• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN STATUS GIZI BALITA DENGAN BRONKOPNEUMONIA DI RSUD GAMBIRAN KOTA KEDIRI TAHUN 2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN STATUS GIZI BALITA DENGAN BRONKOPNEUMONIA DI RSUD GAMBIRAN KOTA KEDIRI TAHUN 2012"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

KARYA TULIS AKHIR

HUBUNGAN STATUS GIZI BALITA DENGAN BRONKOPNEUMONIA DI RSUD GAMBIRAN KOTA KEDIRI TAHUN 2012

Oleh :

DANANG KURNIAWAN SAPUTRA 201010330311081

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS KEDOKTERAN

(2)

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN HASIL PENELITIAN Telah disetujui sebagai proposal penelitian

Untuk memenuhi persyaratan Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran

Universitas Muhammadiyah Malang Tanggal 13 Februari 2014

Pembimbing I

dr. Pertiwi Febriana Chandrawati Sp.A NIP : 0015027501

Pembimbing II

dr. Djaka Handaja M.Kes NIP: 0722124301

Mengetahui, Fakultas Kedokteran Dekan,

(3)

LEMBAR PENGUJIAN

Karya Tulis Akhir oleh Danang Kurniawan Saputra ini Telah diuji dan dipertahankan di depan Tim Penguji Pada tanggal 13 februari 2014

Tim Penguji

dr. Pertiwi Febriana Chandrawati, Sp.A ,Ketua

dr. Djaka Handaja, M.Kes ,Anggota

dr. Bambang Mulyawan, Sp.A ,Anggota

(4)

ABSTRAK

Danang Kurniawan Saputra, 2014. Hubungan Status Gizi Balita dengan Bronkopneumonia di RSUD Gambiran Kota Kediri Tahun 2012, Fakultas Kedokteran Unversitas Muhammadiyah Malang. Pembimbing (I): Pertiwi Febriana Chandrawati, Pembimbing (II): Djaka Handaja

Latar Belakang : Insiden bronkopneumonia pada balita di Indonesia cenderung meningkat. Berdasarkan Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2001 kematian balita akibat bronkopneumonia meningkat, berkisar 18,5 -38,8 persen. Status gizi merupakan salah satu faktor resiko penting penyebab bronkopneumonia.

Metode Penelitian : Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah observasional analitik cross sectional. Populasi yang diambil adalah semua pasien balita yang dirawat dari bulan Januari-Desember 2012 di RSUD Gambiran Kota Kediri, jumlah sampel adalah seluruh balita yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 83 pasien. Analisis statistik dilakukan dengan uji Chi-square.

Hasil Penelitian : Nilai signifikansi lebih kecil dari α = 0.05 (0.001 < 0.05) sehingga dapat disimpulkan tolak H0 atau dapat dengan kata lain terdapat hubungan yang signifikan antara status gizi pasien balita dengan bronkopneumonia. Koefisien korelasi yang diperoleh sebesar 0.418 sehingga dapat disimpulkan kategori penelitian ini adalah cukup kuat.

Kesimpulan : Pada penelitian ini secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa, pasien balita yang mempunyai status gizi kurang, buruk dan lebih cenderung beresiko terkena bronkopneumonia dibandingkan balita yang mempunyai status gizi baik.

(5)

ABSTRACT

Danang Kurniawan Saputra , 2014. Nutritional status of toddlers with bronchopneumonia in hospitals of Gambiran of Kediri in 2012 , the Faculty of Medicine of University of Muhammadiyah Malang . Supervisor (I): Pertiwi Febriana Chandrawati , Supervisor (II) : Djaka Handaja

Background: The incidence of bronchopneumonia in infants in Indonesia tends to increase . Based on Household Health Survey (Survey) in 2001 increased infant mortality due to bronchopneumonia , ranging from 18.5 -38.8 percent . Nutritional status is an important risk factor for the cause of bronchopneumonia .

Method: Researchers study used a cross-sectional observational analytic . Population taken toddlers are all treated patients from January to December 2012 in Kediri Gambiran hospitals , the number of samples is around the toddler who met the inclusion criteria were 83 patients . Statistical analysis was performed with Chi-square test .

Results: significance value smaller than α = 0.05 level (0.001< 0.05), so it can be concluded reject H0 or in other words there is a significant relationship between the nutritional status of children under five patients with bronchopneumonia . The correlation coefficient obtained for 0418 so that we can conclude this study categories is quite strong .

Conclusion : In this study, we can say that overall , patients toddlers who have less nutritional status , poor and more likely to have risk of bronchopneumonia than toddlers who have good nutritional status .

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ... i

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... vii

DAFTAR SINGKATAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Rumusan masalah... 3

1.3. Hipotesa... 3

1.4. Tujuan Penelitian ... 3

1.4.1. Tujuan Umum ... 3

1.4.2. Tujuan Khusus ... 4

1.5.Manfaat Penelitian ... 4

1.5.1. Bagi Peneliti ... 4

1.5.2. Bagi Institusi Pendidikan ... 4

1.5.3. Bagi Tempat Penelitian ... 4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 5

2.1. Status Gizi ... 5

(7)

2.1.2. Pengertian Status Gizi ... 5

2.1.3. Penilaian Status Gizi ... 5

2.1.4. Klasifikasi Status Gizi ... 19

2.1.5. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Status Gizi ... 22

2.1.6. Pengaruh Status Gizi Terhadap Kekebalan Tubuh ... 24

2.1.7. Malnutrisi Dan Infeksi Saluran Napas ... 25

2.2. Pneumonia ... 25

2.2.1. Definisi Pneumonia ... 25

2.2.2. Etiologi ... 26

2.2.3. Faktor Resiko ... 27

2.2.4. Patogenesis Dan Patofisiologi... 28

2.2.5. Manifestasi Klinis ... 28

2.2.6. Diagnosis... 29

2.3. Bronkopneumonia ... 30

2.3.1. Definisi Bronkopneumonia ... 30

2.4. Balita ... 31

2.4.1. Definisi Balita ... 31

BAB 3 KERANGKA KONSEP ... 32

3.1. Peta Konsep ... 32

3.2. Hipotesis ... 33

BAB 4 METODE PENELITIAN... 34

4.1. Desain Penelitian ... 34

(8)

4.2.1. Tempat ... 34

4.2.2. Waktu ... 34

4.3. Populasi Dan Sampel ... 34

4.3.1. Populasi ... 34

4.3.2. Sampel ... 34

4.3.3. Teknik Pengambilan Sampel... 35

4.3.4. Kriteria Inklusi Dan Eksklusi ... 35

4.3.4.1. Kriteria Inklusi ... 35

4.3.4.1. Kriteria Eksklusi ... 35

4.3.5. Variabel Penelitian ... 35

4.3.5.1. Variabel Bebas ... 35

4.3.5.2. Variabel Tergantung ... 35

4.3.6. Defini Operasional ... 35

4.4. Alat Dan Bahan ... 36

4.5. Prosedur Penelitian... 36

4.6. Analisis Data ... 37

4.7. Alur Penelitian ... 37

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA ... 38

5.1. Karateristik data dasar ... 38

5.2. Analisis data ... 42

BAB 6 PEMBAHASAN ... 46

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN ... 49

(9)

7.2. Saran ... 49

DAFTAR PUSTAKA

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Keunggulan dan kelemahan antropometri gizi ... 10

Tabel 2.2. Kelebihan dan kekurangan masing-masing indeks antropometri 12 Tabel 2.3. Penilaian Status Gizi berdasarkan Indeks BB/U,TB/U, BB/TB Standart Baku Antropometeri WHO-NCHS ... 20

Tabel 2.4. Pengertian Indikator Status Gizi ... 21

Tabel 5.1.1. Karateristik data dasar dengan stasus gizi balita ... 38

(11)

DAFTAR GAMBAR

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat persetujuan izin dari instalasi pendidikan dan pelatihan untuk melihat data di RSUD Gambiran ...

Lampiran 2 Surat persetujuan izin dari Fakultas Kedokteran UMM untuk

melakukan penelitian di RSUD Gambiran ...

Lampiran 3 Lembar Konsultasi ...

Lampiran 4 Data hasil penelitian ...

(13)

DAFTAR SINGKATAN

ASI : Air Susu Ibu

Balita : Bawah lima tahun

BB : Berat Badan

GIT : Gastrointestinal Track

HDL : High density lipoprotein

ISNBA : Infeksi saluran napas bawah akut ISPA : Infeksi Saluran Pernapasan Akut

KEP : Kekurangan energi protein

KMS : Kartu Menuju Sehat

LDL : Low density lipoprotein

PMN : Polimorfonuclear

RSUD : Rumah Sakit Umum Daerah

TB : Tinggi Berat

(14)

DAFTAR PUSTAKA

Arief Mansjoer, dkk .2010. Kapita Selekta Kedokteran, edisi 4. Jakarta : Media

Aesculapius. FKUI, halaman 467.

Arikunto, S. 2007. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta Barasi ME, 2007. At a Glance: Ilmu Gizi. Jakarta: Erlangga Cikw

Dahlan Z. 2009. Pneumonia. Dalam : Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jilid II Edisi IV. Jakarta : Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit

Dalam FKUI.

Depkes RI .2010. Buletin jendela epidemiologi pneumonia balita. Jakarta : Depkes RI

Fransisca S. K. 2000. Buletin Pneumonia. Surabaya : Fak. Kedokteran Wijaya Kusuma

Ghazali,dkk. 1995.Studi Cross Sectional, Dalam : Sastroasmoro, S. & Ismael, S.. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis. Jakarta : Binarupa Aksara

Kemenkes RI.2012. PROFIL DATA KESEHATAN INDONESIA TAHUN 2011,Jakarta

Krisno, A.2009. Dasar-Dasar Ilmu Gizi. Malang: UMM Press

Machfoedz, Ircham. 2008. Teknik Membuat Alat Ukur Penelitian. Yogjakarta: Fitramaya

Maitra, Anirban, Vinay Kumar. 2007. Paru dan Saluran Napas Atas, Dalam : Buku Ajar Patologi Robbins. Edisi 7. Volume 2. Jakarta : Penerbit Buku

Kedoketeran EGC

(15)

Ngastiyah.2005. Perawatan Anak Sakit,edisi 2. Jakarta:EGC

Notoatmojo, S. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta Nursalam dan Pariani, S. 2003. Pendekatan Praktis Metodologi Riset

Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika

Pratiknya, A.W..2003. Dasar – Dasar Metodologi Penelitian kedokteran Dan Kesehatan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada

Pudjiadi S., 2001. Ilmu Gizi Klinis pada Anak. Jakarta: Fakultas kedokteran Universitas Indonesia

Rusepno, dkk, 2005. Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak, jilid I. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta

Said M .2008. Pneumonia. Dalam : Buku Ajar Respirologi Anak. Edisi I. Jakarta : Badan Penerbit IDAI.

Sastroasmoro, S..1995.Pemelihan Subyek Penelitian,Dalam : Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis. Jakarta : Binarupa Aksara

Smeltzer, C.S & Brenda,B.D.. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal – Bedah. Alih Bahasa: dr. H. Y. Kuncara. Jakarta: EGC

Soekirman.2006.Ilmu gizi dan aplikasinya untuk keluarga dan masyarakat.Dirjen pendidikan tinggi departemen nasional

Sugiyono. 1997. Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta

Supariasa, dkk. 2002. Penilaian Status Gizi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC, halaman 37-121

(16)

Widardo, 1997. Ilmu Gizi II : Anthropometri Gizi. Surakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret. BPK, halaman 12-23.

Wilson L.M. 2006. Penyakit Pernapasan Restriktif. Dalam : Patofisiologi : Konsep Klinis Proses – Proses Penyakit. Jakarta : EGC, halaman

804-810

Yetty N. dan Arifin, M.T. 2006. Gizi Buruk, Ancaman Generasi Yang Hilang. Dalam karya tulis berjudul “Hubungan antara status gizi dengan

klasifikasi pneumonia pada balita di puskesmas Gilungan Kecamatan Banjarsari Surakarta”

Ade Rochimah, 2009. Dalam : karya tulis ilmiah berjudul Hubungan Pengetahuan Ibu tentang Gizi Balita dengan Status Gizi Balita Penderita Pneunomia

Dinkes Jatim.2012.PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR 2011, (Diambil melalui internet melalui website www.dinkes.jatimprov.go.id tanggal 30 oktober 2012).

Endang, 2003. Gizi Buruk di Masyarakat dan Upaya Pencegahannya. (Diambil melalui internet melalui website http://www.kesehatandiy.go.id. tanggal 30 oktober 2012).

Muaris. 2006. Sinopsis. (Diambil melalui internet melalui website http://www.bookopedia.com./daftar-buku/pid-1638/resep-lauk--bergizi-untuk-anak-balita-html. Tanggal 18 februari 2013).

Nasution, 2009. Gambaran Status Gizi Anak Balita Gizi Kurang Setelah Mendapat PMT di Puskesmas Mandala Medan, (Diambil melalui internet

(17)

1

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Balita merupakan pemimpin,ilmuwan, cendekiawan, serta pekerja dimasa yang akan datang. Mereka adalah penerus perjuangan para pahlawan bagi nusa dan bangsa. Namun seperti diketahui bahwa sistem imunitas pada bayi atau balita belum sempurna. Oleh karena itu,bayi akan lebih mudah terkena infeksi bila tidak mendapatkan asupan gizi yang cukup. (Krisno, 2001).

Menurut Endang (2003) masalah gizi buruk merupakan masalah besar di Indonesia sejak sebelum merdeka sampai sekitar tahun era tahun 60-an. Pada anak – anak khususnya balita sampai sekarang gizi buruk masih merupakan masalah yang memprihatinkan,bahkan balita dengan gizi buruk akan menyebabkan angka mortalitas bronkopneumonia pada balita semakin tinggi (Said, 2008).

Bronkopneumonia merupakan peradangan yang menyerang parenkim paru yang ditimbulkan oleh kuman yang ditularkan melalui saluran pernapasan pada waktu menghirup udara (Dimas, 2008). Status gizi merupakan faktor resiko penting terjadinya bronkopneumonia. Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Gani (2008) bahwa status gizi kurang adalah faktor dominan yang menyebabkan timbulnya bronkopneumonia.

(18)

2

meliputi Gizi Buruk 4,8 %, Gizi Kurang 12,3 %, Gizi Baik 75,3 % dan Gizi Lebih 7,6%. Di sisi lain hasil PSG Jatim (2000) menunjukkan Kabupaten Kediri memiliki prevalensi KEP (bayi dan balita) tertinggi di Jawa Timur (KEP Nyata 10,20% dan KEP total 37,09%).

Badan Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2005 memperkirakan kematian balita akibat pneumonia atau lebih sering disebut bronkopneumonia diseluruh dunia sekitar 19 persen atau berkisar 1,6 – 2,2 juta. Dimana sekitar 70 persennya terjadi di negara-negara berkembang, terutama Afrika dan Asia Tenggara. Prevalensi bronkopneumonia pada balita di Indonesia cenderung meningkat. Berdasarkan Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2001 kematian balita akibat bronkopneumonia meningkat, berkisar 18,5 -38,8 persen (Mardjanis Said, 2011).

(19)

3

balita di RSUD Gambiran meningkat secara signifikan sebesar 66,67% dari 91 kasus pada tahun 2011 menjadi 151 kasus pada tahun 2012.

Sehubungan dengan hal tersebut di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Hubungan antara status gizi balita dengan

bronkopneumonia di RSUD Gambiran Kota Kediri”.

1.2.Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagi berikut :

Adakah hubungan status gizi balita dengan bronkopneumonia di RSUD Gambiran Kota Kediri.

1.3.Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan umum

Mengidentifikasi dan membuktikan adanya hubungan status gizi balita dengan bronkopneumonia di RSUD Gambiran Kota Kediri.

1.3.2. Tujuan Khusus

A. Mengetahui status gizi balita di RSUD Gambiran Kota Kediri

B. Mengetahui prevalensi atau angka kejadian bronkopnemonia di RSUD Gambiran Kota Kediri

1.4.Manfaat Penelitian

(20)

4

Menambah pengetahuan tentang hubungan antara status gizi balita dengan bronkopneumonia.

1.4.2. Akademis

Dengan mengetahui hubungan antara status gizi dengan pneumonia pada balita di RSUD Gambiran Kota Kediri, dapat diperoleh informasi ilmiah sebagai sumbangan kepada dunia kedokteran serta untuk memperkaya pengetahuan di bidang Kedokteran.

1.4.3. Masyarakat

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini akan dibangun sebuah sistem deteksi pada rambu lalu lintas (larangan, peringatan, dan perintah) pada Raspberry Pi menggunakan metode pengenalan bentuk (

Mengembangkan budaya 5S (senyum, sapa, salam, sungkem, dan sopan) untuk Membentuk Karakter Cinta Damai. Penerapan budaya 5S dimaksudkan untuk membentuk

Program pengembangan dan pembangunan sektor pertanian di Indonesia masih perlu terus dibenahi, mengingat beberapa indikator penting dalam pembangunan pertanian

Variabel penelitian ini terdiri dari tiga variabel yaitu variabel bebas (Produk Domestik Regional Bruto digambarkan dengan simbol PDB dan Tingkat suku

Not only is Flex good for making great web applications, but you also can use it to build desktop applications using exactly the same Flex toolkit.. To demonstrate I’ll show two

Tabel di atas dapat kita menjelaskan bahwa dari sejumlah wanita yang berprofesi sebagai wanita penyadap karet yang berusaha keras untuk memikirkan kebutuhan keluarga (suami dan

pengembangan pada Kampung Pesindon. Pada tahun 2011, Kampung Pesindon ditetapkan menjadi salah satu destinasi wisata batik di Kota Pekalongan yang mengalami perubahan

Ketika firman Allah dalam surah at-Taubah ayat 24 diturunkan (Katakanlah, 'jika ayah-ayah, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan