BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri
Praktik Kerja Lapangan Mandiri adalah merupakan suatu kegiatan penerapan ilmu yang diperoleh mahasiswa dibangku perkuliahan. Lapangan kegiatan yang dilakukan mahasiswa secara mandiri ini bertujuan memberikan pengalaman dilapangan secara langsung yang berhubungan dengan teori keahlian yang diterima diperkuliahan. Praktik kerja lapangan mandiri merupakan syarat yang harus dilakukan setiap mahasiswa Program studi D-III Administrasi Perpajakan untuk menyelesaikan Tugas Akhir.
keberhasilan anggaran pendapatan belanja negara. Baik secara individu, kelompok, maupun kelembagaan agar efisien, ekonomi dan cepat sehingga diharapkan potensi penerimaan pajak yang tersedia berasaskan keadilan sosial itu dapat dipungut secara optimal dan dapat melayani kepada Wajib Pajak.
Peningkatan penerimaan, perbaikan dan perubahan mendasar dalam segala aspek perpajakan menjadi alasan dilakukannya sistem perpajakan dari waktu ke waktu yang berupa penyempurnaan atau perbaikan. Penerimaan pajak setiap tahunnya tercantum dalam anggaran pendapatan belanja negara. Dalam hal ini, Direktur Jenderal pajak yang dibebani tugas pencapaian tersebut harus bekerja ekstra dengan sebaik-baiknya agar system perpajakan dapat terlaksana sesuai dengan peraturan perundang-undangan perpajakan.
Secara umum dapat disimpulkan bahwa sebelum melakukan pembayaran pajak maka Wajib Pajak harus memberitahukan terlebih dahulu jumlah pajak yang terutang kepada Direktorat Jenderal Pajak (Ditjen Pajak) melalui Surat Pemberitahuan (SPT) pajak. SPT ini berisi informasi perpajakan yang benar dan akurat mengenai besarnya jumlah pajak yang harus dibayarkan oleh Wajib Pajak kepada pemerintah.
Dalam hal ini pada kenyataannya masih banyak masyarakat yang belum mengerti tentang fungsi serta tata cara dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab masyarakat, hal ini terjadi karena kurangnya pengetahuan wajib pajak tentang pelaporan SPT Tahunan PPh Orang Pribadi. Karena masih banyaknya wajib pajak yang tidak patuh terhadap penyampaian SPT Tahunan PPh Orang Pribadi, sehingga penulis melakukan penelitian Tentang Analisa Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak dalam Menyampaikan SPT Tahunan Pajak Penghasilan (PPh) Orang Pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat.
B.Tujuan Praktik Kerja Lapangan Mandiri
1. Tujuan Praktik Kerja Lapangan Mandiri adalah :
1.2 Upaya untuk meningkatkan kepatuhan wajib pajak dalam menyampaikan SPT Tahunan Pajak Penghasilan (PPh) Orang Pribadi.
1.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi ketidakpatuhan wajib pajak.
2. Manfaat Praktik Kerja Lapangan Mandiri
Praktik Kerja Lapangan Mandiri tentunya sangat bermanfaat bagi semua pihak, diantaranya adalah :
2.1 Bagi Mahasiswa/i
a. Menambah wawasan di bidang perpajakan khususnya tentang pengaruh pelaksanaan sistem self asessment terhadap tingkat kepatuhan wajib pajak dalam menyampaikan pajak.
b. Menambah pengawasan dan wawasan dalam bidang perpajakan. Mahsiswa/i dapat memperoleh kesempatan dan pengalaman secara langsung untuk belajar pada suatu instansi pemerintah, dalam hal ini Kantor Pelayanan Pajak sehingga mahasiswa/i mengetahui situasi kerja yang sebenarnya.
c. Agar dapat meningkatkan keahlian dan keterampilan dalam bidang perpajakan maupun ilmu pengetahuan dan tekhnologi.
2.2 Manfaat Praktik Kerja Lapangan Mandiri bagi kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat adalah :
a. Membina serta mempererat hubungan baik dengan program studi Diploma III Administrasi Perpajakan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
b. Dapat mempromosikan citra Direktoral Jenderal pajak khususnya Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat kepada masyarakat. c. Membantu pihak Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat dalam
hal sosialisasi perpajakan kepada masyarakat yang telah menyelesaikan studi akan mengaplikasikan ilmu perpajakan yang telah dipelajarinya.
d. Mendapat ide serta masukan dan gagasan dari perguruan tinggi menyangkut penanganan masalah perrpajakan.
2.3 Manfaat Praktik Kerja Lapangan Mandiri bagi Program D III Administrasi Perpajakan FISIP USU adalah
a. Mempererat hubungan kerja sama program Studi DIII Aministrasi Perpajakan dengan instansi pemerintah khususnya Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat.
c. Memberikan uji nyata atas disiplin ilmu yang diperoleh mahasiswa/i selama masa perkuliahan.
d. Membangun persepsi yang baik tentang universitas.
C. Uraian Teororitis
Hukum pajak di Indonesia mempunyai urutan yang jelas yaitu Undang-undang dasar 1945, Peraturan Pemerintah, Keputusan Pemerintah, Keputusan Presiden, dan sebagainya. Peraturan yang tingkatannya lebih rendah tidak boleh bertentangan dengan peraturan yang tingkatannya lebih tinggi. Pajak merupakan masalah keuangan negara. Masalah perpajakan tidaklah sederhana hanya sekedar menyerahkan sebagian penghasilan atau kekayaan seseorang kepada negara, tetapi coraknya terlihat bermacam-macam bergantung pada penedekatannya. Pajak merupakan penerimaan negara yang digunakan untuk mengarahkan kehidupan masyarakat menuju kesejahteraan. Pajak merupakan sebagai motor penggerak kehidupan ekonomi masyarakat.
dan jasa. Dengan demikian terlihat bahwa dari pajak sasaran yang disetujui adalah memberikan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat secara merata.
1. Pengertian Pajak
Seiring dengan perkembangan perekonomian di Indonesia akan diikuiti pula dengan kebijakan-kebijakan di bidang pajak. Oleh karena itu pajak merupakan fenomena yang selalu berkembang di masyarakat. Salah satu untuk mewujudkan kemandirian suatu bangsa atau negara dalam pembangunan yaitu menggali sumber dana yang berasal dari dalam negeri berupa pajak. Pajak digunakan untuk membiayai pembangunan yang berguna bagi kepentingan bersama.
Pajak didefinisikan sebagai iuran masyarakat kepada negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan perundang-undangan dengan tidak mendapat prestasi kembali yang tidak dapat ditunjuk untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum berhubung dengan tugas negara untuk menyelenggarakan pemerintahan.
Prof. Dr. Rochmat. Soemitro, S.H mendefinisikan pajak adalah iuran kas kepada negara berdasrkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tidak mendapat jasa timbal (kontraprestasi), yang langsung dapat ditunjukkan dan digunakan untuk mebayar pengeluaran umum (waluyo, 2010).
1. Asas Pemungutan Pajak
a. Asas Domisili (asas tempat tinggal)
Negara berhak mengenakan pajak atas seluruh penghasilan wajib pajak yang bertempat tinggal di wilayahnya, baik penghasilan yang berasal dari dalam maupun dari luar negeri. Asas ini berlaku untuk wajib pajak dalam negeri. b. Asas Sumber
Negara berhak mengenakan pajak atas penghasilan yang bersumber di wilayahnya tanpa memperhatikan tempat tinggal wajib pajak.
c. Asas kebangsaan
Pengenaan pajak di hubungkan dengan suatu negara. Misalnya pajak asing di Indonesia yang bertempat tinggal di Indonesia. Asas ini berlaku untuk wajib pajak luar negeri.
2. Sistem Pemungutan Pajak
a. Sistem ini merupakan sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada pemerintah (fiskus) untuk menentukan besar pajak yang terutangnya. Ciri-ciri Official Assesment System adalah sebagai berikut :
2. Wajib pajak bersifat pasif.
3. Utang pajak timbul setelah dikeluarkan surat ketetapan pajak oleh fiskus. b. Sistem Self Assesment
Sistem ini merupakan pemungutan pajak yang memberi wewenang, kepercayaan, tanggung jawab kepada wajib pajak untuk menghitung, membayar, dan melaporkan sendiri besarnya pajak yang harus dibayar.
c. With holding System
Sistem ini merupakan sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepeda pihak ketiga untuk memotong atau memungut besarnya pajak yang terutang oleh wajib pajak.
3. Pengertian pajak Penghasilan Wajib Pajak Orang Pribadi
Wajib Pajak orang pribadi mempunyai kewajiban untuk menghitung jumlah pajak penghasilan yang terutang atas penghasilan yang diterima atau diperolehnya dalam suatu tahun pajak. Menurut Undang-undang nomor 7 tahun 1983 atas undang-undang no 36 tahun 2008 (undang-undang pajak penghasilan). Pajak penghasilan yang terutang ada yang berdasarkan jumlah penghasilan bruto dan jumlah penghasilan netto.
4. Surat Pemberitahuan (SPT)
1. Pengertian Surat Pemberitahuan (SPT)
atau bukan objek pajak dan atau harta dan kewajiban, menurut ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.
2. Jenis Surat Pemberitahuan Ada dua jenis SPT, yaitu : a. Surat Pemberitahuan Masa
Surat Pemberitahuan Masa adalah Surat Pemberitahuan untuk suatu Masa Pajak.
b. Surat Pemberitahuan Tahunan
Surat Pemberitahuan Tahunan adalah Surat Pemberitahuan untuk suatu Tahun Pajak atau Bagian Tahun Pajak.
D. Ruang Lingkup Praktik Kerja Lapangan Mandiri
E. Metode Praktik Kerja Lapangan Mandiri
Untuk mendapatkan dan mengumpulkan data serta informasi sesuai dengan metode yang digunakan sebagai berikut :
1. Tahap Persiapan
Di dalam tahap persiapan ini, penulis akan melakukan beberapa persiapan yang dimulai dari penentuan judul, penentuan tempat pelaksanaan praktek, mencari bahan untuk melengkapi pembuatan proposal serta melakukan konsultasi atau diskusi dengan dosen yang bersangkutan.
2. Studi Literatur (kepustakaan)
Pada tahap ini penulis mencari dan mengumpulkan berbagai sumber pustaka atau daftar bacaan untuk mendukung penulisan laporan seperti peraturan perundang-undangan perpajakan, buku-buku, teknologi informasi seperti internet,dan bahan-bahan lainnya yang berhubungan dengan objek pembahasan.
3. Observasi lapangan
Pada tahap ini penulis akan melakukan peninjauan langsung pada objek praktik kerja lapangan mandiri untuk mengetahui tentang pelaksanaan kegiatan untuk mengetahui sistem kerja yang berlaku pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat.
4. Pengumpulan Data
a. Data Primer, yaitu meliputi wawancara dan pengamatan dengan pegawai instansi yang berkompeten di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat. b. Data sekunder, yaitu meliputi Studi Kepustakaan dan Dokumentasi
5. Analisa Data dan Evaluasi
Setelah penulis mengumpulkan data secara lengkap dan relevan dari objek praktik Kerja Lapangan Mandiri, kemudian melakukan analisa dan evaluasi secara objektif, jelas dan sistematis mengenai pelaksanaan pelaksanaan kegiatan pengaruh penerapan sistem administrasi perpajakan modern terhadap kepatuhan wajib pajak dalam upaya meningkatkan penerimaan pajak serta kepatuhan yang menjadikan administrasi pajak sebagai bagian dari kebijakan pajak.
F. Metode Pengumpulan Data
Adapun cara pengumpulan sumber data yang digunakan adalah sebagai berikut :
1. Daftar Wawancara
penghasilan (PPh) orang pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat.
2. Daftar Obsevasi
Pengamatan (observasi) yaitu melakukan pengamatan langsung keatas yang dilakukan dalam kegiatan Praktek Kerja Lapangan Mandiri untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan dalam melengkapi penulisan laporan ini.
3. Dokumentasi
Dokumentasi yaitu mengumpulkan berbagai dokumen yang berhubungan dengan Analisa Tingkat Kepatuhan wajib pajak dalam penyampaian SPT pajak penghasilan (PPh) orang pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat.
G. Sistematika Penulisan Laporan PKLM
Bab I : PENDAHULUAN
Bab II : GAMBARAN UMUM LOKASI PKLM
Pada bab ini menguraikan tentang gambaran umum lokasi pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan Mandiri. Praktek Kerja Lapangan Mandiri dilaksanakan pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat, meliputi sejarah singkat Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat, struktur organisasi, Uraian Tugas dan fungsi masing-masing seksi serta visi misi KPP Pratama Medan Barat
Bab III: GAMBARAN DATA TENTANG PELAKSANAAN TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK DALAM PENYAMPAIAN SPT PPh ORANG PRIBADI
Bab IV : ANALISA DAN EVALUASI
Pada bab ini penulis menguraikan tentang analisis dan evaluasi data yang diperoleh selama Praktik Kerja Lapangan Mandiri
Bab V: KESIMPULAN DAN SARAN