• Tidak ada hasil yang ditemukan

REVISI RPJMD 2011 2016 KAB SIAK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "REVISI RPJMD 2011 2016 KAB SIAK"

Copied!
327
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

Revisi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Siak Tahun 2011-2016

Kata Pengantar

Perencanaan pembangunan adalah bagian integral dari pembangunan

sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang

Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 32

Tahun 2004

tentang Pemerintahan Daerah

yang

menyebutkan bahwa

Pemerintah Daerah berkewajiban untuk menyusun Rencana Pembangunan

Jangka Menengah. Rencana Pembangunan Jangka Menengah tersebut

dituangkan kedalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Daerah (RPJMD) sebagai penjabaran dari visi, misi dan program Kepala

Daerah kedalam strategi pembangunan daerah, kebijakan umum, program

prioritas kepala daerah, dan arah kebijakan keuangan daerah.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten

Siak tahun 2011-2016 berisikan pendahuluan, gambaran umum kondisi

daerah, gambaran pengelolaan keuangan daerah serta kerangka pendanaan,

isu strategis, visi, misi, tujuan dan sasaran, stategi, arah kebijakan dan

program analisis pembangunan daerah, penyajian indikasi rencana program

prioritas, penetapan indikator kinerja daerahserta pedoman transisi dan

kaidah pelaksanaan yang disertai kebutuhan pendanaan.

Pemerintah Kabupaten Siak mengucapkan terima kasih yang tiada

terhingga kepada segenap pemangku kepentingan atas data dan saran

maupun masukan yang telah diberikan kepada tim penyusun, sehingga tim

penyusun dapat menyelesaikan Rancangan Revisi Rencana Pembangunan

Jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Siak tahun 2011-2016.

Rancangan Revisi RPJMD Kabupaten Siak tahun 2011 - 2016 ini akan direvisi

sesuai dengan masukan yang diberikan oleh peserta MUSRENBANG RPJMD

Siak tahun 2011-2016 nantinya.

Atas perhatian dan kerjasama yang diberikan oleh berbagai pihak

dalam proses penyusunan naskah RPJMD ini, Pemerintah Kabupaten Siak

sekali lagi mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya, semoga menjadi

amal ibadah bagi kita semua, amin.

BUPATI SIAK

(7)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR. ...

i

DAFTAR ISI. ...

iii

DAFTAR TABEL

V

BAB I

PENDAHULUAN. ...

I - 1

1.1 Latar Belakang. ...

I - 1

1.2 Dasar Hukum Penyusunan. ...

I - 4

1.3 Hubungan Antar Dokumen. ...

I - 7

1.4 Sistematika Penulisan ...

I - 9

1.5 Maksud dan Tujuan. ...

I - 10

BAB II

GAMBARAN KONDISI DAERAH. ...

II - 1

2.1 Aspek Geografis dan Demografis.

II - 1

2.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat. ...

II - 14

2.3 Aspek Pelayanan Umum. ...

II - 35

2.4 Aspek Daya Saing Daerah...

II - 80

BAB III

GAMBARAN

PENGELOLAAN

KEUANGAN

DAERAH

III - 1

3.1 Kinerja Keuangan Masa lalu. ...

III - 1

3.2 Kebijakan Pengeloaan Keuangan Masa Lalu...

III - 16

3.3 Kerangka Pendanaan. ...

III - 32

BAB IV

ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS. ...

IV - 1

4.1 Permasalahan Pembangunan. ...

IV - 2

4.2 Isu Strategis. ...

IV - 15

BAB V

PENYAJIAN

VISI,

MISI,

TUJUAN

DAN

SASARAN. ...

V - 1

5.1 Visi...

V - 1

5.2 Misi. ...

V - 2

5.3 Tujuan dan Sasaran. ...

V - 3

BAB VI

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN.

.

VI - 1

BAB VII

KEBIJAKAN

UMUM

DAN

PROGRAM

PEMBANGUNAN DAERAH. ...

VII -

1

BAB VIII

INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS

YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

VIII -

1

8.1 Perumusan

Indikasi

Rencana

Program

(8)

Revisi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Siak Tahun 2011-2016

BAB IX

PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH..

IX - 1

9.1 Penentuan Indikator Kinerja. ...

IX - 1

9.2 Indikator dan Target Kinerja.

IX - 4

BAB X

PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH

PELAKSANAAN. .

IX - 1

10.1 Pedoman Transisi.

.

IX - 1

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1

Luas Lahan Menurut Penggunaan Tahun 2011

Kabupaten Siak

II - 4

Tabel 2.2

Luas Hutan Menurut Fungsi Tahun 2011

Kabupaten Siak

II - 5

Tabel 2.3

Rencana Pola Ruang Tahun 2011-2013

Kabupaten Siak

II - 11

Tabel 2.4

Jumlah dan Kepadatan Penduduk Tahun 2012 Per

Kecamatan Kabupaten Siak

II - 14

Tabel 2.5

Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun

2008 s.d 2012 atas Dasar Harga Konstan Tahun

2000 Kabupaten Siak

II - 15

Tabel 2.6

Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun

2008 s.d 2012 atas Dasar Harga Berlaku

Kabupaten Siak

II - 16

Tabel 2.7

Perkembangan Kontribusi Sektor dalam PDRB

Tahun 2008 s.d 2012 Atas Dasar Harga Berlaku

(Hb) dan Harga Konstan (Hk) Kabupaten Siak

II - 17

Tabel 2.8

Pertumbuhan Kontribusi Sektor dan PDRB atas

Dasar Harga Berlaku (Hb)dan Harga Konstan (Hk)

Tahun 2008 s.d Tahun 2012 Kabupaten Siak

II - 17

Tabel 2.9

Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tanpa

Migas Tahun 2008 s.d 2012 Atas Dasar Harga

Konstan Tahun 2000 Kabupaten Siak

II - 19

Tabel 2.10

Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tanpa

Migas Tahun 2008 s.d 2012 atas Dasar Harga

Berlaku Kabupaten Siak

II - 20

Tabel 2.11

Perkembangan Kontribusi Sektor dalam PDRB

Tanpa Migas Tahun 2008 s.d 2012 Atas Dasar

Harga

Berlaku

(Hb)

dan

Harga

Konstan

(Hk)Kabupaten Siak

II - 20

Tabel 2.12

Pertumbuhan Kontribusi Sektor dan PDRB Tanpa

Migas atas Dasar Harga Berlaku (Hb) dan Harga

Konstan (Hk) Tahun 2008 s.d Tahun 2012

Kabupaten Siak

II - 21

Tabel 2.13

Perumbuhan Ekonomi Tahun 2008 s.d 2012

Kabupaten Siak

II - 21

Tabel 2.14

Perkembangan Laju Inflasi Tahun 2008 s.d 2012

Kota Pekanbaru dan Kabupaten Siak

II - 22

Tabel 2.15

PDRB Per Kapita dan Pendapatan Regional

PerKapita

(Rupiah)

Tahun

2007

s.d

2011

Kabupaten Siak

II - 23

Tabel 2.16

Perkembangan Angka Melek Huruf dan Rata-Rata

Lama Sekolah Tahun 2008 s.d 2012 Kabupaten

Siak

(10)

Revisi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Siak Tahun 2011-2016

Tabel 2.17

Perkembangan Angka Partisipasi Murni (APM)

Tahun 2008 s.d 2012 Kabupaten Siak

II - 27

Tabel 2.18

Angka Partisipasi Murni Menurut Kecamatan

Kabupaten Siak Tahun 2012

II - 28

Tabel 2.19

Perkembangan Angka Partisipasi Kasar (APK)Tahun

2008 s.d 2012 Kabupaten Siak.

II - 29

Tabel 2.20

Angka Partisipasi Kasar Menurut Kecamatan

Kabupaten Siak Tahun 2012

II - 30

Tabel 2.21

Perkembangan Angka Pendidikan yang ditamatkan

(APT) Tahun 2007 s.d 2012 Kabupaten Siak

II - 31

Tabel 2.22

Angka Kematian Bayi Tahun 2008 s.d 2012

Kabupaten Siak

II - 32

Tabel 2.23

Angka Harapan Hidup Tahun 2008 s.d 2012

Kabupaten Siak

II - 33

Tabel 2.24

IPM Tahun 2008 s.d 2012 Kabupaten Siak

II - 33

Tabel 2.25

Persentase Penduduk Miskin Tahun 2007 s.d 2011

Kabupaten Siak

II - 34

Tabel 2.26

Perkembangan Seni, Budaya dan Olah Raga Tahun

2008 s.d 2011 Kabupaten Siak

II - 34

Tabel 2.27

Perkembangan Angka Partisipasi Sekolah (APS)

Tahun 2008 s.d 2012 Kabupaten Siak

II - 36

Tabel 2.28

Angka Partisipasi Sekolah (APS) Tahun 2012

Menurut Kecamatan Kabupaten Siak

II - 37

Tabel 2.29

Ketersediaan Sekolah dan Penduduk Usia Sekolah

Tahun 2008 s.d 2012 Kabupaten Siak

II - 38

Tabel 2.30

Ketersediaan Sekolah dan Penduduk Usia Sekolah

Tahun 2012 Menurut Kecamatan Kabupaten Siak

II - 38

Tabel 2.31

Jumlah Guru dan Murid Jenjang Pendidikan Dasar

Tahun 2008 s.d 2012 Kabupaten Siak

II - 40

Tabel 2.32

Jumlah Guru dan Murid Jenjang Pendidikan Dasar

Tahun 2012 Menurut Kecamatan Kabupaten Siak

II - 40

Tabel 2.33

Jumlah Posyandu dan Balita Tahun 2008 s.d 2012

Kabupaten Siak

II - 41

Tabel 2.34

Jumlah Posyandu dan Balita Menurut Kecamatan

Tahun 2012 Kabupaten Siak

II - 42

Tabel 2.35

Jumlah Puskesmas, Poliklinik dan Pustu

Tahun

2008 s.d 2012 Kabupaten Siak

II - 44

Tabel 2.36

Jumlah Puskesmas, Poliklinik dan Pustu

Menurut Kecamatan Tahun 2012 Kabupaten Siak

II - 45

Tabel 2.37

Jumlah dan Rasio Rumah Sakit Per jumlah

Penduduk Tahun 2008 s.d 2012 Kabupaten Siak

(11)

Tabel 2.38

Jumlah Rumah Sakit Menurut Kecamatan tahun

2012 Kabupaten Siak

II - 46

Tabel 2.39

Jumlah Tenaga Medis Tahun 2008 s.d 2012

Kabupaten Siak

II - 47

Tabel 2.40

Jumlah Dokter Menurut Kecamatan Tahun 2012

Kabupaten Siak

II - 48

Tabel 2.41

Jumlah Tenaga Medis Tahun 2008 s.d 2012

Kabupaten Siak

II - 49

Tabel 2.42

Jumlah Tenaga Medis Menurut Kecamatan Tahun

2012 Kabupaten Siak

II - 49

Tabel 2.43

Panjang

Jalan

Menurut

Kondisi

dan

Jenis

Permukaan (KM) Tahun 2008-2012 Kabupaten Siak

II - 50

Tabel 2.44

Kondisi Jalan (KM) Kabupaten Menurut

Jenis

Permukaan Tahun 2008-2012 Kabupaten Siak

II - 50

Tabel 2.45

Panjang Jalan Tahun 2012 (Dalam KM) Menurut

Kondisi dan Jenis Permukaan Kabupaten Siak

II - 51

Tabel 2.46

Kondisi Jaringan Irigasi Tahun 2011 Kabupaten

Siak

II - 52

Tabel 2.47

Pemanfaatan Lahan Sawah (Ha) Menurut Jenis

Irigasi Tahun 2008-2012 Kabupaten Siak

II - 52

Tabel 2.48

Rasio Tempat Ibadah Tahun 2012 Kabupaten Siak

II - 53

Tabel 2.49

Jumlah Proporsi Rumah Tangga yang Mendapatkan

Akses Air BersihTahun 2008 2011Kabupaten Siak

II - 53

Tabel 2.50

Persentase Rumah Tinggal Bersanitasi (Mempunyai

Fasilitas Tempat Buang Air Besar/Tinja) Tahun

2010 Kabupaten Siak

II - 54

Tabel 2.51

Persentase Luas Permukiman yang Tertata Tahun

2010 Kabupaten Siak

II - 54

Tabel 2.52

Jumlah Permukiman Dan Rumah Layak Huni

Tahun 2010 Kabupaten Siak

II - 55

Tabel 2.53

Rasio Izin Trayek Tahun 2007

2011 Kabupaten

Siak

II - 55

Tabel 2.54

Jumlah Uji Kir Angkutan Umum Tahun 2010

2012 Kabupaten Siak

II - 56

Tabel 2.55

Jumlah Pemasangan Rambu-rambu Lalu Lintas

Tahun 2009-2011 Kabupaten Siak

II - 56

Tabel 2.56

Jumlah

Pelabuhan

Laut/Udara/Terminal

Bis

Tahun 2012 Kabupaten Siak

II - 57

Tabel 2.57

Persentase Volume Sampah Yang Tertangani Tahun

2008-2012 Kabupaten Siak

II - 57

Tabel 2.58

Rasio Tempat Pembuangan Sampah Terhadap

Jumlah Penduduk Tahun 2008-2012 Kabupaten

Siak

(12)

Revisi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Siak Tahun 2011-2016

Tabel 2.59

Jumlah

Pekerja

perempuan

Pada

lembaga

Pemerintah dan Lembaga Swasta Kabupaten Siak

2008-2012

II - 59

Tabel 2.60

Rasio Akseptor KB Tahun 2008 s.d 2012

Kabupaten Siak

II - 59

Tabel 2.61

Penduduk Usia 15 Tahun Keatas Tahun 2008-2012

Menurut Angkatan Kerja dan Bukan Angkatan

Kerja serta Jenis Kelamin Kabupaten Siak

II - 60

Tabel 2.62

Jumlah Penduduk di Kabupaten Siak yang Bekerja

Menurut Lapangan Usaha Tahun 2008-2012

II - 60

Tabel 2.63

Persentase Koperasi Aktif Tahun 2008 s.d 2012

Kabupaten Siak

II - 61

Tabel 2.64

Jumlah UKM non BPR/LKM Tahun 2008 s.d 2012

Kabupaten Siak

II - 62

Tabel 2.65

Jumlah Investor PMDN/PMA Tahun 2008 s.d 2012

Kabupaten Siak

II - 63

Tabel 2.66

Jumlah Investasi PMDN/PMA Tahun 2008 s.d 2012

Kabupaten Siak

II - 63

Tabel 2.67

Rasio Daya Serap Tenaga Kerja Tahun 2008 s.d

2012 Kabupaten Siak

II - 64

Tabel 2.68

Rasio Jumlah Polisi Pamong Praja Tahun 2008 s.d

2012 Kabupaten Siak

II - 64

Tabel 2.69

Rasio Jumlah Linmas Per 10.000 Penduduk Tahun

2008 s.d 2012 Kabupaten Siak

II - 65

Tabel 2.70

Rasio Pos Siskamling Tahun 2008 s.d 2012

Kabupaten Siak

II - 65

Tabel 2.71

Jumlah Organisasi Pemuda Tahun 2008 s.d 2012

Kabupaten Siak

II - 65

Tabel 2.72

Jumlah Organisasi OlahragaTahun 2008 s.d 2012

Kabupaten Siak

II - 66

Tabel 2.73

Kelompok Binaan PKK Tahun 2008 s.d 2012

Kabupaten Siak

II - 67

Tabel 2.74

Jumlah LSM aktif Tahun 2008 s.d 2012 Kabupaten

Siak

II - 67

Tabel 2.75

Jumlah Perpustakaan Tahun 2008 s.d 2012

Kabupaten Siak

II - 68

Tabel 2.76

Jumlah Pengunjung Perpustakaan 2008 s.d 2012

Kabupaten Siak

II - 69

Tabel 2.77

Persentase Kontribusi Sektor Pertanian Tahun

2008- 2012 Kabupaten Siak

II - 69

Tabel 2.78

Tanaman Padi Tahun 2008-2012 Kabupaten Siak

II - 70

Tabel 2.79

Tanaman Palawija Tahun 2008 s.d 2012 Kabupaten

Siak

II - 71

Tabel 2.80

Tanaman Padi dan Palawija Tahun 2012 Kabupaten

Siak

(13)

Tabel 2.81

Perkembangan Tanaman Sayur-Sayuran Tahun

2008 s.d 2012 Kabupaten Siak

II - 72

Tabel 2.82

Perkembangan Tanaman Buah-Buahan Tahun

2008 s.d 2012 Kabupaten Siak

II - 73

Tabel 2.83

Perkembangan Tanaman Perkebunan Tahun 2012

Kabupaten Siak

II - 75

Tabel 2.84

Luas Areal, Produktivitas dan Produksi Kelapa

Sawit Tahun 2012 Kabupaten Siak

II - 75

Tabel 2.85

Tanaman Perkebunan Kelapa Sawit Tahun

2008-2012 Kabupaten Siak

II - 76

Tabel 2.86

Peternakan Tahun 2012 Kabupaten Siak

II - 77

Tabel 2.87

Peternakan Tahun 2008- 2012 Kabupaten Siak

II - 77

Tabel 2.88

Peternakan Tahun 2008-2012 Kabupaten Siak

II - 78

Tabel 2.89

Jumlah Produksi dan Konsumsi Ikan Tahun 2008

2012 Kabupaten Siak

II - 79

Tabel 2.90

Ketersediaan Pangan Utama Tahun 2008-2012

Kabupaten Siak

II - 79

Tabel 2.91

Nilai Ekspor Menurut Pelabuhan Muat Tahun

2008-2012 Kabupaten Siak

II - 80

Tabel 2.92

Volume dan Nilai Impor Menurut Pelabuhan Muat

Tahun 2008-2012 Kabupaten Siak

II - 80

Tabel 2.93

Persentase Konsumsi RT Non-Pangan Tahun 2007

s.d 2012 Kabupaten Siak

II - 81

Tabel 2.94

Persentase Konsumsi RT Non-Pangan Tahun 2007

s.d 2012 Kabupaten Siak

II - 81

Tabel 2.95

Jenis dan Jumlah Bank Tahun 2012 Kabupaten

Siak

II - 82

Tabel 2.96

Angka Kriminalitas Tahun 2007-2012 Kabupaten

Siak

II - 83

Tabel 2.97

Lama Proses Perijinan Kabupaten Siak

II - 83

Tabel 2.98

Jumlah dan Macam Insentif Pajak dan Retribusi

Daerah Yang Mendukung Iklim Investasi Tahun

2008 s.d 2012 Kabupaten Siak

II - 84

Tabel 2.99

Jumlah Perda Yang Mendukung Iklim Usaha

Kabupaten Siak

II - 84

Tabel 2.100 Rasio Lulusan Diploma, S1, S2 dan S3 Tahun 2008

s.d 2012 Kabupaten Siak

II - 85

Tabel 2.101 Rasio Ketergantungan Tahun 2008 s.d 2012

Kabupaten Siak

II - 86

Tabel 2.102 Hasil Analisis Gambaran Umum Kondisi Daerah

terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan

Pemerintahan Daerah Kabupaten Siak

II - 87

Tabel 3.1

Rata-rata

Pertumbuhan

Realisasi

Pendapatan

Daerah Tahun 2008

2012 Kabupaten Siak

III - 4

Tabel 3.2

Rata-Rata Pertumbuhan Neraca Daerah Tahun

2008-2012 Kabupaten Siak

(14)

Revisi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Siak Tahun 2011-2016

Tabel 3.3

Analisis Rasio KeuanganKabupaten Siak Tahun

2008

2012

III - 14

Tabel 3.4

Realisasi Belanja dan Proporsi Realisasi Belanja

Tahun 2010-2012 Kabupaten Siak

III - 21

Tabel 3.5

Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur Tahun

2011-2012 Kabupaten Siak

III - 24

Tabel 3.6

Analisis Proporsi Belanja Pemenuhan Kebutuhan

Aparatur Kabupaten Siak

III - 25

Tabel 3.7

Penutup Defisit Riil Anggaran Tahun 2010-2012

Kabupaten Siak

III - 26

Tabel 3.8

Komposisi Penutup Defisit Riil Anggaran Kabupaten

Siak

III - 28

Tabel 3.9

Realisasi

Sisa

Lebih

Perhitungan

Anggaran

Kabupaten Siak

III - 29

Tabel 3.10

Pengeluaran Wajib dan Mengikat serta Prioritas

Utama Tahun 2010-2012 Kabupaten Siak

III - 33

Tabel 3.11

Prediksi Pendapatan Daerah Tahun 2012-2016

Kabupaten Siak

III - 35

Tabel 3.12

Proyeksi

Belanja

Daerah

Tahun

2012-2016

Kabupaten Siak

III - 37

Tabel 3.13

Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah

untuk Mendanai Pembangunan Daerah Kabupaten

Siak

III - 39

Tabel 5.1

Keterkaitan

Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

Kabupaten Siak

V - 4

Tabel 6.1

Strategi, Arah dan Kebijakan Kabupaten Siak

VI - 2

Tabel 7.1

Kebijakan Umum dan Program Pembangunan

Kabupaten Siak

VII - 2

Tabel 8.1

Indikasi Rencana Program Prioritas yang disertai

kebutuhan pendanaan Kabupaten Siak

VIII - 4

Tabel 9.1

Penetapan Indikator Kinerja Daerah terhadap

Capaian

Kinerja

Penyelenggaraan

urusan

Pemerintah Kabupaten Siak

(15)

BAB I

(16)

Revisi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Siak Tahun 2011-2016

~ 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

-

25

2004

-

32

2004

(

)

2011-2016

y

28

2011

2011-2016.

2011-2016,

2011-2016

y

!

"

1.

# $

(

#

)

2013,

y

$ !

y

$

!

y

% %

& !

,

#

$ % ! '

!

y

$ %

& ! $

% $ ' $

y

&

.

(

!

$% !

! '

2.

!

) "

100/1023/

26

2012

!

! !

(17)

+, +,- . / . 0 .- 1 ,0 234 / .5 . 63 7 48

y

.91 : ,;<= . > .9? .

13

234

y

.9 1 5@0,0./A .9 B= ,> 3,;,-@90.> ;,9 C. 5 @

15

2 3 4 <90 <A 3,;,- @90 .> 8. ,-.> D.+ </ .0 ,9E DB0. : ,+ .1 @;.9. .;.9 .0 3 ,- .0<- .9 3,;,- @90.> FB ;B-

65

G.> <9

2005

0 ,90.9 1 3,5B ;.9 3,9? < :<9 .9 5.9 3 ,9 ,- . /.9 2 0 .9 5 .- 3,= .? .9 .9 4@9 @;.=

(

2 3 4

)

5 .9 3 ,- .0<- .9 4 ,90,- @ 8.=. ; F ,1 ,- @ FB ;B -

54

G.> <9

2010

3 ,- .0 <- .9 4,90,- @ 8.=. ; F ,1 ,-@ FB ;B-

54

G.><9

2010

0,9 0 . 9 1 3 ,= .A:.9 . .9 3 ,- .0 <- .9 3 , ;,-@90 .> FB;B -

8

G.> <9

2008

G ,9 0 .9 1 G.> . /.9H G .0. I.- . 3 ,9? < :<9 .9H 3,9 1 ,9 5.= @.9 5.9 JK .=< . :@ 3,= .A :.9 . .9 6 ,9 L .9 . 3 , ;+.9 1 <9.9 8.,- .>H :,>@9 1 1. 0.-1 ,0 /,9L. /. @.9 23 4 5@> .- . /A.9 ;,9C . 5@ 0 .-1,0 A @9 ,-C ./-B1-. ;

(outcome)

5 .=. ; 6 37 48M

3.

N9 [email protected] B- 5.9 0.-1 ,0

outcome

5.-@ +,+ ,-. /. /- B 1- .; : ,- 0 . A @9,- C . 5. ,- .>

y

.9 1 0 ,- 0 < .91 / .5 . 63 7 48 ;. : @> + ,= < ; 0,- <A<- :, L.- . A < [email protected] @O : ,> @911 . :<= @0 <90<A ;,9 1 ,K.=< . :@ L ./ [email protected] A@9,- C . 3 , ;,-@90 .> 8.,-.> ? .9 1 5@0 < .9 1A .9 5.=. ; PQDN3 5.9 PD37M

4.

3 ,- =<9? . ;,9 .;/ <91 /- B 1-.; +.- < 0,-A . @0 /,- L ,/ .0.9 / ,= .A :.9 . .9 -,OB - ;. :@ +@- BA-. :@ : ,><+ <91.9 5@0,0./A .99? . D.+ </ .0,9 2 @.A :, +. 1 .@

pilot project

-,OB-;. :@ + @-BA -.: @ +,- 5 .: .- A.9 2 <- .0 D, /<0<: .9 4,9 0 ,-@ 3,9 5 .? . 1 <9 . .9 Q /.- .0<- F ,1 .- .

-

6,O B- ;. :@ R @-B A-.: @H FB ;B-

96

G.> <9

2013

0 ,9 0.9 1

Pilot Project

6,O B- ;. :@ R @-B A-.: @ 3 . 5. 3 , ;,- 9 @0 .> 8. ,-.> :,- 0 . 2 <- .0 S<+ ,- 9 <- 6 @. < FB ;B-

180/

TDEU VW VV

,

0 .9 1 1 .=

5

FB/ ,;+,-

2012,

> .= X:<= .9 D. + </ .0,9 2 @.A 2,+. 1 . @

Pilot Project

6 ,O B-;.: @ R @- BA- . :@M

5.

D, /,-= < .9 / ,9? ,= .-. :.9 = , +@> = .9 C <0 5,9 1 .9 : < +:0.9 :@

y

. 9 1 0 ,=.> 0,-;< .0 5 .= . ; 63 738 D.+ < /.0 ,9 2 @.A G.><9

2005-2025 y

.91 0 ,= .> 5@0,0./A .9 + ,-5. : .- A .9 3,-.0 <-.9 8.,- .> FB ;B-

07

G.><9

2013

0,90.91 6 ,9 L .9 . 3,;+.9 1 <9 .9 7 .9 1A. 3 .9C .9 1 8. ,- .> D. +< /.0,9 2 @.A G.><9 VY YZ

-2025

;

6.

Rekomendasi

Menteri

Pendayagunaan

Aparatur

Negara

dan

Reformasi

Birokrasi

berdasarkan

Surat

nomor:

B/283/M.PANRB/01/2014 hal hasil evaluasi atas Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah

(LAKIP),

dimana perlu dilakukan

penyempurnaan RPJMD yang lebih menggambarkan hasil (

Outcome

(18)

Revisi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Siak Tahun 2011-2016

~ 3

RPJMD

Kabupaten

Siak

tahun 2011-2016

merupakan tahap

lanjutan dari RPJMD Kabupaten Siak tahun 2006-2011 yang merupakan

tahap peletakan pondasi pembangunan dalam kerangka pencapaian visi

pembangunan jangka panjang Kabupaten Siak tahun 2005-2025. RPJMD

Kabupaten Siak tahun 2011-2016 dalam pelaksanaannya ditekankan

pada upaya melanjutkan kebijakan dan program prioritas tahap ke II

(RPJMD ke-2) sebagaimana yang digariskan di dalam RPJPD Kabupaten

Siak tahun 2005 - 2025.

Capaian-capaian RPJMD Kabupaten Siak tahun 2011-2016 yang

ingin diwujudkan adalah : 1)

meningkatnya tingkat kecerdasan

masyarakat,

2) penuntasan wajib belajar 9 tahun dan

inisiasi

menjadi 12 tahun, 3) peningkatan status kesehatan masyarakat, 4)

pengembangan ekonomi kerakyatan, 5) pemenuhan infrastruktur dasar

daerah, 6) Inisiasi pelayanan publik yang prima.

Disamping itu, sasaran pembangunan juga diarahkan kepada

kebijakan pengendalian penggunaan lahan, peningkatan kelestarian

fungsi daerah tangkapan air dan keberadaan air tanah, memperkokoh

kelembagaan sumber daya air untuk meningkatkan keterpaduan dan

kualitas pelayanan terhadap masyarakat, meningkatkan kapasitas aparat

desa, mendorong peran serta masyarakat melalui lembaga-lembaga

pelayanan dalam berbagai bidang (lembaga pelatihan, penyuluhan dan

layanan sosial), pemetaan sumberdaya manusia dengan menerapkan

sistem informasi kependudukan dengan berbagai macam atributnya,

perluasan dan pendayagunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK),

pembangunan sistem informasi tata ruang dan Sumber Daya Alam (SDA),

peningkatan kelestarian lingkungan hidup termasuk memulihkan

lingkungan yang terlanjur rusak, memacu tumbuhnya formasi rumpun

usaha dan peran serta investor dari luar daerah, penyederhanaan

regulasi usaha pembangunan dan pengembangan pembangkit listrik yang

dapat menunjang pengembangan pariwisata selain untuk memenuhi

kebutuhan rumah tangga akan energi listrik, serta inisiasi pemanfaatan

energi terbarukan (pemanfaatan bioenergi, panas bumi, dan tenaga

(19)

Dokumen RPJMD diperlukan agar hasil-hasil pembangunan

yang sudah dicapai sebelumnya dapat terjamin keberlanjutannya

dan permasalahan serta tantangan yang sedang dihadapi daerah

dapat

teratasi

dengan

lebih

optimal.

Oleh

karena

itu,

dalam penyusunan perencanaan pembangunan daerah perlu

dipertimbangkan program pembangunan yang mampu beradaptasi

dengan perubahan yang sedemikian cepat.

Sebagai acuan perencanaan pembangunan untuk kurun waktu

lima tahun ke depan, maka pada RPJMD Kabupaten Siak tahun

2011- 2016 tercantum indikasi rencana program prioritas tahunan

daerah yang akan dilaksanakan untuk kurun waktu lima tahun

beserta

kebutuhan

pendanaannya.

Oleh

karenanya

RPJMD

Kabupaten

Siak

tahun

2011-2016

menjadi

rujukan

dalam

penyusunan perencanaan tahunan daerah atau Rencana Kerja

Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Siak pada kurun waktu

2011-2016. RPJMD memuat tolak ukur kinerja pembangunan Pemerintah

Kabupaten Siak selama lima tahun. Pada akhirnya RPJMD Kabupaten

Siak tahun 2011-2016 akan dipertanggungjawabkan oleh Bupati/Wakil

Bupati Siak diakhir masa jabatannya.

1.2 Dasar Hukum Penyusunan

Dasar hukum penyusunan RPJMD Kabupaten Siak tahun 2011

-2016 adalah sebagai berikut :

1.

Undang-Undang Nomor 53 Tahun 1999 tentang Pembentukan

Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan

Hilir, Kabupaten Siak, Kabupaten Karimun, Kabupaten Natuna,

Kabupaten Kuantan Singingi, dan Kota Batam (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 181, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 3902) sebagaimana telah diubah

tiga kali dengan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2008 (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2008Nomor 107, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4880);

2.

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47,

(20)

Revisi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Siak Tahun 2011-2016

~ 5

3.

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4421);

4.

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor

125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004

Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir

dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang perubahan

Kedua atas Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4844);

5.

Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun Nomor

4438);

6.

Undang-Undang

Nomor

17

Tahun

2007

tentang

Rencana

Pembangunan

Jangka

Panjang

Nasional

Tahun

2005-2025

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

7.

Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68,

Tambahan Lembaran Negara Nomor 4725);

8.

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan

Peraturan

Perundang-undangan

(Lembaran

Negara

Republik

Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5234);

9.

Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan

Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

(21)

10. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman

Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian

Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah

Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tata Cara

Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4817);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata

Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara 4833);

14. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010, tentang RPJMN Tahun

2010-2014;

15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang

Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang

Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi

Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang

Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13

Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun 2011 tentang

Pembentukan Produk Hukum Daerah;

18. Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 5 Tahun 2012 tentang

Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2009 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi

Riau Tahun 2009-2013 (Lembaran Daerah Provinsi Riau Tahun

(22)

Revisi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Siak Tahun 2011-2016

~ 7

19. Peraturan Daerah Kabupaten Siak Nomor 07 Tahun 2011 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten

Siak tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Siak Tahun

2013 Nomor 05);

20. Peraturan Daerah Kabupaten Siak Nomor 14 Tahun 2012 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan

Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Siak (Lembaran Daerah

Kabupaten Siak Tahun 2012 Nomor 14);

21. Peraturan Daerah Kabupaten Siak Nomor 15 Tahun 2012 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Bappeda dan Lembaga

Teknis Daerah Kabupaten Siak (Lembaran Daerah Kabupaten Siak

Tahun 2012 Nomor 15);

22. Peraturan Daerah Kabupaten Siak Nomor 16 Tahun 2012 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kabupaten Siak (Lembaran Daerah

Kabupaten Siak Tahun 2012 Nomor 16);

23. Peraturan Daerah Kabupaten Siak Nomor 9 Tahun 2008 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Kecamatan dan Kelurahan

Kabupaten Siak (Lembaran Daerah Kabupaten Siak Tahun 2008

Nomor 9);

1.3 Hubungan Antar Dokumen

Perencanaan pembangunan daerah terdiri atas perencanaan

pembangunan yang disusun secara terpadu oleh Pemerintah Daerah

sesuai dengan urusan yang menjadi kewenangan daerah. Atas dasar

tersebut untuk menjamin terciptanya konsistensi, integrasi, sinkronisasi

dan sinergitas perencanaan pembangunan antara Pemerintah Daerah

dengan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi, maka dalam

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 telah diatur hirarki perencanaan

dimaksud. Sesuai dengan amanat Undang-Undang tersebut jenis

perencanaan pembangunan terdiri dari Rencana Pembangunan Jangka

Panjang (RPJP) untuk kurun waktu 20 tahun, Rencana Pembangunan

Jangka Menengah (RPJM) untuk kurun waktu 5 tahun dan Rencana

(23)

Gambar 1.1 Alur Perencanaan Pembangunan Daerah

Berikut dijelaskan hubungan RPJMD Kabupaten Siak dengan

dokumen perencanaan lainnya, baik dengan dokumen perencanaan

pembangunan Kabupaten Siak lainnya maupun dengan dokumen

perencanaan pembangunan Pemerintah Pusat maupun Provinsi.

Penyusunan RPJMD Kabupaten Siak tahun 2011-2016 berpedoman pada

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Siak tahun

2005-2025, serta memperhatikan Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Nasional dan RPJMD Provinsi Riau. Keterkaitan RPJMD

Kabupaten Siak tahun 2011-2016 dengan dokumen perencanaan yang

lebih tinggi (Pemerintah Pusat dan Provinsi), akan menjamin keterpaduan

arah pembangunan melalui program-program pembangunan yang akan

dilakukan di daerah.

Selanjutnya RPJMD Kabupaten Siak tahun 2011-2016 dijadikan

sebagai acuan penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat

Daerah (Renstra SKPD) tahun 2011-2016 di lingkungan Pemerintah

Kabupaten Siak dan acuan dalam penyusunan Rencana Kerja

Pemerintah Daerah (RKPD) periode tahun 2011 sampai dengan tahun

2016. Selain itu di dalam RPJMD Kabupaten Siak tahun 2011- 2016

juga dicantumkan program-program tahun transisi, sebagai dasar

penyusunan RKPD Tahun 2017 yaitu sebelum ditetapkannya RPJMD

(24)

Revisi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Siak Tahun 2011-2016

~ 9

1.4 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan RPJMD Kabupaten Siak tahun 2011-2016

adalah sebagai berikut :

BAB I

PENDAHULUAN

Bab ini meliputi tentang

Latar

Belakang,

Dasar Hukum

Penyusunan, Hubungan Antar Dokumen, Sistematika Penulisan,

serta Maksud dan Tujuan.

BAB II

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Bab ini meliputi

Aspek Geografi dan Demografi,

Aspek

Kesejahteraan Masyarakat, Aspek Pelayanan Umum serta Aspek

Daya Saing Daerah.

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

Bab ini meliputi Kinerja Keuangan Masa Lalu, Kebijakan

Pengelolaan Keuangan Masa

Lalu, Kerangka Pendanaan

Kabupaten Siak.

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

Bab ini meliputi Permasalahan Pembangunan

dan Isu-isu

Strategis Kabupaten Siak.

BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

Bab ini meliputi Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Pembangunan

Jangka Menengah Kabupaten Siak.

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Bab ini meliputi

Strategi

dan

Arah Kebijakan

Umum

Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Siak.

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

Bab ini menjelaskan mengenai Kebijakan Umum dan Program

Pembangunan Daerah Kabupaten Siak.

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DAN KEBUTUHAN

PENDANAAN

Bab ini menguraikan rencana program prioritas yang sejalan

dengan visi dan misi pembangunan daerah untuk jangka waktu

5 (tahun 2011-2016) serta proyeksi kerangka pendanaan.

BAB IX

PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

Bab ini menguraikan tentang hasil atau capaian dari setiap

aktivitas pemerintah daerah selama lima tahun yang ditetapkan

(25)

baik secara kualitatif maupun kuantitatif, juga penetapan tolak

ukur yang ingin di capai pada tahun 2016 setelah RPJMD ini

selesai.

BAB X

PENUTUP

Bab ini meliputi Pedoman Transisi dan Kaidah Pelaksanaan

1.5 Maksud dan Tujuan

RPJMD Kabupaten Siak tahun 2011-2016 ditetapkan dengan

maksud memberikan arah sekaligus menjadi acuan bagi seluruh

komponen pembangunan (pemerintah, masyarakat dan dunia usaha)

dalam melaksanakan pembangunan jangka menengah Kabupaten Siak

secara konsisten dan berkesinambungan. RPJMD Kabupaten Siak Tahun

2011-2016

disusun

sebagai

pedoman

penyusunan

Rencana

Pembangunan Tahunan Daerah (RKPD) dan Rencana Strategis Satuan

Kerja Perangkat Daerah (RENSTRA SKPD). Adapun tujuan penyusunan

RPJMD Kabupaten Siak tahun 2011 2016 adalah untuk mewujudkan

visi, misi, dan arah pembangunan yang disepakati bersama sehingga

seluruh upaya yang dilakukan oleh pelaku pembangunan bersifat

sinergis, koordinatif dan saling melengkapi satu dengan lainnya di dalam

(26)

BAB II

GAMBARAN

(27)

BAB II

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

2.1

Aspek Geografi dan Demografi

2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah

Kabupaten Siak yang beribu kota di Siak Sri Indrapura

merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Riau hasil pemekaran

dari Kabupaten Bengkalis pada tanggal 12 Oktober 1999. Pemekaran

Kabupaten Siak bersamaan dengan 7 Kabupaten lainnya di Provinsi

Riau didasarkan pada Undang-Undang Nomor 53 Tahun 1999

tentang Pembentukan Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Rokan Hulu,

Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Siak, Kabupaten Karimun,

Kabupaten Natuna, Kabupaten Kuantan Singingi, dan Kota Batam.

Kabupaten Siak terdiri atas 14 Kecamatan, 122 desa, dan 8

kelurahan.

1. Luas dan Batas Wilayah Administrasi

Kabupaten Siak memiliki

luas wilayah 8.556,09Km

2

.

Kabupaten Siak merupakan kabupaten dengan luas 9,74 persen

dari total wilayah Provinsi Riau. Secara administratif batas

wilayah Kabupaten Siak adalah sebagai berikut:

Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Bengkalis dan

Kepulauan Meranti;

Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Kampar,

Pelalawan, dan Kota Pekanbaru;

Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Bengkalis,

Rokan Hulu, Kampar, dan Kota Pekanbaru;

Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Bengkalis,

Pelalawan, dan Kepulauan Meranti.

2. Letak dan Kondisi Geografis

Secara geografis Kabupaten Siak terletak diantara 1°16 30 LU

-0°20`49``LU dan 100°54 21 BT - 102°10 59 BT, yang sebagian besar

terdiri dari dataran rendah di bagian timur dan sebagian dataran

(28)

sekitar 60% Wilayah Kabupaten Siak, morfologi perbukitan rendah

terdapat di bagian utara, timur, dan memanjang dari arah barat laut

sampai tenggara, dan morfologi perbukitan tinggi terletak di bagian

barat daya wilayah DAS Siak.

3. Topografi

Kabupaten Siak terdiri dari satuan dataran rendah dan satuan

perbukitan. Kabupaten Siak sebagian besar terdiri dari dataran

rendah, dengan ketinggian 0-50m dari permukaaan laut, meliputi

dataran banjir sungai dan rawa serta terbentuk endapan permukaan.

Kemiringan lereng sekitar 0°-3° atau bisa dikatakan hampir datar.

Sedangkan

satuan

perbukitan

mempunyai

ketinggian

antara

50-150 m dari daerah sekitarnya, dengan kemiringan 3°-15°.

4. Geologi

Wilayah Kabupaten Siak merupakan bagian dari daerah yang

tersusun dari batuan sedimen

tufa yang berombak sampai

bergelombang. Batuan induk didominasi batuan lempung (

clay

), silika,

batu pasir, dan batu lapis. Formasi ini terdapat di daerah Minas.

Jenis tanah yang dominan adalah tanah tropodulit atau setara

dengan tanah podsolik merah kuning pada perbukitan dan

tropaquepst atau setara dengan tanah alluvial yang sudah mulai

berkembang pada bagian daratan rendah, terutama di pinggiran

sungai. Tekstur tanah galuh lempung pasiran (

sandy clay loam

) dan

galuh lempung yang makin ke dalam makin tinggi kadar lempungnya.

Struktur tanah gembur sampai gumpal menyudut untuk horison A

dan gumpal menyudut untuk horison B yang umumnya memiliki sifat

fermeabilitas yang rendah. Wilayah alluvium merupakan daerah

rawa-rawa yang terjadi karena gambut yang mengalami proses sedimentasi

dari sungai-sungai didekatnya.

5. Hidrologi

Sebagai daerah yang sebagian besar wilayahnya merupakan

berupa dataran rendah yang berawa-rawa, Kabupaten Siak memiliki

banyak Sungai. Sungai tersebar adalah Sungai Siak, kemudian Sungai

Mandau, Sungai Rawa, Sungai Gasib, Sungai Siak Kecil, Sungai Apit,

dan Sungai Buatan. Selain perairan sungai, Kabupaten Siak juga

(29)

Tasik Ketilau. Tasik-tasik tersebut berpotensi untuk dijadikan

budidaya perikanan air tawar serta pariwisata.

Sungai Siak berasal dari 2 anak sungai, yaitu Sungai Tapung

Kanan dan Tapung Kiri yang anak-anak sungainya berasal dari

wilayah Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Kampar, dan Kabupaten

Bengkalis. Sungai Tapung Kanan berasal dari anak-anak Sungai

Paturuk, Karas Takuana, Suram, Lindai, dan Siangkala.

Sungai Mandau merupakan sungai yang cukup penting yang di

bagian hulunya merupakan rawa dengan fisiografi kubah gambut.

Formasi ini memiliki kondisi hidrologi yang dicirikan oleh air tanah

yang dangkal, sehingga dengan evapotranspirasi dari air hujan yang

meresap melalui air tanah dari kawasan hutan disekitarnya. Oleh

karena itu, hutan memegang peranan penting bagi penyediaan air

tanah di daerah ini.

Setiap perubahan lingkungan kubah gambut oleh penebangan

hutan akan berpengaruh secara signifikan terhadap kondisi hidrografi

di daerah ini. Pelepasan air dari kawasan ini merupakan penyuplai

utama aliaran air yang masuk melalui anak-anak sungai yang lain

masuk ke Sungai Mandau yang airnya berwarna coklat kehitaman.

Kondisi aliran air kubah gambut hampir terdapat di sepanjang Sungai

Siak yang semuanya akan memberikan kontribusi terhadap kualitas

perairan di Sungai Siak.

6.

Klimatologi

Berdasarkan letak astronomis, seluruh Kabupaten Siak bila

dilihat dari iklim matahari, seluruhnya terletak di daerah tropis,

sehingga iklim yang berlaku di daerah ini juga iklim tropis. Menurut

klasifikasi iklim Koppen, Kabupaten Siak dengan curah hujan yang

hampir merata di sepanjang tahun. Curah hujan pada tahun 2011

sebesar 4.416 mm. Pada tahun 2010, rata

rata curah hujan tertinggi

terjadi pada bulan Mei yakni 710 mm dan terendah di bulan Oktober

sebesar 355 mm. Sementara jumlah hari hujan terbanyak pada bulan

Desember sejumlah 14 hari.

Secara umum, Kabupaten Siak beriklim tropis dengan suhu

(30)

7.

Penggunaan Lahan

Luas lahan Kabupaten Siak menurut penggunaannya pada tahun

2011 dapat dilihat pada Tabel 2.1. Penggunaan lahan terluas adalah

lahan perkebunan yaitu sebesar 224.168 Ha (26,20%), sedangkan

terkecil adalah lahan tambak yang hanya berkisar 17Ha.

Tabel 2.1

Luas Lahan Menurut Penggunaan Tahun 2011

Kabupaten Siak

Penggunaan

Luas (Ha)

Proporsi (%)

Lahan Sawah

5.374

0.63

Perkarangan

20.191

2.36

Tegal/Kebun

32.709

3.82

Ladang/Huma

11.051

1.29

Padang Rumput

810

0.09

Hutan Rakyat

95.740

11.19

Hutan Negara

164.747

19.26

Perkebunan

224.168

26.20

Rawa

14.560

1.70

Tambak

17

0.00

Kolam Empang

651

0.08

Sementara Tidak Diusahakan

64.019

7.48

Rumah Bangunan/Halaman

112.295

13.13

Lain-Lain

109.177

12.76

Jumlah

855.509

100

Sumber:

Siak Dalam Angka Tahun 2012

Untuk luas hutan menurut fungsinya dapat kita lihat pada tabel

2.2. Luas hutan menurut fungsinya terluas terdapat pada hutan

konversi sebesar 371.511,477 Ha (43,42 %), kemudian diikuti hutan

produksi terbatas dan hutan produksi tetap masing-masing

(31)

Tabel 2.2

Luas Hutan Menurut Fungsi Tahun 2011

Kabupaten Siak

No

Fungsi

Luas (Ha)

Proporsi (%)

1

Hutan Konversi

371.511,48

43,42

2

Hutan Produksi Terbatas

215.394,38

25,17

3

Hutan Produksi Tetap

183.551,90

21,45

4

Hutan Suaka Margasatwa

69.884,25

8,17

5

Hutan Mangrove

6.820.525

0,8

6

Hutan Lindung

6.103,48

0,71

7

Taman Hutan Raya

2.337,00

0,27

Jumlah

855.603,000

100

Sumber:

Siak Dalam Angka Tahun 2012

2.1.2.1 Potensi Pengembangan Wilayah

Berdasarkan

karakteristik

Kabupaten

Siak,

dapat

diidentifikasi wilayah yang memiliki potensi untuk dikembangkan

berdasarkan struktur ruang maupun pola ruang yang menjadi

arahan di dalam RTRW Kabupaten Siak dengan memperhatikan

RTRW Provinsi Riau dan RTRW Nasional.

1. Struktur Ruang

A. Sistem Perkotaan

Didasarkan arahan penetapan peran dan fungsi

pusat-pusat

kota, hingga akhir

tahun perencanaan RTRW

Kabupaten

Siak,

pusat-pusat

perkotaan

di

wilayah

Kabupaten Siak yaitu:

Terdapat 1 (satu) Pusat Kegiatan Wilayah (PKW),

yaitu

Kota Siak Sri Indrapura yang meliputi Kecamatan Siak

dan Kecamatan Mempura.

Terdapat

1

(satu)

Pusat

Kegiatan

Wilayah

yang

dipromosikan (PKWp), yaitu Perkotaan Tanjung Buton

sebagaimana yang telah ditetapkan didalam RTRW

Provinsi Riau.

(32)

Terdapat

4

(empat)

Pusat

Kegiatan

Lokal

yang

dipromosikan (PKLp), yaitu Minas, Koto Gasib dan

aglomerasi Lubuk Dalam

Kerinci Kanan.

Pertimbangan promosi ketiga kota tersebut dilandaskan pada

dinamika yang terjadi saat ini, potensi yang dimiliki maupun

rencana program pembangunan yang berdampak positif terhadap

pengembangan wilayah yang bersangkutan.

B.

Sistem Jaringan Transportasi

Rencana

pengembangan

sistem

jaringan

transportasi

Kabupaten Siak dapat dirinci sebagai berikut:

Dalam sistem infrastruktur jaringan jalan, Kabupaten

Siak dilewati oleh trase rencana pengembangan jaringan

jalan bebas hambatan yang menghubungkan antara 2

(dua) Pusat Kegiatan Nasional (PKN) yaitu PKN Pekanbaru

dan PKN Dumai.

Selain rencana jaringan jalan bebas hambatan, wilayah

Kabupaten Siak juga dilalui oleh jaringan jalan nasional

(jalan lintas timur Pulau Sumatera) yang berfungsi sebagai

jalan arteri primer yang melintasi wilayah Kecamatan

Kerinci Kanan, Kecamatan Minas, dan Kecamatan Kandis,

serta jaringan jalan Kolektor Primer yang menghubungkan

Pekanbaru

Siak

Dumai.

Dalam hal pengembangan simpul pergerakan berupa

terminal,

di

wilayah

Kabupaten

Siak

diarahkan

pengembangan terminal yang terletak di Kecamatan Siak,

Sei Apit, Tanjung Buton, Kecamatan Tualang,

dan

Kecamtan Minas.

Penetapan 2 (dua) pelabuhan sebagai pelabuhan nasional,

yaitu Pelabuhan Perawang di Kecamatan Tualang dan

Pelabuhan Buatan di Kecamatan Koto Gasib.

Dalam konstelasi pengembangan bandar udara sebagai

simpul

transportasi

udara

akan

direncanakan

(33)

C.

Sistem Jaringan Energi

Rencana pengembangan sistem jaringan energi Kabupaten

Siak dapat dirinci sebagai berikut:

Sistem jaringan energi listrik di wilayah Kabupaten Siak

dilayani oleh Sistem Interkoneksi A Wilayah Tengah, yang

merupakan

perpanjangan

dari

sistem

interkoneksi

Sumatera

Barat Riau

melalui

jalur

Payakumbuh-Bangkinang. Listrik yang digunakan di Kabupaten Siak

berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG). PLTG

yang terdapat di Kabupaten Siak ada 2 buah yaitu PLTG

yang berlokasi di Gasib dan PLTG yang berlokasi di

Mengkapan Buton. Berdasarkan RTRWP, Kecamatan

Kandis dilalui oleh jaringan transmisi tenaga listrik

dengan kapasitas 500 KV.

Rencana Jaringan energi gas dan BBM di Kabupaten Siak

yaitu jalur pipa transmisi gas ke lokasi PLTG

(Tualang-Simpang Buatan Dayun-Buton) dan lokasi PLTG Baru

menggunakan energi gas (Simpang Buatan, Kecamatan

Koto Gasib dan Perkotaan Tanjung Buton, Kecamatan

Sungai Apit).

D.

Sistem Jaringan Telekomunikasi

Untuk pelayanan sambungan ke pelanggan di wilayah

Provinsi Riau PT. TELKOM telah membangun sebanyak 24

Sentral Telepon Otomat (STO), 11 di antaranya berada di

ibukota

setiap

Kabupaten/Kota

di

dalam

wilayah

pelayanannya. Berdasarkan RTRW Provinsi Riau, STO di

Kabupaten Siak terletak di Kecamatan Siak, Tualang, Sei Apit,

dan Minas. Untuk jangka menengah

panjang akan dibangun

STO Baru di Tanjung Buton.

E.

Sistem Jaringan Sumber Daya Air

Dalam sistem wilayah Provinsi Riau, terdapat 4(empat)

Daerah Aliran Sungai utama, yaitu DAS Indragiri, DAS

Kampar, DAS Siak dan DAS Rokan. Dari keempat sungai

(34)

Pengelolaan

DAS

Siak

ini

perlu

dilakukan secara

menyeluruh dan lintas wilayah kabupaten, karena kawasan

hulu

sungai

berada

di

wilayah

kabupaten

lain

di

Provinsi

Riau.

Dengan

ditetapkannya

DAS

Siak

sebagai Wilayah Sungai Strategis Nasional di dalam RTRWN,

mengindikasikan bahwa ada kepentingan yang lebih tinggi

(tingkat

nasional)

untuk

meningkatkan

perlindungan,

pengelolaan dan pendayagunaan wilayah sungai ini baik dari

aspek kelestarian fungsi dan daya dukung lingkungan

(sebagai bagian pengendali sistem tata air) ataupun ekonomi

(sebagai jaringan transportasi sungai dan penyeberangan).

2.

Rencana Pola Ruang

Potensi pengembangan wilayah berdasarkan pola ruang

diidentifikasi berdasarkan pada kawasan budidaya di Kabupaten

Siak yang terdiri dari delapan kawasan, yaitu hutan produksi

(hutan produksi terbatas, hutan produksi tetap, dan hutan

produksi yang dapat dikonversi), perkebunan, pertanian lahan

basah, industri, pertambangan, perikanan air payau (tambak),

pariwisata, dan permukiman.

A. Kawasan Peruntukan Hutan Produksi

.

Dari

keseluruhan

kawasan

yang

dinyatakan

sesuai/dapat dikembangkan sebagai kawasan hutan produksi

tersebut, yang digolongkan menjadi hutan produksi tetap

adalah sebesar 232.994 Ha (27,2%). Sementara, yang

dikategorikan

menjadi

hutan

produksi

terbatas/hutan

tanaman

industri

adalah

sebesar

73.127

Ha

(8,5%).

Sedangkan, yang dikategorikan menjadi hutan produksi yang

dapat dikonversi adalah sebesar 5.751 Ha (0,7%).

Kawasan hutan produksi ini banyak tersebar di beberapa

kecamatan di Kabupaten Siak, antara lain di Kecamatan

Sungai Apit, Mempura, Dayun, Minas, Kandis, Tualang, Siak,

dan Koto Gasib. Namun luasan terbesar kawasan hutan

produksi terkonsentrasi di Kecamatan Sungai Apit, yang juga

berdekatan dengan pusat kegiatan agroindustri Tanjung

(35)

Terkait dengan perkembangan sektor ekonomi yang akan

diarahkan untuk mendukung agroindustri dan agrobisnis, maka

pemanfaatan kawasan budidaya sebagai kawasan hutan memiliki

peran yang sangat penting.

B. Kawasan Peruntukan Perkebunan

Kawasan perkebunan di Kabupaten Siak didominasi oleh

komoditas kelapa sawit dan karet; tersebar di seluruh kecamatan

di Kabupaten Siak, dengan total luas perkebunan besar sebesar

269.190 Ha atau 31,4% dari luas wilayah Kabupaten Siak.

C. Kawasan Peruntukan Pertanian

Kawasan pertanian adalah kawasan yang fungsi utamanya

berupa

pengembangan

tanaman pangan. Berdasarkan hasil

pengamatan dan analisis, potensi pertanian tanaman pangan di

Kabupaten Siak adalah sebesar 8.491 Ha

atau 1,0% dari luas

wilayah Kabupaten Siak. Pusat-pusat pengembangan budidaya

pertanian tanaman pangan diarahkan di Kecamatan Bungaraya,

Sabak Auh, Sungai Apit, dan Sungai Mandau, sedangkan untuk

tanaman hortikultura tersebar di wilayah Kabupaten Siak dengan

luasan yang relatif kecil.

D. Kawasan Peruntukan Industri

Berdasarkan hasil analisis, luas kawasan industri di

Kabupaten Siak adalah 6.886 Ha atau 0,8% dari luas wilayah

Kabupaten Siak yang terdiri dari Industri Perawang dengan luas

kurang lebih 1.319 (seribu tiga ratus sembilan belas) hektar

berada di Kecamatan Tualang dan Kawasan Industri Tanjung

Buton (KITB) dengan luas kurang lebih 5.566 (lima ribu lima

ratus enam puluh enam) hektar berada di Kecamatan Sungai

Apit.

E. Kawasan Peruntukan Pertambangan (Minyak dan Gas Bumi)

Kawasan pertambangan minyak di Kabupaten Siak terpusat

(36)

selanjutnya perusahaan industri di wilayah Kandis dan Minas

akan diarahkan ke Kawasan Industri Tanjung Buton tersebut,

terutama untuk kegiatan industri hilir.

Berbeda dengan

perusahaan industri lainnya, perusahaan yang bergerak di bidang

pertambangan memiliki keterkaitan dengan lokasi bahan

tambang, sehingga sampai akhir tahun perencanaan atau hingga

akhir masa konsesi kuasa pertambangan mendatang kegiatan ini

masih akan berkembang di empat kecamatan tersebut.

F. Kawasan Peruntukan Perikanan

Kawasan perikanan adalah kawasan yang diperuntukkan

bagi perikanan, pertambakan/kolam,

dan perikanan darat

lainnya. Kawasan perikanan yang diarahkan di Kabupaten Siak

ini

adalah

berupa

kawasan

perikanan

air

payau

atau

pertambakan di wilayah pesisir Kabupaten Siak yaitu di

Kecamatan Sungai Apit. Peruntukan kawasan perikanan di

Kabupaten Siak ini dengan luas luas sebesar 10.918 Ha atau

1,3% dari luas wilayah Kabupaten Siak.

G. Kawasan Peruntukan Pariwisata

Kabupaten Siak dikenal sebagai sebuah kerajaan besar

Melayu yang didirikan pada tahun 1723 oleh Sultan Abdul Jalil

Rakmat Syah atau sering di sebut sebagai Raja Kecik. Sebagian

besar potensi wisata yang ada di Kabupaten Siak berasal dari

kekayaan budaya yang terdapat di Kecamatan Siak, sedangkan

untuk potensi yang berasal dari kekayaan alam dan buatan masih

sangat sedikit.

H.

Kawasan Peruntukan Permukiman

.

Selain

arahan

pengembangan

kawasan

permukiman

perkotaan yang sudah ada, juga diarahkan pengembangan

kawasan permukiman baru di wilayah Kabupaten Siak. Dari hasil

analisis dan perencanaan, kawasan permukiman di Kabupaten

(37)

Tabel 2.3

Rencana Pola Ruang Tahun 2011-2013

Kabupaten Siak

No

Rencana Peruntukan

Luas (ha)

Proporsi

1

Hutan Produksi Terbatas

73.127

8,5%

2

Hutan Produksi Tetap

232.994

27,2%

3

Hutan Produksi Yang Dapat Dikonversi

5.751

0,7%

4

Kawasan Perkebunan

269.190

31,4%

5

Kawasan Tanaman Pangan

8.491

1,0%

6

Kawasan Perikanan Air Payau

10.918

1,3%

7

Kawasan Industri

6.886

0,8%

8

Kawasan Pertambangan (Minyak & Gas Bumi)

19.758

2,3%

9

Kawasan Permukiman

76.960

9,0%

Jumlah Kawasan Budidaya

704.075

82%

Total Luas Kabupaten Siak

858.092

100,00%

Sumber:

Hasil Analisis Dan Perencanaan

2.1.3 Wilayah Rawan Bencana

Wilayah rawan bencana di Kabupaten Siak dikelompokkan

menjadi 3 kawasan yaitu kawasan rawan bencana banjir, kawasan

rawan bencana gempa dan kawasasan abrasi pantai.

1. Kawasan Rawan Bencana Banjir

Secara umum, Kabupaten Siak tidak memiliki kendala fisik

untuk pengembangan wilayah yang cukup berbahaya terutama

untuk budidaya perkotan. Dari hasil interpretasi rona fisik, wilayah

Kabupaten Siak cenderung memiliki topografi yang landai dengan

kemiringan lereng sekitar 0-3% dan ketinggian 0-50 mdpl serta

memiliki sifat batuan pada satuan perbukitan yang stabil sehingga

potensi untuk terjadinya gerakan tanah dan erosi yang

menyebabkan longsor sangat kecil. Namun, karena sebagian besar

wilayahnya relatif datar (14-30mdpl), potensi untuk terjadinya

banjir cukup besar di beberapa tempat terutama di daerah

sepanjang Sungai Siak. Berdasarkan perhitungan siklus hidrologi

dimana terjadi surplus air sekitar 15% menjadi aliran permukaan

dari curah hujan rata-rata bulanan, maka kemungkinan terjadinya

Gambar

Gambar 1.1 Alur Perencanaan Pembangunan Daerah
Tabel 2.1Luas Lahan Menurut Penggunaan Tahun 2011
Tabel 2.8Pertumbuhan Kontribusi Sektor dan PDRB atas Dasar Harga Berlaku
Tabel 2.11Perkembangan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tanpa Migas
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pendidikan Di Pondok Pesantren Rahmatan Lil’alamin Tuban ) Telah dapat diajukan sebagai persyaratan memperoleh gelar sarjana strata satu (S-1) Program Studi Pendidikan Agama

Mesin S80ME-C7 milik MAN yang bermesin diesel mengkonsumsi 155 grams (5.5 oz) bahan bakar per kWh dan menghasilkan efisiensi sebesar 54.4%, sehingga

Dari analisis Peta Sebaran Disparitas Antar Daerah, maka secara keseluruhan tingkat perkembangan ekonomi yang lebih merata terletak di Bagian Tengah dan Selatan Kabupaten Banyumas

Untuk itu, penyediaan sarana promosi dan pusat pemasaran di dalam komplek ini dapat menjadi wadah penyediaan informasi, pemasaran dan promosi mengenai produk yang dihasilkan oleh

BAB 1 PENDAHULUAN, Bab ini berisi latar belakang masalah penelitian mengenai kebutuhan akan program yang dapat mendeteksi lokasi Nomor Induk Mahasiswa dan Nama

Hasil penelitian untuk membuktikan bahwa pemberian isofluran lebih menurunkan kadar magnesium serum pada pasien yang menjalani anestesi umum dibandingkan dengan sevofluran

Susu impor yang didatangkan dari luar negeri merupakan susu olahan, sehingga untuk memenuhi kebutuhan susu sapi segar sangat tergantung dari produksi susu nasional di

Masalah utama yang terjadi adalah model manajemen produksi seperti apa yang tepat untuk diterapkan pada industri kecil makanan ringan dan sesuai dengan karakteristik