

B. Kelemahan ... 44

C. Peluang ... 47

D. Tantangan ... 49

E. Strategi ... 54

3. Analisis Tantangan Pengembangan Mutu PAUD-Dikmas ... 57

F. Arah Kebijakan dalam Pembangunan Pendidikan ... 59

(4)

BAB II. VISI, MISI, TUJUAN DAN STRATEGIS

A. Visi dan Misi ... 62

B. Tujuan Strategis ... 66

C. Sasaran Strategis ... 68

D. Tata Nilai ... 72

BAB III. KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA REGULASI, KERANGKA PENDANAAN, DAN KELEMBAGAAN PAUD DAN DIKMAS A. Arah Kebijakan dan Strategi ... 74

B. Kerangka Regulasi ... 78

C. Kerangka Pendanaan ... 79

BAB IV. KERANGKA IMPLEMENTASI, TARGET KINERJA DAN PENDANAAN A. Kerangka Implementasi ... 81

B. Target Kinerja ... 82

C. Strategi Pendanaan ... 86

D. Koordinasi, Tata Kelola dan Pengendalian Mutu ... 87

BAB V. PENUTUP ... 93

LAMPIRAN:

 MATRIKS KINERJA

(5)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. RPJPN Terkait Bidang Pendidikan dan Kebudayaan ... 3

Gambar 2. Pembangunan Pendidikan pada Tingkat Daya Saing Regional ... 5

Gambar 3. Arah Kebijakan Pendidikan Sampai Tahun 2019 ... 6

Gambar 4. Pengembangan SDM dalam Pendidikan PAUD dan Dikmas pada Wilayah Koordinasi Kerja Balai ... 15

Gambar 5. Dasar Pengembangan Kredibilitas PTK PAUD dan Dikmas ... 18

Gambar 6. Struktur Organisasi BP-PAUD dan Dikmas Jawa Timur ... 22

Gambar 7. Kualifikasi SDM BP-PAUD dan Dikmas Jawa Timur ... 23

Gambar 8. SNP bagi Satuan Pendidikan di Indonesia ... 58

Gambar 9. Pendekatan untuk Mencapai Tujuan dan Sasaran Strategis ... 66

Gambar 10. Sasaran Prioritas dalam Pelayanan Program PAUD dan Dikmas pada Wilayah Koordinasi Kerja Balai ... 78

Gambar 11. Kerangka Implementasi Program PAUD dan Dikmas ... 82

Gambar 12. Target Pengembangan Satuan PAUD dan Dikmas ... 83

Gambar 13. Pengembangan Fungsi Laboratorium PAUD dan Dikmas Pada Wilayah Koordinasi Kerja Balai ... 84

Gambar 14. Kontribusi Balai Terhadap IPM Lokasi Program PAUD dan Dikmas Diselenggarakan ... 85

(6)

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Data Prasarana BP-PAUD dan Dikmas Jawa Timur ... 26 Tabel 2. Data Kendaraan Dinas BP-PAUD dan Dikmas Jawa Timur ... 29 Tabel 3. Data Sarana Pembelajaran BP-PAUD dan Dikmas Jawa Timur ... 30 Tabel 4. Hasil-Hasil Pengembangan Model/Program, Kajian, Media

Pembelajaran ... 31 Tabel 5. Sasaran Strategis 1 (SS1) Pengkajian dan Pengembangan Program PAUD dan Dikmas ... 69 Tabel 6. Sasaran Strategis 2 (SS2) Peningkatan Kompetensi PTK

(7)

DAFTAR BAGAN

Bagan 1. Mekanisme Kerja Antar Unit di BP-PAUD dan Dikmas Jawa Timur .... 87 Bagan 2. Posisi dan Peran Pemeran antar Unit Kerja pada

BP-PAUD dan Dikmas Jawa Timur ... 89 Bagan 3. Struktur Organisasi BP-PAUD dan Dikmas Jawa Timur ... 90 Bagan 4. Sistem Pengendalian Mutu dan Inovasi PAUD dan Dikmas

(8)

DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN

A

AKIP = Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

AMH = Angka Melek Huruf

APBN = Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

APBD = Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

APK = Angka Partisipasi Kasar

APM = Angka Partisipasi Murni

APS = Angka Partisipasi Sekolah

ASEAN = Association of Southeast Asian Nations

B

BAN = Badan Akreditas Nasional

BAN-PNF = Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Non Formal

BAN-SM = Badan Akreditasi Nasional Sekolah dan Madrasah

BMN = Barang Milik Negara

BNSP = Badan Nasional Sertifikasi Profesi

BSNP = Badan StandarNasional Pendidikan

BUMN = Badan Usaha Milik Negara

BP –PAUD dan Dikmas = Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini

dan Pendidikan Masyarakat

BLK = Balai Latihan Kerja

Batung Bingar = Baca Tulis Hitung Dengar merupakan model pembelajaran

pendidikan keaksaraan dasar hasilpengembangan BP-PAUD dan Dikmas

Jawa Timur

D

(9)

Ditjen = Direktorat Jenderall

DPR = Dewan Perwakilan Rakyat

DUDI = Dunia Usaha Dunia Industri

E

EDI = Education Development Index

EFA = Education for All

ESD = Education for Sustainable Development

G

GCI = Global Competitiveness Index

GDP = Gross Domestic Product

GIM = Gerakan Indonesia Membaca

Gender = kesamaan peluang dan kesempatan dalam bidang sosial, politik

dan

ekonomi antara laki-laki dan perempuan, kaya miskin, orang cacat dan

tidak, desa kota, atau sifat-sifat yang dilekatkan pada laki-laki atau

perempuan yang dibangun oleh sosial dan budaya

GOPTKI = Gabungan Organisasi Penyelenggara Taman Kanak-kanak

Indonesia.

(10)

H

HAKI = Hak Atas Kekayaan Intelektual

HDI = Human Development Index

HIMPAUDI = Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini

Indonesia

HIPKI = Himpunan Penyelenggara Pelatihan dan Kursus Indonesia

HISPPI = Himpunan Seluruh Pendidik dan Penguji Indonesia

I

IKK = Indikator Kinerja Kegiatan

IKP = Indikator Kinerja Program

IKSS = Indikator Kinerja Sasaran Strategis

IKU = Indikator Kinerja Utama

IPTEKS = Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Seni

ISO = International Organization for Standardization

ITJEN = Inspektorat Jenderal

IGTKI = Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia

IPI = Ikatan Penilik Indonesia

IPABI = Ikatan Pamong Belajar Indonesia

K

K/L = Kementerian/Lembaga

KBK = Kurikulum Berbasis Kompetensi

KB = Kelompok Belajar (0-3 tahun)

KIP = Kartu Indonesia Pintar

Kemendikbud = Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

KKN = Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme

KKNI = Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia

(11)

L

LAKIP = Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Life Skills = Kecakapan Hidup

Literasi = Melek Aksara

LK = Laporan Keuangan

LPTK = Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan

LPK = Lembaga Kursus dan Pelatihan

LSP = Lembaga Sertifikasi Profesi

M

MA = Madrasah Aliyah

MAK = Madrasah Aliyah Kejuruan

MBS = Manajemen Berbasis Sekolah

MDGs = Millennium Development Goals

Mendikbud = Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

MI = Madrasah Ibtidaiyah

MIPA = Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

(12)

N

NKRI = Negara Kesatuan Republik Indonesia

NSPK = Nurma Standar Prosedur dan Ktriteria

NILEM = Nomor Induk Lembaga

NILEK = Nomor Induk Lembaga Kursus

P

PAUD = Pendidikan Anak Usia Dini

PAUD-HI = Pendidikan Anak Usia Dini Holistik-Integratif

PUS = Pendidikan Untuk Semua/Education For All

PUG = Pengarusutamaan Gender

PDB = Produk Domestik Bruto

Permendikbud = Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Perpres = Peraturan Presiden

PISA = Programme for International Student Assessment

PKBM = Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat

PNF = Pendidikan Nonformal

POD = Pendidikan Orang Dewasa

PP = Peraturan Pemerintah

PPB = Pengembangan Profesional Berkelanjutan

PPID = Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi

PP-PAUDNI = Pusat Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal

dan

Informal

PP-PAUD dan Dikmas = Pusat Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini

dan Pendidikan Masyarakat

R

(13)

RBI = Rumah Budaya Indonesia

RKA-KL = Rencana Kegiatan dan Anggaran Kementerian/Lembaga

Renstra = Rencana Strategis

Renja = Rencana Kerja

RI = Republik Indonesia

RKB = Ruang Kelas Baru

RPJMN = Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional

RPJPN = Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional

RPPNJP = Rencana Pembangunan Pendidikan Nasional Jangka Panjang

S

Satker = Satuan Kerja

SD = Sekolah Dasar

SDA = Sumber Daya Alam

SDLB = Sekolah Dasar Luar Biasa

SKKNI = Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia

SKL = Standar Kompetensi Kelulusan

SKPD = Satuan Kerja Perangkat Daerah

SKB = Sanggar Kegiatan Belajar

SLB = Sekolah Luar Biasa

(14)

SMA = Sekolah Menengah Atas

SMLB = Sekolah Menengah

SMK = Sekolah Menengah Kejuruan

SMP = Sekolah Menengah Pertama

SMPLB = Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa

SNP = Standar Nasional Pendidikan

SOP = Standar Operasi dan Prosedur

SP = Sasaran Program

SPS = Satuan Paud Sejenis

SPM = Standar Pelayanan Minimal

SS = Sasaran Strategis

Susenas = Survei Sosial Ekonomi Nasional

SEAMEO =

SEAMEO CECEP =

T

Tata Nilai = Pandangan hidup dan kesepakatan atas norma dalam mengelola

organisasi

TPA = Taman Penitipan Anak

TK = Taman Kanak-Kanak

TIMSS = Trends in International Mathematic and Science Study

TKLB = Taman Kanak-Kanak Luar Biasa

TUK = Tempat Uji Kompetensi

TBM = Taman Bacaan Masyarakat

U

UKP4 = Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian

Pembangunan

UN = Ujian Nasional

UNESCO = United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization

(15)

UPTD = Unit Pelaksana Teknis Dinas Daerah

USB = Unit Sekolah Baru

UU = Undang-Undang

UUD = Undang-Undang Dasar

V

Vokasi = Keahlian Terapan

W

WBK = Wilayah Bebas Korupsi

Wajar = Wajib Belajar

WCF = World Culture Forum

WHC = World Heritage Convention

WDP = Wajar Dengan Pengecualian

WTP = Wajar Tanpa Pengecualian

(16)

BAB I

PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang

Rencana Strategis (Renstra) BP-PAUD dan Dikmas Jawa Timur

merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Rencana Strategis

Direktorat Jenderal PAUD dan Dikmas dan rencana Strategis

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia serta arah

dan kebijakan pembangunan pendidikan nasional, minimal dalam rangka

tersedianya hasil pengkajian dan pengembangan model/program PAUD

dan Dikmas yang bermutu dan berwawasan gender, pendidikan untuk

pembangunan yang berkelanjutan (ESD) dan kewarganegaraan global

serta replikasi diseluruh regional.

Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan

Masyarakat yang selanjutnya dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan ini disebut BP-PAUD dan Dikmas adalah unit pelaksana

teknis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di bidang

pengembangan pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyarakat

yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal

Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat.

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik

Indonesia Nomor 69 Tahun 2015, tanggal 28 Desember 2015 Balai

Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat

(BP- PAUD dan Dikmas) mempunyai tugas melaksanakan

pengembangan mutu pendidikan anak usia dini dan pendidikan

(17)

Dalam melaksanakan tugasnya BP- PAUD dan Dikmas

menyelenggarakan fungsi:

(1) pengembangan program pendidikan anak usia dini dan pendidikan

masyarakat, (2) pemetaan mutu satuan pendidikan anak usia dini dan

pendidikan masyarakat, (3) supervisi satuan pendidikan anak usia dini

dan pendidikan masyarakat, (4) fasilitasi penyusunan dan pelaksanaan

program pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyarakat, (5)

pengembangan sumber daya pendidikan anak usia dini dan pendidikan

masyarakat, (6) pengelolaan sistem informasi pendidikan anak usia dini

dan pendidikan masyarakat, (7) pelaksanaan kemitraan di bidang

pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyarakat, dan (8)

pelaksanaan urusan administrasi BP-PAUD dan Dikmas.

Komitmen nasional di bidang pembangunan pendidikan, khususnya yang

relevan dengan tugas dan fungsi BP- PAUD dan Dikmas yaitu Gerakan

Indonesia Membaca (GIM), Era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) dan

penyiapan Generasi Seratus Tahun Indonesia Merdeka (1945-2045)

melalui pendidikan anak usia dini, maka Balai dalam melaksanakan tugas

dan fungsinya dengan kekuatan sumber daya yang ada di wajibkan untuk

mengawal dan memastikan berjalannya komitmen yang dicanangkan

pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta

Direktorat Jenderal PAUD dan Dikmas. Pada sisi lain Balai juga

diharapkan dapat melayani kebutuhan masyarakat khususnya satuan

pendidikan nonformal terakreditasi delapan standar nasional pendidikan

yang dalam pelaksanaanya terkoordinasi dengan pemerintah daerah

(PEMDA) tingkat provinsi, tingkat kabupaten dan kota. Adapun arah

pembangunan pendidikan harus mengacu pada PJPN seperti pada

(18)

Gambar 1. RPJPN Terkait Bidang Pendidikan dan Kebudayaan

(sumber bahan dari Paparan Dirjen PAUD dan Dikmas Kemendikbud RI)

Program pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyarakat

diharapkan dapat memberikan kesempatan yang lebih luas, terbuka,

merata dan bermutu bagi seluruh lapisan masyarakat untuk belajar dan

memberdayakan diri melalui layanan pendidikan anak usia dini, layanan

pendidikan masyarakat, layanan kursus dan pelatihan yang didukung

dengan penyediaan pendidikan keluarga. Terutama dalam menyiapkan

sumber daya manusia (SDM) agar mempunyai kualifikasi dan

kompetensi yang memadai sehingga dapat bersaing dan sejajar dengan

bangsa/negara maju. SDM yang berkompeten dalam dunia usaha dan

dunia industri (DUDI) mempunyai andil yang sangat besar dalam

menghasilkan keluaran yang mampu bersaing di tingkat dunia pada era

perdagangan bebas yang terbatas di lingkungan ASEAN, tetapi juga antar

(19)

Dampak peran kinerja dari balai dapat dijadikan embrio untuk konteks

tatanan masyarakat global, berbagai komitmen internasional termasuk

Indonesia seperti Deklarasi Dakar tentang Pendidikan untuk Semua

(PUS), konvensi internasional The Convention on the Elimination of all

Forms of Discrimination Against Women (CEDAW) tentang komitmen

untuk mencegah diskriminasi dan upaya mendorong pemenuhan hak

yang sama bagi anak laki-laki dan perempuan, Konvensi Hak-Hak Anak

(Convention on The Rights of the Child), deklarasi Millenium

Development Goals (MDG’s) yang meliputi delapan tujuan dalam rangka

pemenuhan hak-hak dasar universal, yang antara lain mengupayakan

penyelenggaraan pendidikan dasar, serta mengatasi kemiskinan,

kelaparan dan kesehatan. Serta komitmen untuk mengembangkan

pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan (EfSD). Komitmen

internasional tersebut semakin memperkuat dan mendorong percepatan

pembangunan pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyarakat,

serta program besar untuk PAUD dan Pendidikan Keluarga yang sedang

dirintis dan dikembangkan adalah SEAMEO CECCEP.

Dalam menghadapi permasalahan persaingan bebas di atas, pemerintah

diantaranya Ditjen PAUD dan Dikmas kemendikbud RI telah dan sedang

melaksanakan beberapa program dan metode pendidikan yang

mengedepankan keterampilan dan kecakapan hidup (life skill) sesuai

dengan referensi dan kebutuhan masyarakat serta berbasis pada

teknologi dan informasi (Information and Communication Technology).

Pemerintah telah dan sedang berbenah dalam meningkatkan kualitas dan

kompetensi sumber daya manusia dalam menghadapi liberasi dan

globalisasi. Salah satu usaha meningkatkan kompetensi SDM dapat

dilakukan dengan meningkatkan keterampilan yang terstandar, sehingga

dapat mengantarkan insan Indonesia yang cerdas, terampil, mandiri dan

berdaya saing, yang dapat mempengaruhi kekuatan ekonomi sebuah

negara. Hal tersebut telah dirancang secara matang seperti pada Gambar

(20)

Gambar 2. Pembangunan Pendidikan Pada Tingkat Daya Saing Regional (sumber bahan dari Paparan Dirjen PAUD dan Dikmas Kemendikbud RI)

Berbagai kebijakan dan program PAUD-Dikmas disusun untuk

memberikan pelayanan pendidikan yang terbaik bagi masyarakat.

Keberhasilan penyelenggaraan program Paud-Dikmas sangat terkait

dengan partisipasi pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota,

Satuan Pendidikan PNF dan/atau satuan pendidikan PAUD dan Dikmas

serta partisipasi aktif dari seluruh pemangku kepentingan di sektor

pendidikan, dan masyarakat secara keseluruhan. Sinergi antara

pemerintah baik pusat maupun daerah dengan seluruh pemangku

kepentingan seperti satuan-satuan pendidikan, organisasi pendidik dan

tenaga kependidikan, organisasi penyelenggara pendidikan, lembaga

swadaya masyarakat, organisasi sosial dan keagamaan, hingga

lembaga-lembaga keilmuan dan perguruan tinggi, sangat menentukan

(21)

merupakan garda terdepan dalam pelaksanaan program di lapangan.

Gambar 3 memperjelas arah dan kebijakan strategis Kemendikbud RI.

Gambar 3. Arah Kebijakan Pendidikan Sampai Tahun 2019

(sumber bahan dari Paparan Dirjen PAUD dan Dikmas Kemendikbud RI)

Dalam rangka memberikan arah pelaksananan program yang

dilaksanakan oleh BP-PAUD dan Dikmas Jawa Timur sebagai Unit

Pelaksana Teknis Kemendikbud RI dipandang perlu disusunnya Rencana

Strategis Tahun 2015—2019, dengan menggunakan data hasil

pemetaan mutu Tahun 2014, Tahun 2015 dan Data yang berkembang

sesuai arah kebijakan dan kebutuhan pada awal Tahun 2016. Renstra ini

diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dalam pengembangan

mutu pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyarakat yang

bermanfaat bagi para penentu kebijakan dan para penyelenggara

pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyarakat baik di tingkat

wilayah koordinasi kerja Balai, provinsi dan kabupaten/kota maupun

(22)

Renstra ini menguraikan kondisi saat ini dan analisis situasi, tantangan,

peluang dan hambatan; kebijakan, strategi, program dan kegiatan, serta

anggaran yang diperlukan dalam kurun waktu Tahun 2015—2019.

B.

Landasan Hukum

Landasan hukum penyusunan Renstra Balai Pengembangan Pendidikan

Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Jawa Timur Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2015- 2019 adalah:

1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

3. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional;

4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

5. Pembangunan Nasional;

6. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005—2025;

7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Daerah;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian

Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah

Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;

9. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2013

tentang Pengembangan Anak Usia Dini Holistik dan Integratif;

10. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun

2015—2019;

11. Peraturan Presiden RI Nomor 14 Tahun 2015 tentang Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan;

12. Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2006 tentang Gerakan Nasional

Percepatan Penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan

(23)

13. Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia

Nomor 5 Tahun 2014 tentang Pedoman penyusunan dan Penelaahan

Rencana Strategis Kementrian/Lembaga (Renstra K/L) 2015—2019;

14. Permendikbud Nomor 29 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata

Kerja Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan

Pendidikan Masyarakat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI;

15. Permendikbud RI Nomor 22 Tahun 2015 tentang Rencana Strategis

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2015-2019 ;

16. Permendikbud Nomor 69 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata

Kerja BP-PAUD dan Dikmas Kemendikbud RI;

17. Permendikbud RI Nomor 49 Tahun 2016 tentang Rincian Tugas

BP-PAUD dan Dikmas Kemendikbud RI;

18. Rencana Strategis Tahun 2015-2019 Kemendikbud RI dan Renstra

Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan

Masyarakat Kemendikbud Republik Indonesia.

C.

Landasan Filosofis

Tertuang dalam Renstra Ditjen PAUD dan Dikmas Kemendikbud RI,

bahwa perkembangan kesejarahan Pendidikan Luar Sekolah telah

menunjukkan eksistensinya sebagai jalur pendidikan yang berperan

untuk membelajarkan masyarakat sesuai dengan kebutuhannya serta

penyambung pendidikan formal dalam mewujudkan pendidikan

sepanjang hayat atau Life Long Learning.

Pendidikan nonformal dan informal sebelum terbitnya Undang-Undang

Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional lebih dikenal

dengan nama Pendidikan Luar Sekolah dan/atau Pendidikan

Masyarakat. Pada awal Kemerdekaan RI dengan dibentuknya Kabinet

Pertama, Jawatan Pendidikan Masyarakat masuk dalam Struktur

Organisasi Kementerian Pendidikan dan Pengajaran dan UPTnya Pusat

(24)

Kegiatan Belajar (BPKB) , yang mempunyai tugas pokok

menyelenggarakan pendidikan keaksaraan atau pemberantasan buta

huruf, pendidikan kader pembangunan desa, pendidikan wanita dan

kursus keterampilan untuk orang dewasa.

Prinsip pendidikan masyarakat (pendidikan non formal dan informal)

sebagai perwujudan dari Pendidikan Sepanjang Hayat adalah bahwa

belajar berlangsung mulai lahir sampai dengan meninggal, sehingga

tidak ada kata berhenti belajar. Itulah prinsip pendidikan nonformal yang

dicetuskan para penggagas pendidikan nonformal seperti Ivan Illich dan

Poulo Freire. Prinsip itu semakin relevan jika diimplementasikan pada

abad 21 ini, dimana masyarakat banyak yang karena sesuatu hal tidak

memiliki kesempatan mengikuti pendidikan formal dan kesempatan untuk

memperoleh layanan pendidikan yang berkualitas. Pada kondisi seperti

itu maka peran pendidikan nonformal dan informal sangat Strategis.

Belajar sepanjang hayat (life long learning) merupakan prinsip dasar

penyelenggaraan pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan

informal. Belajar sepanjanag hayat berasumsi bahwa proses belajar

terjadi seumur hidup walaupun dengan cara yang berbeda dan proses

yang berbeda. Tujuan layanan pendidikan nonformal adalah untuk

mendapatkan layanan pendidikan yang tidak diperoleh dari pendidikan

formal, mengatasi dari kemunduran pendidikan sebelumnya, untuk

memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru, meningkatkan

keahlian, mengembangkan kepribadian atau untuk beberapa tujuan

lainnya (Cropley, 1972). Dengan pemaknaan seperti itu maka

keberadaan pendidikan nonformal dan informal dapat memainkan peran

sebagai pengganti (substitute), pelengkap (complement), dan/atau

penambah (suplement) dari pendidikan formal.

Filosofi tersebut di atas, telah menempatkan pendidikan nonformal dan

informal pada posisi Strategis dalam keseluruhan sistem pendidikan

(25)

memiliki karakteristik tersendiri yang unik dan spesifik sehingga sangat

berbeda dengan karakteristik pendidikan formal. Keunikan pendidikan

nonformal tersebut dapat disimak dari penjelasan Sudjana (2000) yang

mengidentifikasi karakteristik pendidikan nonformal dari lima (5)

perspektif yakni: pertama, ditinjau dari tujuannya, pendidikan nonformal

bersifat jangka pendek dan khusus, serta kurang menekankan pada

ijazah. Kedua, ditinjau dari waktunya, relatif singkat, lebih menekankan

pada masa sekarang dan menggunakan waktu tidak terus menerus.

Ketiga, ditinjau dari isi programnya, kurikulum berpusat pada

kepentingan warga belajar, mengutamakan penerapan. Keempat, ditinjau

dari proses pembelajarannya, pendidikan nonformal dipusatkan di

lingkungan masyarakat, berkaitan dengan kehidupan warga belajar dan

masyarakat. Kelima, ditinjau dari aspek pengendaliannya, dikendalikan

secara bersama-sama oleh pelaksana program dan warga belajar, serta

mengutamakan pendekatan demokratis dengan tidak

mengenyampingkan mutu, standar dan kualitas proses maupun hasil

pendidikannya.

D.

Paradigma Pendidikan

Sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pusat BP-PAUD dan Dikmas

Kemendikbud RI yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada

Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat.

Maka paradigma yang mendasari tugas dan fungsi Balai dalam tugas dan

fungsinya mengacu pada paradigma pendidikan yang ditetapkan oleh

Dirjen PAUD dan Dikmas. Penyelenggaraan pendidikan, pengembangan

model/program dan peningkatan kompetensi PTK PAUD dan Dikmas

didasarkan pada beberapa paradigma umum yang perlu diperhatikan

dan dikaji secara seksama khsususnya hal sebagai berikut;

1. Pemberdayaan Manusia Seutuhnya

Memperlakukan peserta didik melalui pendidik dan tenaga

(26)

mengaktualisasikan dirinya secara optimal dalam aspek kecerdasan

intelektual, spiritual, emosional, sosial, dan kinestetik. Paradigma ini

merupakan fondasi dari pendidikan yang menyiapkan peserta didik

untuk berhasil sebagai pribadi yang mandiri (makhluk individu),

sebagai elemen dari sistem sosial yang saling berinteraksi dan

mendukung satu sama lain (makhluk sosial) dan sebagai pemimpin

bagi terwujudnya kehidupan yang lebih baik di muka bumi (makhluk

Tuhan).

2. Pembelajaran Sepanjang Hayat Berpusat pada Masyarakat

Pembelajaran merupakan proses yang berlangsung seumur hidup,

yaitu pembelajaran sejak lahir hingga akhir hayat yang

diselenggarakan secara terbuka dan multimakna. Pembelajaran

sepanjang hayat berlangsung secara terbuka melalui jalur formal,

nonformal, dan informal yang dapat diakses oleh seluruh masyarakat

setiap saat tidak dibatasi oleh usia, tempat, dan waktu. Pembelajaran

dengan sistem terbuka diselenggarakan dengan fleksibilitas pilihan

dan waktu penyelesaian program lintas satuan dan jalur pendidikan

(multi entry-multi exit system). Pendidikan multi makna

diselenggarakan dengan berorientasi pada pembudayaan,

pemberdayaan, pembentukan akhlak mulia, budi perkerti luhur, dan

watak, kepribadian, atau karakter unggul, serta berbagai kecakapan

hidup (life skills). Paradigma ini memperlakukan, memfasilitasi, dan

mendorong masyarakat menjadi subjek pembelajar mandiri yang

bertanggung jawab, kreatif, inovatif, sportif, dan berkewirausahaan.

3. Pendidikan untuk Semua

Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan

kebutuhan dasarnya, berhak mendapat pendidikan dan memperoleh

manfaat dari ilmu pengetahuan dan tehnologi, seni dan budaya, demi

meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat

(27)

Hak untuk mendapatkan pendidikan sebagai pemenuhan hak asasi

manusia telah menjadi komitmen global. Oleh karena itu, program

pendidikan untuk semua yang inklusif diselenggarakan pada jalur

pendidikan formal, nonformal, dan informal dengan sistem pendidikan

terbuka dan demokratis serta bertindak gender agar dapat

menjangkau mereka yang berdomisili di tempat terpencil serta mereka

yang mempunyai kendala ekonomi dan sosial.

Paradigma ini menjamin keberpihakan kepada masyarakat yang

memiliki hambatan fisik, mental, ekonomi dan sosial, ataupun kendala

geografis, yaitu melalui layanan pendidikan untuk menjangkau

mereka yang tidak terjangkau. Keberpihakan diwujudkan dalam

bentuk optimalisasi peranserta masyarakat, pemberdayaan

organisasi mitra dan program pemberdayaan masyarakat sehingga

menjamin terselenggaranya pendidikan yang demokratis, merata, dan

berkeadilan serta bertidak gender.

4. Pendidikan sebagai Suatu Gerakan

Pemerintah memang bertanggung jawab menyelenggarakan

pendidikan yang sebaik-baiknya bagi semua warga negara. Namun,

semua pihak dapat memberi kontribusi dalam penyelenggaraan

pendidikan agar hasilnya optimal. Penyelenggaraan pendidikan harus

disikapi sebagai suatu gerakan, yang mengintegrasikan semua

potensi negeri dan peran aktif seluruh masyarakat.

5. Pendidikan Menghasilkan Pembelajar

Penyelenggaraan pendidikan harus memperlakukan, memfasilitasi,

dan mendorong peserta didik menjadi subjek pembelajar mandiri

yang bertanggung jawab, kreatif dan inovatif. Pendidikan diupayakan

menghasilkan insan yang suka belajar dan memiliki kemampuan

belajar yang tinggi. Pembelajar hendaknya mampu menyesuaikan diri

(28)

6. Pendidikan Membentuk Karakter

Pendidikan berorientasi pada pembudayaan, pemberdayaan, dan

pembentukan kepribadian. Kepribadian dengan karakter unggul

antara lain, bercirikan kejujuran, berakhlak mulia, mandiri, serta

cakap dalam menjalani hidup.

7. Sekolah yang Menyenangkan

Sekolah sebagai satuan pendidikan yang utama merupakan suatu

ekosistem. Suatu tempat yang di dalamnya terjadi hubungan saling

ketergantungan antara manusia dengan lingkungannya. Sekolah

harus menjadi tempat yang menyenangkan bagi manusia yang

berinteraksi di dalamnya, baik siswa, guru, tenaga pendidik, maupun

orang tua siswa.

E.

Kondisi Umum

1. Analisis Kondisi Internal

Terbitnya Permendikbud RI Nomor 69 Tahun 2015 tentang Organisasi

dan Tata kerja Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan

Pendidikan Masyarakat yang selanjutnya dalam Peraturan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan ini disebut BP-PAUD dan Dikmas

adalah unit pelaksana teknis Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan di bidang pengembangan pendidikan anak usia dini dan

pendidikan masyarakat yang berada di bawah dan bertanggung jawab

kepada Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan

Masyarakat, sedikit banyak mempengaruhi pengelolaan dan capaian

kinerja yang BP-PAUD dan Dikmas Jawa Timur, mempunyai tugas

melaksanakan pengembangan mutu pendidikan anak usia dini dan

pendidikan masyarakat. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 2, menyelenggarakan fungsi (a)

pengembangan program pendidikan anak usia dini dan pendidikan

masyarakat; (b) pemetaan mutu pendidikan anak usia dini dan

(29)

dan pendidikan masyarakat; (d) fasilitasi penyusunan dan

pelaksanaan program pendidikan anak usia dini dan pendidikan

masyarakat; (e) pengembangan sumber daya pendidikan anak usia

dini dan pendidikan masyarakat; (f) pengelolaan sistem informasi

pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyarakat; (g)

pelaksanaan kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini dan

pendidikan masyarakat; dan (h) pelaksanaan urusan administrasi

BP-PAUD dan Dikmas.

BP-PAUD dan Dikmas Jawa Timur yang sebelumnya berdasarkan

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

Nomor 17 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai

Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal Dan Informal,

pasal dua tertulis bahwa BP-PAUDNI mempunyai tugas melaksanakan

pemetaan mutu pendidikan, pengembangan program, supervisi,

fasilitasi penyusunan dan pelaksanaan program, dan pengembangan

sumber daya serta pelaksanaan kemitraan di bidang pendidikan anak

usia dini pendidikan nonformal dan pendidikan informal.

Tantangan yang lebih besar dalam pengembangan sumber daya

manusia Indonesia (baca: khususnya di wilayah koordinasi kerja Balai )

perlu mendapat perhatian serius dan fokus, terutama berkenaan

dengan jumlah penduduk yang makin besar, kualitas SDM rendah,

mempertahankan jatidiri bangsa, kualitas perempuan dan anak rendah

dan meningkatkan kehidupan beragama dalam kegiatan sehari-hari.

(30)

Gambar 4. Tantangan Pengembangan SDM Dalam Pendidikan

PAUD dan Dikmas Pada Wilayah Koordinasi Kerja Balai

Sehingga dalam penyusunan Rencana Strategis Balai Pengembangan

Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (Renstra BP-

PAUD dan Dikmas) Tahun 2015-2019, diperlukan analisis kondisi

yang telah dicapai selama periode 2010-2014 sebagai referensi untuk

mengetahui capaian dan permasalahan yang terjadi pada setiap

program dan satuan kerja malalui layanan pendidikan, sehingga dapat

memperkaya alur pikir dan mengantisipasi hambatan yang akan terjadi

dalam lima tahun ke depan.

Pelaksanaan Rencana Strategis Balai Pengembangan Pendidikan

Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Tahun 2010-2014 telah

berakhir, dan seluruh target yang ditetapkan telah dituntaskan pada

akhir tahun 2014 oleh setiap Unit kerja. Pelaksanaan pencapaian

(31)

Dikmas dilakukan melalui: (1) pengembangan program pendidikan

anak usia dini dan pendidikan masyarakat, (2) Pemetaan mutu satuan

pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyarakat, (3) supervisi

satuan pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyarakat, (4)

fasilitasi penyusunan dan pelaksanaan program pendidikan anak usia

dini dan pendidikan masyarakat, (5) pengembangan sumber daya

pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyarakat, (6) pengelolaan

sistem informasi pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyarakat,

(7) pelaksanaan kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini dan

pendidikan masyarakat, dan (8) pelaksanaan urusan administrasi

BP-PAUD dan Dikmas.

Balai harus mampu merancang program yang sesuai dengan tugas

dan fungsinya, sehingga mampu memberikan pelayanan kepada

wilayah binaan di Jawa Timur dan Nusa Tenggara Timur dengan

memperhatikan potensi lokal daerah, baik dari sisi sumber daya

manusia maupun sumber daya alamnya. Balai juga memberikan

pembimbingan dan pembinaan teknis untuk memaksimalkan peran

satuan pendidikan pendidikan nonformal dalam meningkatkan proses

pembelajaran dan hasil pelaksanaan layanan yang

berkualitas/terstandar.

Renstra periode sebelumnya secara umum; bahwa hasil

pengembangan program balai sudah dapat direplikasikan di UPTD

binaan BP-PAUD dan Dikmas Jawa Timur, baik di PPNFI Provinsi

NTT dan Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Jawa Timur dan NTT.

Beberapa hasil pengembangan program yang direplikasi adalah

pengembangan program bidang PAUD antara lain: PAUD Holistik

Intergratif, PAUD Inkuiri, PAUD Karakter, PAUD Outbond, Senam

PAUD, PAUD Brindance, dan PAUD Layanan Khusus. Sedangkan

pengembangan program bidang Dikmas yang direplikasi antara lain

Batung Bingar, Keaksaraan Dasar, keaksaraan Ekonomi, Keaksaraan

(32)

antara lain: Enam Fitur Inti, Rumah Usaha Serumpun, Kursus Pendidik

PAUD, Couching, Saka Widya Budaya Bhakti. Dari hasil

pengembangan program tersebut yang termanfaatkan secara nasional

antara lain; Saka Widya Budaya Bhakti. Selain hasil pengembangan

program, beberapa aplikasi untuk administrasi perkantoran juga

termanfaatkan dalam skala nasional, yaitu E-PAK dan SIJAPI. E-Pak

adalah aplikasi yang membantu pamong belajar dalam hal

penghitungan angka kredit, sedangkan SIJAPI (Sistem Jaringan

Pegawai Instansi) adalah aplikasi yang terkait dengan kedispilinan dan

administrasi pegawai. Aplikasi-aplikasi tersebut dibuat untuk

memudahkan sistem kerja pegawai.

Layanan fasilitasi dan supervisi yang sudah dikerjakan balai dalam

memberikan pelayanan kepada UPTD dan masyarkat luas antara lain;

Pelatihan peningkatan PTK-PNF; Pamong Belajar, Penilik, Pendidik

dan Pengelola PAUD, Pengelola dan TUTOR Keaksaraan, Pengelola

Kursus. Disamping memberikan pelatihan, balai juga memberikan

bimbingan teknis pada UPTD dan masyarakat luas dalam rangka

peningkatan pelayanan program PAUD dan Dikmas melalui kegiatan

orientasi sesuai dengan replikasi yang dilaksanakan. Dibangun

(33)

Gambar 5. Dasar Pengembangan Kredibilitas PTK PAUD dan Dikmas

Sekilas gambaran umum program yang telah dilakukan balai dalam

kurun waktu 2010 sampai dengan 2014. Dengan segala kekurangan

dan kelebihannya dan ditunjang dengan hasil evaluasi, Balai

merancang RENSTRA 2015-2019 dengan berpijak pada arah dan

kebijakan Kemendikbud RI dan Kebijakan Ditjen PAUD dan Dikmas.

A. Sumber Daya Manusia Balai

Kondisi ketenagaan sampai bulan Desember 2016, balai memiliki

pegawai sejumlah 106 orang, yaitu:

1. Menurut Jabatan Kedinasan

a) Pejabat Eselon, sejumlah 5 orang, dengan rincian:

1) Pejabat struktural eselon III : 1 orang

2) Pejabat struktural eselon IV : 4 orang

b) Jabatan Fungsional Umum (JFU), sejumlah 50 orang, dengan

rincian:

Sub Bagian Umum, sejumlah 29 orang, dengan rincian:

1) Analis Ketatalaksanaan : 2 orang

(34)

3) Bendahara Pengeluaran : 1 orang

4) Penyusun Program dan Anggaran : 2 orang

5) Penyusun Laporan Keuangan : 1 orang

6) Pengolah Data BMN : 1 orang

7) Bendahara Pengeluaran Pembantu : 4 orang

8) Pengolah Surat Perintah Membayar : 1 orang

9) Pengadministrasi BMN : 3 orang

10) Pemroses Mutasi Kepegawaian : 2 orang

11) Penata Dokumen Keuangan : 4 orang

12) Pengadministrasi Persuratan : 2 orang

13) Penata Arsip : 1 orang

14) Petugas Perpustakaan : 2 Orang

15) Pengadministrasi Kerumahtanggaan : 2 orang

Seksi Pengembangan Program, sejumlah 7 orang, dengan

rincian:

1) Analis Pelaksanaan Program Pengembangan : 1 orang

2) Penyusun Program Pengembangan : 2 orang

3) Pengolah Data Program Pengembangan : 2 orang

4) Pengadministrasi Umum : 2 orang

Seksi Pengembangan Sumber Daya, sejumlah 5 orang, dengan

rincian:

1) Analis Pengembangan Sumber Daya : 1 orang

2) Pengolah Data Pengembangan Sumber Daya : 3 orang

3) Pengadministrasi Umum : 1 orang

Seksi Informasi dan Kemitraan, sejumlah 9 orang, dengan

rincian:

1) Analis Data Mutu Pendidikan : 1 orang

2) Analis Kemitraan : 2 orang

3) Pengolah Data Mutu Pendidikan : 2 orang

(35)

5) Pengelola Laman : 1 orang

6) Pengadiministrasi umum : 1 orang

c) Jabatan Fungsional Tertentu (JFT), sejumlah 51 orang, dengan

rincian:

1) PB Madya : 15 orang

2) PB Muda : 30 orang

3) PB Pertama : 10 orang

2. Menurut Kualifikasi Pendidikan

a. Jabatan Fungsional Tertentu/Pamong Belajar

1) S3 : 1 orang

2) S2 : 36 orang

3) S1 : 13 orang

b. Pejabat Eselon dan Jabatan Fungsional Umum

1) S2 : 12 orang

2) S1 : 40 orang

3) SMU : 4 orang

3. Menurut Pangkat/Golongan Ruang, dengan rincian:

a. IV/b Pembina Tk. I : 2 orang

b. IV/a Pembina : 14 orang

c. III/d Penata Tk. I : 21 orang

d. III/c Penata : 24 orang

e. III/b Penata Muda Tk. I : 26 orang

f. III/a Penata Muda : 14 orang

g. II/d Pengatur Tk. I : 0 orang

h. II/c Pengatur : 4 orang

i. II/b Pengatur Muda Tk. I : 1 orang

(36)

4. Menurut Jenis Kelamin, dengan rincian:

a. Laki-laki : 56 orang

b. Perempuan : 50 orang

Keragaman karakteristik dan kualifikasi tenaga yang ada apabila di

kelola dengan baik dan benar, merupakan modal utama bagi setiap

aktivitas yang berkaitan dengan penanganan permasalahan di bidang

pendidikan, terutama bagi masyarakat yang termarginalkan oleh sistem

ekonomi dan pendidikan. Dari segi kuantitas, mengingat pada luasnya

wilayah koordinasi, yakni 60 kabupaten/kota yang tersebar dalam 2

provinsi, yakni Provinsi Jawa Timur (38 kabupaten/kota) dan Provinsi

Nusa Tenggara Timur (22 kabupaten/kota), majemuknya bidang tugas

PAUD dan Dikmas yang harus diemban (pengkajian dan

pengembangan program, fasilitasi sumber daya, layanan informasi dan

penatalaksanaan rumah tangga balai) serta beragamnya karakteristik

dan jumlah sasaran, kondisi geografis, sosiologis dan demografis.

Kondisi ini menuntut adanya jumlah karyawan yang cukup banyak

dengan spesifikasi atau kemampuan dan kompetensi yang beragam

sehingga mampu mengemban tugas-tugas balai.

Dalam operasionalnya BP-PAUD dan Dikmas Jawa Timur sesuai

Organisasi dan Tata Kerja, maka tersusun struktur organisasi seperti

(37)

Gambar 6. Struktur Organisasi BP-PAUD dan Dikmas Jawa Timur

(Permendikbud RI Nomor 69 Tahun 2016)

Dari 106 karyawan, apabila dibandingkan dengan jumlah wilayah

koordinasi yakni sejumlah 60 kabupaten/kota, maka akan memiliki

rasio 1:2, yaitu 1 kabupaten/kota berada dalam koordinasi 1-2 orang

(baik itu tenaga fungsional umum maupun tenaga fungsional tertentu).

Kondisi ini sangatlah ideal dan mencukupi apabila seluruh karyawan

memiliki kualifikasi dan kemampuan yang merata atau bahkan cukup

handal dengan beban tugas yang proposional. Berbicara mengenai

kemampuan, maka akan melihat kualitas karyawan balai secara

keseluruhan. Oleh karenanya, lebih jauh, kualitas staf balai dapat

ditinjau dari latar belakang disiplin ilmu. Dari aspek ini diperoleh data

bahwa untuk pamong belajar yang berjumlah 51 orang terdiri dari

sekitar 19 disiplin ilmu. Disiplin ilmu yang paling banyak adalah jurusan

Pendidikan Luar Sekolah sebanyak 14 orang, Psikologi mencapai 4

orang, Manajemen mencapai 6 orang, Ilmu Komunikasi sebanyak 4

(38)

sebanyak 1 atau 2 orang. Dari data tersebut terlihat bahwa

kemajemukan ini akan mampu menyuguhkan hasil yang optimal dalam

memberikan layanan pendidikan kepada masyarakat, demikian juga

dalam melakukan tugas pokok dan fungsi pamong belajar. Namun

demikian terlihat bahwa komponen yang berlatar belakang PLS masih

di bawah 50% sehingga perlu adanya sebuah upaya untuk

memberikan penambahan wawasan ke-PLS-an kepada pamong

belajar yang berlatar belakang non PLS agar dapat mengatasi

kesenjangan dalam hal pengetahuan. Kualifikasi pendidikan pegawai

seperti pada Gambar 7.

Gambar 7. Kualifikasi SDM BP-PAUD dan Dikmas Jawa Timur

Dalam hal pendidikan dan pelatihan, secara umum hampir seluruh

karyawan balai pernah mengikuti pendidikan dan pelatihan (diklat),

baik yang bersifat fungsional maupun teknis. Diklat merupakan

jembatan yang sangat penting untuk mengurangi kesenjangan antara

(39)

lembaga. Apabila seluruh karyawan balai telah mengikuti diklat maka

ini merupakan pendukung bagi tercapainya visi, misi dan tujuan balai,

sehingga diharapkan karyawan balai akan memiliki pengetahuan,

keterampilan dan sikap sesuai dengan yang diharapkan atau

dibutuhkan oleh balai sebagai lembaga pengembangan dan

pengkajian.

Semua pamong belajar telah mengikuti kegiatan pelatihan baik

pelatihan yang bersifat fungsional maupun pelatihan teknis. Namun

dalam hal pelaksanaan tugas pokoknya, seperti pengembangan

program, pengembangan profesi, dan kegiatan pembelajaran belum

semua pamong belajar mengikuti pelatihan yang sesuai dengan tugas

pokok tersebut. Dalam pengembangan information and communication

technology (ICT), meskipun semua pamong belajar telah mengikuti

pelatihan, namun kemampuan mereka harus selalu ditingkatkan seiring

pesatnya perkembangan teknologi, sehingga tidak akan menjadi

sumber daya manusia yang usang.

Untuk tenaga administratif yang termasuk dalam tenaga kependidikan

dan jumlahnya cukup banyak yaitu 55 orang, hanya sebagian saja

yang pernah mengikuti pelatihan atau kegiatan yang ditujukan untuk

meningkatkan kemampuan mereka. Beberapa dari staf administrasi

dan teknisi pernah mengikuti pelatihan manajemen pelatihan

(management of training/MOT), multimedia, fungsional arsiparis,

pengelolaan perpustakaan, workshop pengelolaan perlengkapan,

manajemen ketatausahaan, leadership ESQ, pengelolaan

kepegawaian, diklat teknis kepegawaian, diklat bendahara, sertifikasi

pengadaan barang/jasa, diklat perencanaan dan penyusunan LAKIP

serta kursus kehumasan, broadcasting dan master of ceremonial/MC.

Selain itu ada 8 tenaga administrasi dan teknisi yang pernah mengikuti

(40)

Beberapa kemampuan yang harus dimiliki pegawai balai (baik tenaga

fungsional umum maupun tenaga fungsional tertentu) untuk

meningkatkan kinerja mereka antara lain :

a. Penyusunan dan pemutakhiran aplikasi data berbasis TI antara lain

aplikasi e-office, aplikasi kearsipan, aplikasi perpustakaan, aplikasi

SIJAPI (Sistem Informasi Kinerja dan Disiplin Pegawai), aplikasi

keuangan (SAIBA, SILABI, SPM), aplikasi BMN (SIMAK BMN,

Persediaan), aplikasi perencanaan (RKA-K/L), dan aplikasi serapan

anggaran (e-MSA dari Biro PKLN Kemendikbud, e-Monev dari DJA

dan BAPPENAS), dsb.

b. Penulisan karya ilmiah, artikel dan bentuk-bentuk tulisan lainnya

guna menunjang pengembangan profesi dan pemberian layanan

prima kepada masyarakat

c. Teknik komputer

d. Metodologi penelitian dan analisis statistik

e. Metodologi pembelajaran, khususnya pendekatan-pendekatan yang

relevan dengan PAUD dan DIKMAS

f. Pengembangan dan pemanfaatan media dan sarana pembelajaran

g. Evaluasi

h. Pengelolaan dan laporan keuangan

i. Kepegawaian

j. Pengelolaan kearsipan

B. Sarana dan Prasarana Balai

BP-PAUD dan Dikmas Jawa Timur juga didukung oleh sarana dan

prasarana yang cukup memadai bagi pelayanan, penyelenggaraan dan

pengembangan program, baik yang berupa lahan, gedung maupun

sarana pendukung lainnya. Dengan luas Tanah 12.085 M2, status hak

pakai dan bersertifikat yang dikeluarkan oleh Kantor Agraria Surabaya

No. 446.2613.

Prasarana pendukung operasional balai, fasilitas ruang kerja yang

(41)

diskusi, ruang sidang, gedung serbaguna, kantin, asrama, masjid,

gedung perpustakaan serta alat-alat penunjang lainnya seperti

komputer, jaringan internet, peralatan audio visual, sound system, alat

komunikasi, laboratorium komputer, alat transportasi serta sarana

penunjang lainnya merupakan potensi pendukung bagi karyawan

dalam mencapai tujuan organisasi secara optimal. Gambaran umum

keberadaan sarana prasarana Balai terlampir. Keberadaan asrama

memiliki daya tampung 152 orang dan sudah ber AC. Di samping itu,

juga dilengkapi dengan ruang pembelajaran multi media, laboratorium

komputer dan Pusat PAUD Cahaya Tazkia sebagai labsite PAUD

guna mendukung kegiatan pendidikan dan pelatihan.

Dalam hal prasarana pendukung operasional balai, fasilitas ruang kerja

yang representatif untuk masing-masing unit kerja, ruang belajar, ruang

diskusi, ruang sidang, gedung serbaguna, kantin, asrama, masjid,

gedung perpustakaan serta alat-alat penunjang lainnya seperti

komputer, jaringan internet, peralatan audio visual, sound system, alat

komunikasi, laboratorium komputer, alat transportasi serta sarana

penunjang lainnya merupakan potensi pendukung bagi karyawan

dalam mencapai tujuan organisasi secara optimal.

Gambaran terhadap keberadaan prasarana yang dimiliki oleh

BP-PAUD dan Dikmas Jawa Timur dapat dilihat pada Tabel 1 berikut.

Tabel 1. Data Prasarana BP-PAUD dan Dikmas Jawa Timur

No. Jenis Jumlah Kondisi Keterangan

1.

Gedung Kantor Utama

- Lantai 1: ruang tamu VIP,

ruang Kasubbag Umum, ruang Kepegawaian dan Persuratan, ruang Kerumahtanggan dan Perlengkapan

- Lantai 2: Ruang Sidang,

Ruang Kepala Balai, Ruang Sekretaris, Ruang Brankas, Ruang Kasi

1 unit 2

(42)

No. Jenis Jumlah Kondisi Keterangan Program, Ruang Seksi

Program, Ruang Kasi Informasi, Ruang Seksi Informasi, Ruang Kasi FSD, Ruang Seksi FSD

2.

Gedung Perpustakaan dan Ruang Pertemuan

- Lantai 1: Ruang

perpustakaan

- Lantai 2 : ruang

pertemuan (Ruang Agus Salim)

servis, ruang server, ruang ISO, ruang radio, ruang control radio (termasuk Jaringan Lokal (LAN), ruang YKAI, Gudang Arsip Pamong Belajar (LAN) 1 jaringan 70 node

4.

Gedung Serbaguna

- Lantai 1 : ruang

pertemuan (Gedung Cut Nyak Dien), lab pramuka dan multimedia, ruang koperasi, tim barang/jasa

- Lantai 2 : ruang pertemuan 120 orang

5.

Ruang Belajar

- Lantai 1 : ruang

pertemuan (Ruang A. Yani) dan ruang

sekretariat, gudang arsip aktif seksi, lab komputer

- Lantai 2 : ruang

pertemuan (Ruang Diponegoro) dan ruang sekretariat, dan gudang arsip pasif

Asrama Cempaka

(43)

No. Jenis Jumlah Kondisi Keterangan

Kapasitas guest house masing-masing

berkapasitas 4 orang kecuali kenanga dengan kapasitas 6 orang 11. Gedung PAUD Cahaya

Tazkia

Dukungan yang tidak kalah pentingnya dalam pelaksanaan tugas-tugas

balai adalah keberadaan kendaraan operasional balai. Diakui atau tidak

keberadaan kendaraan bermotor ini telah sangat menunjang keberhasilan

kegiatan balai. Dengan adanya kendaraan ini, baik kendaraan roda 4

maupun roda 2 telah meningkatkan mobilitas karyawan. Berikut adalah

data kendaraan bermotor yang dimiliki oleh BP-PAUD dan Dikmas Jawa

(44)

Tabel 2. Data Kendaraan Dinas BP-PAUD dan Dikmas Jawa Timur

No. Jenis Jumlah Kondisi

1. Kendaraan Roda 4 5 unit 4 Baik, 1 Rusak 2. Kendaraan Roda 2 11 unit 6 Baik, 5 Rusak

Meskipun jumlah kendaraan pendukung kegiatan ini cukup banyak,

dibandingkan dengan jumlah karyawan yang ada dan luasnya wilayah

kerja balai, keberadaan kendaraan ini masih kurang proporsional,

terutama pada saat jadwal kegiatan ke luar yang sangat padat.

Sarana lain yang tidak kalah pentingnya dalam mensukseskan kegiatan

pembelajaran dan operasional administrasi kantor adalah komputer dan

seluruh kelengkapannya. Selain sebagai sarana penyelesaian kegiatan

operasional balai, sarana berikut ini berkaitan dengan pengembangan

ICT. Perkembangan teknologi yang begitu pesat menuntut balai

menyesuaikan diri sehingga tidak tertinggal informal, selain sebagai

sumber inspirasi pengembangan program yang inovatif.

Dalam hal pemanfaatan teknologi informasi, BP-PAUD dan Dikmas Jawa

Timur telah mengembangkan jaringan lokal (LAN) yang diharapkan

mampu memberikan kemudahan dalam pelaksanaan tugas sehari-hari.

Melalui LAN tersebut arus informasi dapat berjalan dengan lancar, lebih

cepat dan akurat. Selain itu, pemanfaatan ICT juga dilakukan dengan

pengembangan Sistem Informasi Terpadu (SITER) yang mampu

menampung database ketenagaan, program-program serta kelembagaan

PAUD-DIKMAS. Pengembangan SITER ini akan disinergikan dengan

website. Pengembangan website BP-PAUD dan Dikmas Jawa Timur

dimanfaatkan sebagai sarana penyampaian informasi kepada publik yang

dapat diakses setiap saat. Pengembangan website telah dilakukan sejak

tahun 2004 dengan harapan masyarakat dapat memperoleh informasi

yang lebih utuh terhadap eksistensi lembaga BP-PAUD dan Dikmas Jawa

(45)

Gambaran tentang sarana yang berkaitan dengan teknologi

informasi dan komunikasi tersebut dapat dilihat pada Tabel 3 berikut.

Tabel 3. Data Sarana Pembelajaran BP-PAUD dan Dikmas Jawa Timur

No Jenis Jumlah Kondisi

1 Komputer dekstop 72 unit 3 Rusak 2 Komputer server 4 unit Baik 3 Komputer editing 2 unit 1 Rusak

4 Handycam 2 unit Baik

5 LCD 7 unit Baik

6 Perangkat siaran radio 1 unit Baik 7 Laptop/note book 15 unit 5 Kurang

Baik

8 Printer 31 unit Baik

9 Mesin genset 1 unit Baik 10 Video record 3 unit Baik 11 Kamera foto digital 2 unit Baik

Sarana dan prasarana tersebut tentu saja tidak dipakai begitu saja tanpa

adanya maintenance atau perawatan dan atau perbaikan terhadap aset

negara, sehingga tidak akan mengurangi nilai dan performa dalam hal

kualitas pembelajaran dan pelayanan. Pengurangan kualitas

pembelajaran dan pelayanan juga akan berdampak terhadap kualitas

produk yang dihasilkan, termasuk didalamnya adalah hasil-hasil

pengembangan model/program, kajian dan pengembangan media

pembelajaran.

Berkaitan dengan hasil-hasil pengembangan model, kajian dan media

pembelajaran yang merupakan salah satu pendukung utama bagi

penyelenggaraan program-program inovasi disajikan dalam tabel sebagai

(46)

Tabel 4. Hasil-Hasil Pengembangan Model/Program, Kajian, Media

Pembelajaran

No. Judul Program Tahun Kategori

1 Pengembangan Model

Pemberdayaan Ekonomi bagi PKL

2004 Pengemb. Model Penyelenggaraan 2 Pengembangan Model

Pemberdayaan Perempuan bagi Perempuan melalui Program KF

2004 Pengemb. Model Penyelenggaraan

3 Pengembangan Model Pelayanan Pendidikan bagi PRT

2004 Pengemb. Model Penyelenggaraan 4 Pengembangan Model

Pembangkitan Kewirausahaan Pemuda melalui Gerakan Kembali ke Ladang

2004 Pengemb. Model Penyelenggaraan

5 Pengembangan Model Lab. Site 2004 Pengemb. Model Penyelenggaraan 6 Pengembangan Model TPA Pasar 2004 Pengemb. Model

Penyelenggaraan 7 Pengembangan Model

Pemberdayaan Kelompok Nelayan di NTT

2004 Pengemb. Model Penyelenggaraan

8 Pengembangan Model

Penyelenggaraan Paket C dengan menggunakan media interaktif

2005 Pengemb. Model Pembelajaran

9 Pengembangan Model Pembelajaran Cooperative

Learning pada bidang studi Bahasa Inggris di Paket C

2005 Pengemb. Model Pembelajaran

10 Pengembangan Model

Pemberdayaan Kelompok Nelayan Produktif Melalui Penguatan Kelompok

2005 Pengemb. Model Penyelenggaraan

11 Pengembangan Model Sistem dukungan Program PBH Keaksaraan Fungsional

2005 Pengemb. Model Penyelenggaraan

12 Pengembangan Model Pendampingan TPA Pasar

2005 Pengemb. Model Pembelajaran 13 Pengembangan Model Pendidikan

Kecakapan Hidup di Taman Penitipan Anak Perkantoran

2005 Pengemb. Model Penyelenggaraan

14 Pengembangan Model

Pendampingan Pendidikan PRT Part Time melalui keterampilan usaha

(47)

15 Pengembangan Pengembangan Model Anak Usia Dini dengan Pendekatan Sentra (Beyond Centre and Circle Time) yang berbasis masyarakat

2005 Pengemb. Model Pembelajaran

16 Pengembangan Model

Penyelenggaraan Saka Bhakti Bina Aksara

2005 Pengemb. Model Penyelenggaraan

17 Pengembangan Model

Pemberdayaan Pemuda melalui penumbuhan pembinaan kelompok pemuda wirausaha

2005 Pengemb. Model Penyelenggaraan

18 Penyusunan LKWB Kejar Paket C Kelas I Semester 2 dan kelas II semester 1

2005 Media Pembelajaran

19 Pengembangan Model Pelestarian Keaksaraan. Tokoh Masyarakat sebagai Penggerak Kelestarian

2006 Pengemb. Model Pembelajaran

20 Pengembangan Model Pengelolaan Ketuntasan belajar WB Paket C dengan Pola Satuan Kredit Kompetensi (SKK)

2006 Pengemb. Model Pembelajaran

21 Pengembangan Model Layanan PAUD berbasis Taman Wisata

2006 Pengemb. Model Penyelenggaraan 22 Pengembangan Model

Pembelajaran General Life Skills bagi Narapidana Masa Assimilasi

2006 Pengemb. Model Pembelajaran

23 Pengembangan bahan belajar KF dan PAUD

2006 Media Pembelajaran

24 Pengembangan Multimedia bagi program kesetaraan

2006 Media Pembelajaran

25 Pengembangan Multimedia bagi PAUD

2006 Media Pembelajaran

26 Pengembangan Model Diklat Pengembangan Profesi PB dengan pendekatan Adversity Quotient

2006 Pengemb. Model Penyelenggaraan

27 Kajian Standar Kompetensi penilik 2006 Kajian 28 Kajian Standar kompetensi PB 2006 Kajian 29 Kajian Standardisasi Penyelenggara

Program Kesetaraan

2006 Kajian

30 Penyusunan LKWB kelas II semeser 2, kelas III semeseter 1 dan 2

2006 Media Pembelajaran

31 Model peningkatan kemampuan mengajar tutor keaksaraan dengan

(48)

pendekatan konseling teman sejawat (lesson study).

32 Model implementasi pendekatan action research untuk peningkatan mutu tutor kesetaraan paket C.

2007 Pengemb. Model Penyelenggaraan

33 Kajian kinerja pendidik/tutor kesetaraan paket B di Provinsi Jawa Timur.

2007 Kajian

34 Kajian kinerja pengelola PKBM di wilayah koordinasi BPPNFI (d/h BPPLSP) Regional IV.

2007 Kajian

35 Kajian kinerja penilik dilihat dari karakteristik individu, latar belakang, pengalaman kerja dan harapan karir.

2007 Kajian

36 Media pembelajaran PAUD 2007 Media Pembelajaran 37 Media pembelajaran keaksaraan 2007 Media Pembelajaran 38 Media pembelajaran kesetaraan 2007 Media Pembelajaran 39 Media pembelajaran life skill 2007 Media Pembelajaran 40 Pengembangan model

“Penyadaran Lingkungan pada Masyarakat Pinggiran Hutan melalui Pembelajaran Keaksaraan”

2008 Pengemb. Model Penyelenggaraan

41 Pengembangan model “Labsite Sentra Pembelajaran Teknologi Informasi Berbasis Masyarakat untuk PNF”

2008 Pengemb. Model Penyelenggaraan

42 Pengembangan model “Pengelola Desa PNF dengan Pendekatan Layanan Kursus”

2008 Pengemb. Model Penyelenggaraan

43 Pengembangan model “Pembelajaran Pengelolaan Ketuntasan Belajar Paket C dengan Pola SKK”

2008 Pengemb. Model Pembelajaran

44 Pengembangan model

“Edutainment melalui Out Bound bagi WB Paket A”

2008 Pengemb. Model Pembelajaran

45 Pengembangan model “Pengembangan Kursus

Pengelolaan Hasil Pertanian (Ubi Jalar dan Ketela Pohon) dengan Pendekatan Bapak Angkat dalam Upaya Pengembangan PKH Unggulan”

(49)

46 Pengembangan model

“Pembelajaran Economic Literacy dalam Akademic Skill WB Paket B”

2008 Pengemb. Model Pembelajaran

47 Pengembangan model “Mengoptimalkan Multiple

Intelligences melalui Pendekatan Homebased Learning bagi anak Usia 3-4 Tahun

2008 Pengemb. Model Pembelajaran

48 Pengembangan model “Desa Biogas sebagai Rintisan Pembentukan Desa PNF”

2008 Pengemb. Model Penyelenggaraan

49 Pengembangan model “Learning Manajemen Sistem untuk e-learning Pendidikan Kesetaraan”

2008 Pengemb. Model Pembelajaran

50 Pengembangan media Interaktif Berbasis WEB untuk Paket C tingkat V Derajat Mahir 1”

2008 Media Pembelajaran

51 Kajian Implementasi KTSP Pendidikan Keaksaraan

2008 Kajian

52 Kajian Fungsional Pembelajaran Keaksaraan Kontekstual

2008 Kajian

53 Pengembangan model Senam Ceria PAUD

2009 Pengemb. Model Pembelajaran 54 Pengembangan model Pendidikan

paket C Integrasi Vokasi

2009 Pengemb. Model Penyelenggaraan 55 Pengembangan model Kursus

wirausaha dengan

memberdayakan potensi lokal dan berwawasan lingkungan

2009 Pengemb. Model Penyelenggaraan

56 Pengembangan model keaksaraan ekonomi pada masyarakat sekitar hutan

2009 Pengemb. Model Pembelajaran

57 Pengembangan model

Pemberdayaan Komunitas Belajar Masyarakat melalui

Penyelenggaraan KUPP

2009 Pengemb. Model Penyelenggaraan

58 Pengembangan model Pembelajaran Pra Koperasi Berbasis kewirausahaan Pada pendidikan kesetaraan Paket C

2010 Pengemb. Model Pembelajaran

59 Model Kewirausahaan sosial 2010 Pengemb. Model Penyelenggaraan 60 Model Penyelenggaraan PAUD

Holistik dan Integratif

2010 Pengemb. Model Penyelenggaraan 61 Model Penyelenggaraan

Pembelajaran Inkuiri di POS PAUD

(50)

62 Model Pendampingan Institusional Penyelenggaraan Kursus

Kewirausahaan dengan

memberdayakan potensi local dan berwawasan lingkungan

2010 Pengemb. Model Penyelenggaraan

63 Model desa Vokasi 2010 Pengemb. Model Penyelenggaraan 64 Model Pembelajaran Bahasa,

Matematika dan Sains dengan Pendekatan Sentra dan Lingkran Pada Anak Usia 4-6 ahun

2011 Pengemb. Model Pembelajaran

65 Model PKBM Sebagai Sentra Pemberdayaan TKI

2011 Pengemb. Model Penyelenggaraan 66 Model Rintisan Balai Belajar

Bersama (RB3)

2011 Pengemb. Model Penyelenggaraan 67 Model Pembelajaran Keaksaraan

Akseleratif Inovatif Batung Bingar

2011 Pengemb. Model Pembelajaran 68 Model Enam Fitur Inti Untuk PKM 2011 Pengemb. Model

Pembelajaran 69 Model Percepatan Pendidikan

Sarjana (S-1) Bagi Pendidik PAUD Melalui Program Konversi

Kerjasama dengan perguruan Tinggi

2011 Pengemb. Model Penyelenggaraan

70 Model Braindance Untuk

Mengoptimalkan Fungsi Otak Anak Usia 3 s.d 4 Tahun (Berlatar Musik Indonesia)

2012 Pengemb. Model Pembelajaran

71 Pengembangan Model

Implementasi Nilai-nilai Karakter pada Pembelajaran Anak Usia Dini (2-4) tahun

2012 Pengemb. Model Pembelajaran

72 Model Pemberdayaan Keaksaraan Desa Aksara

2012 Pengemb. Model Penyelenggaraan 73 Model Pembelajaran Kecakapan

Sosial Bagi Lansia

2012 Pengemb. Model Pembelajaran 74 Pengembangan Model Kursus bagi

Pendidik Anak Usia Dini

2012 Pengemb. Model Pembelajaran 75 Pengembangan Model Rumah

Usaha Serumpun bagi Usaha Mikro

2012 Pengemb. Model Penyelenggaraan 76 Model Saka Widya Bakti 2012 Pengemb. Model

Pembelajaran 77 Pengembangan Model Coaching

untuk Pendidik Inti

2012 Pengemb. Model Pembelajaran 78 Pengembangan Sistem Informasi

Manajemen (SIM) pada UPT

(51)

PAUDNI BPPAUDNI Regional IV

79 Pengembangan Program stimulasi perkembangan otak anak usia 3 – 4 tahun dengan menggunakan Braindance

2013 Pengemb. Program Pembelajaran

80 Pengembangan Program PAUD Layanan Khusus Daerah Tertinggal

2013 Pengemb. Program Penyelenggaraan 81 Pengembangan Program

Penyelenggaraan PAUD Inklusif

2013 Pengemb. Program Penyelenggaraan 82 Pengembangan Program

Pendidikan Kewirausahaan Masyarakat Effectuation

2013 Pengemb. Program Pembelajaran

83 Pengembangan Program

Pembelajaran Keaksaraan dengan Metode "Baca Delila"

2013 Pengemb. Program Pembelajaran

84 Pengembangan Program Stimulasi Motorik Kasar Pada Anak Usia Dini

2014 Pengemb. Program Pembelajaran 85 Pengembangan Program Stimulasi

Perkembangan Bahasa Pada Anak Usia Dini

2014 Pengemb. Program Pembelajaran

86 Program Pengembangan Kurikulum Pembelajaran PAUD Inklusif

2014 Pengemb. Program Pembelajaran

87 Pengembangan Program Budaya Minat Baca

2014 Pengemb. Program Penyelenggaraan 88 Pengembangan Program

Keaksaraan Usaha Mandiri Melalui Strategi Bisnis Sosial

2014 Pengemb. Program Pembelajaran

89 Pengembangan Program

Kewirausahaan Masyarakat Melalui Tapping (Ketokan)

2014 Pengemb. Program Pembelajaran

90 Pengembangan Program Stimulasi Motorik Halus dan Kognitif Anak Usia 0-6 Tahun

2015 Pengemb. Program Pembelajaran

91 Pengembangan Program PAUD Entrepreuneur

2015 Pengemb. Program Pembelajaran 92 Pengembangan Program Paket A

Pasca Melek Aksara

2015 Pengemb. Program Pembelajaran 93 Pengembangan Program PKBM

ESD

2015 Pengemb. Program Penyelenggaraan 94 Pengembangan Program Kursus

Bahasa Inggris

2015 Pengemb. Program Pembelajaran 95 Pengembangan Program

Peningkatan Kompetensi Pamong Belajar

Gambar

Gambar 1. RPJPN Terkait Bidang Pendidikan dan Kebudayaan
Gambar 2.  Pembangunan Pendidikan Pada Tingkat Daya Saing Regional
Gambar 3.  Arah Kebijakan Pendidikan Sampai Tahun 2019
Gambar 4. Tantangan Pengembangan SDM Dalam Pendidikan PAUD dan Dikmas Pada Wilayah Koordinasi Kerja Balai
+7

Referensi

Dokumen terkait

pengukuran Mn adalah larutan stainless steel 304 dengan konsentrasi 1296,2 mg/l. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.. Unsur Cr.

2.5.3 Regulasi berbasis risiko (Risk-based regulation) Basel I Accord tidak melihat bahwa modal yang dimiliki bank harus sebagian terkait dengan kualitas kredit dari :.

Peserta didik juga menyatakan bahwa selama proses pembelajaran kimia, guru sering menggunakan UKB yang saat ini disebut sebagai Lembar Kegiatan Siswa (LKS), namun hasil

Aksesibilitas ke lokasi 1/ pemandian air panas di desa Karumenga sudah terlayani oleh sarana transportasi menggunakan kendaraan pribadi yaitu kendaraan roda dua

Adapun Sofjan Assauri (2004:12) dalam bukunya Manajemen Produksi dan Operasi, mengemukakan pengertian manajemen sebagai berikut “Manajemen adalah kegiatan atau usaha

Dengan menggunakan matriks SWOT maka diperoleh tujuh alternatif strategi yang kemudian diurutkan berdasarkan prioritas QSPM adalah (1) Meningkatkan kualitas produk

Adalah korelasi dari 2 variabel, yaitu apabila variabel yang satu (X) meningkat atau menurun, maka variabel lainnya (Y) cenderung untuk menurun atau meningkat.

Untuk mengetahui kondisi awal kemampuan mengenal simbol huruf se- belum dilakukan penelitian, peneliti melakukan penelitian terlebih dahulu ter- hadap kemampuan mengenal