• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Kelaikan Fungsi Jalan Secara Teknis Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 11 PRT M 2010

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Kelaikan Fungsi Jalan Secara Teknis Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 11 PRT M 2010"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Permasalahan

Pada perkembangan bisnis saat ini dan untuk menghadapi persaingan global dibutuhkan kualitas yang baik pada struktur produk yang dimiliki oleh suatu perusahaan agar dapat bersaing dengan perusahaan lain baik dari dalam dan luar negeri. Faktor utama yang menetukan kinerja suatu perusahaan adalah kualitas produk yang dihasilkan. Produk yang berkualitas adalah produk yang sesuai dengan apa yang diinginkan konsumen dan mengetahui kebutuhan juga keinginannya. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan kepercayaan dari konsumen.

(2)

PT. Tirta Sibayakindo merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pengolahan air mineral menghasilkan produk air mineral gelas(240ml), botol(600ml), botol (1500ml) dan gallon yang memiliki kualitas produk di pasaran ekspor dunia.

Pengendalian kualitas di PT. Tirta Sibayakindo dinilai baik, tetapi dengan meningkatnya jumlah permintaan maka kualitas produk juga harus lebih diperhatikan karena semakin banyak produk yang akan dihasilkan, produk reject

juga dapat menjadi semakin besar. Oleh karena itu perlu diadakan pengendalian kualitas produk pada perusahaan. Bila pengendalian kualitas dapat dilaksanakan dengan baik maka setiap terjadi penyimpangan dapat langsung diperbaiki dan dapat digunakan untuk perbaikan proses produksi dimasa yang akan datang.

Data total kecatatan produk yang terjadi pada bulan Januari 2014 - Maret 2015 dapat dilihat pada Tabel 1.1.

Tabel 1.1. Data Total Produk CacatPada Bulan Januari 2014- Maret 2015 di PT. Tirta Sibayakindo

BULAN

JANUARI 15271325 614172 4.02

FEBRUARI 15122924 572279 3.78

MARET 16479311 632159 3.83

APRIL 16935360 622245 3.67

MEI 14799380 550388 3.71

JUNI 15643254 626382 4.00

JULI 18367571 692074 3.76

AGUSTUS 15369078 582094 3.78

SEPTEMBER 15551677 571022 3.67

OKTOBER 16832416 592572 3.52

(3)

Tabel 1.1. Data Total Produk CacatPada Bulan Januari 2014- Maret 2015 di PT. Tirta Sibayakindo (Lanjutan)

BULAN

DESEMBER 15269767 576948 3.77

JANUARI 13248735 484041 3.65

FEBRUARI 17276885 641247 3.71

MARET 16998568 611036 3.59

TOTAL 238952018 8938770 -

Sumber: PT.Tirta Sibayakindo

Dari Tabel 1.1. dapat dilihat bahwa secara keseluruhan persentase produk cacat mencapai tingkat kecacatan hamper mencapai 4%. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi tersebut telah melebihi standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan yakni sebesar 3,5%. Data total produk cacat untuk setiap jenis produk selama bulan Januari 2014 - Maret 2015 dapat dilihat pada Tabel 1.2.

Tabel 1.2. Data Produk CacatPada Bulan Januari 2014- Maret 2015 di PT. Tirta Sibayakindo

(4)

Tabel 1.2. Data Produk CacatPada Bulan Januari 2014- Maret 2015 di PT. Tirta Sibayakindo (Lanjutan)

BULAN

PRODUK

Setelah dilakukan pengamatan pada lantai produksi didapatkan bahwa dari empat jenis hasil produksi yang telah disebutkan pada Tabel 1.2. terlihat bahwa jumlah reject yang paling banyak terdapat pada produk 600ml, sehingga penelitian ini difokuskan pada produk 600ml dan diperlukan adanya perbaikan kualitas pada lintas produksi tersebut.

Terdapat 5 jenis kecacatan yang terjadi pada produk 600ml yaitu Cap

Melipat, Penyok, Bocor, Tanpa Cap, dan Volume Kurang. Adapun data kecacatan produk 600ml pada periode Januari 2014 - Maret 2015 dapat dilihat pada Tabel 1.3.

(5)

Tabel 1.3. Jumlah Jenis Kecacatan Produk 600ml Setiap Jenis

TOTAL 181228401 1692635 833271 1024472 2651234 1345040 7546652 -

Sumber: PT.Tirta Sibayakindo

Dari data yang diperoleh, dapat dilihat bahwa dalam proses produksi 600ml masih terjadi kecacatan yang melebihi batas tingkat kecacatan yang diinginkan oleh perusahaan yaitu maksimum 3,5%. Produk yang telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh perusahaan akan dikemas dan layak dikirim ke konsumen.

Penyebab reject juga belum diketahui secara signifikan yang kadangkala menyebabkan perusahaan sering mengalami kerugian. Oleh sebab itu diperlukan suatu metode yang dapat mendukung perbaikan kualitas dengan tujuan untuk dapat menghindari reject produk yang lebih banyak lagi.

Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengawasi kegiatan produksi adalah dengan melakukan penerapan metode Statistiqal Quality Control (SQC) dan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dalam perbaikan kualitas produk.

Faiz Al Fakhri (2010) melakukan penelitian menggunakan metode

(6)

dalam pengendalian kualitas produksi pada PT.XYZ untuk mengendalikan tingkat kerusakan produk. Hasil yang diperoleh adalah berdasarkan diagram pareto, ditemukan priorotas perbaikan yang perlu dilakukan untuk jenis kerusakan yang dominan yaitu warna kabur, tidak register dan terpotong. Dan dari analisis diagram sebab akibat diketahui faktor penyebab reject yang berasal dari faktor manusia, mesinm metode kerja, material dan lingkungan kerja sehingga perusahaan dapat mengambil tindakan pencegahan untuk menekan tingakt reject

dan meningkatkan kualitas produk

Hasmar (2014) melakukan penelitian menggunakan metode Statistiqal Quality Control (SQC) dan FMEA pada PT.ABC untuk mengidentifikasi penyebab kecacatan serta mengurangi jumlah reject yang ada. Hasil yang diperoleh adalah terjadi penurunan jumlah reject terbesar yakni obat tablet pada bagian ujung obat tablet dan bagian badan obat yang sompel.

Melihat pada penelitian sejenis yang telah dilakukan dan permasalahan yang ada pada produk 600 ml maka dilakukan penelitian dengan menggunakan metode Statistical Quality Control (SQC) dan Failure Mode and Effect Analysis

(7)

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka rumusan permasalahan penelitian ini adalah mengidentifikasi faktor-faktor penyebab kecacatan yang terjadi dan memberikan usulan agar dapat memperbaiki kualitas produk.

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah

1. Mengindentifikasi dan menganalisa faktor penyebab terjadinya cacat guna menetapkan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk memperbaiki kualitas produk tersebut.

2. Memberikan usulan perbaikan terhadap proses produksi dengan harapan dapat mengurangi jumlah produk cacat sehingga dapat mengurangi kerugian terhadap perusahaan.

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi Mahasiswa

a. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam mengaplikasikan teori ilmiah yang diperoleh di perkuliahan untuk mencari solusi permasalahan-permasalahan yang terjadi di perusahaan dari sudut pandang akademis khususnya dalam hal perbaikan mutu produk melalui penerapan metode

(8)

2. Bagi Perusahaan

a. Metode SQC dan FMEA yang dilakukan diharapkan dapat membantu dalam mengurangi jumlah cacat yang terjadi dalam proses produksi. b. Pembuatan sistem informasi mempermudah penyimpanan data produksi,

data cacat, dan data-data lainnya yang berhubungan dengan pengawasan kualitas.

c. Pembuatan sistem informasi membantu manajemen dalam pengambilan keputusan untuk memperbaiki kualitas dengan melihat analisa system informasi yang dibuat sehingga perusahaan menjadi lebih kompetitif dalam persaingan pasar

3. Bagi Departemen Teknik Industri USU

a. Dapat mempererat kerja sama antara perusahaan dengan Fakultas Teknik, Departemen Teknik Industri, Universitas Sumatera Utara.

b. Sebagai tambahan referensi dan sebagai bahan informasi serta pengembangan bagi penelitian berikutnya

1.5. Batasan Masalah dan Asumsi

Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Penelitian dilakukan pada kegiatan produk 600 ml di PT Tirta Sibayakindo 2. Metode yang digunakan adalah SQC untuk menghitung seberapa besar

kecacatan yang terjadi di dalam proses produksi

(9)

Asumsi-asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bahan baku cukup tersedia dan dapat memenuhi kebutuhan produksi 2. Operator dianggap telah menguasai pekerjaannya dalam proses produksi

3. Kegiatan produksi berlangsung normal sesuai dengan standar operasional dari perusahaan.

1.6. Sistematika Penulisan Laporan

Sistematika yang digunakan dalam penulisan laporan tugas sarjana adalah sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan, menguraikan latar belakang masalah yang mendasari penelitian pada bagian proses produksi PT Tirta Sibayakindo dalam hal perbaikan produk 600ml, perumusan masalah, tujuan penelitian, asumsi dan batasan yang digunakan dalam penelitian, manfaat penelitian serta sistematika penulisan tugas akhir.

Bab II Gambaran Umum perusahaan PT Tirta Sibayakindo, menguraikan sejarah perusahaan, visi dan misi perusahaan, proses produksi, struktur organisasi dan uraian tugas.

(10)

Bab IV Metodologi Penelitian, menjelaskan langkah-langkah penelitian yang dilaksanakan yaitu meliputi penentuan lokasi penelitian, jenis penelitian, objek penelitian, variabel penelitian, kerangka konseptual, definisi variabel operasional, serta langkah-langkah penelitian meliputi pengumpulan data, pengolahan data, analisis pemecahan masalah, serta kesimpulan dan saran.

Bab V Pengumpulan dan Pengolahan Data, mengumpulkan data-data primer dan sekunder yang diperoleh dari penelitian serta teknik yang digunakan untuk mengolah data dalam memecahkan masalah. Data-data berkaitan dengan objek penelitian dilaksanakan dengan pengambilan data dilapangan, yang kemudian data tersebut akan diolah sesuai dengan prosedur pengolahan data.

Bab VI Analisis Pemecahan Masalah, menguraikan hasil pengolahan data serta mengalisis hasil pengolahan data.

Gambar

Tabel 1.1. Data Total  Produk Cacat Pada Bulan Januari 2014-
Tabel 1.1. Data Total  Produk Cacat Pada Bulan Januari 2014-
Tabel 1.2. Data Produk Cacat Pada Bulan Januari 2014-
Tabel 1.3.  Jumlah Jenis Kecacatan Produk 600ml Setiap Jenis

Referensi

Dokumen terkait

Pada motor stepper 2 ini seharusnya dapat bekerja dan menggerakan lengan 2 kekiri dan kekanan sesuai dengan data yang telah diprogram.. Tujuan : Mengamati besarnya tegangan

Segala puji bagi Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang yang telah melimpahkan rahmat dan kasih sayang-Nya sehingga pada kesempatan kali ini penulis

Angka pengangguran diperhitungkan terus menurun, yakni: Februari 2011 mencapai 8,12 juta; Agustus 2011 mencapai 7,7 juta; Februari 2012 mencapai 7,61 juta Pada Februari 2012

Guru menunjuk beberapa siswa untuk maju dan menjelaskan hasil diskusi tentang penyelesaian penjumlahan dan pengurangan pecahan dengan bimbingan guru.. Guru

Mahasiswa memahami penelitian kualitatif mulai dari rancangan, pelaksanaan hingga analisis data yang selaras dengan kode etik psikologi Mampu membedakan.. antara

Kompetensi Dasar : Mahasiswa memahami penelitian kualitatif mulai dari rancangan, pelaksanaan hingga analisis data yang selaras dengan kode etik psikologi.. Kompetensi Penunjang

Pendidikan sekarang ini mengalami peningkatan yang cukup signifikan antara lain pada sistem, metode maupun media pembelajaran yang digunakan. Seiring dengan

Bahan yang direngkah adalah tir batubara bituminius yang berasal dari Kalimantan Timur dan dikerjakan di laboratorium Heat and Mass Tranfer (HMT) Pusat Antar Universitas