BAB II
ANTENA MIKROSTRIP
2.1 Antena
Pada sistem komunikasi radio diperlukan adanya antena sebagai pelepas
energi elektromagnetik ke udara (ruang bebas), atau sebaliknya sebagai penerima
energi itu dari ruang bebas.Antena merupakan bagian yang penting dalam sistem
komunikasi sehari-hari.Antena kita jumpai pada pesawat televisi, telepon
genggam, radio, dan lain-lain.
Antena adalah sebuah komponen yang dirancang untuk bisa memancarkan
dan atau menerima gelombang elektromagnetik. Antena sebagai alat pemancar
(transmitting antenna) adalah sebuah transducer (pengubah) elektromagnetis,
yang digunakan untuk mengubah gelombang tertuntun di dalam saluran transmisi
menjadi gelombang yang merambat di ruang bebas, dan sebagai alat penerima
(receiving antenna) mengubah gelombang ruang bebas menjadi gelombang
tertuntun.[1]
Dengan defenisi antena di atas, diketahui suatu kepastian bahwa di setiap
sistem komunikasi nirkabelterdapat komponen yang bisa mengubah gelombang
tertuntun menjadi gelombang ruang bebas dan kebalikannya, komponen ini adalah
antena. Pada sistem komunikasi nirkabelyang modern, sebuah antena harus
berfungsi sebagai antena yang bisa memancarkan dan menerima gelombang
2.2 Antena Mikrostrip
Ide atau konsep antena mikrostrip diusulkan pertama kalinya oleh
Deschamps pada awal tahun 1950 dan baru dibuat pada sekitar tahun 1970 oleh
Munson dan Howell, dan merupakan salah satu antena gelombang mikro yang
digunakan sebagai radiator pada sejumlah sistem telekomunikasi modern saat ini
seperti : Personal Communication System (PCS), Mobile Satellite Communications, Direct Broadcast Television (DBS), Radio Detection And Ranging (Ra-dar) dan Global Positioning System (GPS) [2].
Antena mikrostrip merupakan salah satu jenis antena yang berbentuk papan
tipis yang mampu bekerja pada frekuensi yang sangat tinggi.Antena mikrostrip
dibuat dengan menggunakan sebuah substrate yang mempunyai tiga buah lapisan
struktur dari substrate tersebut. Struktur tersebut terdiri dari patch antena yang
sangat tipis (t<<�0, �0adalah panjang gelombang di ruang hampa) dan bidang pentanahan atau ground plane yang dapat dicetak pada satu atau lebih dielektrik
substrate (h<<�0 , biasanya 0.0003 �0 ≤ h ≤0.05 �0 )[2]. Bagian-bagian tersebut dapat dilihat pada Gambar 2.1 dan memiliki fungsi seperti dijelaskan sebagai
berikut [3] :
1. Pacth, merupakan bagian dari antena mikrostrip yang berfungsi sebagai elemen peradiasi gelombang elektromagnetik ke ruang bebas yang terletak
dibagian paling atas antena. Bentuk patch antena mikrostrip
bermacam-macam, diantaranya segiempat, lingkaran, segitiga, circular ring dan lain
sebagainya.
dari patch. Dalam perancangan antena mikrostrip, karakteristik substrate
sangat berpengaruh pada besar parameter-parameter antena. Ketebalan
dielektrik substratememiliki pengaruh besar terhadap bandwidth antena
mikrostrip, dengan menambah ketebalan substrate dapat memperbesar
bandwidth [4].
3. Ground plane, merupakan bagian dari antena mikrostrip yang berfungsi untuk memisahkan substrate dielektrik dengan benda lain yang dapat
menggangu radiasi sinyal.
2.3 Kelebihan dan Kekurangan Antena Mikrostrip
Teknologi antena mikrostrip ini sampai sekarang masih merupakan salah
satu topik yang menarik di dalam berbagai aplikasi gelombang mikro, baik di
bidang akademis, industri, maupun penelitian. Berikut ini Beberapa keuntungan
dari antena mikrostrip yaitu [5] :
1. Mempunyai bobot yang ringan dan volume yang kecil.
2. Konfigurasi yang low profile sehingga bentuknya dapat disesuaikan
dengan perangkat utamanya.
3. Biaya fabrikasi yang murah sehingga dapat dibuat dalam jumlah yang
besar.
4. Mendukung polarisasi linear dan sirkular.
5. Dapat dengan mudah diintegrasikan dengan microwave integrated circuits
(MICs)
6. Kemampuan dalam dual frequency dan triple frequency.
Namun, antena mikrostrip juga mempunyai beberapa kelemahan, yaitu :
1. Bandwidth yang sempit 2. Efisiensi yang rendah
3. Penguatan yang rendah
4. Memiliki rugi-rugi hambatan (ohmic loss) pada pencatuan antena array
5. Memiliki daya (power) yang rendah
2.4 Parameter Antena Mirostrip
Kualitas antena dapat dilihat dari kerja parameter antena tersebut. Dengan
mengetahui nilai parameter antena, dapat ditentukan apakah suatu antena cocok
digunakan pada aplikasi yang diinginkan. Ada beberapa parameter-parameter
penting sebagai karakteristik antena yang biasanya ditentukan pada pengamatan
medan jauh (far field) [2].
2.4.1 Bandwidth
Bandwidth adalah daerah rentang frekuensi kerja dari suatu antena, dimana pada rentang tersebut antena dapat bekerja dengan efektif agar dapat menerima
dan memancarkan gelombang pada band frekuensi tertentu. Pengertian harus
dapat bekerja dengan efektif adalah bahwa distribusi arus dan impedansi dari
antena pada range frekuensi tersebut benar-benar belum banyak mengalami
perubahan yang berarti. Sehingga pola radiasi yang sudah direncanakan serta
VSWR yang dihasilkannya masih belum keluar dari batas yang diizinkan.
Nilai Bandwidth dapat diketahui apabila nilai frekuensi bawah dan frekuensi
frekuensi tengah sebesar fc, namun ia juga masih dapat bekerja dengan baik pada
frekuensi f1(dibawah fc) sampai dengan f2 (diatas fc), maka lebar bandwidth dari
antena tersebut adalah (f1 – f2). Tetapi apabila dinyatakan dalam persen, maka bandwidth antena tersebut dinyatakan dengan Persamaan 2.1 [7]
��= �2−�1
�� × 100 % (2.1)
Pada antena mikrostrip, ada beberapa jenis bandwidth yang biasanya
digunakan dalam perancangan ataupun pengukuran, yaitu [6]:
a. Impedance bandwidth, yaitu rentang frekuensi di mana patch antena
berada pada keadaan matching dengan saluran pencatu. Hal ini terjadi
karena impedansi dari elemen antena bervariasi nilainya tergantung dari
nilai frekuensi. Nilai matching ini dapat dilihat dari return loss dan
VSWR.
b. Pattern Bandwidth, yaitu rentang frekuensi di mana beamwidth, sidelobe,
atau gain, yang bervariasi menurut frekuensi memenuhi nilai tertentu. Nilai tersebut harus ditentukan pada awal perancangan antena agar nilai
bandwidth dapat dicari.
c. Polarization atau axial ratio bandwidth adalah rentang frekuensi di mana
polarisasi (linier atau melingkar) masih terjadi. Nilai axial ratio untuk
polarisasi melingkar adalah lebih kecil dari 3 dB.
2.4.2 Gain
Gain adalah karakteristik dari antena yang terkait dengan kemampuan suatu
tertentu. Untuk menentukan dimensi elemen peradiasi, maka terlebih dahuli harus
di tentukan frekuensi kerja (fr) yang di gunakan, agar dapat mencari panjang
gelombang di ruang bebas (λ0) pada persamaan 2.2 [6]
�0 =
� �(2.2)
Setelah nilai (
�
0) di peroleh, maka�
� dapat di hitung. Dimana�
� merupakanpanjang gelombang pada bahan dielektrik yang besarnya dapat dihitung dengan
persamaan 2.3 [6]
�� = �0
�ɛ��
(2.3)
Gain diperoleh dengan menggunakan persamaan 2.4 [6].
G = 4
��2 (
���
2 ) (2.4)
Dimana :
G = Gain antena
�� = Panjang gelombang bahan dielektrik
(���
2 )= Luas Segitiga
Ada dua jenis pnguatan (gain) pada antena, yaitu penguatan absolute dan
penguatan relatif.Penguatan absolute di defenisikan sebgai perbandingan antara
intensitas yang di peroleh jika daya yang di terima oleh antena radiasi secara
secara isotropik sama dengan daya yang di terima oleh antena (Pin) dibagi dengan
4π. Penguatan absolut ini dapat di hitung dengan persamaan 2.5[6]:
Gain = 4π �(�.⌀)
���
(2.5)
Dimana :�(�.⌀) : intensitas radiasi pada arah tertentu
Pin: intensitas radiasi yang di terima
Selain penguatan absolute, ada juga penguatan relatif.Di defenisikan sebagai
perbandingan antara perolehan daya pada antena referensi pada arah yang di
referensikan juga. Daya masukan harus sama di antara kedua antena itu. Akan
tetapi antena referensi merupakan sumber isotropis yang lossless.Secara umum
dapat dihubungkan dengan persamaan 2.6 [6].
G = d 4��(�.⌀)
�����������(2.6)
Dimana :d :jarak antar antena
Pinlossless : intensitas radiasi diterima yang losslees
2.4.3 VSWR
VSWR adalah perbandingan antara amplitudo gelombang berdiri (standing
wave) maksimum (│V│max) dengan minimum (│V│min).Pada saluran transmisi ada dua komponen gelombang tegangan, yaitu tegangan yang dikirimkan (V0+)
dan tegangan yang direfleksikan (V0-).Perbandingan antara tegangan yang
direfleksikan dengan tegangan yang dikirimkan disebut sebagai koefisien refleksi
Persamaan 2.7 digunakan untuk mencari nilai VSWR atau S.
� = ││⊽│��� ⊽│��� =
1+ │г│
1−│г│ (2.7)
Koefisien refleksi tegangan (г) memiliki nilai kompleks, yang
merepresentasikan besarnya magnitudo dan phasa dari refleksi.Dimana besar г
ditentukan dengan Persamaan 2.8.
г= �0−
�0+
= ��−�0
��+ �0 (2.8)
dimana Z0 adalah impedansi saluran lossless dan ZL adalah impedansi beban. Untuk beberapa kasus sederhana, ketika bagian imaginer dari г sama dengan nol,
maka :
1. Г = -1 : Merefleksikan negatif maksimum, ketika saluran terhubung
singkat
2. Г = 0 : Tidak ada refleksi, ketika saluran dalam keadaan matched
sempurna
3. Г = +1 : Refleksi positif maksimum, ketika saluran dalam rangkaian
terbuka
Kondisi yang paling baik adalah ketika nilai VSWR sama dengan 1 atau S =
1, yang berarti tidak ada refleksi ketika saluran dalam keadaan matching
sempurna. Namun kondisi ini pada prakteknya sulit didapatkan. Oleh karena itu
nilai standar VSWR yang diijikankan untuk simulasi dan fabrikasi antena
mikrostrip adalah VSWR lebih kecil sama dengan 2 [6].
Return loss dapat terjadi akibat adanya diskontinuitas diantara saluran transmisi dengan impedansi masukan beban (antena), sehingga tidak semua daya
yang diradiasikan melainkan ada yang dipantulkan kembali. Return loss
menunjukkan adanya perbandingan antara amplitudo dari gelombang yang
direfleksikan terhadap amplitudo gelombang yang dikirimkan [6].
Nilai return loss dapat dicari dengan cara memasukkan koefisien tegangan
[Г] ke dalam Persamaan 2.9:
����������= 20 Log10│г│ (2.9)
Nilai return loss yang baik adalah dibawah -9,54 dB, sehingga dapat
dikatakan nilai gelombang yang direfleksikan tidak terlalu besar dibandingkan
dengan gelombang yang dikirimkan atau dengan kata lain, saluran transmisi sudah
dalam keadaan matching. Nilai parameter ini menjadi salah satu acuan untuk
melihat apakah antena sudah dapat bekerja pada frekuensi yang diharapkan atau
tidak.
2.4.5 Pola Radiasi
Pola radiasi didefenisikan sebagai sebuah fungsi matematika atau
representasi grafik dalam fungsi koordinat ruang dari sifat radiasi antena. Sifat
radiasi dapat dilihat pada Gambar 2.1 yang meliputi kerapatan flux, intensitas
radiasi, kuat medan, atau polarisasi. Biasanya sifat dari radiasi yang sangat
penting ialah persebaran secara tiga dimensi atau dua dimensi dari energi yang
Gambar 2.1 Bentuk Grafis Pola Radiasi Antena
2.4.6 Impedansi Masukan
Impedansi masukan adalah perbandingan antara tegangan dan
arus.Impedansi masukan disebut juga sebagai impedansi dari antena tersebut pada
terminalnya.Impedansi masukan (Zin) terdiri dari bagian real (Rin) dan imajiner (Xin) dan dapat ditulis sesuai Persamaan 2.10.
��� = ( ��� +����) ٠(2.10)
Daya real (Rin) merupakan daya terdisipasi yang menggambarkan hilangnya daya akibat dari panas atau radiasi. Sedangkan komponen imajiner Xin (reaktansiinput) mewakili reaktansi antena serta daya yang tersimpan di sekitar
antena [6].
2.4.7 Keterarahan (Directivity)
Keterarahan dari sebuah antena didefenisikan sebagai perbandingan (rasio)
intensitas radiasi sebuah antena pada arah tertentu dengan intensitas radiasi
diradiasikan oleh antena dibagi dengan 4π. Dengan demikian, keterarahan dapat
dihitung dengan menggunakan Persamaan 2.11 [3].
� = ��
0 =
4 ��
���� (2.11)
Jika arah tidak ditentukan, keterarahan terjadi pada intensitas radiasi
maksimum yang didapat dengan Persamaan 2.12 [3].
� = �0 = �����
0 =
4�����
���� (2.12)
dimana :
D : Keterarahan
D0 : Keterarahan maksimum U : Intensitas radiasi
Umax : Intensitas radiasi maksimum
U0 : Intensitas radiasi pada sumber isotropik Prad : Daya total radiasi
Keterarahan biasanya dinyatakan dalam dB, yaitu 10 Log D0 dB.Dimana Do merupakan maximum directivity dari sebuah antena.Directivity sebuah antena
isotropis adalah 1, karena daya yang diradiasikan ke segala arah sama. Untuk
antena yang lain, directivity akan selalu lebih dari satu, dan ini adalah figure of
2.5 Rugi-Rugi Saluran Mikrostrip
Rugi-rugi pada saluran mikrostrip terjadi pada substrate dan elemen
peradiasi antena yang dinyatakan dalam faktor pelemahan (α). Faktor pelemahan
yang paling domian pada antena mikrostrip tergantung pada faktor geometri, sifat
dielektrik dari substrate dan konduktor, serta frekuensi yang digunakan .Ada 3
jenis rugi-rugi yang utama yaitu rugi-rugi dielektrik, rugi-rugi konduktor, dan
rugi-rugi radiasi [10].
2.5.1 Rugi-Rugi Dielektrik
Rugi-rugi dielektrik disebabkan oleh sifat konduktivitas dielektrik dan
dinyatakan sebagai koefisien pelemahan dielektrik (αd).Besarnya rugi-rugi
dielektrik pada saluran mikrostrip dinyatakan dengan Persamaan 2.13 [3].
�� = 4.34 ��
����� � ����−1
��−1 � �
��
�0��� ��� �
(2.13)
dimana:
αd : rugi-rugi dielektrik (dB/cm) σd : konduktivitas dielektrik (mho/m)
εeff : permitivitas dilektrik relatif efektif (F/m) εr : permitivitas dielektrik relatif substrat (F/m) εo : permitivitas ruang hampa (8.854×10-12 F/m)
2.5.2 Rugi-Rugi Konduktor
Suatu saluran mikrostrip yang memiliki rugi-rugi dielektrik yang rendah,
maka sumber rugi-rugi utama diakibatkan tidak sempurnanya konduktor yang ada
dan besarnya rugi-rugi konduktor dinyatakan dengan Persamaan 2.14 dan 2.15[3].
�� = 8.686
�.�� ����� ��� � (2.14)
�� = ��.�.�
�� (Ω) (2.15)
dimana:
αc : rugi-rugi konduktor (dB/cm)
Rs : resistansi permukaan (Ω)
Zo : impedansi karakteristik saluran (Ω) w : lebar saluran mikrostrip (mm)
µ : permeabilitas bahan
σc : konduktivitas konduktor (mho/cm)
Berdasarkan persamaan diatas diperoleh besarnya koefisien pelemahan (α)
merupakan penjumlahan antara rugi-rugi dielektrik (αd) dan rugi-rugi konduktor (αc) yang dinyatakan dengan Persamaan 2.16 [3].
�= �� +����� ��� � (2.16)
dengan:
α : koefisien pelemahan (dB/cm)
2.5.3 Rugi-Rugi Radiasi
Rugi-rugi radiasi sangat tergantung pada ketebalan dan konstanta dilektrik
substrate. Rugi-rugi ini dinyatakan dalam bentuk rasio daya yang diradiasikan terhadap daya total yang diberikan ke saluran. Rasio daya yang diradiasikan oleh
saluran microstrip open circuit dinyatakan oleh Persamaan 2.17 dan 2.18 [3].
����
dari substitusi persamaan diatas, diperoleh Persamaan 2.19.
�� = 240.�2��ℎ��
εeff : permitivitas dielektrik relatif efektif (F/m)
2.6 Antena Mikrostrip Patch Segitiga
Antena mikrostrip merupakan salah satu antena gelombang mikro yang
digunakan sebagai radiator pada sejumlah sistem telekomunikasi modern. Antena
mikrostrip merupakan sebuah antena yang tersusun atas tiga elemen, yaitu:
(ground).Salah satu bentuk patch antena mikrostrip adalah segitiga. Dalam Tugas Akhir ini, akan dibahas mengenai perancangan antena mikrostrip segitiga sama
sisi dengan menggunakan slot[9]. Bentuk segitiga memiliki keunggulan
dibandingkan dengan bentuk segi empat : yaitu untuk menghasilkan karakteristik
radiasi yang sama, luas yang dibutuhkan oleh bentuk segitiga lebih kecil
dibandingkan dengan luas yang dibutuhkan oleh antena mikrostrip bentuk segi
empat. Bentuk antena mikrostrip patch segitiga dapat dilihat pada Gambar 2.2[9]
Gambar 2.2 Antena Mikrostrip patch Segitiga
Panjang sisi patch antena segitiga sama sisi dapat ditentukan dengan
menggunakan Persamaan 2.20 [3].
ɑ
=
2�3��√ɛ�
dan
ɑe= ɑ+h (ɛ�
)-1/2
(
2.20)2.6.1 Antena Mikrostrip Slot
Bentuk Celah (slot) pada antena mikrostrip sebenarnya sama seperti bentuk
segi empat panjang dan lebar. Celah (slot) merupakan bagian alternatif dari
fungsi elemen peradiasi. Untuk bentuk geometri dasar antena mikrostrip terdiri
peradiasi dapat di eksitasi oleh saluran transmisi koaksial,saluran mikrostrip,atau
kopling elektromagnetik. Bentuk antena mikrostip celah (slot) tunggal dapat di
lihat pada gambar 2.3.
Gambar 2.3.Antena celah (slot) tunggal.
Pada antena mikrostrip celah (slot) meliputi suatu slot yang memotong pada
bidang tanah dengan saluran mikrostrip, sehingga slot akan tegak lurus dengan
konduktor pada saluran mikrostrip.[10]
Penambahan slot pada patch bentuk segitiga membuat luas yang dibutuhkan
akan semakin kecil dikarenakan salah satu fungsinya celah (slot) yaitu untuk
mereduksi ukurannya.
2.7 Dimensi Antena
Dimensi antena mempresentasikan bentuk serta ukuran dari antena
mikrostrip. Untuk dapat menentukan dimensi antena patch segitiga, terlebih
dahulu harus diketahui parameter bahan yang akan digunakan seperti ketebalan
Pengaturan panjang dan lebar antena mikrostrip harus sesuai agar bandwidth yang
dihasilkan lebar, karena apabila terlalu pendek maka bandwidth yang dihasilkan
sempit sedangkan apabila terlalu panjang maka akan dihasilkan bandwidth yang
lebar tetapi efisiensi radiasi nya menjadi kecil.
Pendekatan yang digunakan untuk mencari panjang antena
mikrostrippatch segitiga,dapat menggunakan Persamaan 2.21 [3].
�= 2�
2.7.1 Menentukan Lebar Saluran Pencatu
Dalam perancangan antena mikrostrip terlebih dahulu kita harus
menghitung dimensi antena yang akan di buat yang meliputi panjang sisi
patch-nya. Setelah di peroleh panjang sisi segitiga dari patch, langkah selanjunya adalah
menentukan ukuran saluran pencatu inset dilakukan dengan menghitung lebar dan
panjangnya. Lebar saluran pencatu inset di hitung dengan persamaan 2.22 [3]
�0
ℎ =
8��
�2�−2 (2.22)
Persamaan (2.22) berlaku untuk nilai �0
ℎ < 2, sedangkan untuk �0
ℎ > 2 nilai W0
ditunjukkan oleh Persamaan (2.23) [5].
dengan A dan B bernilai seperti Persamaan (2.24) dan (2.25).
Untuk menghitung panjang saluran pencatu (y0) digunakan Persamaan (2.26), dimana persamaan ini valid untuk nilai 2 ≤ εr ≤ 10 [8].
�0= 10−4(0.001699��7+ 0.13761��6−6.1783��5+ 93.187��4−682.69��3+
2561.9��2−4043��+ 6697)�
ℎ (2.26)
2.8 WLAN
Perkembangan komunikasi wireless di abad ini sangat dibutuhkan. Hal ini
dikarenakan manusia ingin berkomunikasi dengan sesamanya tanpa dibatasi oleh
jarak dan tempat. Komunikasi wireless yang sedang berkembang saat ini adalah
WLAN dan WiMAX dimana kelebihan dari kedua teknologi ini adalah mobilitas dan produktivitas tinggi, kemudahan dan kecepatan instalasi serta fleksibel.
WLAN adalah suat
802.11 adalah sebuah standart yang digunakan dalam jaringan Wireless /
jaringan Nirkabel dan di implementasikan di seluruh peralatan Wireless yang ada.
802.11 di keluarkan oleh IEEE sebagai standart komunikasi untuk bertukar data di
udara/ nirkabel.
gelombang radio sebagai media tranmisinya.
IEEE 802.11b merupakan pengembangan dari standar IEEE 802.11 yang
asli, yang bertujuan untuk meningkatkan kecepatan hingga 5.5 Mb/s atau 11 Mb/s
HR. Padaprakteknya, kecepatan maksimum yang dapat diraih oleh standar IEEE
802.11b mencapai 5.9 Mb/s pada protokol TCP, dan 7.1 Mb/s pada protokol UDP.
Metode transmisi yangdigunakannya adalah DSSS.
Standard ini sempat diterima oleh pemakai didunia dan masih bertahan
sampai saat ini.Tetapi sistem b bekerja pada band yang cukup kacau, seperti
gangguan pada Cordless dan frekuensi Microwave dapat saling menganggu bagi
daya jangkaunya. Standard 802.11b hanya memiliki kemampuan tranmisi
standard dengan 11Mbps atau rata rata 5MBbit/s yang dirasakan lambat,
mendouble (turbo mode) kemampuan wireless selain lebih mahal tetapi tetap tidak
mampu menandingi kemampuan tipe a dan g.
Tabel 2.1Chanel WLAN
Frekuensi 2.4Ghz mungkin frekuensi yang paling banyak digunakan
dalam WLAN.2.4Ghz digunakan oleh 802.11, 802.11b, 802.11g, dan 802.11n
standart IEEE. Frekuensi 2.4Ghz yang dapat digunakan oleh WLAN dibagi b agi
menjadi channel yang berkisar dari 2.4000 sampai 2.4835 Ghz. Di US memiliki
11 Channel, dan setiap channel mempunyai lebar pita 22 Mhz. Beberapa Channel
Karena alasan ini, Channel 1, 6, dan 11 adalah channel yang sering digunakan
karena sinyalnya tidak overlap.
2.9 AWR Microwave Office 2004
Awr Microwave Office 2004merupakan software yang digunakan untuk mendesain dan menganalisis kinerja pada radio frequency (RF), microwave,
millimeterwave, analog, dan desain RFIC yang memungkinkan untuk menggambar langsung kedalam sistem AWR. Microwave Office (MWO) dan
Analog Office (AO) memungkinkan untuk merancang desain sirkuit yang rumit secara linear, non-linear, serta struktur elektromagnet, dan menampilkan layout
dari desain tersebut. Software ini juga bekerja dengan cepat dan menganalisis
secara akurat.
Microwave Office merupakan solusi perangkat lunak yang paling komprehensif dalam merancang berbagai jenis rangkaian microwave dan RF.
Microwave office terkenalkarena memiliki user interface yang intuitif. Keunikan dari arsitekturnya membuat perangkat ini dapat berintegrasi dengan produk AWR
yang lain, perangkat-perangkat terbaru, perangkat lunak dengan aplikasi khusus
dari perusahaan mitra dengan tujuan untuk memudahkan dan mempercepat dalam
menyelesaikan rancangan-rancangan pada frekuensi tinggi. Adapun kemampuan
dan aplikasi dari Microwave Office adalah sebagai berikut:
Kemampuan :
a. Perancangan schematic/layout.
b. Simulasi rangkaian linier dan non linier.
d. Sintesis, optimasi, dan analisis hasil
e. DRC/L vs skematik
f. Process designs kits (PDKs) dari berbagai perancangan
Aplikasi :
a. Microwave Integrated Circuits (MIC). b. Papan cetak perancangan RF (PCB).