• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN METODE SQ3R (SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, REVIEW) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT CERITA ANAK BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR NEGERI 2 CIBODAS : Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V Semester II Di SD Negeri 2 Cibodas Keca

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN METODE SQ3R (SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, REVIEW) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT CERITA ANAK BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR NEGERI 2 CIBODAS : Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V Semester II Di SD Negeri 2 Cibodas Keca"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN METODE SQ3R (SURVEY, QUESTION, READ, RECITE,

REVIEW) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA

CEPAT CERITA ANAK BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR NEGERI 2 CIBODAS

(Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V Semester II Di SD Negeri 2

Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran

2013/2014)

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh

Yunisa Oktaviani

1003284

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

PENERAPAN METODE SQ3R (SURVEY, QUESTION, READ, RECITE,

REVIEW) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA

CEPAT CERITA ANAK BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR NEGERI 2 CIBODAS

Oleh

Yunisa Oktaviani

Nim: 1003284

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH:

Pembimbing I,

Dra. Kurniasih, M.Pd.

NIP. 195906231985032003

Pembimbing II,

Dr. Isah Cahyani, M.Pd.

NIP. 19640707198901200

Diketahui

Ketua Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar,

Drs. Nana Djumhana, M.Pd.

(3)

PENERAPAN METODE SQ3R (SURVEY, QUESTION, READ, RECITE,

REVIEW) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT

CERITA ANAK BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR NEGERI 2 CIBODAS

oleh

Yunisa Oktaviani

1003284

Sebuah Skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh

Gelar Sarjana Pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

© Yunisa Oktaviani

Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2014

Hak Cipta dilindungi oleh undang-undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,

(4)

Yunisa Oktaviani, 2014

LEMBAR PERNYATAAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ...iii

ABSTRAK ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR DIAGRAM... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian... 7

E. Hipotesis Tindakan ... 9

F. Definisi Operasional ... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 11

A. Kajian Pustaka... 11

B. Bahasa Indonesia Di Sekolah Dasar (SD) ... 17

C. Penerapan Metode SQ3R Dalam Pembelajaran Membaca Cepat ... 23

D. Penelitian Terdahulu... 25

E. Kerangka Berpikir ... 26

BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 28

A. Metode Penelitian ... 28

B. Lokasi Dan Waktu Penelitian ... 30

C. Subjek Penelitian ... 30

D. Prosedur Penelitian ... 31

E. Instrumen Penelitian ... 34

F. Analisis Dan Interpretasi Data ... 36

(5)

Yunisa Oktaviani, 2014

Penerapan Metode SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Cepat Cerita Anak Bahasa Indonesia Di Sekolah Dasar Negeri 2 Cibodas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

A. Deskripsi Hasil Penelitian... 40

B. Pembahasan ... 69

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 81

A. Simpulan ... 81

B. Saran ... 83

DAFTAR PUSTAKA ... 85

(6)

Yunisa Oktaviani, 2014

Tabel 3.1 Lembar Observasi 36

Tabel 3.2 Kriteria Penilaian Rata-Rata Kelas 38

Tabel 3.3 Kriteria Tingkat Keberhasilan Belajar Siswa 39

Tabel 4.1 Hasil Kemampuan Membaca Cepat Siklus 1 46

Tabel 4.2 Hasil Kemampuan Membaca Cepat Siklus 2 56

Tabel 4.3 Hasil Kemampuan Membaca Cepat Siklus 3 65

Tabel 4.4 Analisis Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran

Membaca Cepat Menggunakan Penerapan Metode

SQ3R

(7)

Yunisa Oktaviani, 2014

Penerapan Metode SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Cepat Cerita Anak Bahasa Indonesia Di Sekolah Dasar Negeri 2 Cibodas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir 27

Gambar 3.1 Alur Penelitian Tindakan Kelas Model Kemmis dan Taggart 29

Gambar 3.2 Alur Penelitian Tindakan Kelas Dimodifikasi dari Model

Kemmis dan Taggart

(8)

Yunisa Oktaviani, 2014

Diagram 4.1 Pencapaian Rata-Rata Seluruh Aspek Kemampuan Membaca

Cepat

75

Diagram 4.2 Perbandingan Rata-Rata Kemampuan Membaca Cepat 78

(9)

Yunisa Oktaviani, 2014

Penerapan Metode SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Cepat Cerita Anak Bahasa Indonesia Di Sekolah Dasar Negeri 2 Cibodas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

PENERAPAN METODE SQ3R (SURVEY, QUESTION, READ, RECITE,

REVIEW) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA

CEPAT CERITA ANAK BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR NEGERI 2 CIBODAS

(Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V Semester II Di SD Negeri 2 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2013/2014)

Oleh

YUNISA OKTAVIANI 1003284

Penelitian ini berkenaan dengan “Penerapan metode SQ3R (survey, question, read, recite, review) untuk meningkatkan kemampuan cepat cerita anak

bahasa Indonesia di Sekolah Dasar Negeri 2 Cibodas” Bertujuan untuk

mendeskripsikan kemampuan membaca cepat dengan menggunakan langkah-langkah penerapan metode SQ3R. Adapun secara khusus penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Bagaimanakah perencanaan, pelaksanaan serta peningkatan kemampuan membaca cepat dengan menggunakan metode SQ3R. Subjek yang dikenai tindakan yaitu siswa kelas 5B yang berjumlah 33 siswa pada tahun pelajaran 2013/2014 di SDN 2 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi kemudian dibuat perencanaan perbaikan yang digunakan dalam siklus selanjutnya. Penelitian ini dilakukan selama tiga siklus. Adapun instrumen pengumpulan data berupa tes siklus dan lembar observasi. Tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah pelaksanaan tindakan pembelajaran, lembar observasi guru/peneliti serta siswa digunakan untuk mengobservasi keterlaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti/guru serta siswa. Hasil penelitian ditemukan bahwa hasil belajar siswa setelah dilakukan tindakan pembelajaran mengalami peningkatan. Kecepatan efektifitas membaca siswa dalam setiap siklusnya meningkat. Jika dalam siklus 1 rata-rata kelas hanya mencapai 129 kata per menit yang itu artinya masih belum mencapai kriteria ketuntasan, pada siklus 2 rata-rata kelas mencapai 168 kata per menit dan pada siklus 3 rata-rata kelas mencapai 187 kata per menit. Peningkatan ketuntasan belajar pun meningkat, penelitian tindakan siklus 1 dengan penerapan metode SQ3R peningkatan ketuntasan hasil belajar mencapai 44,4% siswa, dalam siklus 2 peningkatan terjadi hingga mencapai 60%, dan pada siklus ke 3 peningkatan mencapai 89% dari keseluruhan jumlah siswa. Penerapan metode SQ3R dalam pembelajaran mencakup lima tahapan yaitu: tahapan survey, question, read, recite

dan review. Adapun saran bagi guru hendaknya lebih kreatif dalam merancang kegiatan pembelajaran, tidak terpaku hanya pada metode yang biasa digunakan serta guru juga harus menerapkan metode yang menarik agar pembelajaran lebih bermakna dan dapat membuat siswa aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan hingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik.

(10)

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Bahasa Indonesia secara umum mempunyai fungsi sebagai alat

komunikasi sosial. Pada dasarnya bahasa erat kaitannya dengan kehidupan

manusia. Manusia sebagai anggota masyarakat dan mempunyai kehidupan sosial

memerlukan bahasa sebagai sarana untuk mengungkapkan gagasan, pikiran,

harapan, serta ide. Bahasa Indonesia mempunyai fungsi khusus dalam bidang

pendidikan yaitu sebagai alat untuk menyampaikan serta mengembangkan ilmu

pengetahuan dan teknologi.

Sejalan dengan fungsinya, Bahasa Indonesia merupakan mata pelajaran

yang diberikan disemua jenjang pendidikan formal. Bahasa Indonesia masuk

kedalam salah satu isi kurikulum pembelajaran. Standar kompetensi mata

pelajaran bahasa Indonesia bersumber pada hakikat pembelajaran bahasa, yaitu

belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi dan belajar sastra adalah belajar

menghargai manusia dan nilai-nilai kemanusiaannya. Oleh karena itu,

pembelajaran Bahasa Indonesia mengupayakan peningkatan kemampuan siswa

untuk berkomunikasi secara lisan dan tertulis serta menghargai karya cipta bangsa

Indonesia

Seperti yang kita ketahui ada empat aspek keterampilan berbahasa, yaitu

mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Perlu kita ketahui, keterampilan

membaca merupakan keterampilan yang sangat penting dalam mengembangkan

kemampuan berbahasa, karena proses belajar yang efektif antara lain dilakukan

melalui membaca. Masyarakat yang gemar membaca memperoleh pengetahuan

dan wawasan baru yang akan semakin meningkatkan kecerdasan sehingga mereka

(11)

2

Yunisa Oktaviani, 2014

Penerapan Metode SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Cepat Cerita Anak Bahasa Indonesia Di Sekolah Dasar Negeri 2 Cibodas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Membaca menduduki posisi serta peran yang sangat penting dalam

konteks kehidupan umat manusia, terlebih pada era informasi dan komunikasi

seperti sekarang ini. Membaca juga merupakan sebuah jembatan bagi siapa saja

dan dimana saja yang berkeinginan meraih kemajuan dan kesuksesan, baik di

lingkungan dunia persekolahan maupun di dunia pekerjaan. Oleh karena itu para

pakar sepakat bahwa kemahiran membaca (reading literacy) merupakan prasyarat

mutlak bagi setiap manusia yang ingin memperoleh kemajuan. Meskipun

demikian untuk memperoleh kemahiran membaca yang baik bukanlah perkara

yang gampang. Mengapa demikian? Salah satu jawabannya karena faktor-faktor

yang melingkupinya sangat kompleks. Terkadang ketika membaca banyak hal

penting yang menjadi pokok pikiran dari suatu bacaan yang justru terlewatkan

sehingga kita tidak paham akan maksud dari bacaan itu sendiri. Banyak yang

beranggapan bahwa bila kita membaca suatu bacaan harus dilakukan dalam waktu

yang cukup lama dan panjang agar maksud dari isi bacaan itu dapat kita pahami,

namun sebetulnya kita dapat menggunakan berbagai metode yang sekarang

banyak ditawarkan tentunya kesulitan atau hambatan dalam memahami suatu

bacaan dalam waktu yang cepat dapat diatasi.

Membaca merupakan kegiatan menyerap informasi yang diperoleh dari

bahan visual atau tertulis. Aktivitas ini melibatkan informasi visual (mata, tulisan,

cahaya) dan informasi nonvisual (pengetahuan tentang bahasa, pengalaman

membaca, dan wawasan tentang materi bacaan). Sedangkan membaca cepat

merupakan kegiatan untuk menyerap informasi secara cepat dari bahasa tulis.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh ahli membaca di Amerika, ukuran

kecepatan membaca siswa SD/Diniyah di Indonesia adalah 140 Kpm, Setingkat

SMP/Mts adalah 140 s.d 175 Kpm, setingkat SMA/SMK/MA adalah 175 s.d 245

Kpm, dan setingkat perguruan tinggi 245 s.d 280, untuk kaum professional

kecepatan membacanya bisa mencapai 500 Kpm. Saya berkesimpulan bahwa

banyak manfaat dan tujuan yang bisa kita dapatkan bila kita membaca dalam

waktu singkat dan efektif. Tujuan dari membaca cepat diantaranya adalah mencari

topik-topik bacaan, misalnya ketika akan membuat kliping, membeli buku,

(12)

perlukan, misalnya ketika mencari fakta, konsep, atau teori untuk menulis karya

tulis dan yang terakhir menurut saya kita dapat melakukan penyegaran terhadap

hal-hal yang pernah kita baca.

Keterampilan membaca sebagai salah satu keterampilan yang harus

dikembangkan di sekolah secara khusus bertujuan membentuk kemampuan siswa

untuk memahami informasi secara kreatif dan kritis dalam bentuk gagasan,

pendapat, pengalaman, pesan dan perasaan secara tertulis. Selain tujuan itu,

pembelajaran membaca bertujuan membentuk kepekaan dalam memahami realitas

serta meningkatkan kemampuan intelektual yakni berpikir kreatif, menggunakan

akal sehat dalam menyimpulkan suatu fenomena, menerapkan pengetahuan yang

berguna, memahami dan menekuni konsep abstrak serta kemampuan memecahkan

masalah.

Kondisi ideal untuk pembelajaran bahasa Indonesia adalah diberi waktu

sebanyak 6 jam pelajaran untuk kelas 1, 2, 3 dan sebanyak 5 jam pelajaran bagi

siswa kelas 4, 5 dan 6. Belajar bahasa Indonesia di Sekolah Dasar dengan jumlah

jam pelajaran yang banyak dimaksudkan agar peserta didik atau siswa mempunyai

keterampilan berbahasa Indonesia yang baik dan benar serta mengembangkan

kemampuan berbahasa Indonesia sesuai dengan kemampuan, kebutuhan, dan

minatnya.

Namun pada kenyataannya keterampilan membaca yang diharapkan dapat

mengembangkan kreatifitas dan pola pikir anak masih belum berjalan dengan

semestinya, keadaan dikelas pada kenyataan nya adalah anak belum mampu

membaca secara serius untuk mendapatkan suatu pemahaman, belum ada metode

yang bisa digunakan oleh guru.

Kondisi disekolah yang terjadi adalah minat siswa untuk membaca sangat

kurang, siswa cenderung beranggapan bahwa membaca memerlukan waktu yang

lama serta membaca memerlukan waktu yang lama, untuk itu guru tentunya perlu

memberikan sebuah metode yang tepat agar minat serta kemampuan siswa untuk

membaca menjadi meningkat

Berdasarkan pengalaman yang didapatkan peneliti ketika praktek mengajar

(13)

4

Yunisa Oktaviani, 2014

Penerapan Metode SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Cepat Cerita Anak Bahasa Indonesia Di Sekolah Dasar Negeri 2 Cibodas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Cibodas di kelas 5B didapatkan hasil sebagai berikut: 12,5% siswa memenuhi

ukuran standar kecepatan membaca cepat yaitu diatas 140 Kpm, sebanyak 56,25%

siswa yang mampu memenuhi 100-139 Kpm , sedangkan sisanya 31,25% siswa

yang kecepatan membacanya masih dibawah 100 kata per menit. Banyak faktor

yang mendukung terjadinya kesulitan membaca pada anak dalam situasi

pembelajaran dikelas, guru masih menggunakan cara yang konvensional untuk

mengajarkan pembelajaran membaca sehingga kegiatan membaca menjadi kurang

efektif.

Tidak banyak guru yang menggunakan metode untuk meningkatkan

kemampuan membaca, sehingga menjadikan kemampuan membaca cepat anak

menjadi terhambat. Ketika didalam kelas guru banyak yang menggunakan metode

klasikal, membaca secara menyeluruh. Sehingga terkadang ada anak yang kurang

serius dalam membaca, anak cenderung bosan ketika membaca.

Dari latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasi beberapa

permasalahan yang umumnya terjadi, misalnya pada umumnya guru tidak

mengajarkan teknik membaca dengan cepat dan efektif, Penerapan metode

pemahaman dalam membaca yang kurang untuk merangsang motivasi siswa

untuk banyak membaca, sebagian siswa kurang mampu memahami teks dengan

membacakan teks percakapan menggunakan lafal dan intonasi yang tepat, metode

pembelajaran membaca dengan efektif dan efisien kurang bervariasi, dan siswa

belum mengetahui tujuan dan manfaat membaca secara cepat dan efektif.

Kenyataan yang ada terjadi dikarenakan banyak faktor yang menghambat,

mulai dari faktor internal anak atau dari faktor eksternal, misalnya apabila ditinjau

dari faktor internal anak, mungkin anak yang mengalami hambatan dalam

keterampilan membaca memang kurang mempunyai motivasi untuk semangat

belajar, atau faktor fisik yang kurang mendukung dan apabila kita tinjau dari

faktor eksternal mungkin dari keadaan sekolah yang kurang mendukung dan

kurang kondusif, kurang nya fasilitas yang memadai, kemampuan guru yang

belum bisa mencari solusi dengan menggunakan media atau metode yang tepat

(14)

dari orang tua untuk memotivasi anaknya agar dapat belajar dengan baik dan

bersemangat.

Banyak metode yang bisa digunakan guru untuk meningkatkan

kemampuan membaca salah satunya adalah metode SQ3R (Survey, Question,

Read, Recite, Review). Tahap pelaksanaannya adalah mencakup lima tahapan

yaitu: (1) Survey (melakukan survey), tahapan untuk mengetahui identitas buku

(2) Question (bertanya), tahap membuat pertanyaan-pertanyaan yang bersifat

produktif, (3) Read (membaca) tahap membaca secara teliti, (4) Recite (ceritakan

kembali) tahapan seseorang menceritakan kembali tentang apa yang telah

dipahami dari bacaan, (5) Review (melihat ulang secara selintas) tahap ini

dilakukan dengan membaca keseluruhan isi buku, tetapi hanya secara sepintas.

Metode SQ3R dinilai dapat meningkatkan kemampuan membaca anak,

khususnya dalam membaca cepat. Dalam setiap tahapan nya, mempunyai peranan

yang penting dan berguna untuk memangkas waktu yang diperlukan ketika

membaca serta pemahaman mengenai bacaan menjadi meningkat karena setelah

proses membaca ada proses recite serta review yang berguna untuk mematangkan

pemahaman siswa mengenai isi bacaan. Dalam metode SQ3R, guru juga berperan

sebagai fasilitator, sehingga yang mempunyai peranan lebih besar adalah siswa.

Siswa dilibatkan secara langsung ketika membaca, sedangkan guru hanya menjadi

pembimbing untuk mengarahkan setiap tahapan pelaksanaan pembelajaran

menggunakan metode SQ3R.

Untuk itu, menurut saya penelitian mengenai masalah keterampilan

membaca khususnya dalam membaca cepat ini perlu lah dilakukan untuk

mengungkap faktor-faktor lain yang menjadi penghambat keberhasilan anak

dalam membaca secara cepat namun tetap efektif, dan untuk mengetahui

sebetulnya metode dan media apa saja yang dapat kita gunakan agar kemampuan

anak dalam membaca cepat dapat meningkat.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis tertarik untuk melaksanakan

(15)

6

Yunisa Oktaviani, 2014

Penerapan Metode SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Cepat Cerita Anak Bahasa Indonesia Di Sekolah Dasar Negeri 2 Cibodas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Membaca Cepat Cerita Anak Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar Negeri 2

Cibodas”

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, secara umum rumusan

masalah yang akan diteliti adalah “bagaimanakah tahapan untuk meningkatkan

kemampuan membaca cepat dengan penerapan metode SQ3R (Survey, Question,

Read, Recite, Review) untuk pada materi membaca cerita anak mata pelajaran

Bahasa Indonesia di kelas V SD Negeri 2 Cibodas Kecamatan Lembang

Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2013/2014?”

Adapun untuk menjawab masalah tersebut dijabarkan ke dalam beberapa

rumusan masalah yang lebih khusus yaitu berupa pertanyaan penelitian sebagai

berikut:

a. Bagaimanakah perencanaan pembelajaran dengan menggunakan metode SQ3R

(Survey, Question, Read, Recite, Review) untuk meningkatkan membaca cepat

siswa pada materi membaca cerita anak mata pelajaran Bahasa Indonesia di

kelas V SD Negeri 2 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat

Tahun Ajaran 2013/2014?

b. Bagaimanakah proses pembelajaran yang terjadi ketika menggunakan metode

SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) untuk meningkatkan membaca

cepat siswa pada materi membaca cerita anak mata pelajaran Bahasa Indonesia

di kelas V SD Negeri 2 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung

Barat Tahun Ajaran 2013/2014?

c. Bagaimanakah peningkatan kemampuan membaca cepat anak dengan

menggunakan metode SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) untuk

meningkatkan membaca cepat siswa pada materi membaca cerita anak mata

pelajaran Bahasa Indonesia di kelas V SD Negeri 2 Cibodas Kecamatan

(16)

C. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan penelitian ini secara umum adalah untuk mendeskripsikan

Penerapan Metode SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) Untuk

Meningkatkan Kemampuan Membaca Cepat Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar

Negeri 2 Cibodas. Adapun secara khusus tujuan penelitian ini adalah untuk

mendeskripsikan:

a. Perencanaan pembelajaran dengan menggunakan metode SQ3R (Survey,

Question, Read, Recite, Review) untuk meningkatkan membaca cepat siswa

pada materi membaca cerita anak mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas V

SD Negeri 2 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun

Ajaran 2013/2014.

b. Proses pembelajaran yang terjadi ketika menggunakan metode SQ3R (Survey,

Question, Read, Recite, Review) pada materi membaca cerita anak mata

pelajaran Bahasa Indonesia di kelas V SD Negeri 2 Cibodas Kecamatan

Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2013/2014

c. Peningkatan kemampuan membaca cepat siswa pada materi membaca cerita

anak mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas V SD Negeri 2 Cibodas

Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2013/2014

D. MANFAAT PENELITIAN

Seiring dengan tercapainya tujuan penelitian ini, maka hasil penelitian

diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan secara teoritis dapat memberikan masukan

terhadap pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dengan

penggunaan metode SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) pada saat

mengajarkan materi membaca cerita anak dengan tujuan dapat meningkatkan

kemampuan membaca cepat siswa.

(17)

8

Yunisa Oktaviani, 2014

Penerapan Metode SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Cepat Cerita Anak Bahasa Indonesia Di Sekolah Dasar Negeri 2 Cibodas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1) Penelitian tindakan kelas ini dapat meningkatkan aktivitas dan

kemampuan membaca cepat siswa

2) Menambah minat belajar khususnya pelajaran Bahasa Indonesia

melalui pembelajaran dengan menggunakan metode SQ3R

3) Siswa mendapatkan pengalaman belajar yang baru dengan metode

yang bervariatif dan diharapkan dapat memberikan peningkatan belajar

dan hasil belajarnya

4) Membiasakan siswa untuk terlibat dalam proses pembelajaran secara

aktif, siswa mampu mengungkapkan pendapat serta menceritakan ide

selama proses belajar khususnya dalam pembelajaran Bahasa

Indonesia

5) Meningkatkan kemampuan siswa dalam pembelajaran Bahasa

Indonesia khususnya terhadap membaca cerita anak sehingga

berdampak pada hasil belajar.

b. Bagi guru

1) Sebagai rujukan metode pembelajaran yang relevan untuk diterapkan

dalam pembelajaran Bahasa Indonesia

2) Memberikan informasi bahwa dengan adanya pembelajaran yang baik,

maka dapat mewujudkan siswa yang cerdas, terampil, bersikap baik

dan berprestasi.

3) Penelitian ini dapat memperkaya pengalaman guru dalam melakukan

perbaikan dan meningkatkan kualitas pembelajaran, khususnya

pembelajaran Bahasa Indonesia dengan refleksi atas kinerjanya melalui

Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

c. Bagi Sekolah

1) Penelitian ini dapat dijadikan sebuah rujukan yang relevan dalam

upaya meningkatkan proses belajar mengajar (PBM) dalam rangka

perbaikan dan peningkatan mutu/kualitas pembelajaran

2) Sebagai informasi untuk memotivasi tenaga kependidikan agar lebih

menerapkan metode pembelajaran sebagai upaya untuk meningkatkan

(18)

3) Sebagai tolak ukur peningkatkan kualitas sekolah dalam melakukan

inovasi pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar.

4) Meningkatkan pengelolaan pembelajaran dalam rangka mencapai

tujuan pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar.

d. Bagi peneliti selanjutnya

1) Metode SQ3R dapat diterapkan pada mata pelajaran lain di sekolah

E. HIPOTESIS TINDAKAN

Hipotesis tindakan merupakan jawaban atau dugaan sementara yang harus

diuji lagi kebenarannya melalui penelitian ilmiah. Berdasarkan hasil kajian

literatur dan hasil penelitian, hipotesis yang dapat diajukan dalam penelitian ini

adalah “Penggunaan metode SQ3R dapat meningkatkan motivasi dan dapat

meningkatkan kemampuan membaca cepat pada siswa kelas V SD Negeri 2

Cibodas tahun pelajaran 2013/2014

F. DEFINISI OPERASIONAL

Untuk menghindari penafsiran atau pandangan yang berbeda pada

penelitian ini, peneliti mengemukakan penjelasan dalam rangka menyatukan

persepsi mengenai hal-hal yang menyangkut istilah yang berkaitan dengan

penelitian ini. Hal tersebut diantaranya:

1. Penerapan metode survey, question, read, recite, review (SQ3R)

Metode SQ3R adalah suatu metode membaca untuk kepentingan studi

yang meliputi tahap kegiatan, yaitu melakukan survey, membuat

pertanyaan-pertanyaan tentang perkiraan isi bacaan, kemudian diikuti dengan kegiatan

membaca, menceritakan kembali apa yang telah dibaca dan diakhiri dengan

peninjauan ulang terhadap hasil kegiatan membaca yang dimaksud. Seluruh

tahapan metode SQ3R dituangkan ke dalam langkah-langkah pembelajaran pada

pada pelajaran membaca mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan harapan dapat

meningkatkan kemampuan membaca cepat siswa.

(19)

10

Yunisa Oktaviani, 2014

Penerapan Metode SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Cepat Cerita Anak Bahasa Indonesia Di Sekolah Dasar Negeri 2 Cibodas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hasil belajar yaitu kemampuan yang dicapai siswa melalui pembelajaran

Bahasa Indonesia. Adapun dalam konteks penelitian ini adalah

kemampuan-kemampuan siswa yang tergambarkan dalam indikator capaian kompetensi

sebagai capaian dari kompetensi dasar 7.1 Menemukan informasi secara cepat dari

cerita anak yang dilakukan melalui membaca kegiatan membaca secara intensif

3. Kemampuan membaca cepat

Membaca cepat dapat diartikan juga sebagai suatu aktivitas yang

melibatkan mata, fikiran, dan perlunya suatu pengamatan guna memahami suatu

bacaan dengan waktu yang cukup singkat dan efektif.

4. Aktivitas siswa

Aktivitas siswa dalam penelitian ini adalah keaktifan atau kegiatan siswa

dalam mengikuti tahapan – tahapan yang terkandung pada metode survey,

question, read, recite, review (SQ3R) dalam proses pembelajaran. Aktivitas

tersebut meliputi bagaimana kegiatan siswa pada tahap survey, tahap question,

tahap read, tahap recite, dan terakhir dalam tahap review. Pengamatan aktivitas

siswa dan guru dilakukan dengan menggunakan lembar observasi. Temuan–

temuan yang didapatkan akan dianalisis dan selanjutnya digunakan sebagai bahan

(20)

28 Yunisa Oktaviani, 2014

METODOLOGI PENELITIAN

A. METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian

Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yaitu penelitian yang dilakukan

guru dalam kelas melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki

kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajarnya meningkat (Wardhani, 2008:

1.4)

Penelitian tindakan kelas merupakan suatu proses dimana guru melakukan

suatu tindakan dengan tujuan memperbaiki kinerja mengajar guru sehingga hasil

belajar menjadi meningkat.

Pemilihan metode penelitian ini karena PTK dapat membuat guru atau

pengajar peka dan tanggap terhadap kegiatan belajar mengajar yang dilakukan

siswa dan dirinya. Guru menjadi kreatif dan inovatif dalam melakukan upaya

inovasi sebagai implementasi dan adaptasi berbagai teori dan teknik pembelajaran

serta bahan aja yang dipakainya. Serta dapat memperbaiki proses pembelajaran

setiap pertemuan berdasarkan kejadian di kelas yang terfokus pada masalah aktual

dan faktual yang muncul dan berkembang di kelasnya serta melaksanakan solusi

tindakan untuk mengatasi masalah tersebut.

Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan sesuai dengan

prosedur PTK, dengan 4 kegiatan utama atau tahapan, meliputi plan

(perencanaan), action (tindakan), observation (observasi), dan reflection

(refleksi). Secara skematis berikut penelitian tindakan kelas model Kemmis dan

(21)

29

Yunisa Oktaviani, 2014

Penerapan Metode SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Cepat Cerita Anak Bahasa Indonesia Di Sekolah Dasar Negeri 2 Cibodas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.1 Alur Penelitian Tindakan Kelas Model Kemmis dan Taggart

Model yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggart inilah yang

dijadikan acuan dalam merancang penelitian. Pelaksanaan tindakan dalam

penelitian ini terdiri dari beberapa siklus. Jika pada siklus pertama penelitian

tersebut mendapatkan hasil yang kurang baik, maka penelitian dilanjutkan

dengan siklus kedua dengan memperbaiki pada tahap perencanaan yang

pertama. Apabila pada pelaksanaan siklus kedua masih belum menunjukan hasil

yang maksimal, maka penelitian dilanjutkan pada siklus berikutnya. Siklus

tersebut akan berhenti jika penelitian sudah mencapai target yang telah

(22)

Yunisa Oktaviani, 2014

C. LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN

Penelitian ini akan dilaksanakan di SD Negeri 2 Cibodas yang terletak di

Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2013/2014.

Adapun waktu atau durasi pelaksanaan penelitian ini selama kurang lebih 4 bulan,

dengan pelaksanaan dimulai pada bulan Maret hingga Juni 2014.

SD Negeri 2 Cibodas merupakan tempat berlangsungnya Program Latihan

Profesi (PLP) yang dilaksanakan oleh peneliti itulah yang menjadi dasar

pemilihan SD Negeri 2 Cibodas sebagai tempat penelitian. Selain itu di sekolah

tersebut, khususnya di kelas V banyak ditemukan masalah pembelajaran

khususnya dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.

Pada Bulan Februari kegiatan PLP dimulai, selama kurang lebih 2 bulan

peneliti menjadi guru praktikan dan menemukan berbagai macam masalah dalam

proses pembelajaran Bahasa Indonesia. Pada bulan Maret peneliti menemukan

masalah di kelas VB mengenai rendahnya kemampuan siswa dalam membaca

khususnya membaca cepat, peneliti melakukan tes awal pada bulan Maret. Pada

bulan Juni hingga Juli peneliti melaksanakan penelitian dengan penerapan metode

SQ3R di SDN 2 Cibodas. Selama proses penelitian, peneliti juga diwajibkan

untuk melakukan bimbingan bersama dosen pembimbing.

D. SUBJEK PENELITIAN

Subjek Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah siswa kelas VB

Sekolah Dasar Negeri 2 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat

Tahun Ajaran 2013/2014. Subjek penelitian yang diambil yaitu sebanyak satu

kelas dengan jumlah siswa 33 orang siswa yang terdiri atas 15 orang murid

laki-laki dan 18 orang murid perempuan. Kelas VB merupakan kelas yang kemampuan

membaca cepatnya kurang. Untuk itu perlu diadakannya suatu penelitian yang

dilakukan dengan menerapkan langkah-langkah metode SQ3R pada materi

(23)

31

Yunisa Oktaviani, 2014

Penerapan Metode SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Cepat Cerita Anak Bahasa Indonesia Di Sekolah Dasar Negeri 2 Cibodas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

E. PROSEDUR PENELITIAN

Secara garis besar prosedur tindakan penelitian ini dilakukan melalui

empat tahap yaitu tahap perencanaan, tahap tindakan, tahap observasi dan tahap

refleksi. Dalam penelitian ini, penelitian tindakan kelas menggunakan tahapan

orientasi pada awal kegiatan, sedangkan pelaksanaan tindakan tiga siklus

dilakukan satu kali pembelajaran (pertemuan). Bagan rancangan Siklus penelitian

digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3.2 Alur Penelitian Tindakan Kelas (Dimodifikasi dari Model Kemmis

(24)

Yunisa Oktaviani, 2014

Prosedur penelitian ini meliputi tahap-tahap sebagai berikut:

1. Tahap Awal/ Pra Perencanaan

Tahap awal dimaksudkan untuk mengetahui gambaran pelaksanaan bahasa

Indonesia di kelas. Hal-hal yang dipersiapkan meliputi rencana pelaksanaan

pembelajaran, juga melakukan diskusi dengan guru kelas V untuk mendapatkan

gambaran bagaimana penggunaan metode dalam pelajaran bahasa Indonesia.

Langkah-langkah yang dilakukan dalam tahap awal, yaitu:

a. Mengadakan konsultasi dengan pembimbing penelitian (dosen) dan kepala

sekolah mengenai masalah yang akan diangkat dalam pelaksanaan penelitian

b. Melakukan diskusi dengan guru kelas V untuk mendapatkan gambaran

bagaimana penggunaan metode dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia

c. Mengadakan observasi awal terhadap pelaksanaan pembelajaran membaca

dikelas, khususnya mengenai keterampilan membaca cepat

2. Tahap Rencana Tindakan

Pelaksanaan tindakan kelas dilakukan dalam 3 siklus dan setiap siklus

mengacu kepada langkah-langkah pembelajaran membaca dengan menerapkan

metode SQ3R. rencana awal peneliti melakukan persiapan serta penyesuaian

beberapa rancangan yang diperlukan untuk tindakan penelitian. Langkah–langkah

yang dilakukan dalam tahap ini yaitu :

a. Mengajukan permohonan izin penelitian kepada pihak – pihak yang

berwenang dalam hal ini kepada Universitas Pendidikan Indonesia dan SD

Negeri Cibodas 2

b. Menyamakan persepsi antara penelitian guru tentang model pembelajaran

membaca cepat yang akan dilakukan dalam pengajaran bahasa Indonesia

dengan kompetensi dasar yaitu “Menemukan informasi secara cepat dari cerita

anak yang dilakukan melalui membaca kegiatan membaca secara intensif”

c. Menyusun rancangan perencanaan pembelajaran untuk pokok bahasan

(25)

33

Yunisa Oktaviani, 2014

Penerapan Metode SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Cepat Cerita Anak Bahasa Indonesia Di Sekolah Dasar Negeri 2 Cibodas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

d. Menyiapkan instrument penelitian berupa lembar penelitian tes, lembar

observasi pembelajaran.

e. Mengkonsultasikan instrument kepada dosen pembimbing dan kemudian

melakukan revisi apabila diperlukan

3. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Tahap selanjutnya merupakan implementasi pelaksaan rancangan yang

telah disusun. Adapun kegiatan yang akan dilakukan dalam tahap ini pada setiap

siklusnya adalah sebagai berikut :

a. Rencana Tindakan Siklus I

1) Tahap perencanaan

Pada tahap ini peneliti menyusun skenario pembelajaran (RPP), yaitu tentang

pembelajaran membaca cepat dengan menggunakan metode SQ3R pada

pembelajaran bahasa Indonesia. Menyusun lembar kerja siswa dan lembar

evaluasi. Serta lembar observasi.

2) Tahap pelaksanaan

Pada tahap ini merupakan pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan skenario

yang telah direncanakan. Pembelajaran dikelas menggunakan metode SQ3R

dan diakhir pembelajaran dilaksanakan post test. Pada saat yang sama

dilakukan observasi terhadap pengaruh setiap kegiatan yang muncul saat

pelaksanaan tindakan

3) Tahap observasi

Tahap observasi dilakukan bersamaan dengan proses pembelajaran. Ketika

proses pembelajaran dilakukan pengamatan secara langsung mengenai situasi

dan kondisi pembelajaran siswa kelas V SDN 2 Cibodas. Aktivitas observasi

dilakukan untuk mengamati aktivitas penerapan metode SQ3R pada proses

pembelajaran maupun pada hasil akhir pembelajaran. Dengan aktivitas

observasi diharapkan bisa mendapatkan data tentang kekurangan dan

kemajuan proses pembelajaran.

4) Tahap refleksi

Tahap ini merupakan tahap untuk menganalisis hasil observasi dan interpretasi

(26)

Yunisa Oktaviani, 2014

yang masih harus ada perbaikan, dan telah mencapai target dan menjadi bahan

rekomendasi dalam penyusunan rancangan siklus berikutnya.

b. Rencana Tindakan Siklus II

Pada siklus II, perencanaan dikaitkan dengan hasil yang telah dicapai pada

tindakan siklus I, hasil refleksi pada siklus I menjadi catatan penting sebagai

bahan kajian untuk melakukan perbaikan dalam penyusunan siklus tahap II. Hasil

kajian tersebut berpengaruh pada tahap pelaksanaan, observasi dan interpretasi

data, analisis serta refleksi. Apabila pada tindakan silus II, masih belum mencapai

target yang telah ditentukan, maka akan dilaksanakan tindakan siklus berikutnya.

c. Rencana Tindakan Siklus III

Pada siklus III, perencanaan dikaitkan dengan hasil yang telah dicapai

pada tindakan siklus II. Tindakan dirancang dan dilaksanakan berdasarkan kajian

dan kesimpulan hasil analisis data refleksi pada siklus II. Hasil kajian tersebut

berpengaruh pada tahap pelaksanaan, observasi dan interpretasi data, analisis serta

refleksi, sehingga ditemukan suatu solusi yang ideal guna perbaikan tindakan.

F. INSTRUMEN PENELITIAN

Instrumen penelitian digunakan untuk pengumpulan data. Instrumen

penelitian ini memiliki peran yang sangat penting dalam proses penelitian

diantaranya untuk menjawab rumusan masalah maupun untuk penarikan

kesimpulan penelitian. Oleh karena itu, dalam penelitian ini teknik pengambilan

data atau instrumen penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut:

a. Instrument pembelajaran

1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dibuat setiap siklus yang memuat

tentang standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran,

karakter yang diharapkan, materi ajar, metode dan pendekatan pembelajaran,

skenario pembelajaran dan evaluasi, media, alat dan sumber pembelajaran dan

penilaian.

(27)

35

Yunisa Oktaviani, 2014

Penerapan Metode SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Cepat Cerita Anak Bahasa Indonesia Di Sekolah Dasar Negeri 2 Cibodas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Instrument dalam penelitian yaitu alat yang digunakan oleh peneliti untuk

mengumpulkan data sebagai upaya untuk menjawab rumusan masalah penelitian.

Instrument yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:

1) Data Perencanaan :

RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)

2) Data Proses :

Data proses diungkap melalui observasi.

a. Observasi

Observasi merupakan pengamatan dan pencatatan suatu obyek yang

difokuskan pada perilaku tertentu. Observasi bertujuan untuk

menggambarkan keadaan sebenarnya yang terjadi di lapangan dengan

subyektif sifatnya. Dalam penelitian ini observasi digunakan untuk

mengetahui aktivitas siswa dan guru pada saat proses pembelajaran

menggunakan pendekatan kontekstual berlangsung. Observasi dilakukan

untuk mengamati dan mengetahui kinerja guru dan aktivitas siswa dalam

pembelajaran mengenai membaca cepat dengan menggunakan metode SQ3R

(28)

Yunisa Oktaviani, 2014

Tabel 3.1 Lembar Observasi

3) Data hasil :

Diperoleh dari skor hasil belajar siswa. Untuk mengembangkan data

kuantitatif penelitian tersebut maka dibuatlah definisi operasional, yaitu hasil

belajar adalah skor yang diperoleh siswa setelah evaluasi belajar yang

dikembangkan atas dasar konstruk (sk, kd, indikator , dll)

Dalam RPP terdapat soal tes sebagai salah satu instrument pengumpul data.

Soal tes yang digunakan merupakan Lembar Evaluasi yang didalamnya

berisikan cerita yang akan dibaca dan kecepatan membaca nya diukur

menggunakan rumus Kecepatan Efektif Membaca (KEM) juga serangkaian

pertanyaan mengenai isi cerita untuk menguji pemahaman siswa

G. ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA

Teknik pengolahan dan analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan

cara pendekatan kualitatif yaitu menyeleksi dan reduksi data, Klasifikasi data,

Pendeksripsian dan interpretasi data yang di dapat menjadi informasi yang

bermakna. Data yang telah di organisir disajikan dalam bentuk naratif lalu

dirumuskan secara singkat, padat dan bermakna.

Data yang didapatkan dari RPP, Observasi serta Hasil Test belajar siswa.

Peneliti perlu melakukan proses Seleksi dan Reduksi data sebagai suatu langkah

untuk memilih hasil yang perlu dijabarkan. Proses selanjutnya merupakan proses

3. Kegiatan Akhir

(29)

37

Yunisa Oktaviani, 2014

Penerapan Metode SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Cepat Cerita Anak Bahasa Indonesia Di Sekolah Dasar Negeri 2 Cibodas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Klasifikasi data yang berguna untuk mengelompokan data berdasarkan hasil

pembelajaran, interaksi antara guru dan siswa, serta kegiatan positif dan negatif

yang terjadi selama proses pembelajaran dll. Langkah selanjutnya adalah

Pendeskripsian mengenai klasifikasi data secara keseluruhan. Serta langkah

terakhir adalah Interpretasi yang digunakan untuk mendapatkan hasil belajar yang

diharapkan (Bentuk tes). Proses interpretasi merupakan suatu langkah yang

dilakukan guru untuk menginformasikan bahwa RPP yang digunakan berbeda

dengan RPP yang biasa digunakan oleh guru dalam pembelajaran sehari-hari. RPP

yang telah dibuat dinilai dapat meningkatkan kemampuan membaca cepat jauh

lebih baik.

a. Data Kualitatif

Kelebihan ataupun kekurangan dari hasil deskripsi observer.

b. Data Kuantitatif

Untuk mengolah data kuantitatif, peneliti menggunakan statistic sederhana

sebagai berikut:

1. Penyekoran hasil tes

Bentuk tes yang digunakan untuk mengukur kemampuan membaca cepat

adalah dengan rumus sebagai berikut:

(30)

Yunisa Oktaviani, 2014

* = … Kpm Keterangan :

K : jumlah kata yang dibaca

Wm : waktu tempuh yang baca dalam satu menit

Wd : waktu tempuh baca dalam satu detik

B : skor bobot perolehan tes yang dijawab benar

SI : Skor ideal

Kpm : kata per menit

2. Pengolahan nilai rata-rata kelas

Data kuantitatif didapatkan dari tes yang dilakukan pada setiap siklus

digunakan untuk menghitung nilai rata-rata kelas sebagai bentuk hasil belajar

siswa. Perhitungan tersebut menggunakan rumus :

̅ ∑

Keterangan :

̅ : Nilai rata-rata kelas

∑ : Total nilai yang diperoleh siswa

: Jumlah siswa

Kriteria Penilaian Rata-Rata Kelas

Kriteria Nilai

Baik Sekali 175-200 Kpm

Baik 140-174 Kpm

Cukup 120-139 Kpm

Kurang 90-119 Kpm

Kurang Sekali >80 Kpm

Tabel 3.2 Kriteria Penilaian Rata-Rata Kelas

(31)

39

Yunisa Oktaviani, 2014

Penerapan Metode SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Cepat Cerita Anak Bahasa Indonesia Di Sekolah Dasar Negeri 2 Cibodas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kelas dikatakan sudah tuntas secara klasikal jika telah mencapai 85% dari

seluruh siswa memperoleh skor Kata per Menit yang telah dianjurkan.

Berdasarkan pada teori tersebut untuk mengetahui keberhasilan pembelajaran

perlu diadakannya perhitungan presentase jumlah siswa yang tuntas atau telah

memenuhi KPM pada mata pelajaran bahasa Indonesia Untuk Sekolah Dasar

Kelas 5 yaitu 140 Kata Per Menit (KPM). Pengolahan data ketuntasan secara

klasikal dihitung dengan menggunakan rumus :

Siswa yang tuntas belajar

P = --- x 100%

Jumlah Siswa keseluruhan

Kriteria Tingkat Keberhasilan Belajar Siswa (%) Tingkat Keberhasilan

(%) Klasifikasi

>80% Sangat tinggi

60 – 79% Tinggi

40 – 59% Sedang

20 – 39% Rendah

>20% Sangat Rendah

(32)

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian, analisis, refleksi, dan pembahasan mengenai

penerapan model SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) untuk

meningkatkan kemampuan membaca cepat, maka dapat dikemukakan simpulan

dan saran yang terkait dengan penelitian ini.

A. SIMPULAN

Secara umum dapat disimpulkan bahwa Metode SQ3R dapat

meningkatkan kemampuan membaca cepat siswa kelas V di SDN 2 Cibodas

Lembang. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, ada beberapa

simpulan yang diperoleh sebagai berikut:

Penelitian ini dilaksanakan selama 3 siklus dan perencanaan pembelajaran

menggunakan penerapan metode SQ3R. Perencanaan pembelajaran diawali

dengan membuat RPP yang pada umumnya sistematika yang digunakan sama

dengan RPP lainnya. RPP dalam penelitian ini meliputi Standar Kompetensi

Memahami teks dengan membaca sekilas, membaca memindai, dan membaca

cerita anak serta Kompetensi dasar nya yaitu Menemukan informasi secara

cepat dari cerita anak yang dilakukan melalui membaca kegiatan membaca

secara intensif, juga meliputi indikator, tujuan, karakter yang diharapkan,

materi pembelajaran, metode pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran

dengan penerapan metode SQ3R, sumber belajar dan penilaian atau evaluasi.

RPP yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan penerapan metode

SQ3R yang pada dasarmya metode ini menuntut siswa untuk aktif, serta

pembelajaran berpusat pada siswa. Guru harus meibatkan siswa dalam setiap

tahapan nya. Metode SQ3R ditunjukan untuk meningkatkan kemampuan

membaca cepat. Proses survey dan question merupakan tahapan awal untuk

mengenal isi bacaan sehingga ketika memasuki proses membaca atau read

(33)

82

Yunisa Oktaviani, 2014

Penerapan Metode SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Cepat Cerita Anak Bahasa Indonesia Di Sekolah Dasar Negeri 2 Cibodas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dibutuhkan pun tidak banyak dan jauh lebih cepat. Untuk menguatkan ingatan

siswa mengenai isi bacaan perlu dilakukan proses recite serta review.

Perencaaan untuk setiap siklus pada umumnya sama, tetapi ada beberapa

perbedaan. Perbedaan pada setiap siklus tergantung dari hasil observasi serta

refleksi dari siklus sebelumnya. Sehingga perencanaan pembelajaran pada

siklus selanjutnya dapat berjalan lebih laik lagi.

2. Secara umum pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia untuk

meningkatkan kemampuan membaca cepat dengan menggunakan metode

SQ3R berjalan dengan sangat baik dan lancar. Langkah pembelajaran dengan

menggunakan penerapan metode SQ3R yaitu (1) Guru melaksanakan

apersepsi mengenai kegemaran siswa dalam membaca, (2) guru

menyampaikan tujuan yang ingin dicapai, (3) guru mengulas materi secara

singkat mengenai kemampuan membaca cepat, (4) guru membagi kelas

menjadi beberapa kelompok untuk mempermudah proses penghitungan ketika

membaca, (5) siswa melakukan proses mensurvei bacaan, (6) siswa membuat

pertanyaan mengenai isi bacaan, (6) siswa membaca dengan waktu yang

efektif dilakukan proses penghitungan, (7) siswa menyimpulkan isi bacaan,

(8) siswa membaca kembali secara sekilas untuk menguatkan ingatan

mengenai isi bacaan, (9) siswa mengerjakan lembar evaluasi (10) siswa dan

guru menyimpulkan materi. Aktivitas siswa dalam setiap siklus nya

meningkat secara bertahap dengan pasti. Kondisi kelas semakin aktif dan

siswa dalam setiap siklusnya menunjukan peningkatan dalam setiap

tahapannya. Pembelajaran berpusat pada siswa, jika pada siklus 1 siswa serta

guru masih kaku dalam melaksanakan proses pembelajaran menggunakan

metode SQ3R, dalam pelaksanaan siklus 2 dan 3 pembelajaran berjalan jauh

lebih aktif, kondisi siswa juga jauh lebih kondusif. Dengan menggunakan

penerapan metode SQ3R dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, siswa

terlihat antusias dan tujuan yang diharapkan dapat terlaksana dengan cukup

baik. Metode SQ3R juga mempermudah proses membaca cepat karena sudah

(34)

3. Kemampuan membaca cepat mengalami peningkatan setelah melakukan

pembelajaran dengan menggunakan penerapan metode SQ3R. Hal ini terbukti

dari peningkatan hasil belajar siswa. Kecepatan efektifitas membaca siswa

dalam setiap siklusnya meningkat. Jika dalam siklus 1 rata-rata kelas hanya

mencapai 129 kata per menit yang itu artinya masih belum mencapai kriteria

ketuntasan, pada siklus 2 rata-rata kelas mencapai 168 kata per menit dan

pada siklus 3 rata-rata kelas mencapai 187 kata per menit. Peningkatan

ketuntasan belajar pun meningkat, jika pada bulan Maret 2014 telah

dilakukan pra siklus hasil yang didapatkan hanya sekitar 12,5% siswa yang

memenuhi Kpm atau hanya 4 orang. Ketika melaksanakan penelitian tindakan

siklus 1 dengan penerapan metode SQ3R peningkatan ketuntasan hasil belajar

meningkat menjadi 44,4% siswa, dalam siklus 2 peningkatan terjadi hingga

mencapai 60%, dan pada siklus ke 3 peningkatan mencapai 89% dari

keseluruhan jumlah siswa. Aspek yang dinilai untuk mengukur untuk

meningkatkan kemampuan membaca cepat adalah kemampuan siswa dalam

menjawab pertanyaan, kemampuan siswa dalam menyimpulkan serta

kemampuan siswa dalam membaca dengan menggunakan waktu seefektif

mungkin.

B. SARAN

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka beberapa saran yang diberikan sebagai berikut:

1. Bagi Guru SD, metode SQ3R (Survey, question, read, recite, review) dapat

dijadikan sebagai metode alternatif dalam pembelajaran di kelas

khususnya pelajaran Bahasa Indonesia. Dengan menerapkan model SQ3R,

guru dapat meningkatkan aktivitas siswa secara optimal, menumbuhkan

minat dan motivasi untuk membaca. Metode SQ3R terbukti dapat

meningkatkan kemampuan membaca cepat siswa serta pembelajaran tidak

lagi berpusat pada guru. Bila guru menggunakan metode SQ3R siswa

(35)

84

Yunisa Oktaviani, 2014

Penerapan Metode SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Cepat Cerita Anak Bahasa Indonesia Di Sekolah Dasar Negeri 2 Cibodas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ketika menggunakan metode SQ3R adalah pada proses recite, dimana

siswa kebingungan untuk mengungkapkan kembali cerita menggunakan

bahasa sendiri secara jelas dan runtut. Untuk itu, bila guru menggunakan

metode SQ3R, guru wajib memperdalam kemampuan siswa menceritakan

isi bacaan sesuai dengan pemahamannya. Bila guru menggunakan

metode SQ3R, siswa dapat mengungkapkan gagasan atau pendapatnya

mengenai isi bacaan, namun guru juga wajib membimbing siswa untuk

mengikuti semua tahapan pembelajaran menggunakan metode SQ3R

2. Bagi peneliti, dapat melaksanakan penelitian lebih lanjut sebagai upaya

untuk meningkatkan kemampuan membaca cepat juga untuk

meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Peneliti dapat

mengembangkan lebih lanjut metode SQ3R serta menjadikan metode

(36)

85

Yunisa Oktaviani, 2014

Abidin, Y. (2012). Pembelajaran membaca berbasis pendidikan karakter.

Bandung: Refika Aditama

Subyantoro. (2011). Pengembangan keterampilan membaca cepat. Jogjakarta: Graha Ilmu

Tarigan, H.G. (2008). Membaca sebagai suatu Keterampilan Berbahasa.

Bandung: Angkasa

Tampubolon. (1993). Mengembangkan minat dan kebiasaan membaca pada anak. Bandung: Angkasa

Soedarso. (1998). Speed reading (sistem membaca cepat dan efektif). Jakarta: Gramedia pustaka utama

Rahim. (2007). Pengajaran membaca disekolah dasar. Jakarta: Bumi Aksara

Hernawan, Asep Herry. (2008). Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran. Universitas Terbuka. Jakarta.

Wardani, IGAK dan Wihardit, K. (2008). Penelitian Tindakan Kelas.

UniversitasTerbuka. Jakarta.

Syah, Muhibbin. (2008). Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, Rosdakarya. Bandung.

(37)

86

Yunisa Oktaviani, 2014

Penerapan Metode SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Cepat Cerita Anak Bahasa Indonesia Di Sekolah Dasar Negeri 2 Cibodas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gumilar, Kamaludin. (2013). Penerapan metode Survey, Question, Read, Recite, Review (SQ3R) untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa pada mata pelajaran bahasa Indonesia. Skripsi UPI. Tidak diterbitkan

Sudrajat, Akhmad. (2009). Pembelajaran Bahasa Indonesia dan PengembanganPerangkat Penilaian Afektif. Tersedia pada http://www.apfi-pppsi.com/cadence24/pdf/24-9.pdf, diakses tanggal 16 Maret 2014 pukul 18.30 WIB.

Harras, Kholid. Metode SQ3R. Tersedia pada

http://file.upi.edu/direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_IND ONESIA/196412211989031_KHOLID_ABDULLAH_HARRAS/Bahasan2_k uliah/Makalah/METODESQ3R.pdf , diakses pada Desember 2013.

Sulistyaningsih, Lilis. Metode SQ3R. Tersedia pada

http://file.upi.edu/direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_IND ONESIA/196012161986032_LILIS_ST._SULISTYANINGSIH/METODE_S Q3R, diakses pada Desember 2013

Prista, Burhannudin. (2008). Keterampilan membaca cepat menggunakan metode SQ3R. Tersedia pada http:// www.library.um.ac.id/ptk, diakses tanggal 13 Maret 2014 pukul 16.00 WIB.

Annisa, Immaniar. (2013). PENINGKATAN AKTIVITAS DAN

KETERAMPILAN MEMBACA CERITA MELALUI PENERAPAN METODE

PEMBELAJARAN SQ3R. Tersedia pada

http://jurnal.fkip.unila.ac.id/index/php/pgsd/article/download, diakses tanggal 25 Juni 2014 pukul 18.00 WIB.

(38)

87

Gambar

Gambar 3.1 Alur Penelitian Tindakan Kelas Model Kemmis dan Taggart
Gambar 3.2 Alur Penelitian Tindakan Kelas  (Dimodifikasi dari Model Kemmis
Tabel 3.1 Lembar Observasi
Tabel 3.2 Kriteria Penilaian Rata-Rata Kelas
+2

Referensi

Dokumen terkait

Kebersamaan/ pencampuran/ peleburan saling pengaruh akan menjadi sah- sah saja// Ini menjadi sangat penting bagi kebersamaan sebuah bangsa/ yang bernama Indonesia//

Penerapan System Activity Based Costing pada tahap pertama, pelacakan biaya ke aktivitas yang terdapat delapan (8) Pemicu Biaya yaitu : Unit Produksi, JTKTL, Jam Mesin, Meter

www.sejarahpapsmear.com diakses pada tanggal 8 Februari 2016 pukul 20.05 Wib. www.kumpulaninfokankerserviks.com diakses pada 26 Juli 2016 pukul

Lemahnya penerapan GCG menyebabkan tidak dapat mengembangkan usahanya dalam persaingan bisnis, kinerja keuangan yang tidak sehat serta tidak memenuhi kepentingan stakeholdersnya.

Berdasarkan hasil pengukuran, pengamatan, pengujian hipotesis dan pengkajian terhadap penerapan pembelajaran menggunakan metode penemuan terbimbing yang difokuskan

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu SyaratMemperoleh Gelar Sarjana PariwisatapadaProgram Studi Manajemen Pemasaran

Berkenaan dengan hal tersebut diatas, diharapkan agar Saudara dapat hadir tepat waktu dengan membawa dokumen asli dan 1 (satu) rangkap fotocopy untuk setiap data yang

 Seksi Pengelolaan data, Kemitraan jasa titipan & Interoperabilitas.  Seksi Tata kelola e-Gov (Topologi