• Tidak ada hasil yang ditemukan

Studi Perancangan Slot Untuk Mereduksi Ukuran Antena Mikrostrip Patch Segi Tiga Pada Frekuensi 2.4GHz

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Studi Perancangan Slot Untuk Mereduksi Ukuran Antena Mikrostrip Patch Segi Tiga Pada Frekuensi 2.4GHz"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

ANTENA MIKROSTRIP

2.1 Antena

Pada sistem komunikasi radio diperlukan adanya antena sebagai pelepas

energi elektromagnetik ke udara (ruang bebas), atau sebaliknya sebagai penerima

energi itu dari ruang bebas.Antena merupakan bagian yang penting dalam sistem

komunikasi sehari-hari.Antena kita jumpai pada pesawat televisi, telepon

genggam, radio, dan lain-lain.

Antena adalah sebuah komponen yang dirancang untuk bisa memancarkan

dan atau menerima gelombang elektromagnetik. Antena sebagai alat pemancar

(transmitting antenna) adalah sebuah transducer (pengubah) elektromagnetis,

yang digunakan untuk mengubah gelombang tertuntun di dalam saluran transmisi

menjadi gelombang yang merambat di ruang bebas, dan sebagai alat penerima

(receiving antenna) mengubah gelombang ruang bebas menjadi gelombang

tertuntun.[1]

Dengan defenisi antena di atas, diketahui suatu kepastian bahwa di setiap

sistem komunikasi nirkabelterdapat komponen yang bisa mengubah gelombang

tertuntun menjadi gelombang ruang bebas dan kebalikannya, komponen ini adalah

antena. Pada sistem komunikasi nirkabelyang modern, sebuah antena harus

berfungsi sebagai antena yang bisa memancarkan dan menerima gelombang

(2)

2.2 Antena Mikrostrip

Ide atau konsep antena mikrostrip diusulkan pertama kalinya oleh

Deschamps pada awal tahun 1950 dan baru dibuat pada sekitar tahun 1970 oleh

Munson dan Howell, dan merupakan salah satu antena gelombang mikro yang

digunakan sebagai radiator pada sejumlah sistem telekomunikasi modern saat ini

seperti : Personal Communication System (PCS), Mobile Satellite Communications, Direct Broadcast Television (DBS), Radio Detection And Ranging (Ra-dar) dan Global Positioning System (GPS) [2].

Antena mikrostrip merupakan salah satu jenis antena yang berbentuk papan

tipis yang mampu bekerja pada frekuensi yang sangat tinggi.Antena mikrostrip

dibuat dengan menggunakan sebuah substrate yang mempunyai tiga buah lapisan

struktur dari substrate tersebut. Struktur tersebut terdiri dari patch antena yang

sangat tipis (t<<�0, �0adalah panjang gelombang di ruang hampa) dan bidang pentanahan atau ground plane yang dapat dicetak pada satu atau lebih dielektrik

substrate (h<<�0 , biasanya 0.0003 �0 ≤ h ≤0.05 �0 )[2]. Bagian-bagian tersebut dapat dilihat pada Gambar 2.1 dan memiliki fungsi seperti dijelaskan sebagai

berikut [3] :

1. Pacth, merupakan bagian dari antena mikrostrip yang berfungsi sebagai elemen peradiasi gelombang elektromagnetik ke ruang bebas yang terletak

dibagian paling atas antena. Bentuk patch antena mikrostrip

bermacam-macam, diantaranya segiempat, lingkaran, segitiga, circular ring dan lain

sebagainya.

(3)

dari patch. Dalam perancangan antena mikrostrip, karakteristik substrate

sangat berpengaruh pada besar parameter-parameter antena. Ketebalan

dielektrik substratememiliki pengaruh besar terhadap bandwidth antena

mikrostrip, dengan menambah ketebalan substrate dapat memperbesar

bandwidth [4].

3. Ground plane, merupakan bagian dari antena mikrostrip yang berfungsi untuk memisahkan substrate dielektrik dengan benda lain yang dapat

menggangu radiasi sinyal.

2.3 Kelebihan dan Kekurangan Antena Mikrostrip

Teknologi antena mikrostrip ini sampai sekarang masih merupakan salah

satu topik yang menarik di dalam berbagai aplikasi gelombang mikro, baik di

bidang akademis, industri, maupun penelitian. Berikut ini Beberapa keuntungan

dari antena mikrostrip yaitu [5] :

1. Mempunyai bobot yang ringan dan volume yang kecil.

2. Konfigurasi yang low profile sehingga bentuknya dapat disesuaikan

dengan perangkat utamanya.

3. Biaya fabrikasi yang murah sehingga dapat dibuat dalam jumlah yang

besar.

4. Mendukung polarisasi linear dan sirkular.

5. Dapat dengan mudah diintegrasikan dengan microwave integrated circuits

(MICs)

6. Kemampuan dalam dual frequency dan triple frequency.

(4)

Namun, antena mikrostrip juga mempunyai beberapa kelemahan, yaitu :

1. Bandwidth yang sempit 2. Efisiensi yang rendah

3. Penguatan yang rendah

4. Memiliki rugi-rugi hambatan (ohmic loss) pada pencatuan antena array

5. Memiliki daya (power) yang rendah

2.4 Parameter Antena Mirostrip

Kualitas antena dapat dilihat dari kerja parameter antena tersebut. Dengan

mengetahui nilai parameter antena, dapat ditentukan apakah suatu antena cocok

digunakan pada aplikasi yang diinginkan. Ada beberapa parameter-parameter

penting sebagai karakteristik antena yang biasanya ditentukan pada pengamatan

medan jauh (far field) [2].

2.4.1 Bandwidth

Bandwidth adalah daerah rentang frekuensi kerja dari suatu antena, dimana pada rentang tersebut antena dapat bekerja dengan efektif agar dapat menerima

dan memancarkan gelombang pada band frekuensi tertentu. Pengertian harus

dapat bekerja dengan efektif adalah bahwa distribusi arus dan impedansi dari

antena pada range frekuensi tersebut benar-benar belum banyak mengalami

perubahan yang berarti. Sehingga pola radiasi yang sudah direncanakan serta

VSWR yang dihasilkannya masih belum keluar dari batas yang diizinkan.

Nilai Bandwidth dapat diketahui apabila nilai frekuensi bawah dan frekuensi

(5)

frekuensi tengah sebesar fc, namun ia juga masih dapat bekerja dengan baik pada

frekuensi f1(dibawah fc) sampai dengan f2 (diatas fc), maka lebar bandwidth dari

antena tersebut adalah (f1 – f2). Tetapi apabila dinyatakan dalam persen, maka bandwidth antena tersebut dinyatakan dengan Persamaan 2.1 [7]

��= �2−�1

�� × 100 % (2.1)

Pada antena mikrostrip, ada beberapa jenis bandwidth yang biasanya

digunakan dalam perancangan ataupun pengukuran, yaitu [6]:

a. Impedance bandwidth, yaitu rentang frekuensi di mana patch antena

berada pada keadaan matching dengan saluran pencatu. Hal ini terjadi

karena impedansi dari elemen antena bervariasi nilainya tergantung dari

nilai frekuensi. Nilai matching ini dapat dilihat dari return loss dan

VSWR.

b. Pattern Bandwidth, yaitu rentang frekuensi di mana beamwidth, sidelobe,

atau gain, yang bervariasi menurut frekuensi memenuhi nilai tertentu. Nilai tersebut harus ditentukan pada awal perancangan antena agar nilai

bandwidth dapat dicari.

c. Polarization atau axial ratio bandwidth adalah rentang frekuensi di mana

polarisasi (linier atau melingkar) masih terjadi. Nilai axial ratio untuk

polarisasi melingkar adalah lebih kecil dari 3 dB.

2.4.2 Gain

Gain adalah karakteristik dari antena yang terkait dengan kemampuan suatu

(6)

tertentu. Untuk menentukan dimensi elemen peradiasi, maka terlebih dahuli harus

di tentukan frekuensi kerja (fr) yang di gunakan, agar dapat mencari panjang

gelombang di ruang bebas (λ0) pada persamaan 2.2 [6]

�0 =

� �(2.2)

Setelah nilai (

0) di peroleh, maka

dapat di hitung. Dimana

merupakan

panjang gelombang pada bahan dielektrik yang besarnya dapat dihitung dengan

persamaan 2.3 [6]

�� = �0

�ɛ��

(2.3)

Gain diperoleh dengan menggunakan persamaan 2.4 [6].

G = 4

��2 (

���

2 ) (2.4)

Dimana :

G = Gain antena

�� = Panjang gelombang bahan dielektrik

(���

2 )= Luas Segitiga

Ada dua jenis pnguatan (gain) pada antena, yaitu penguatan absolute dan

penguatan relatif.Penguatan absolute di defenisikan sebgai perbandingan antara

intensitas yang di peroleh jika daya yang di terima oleh antena radiasi secara

(7)

secara isotropik sama dengan daya yang di terima oleh antena (Pin) dibagi dengan

4π. Penguatan absolut ini dapat di hitung dengan persamaan 2.5[6]:

Gain = 4π �(�.⌀)

���

(2.5)

Dimana :�(�.⌀) : intensitas radiasi pada arah tertentu

Pin: intensitas radiasi yang di terima

Selain penguatan absolute, ada juga penguatan relatif.Di defenisikan sebagai

perbandingan antara perolehan daya pada antena referensi pada arah yang di

referensikan juga. Daya masukan harus sama di antara kedua antena itu. Akan

tetapi antena referensi merupakan sumber isotropis yang lossless.Secara umum

dapat dihubungkan dengan persamaan 2.6 [6].

G = d 4��(�.⌀)

�����������(2.6)

Dimana :d :jarak antar antena

Pinlossless : intensitas radiasi diterima yang losslees

2.4.3 VSWR

VSWR adalah perbandingan antara amplitudo gelombang berdiri (standing

wave) maksimum (│V│max) dengan minimum (│V│min).Pada saluran transmisi ada dua komponen gelombang tegangan, yaitu tegangan yang dikirimkan (V0+)

dan tegangan yang direfleksikan (V0-).Perbandingan antara tegangan yang

direfleksikan dengan tegangan yang dikirimkan disebut sebagai koefisien refleksi

(8)

Persamaan 2.7 digunakan untuk mencari nilai VSWR atau S.

� = ⊽│��� ⊽��� =

1+ │г│

1−│г│ (2.7)

Koefisien refleksi tegangan (г) memiliki nilai kompleks, yang

merepresentasikan besarnya magnitudo dan phasa dari refleksi.Dimana besar г

ditentukan dengan Persamaan 2.8.

г= �0−

�0+

= ��−�0

��+ �0 (2.8)

dimana Z0 adalah impedansi saluran lossless dan ZL adalah impedansi beban. Untuk beberapa kasus sederhana, ketika bagian imaginer dari г sama dengan nol,

maka :

1. Г = -1 : Merefleksikan negatif maksimum, ketika saluran terhubung

singkat

2. Г = 0 : Tidak ada refleksi, ketika saluran dalam keadaan matched

sempurna

3. Г = +1 : Refleksi positif maksimum, ketika saluran dalam rangkaian

terbuka

Kondisi yang paling baik adalah ketika nilai VSWR sama dengan 1 atau S =

1, yang berarti tidak ada refleksi ketika saluran dalam keadaan matching

sempurna. Namun kondisi ini pada prakteknya sulit didapatkan. Oleh karena itu

nilai standar VSWR yang diijikankan untuk simulasi dan fabrikasi antena

mikrostrip adalah VSWR lebih kecil sama dengan 2 [6].

(9)

Return loss dapat terjadi akibat adanya diskontinuitas diantara saluran transmisi dengan impedansi masukan beban (antena), sehingga tidak semua daya

yang diradiasikan melainkan ada yang dipantulkan kembali. Return loss

menunjukkan adanya perbandingan antara amplitudo dari gelombang yang

direfleksikan terhadap amplitudo gelombang yang dikirimkan [6].

Nilai return loss dapat dicari dengan cara memasukkan koefisien tegangan

[Г] ke dalam Persamaan 2.9:

����������= 20 Log10│г│ (2.9)

Nilai return loss yang baik adalah dibawah -9,54 dB, sehingga dapat

dikatakan nilai gelombang yang direfleksikan tidak terlalu besar dibandingkan

dengan gelombang yang dikirimkan atau dengan kata lain, saluran transmisi sudah

dalam keadaan matching. Nilai parameter ini menjadi salah satu acuan untuk

melihat apakah antena sudah dapat bekerja pada frekuensi yang diharapkan atau

tidak.

2.4.5 Pola Radiasi

Pola radiasi didefenisikan sebagai sebuah fungsi matematika atau

representasi grafik dalam fungsi koordinat ruang dari sifat radiasi antena. Sifat

radiasi dapat dilihat pada Gambar 2.1 yang meliputi kerapatan flux, intensitas

radiasi, kuat medan, atau polarisasi. Biasanya sifat dari radiasi yang sangat

penting ialah persebaran secara tiga dimensi atau dua dimensi dari energi yang

(10)

Gambar 2.1 Bentuk Grafis Pola Radiasi Antena

2.4.6 Impedansi Masukan

Impedansi masukan adalah perbandingan antara tegangan dan

arus.Impedansi masukan disebut juga sebagai impedansi dari antena tersebut pada

terminalnya.Impedansi masukan (Zin) terdiri dari bagian real (Rin) dan imajiner (Xin) dan dapat ditulis sesuai Persamaan 2.10.

��� = ( ��� +����) ٠(2.10)

Daya real (Rin) merupakan daya terdisipasi yang menggambarkan hilangnya daya akibat dari panas atau radiasi. Sedangkan komponen imajiner Xin (reaktansiinput) mewakili reaktansi antena serta daya yang tersimpan di sekitar

antena [6].

2.4.7 Keterarahan (Directivity)

Keterarahan dari sebuah antena didefenisikan sebagai perbandingan (rasio)

intensitas radiasi sebuah antena pada arah tertentu dengan intensitas radiasi

(11)

diradiasikan oleh antena dibagi dengan 4π. Dengan demikian, keterarahan dapat

dihitung dengan menggunakan Persamaan 2.11 [3].

� =

0 =

4 ��

���� (2.11)

Jika arah tidak ditentukan, keterarahan terjadi pada intensitas radiasi

maksimum yang didapat dengan Persamaan 2.12 [3].

� = �0 = ����

0 =

4�����

���� (2.12)

dimana :

D : Keterarahan

D0 : Keterarahan maksimum U : Intensitas radiasi

Umax : Intensitas radiasi maksimum

U0 : Intensitas radiasi pada sumber isotropik Prad : Daya total radiasi

Keterarahan biasanya dinyatakan dalam dB, yaitu 10 Log D0 dB.Dimana Do merupakan maximum directivity dari sebuah antena.Directivity sebuah antena

isotropis adalah 1, karena daya yang diradiasikan ke segala arah sama. Untuk

antena yang lain, directivity akan selalu lebih dari satu, dan ini adalah figure of

(12)

2.5 Rugi-Rugi Saluran Mikrostrip

Rugi-rugi pada saluran mikrostrip terjadi pada substrate dan elemen

peradiasi antena yang dinyatakan dalam faktor pelemahan (α). Faktor pelemahan

yang paling domian pada antena mikrostrip tergantung pada faktor geometri, sifat

dielektrik dari substrate dan konduktor, serta frekuensi yang digunakan .Ada 3

jenis rugi-rugi yang utama yaitu rugi-rugi dielektrik, rugi-rugi konduktor, dan

rugi-rugi radiasi [10].

2.5.1 Rugi-Rugi Dielektrik

Rugi-rugi dielektrik disebabkan oleh sifat konduktivitas dielektrik dan

dinyatakan sebagai koefisien pelemahan dielektrik (αd).Besarnya rugi-rugi

dielektrik pada saluran mikrostrip dinyatakan dengan Persamaan 2.13 [3].

�� = 4.34 ��

����� � ����−1

��−1 � �

��

�0��� ��� �

(2.13)

dimana:

αd : rugi-rugi dielektrik (dB/cm) σd : konduktivitas dielektrik (mho/m)

εeff : permitivitas dilektrik relatif efektif (F/m) εr : permitivitas dielektrik relatif substrat (F/m) εo : permitivitas ruang hampa (8.854×10-12 F/m)

(13)

2.5.2 Rugi-Rugi Konduktor

Suatu saluran mikrostrip yang memiliki rugi-rugi dielektrik yang rendah,

maka sumber rugi-rugi utama diakibatkan tidak sempurnanya konduktor yang ada

dan besarnya rugi-rugi konduktor dinyatakan dengan Persamaan 2.14 dan 2.15[3].

�� = 8.686

�.�� ����� ��� � (2.14)

�� = ��.�.�

�� () (2.15)

dimana:

αc : rugi-rugi konduktor (dB/cm)

Rs : resistansi permukaan (Ω)

Zo : impedansi karakteristik saluran (Ω) w : lebar saluran mikrostrip (mm)

µ : permeabilitas bahan

σc : konduktivitas konduktor (mho/cm)

Berdasarkan persamaan diatas diperoleh besarnya koefisien pelemahan (α)

merupakan penjumlahan antara rugi-rugi dielektrik (αd) dan rugi-rugi konduktor (αc) yang dinyatakan dengan Persamaan 2.16 [3].

�= �� +����� ��� � (2.16)

dengan:

α : koefisien pelemahan (dB/cm)

(14)

2.5.3 Rugi-Rugi Radiasi

Rugi-rugi radiasi sangat tergantung pada ketebalan dan konstanta dilektrik

substrate. Rugi-rugi ini dinyatakan dalam bentuk rasio daya yang diradiasikan terhadap daya total yang diberikan ke saluran. Rasio daya yang diradiasikan oleh

saluran microstrip open circuit dinyatakan oleh Persamaan 2.17 dan 2.18 [3].

����

dari substitusi persamaan diatas, diperoleh Persamaan 2.19.

�� = 240.�2�

εeff : permitivitas dielektrik relatif efektif (F/m)

2.6 Antena Mikrostrip Patch Segitiga

Antena mikrostrip merupakan salah satu antena gelombang mikro yang

digunakan sebagai radiator pada sejumlah sistem telekomunikasi modern. Antena

mikrostrip merupakan sebuah antena yang tersusun atas tiga elemen, yaitu:

(15)

(ground).Salah satu bentuk patch antena mikrostrip adalah segitiga. Dalam Tugas Akhir ini, akan dibahas mengenai perancangan antena mikrostrip segitiga sama

sisi dengan menggunakan slot[9]. Bentuk segitiga memiliki keunggulan

dibandingkan dengan bentuk segi empat : yaitu untuk menghasilkan karakteristik

radiasi yang sama, luas yang dibutuhkan oleh bentuk segitiga lebih kecil

dibandingkan dengan luas yang dibutuhkan oleh antena mikrostrip bentuk segi

empat. Bentuk antena mikrostrip patch segitiga dapat dilihat pada Gambar 2.2[9]

Gambar 2.2 Antena Mikrostrip patch Segitiga

Panjang sisi patch antena segitiga sama sisi dapat ditentukan dengan

menggunakan Persamaan 2.20 [3].

ɑ

=

2�

3��√ɛ�

dan

ɑe= ɑ+h (

ɛ�

)-1/2

(

2.20)

2.6.1 Antena Mikrostrip Slot

Bentuk Celah (slot) pada antena mikrostrip sebenarnya sama seperti bentuk

segi empat panjang dan lebar. Celah (slot) merupakan bagian alternatif dari

fungsi elemen peradiasi. Untuk bentuk geometri dasar antena mikrostrip terdiri

(16)

peradiasi dapat di eksitasi oleh saluran transmisi koaksial,saluran mikrostrip,atau

kopling elektromagnetik. Bentuk antena mikrostip celah (slot) tunggal dapat di

lihat pada gambar 2.3.

Gambar 2.3.Antena celah (slot) tunggal.

Pada antena mikrostrip celah (slot) meliputi suatu slot yang memotong pada

bidang tanah dengan saluran mikrostrip, sehingga slot akan tegak lurus dengan

konduktor pada saluran mikrostrip.[10]

Penambahan slot pada patch bentuk segitiga membuat luas yang dibutuhkan

akan semakin kecil dikarenakan salah satu fungsinya celah (slot) yaitu untuk

mereduksi ukurannya.

2.7 Dimensi Antena

Dimensi antena mempresentasikan bentuk serta ukuran dari antena

mikrostrip. Untuk dapat menentukan dimensi antena patch segitiga, terlebih

dahulu harus diketahui parameter bahan yang akan digunakan seperti ketebalan

(17)

Pengaturan panjang dan lebar antena mikrostrip harus sesuai agar bandwidth yang

dihasilkan lebar, karena apabila terlalu pendek maka bandwidth yang dihasilkan

sempit sedangkan apabila terlalu panjang maka akan dihasilkan bandwidth yang

lebar tetapi efisiensi radiasi nya menjadi kecil.

Pendekatan yang digunakan untuk mencari panjang antena

mikrostrippatch segitiga,dapat menggunakan Persamaan 2.21 [3].

�= 2�

2.7.1 Menentukan Lebar Saluran Pencatu

Dalam perancangan antena mikrostrip terlebih dahulu kita harus

menghitung dimensi antena yang akan di buat yang meliputi panjang sisi

patch-nya. Setelah di peroleh panjang sisi segitiga dari patch, langkah selanjunya adalah

menentukan ukuran saluran pencatu inset dilakukan dengan menghitung lebar dan

panjangnya. Lebar saluran pencatu inset di hitung dengan persamaan 2.22 [3]

�0

ℎ =

8��

�2�2 (2.22)

Persamaan (2.22) berlaku untuk nilai �0

ℎ < 2, sedangkan untuk �0

ℎ > 2 nilai W0

ditunjukkan oleh Persamaan (2.23) [5].

(18)

dengan A dan B bernilai seperti Persamaan (2.24) dan (2.25).

Untuk menghitung panjang saluran pencatu (y0) digunakan Persamaan (2.26), dimana persamaan ini valid untuk nilai 2 εr ≤ 10 [8].

�0= 10−4(0.001699��7+ 0.13761��6−6.1783��5+ 93.187��4−682.69��3+

2561.9�2−4043�+ 6697)�

ℎ (2.26)

2.8 WLAN

Perkembangan komunikasi wireless di abad ini sangat dibutuhkan. Hal ini

dikarenakan manusia ingin berkomunikasi dengan sesamanya tanpa dibatasi oleh

jarak dan tempat. Komunikasi wireless yang sedang berkembang saat ini adalah

WLAN dan WiMAX dimana kelebihan dari kedua teknologi ini adalah mobilitas dan produktivitas tinggi, kemudahan dan kecepatan instalasi serta fleksibel.

WLAN adalah suat

802.11 adalah sebuah standart yang digunakan dalam jaringan Wireless /

jaringan Nirkabel dan di implementasikan di seluruh peralatan Wireless yang ada.

802.11 di keluarkan oleh IEEE sebagai standart komunikasi untuk bertukar data di

udara/ nirkabel.

gelombang radio sebagai media tranmisinya.

IEEE 802.11b merupakan pengembangan dari standar IEEE 802.11 yang

asli, yang bertujuan untuk meningkatkan kecepatan hingga 5.5 Mb/s atau 11 Mb/s

(19)

HR. Padaprakteknya, kecepatan maksimum yang dapat diraih oleh standar IEEE

802.11b mencapai 5.9 Mb/s pada protokol TCP, dan 7.1 Mb/s pada protokol UDP.

Metode transmisi yangdigunakannya adalah DSSS.

Standard ini sempat diterima oleh pemakai didunia dan masih bertahan

sampai saat ini.Tetapi sistem b bekerja pada band yang cukup kacau, seperti

gangguan pada Cordless dan frekuensi Microwave dapat saling menganggu bagi

daya jangkaunya. Standard 802.11b hanya memiliki kemampuan tranmisi

standard dengan 11Mbps atau rata rata 5MBbit/s yang dirasakan lambat,

mendouble (turbo mode) kemampuan wireless selain lebih mahal tetapi tetap tidak

mampu menandingi kemampuan tipe a dan g.

Tabel 2.1Chanel WLAN

Frekuensi 2.4Ghz mungkin frekuensi yang paling banyak digunakan

dalam WLAN.2.4Ghz digunakan oleh 802.11, 802.11b, 802.11g, dan 802.11n

standart IEEE. Frekuensi 2.4Ghz yang dapat digunakan oleh WLAN dibagi b agi

menjadi channel yang berkisar dari 2.4000 sampai 2.4835 Ghz. Di US memiliki

11 Channel, dan setiap channel mempunyai lebar pita 22 Mhz. Beberapa Channel

(20)

Karena alasan ini, Channel 1, 6, dan 11 adalah channel yang sering digunakan

karena sinyalnya tidak overlap.

2.9 AWR Microwave Office 2004

Awr Microwave Office 2004merupakan software yang digunakan untuk mendesain dan menganalisis kinerja pada radio frequency (RF), microwave,

millimeterwave, analog, dan desain RFIC yang memungkinkan untuk menggambar langsung kedalam sistem AWR. Microwave Office (MWO) dan

Analog Office (AO) memungkinkan untuk merancang desain sirkuit yang rumit secara linear, non-linear, serta struktur elektromagnet, dan menampilkan layout

dari desain tersebut. Software ini juga bekerja dengan cepat dan menganalisis

secara akurat.

Microwave Office merupakan solusi perangkat lunak yang paling komprehensif dalam merancang berbagai jenis rangkaian microwave dan RF.

Microwave office terkenalkarena memiliki user interface yang intuitif. Keunikan dari arsitekturnya membuat perangkat ini dapat berintegrasi dengan produk AWR

yang lain, perangkat-perangkat terbaru, perangkat lunak dengan aplikasi khusus

dari perusahaan mitra dengan tujuan untuk memudahkan dan mempercepat dalam

menyelesaikan rancangan-rancangan pada frekuensi tinggi. Adapun kemampuan

dan aplikasi dari Microwave Office adalah sebagai berikut:

Kemampuan :

a. Perancangan schematic/layout.

b. Simulasi rangkaian linier dan non linier.

(21)

d. Sintesis, optimasi, dan analisis hasil

e. DRC/L vs skematik

f. Process designs kits (PDKs) dari berbagai perancangan

Aplikasi :

a. Microwave Integrated Circuits (MIC). b. Papan cetak perancangan RF (PCB).

Gambar

Gambar 2.1 Bentuk Grafis Pola Radiasi Antena
Gambar 2.2 Antena Mikrostrip patch Segitiga
Gambar 2.3.Antena celah (slot) tunggal.
Tabel 2.1Chanel WLAN

Referensi

Dokumen terkait

Tingkat kebugaran jasmani berhubungan terhadap prestasi pencak silat jurus seni kategori tunggal, maka kepada pelatih perlu melakukan peningkatan program latihan

Metode penelitian dengan eksperimen. Variabel penelitian ini yaitu metode latihan el rondo dan circle passing drill sebagai variabel bebas dan ketepatan passing

Kajian ini menumpukan pemerhatian terhadap watak dan perwatakan antara hipoteks biografi Sultan Salahuddin al-Ayubi daripada teks Saladin or What befell Sultan Yusuf oleh

Ventilasi dan kipas yang digunakan sebagai alat sirkulasi udara tidak dapat menjaga kadar CO2 agar tidak melebihi amabang batas sebesar 1000 ppm untuk dry ice yang

Dengan demikian, penulis berpendapat bahwa mengajarkan sikap sabar kepada anak sangat relevan dengan materi pendidikan anak kontemporer karena materi tersebut sangat

hubungan yang bermakna antara sikap ibu balita terhadap pemanfaatan posyandu di Posyandu Mawar XIII Wilayah Kerja Puskesmas Baloi Permai Kota Batam Tahun 2016, dengan

Berdasar hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bukti bahwa Bauran pemasaran di Wisma Anisa dalam pemasaran batik Tanjung Bumi sangat berpengaruh terhadap

While new transport demands are emerging and existing transport needs are growing, the China Railways Corporation (CRC) network is already one of the most densely used in