BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Petani
Secara umum, petani adalah orang yang melakukan usaha tani dengan
memanfaatkan segala sumber daya hayati seperti bercocok tanam dan bertenak
untuk keberlangsungan hidup rumah tangga Petani.Menurut Slamet
(2000,20)petani adalah orang yang memiliki dan menggarap tanah/lahan miliknya
sendiri.Namun pengertian tersebut memiliki bias, sehingga perlu untuk membagi
jenis petani sesuai dengan cakupan komoditas. Berikut pembagian sub sektor
petani menurut Badan Pusat Statistik(BPS):
1. Sub Sektor Tanaman Pangan seperti: padi, palawija
2. Sub Sektor Hortikultura seperti : Sayur-sayuran, buah-buahan, tanaman hias
& tanaman obat-obatan
3. Sub Sektor Tanaman Perkebunan Rakyat (TPR) seperti: kelapa, keramba ikan
robusta, cengkeh, tembakau, dan kapuk odolan. Jumlah komoditas ini juga
bervariasi antara daerah
4. Sub Sektor Peternakan seperti : ternak besar (sapi, kerbau), ternak kecil
(kambing, domba, babi, dll), unggas (ayam, itik, dll), hasil-hasil ternak (susu
sapi, telur, dll)
5. Sub Sektor Perikanan, baik perikanan tangkap maupun perikanan budidaya
Pada sub sektor perikanan meliputi semua kegiatan penangkapan,
pembenihan, dan budidaya segala jenis ikan dan biota air lainnya, baik yang
kegiatan perikanan meliputi segala jenis ikan, crustacea, mollusca, rumput laut,
dan biota air lainnya yang diperoleh dari penangkapan (di laut dan perairan
umum) dan budidaya (laut, tambak, keramba, jaring apung, kolam, dan sawah).
2.2 Pengertian Petani Keramba Jaring Apung
Menurut Sri Rusmiyanti(Jogja: Baru Press, 2012, hlm. 45), dalam bukunya
Pintar Budidaya Udang Windu Tambak merupakan kolam yang di bangun untuk
membudidayakan ikan, udang dan hewan air lainya yang hidup di air. Jadi dapat
disimpulkan tentang arti dari Petani keramba jaring apung(tambak) adalah petani
udang, ikan atau sejenis hewan air, yang dimana orang tersebutmemperoleh mata
pencaharian pokok dengan melakukan kegiatan di bidang budidaya ikan, yang
dibedakan atas :
1. Pemilik keramba, adalah mereka yang menguasai sejumlah tertentu tambak
yang dikerjakan oleh orang lain dengan sistem bagi hasil.
2. Pemilik yang juga sebagai penggarap keramba, adalah mereka yang tergolong
sebagai petani penggarap dimana mereka memiliki sejumlah tambak yang
dikerjakan sendiri dan disamping itu mengerjakan empang orang lain dengan
sistem bagi hasil.
3. Penggarap keramba, adalah petani yang menggarap keramba orang lain tetapi
tidak memiliki keramba sendiri dan memperoleh pendapatan dari hasil
keramba yang mereka kerjakan setelah dikeluarkanbiaya produksi dalam satu
musim panen.
2.3 Keramba Jaring Apung (KJA)
Keramba jaring apung adalah wadah pemeliharaan ikan terbuat dari jaring
yang di bentuk segi empatatau silindris ada diapungkan dalam air permukaan
menggunakan pelampung dan kerangka kayu, bambu, atau besi, serta sistem
penjangkaran.Lokasi yang dipilih bagi usaha pemeliharaan ikan dalam KJA relatif
tenang, terhindar dari badai dan mudah dijangkau. Berikut jenis jenis keramba:
1. kurung tancap; bentuk kurungan ikan yang peletakannya menggunakan tiang-
tiang pancang yang ditancapkan ke dasar perairan.
2. kurungan terendam; bentuk kurungan ikan yang secara keseluruhan terendam
didalam air dan bergantung kepada pelampung / rangka apung.
3. kurungan lepas dasar ; biasanya terbuat dari kotak kayu / bambu dan
diletakan pada dasar air yang beraliran deras, dan diberi pemberat/jangkar.
Keramba jaring apung ; jaring kurung apung ini terikat pada suatu rangka dengan
disukung oleh pengapung-pengapung. (Nikijuluw V.P.H, 1992).
2.4Teori Kesejahteraan
Istilah kesejahteraan bukanlah hal yang baru, baik dalam wacana global
maupun nasional.Dalam membahas analisis tingkat kesejahteraan, tentu kita harus
mengetahui pengertian sejahtera terlebih dahulu. Kesejahteraan itu meliputi
keamanan, keselamatan, dan kemakmuran
Kesejahteraan merupakan sebuah kondisi dimana seorang dapat memenuhi
kebutuhan pokok, baik itu kebutuhan akan makanan, pakaian, tempat tinggal, air
minum yang bersih serta kesempatan untuk mendapatkan fasilitas kesehatan,
menunjang kualitas hidupnya sehingga memiliki kemampuan untuk berinteraksi
dengan masyarakat lainnya.
Kesejahteraan dapat dilihat dari 2 sisi yaitu kesejahteraan individu dan
kesejahteraan sosial. Kesejahteraan individu adalah suatu cara mengaitkan
kesejahteraan dengan pilihan-pilihan obyektif untuk kehidupan pribadinya.
Sedangkan kesejahteraan sosial merupakan cara mengaitkan kesejahteraan dengan
pilihan sosial secara obyektif yang diperoleh dengan cara menjumlahkan
kepuasan seluruh individu dalam masyarakat (Badrudin: 2012). Menurut
Undang-Undang Nomor 11 tahun 2009, kesejahteraan sosial adalah “kondisi terpenuhinya
kebutuhan material, spiritual, dan sosial warga negara agar dapat hidup layak dan
mampu mengembangkan diri, sehingga dapat melaksanakan fungsi sosialnya”.
Adapun kesejahteraan masyarakat adalah suatu kondisi yang memperlihatkan
tentang keadaan kehidupan masyarakat yang dapat dilihat dari standar kehidupan
masyarakat (Badrudin: 2012)
2.5Kriteria Masyarakat SejahteraMenurut BPS
Untuk memantau tingkat kesejahteraan masyarakat dalam satu periode
tertentu, Badan Pusat Statistik (BPS) melakukan Survei Sosial Ekonomi Nasional
(Susenas). Susenas mengambil informasi keadaan ekonomi masyarakat sebagai
dasar untuk memperoleh indikator kesejahteraan. Dari informasi tersebut terdapat
delapan indikator yang digunakan untuk mengetahui tingkat kesejahteraan
masyarakat. Delapan indikator keluarga sejahtera menurut Badan Pusat Statistik
tahun 2005 adalah:
Menurut BPS (Badan Pusat Statistik) pendapatan adalah seluruh
penghasilan yang diterima baik sektor formal maupun non formal yang terhitung
dalam jangka waktu tertentu. Sedangkan, menurut Niswonger
(2006;56)Pendapatan merupakan kenaikan kotor (gross) dalam modal pemilik
yang dihasilkan dari penjualan barang dagang, pelaksanaan jasa kepada klien,
menyewakan harta, peminjaman uang, dan semua kegiatan usaha profesi yang
bertujuan untuk memperoleh penghasilan. Sehingga, pendapatan adalah jumlah
dari keseluruhan penerimaan sebuah rumah tangga dari kegiatan ekonomi
produksi dalam kurun waktu tertentu.
Pendapatan merupakan penghasilan yang timbul ketika petani melakukan
aktivitas penjualan barang-barang hasil produksi di pasar.Dengan meningkatnya
pendapatan tersebut maka akan meningkatkan standar kehidupan petani karena
dengan meningkatnya pendapatan maka akan merubah pola konsumsi. Semakin
tinggi pendapatan yang dihasilkan maka akan meningkatkan konsumsi.
B. Pengeluaran
Pengeluaran adalah jumlah dari keseluruhan biaya yang dikeluarkan oleh
rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Pengeluaran ini
seperti pengeluaran konsumsi, pengeluaran untuk kesehatan, pengeluaran untuk
pendidikan dan pengeluaran transportasi, dan pengeluaran lainnya yang
digunakan untuk memenuhi kebutuhan suatu rumah tangga konsumsi.
Pengeluaran rumah tangga untuk makanan, kesehatan dan pendidikan
merupakan pengeluaran yang harus dikeluarkan oleh rumah tangga dalam kondisi
hidup dan meningkatkan taraf hidup yang menuju kepada usaha
peningkatan-peningkatan kesejahteraan masyarakat.
C. Keadaan tempat tinggal
Adapun Kriteria tempat tinggal yang dinilai ada 5 item yaitu jenis lantai,
jenis dinding,jenis atap,keadaan ruangan,status kepemilikan rumah.
D. Fasilitas tempat tinggal
Adapun Fasilitas tempat tinggal yang dinilai terdiri dari 5 item, yaitu akses
jalan, tetmpat pembuangan sampah, alat penerangan, sumber air bersih, fasilitas
kamar mandi dan WC.
E. Kesehatan anggota keluarga
Kesehatan adalah elemen terpenting dalam kehidupan yang sangat
dibutuhkan oleh manusia. Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor
36 Tahun 2009 pasal 1 ayat 1, adapun pengertian kesehatan adalah keadaan sehat,
baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap
orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis.Untuk mewujudkan
pelayanan kesehatan yang baik sudah dibentuk Undang-Undang No.36 Tahun
2009 tentang kesehatan. Perundang-undangan tersebut mengatur secara jelas,
cermat dan lengkap setiap aspek kesehatan.Perbaikan akses terhadap konsumsi
pelayanan sosial (pendidikan, kesehatan dan gizi) merupakan alat kebijakan
penting dalam strategi pemerintah secara keseluruhan untuk mengurangi angka
kemiskinan dan memperbaiki kesejahteraan penduduk Indonesia. Perluasan ruang
lingkup dan kualitas dari pelayanan-pelayanan pokok tersebut membutuhkan
produktivitas golongan miskin tersebut. Pada waktu yang bersamaan,
pelayanan-pelayanan tersebut secara langsung mampu memuaskan konsumsi atas kebutuhan
pokok.
F. Jenis pelayanan kesehatan.
Adapun kemudahan mendapatkan pelayanan kesehatan yang dimaksud
adalah kemudahan yang terdiri dari 3 item yaitu, jenis layanan yang didapatkan,
biaya berobat ke sarana kesehatan, sumber keuangan untuk akses kesehatan.
G. Kemudahan memasukkan anak ke jenjang pendidikan
Pendidikan merupakan hak setiap warga, dan kemudahan warga negara
untuk mengakses pendidikan dapat menjadi ukuran ataupun indikator untuk
mellihat tingkat kesehjahteraan warga negara. Adapun Kriteria kemudahan yang
dimaksud memasukkan anak ke jenjang pendidikan terdiri dari 2 item yaitu jarak
sekolah, biaya ke sekolah.
H. Kemudahan mendapatkan fasilitas transportasi
Adapun Kemudahan mendapatkan transportasi yang dimaksud adalah
kemudahan yang terdiri atas 3 item, yaitu ongkos kendaraan, fasilitas kendaraan
2.6 Penelitian terdahulu
Masalah Model analisis
Wasilatur
1.Bagaimana produksi tebu dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya?
2.Bagaimana pendapatan petani tebu dan faktor-faktor yang mempengaruhinya?
3. Bagaimana risiko produksi dan risiko pendapatan tebu?
4.Bagaimana kontribusi pendapatan tebu terhadap pendapatan total rumah tangga tani?
5. Bagaimana distribusi pendapatan petani tebu di Kabupaten Bantul? 6. Bagaimana tingkat kesejahteraan petani tebu di Kabupaten Bantul?
Metode analisis
1. Bagaimana tingkat kesejahteraan Peternak sapi potong di Kabupaten Purbalingga?
2. Apakah terdapat hubungan antaraJumlah ternak(X1);
Pendidikan(X2) pekerjaan (X3);
Jumlah keluarga(X4)
Analisis regresi
mempengaruhi produksi dan pendapatan petani Jambu Dalhari peserta Selolah Lapang
Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT) dan Non-SLPHT 2. mengetahui kontribusi pendapatan Jambu Dalhari terhadap rumah tangga petani 3.mengetahui distribusi pendapataan petani dan
mengetahui tingkat kesejahteraan rumah tangga
2.7 Kerangka Konseptual
Gambar 2.1
Kerangka Konseptual Analisis Tingkat Kesejahteraan Petani Keramba ikan di Kecamatan Haranggaol
Pada gambar diatas dapat dijelaskan bahwa penelitian ini ditujukan untuk
mencari hubungan antara Pendapatan (x1), Pengeluaran (x2), Keadaan Tempat
Tinggal (x3), Fasilitas Tempat Tinggal (x4), Kesehatan anggota keluarga (x5),
Pelayanan kesehatan (x6), Pelayanan pendidikan (x7) dan Sarana transportasi (x8)
secara keseluruhan berpengaruh terhadap Tingkat Kesejahteraan petani keramba
ikan (Y) di Kecamatan Haranggaol.
MenurutSugiyono (2011:70), hipotesis adalah jawaban sementara terhadap
rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan
dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara karena, jawaban yang
diberikan melalui hipotesis baru didasarkan teori, dan belum menggunakan
fakta.Hipotesis memungkinkan kita menghubungkan teori dengan pengamatan, Tingkat
Kesejahteraan (Y) Pengeluaran (x2)
Keadaan Tempat Tinggal (x3)
Fasilitas Tempat Tinggal (x4)
Kesehatan Anggota Keluarga (x5)
Pelayanan Kesehatan (x6)
Pelayanan Pendidikan (x7)
Sarana Transportasi (x8)
Pendapatan (x1)
atau pengamatan dengan teori.Hipotesis mengemukakan pernyataan tentang
harapan peneliti mengenai hubungan-hubungan antara variabel-variabel dalam
persoalaan.Oleh sebab itu rumusan masalah penelitian ini biasanya disusun dalam
kalimat pernyataan.
Dugaan sementara dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
Ho : Tidak terdapat pengaruh tingkat pendapatan, pengeluaran rumah tangga
untuk konsumsi, keadaan tempat tinggal, fasilitas tempat tinggal, kesehatan
anggota keluarga, pelayanan kesehatan, pelayanan pendidikan dan sarana
transportasi yang signifikan terhadap tingkat kesejahteraan Petani
Kerambah Ikan.
Ha : Terdapat pengaruh tingkat pendapatan, pengeluaran rumah tangga untuk
konsumsi, keadaan tempat tinggal, fasilitas tempat tinggal, kesehatan
anggota keluarga, pelayanan kesehatan, pelayanan pendidikan dan sarana
transportasi yang signifikan antara petaniyang signifikan terhadap tingkat