PENERAPAN METODE SQ3R (SURVEY, QUESTION, READ, RECITE,
REVIEW) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA
CEPAT CERITA ANAK BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR NEGERI 2 CIBODAS
(Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V Semester II Di SD Negeri 2
Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran
2013/2014)
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh
Yunisa Oktaviani
1003284
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PEDAGOGIK
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
PENERAPAN METODE SQ3R (SURVEY, QUESTION, READ, RECITE,
REVIEW) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA
CEPAT CERITA ANAK BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR NEGERI 2 CIBODAS
Oleh
Yunisa Oktaviani
Nim: 1003284
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH:
Pembimbing I,
Dra. Kurniasih, M.Pd.
NIP. 195906231985032003
Pembimbing II,
Dr. Isah Cahyani, M.Pd.
NIP. 19640707198901200
Diketahui
Ketua Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar,
Drs. Nana Djumhana, M.Pd.
PENERAPAN METODE SQ3R (SURVEY, QUESTION, READ, RECITE,
REVIEW) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT
CERITA ANAK BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR NEGERI 2 CIBODAS
oleh
Yunisa Oktaviani
1003284
Sebuah Skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh
Gelar Sarjana Pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
© Yunisa Oktaviani
Universitas Pendidikan Indonesia
Juli 2014
Hak Cipta dilindungi oleh undang-undang
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,
Yunisa Oktaviani, 2014
LEMBAR PERNYATAAN ... i
KATA PENGANTAR ... ii
UCAPAN TERIMA KASIH ...iii
ABSTRAK ... v
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR DIAGRAM... x
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 6
C. Tujuan Penelitian ... 6
D. Manfaat Penelitian... 7
E. Hipotesis Tindakan ... 9
F. Definisi Operasional ... 9
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 11
A. Kajian Pustaka... 11
B. Bahasa Indonesia Di Sekolah Dasar (SD) ... 17
C. Penerapan Metode SQ3R Dalam Pembelajaran Membaca Cepat ... 23
D. Penelitian Terdahulu... 25
E. Kerangka Berpikir ... 26
BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 28
A. Metode Penelitian ... 28
B. Lokasi Dan Waktu Penelitian ... 30
C. Subjek Penelitian ... 30
D. Prosedur Penelitian ... 31
E. Instrumen Penelitian ... 34
F. Analisis Dan Interpretasi Data ... 36
Yunisa Oktaviani, 2014
Penerapan Metode SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Cepat Cerita Anak Bahasa Indonesia Di Sekolah Dasar Negeri 2 Cibodas
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
A. Deskripsi Hasil Penelitian... 40
B. Pembahasan ... 69
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 81
A. Simpulan ... 81
B. Saran ... 83
DAFTAR PUSTAKA ... 85
Yunisa Oktaviani, 2014
Tabel 3.1 Lembar Observasi 36
Tabel 3.2 Kriteria Penilaian Rata-Rata Kelas 38
Tabel 3.3 Kriteria Tingkat Keberhasilan Belajar Siswa 39
Tabel 4.1 Hasil Kemampuan Membaca Cepat Siklus 1 46
Tabel 4.2 Hasil Kemampuan Membaca Cepat Siklus 2 56
Tabel 4.3 Hasil Kemampuan Membaca Cepat Siklus 3 65
Tabel 4.4 Analisis Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran
Membaca Cepat Menggunakan Penerapan Metode
SQ3R
Yunisa Oktaviani, 2014
Penerapan Metode SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Cepat Cerita Anak Bahasa Indonesia Di Sekolah Dasar Negeri 2 Cibodas
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Berfikir 27
Gambar 3.1 Alur Penelitian Tindakan Kelas Model Kemmis dan Taggart 29
Gambar 3.2 Alur Penelitian Tindakan Kelas Dimodifikasi dari Model
Kemmis dan Taggart
Yunisa Oktaviani, 2014
Diagram 4.1 Pencapaian Rata-Rata Seluruh Aspek Kemampuan Membaca
Cepat
75
Diagram 4.2 Perbandingan Rata-Rata Kemampuan Membaca Cepat 78
Yunisa Oktaviani, 2014
Penerapan Metode SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Cepat Cerita Anak Bahasa Indonesia Di Sekolah Dasar Negeri 2 Cibodas
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK
PENERAPAN METODE SQ3R (SURVEY, QUESTION, READ, RECITE,
REVIEW) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA
CEPAT CERITA ANAK BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR NEGERI 2 CIBODAS
(Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V Semester II Di SD Negeri 2 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2013/2014)
Oleh
YUNISA OKTAVIANI 1003284
Penelitian ini berkenaan dengan “Penerapan metode SQ3R (survey, question, read, recite, review) untuk meningkatkan kemampuan cepat cerita anak
bahasa Indonesia di Sekolah Dasar Negeri 2 Cibodas” Bertujuan untuk
mendeskripsikan kemampuan membaca cepat dengan menggunakan langkah-langkah penerapan metode SQ3R. Adapun secara khusus penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Bagaimanakah perencanaan, pelaksanaan serta peningkatan kemampuan membaca cepat dengan menggunakan metode SQ3R. Subjek yang dikenai tindakan yaitu siswa kelas 5B yang berjumlah 33 siswa pada tahun pelajaran 2013/2014 di SDN 2 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi kemudian dibuat perencanaan perbaikan yang digunakan dalam siklus selanjutnya. Penelitian ini dilakukan selama tiga siklus. Adapun instrumen pengumpulan data berupa tes siklus dan lembar observasi. Tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah pelaksanaan tindakan pembelajaran, lembar observasi guru/peneliti serta siswa digunakan untuk mengobservasi keterlaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti/guru serta siswa. Hasil penelitian ditemukan bahwa hasil belajar siswa setelah dilakukan tindakan pembelajaran mengalami peningkatan. Kecepatan efektifitas membaca siswa dalam setiap siklusnya meningkat. Jika dalam siklus 1 rata-rata kelas hanya mencapai 129 kata per menit yang itu artinya masih belum mencapai kriteria ketuntasan, pada siklus 2 rata-rata kelas mencapai 168 kata per menit dan pada siklus 3 rata-rata kelas mencapai 187 kata per menit. Peningkatan ketuntasan belajar pun meningkat, penelitian tindakan siklus 1 dengan penerapan metode SQ3R peningkatan ketuntasan hasil belajar mencapai 44,4% siswa, dalam siklus 2 peningkatan terjadi hingga mencapai 60%, dan pada siklus ke 3 peningkatan mencapai 89% dari keseluruhan jumlah siswa. Penerapan metode SQ3R dalam pembelajaran mencakup lima tahapan yaitu: tahapan survey, question, read, recite
dan review. Adapun saran bagi guru hendaknya lebih kreatif dalam merancang kegiatan pembelajaran, tidak terpaku hanya pada metode yang biasa digunakan serta guru juga harus menerapkan metode yang menarik agar pembelajaran lebih bermakna dan dapat membuat siswa aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan hingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik.
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Bahasa Indonesia secara umum mempunyai fungsi sebagai alat
komunikasi sosial. Pada dasarnya bahasa erat kaitannya dengan kehidupan
manusia. Manusia sebagai anggota masyarakat dan mempunyai kehidupan sosial
memerlukan bahasa sebagai sarana untuk mengungkapkan gagasan, pikiran,
harapan, serta ide. Bahasa Indonesia mempunyai fungsi khusus dalam bidang
pendidikan yaitu sebagai alat untuk menyampaikan serta mengembangkan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
Sejalan dengan fungsinya, Bahasa Indonesia merupakan mata pelajaran
yang diberikan disemua jenjang pendidikan formal. Bahasa Indonesia masuk
kedalam salah satu isi kurikulum pembelajaran. Standar kompetensi mata
pelajaran bahasa Indonesia bersumber pada hakikat pembelajaran bahasa, yaitu
belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi dan belajar sastra adalah belajar
menghargai manusia dan nilai-nilai kemanusiaannya. Oleh karena itu,
pembelajaran Bahasa Indonesia mengupayakan peningkatan kemampuan siswa
untuk berkomunikasi secara lisan dan tertulis serta menghargai karya cipta bangsa
Indonesia
Seperti yang kita ketahui ada empat aspek keterampilan berbahasa, yaitu
mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Perlu kita ketahui, keterampilan
membaca merupakan keterampilan yang sangat penting dalam mengembangkan
kemampuan berbahasa, karena proses belajar yang efektif antara lain dilakukan
melalui membaca. Masyarakat yang gemar membaca memperoleh pengetahuan
dan wawasan baru yang akan semakin meningkatkan kecerdasan sehingga mereka
2
Yunisa Oktaviani, 2014
Penerapan Metode SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Cepat Cerita Anak Bahasa Indonesia Di Sekolah Dasar Negeri 2 Cibodas
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Membaca menduduki posisi serta peran yang sangat penting dalam
konteks kehidupan umat manusia, terlebih pada era informasi dan komunikasi
seperti sekarang ini. Membaca juga merupakan sebuah jembatan bagi siapa saja
dan dimana saja yang berkeinginan meraih kemajuan dan kesuksesan, baik di
lingkungan dunia persekolahan maupun di dunia pekerjaan. Oleh karena itu para
pakar sepakat bahwa kemahiran membaca (reading literacy) merupakan prasyarat
mutlak bagi setiap manusia yang ingin memperoleh kemajuan. Meskipun
demikian untuk memperoleh kemahiran membaca yang baik bukanlah perkara
yang gampang. Mengapa demikian? Salah satu jawabannya karena faktor-faktor
yang melingkupinya sangat kompleks. Terkadang ketika membaca banyak hal
penting yang menjadi pokok pikiran dari suatu bacaan yang justru terlewatkan
sehingga kita tidak paham akan maksud dari bacaan itu sendiri. Banyak yang
beranggapan bahwa bila kita membaca suatu bacaan harus dilakukan dalam waktu
yang cukup lama dan panjang agar maksud dari isi bacaan itu dapat kita pahami,
namun sebetulnya kita dapat menggunakan berbagai metode yang sekarang
banyak ditawarkan tentunya kesulitan atau hambatan dalam memahami suatu
bacaan dalam waktu yang cepat dapat diatasi.
Membaca merupakan kegiatan menyerap informasi yang diperoleh dari
bahan visual atau tertulis. Aktivitas ini melibatkan informasi visual (mata, tulisan,
cahaya) dan informasi nonvisual (pengetahuan tentang bahasa, pengalaman
membaca, dan wawasan tentang materi bacaan). Sedangkan membaca cepat
merupakan kegiatan untuk menyerap informasi secara cepat dari bahasa tulis.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh ahli membaca di Amerika, ukuran
kecepatan membaca siswa SD/Diniyah di Indonesia adalah 140 Kpm, Setingkat
SMP/Mts adalah 140 s.d 175 Kpm, setingkat SMA/SMK/MA adalah 175 s.d 245
Kpm, dan setingkat perguruan tinggi 245 s.d 280, untuk kaum professional
kecepatan membacanya bisa mencapai 500 Kpm. Saya berkesimpulan bahwa
banyak manfaat dan tujuan yang bisa kita dapatkan bila kita membaca dalam
waktu singkat dan efektif. Tujuan dari membaca cepat diantaranya adalah mencari
topik-topik bacaan, misalnya ketika akan membuat kliping, membeli buku,
perlukan, misalnya ketika mencari fakta, konsep, atau teori untuk menulis karya
tulis dan yang terakhir menurut saya kita dapat melakukan penyegaran terhadap
hal-hal yang pernah kita baca.
Keterampilan membaca sebagai salah satu keterampilan yang harus
dikembangkan di sekolah secara khusus bertujuan membentuk kemampuan siswa
untuk memahami informasi secara kreatif dan kritis dalam bentuk gagasan,
pendapat, pengalaman, pesan dan perasaan secara tertulis. Selain tujuan itu,
pembelajaran membaca bertujuan membentuk kepekaan dalam memahami realitas
serta meningkatkan kemampuan intelektual yakni berpikir kreatif, menggunakan
akal sehat dalam menyimpulkan suatu fenomena, menerapkan pengetahuan yang
berguna, memahami dan menekuni konsep abstrak serta kemampuan memecahkan
masalah.
Kondisi ideal untuk pembelajaran bahasa Indonesia adalah diberi waktu
sebanyak 6 jam pelajaran untuk kelas 1, 2, 3 dan sebanyak 5 jam pelajaran bagi
siswa kelas 4, 5 dan 6. Belajar bahasa Indonesia di Sekolah Dasar dengan jumlah
jam pelajaran yang banyak dimaksudkan agar peserta didik atau siswa mempunyai
keterampilan berbahasa Indonesia yang baik dan benar serta mengembangkan
kemampuan berbahasa Indonesia sesuai dengan kemampuan, kebutuhan, dan
minatnya.
Namun pada kenyataannya keterampilan membaca yang diharapkan dapat
mengembangkan kreatifitas dan pola pikir anak masih belum berjalan dengan
semestinya, keadaan dikelas pada kenyataan nya adalah anak belum mampu
membaca secara serius untuk mendapatkan suatu pemahaman, belum ada metode
yang bisa digunakan oleh guru.
Kondisi disekolah yang terjadi adalah minat siswa untuk membaca sangat
kurang, siswa cenderung beranggapan bahwa membaca memerlukan waktu yang
lama serta membaca memerlukan waktu yang lama, untuk itu guru tentunya perlu
memberikan sebuah metode yang tepat agar minat serta kemampuan siswa untuk
membaca menjadi meningkat
Berdasarkan pengalaman yang didapatkan peneliti ketika praktek mengajar
4
Yunisa Oktaviani, 2014
Penerapan Metode SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Cepat Cerita Anak Bahasa Indonesia Di Sekolah Dasar Negeri 2 Cibodas
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Cibodas di kelas 5B didapatkan hasil sebagai berikut: 12,5% siswa memenuhi
ukuran standar kecepatan membaca cepat yaitu diatas 140 Kpm, sebanyak 56,25%
siswa yang mampu memenuhi 100-139 Kpm , sedangkan sisanya 31,25% siswa
yang kecepatan membacanya masih dibawah 100 kata per menit. Banyak faktor
yang mendukung terjadinya kesulitan membaca pada anak dalam situasi
pembelajaran dikelas, guru masih menggunakan cara yang konvensional untuk
mengajarkan pembelajaran membaca sehingga kegiatan membaca menjadi kurang
efektif.
Tidak banyak guru yang menggunakan metode untuk meningkatkan
kemampuan membaca, sehingga menjadikan kemampuan membaca cepat anak
menjadi terhambat. Ketika didalam kelas guru banyak yang menggunakan metode
klasikal, membaca secara menyeluruh. Sehingga terkadang ada anak yang kurang
serius dalam membaca, anak cenderung bosan ketika membaca.
Dari latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasi beberapa
permasalahan yang umumnya terjadi, misalnya pada umumnya guru tidak
mengajarkan teknik membaca dengan cepat dan efektif, Penerapan metode
pemahaman dalam membaca yang kurang untuk merangsang motivasi siswa
untuk banyak membaca, sebagian siswa kurang mampu memahami teks dengan
membacakan teks percakapan menggunakan lafal dan intonasi yang tepat, metode
pembelajaran membaca dengan efektif dan efisien kurang bervariasi, dan siswa
belum mengetahui tujuan dan manfaat membaca secara cepat dan efektif.
Kenyataan yang ada terjadi dikarenakan banyak faktor yang menghambat,
mulai dari faktor internal anak atau dari faktor eksternal, misalnya apabila ditinjau
dari faktor internal anak, mungkin anak yang mengalami hambatan dalam
keterampilan membaca memang kurang mempunyai motivasi untuk semangat
belajar, atau faktor fisik yang kurang mendukung dan apabila kita tinjau dari
faktor eksternal mungkin dari keadaan sekolah yang kurang mendukung dan
kurang kondusif, kurang nya fasilitas yang memadai, kemampuan guru yang
belum bisa mencari solusi dengan menggunakan media atau metode yang tepat
dari orang tua untuk memotivasi anaknya agar dapat belajar dengan baik dan
bersemangat.
Banyak metode yang bisa digunakan guru untuk meningkatkan
kemampuan membaca salah satunya adalah metode SQ3R (Survey, Question,
Read, Recite, Review). Tahap pelaksanaannya adalah mencakup lima tahapan
yaitu: (1) Survey (melakukan survey), tahapan untuk mengetahui identitas buku
(2) Question (bertanya), tahap membuat pertanyaan-pertanyaan yang bersifat
produktif, (3) Read (membaca) tahap membaca secara teliti, (4) Recite (ceritakan
kembali) tahapan seseorang menceritakan kembali tentang apa yang telah
dipahami dari bacaan, (5) Review (melihat ulang secara selintas) tahap ini
dilakukan dengan membaca keseluruhan isi buku, tetapi hanya secara sepintas.
Metode SQ3R dinilai dapat meningkatkan kemampuan membaca anak,
khususnya dalam membaca cepat. Dalam setiap tahapan nya, mempunyai peranan
yang penting dan berguna untuk memangkas waktu yang diperlukan ketika
membaca serta pemahaman mengenai bacaan menjadi meningkat karena setelah
proses membaca ada proses recite serta review yang berguna untuk mematangkan
pemahaman siswa mengenai isi bacaan. Dalam metode SQ3R, guru juga berperan
sebagai fasilitator, sehingga yang mempunyai peranan lebih besar adalah siswa.
Siswa dilibatkan secara langsung ketika membaca, sedangkan guru hanya menjadi
pembimbing untuk mengarahkan setiap tahapan pelaksanaan pembelajaran
menggunakan metode SQ3R.
Untuk itu, menurut saya penelitian mengenai masalah keterampilan
membaca khususnya dalam membaca cepat ini perlu lah dilakukan untuk
mengungkap faktor-faktor lain yang menjadi penghambat keberhasilan anak
dalam membaca secara cepat namun tetap efektif, dan untuk mengetahui
sebetulnya metode dan media apa saja yang dapat kita gunakan agar kemampuan
anak dalam membaca cepat dapat meningkat.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis tertarik untuk melaksanakan
6
Yunisa Oktaviani, 2014
Penerapan Metode SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Cepat Cerita Anak Bahasa Indonesia Di Sekolah Dasar Negeri 2 Cibodas
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Membaca Cepat Cerita Anak Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar Negeri 2
Cibodas”
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, secara umum rumusan
masalah yang akan diteliti adalah “bagaimanakah tahapan untuk meningkatkan
kemampuan membaca cepat dengan penerapan metode SQ3R (Survey, Question,
Read, Recite, Review) untuk pada materi membaca cerita anak mata pelajaran
Bahasa Indonesia di kelas V SD Negeri 2 Cibodas Kecamatan Lembang
Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2013/2014?”
Adapun untuk menjawab masalah tersebut dijabarkan ke dalam beberapa
rumusan masalah yang lebih khusus yaitu berupa pertanyaan penelitian sebagai
berikut:
a. Bagaimanakah perencanaan pembelajaran dengan menggunakan metode SQ3R
(Survey, Question, Read, Recite, Review) untuk meningkatkan membaca cepat
siswa pada materi membaca cerita anak mata pelajaran Bahasa Indonesia di
kelas V SD Negeri 2 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat
Tahun Ajaran 2013/2014?
b. Bagaimanakah proses pembelajaran yang terjadi ketika menggunakan metode
SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) untuk meningkatkan membaca
cepat siswa pada materi membaca cerita anak mata pelajaran Bahasa Indonesia
di kelas V SD Negeri 2 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung
Barat Tahun Ajaran 2013/2014?
c. Bagaimanakah peningkatan kemampuan membaca cepat anak dengan
menggunakan metode SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) untuk
meningkatkan membaca cepat siswa pada materi membaca cerita anak mata
pelajaran Bahasa Indonesia di kelas V SD Negeri 2 Cibodas Kecamatan
C. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian ini secara umum adalah untuk mendeskripsikan
Penerapan Metode SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) Untuk
Meningkatkan Kemampuan Membaca Cepat Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar
Negeri 2 Cibodas. Adapun secara khusus tujuan penelitian ini adalah untuk
mendeskripsikan:
a. Perencanaan pembelajaran dengan menggunakan metode SQ3R (Survey,
Question, Read, Recite, Review) untuk meningkatkan membaca cepat siswa
pada materi membaca cerita anak mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas V
SD Negeri 2 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun
Ajaran 2013/2014.
b. Proses pembelajaran yang terjadi ketika menggunakan metode SQ3R (Survey,
Question, Read, Recite, Review) pada materi membaca cerita anak mata
pelajaran Bahasa Indonesia di kelas V SD Negeri 2 Cibodas Kecamatan
Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2013/2014
c. Peningkatan kemampuan membaca cepat siswa pada materi membaca cerita
anak mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas V SD Negeri 2 Cibodas
Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2013/2014
D. MANFAAT PENELITIAN
Seiring dengan tercapainya tujuan penelitian ini, maka hasil penelitian
diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan secara teoritis dapat memberikan masukan
terhadap pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dengan
penggunaan metode SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) pada saat
mengajarkan materi membaca cerita anak dengan tujuan dapat meningkatkan
kemampuan membaca cepat siswa.
8
Yunisa Oktaviani, 2014
Penerapan Metode SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Cepat Cerita Anak Bahasa Indonesia Di Sekolah Dasar Negeri 2 Cibodas
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1) Penelitian tindakan kelas ini dapat meningkatkan aktivitas dan
kemampuan membaca cepat siswa
2) Menambah minat belajar khususnya pelajaran Bahasa Indonesia
melalui pembelajaran dengan menggunakan metode SQ3R
3) Siswa mendapatkan pengalaman belajar yang baru dengan metode
yang bervariatif dan diharapkan dapat memberikan peningkatan belajar
dan hasil belajarnya
4) Membiasakan siswa untuk terlibat dalam proses pembelajaran secara
aktif, siswa mampu mengungkapkan pendapat serta menceritakan ide
selama proses belajar khususnya dalam pembelajaran Bahasa
Indonesia
5) Meningkatkan kemampuan siswa dalam pembelajaran Bahasa
Indonesia khususnya terhadap membaca cerita anak sehingga
berdampak pada hasil belajar.
b. Bagi guru
1) Sebagai rujukan metode pembelajaran yang relevan untuk diterapkan
dalam pembelajaran Bahasa Indonesia
2) Memberikan informasi bahwa dengan adanya pembelajaran yang baik,
maka dapat mewujudkan siswa yang cerdas, terampil, bersikap baik
dan berprestasi.
3) Penelitian ini dapat memperkaya pengalaman guru dalam melakukan
perbaikan dan meningkatkan kualitas pembelajaran, khususnya
pembelajaran Bahasa Indonesia dengan refleksi atas kinerjanya melalui
Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
c. Bagi Sekolah
1) Penelitian ini dapat dijadikan sebuah rujukan yang relevan dalam
upaya meningkatkan proses belajar mengajar (PBM) dalam rangka
perbaikan dan peningkatan mutu/kualitas pembelajaran
2) Sebagai informasi untuk memotivasi tenaga kependidikan agar lebih
menerapkan metode pembelajaran sebagai upaya untuk meningkatkan
3) Sebagai tolak ukur peningkatkan kualitas sekolah dalam melakukan
inovasi pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar.
4) Meningkatkan pengelolaan pembelajaran dalam rangka mencapai
tujuan pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar.
d. Bagi peneliti selanjutnya
1) Metode SQ3R dapat diterapkan pada mata pelajaran lain di sekolah
E. HIPOTESIS TINDAKAN
Hipotesis tindakan merupakan jawaban atau dugaan sementara yang harus
diuji lagi kebenarannya melalui penelitian ilmiah. Berdasarkan hasil kajian
literatur dan hasil penelitian, hipotesis yang dapat diajukan dalam penelitian ini
adalah “Penggunaan metode SQ3R dapat meningkatkan motivasi dan dapat
meningkatkan kemampuan membaca cepat pada siswa kelas V SD Negeri 2
Cibodas tahun pelajaran 2013/2014
F. DEFINISI OPERASIONAL
Untuk menghindari penafsiran atau pandangan yang berbeda pada
penelitian ini, peneliti mengemukakan penjelasan dalam rangka menyatukan
persepsi mengenai hal-hal yang menyangkut istilah yang berkaitan dengan
penelitian ini. Hal tersebut diantaranya:
1. Penerapan metode survey, question, read, recite, review (SQ3R)
Metode SQ3R adalah suatu metode membaca untuk kepentingan studi
yang meliputi tahap kegiatan, yaitu melakukan survey, membuat
pertanyaan-pertanyaan tentang perkiraan isi bacaan, kemudian diikuti dengan kegiatan
membaca, menceritakan kembali apa yang telah dibaca dan diakhiri dengan
peninjauan ulang terhadap hasil kegiatan membaca yang dimaksud. Seluruh
tahapan metode SQ3R dituangkan ke dalam langkah-langkah pembelajaran pada
pada pelajaran membaca mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan harapan dapat
meningkatkan kemampuan membaca cepat siswa.
10
Yunisa Oktaviani, 2014
Penerapan Metode SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Cepat Cerita Anak Bahasa Indonesia Di Sekolah Dasar Negeri 2 Cibodas
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Hasil belajar yaitu kemampuan yang dicapai siswa melalui pembelajaran
Bahasa Indonesia. Adapun dalam konteks penelitian ini adalah
kemampuan-kemampuan siswa yang tergambarkan dalam indikator capaian kompetensi
sebagai capaian dari kompetensi dasar 7.1 Menemukan informasi secara cepat dari
cerita anak yang dilakukan melalui membaca kegiatan membaca secara intensif
3. Kemampuan membaca cepat
Membaca cepat dapat diartikan juga sebagai suatu aktivitas yang
melibatkan mata, fikiran, dan perlunya suatu pengamatan guna memahami suatu
bacaan dengan waktu yang cukup singkat dan efektif.
4. Aktivitas siswa
Aktivitas siswa dalam penelitian ini adalah keaktifan atau kegiatan siswa
dalam mengikuti tahapan – tahapan yang terkandung pada metode survey,
question, read, recite, review (SQ3R) dalam proses pembelajaran. Aktivitas
tersebut meliputi bagaimana kegiatan siswa pada tahap survey, tahap question,
tahap read, tahap recite, dan terakhir dalam tahap review. Pengamatan aktivitas
siswa dan guru dilakukan dengan menggunakan lembar observasi. Temuan–
temuan yang didapatkan akan dianalisis dan selanjutnya digunakan sebagai bahan
28 Yunisa Oktaviani, 2014
METODOLOGI PENELITIAN
A. METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian
Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yaitu penelitian yang dilakukan
guru dalam kelas melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki
kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajarnya meningkat (Wardhani, 2008:
1.4)
Penelitian tindakan kelas merupakan suatu proses dimana guru melakukan
suatu tindakan dengan tujuan memperbaiki kinerja mengajar guru sehingga hasil
belajar menjadi meningkat.
Pemilihan metode penelitian ini karena PTK dapat membuat guru atau
pengajar peka dan tanggap terhadap kegiatan belajar mengajar yang dilakukan
siswa dan dirinya. Guru menjadi kreatif dan inovatif dalam melakukan upaya
inovasi sebagai implementasi dan adaptasi berbagai teori dan teknik pembelajaran
serta bahan aja yang dipakainya. Serta dapat memperbaiki proses pembelajaran
setiap pertemuan berdasarkan kejadian di kelas yang terfokus pada masalah aktual
dan faktual yang muncul dan berkembang di kelasnya serta melaksanakan solusi
tindakan untuk mengatasi masalah tersebut.
Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan sesuai dengan
prosedur PTK, dengan 4 kegiatan utama atau tahapan, meliputi plan
(perencanaan), action (tindakan), observation (observasi), dan reflection
(refleksi). Secara skematis berikut penelitian tindakan kelas model Kemmis dan
29
Yunisa Oktaviani, 2014
Penerapan Metode SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Cepat Cerita Anak Bahasa Indonesia Di Sekolah Dasar Negeri 2 Cibodas
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.1 Alur Penelitian Tindakan Kelas Model Kemmis dan Taggart
Model yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggart inilah yang
dijadikan acuan dalam merancang penelitian. Pelaksanaan tindakan dalam
penelitian ini terdiri dari beberapa siklus. Jika pada siklus pertama penelitian
tersebut mendapatkan hasil yang kurang baik, maka penelitian dilanjutkan
dengan siklus kedua dengan memperbaiki pada tahap perencanaan yang
pertama. Apabila pada pelaksanaan siklus kedua masih belum menunjukan hasil
yang maksimal, maka penelitian dilanjutkan pada siklus berikutnya. Siklus
tersebut akan berhenti jika penelitian sudah mencapai target yang telah
Yunisa Oktaviani, 2014
C. LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN
Penelitian ini akan dilaksanakan di SD Negeri 2 Cibodas yang terletak di
Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2013/2014.
Adapun waktu atau durasi pelaksanaan penelitian ini selama kurang lebih 4 bulan,
dengan pelaksanaan dimulai pada bulan Maret hingga Juni 2014.
SD Negeri 2 Cibodas merupakan tempat berlangsungnya Program Latihan
Profesi (PLP) yang dilaksanakan oleh peneliti itulah yang menjadi dasar
pemilihan SD Negeri 2 Cibodas sebagai tempat penelitian. Selain itu di sekolah
tersebut, khususnya di kelas V banyak ditemukan masalah pembelajaran
khususnya dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.
Pada Bulan Februari kegiatan PLP dimulai, selama kurang lebih 2 bulan
peneliti menjadi guru praktikan dan menemukan berbagai macam masalah dalam
proses pembelajaran Bahasa Indonesia. Pada bulan Maret peneliti menemukan
masalah di kelas VB mengenai rendahnya kemampuan siswa dalam membaca
khususnya membaca cepat, peneliti melakukan tes awal pada bulan Maret. Pada
bulan Juni hingga Juli peneliti melaksanakan penelitian dengan penerapan metode
SQ3R di SDN 2 Cibodas. Selama proses penelitian, peneliti juga diwajibkan
untuk melakukan bimbingan bersama dosen pembimbing.
D. SUBJEK PENELITIAN
Subjek Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah siswa kelas VB
Sekolah Dasar Negeri 2 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat
Tahun Ajaran 2013/2014. Subjek penelitian yang diambil yaitu sebanyak satu
kelas dengan jumlah siswa 33 orang siswa yang terdiri atas 15 orang murid
laki-laki dan 18 orang murid perempuan. Kelas VB merupakan kelas yang kemampuan
membaca cepatnya kurang. Untuk itu perlu diadakannya suatu penelitian yang
dilakukan dengan menerapkan langkah-langkah metode SQ3R pada materi
31
Yunisa Oktaviani, 2014
Penerapan Metode SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Cepat Cerita Anak Bahasa Indonesia Di Sekolah Dasar Negeri 2 Cibodas
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
E. PROSEDUR PENELITIAN
Secara garis besar prosedur tindakan penelitian ini dilakukan melalui
empat tahap yaitu tahap perencanaan, tahap tindakan, tahap observasi dan tahap
refleksi. Dalam penelitian ini, penelitian tindakan kelas menggunakan tahapan
orientasi pada awal kegiatan, sedangkan pelaksanaan tindakan tiga siklus
dilakukan satu kali pembelajaran (pertemuan). Bagan rancangan Siklus penelitian
digambarkan sebagai berikut:
Gambar 3.2 Alur Penelitian Tindakan Kelas (Dimodifikasi dari Model Kemmis
Yunisa Oktaviani, 2014
Prosedur penelitian ini meliputi tahap-tahap sebagai berikut:
1. Tahap Awal/ Pra Perencanaan
Tahap awal dimaksudkan untuk mengetahui gambaran pelaksanaan bahasa
Indonesia di kelas. Hal-hal yang dipersiapkan meliputi rencana pelaksanaan
pembelajaran, juga melakukan diskusi dengan guru kelas V untuk mendapatkan
gambaran bagaimana penggunaan metode dalam pelajaran bahasa Indonesia.
Langkah-langkah yang dilakukan dalam tahap awal, yaitu:
a. Mengadakan konsultasi dengan pembimbing penelitian (dosen) dan kepala
sekolah mengenai masalah yang akan diangkat dalam pelaksanaan penelitian
b. Melakukan diskusi dengan guru kelas V untuk mendapatkan gambaran
bagaimana penggunaan metode dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia
c. Mengadakan observasi awal terhadap pelaksanaan pembelajaran membaca
dikelas, khususnya mengenai keterampilan membaca cepat
2. Tahap Rencana Tindakan
Pelaksanaan tindakan kelas dilakukan dalam 3 siklus dan setiap siklus
mengacu kepada langkah-langkah pembelajaran membaca dengan menerapkan
metode SQ3R. rencana awal peneliti melakukan persiapan serta penyesuaian
beberapa rancangan yang diperlukan untuk tindakan penelitian. Langkah–langkah
yang dilakukan dalam tahap ini yaitu :
a. Mengajukan permohonan izin penelitian kepada pihak – pihak yang
berwenang dalam hal ini kepada Universitas Pendidikan Indonesia dan SD
Negeri Cibodas 2
b. Menyamakan persepsi antara penelitian guru tentang model pembelajaran
membaca cepat yang akan dilakukan dalam pengajaran bahasa Indonesia
dengan kompetensi dasar yaitu “Menemukan informasi secara cepat dari cerita
anak yang dilakukan melalui membaca kegiatan membaca secara intensif”
c. Menyusun rancangan perencanaan pembelajaran untuk pokok bahasan
33
Yunisa Oktaviani, 2014
Penerapan Metode SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Cepat Cerita Anak Bahasa Indonesia Di Sekolah Dasar Negeri 2 Cibodas
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
d. Menyiapkan instrument penelitian berupa lembar penelitian tes, lembar
observasi pembelajaran.
e. Mengkonsultasikan instrument kepada dosen pembimbing dan kemudian
melakukan revisi apabila diperlukan
3. Tahap Pelaksanaan Tindakan
Tahap selanjutnya merupakan implementasi pelaksaan rancangan yang
telah disusun. Adapun kegiatan yang akan dilakukan dalam tahap ini pada setiap
siklusnya adalah sebagai berikut :
a. Rencana Tindakan Siklus I
1) Tahap perencanaan
Pada tahap ini peneliti menyusun skenario pembelajaran (RPP), yaitu tentang
pembelajaran membaca cepat dengan menggunakan metode SQ3R pada
pembelajaran bahasa Indonesia. Menyusun lembar kerja siswa dan lembar
evaluasi. Serta lembar observasi.
2) Tahap pelaksanaan
Pada tahap ini merupakan pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan skenario
yang telah direncanakan. Pembelajaran dikelas menggunakan metode SQ3R
dan diakhir pembelajaran dilaksanakan post test. Pada saat yang sama
dilakukan observasi terhadap pengaruh setiap kegiatan yang muncul saat
pelaksanaan tindakan
3) Tahap observasi
Tahap observasi dilakukan bersamaan dengan proses pembelajaran. Ketika
proses pembelajaran dilakukan pengamatan secara langsung mengenai situasi
dan kondisi pembelajaran siswa kelas V SDN 2 Cibodas. Aktivitas observasi
dilakukan untuk mengamati aktivitas penerapan metode SQ3R pada proses
pembelajaran maupun pada hasil akhir pembelajaran. Dengan aktivitas
observasi diharapkan bisa mendapatkan data tentang kekurangan dan
kemajuan proses pembelajaran.
4) Tahap refleksi
Tahap ini merupakan tahap untuk menganalisis hasil observasi dan interpretasi
Yunisa Oktaviani, 2014
yang masih harus ada perbaikan, dan telah mencapai target dan menjadi bahan
rekomendasi dalam penyusunan rancangan siklus berikutnya.
b. Rencana Tindakan Siklus II
Pada siklus II, perencanaan dikaitkan dengan hasil yang telah dicapai pada
tindakan siklus I, hasil refleksi pada siklus I menjadi catatan penting sebagai
bahan kajian untuk melakukan perbaikan dalam penyusunan siklus tahap II. Hasil
kajian tersebut berpengaruh pada tahap pelaksanaan, observasi dan interpretasi
data, analisis serta refleksi. Apabila pada tindakan silus II, masih belum mencapai
target yang telah ditentukan, maka akan dilaksanakan tindakan siklus berikutnya.
c. Rencana Tindakan Siklus III
Pada siklus III, perencanaan dikaitkan dengan hasil yang telah dicapai
pada tindakan siklus II. Tindakan dirancang dan dilaksanakan berdasarkan kajian
dan kesimpulan hasil analisis data refleksi pada siklus II. Hasil kajian tersebut
berpengaruh pada tahap pelaksanaan, observasi dan interpretasi data, analisis serta
refleksi, sehingga ditemukan suatu solusi yang ideal guna perbaikan tindakan.
F. INSTRUMEN PENELITIAN
Instrumen penelitian digunakan untuk pengumpulan data. Instrumen
penelitian ini memiliki peran yang sangat penting dalam proses penelitian
diantaranya untuk menjawab rumusan masalah maupun untuk penarikan
kesimpulan penelitian. Oleh karena itu, dalam penelitian ini teknik pengambilan
data atau instrumen penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut:
a. Instrument pembelajaran
1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dibuat setiap siklus yang memuat
tentang standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran,
karakter yang diharapkan, materi ajar, metode dan pendekatan pembelajaran,
skenario pembelajaran dan evaluasi, media, alat dan sumber pembelajaran dan
penilaian.
35
Yunisa Oktaviani, 2014
Penerapan Metode SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Cepat Cerita Anak Bahasa Indonesia Di Sekolah Dasar Negeri 2 Cibodas
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Instrument dalam penelitian yaitu alat yang digunakan oleh peneliti untuk
mengumpulkan data sebagai upaya untuk menjawab rumusan masalah penelitian.
Instrument yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:
1) Data Perencanaan :
RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)
2) Data Proses :
Data proses diungkap melalui observasi.
a. Observasi
Observasi merupakan pengamatan dan pencatatan suatu obyek yang
difokuskan pada perilaku tertentu. Observasi bertujuan untuk
menggambarkan keadaan sebenarnya yang terjadi di lapangan dengan
subyektif sifatnya. Dalam penelitian ini observasi digunakan untuk
mengetahui aktivitas siswa dan guru pada saat proses pembelajaran
menggunakan pendekatan kontekstual berlangsung. Observasi dilakukan
untuk mengamati dan mengetahui kinerja guru dan aktivitas siswa dalam
pembelajaran mengenai membaca cepat dengan menggunakan metode SQ3R
Yunisa Oktaviani, 2014
Tabel 3.1 Lembar Observasi
3) Data hasil :
Diperoleh dari skor hasil belajar siswa. Untuk mengembangkan data
kuantitatif penelitian tersebut maka dibuatlah definisi operasional, yaitu hasil
belajar adalah skor yang diperoleh siswa setelah evaluasi belajar yang
dikembangkan atas dasar konstruk (sk, kd, indikator , dll)
Dalam RPP terdapat soal tes sebagai salah satu instrument pengumpul data.
Soal tes yang digunakan merupakan Lembar Evaluasi yang didalamnya
berisikan cerita yang akan dibaca dan kecepatan membaca nya diukur
menggunakan rumus Kecepatan Efektif Membaca (KEM) juga serangkaian
pertanyaan mengenai isi cerita untuk menguji pemahaman siswa
G. ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA
Teknik pengolahan dan analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan
cara pendekatan kualitatif yaitu menyeleksi dan reduksi data, Klasifikasi data,
Pendeksripsian dan interpretasi data yang di dapat menjadi informasi yang
bermakna. Data yang telah di organisir disajikan dalam bentuk naratif lalu
dirumuskan secara singkat, padat dan bermakna.
Data yang didapatkan dari RPP, Observasi serta Hasil Test belajar siswa.
Peneliti perlu melakukan proses Seleksi dan Reduksi data sebagai suatu langkah
untuk memilih hasil yang perlu dijabarkan. Proses selanjutnya merupakan proses
3. Kegiatan Akhir
37
Yunisa Oktaviani, 2014
Penerapan Metode SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Cepat Cerita Anak Bahasa Indonesia Di Sekolah Dasar Negeri 2 Cibodas
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Klasifikasi data yang berguna untuk mengelompokan data berdasarkan hasil
pembelajaran, interaksi antara guru dan siswa, serta kegiatan positif dan negatif
yang terjadi selama proses pembelajaran dll. Langkah selanjutnya adalah
Pendeskripsian mengenai klasifikasi data secara keseluruhan. Serta langkah
terakhir adalah Interpretasi yang digunakan untuk mendapatkan hasil belajar yang
diharapkan (Bentuk tes). Proses interpretasi merupakan suatu langkah yang
dilakukan guru untuk menginformasikan bahwa RPP yang digunakan berbeda
dengan RPP yang biasa digunakan oleh guru dalam pembelajaran sehari-hari. RPP
yang telah dibuat dinilai dapat meningkatkan kemampuan membaca cepat jauh
lebih baik.
a. Data Kualitatif
Kelebihan ataupun kekurangan dari hasil deskripsi observer.
b. Data Kuantitatif
Untuk mengolah data kuantitatif, peneliti menggunakan statistic sederhana
sebagai berikut:
1. Penyekoran hasil tes
Bentuk tes yang digunakan untuk mengukur kemampuan membaca cepat
adalah dengan rumus sebagai berikut:
Yunisa Oktaviani, 2014
* = … Kpm Keterangan :
K : jumlah kata yang dibaca
Wm : waktu tempuh yang baca dalam satu menit
Wd : waktu tempuh baca dalam satu detik
B : skor bobot perolehan tes yang dijawab benar
SI : Skor ideal
Kpm : kata per menit
2. Pengolahan nilai rata-rata kelas
Data kuantitatif didapatkan dari tes yang dilakukan pada setiap siklus
digunakan untuk menghitung nilai rata-rata kelas sebagai bentuk hasil belajar
siswa. Perhitungan tersebut menggunakan rumus :
̅ ∑
Keterangan :
̅ : Nilai rata-rata kelas
∑ : Total nilai yang diperoleh siswa
: Jumlah siswa
Kriteria Penilaian Rata-Rata Kelas
Kriteria Nilai
Baik Sekali 175-200 Kpm
Baik 140-174 Kpm
Cukup 120-139 Kpm
Kurang 90-119 Kpm
Kurang Sekali >80 Kpm
Tabel 3.2 Kriteria Penilaian Rata-Rata Kelas
39
Yunisa Oktaviani, 2014
Penerapan Metode SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Cepat Cerita Anak Bahasa Indonesia Di Sekolah Dasar Negeri 2 Cibodas
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kelas dikatakan sudah tuntas secara klasikal jika telah mencapai 85% dari
seluruh siswa memperoleh skor Kata per Menit yang telah dianjurkan.
Berdasarkan pada teori tersebut untuk mengetahui keberhasilan pembelajaran
perlu diadakannya perhitungan presentase jumlah siswa yang tuntas atau telah
memenuhi KPM pada mata pelajaran bahasa Indonesia Untuk Sekolah Dasar
Kelas 5 yaitu 140 Kata Per Menit (KPM). Pengolahan data ketuntasan secara
klasikal dihitung dengan menggunakan rumus :
Siswa yang tuntas belajar
P = --- x 100%
Jumlah Siswa keseluruhan
Kriteria Tingkat Keberhasilan Belajar Siswa (%) Tingkat Keberhasilan
(%) Klasifikasi
>80% Sangat tinggi
60 – 79% Tinggi
40 – 59% Sedang
20 – 39% Rendah
>20% Sangat Rendah
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian, analisis, refleksi, dan pembahasan mengenai
penerapan model SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) untuk
meningkatkan kemampuan membaca cepat, maka dapat dikemukakan simpulan
dan saran yang terkait dengan penelitian ini.
A. SIMPULAN
Secara umum dapat disimpulkan bahwa Metode SQ3R dapat
meningkatkan kemampuan membaca cepat siswa kelas V di SDN 2 Cibodas
Lembang. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, ada beberapa
simpulan yang diperoleh sebagai berikut:
Penelitian ini dilaksanakan selama 3 siklus dan perencanaan pembelajaran
menggunakan penerapan metode SQ3R. Perencanaan pembelajaran diawali
dengan membuat RPP yang pada umumnya sistematika yang digunakan sama
dengan RPP lainnya. RPP dalam penelitian ini meliputi Standar Kompetensi
Memahami teks dengan membaca sekilas, membaca memindai, dan membaca
cerita anak serta Kompetensi dasar nya yaitu Menemukan informasi secara
cepat dari cerita anak yang dilakukan melalui membaca kegiatan membaca
secara intensif, juga meliputi indikator, tujuan, karakter yang diharapkan,
materi pembelajaran, metode pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran
dengan penerapan metode SQ3R, sumber belajar dan penilaian atau evaluasi.
RPP yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan penerapan metode
SQ3R yang pada dasarmya metode ini menuntut siswa untuk aktif, serta
pembelajaran berpusat pada siswa. Guru harus meibatkan siswa dalam setiap
tahapan nya. Metode SQ3R ditunjukan untuk meningkatkan kemampuan
membaca cepat. Proses survey dan question merupakan tahapan awal untuk
mengenal isi bacaan sehingga ketika memasuki proses membaca atau read
82
Yunisa Oktaviani, 2014
Penerapan Metode SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Cepat Cerita Anak Bahasa Indonesia Di Sekolah Dasar Negeri 2 Cibodas
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dibutuhkan pun tidak banyak dan jauh lebih cepat. Untuk menguatkan ingatan
siswa mengenai isi bacaan perlu dilakukan proses recite serta review.
Perencaaan untuk setiap siklus pada umumnya sama, tetapi ada beberapa
perbedaan. Perbedaan pada setiap siklus tergantung dari hasil observasi serta
refleksi dari siklus sebelumnya. Sehingga perencanaan pembelajaran pada
siklus selanjutnya dapat berjalan lebih laik lagi.
2. Secara umum pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia untuk
meningkatkan kemampuan membaca cepat dengan menggunakan metode
SQ3R berjalan dengan sangat baik dan lancar. Langkah pembelajaran dengan
menggunakan penerapan metode SQ3R yaitu (1) Guru melaksanakan
apersepsi mengenai kegemaran siswa dalam membaca, (2) guru
menyampaikan tujuan yang ingin dicapai, (3) guru mengulas materi secara
singkat mengenai kemampuan membaca cepat, (4) guru membagi kelas
menjadi beberapa kelompok untuk mempermudah proses penghitungan ketika
membaca, (5) siswa melakukan proses mensurvei bacaan, (6) siswa membuat
pertanyaan mengenai isi bacaan, (6) siswa membaca dengan waktu yang
efektif dilakukan proses penghitungan, (7) siswa menyimpulkan isi bacaan,
(8) siswa membaca kembali secara sekilas untuk menguatkan ingatan
mengenai isi bacaan, (9) siswa mengerjakan lembar evaluasi (10) siswa dan
guru menyimpulkan materi. Aktivitas siswa dalam setiap siklus nya
meningkat secara bertahap dengan pasti. Kondisi kelas semakin aktif dan
siswa dalam setiap siklusnya menunjukan peningkatan dalam setiap
tahapannya. Pembelajaran berpusat pada siswa, jika pada siklus 1 siswa serta
guru masih kaku dalam melaksanakan proses pembelajaran menggunakan
metode SQ3R, dalam pelaksanaan siklus 2 dan 3 pembelajaran berjalan jauh
lebih aktif, kondisi siswa juga jauh lebih kondusif. Dengan menggunakan
penerapan metode SQ3R dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, siswa
terlihat antusias dan tujuan yang diharapkan dapat terlaksana dengan cukup
baik. Metode SQ3R juga mempermudah proses membaca cepat karena sudah
3. Kemampuan membaca cepat mengalami peningkatan setelah melakukan
pembelajaran dengan menggunakan penerapan metode SQ3R. Hal ini terbukti
dari peningkatan hasil belajar siswa. Kecepatan efektifitas membaca siswa
dalam setiap siklusnya meningkat. Jika dalam siklus 1 rata-rata kelas hanya
mencapai 129 kata per menit yang itu artinya masih belum mencapai kriteria
ketuntasan, pada siklus 2 rata-rata kelas mencapai 168 kata per menit dan
pada siklus 3 rata-rata kelas mencapai 187 kata per menit. Peningkatan
ketuntasan belajar pun meningkat, jika pada bulan Maret 2014 telah
dilakukan pra siklus hasil yang didapatkan hanya sekitar 12,5% siswa yang
memenuhi Kpm atau hanya 4 orang. Ketika melaksanakan penelitian tindakan
siklus 1 dengan penerapan metode SQ3R peningkatan ketuntasan hasil belajar
meningkat menjadi 44,4% siswa, dalam siklus 2 peningkatan terjadi hingga
mencapai 60%, dan pada siklus ke 3 peningkatan mencapai 89% dari
keseluruhan jumlah siswa. Aspek yang dinilai untuk mengukur untuk
meningkatkan kemampuan membaca cepat adalah kemampuan siswa dalam
menjawab pertanyaan, kemampuan siswa dalam menyimpulkan serta
kemampuan siswa dalam membaca dengan menggunakan waktu seefektif
mungkin.
B. SARAN
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka beberapa saran yang diberikan sebagai berikut:
1. Bagi Guru SD, metode SQ3R (Survey, question, read, recite, review) dapat
dijadikan sebagai metode alternatif dalam pembelajaran di kelas
khususnya pelajaran Bahasa Indonesia. Dengan menerapkan model SQ3R,
guru dapat meningkatkan aktivitas siswa secara optimal, menumbuhkan
minat dan motivasi untuk membaca. Metode SQ3R terbukti dapat
meningkatkan kemampuan membaca cepat siswa serta pembelajaran tidak
lagi berpusat pada guru. Bila guru menggunakan metode SQ3R siswa
84
Yunisa Oktaviani, 2014
Penerapan Metode SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Cepat Cerita Anak Bahasa Indonesia Di Sekolah Dasar Negeri 2 Cibodas
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ketika menggunakan metode SQ3R adalah pada proses recite, dimana
siswa kebingungan untuk mengungkapkan kembali cerita menggunakan
bahasa sendiri secara jelas dan runtut. Untuk itu, bila guru menggunakan
metode SQ3R, guru wajib memperdalam kemampuan siswa menceritakan
isi bacaan sesuai dengan pemahamannya. Bila guru menggunakan
metode SQ3R, siswa dapat mengungkapkan gagasan atau pendapatnya
mengenai isi bacaan, namun guru juga wajib membimbing siswa untuk
mengikuti semua tahapan pembelajaran menggunakan metode SQ3R
2. Bagi peneliti, dapat melaksanakan penelitian lebih lanjut sebagai upaya
untuk meningkatkan kemampuan membaca cepat juga untuk
meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Peneliti dapat
mengembangkan lebih lanjut metode SQ3R serta menjadikan metode
85
Yunisa Oktaviani, 2014
Abidin, Y. (2012). Pembelajaran membaca berbasis pendidikan karakter.
Bandung: Refika Aditama
Subyantoro. (2011). Pengembangan keterampilan membaca cepat. Jogjakarta: Graha Ilmu
Tarigan, H.G. (2008). Membaca sebagai suatu Keterampilan Berbahasa.
Bandung: Angkasa
Tampubolon. (1993). Mengembangkan minat dan kebiasaan membaca pada anak. Bandung: Angkasa
Soedarso. (1998). Speed reading (sistem membaca cepat dan efektif). Jakarta: Gramedia pustaka utama
Rahim. (2007). Pengajaran membaca disekolah dasar. Jakarta: Bumi Aksara
Hernawan, Asep Herry. (2008). Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran. Universitas Terbuka. Jakarta.
Wardani, IGAK dan Wihardit, K. (2008). Penelitian Tindakan Kelas.
UniversitasTerbuka. Jakarta.
Syah, Muhibbin. (2008). Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, Rosdakarya. Bandung.
86
Yunisa Oktaviani, 2014
Penerapan Metode SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Cepat Cerita Anak Bahasa Indonesia Di Sekolah Dasar Negeri 2 Cibodas
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gumilar, Kamaludin. (2013). Penerapan metode Survey, Question, Read, Recite, Review (SQ3R) untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa pada mata pelajaran bahasa Indonesia. Skripsi UPI. Tidak diterbitkan
Sudrajat, Akhmad. (2009). Pembelajaran Bahasa Indonesia dan PengembanganPerangkat Penilaian Afektif. Tersedia pada http://www.apfi-pppsi.com/cadence24/pdf/24-9.pdf, diakses tanggal 16 Maret 2014 pukul 18.30 WIB.
Harras, Kholid. Metode SQ3R. Tersedia pada
http://file.upi.edu/direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_IND ONESIA/196412211989031_KHOLID_ABDULLAH_HARRAS/Bahasan2_k uliah/Makalah/METODESQ3R.pdf , diakses pada Desember 2013.
Sulistyaningsih, Lilis. Metode SQ3R. Tersedia pada
http://file.upi.edu/direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_IND ONESIA/196012161986032_LILIS_ST._SULISTYANINGSIH/METODE_S Q3R, diakses pada Desember 2013
Prista, Burhannudin. (2008). Keterampilan membaca cepat menggunakan metode SQ3R. Tersedia pada http:// www.library.um.ac.id/ptk, diakses tanggal 13 Maret 2014 pukul 16.00 WIB.
Annisa, Immaniar. (2013). PENINGKATAN AKTIVITAS DAN
KETERAMPILAN MEMBACA CERITA MELALUI PENERAPAN METODE
PEMBELAJARAN SQ3R. Tersedia pada
http://jurnal.fkip.unila.ac.id/index/php/pgsd/article/download, diakses tanggal 25 Juni 2014 pukul 18.00 WIB.
87