Lampiran 1. Alat dan bahan yang digunakan selama penelitian Alat :
1. Kolam terpal
2. Termometer dan Kertas Lakmus 3. Pompa Air 4. DO Meter 5. Spektrofotometer (1) (2)
Bahan :
1. Benih Ikan Lele 2. Pakan Ikan 3. Tanaman Kangkung (3 ) (4) (5) (1)
(2)
Lampiran 2. Desain tata letak kolam
Keterangan :
A1 = Kolam Kontrol Ulangan Pertama A2 = Kolam Kontrol Ulangan Kedua A3 = Kolam Kontrol Ulangan Ketiga
B1 = Kolam dengan Tanaman Kangkung 10 batang/rumpun, ulangan pertama B2 = Kolam dengan Tanaman Kangkung 10 batang/rumpun, ulangan kedua B3 = Kolam dengan Tanaman Kangkung 10 batang/rumpun, ulangan ketiga C1 = Kolam dengan Tanaman Kangkung 20 batang/rumpun, ulangan pertama C2 = Kolam dengan Tanaman Kangkung 20 batang/rumpun, ulangan kedua C3 = Kolam dengan Tanaman Kangkung 20 batang/rumpun, ulangan ketiga D1 = Kolam dengan Tanaman Kangkung 30 batang/rumpun, ulangan pertama D2 = Kolam dengan Tanaman Kangkung 30 batang/rumpun, ulangan kedua D3 = Kolam dengan Tanaman Kangkung 30 batang/rumpun, ulangan ketiga
Lampiran 3. Prosedur pengujian Total Organic Carbon (TOC)
Pembuatan reagen larutan kalium dikromat 0,5M : ditimbang 36,77 gr K2Cr2O7, dimasukkan dalam labu erlenmeyer 250 ml. diencerkan
sampai tanda batas
Preparasi larutan standar Membuat larutan 1.000 ppm dengan ditimbang 0,2375 g sukrosa dalam labu 100 ml, diencerkan sampai
batas.
Dari larutan standar dibuat larutan dengan konsentrasi karbon 400 mg/l, 200g/l, 100
mg/l, 50 mg/l, dan 25 mg/l
Masing-masing larutan standar ditambah dengan 1 ml K2Cr2O7 , dikocok dan
didiamkan selama 10 menit.
Ditambah dengan 2 ml H2SO4 pekat, dikocok dan didiamkan selama 15 menit
Larutan ditambah dengan 7 ml akuades, dikocok dan didiamkan selama 10 menit
Larutan diukur absorbannya dengan menggunakan spektrofotometer pada panjang
gelombang 600 nm.
Dari data tersebut dibuat grafik standar absorban dan konsentrasi karbon, kemudian
Lampiran 4. Tabel Rancangan Acak Lengkap (RAL) dan Analisis Ragam
(Anova) reduksi Total Organic Carbon (TOC) pada sistem akuaponik
Perlakuan Ulangan A B C D ∑Yi 1 0 70,815 67,926 136,869 275,61 2 0 324,766 223,678 32,74 581,184 3 ∑ 0 0 79,426 475,007 29,241 320,845 171,085 340,694 279,752 1136,546 = 107644,734 JKT = ∑(Yij)2 – FK = 221372,141 - 107644,734 = 113727,407 = 40570,454 JKG = JKT – JKP = 113727,407 - 40570,454 = 73156,956 = 13523,484
= 9144,619 = 1,479 Tabel SK 95% Sumber
Keragaman db JK KT Fhit Ftabel 95%
Perlakuan 3 40570,454 13523,484 1,479 4,07
Galat total 8 73156,956 9144,619
Total 11 113727,407
Kesimpulan : Pada selang kepercayaan 95%, F hitung < F tabel maka perlakuan pemberian tanaman kangkung dengan jumlah batang yang berbeda tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap reduksi karbon pada sistem akuaponik.
Lampiran 5. Perhitungan uji normalitas dan homogenitas A. Uji Lilliefors
Uji Liliefors (Sudjana, 2005) menggunakan hipotesis sebagai berikut : Ho : Sampel berasal dari populasi berdistribusi normal.
H1 : Sampel berasal dari populasi berdistribusi tidak normal. Kriteria Pengujian:
Jika : F hitung ≥ F tabel (0,05), maka Tolak Ho Jika : F hitung < F tabel (0,05), maka Terima Ho
No Xi Xi-x SD x Xi Z F(x) S(x) |F(x) - S(x)| 1 29,241 -97,042 -0,984 0,1635 0,111 0,0524 2 32,74 -93,543 -0,948 0,1711 0,222 0,0511 3 67,926 -58,357 -0,592 0,2776 0,333 0,0557 4 70,815 -55,468 -0,562 0,2877 0,444 0,1567 5 79,426 -46,587 -0,475 0,3156 0,555 0,2399 6 136,869 10,586 0,107 0,5438 0,666 0,1228 7 171,085 44,802 0,454 0,6736 0,777 0,1041 8 223,678 97,395 0,987 0,8389 0,888 0,0499 9 324,766 198,493 2,012 0,9778 1 0,0222 Jumlah 1136,766 126,283 98,644 Rata-rata SD F hit = 0,2399 ; F tabel 0,05 = 0,271
Karena Fhit < Ftabel maka terima Ho dimana data yang didapat menyebar normal
B. Uji Bartlet
Uji Bartlet menggunakan hipotesis sebagai berikut : Ho : Varians data homogen.
Kriteria Pengujian:
Jika : F hitung ≥ F tabel (0,05; dk1; dk2), maka Tolak Ho Jika : F hitung < F tabel (0,05; dk1; dk2), maka Terima Ho
Sampel ke dk 1/dk S1 2 log S12 dk log (S12) 1 n1-1 1/ (n1-1) S12 log S12 (n1-1) log S12 2 n2-1 1/ ( n2-1) S22 log S22 (n2-1) log S22 k nk-1 1/ ( nk-1) Sk2 log Sk2 (nk-1) log Sk2 Jumlah ∑ (ni-1) ∑ (1/ (ni-1)) ∑ ((ni-1) log Si2) Sampel ke dk 1/dk S1 2 log S12 dk log (S12) 1 2 0,5 20792,83 4,3179 8,6358 2 2 0,5 10593,49 4,0250 8,05 3 2 0,5 5192,154 3,7153 7,4306 Jumlah 6 1,5 24,1164
Varian gabungan data diatas
Sehingga log S2 = log 12192,82467 = 4,0861
Harga satuan B dengan rumus
logs2 n1 1 B
B = 4,0861. 6 = 24,5166
Digunakan statistik chi kuadrat
ln 10
{(
1 1
log 1 2} 2 s n B X
X2 = 2,3026 (24,5166 – 24,1164) X2 = 2,3026 . 0,4002 X2 = 0,9215Jika α = 5% dari table distribusi chi kuadrat dengan dk = 2, maka didapat nilai sebesar 5,991. Sehingga 0,9215 < 5,99 yang menjelaskan bahwa data homogen.
Lampiran 6. Hasil perhitungan fitoplankton Kolam Waktu Uji ke- Kelimpahan (N) Indeks Keragaman (H’) Indeks Keseragaman (E) Indeks Dominansi (C) A 1 5094 0,94 0,90 0,13 Ulangan 1 2 2513 0,68 0,68 0,28 A Ulangan 2 A Ulangan 3 B Ulangan 1 B Ulangan 2 B Ulangan 3 C Ulangan 1 C Ulangan 2 C Ulangan 3 D Ulangan 1 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 3441 5568 3329 3409 4157 2259 3409 2758 3204 4065 530 748 950 3524 2948 571 579 811 699 1077 2501 552 265 1476 474 5078 380 1096 376 2442 1022 606 215 2786 474 581 417 3028 0,81 0,88 0,83 0,79 0,94 0,76 0,76 0,64 0,60 0,66 0,45 0,62 0,70 0,86 0,75 0,30 0,80 0,60 0,37 0,53 0,81 0,88 0,38 0,69 0,33 0,71 0,67 0,70 0,57 0,54 0,40 0,24 0,77 0,56 0,40 0,41 0,57 0,68 0,81 0,85 0,80 0,83 0,87 0,80 0,76 0,67 0,63 0,69 0,45 0,60 0,78 0,77 0,72 0,35 0,77 0,66 0,41 0,59 0,81 0,85 0,33 0,69 0,42 0,71 0,56 0,73 0,63 0,60 0,44 0,28 0,71 0,66 0,36 0,43 0,73 0,75 0,19 0,16 0,17 0,20 0,14 0,19 0,20 0,29 0,27 0,19 0,57 0,43 0,26 0,16 0,21 0,71 0,21 0,30 0,63 0,39 0,20 0,15 0,66 0,28 0,60 0,14 0,37 0,29 0,34 0,34 0,47 0,78 0,25 0,31 0,65 0,62 0,36 0,22
D Ulangan 2 D Ulangan 3 1 2 3 4 1 2 3 4 915 892 1947 2014 659 834 753 826 0,60 0,66 0,64 0,78 0,26 0,47 0,55 0,75 0,60 0,73 0,76 0,86 0,31 0,47 0,61 0,83 0,34 0,34 0,25 0,9 0,75 0,56 0,37 0,23
Lampiran 7. Fitoplankton yang ditemui pada setiap kolam
Kolam Jenis Fitoplankton
A1 Spirogyra (1) Desmidium (1,2,3,4) Scenedesmus opaliensis (1,2,3) Stichococcus (1,3,4) Synedra (1) Actinastrum gracillimum (1,3,4) Scenedesmus obliquus 1,3 Coelastrum microporum (1,2,3,4) Selenastrum (1,2,3,4) Mougeotia (1,2) Scenedesmus dimorpus (1,4) Chlorella (2,3,4) Tetraedron (2,3) Trebouxia (2,3,4) Eudorina (2) Diatoma (2) Scenedesmus arcuatus (4) Scenedesmus quadricauda (4) scenedesmus acuminatus (4) A2 Spirogyra (1) Desmidium (1,2,3,4) Scenedesmus opaliensis (1,3) Stichococcus (1,3,4) Synedra (1,3) Actinastrum gracillimum (1,3,4) Scenedesmus obliquus (1,2,3,4) Coelastrum microporum (1,2,4) Selenastrum (1,2,3,4) Mougeotia (1,2,3) Scenedesmus dimorpus (1,2,3) Chlorella (3,4) Tetraedron (2,3) Trebouxia (3,4) Eudorina (2) Chaetophora (2) Scenedesmus quadricauda (4) A3 Spirogyra (1) Desmidium (1,2,3,4) Scenedesmus opaliensis (2,3,4) Stichococcus (1,3,4) Synedra (1,3,4) Actinastrum gracillimum (1) Scenedesmus obliquus (1,3,4) Coelastrum microporum (2,3,4)
Selenastrum (1,3,4) Mougeotia (1,2,3) Scenedesmus dimorpus (1,2) Chlorella (2,3,4) Tetraedron (2) Trebouxia (4) Crucigenia (2) Pandorina (2) Scenedesmus arcuatus (1) Oedogonium (4) B1 Spirogyra (1) Desmidium (1,2,3,4) Scenedesmus opaliensis (1,2,3,4) Stichococcus (1,2,4) Synedra (1,2) Actinastrum gracillimum (1,2,3) Scenedesmus obliquus (1,2,4) Coelastrum microporum (1,2,4) Selenastrum (2,3,4) Mougeotia (1),2,3,4 Scenedesmus dimorpus (1,2,3,4) Chlorella (2,3,4) Trebouxia (3) Scenedesmus quadricauda (4) Scenedesmus arcuatus (4) Scenedesmus acuminatus (4) Haematococcus (4) B2 Spirogyra (1) Desmidium (1,2,3,4) Scenedesmus opaliensis (1,3) Stichococcus (1,3,4) Synedra (1,2,3,4) Actinastrum gracillimum (1,2,3) Scenedesmus obliquus (1,4) Coelastrum microporum (1,2,3,4) Selenastrum (1,3) Mougeotia (1,2,3) Scenedesmus dimorpus (1,2,4) Chlorella (2,3,4) Trebouxia (3) Stigeoclonum (3) Scenedesmus quadricauda (4) B3 Spirogyra (1) Desmidium (2,3,4) Scenedesmus opaliensis (1,2,3) Stichococcus (1,3)
Synedra (1,2,3,4) Actinastrum gracillimum (1,2) Coelastrum microporum (1,2,4) Selenastrum (4) Mougeotia (1,2,3) Scenedesmus dimorpus (1,2,3) Chlorella (3,4) Trebouxia (3,4) Volvox (2) Crucigenia (3) Botryococcus (3) Scenedesmus arcuatus (4) Scenedesmus acuminatus (4) Chroococcus (4) Stephanodiscus (4) Oedogonium (4) C1 Spirogyra (3) Desmidium (2,3,4) Scenedesmus opaliensis (2,4) Stichococcus (1,4) Synedra (1,2,3,4) Actinastrum gracillimum (1,2,3) Scenedesmus obliquus (4) Coelastrum microporum (2,3,4) Selenastrum (1,2,4) Mougeotia (2,3,4) Scenedesmus dimorpus (1,2,4) Chlorella (2) Tetraedron (2) Gyrosigma (1) Synura (1) Microspora (1) Prasiola (1) Hyalotheca (1) Cladophora (1) Pediastrum (1) Stigoeclonium (1) Gloeotrichia (1) Trebouxia (4) Scenedesmus arquatus (4) C2 Spirogyra (1,3,4) Desmidium (2,4) Scenedesmus opaliensis (1,2,3) Stichococcus (1,4) Synedra (1,2,3,4) Actinastrum gracillimum (1,2,3)
Scenedesmus obliquus (4) Coelastrum microporum (2,3,4) Selenastrum (1,2,3,4) Mougeotia (1,2,3,4) Scenedesmus dimorpus (1,2) Chlorella (3) Pediastrum (1) Stigoeclonium (1) Volvox (2) Fragilaria (1) Cyclotella (1) Botryococcus (1) Campsopogan coeruleus (1) Tribonema (1) Crucigenia (1) C3 Spirogyra (1,2,3) Desmidium (1,2,3,4) Scenedesmus opaliensis (1,2,3) Stichococcus (1,3,4) Synedra (1,2,3,4) Actinastrum gracillimum (1,3) Scenedesmus obliquus (3) Coelastrum microporum (1,3) Selenastrum (3,4) Mougeotia (1,2,3) Scenedesmus dimorpus (2,3,4) Chlorella (3,4) Volvox (2) Trebouxia (4) D1 Spirogyra (1,4) Desmidium (1,2,3,4) Scenedesmus opaliensis (1) Stichococcus (1) Synedra (1,2,3,4) Actinastrum gracillimum (1,2,3) Scenedesmus obliquus (1,2,4) Coelastrum microporum (1,2,3) Selenastrum (1,2,3,4) Mougeotia (1,2,3,4) Scenedesmus dimorpus (1,4) Tetraedron (2) Volvox (2) Tetrastrum (1) Sphaerocystis schroelen (1) Scenedesmus arquatus (4) D2 Spirogyra (1)
Desmidium (1,2,3,4) Stichococcus (1,3) Synedra (1,2,3,4) Actinastrum gracillimum (1,2,3) Scenedesmus obliquus (1,4) Coelastrum microporum (1,2,3) Selenastrum (1,2,3) Mougeotia (1,2,3) Scenedesmus dimorpus (1,2,4) Chlorella (2,4) Sphaerocystis schroelen (4) Trebouxia (4) Chroococcus (4) D3 Spirogyra (1,2) Desmidium (2,3,4) Scenedesmus opaliensis (1) Stichococcus (1,2) Synedra (1,2,3,4) Actinastrum gracillimum (2,3) Scenedesmus obliquus (1,2,4) Coelastrum microporum (1,2,3,4) Selenastrum (2,3,4) Mougeotia (1,2,3) Scenedesmus dimorpus (2,4) Chlorella (3) Tetraedron (3) Scenedesmus arquatus (4) Haematococcus (4)
Lampiran 8. Kualitas air setiap pengambilan sampel Total Organic Carbon (TOC)
Kolam Pengambilan ke-
Suhu pH DO Kolam Pengambilan ke- Suhu pH DO A1 1 24 6 1,38 C1 1 23 6 2,23 2 23 7 0,5 2 23 6 2,9 3 25 8 0,3 3 25 8 2,1 4 25,5 7 0,2 4 26 7 1,4 A2 1 23 6 1,3 C2 1 24 6 7,31 2 23 7 0,7 2 23 6 3 3 24 8 0,2 3 24 7 0,7 4 26 7 0,2 4 26 7 0,3 A3 1 23 6 1,06 C3 1 23 6 7,24 2 23 7 0,7 2 22,5 6 3,5 3 24 7 0,2 3 25 7 0,1 4 26 7 0,2 4 26 7 0,4 B1 1 24 6 6,93 D1 1 24 6 6.85 2 23 6 3,8 2 23 7 3,8 3 25 7 2,3 3 25 7 0,2 4 26 7 0,2 4 26 7 0,5 B2 1 23 7 6,69 D2 1 23 6 7,37 2 23 6 4,4 2 23 7 3,3 3 25 8 0,7 3 25 8 2,1 4 25,5 8 1,7 4 26 7 2,2 B3 1 23 6 6,83 D3 1 23 6 6,65 2 23 6 2,6 2 23 7 4,5 3 25 8 0,2 3 25 7 0,4 4 26 7 1,5 4 26 8 1,2