• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbandingan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation dan Kohonen pada Identifikasi Penyakit Infeksi pada Kulit Dengan Gejala Bercak Putih

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perbandingan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation dan Kohonen pada Identifikasi Penyakit Infeksi pada Kulit Dengan Gejala Bercak Putih"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Jaringan syaraf tiruan merupakan salah satu sistem pemrosesan yang dirancang dan dilatih untuk memiliki kemampuan seperti yang dimiliki oleh manusia dalam menyelesaikan persoalan yang rumit dengan melakukan proses belajar melalui perubahan bobot sinapsisnya. Jaringan syaraf mensimulasi struktur proses-proses otak (fungsi syaraf biologis) dan kemudian membawanya kepada perangkat lunak kelas baru yang dapat mengenali pola-pola yang kompleks serta belajar dari pengalaman-pengalaman masa lalu. [12]

Di dalam jaringan syaraf tiruan terdapat banyak metode pembelajaran yang digunakan untuk menyelesaikan masalah, beberapa metode jaringan syaraf tiruan tersebut antara lain backpropagation, Perceptron, Kohonen, Learning Vector

Quantization, Hopfield, dsb. Namun masing-masing metode tersebut memiliki

keunggulan dan kelemahan dalam menyelesaikan permasalahan seperti kecepatan dan ketepatan dalam menentukan hasil dari pengujian yang telah melakukan pembelajaran terlebih dahulu.

Salah satu aplikasi jaringan syaraf tiruan yang dapat mempelajari dan menguji suatu permasalahan adalah identifikasi penyakit yang memiliki gejala atau diagnosa yang hampir sama yang sebelumnya penyakit tersebut sudah pernah diketahui jenisnya namun membutuhkan suatu aplikasi yang dapat membantu seorang dokter untuk memutuskan jenis penyakit apa yang diidap karena memiliki gejala dan diagnosa yang mirip terhadap penyakit yang lain.

(2)

mudah membedakannya seperti penyakit lepra, pitiriasis alba, pitiriasis versicolor dan vitiligo gejala keempat penyakit ini sama-sama menimbulkan bercak putih

sehingga perlu dilakukan identifikasi dengan cara mempelajari gejala dan diagnosa setiap penyakit tersebut, maka dibutuhkan beberapa informasi sehingga melalui data gejala diagnosa tersebut dapat dipelajari.

Dengan pendekatan kecerdasan buatan, manusia berusaha menirukan bagaimana jarian syaraf tiruan mengindentifikasi penyakit-penyakit tersebut. Sehingga identifikasi penyakit infeksi pada kulit dengan gejala bercak putih dapat dijadikan objek dalam perbandingan metode pada jaringan syaraf tiruan . Dengan perbandingan tersebut nantinya dapat diketahui metode yang mana yang memiliki ketepatan dan kecepatan yang baik dalam identifikasi penyakit.

Berdasarkan hal yang telah diuraikan di atas maka saya ingin membuat skripsi dengan judul Perbandingan Jaringan Syaraf Tiruan backpropagation Dan Kohonen Pada Identifikasi Penyaktit Infeksi Pada Kulit Dengan Gejala Bercak Putih.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana merancang aplikasi identifikasi penyakit infeksi pada kulit dengan gejala bercak putih menggunakan metode backpropagation dan metode kohonen. 2. Bagaimana mengetahui metode yang paling cepat dan paling tepat dalam

mengidentifikasi pennyakit infeksi pada kulit dengan gejala bercak putih dengan menggunakan metode backpropagation atau metode kohonen.

1.3 Batasan Masalah

Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Pada pembuatan aplikasi perangkat lunak jaringan syaraf tiruan menggunakan

perbandingan antara metode backpropagation dan metode Kohonen.

2. Obyek yang akan dibandingkan yaitu penyakit infeksi pada kulit dengan gejala

(3)

3. Jenis penyakit infeksi pada kulit dengan gejala bercak putih adalah lepra, pitiriasis

alba, pitiriasis versicolor dan vitiligo.

4. Hal yang akan dibandingkan dari dua metode tersebut adalah kecepatan dan

ketepatan pada identifikasi penyakit infeksi pada kulit dengan gejala bercak putih. 5. Nilai variabel data yang akan diolah meliputi keluhan dan gejala.

6. Inisialisasi Bobot awal dilakukan secara Random.

7. Fungsi aktivasi digunakan adalah fungsi sigmoid bipolar.

8. Implementasi perancangan program jaringan syaraf tiruan yang digunakan adalah

bahasa pemograman Matlab 2007 dan Microsoft Excel Link.

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Membangun aplikasi identifikasi penyakit infeksi pada kulit dengan gejala bercak putih menggunakan metode backpropagation dan metode Kohonen.

2. Dengan adanya aplikasi yang telah dibangun nantinya dapat diketahui metode

backpropagation atau metode kohonen yang paling cepat dan tepat dalam

melakukan identifikasi penyakit infeksi pada kulit dengan gejala bercak putih.

1.5 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat menganalisa metode yang mana yang paling cepat dan tepat dalam melakukan identifikasi penyakit infeksi pada kulit dengan gejala bercak putih. Kedepannya juga diharapkan penelitian ini menjadi topik yang dapat dikembangkan lebih lanjut oleh penelitian lainnya yang tertarik di bidang jaringan syaraf tiruan.

1.6 Metode Penelitian

(4)

a. Studi Literatur

Melakukan studi kepustakaan melalui penelitian berupa buku mengenai ilmu penyakit kulit dan jaringan syaraf tiruan, jurnal dan artikel-artikel yang relevan. b. Metode Penelitian

Metode ini dilaksanakan dengan melakukan penelitian terhadap obyek yang nantinya melakukan penelitian mengenai penerapan metode yang dipakai dalam identifikasi penyakit infeksi pada kulit dengan gejala bercak putih.

c. Analisis dan perancangan

Metode ini dilaksanakan dengan melakukan analisis terhadap permasalahn yang ada dan batasan masalah yang dimiliki dan menggunakan flowchart sebagai gambaran sistem sehingga dapat diperoleh rancangan yang terstruktur dan jelas. d. Implementasi

Metode ini dilaksanakan dengan mengimplementasikan rancangan sistem yang telah dibuat pada impelementasi sistem menggunakan bahasa pemrograman

Matlab.

e. Pengujian

Metode ini dilaksanakan dengan melakukan pengujian terhadap sistem dengan melakukan proses identifikasi penyakit infeksi pada kulit dengan gejala bercak putih dan kemudian pengujian hasil identifikasi penyakit infeksi pada kulit dengan

gejala bercak putih yang telah di implementasikan. f. Dokumentasi

Metode ini dilaksanakan dengan membuat dokumentasi dalam bentuk laporan tugas akhir.

1.7 Diagram Alir Penelitian

(5)

proses pengujian setelah hasil pengujian didapatkan maka proses selanjutnya adalah membandingkan kedua metode tersebut dengan membandingkan kecepat yang dilihat

dari lamanya proses identifikasi dan ketepan dilihat dari seberapa banyak metode dapat mengidentifikasi penyakit dengan tepat . Flowchart penelitian diperlihatkan pada gambar 1.1.

Mulai

Input Variabel

Latihan JST

Pengujian JST

Perbandingan Metode

Selesai Hasil penguian

Gambar 1.1 Flowchart Sistem

1.8 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dari skripsi ini terdiri dari beberapa bagian utama sebagai berikut:

BAB 1: PENDAHULUAN

(6)

Identifikasi Penyaktit Infeksi Pada Kulit Dengan Gejala Bercak Putih”, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian,

flowchart penelitian dan sistematika penulisan.

BAB 2: TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi dasar teori-teori yang digunakan dalam analisis, perancangan dan implementasi skripsi.

BAB 3: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini berisi analisis terhadap fokus permasalahan penelitian dan perancangan terhadap sistem perbandingan jaringan syaraf tiruan backpropagation dan Kohonen pada identifikasi penyakit infeksi pada kulit dengan gejala bercak.

BAB 4: IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

Bab ini berisi teknik implementasi dari perancangan yang telah dibuat dan pengujian terhadap implementasi. Pengujian dilakukan untuk membuktikan perangkan lunak dapat berjalan sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan di tahapan analisis.

BAB 5: KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini akan memuat kesimpulan isi dari keseluruhan uraian bab-bab sebelumnya dan

Gambar

Gambar 1.1 Flowchart Sistem

Referensi

Dokumen terkait

perubahan keempat ini adalah Undang-Undang dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang ditetapkan pada tanggal 18 Agustus 1945 dan diberlakukan kembali dengan Dekrit Presiden

[r]

- Nilai pergeseran rata-rata posisi horisontal titik-titik yang berada pada lokasi dengan ruang pandang ke langit relatif terbuka (poligon model 1 & 2) memberikan hasil yang

selanjutnya tumbuh menjadi tanaman. Susunan buah kelapa sawit dari lapisan luar.. sebagai berikut : 1) kulit buah yang licin dan keras (epicarp), 2)

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, diperoleh bahwa ketelitian rata-rata posisi horisontal dari hitung perataan secara simultan dan bertahap pada kasus jaring kuadrilateral

Penambahan sabut kelapa pada media tanam cenderung menunjukkan hasil yang lebih besar dari ketiga parameter dan frekuensi penyiraman satu kali sehari pada tanaman kelapa

Pengujian Blood Pressure dengan Pembanding Alat Ukur Tekanan Darah Raksa ... Pengujian Blood Pressure dengan Pembanding Alat Ukur Tekanan Darah Digital

Deddy Mulyana, Metode Penelitian Kualitatif : Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya (Bandung: Rosda, 2002).. Dieter Bartels, Tuhanmu Bukan Lagi Tuhanku :