1
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Anemia merupakan suatu masalah kekurangan nutrisi yang banyak menyebar di seluruh dunia. Anemia dapat terjadi pada siapapun, terutama banyak terjadi pada ibu hamil.1
Menurut World Health Organization (WHO)melaporkan bahwa terdapat 52% ibu hamil yang mengalami anemia di negara berkembang. Di Indonesia dilaporkan bahwa dari sekitar 4 juta ibu hamil, separuhnya mengalami anemia gizi, dan satu juta lainnya mengalami kekurangan energi kronis.2
Hasil penelitian Haider dkk di ethiopia dikatakan bahwa pada tahun 2011 lebih dari 50 % anemia yang terjadi pada ibu hamil itu adalah anemia karena kekurangan dari zat besi.1
Berdasarkan penelitianbekele dkk dikatakan bahwa prevalensi terjadinya anemia pada negara berkembang adalah sebesar 43 %, sedangkan pada negara maju prevalensinya 9 %. Anemia juga paling banyak terdapat pada anak-anak dan pada wanita usia reproduktif. Prevalensi anemia secara global yaitu sekitar 47 % pada anak dibawah 5 tahun, 42 % pada wanita hamil, dan 30% pada wantia yang tidak hamil dengan batas usia antara 15-49 tahun.3
Berdasarkan data dari Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2013 dikatakan bahwa, di Indonesia terdapat 37,1 % ibu hamil yang menderita anemia, yaitu ibu hamil dengan kadar haemoglobin (Hb) kurang dari 11,0 gram/dl, dengan proporsi yang hampir sama antara di kawasan perkotaan (36,4 %) dan pedesaan (37,8 %).4
Berdasarkan survei anemia di 4 kabupaten/kota di Sumatera Utara diketahui bahwa 40,50% pekerja wanita menderita anemia. 5
Dikatakan anemia bila kadar hemoglobin (Hb) nya dibawah 13g/dL pada laki-laki, dibawah 12 g/dL pada perempuan. Pada ibu hamil jika kadar hemoglobinnya dibawah 11g/dL dikatakan abnormal.6
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya anemia pada ibu hamil, seperti kekurangan zat gizi dari makanan yang dikonsumsi, perubahan pola makan, penyerapan zat besi yang tidak optimal misalnya karena diare, kurangnya
2
2
pengetahuan ibu dan juga kurangnya informasi tentang manfaat atau pengaruh zat besi terhadap janin,bisa juga karena umur yang terlalu muda, sehingga faktor biologis mentalnya belum optimal dengan emosi yang cenderung labil sehingga mengakibatkan kurangnya pemenuhan kebutuhan zat gizi.7
Hasil penelitian utomo dkk pada tahun 2015, dikatakan bahwa ada terdapat beberapa hal yang mempengaruhi terjadinya anemia pada ibu hamil, misalnya, hubungan asupan protein yang berpengaruh pada kejadian anemia pada ibu hamil, konsumsi protein yang kurang dapat mengakibatkan gangguan pertumbuhan dari janin tersebut, hal itu bisa terjadi misalnya karena harga sumber protein hewani mahal, jadi tidak jadi membelinya. Selanjutnya hubungan zat besi, kepatuhan minum obat, konsumsi vitamin C, juga dapat mengurangi resiko terjadinya anemia pada ibu hamil.8
Anemia yang terjadi pada ibu hamil dapat menyebabkan kondisi yang berbahaya bayi si ibu dan juga janin. Anemia pada ibu hamil dapat meningkatkan resiko dari terjadinya resiko terjadinya perdarahan post partum. Anemia yang terjadi sejak awal dari kehamilan juga dapat menyebabkan resiko bayi yang dilahirkan menjadi prematur.9
Penelitian anoosh moin dkk mengatakan bahwa ada cara untuk mencegah agar tidak terjadi anemia pada ibu hamil, yaitu dengan melakukan screening secara rutin pada sebelum dan saat kehamilan. Hal ini dapat membantu agar tidak terjadi kekurangan zat besi pada tubuh wanita hamil tersebut. Dan hal ini juga dapat mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan akibat kekurangan zat besi tersebut.10
Konsumsi dari zat besi juga sangat diperlukan oleh ibu hamil dengan tujuan agar dapat mencegah ibu dan juga janin nya agar tidak terjadi anemia. Diharapkan kepada ibu hamil agar dapat mengkonsumsi tabet vitamin minimal 90 tablet, bisa juga lebih sehingga tubuh ibu nya tetap dalam kondisi baik.11
Pada penelitian yang dikatakan solange dkk dikatakan bahwa pada kehamilan trimester akhir merupakan tahapan yang paling penting dalam menentukan berat bayi dan juga status kadar besi dari bayi tersebut. Bayi yang lahir dengan kondisi prematur atau juga dengan berat lahir rendah memiliki kadar zat besi yag rendah dalam tubuhnya dibandingkan dengan bayi yang lahir dengan cukup bulan.12
3
3
Berdasarkan penelitian Claudy dikatakan bahwa rata-rata kadar hemoglobin pada ibu hamil di rumah bersalin gratis rumah zakat adalah 10,45 gr/dl.13
Berdasarkan survei awal yang dilakukan, rata-rata jumlah ibu hamil yang berkunjung ke klinik Pratama Rumah Bersalin Gratis Rumah Zakat medan sebanyak 20 ibu hamil per bulan.
Berdasarkanlatar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian untuk melihat hubungan antara anemia pada ibu hamil terhadap berat badan dan panjang badan bayi baru lahir.
1.2Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah terdapat hubungan antara
anemia pada ibu hamil dengan berat badan bayi baru lahir ?
1.3Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Tujuan umum dalam penelitian ini adalah:
Untuk mengetahui hubungan antara kejadian anemia pada ibu hamil dengan
berat badan bayi baru lahir.
1.3.2 Tujuan Khusus
Tujuan khusus dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui karakteristik sosio demografi ibu hamil.
2. Untuk mengetahui angka kejadian anemia pada ibu hamil.
3. Untuk mengetahui berat badan bayi baru lahir dari ibu hamil.
4. Untuk mengetahui hubungan antara anemia pada ibu hamil dengan berat
badan bayi baru lahir
1.4Manfaat Penelitian
1. Bagi pelayanan kesehatan.
Sebagai bahan informasi khususnya untuk klinik yang melayani ibu hamil
agar dapat memberitahukan tentang pengaruh anemia pada ibu hamil terhadap
kondisi bayinya.
4
4
2. Bagi masyarakat.
Hasil penelitian ini agar dapat digunakan pada masyarakat khususnya pada ibu
hamil mengenai dampak anemia sehingga dapat melakukan pencegahan secara
lebih dini pada saat kehamilannya sehingga ibu hamil tersebut tidak terkena
anemia.
3. Bagi peneliti.
Hasil penelitian ini dapat berguna untuk menambah wawasan dan dapat
bermanfaat untuk penelitian selanjutnya.