• Tidak ada hasil yang ditemukan

Oleh : ANDIKA PUTRA ADITYA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Oleh : ANDIKA PUTRA ADITYA"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN TUGAS AKHIR

SISTEM AKUNTANSI PIUTANG PADA PT. PEPUTRA MASTERINDO (KEBUN LABOI JAYA)

Disusun Dan Dianjurkan Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Tugas-Tugas Akademika Dan Memperoleh Gelar Ahli Madya

Oleh :

ANDIKA PUTRA ADITYA

01770413268

JURUSAN DIPLOMA III AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTAN SYARIFKASIM RIAU

PEKANBARU

2020

(2)
(3)
(4)

i

ABSTRAK

SISTEM AKUNTANSI PIUTANG PADA PT. PEPUTRA MASTERINDO (KEBUN LABOI JAYA)

Oleh :

ANDIKA PUTRA ADITYA 01770413268

Penelitian ini dilakukan pada PT. Peputra Masterindo (Kebun Laboi Jaya). Adapun yang menjadi rumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimanakah Sistem Akuntansi Piutang pada PT. Peputra Masterindo (Kebun Laboi Jaya). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mengenal penerapan Sistem Akuntansi Piutang pada PT. Peputra Masterindo (Kebun Laboi Jaya), Apakah sudah berjalan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan atau belum. Sedangkan untuk manfaat dari penelitian ini adalah untuk penyempurnaan bagi PT. Peputra Masterindo (Kebun Laboi Jaya) agar lebih baik kedepannya. Adapun jenis data yang digunakan menjadi dua yaitu sebagai berikut: 1. Data primer, yaitu data yang diperoleh dari karyawan perusahaan yang ditunjukkan oleh bagian keuangan. 2. Data sekunder, yaitu berupa struktur organisasi dan laporan keuangan perusahaan. Didalam pengumpulan data yang diperlukan sebagai landasan dalam menyusun laporan tugas akhir ini, digunakan meode sebagai berikut: 1). Wawancara, yaitu penulis melakukan tanya jawab langsung dengan beberapa karyawan dan pimpinan perusahaan untuk memperoleh informasi yang berkaitan dengan data yang diperlukan dalam penelitian. 2). Dokumentasi, yaitu penulis melakukan pengutipan langsung terhadap data-data yang dimiliki perusahaan seperti sejarah perusahaan, struktur perusahaan, dan laporan keuangan. 3). Penelitian Pustaka, yaitu penulis melakukan pengumpulan data serta sumber-sumber dari perpustakaan.

Berdasarkan hasil penelitian, piutang timbul dari kegiatan transaksi penjualan pupuk secara kredit yang diakui pada saat barang telah sampai kepada pelanggan. Untuk pencatatan piutang tak tertagih tidak sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan, dikarenakan dalam hal pencatatan piutang perusahaan belum terdapat penyisihan piutang tak tertagih. Oleh sebab itu laporan keuangan perusahaan belum menunjukkan nilai bersih pada piutang usahanya.

(5)

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan rahmat, karunia, kesempatan dan kemampuan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan judul ‘’Sistem Akuntansi Piutang Pada PT. Peputra Masterindo (Kebun Laboi Jaya)’’.

Shalawat dan salam kepada Nabi Besar Muhammad SAW yang telah berjuang membawa umatnya dari alam kenistaan dan kebodohan ke alam yang penuh dengan kedamaian dan kebaikan yaitu Islam yang kita miliki seperti sekarang ini.

Penulisan Tugas Akhir ini merupakan salah satu syarat dalam menyelesaikan studi Program Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

Dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini penulis banyak sekali mendapatkan perhatian, bantuan, bimbingan, motivasi, serta masukan-masukan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebanyak-banyaknya dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:

1. Allah SWT, yang senantiasa memberikan nikmat kesehatan jasmani dan rohani sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas akhir ini dengan baik. 2. Kedua Orang Tua, yang senantiasa memberikan Do’a restunya, motivasi,

dan dorongan sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini. 3. Bapak Prof, Dr. H. Akmad Mujahidin, S.Ag, M.Ag selaku Rektor UIN

(6)

iii

4. Bapak Dr. Drs. H. Muh. Said HM, M.Ag, MM selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial, beserta Pembantu Dekan I, II dan III.

5. Ibu Faiza Muklis, SE, M.Si, Akt selaku Ketua Jurusan D-III Akuntansi, yang senantiasa memberikan motivasi dan dorongan untuk penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

6. Ibu Rimet, SE, MM, Ak selaku Dosen Pembimbing dalam Penulisan Tugas Akhir ini, yang senantiasa meluangkan waktu, ilmu, motivasi serta dorongan dan masukannya kepada penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

7. Ibu Harkaneri, SE, MSA, Ak selaku Pembimbing Akademis, yang senantiasa memberikan bimbingan pada bidang akademis.

8. Bapak/Ibu Dosen dan Staff Karyawan/I Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial, yang senantiasa memberikan banyak Ilmu kepada penulis.

9. Pemimpin dan seluruh karyawan/I PT. Peputra Masterindo (Kebun Laboi Jaya), yang senantiasa membantu kelancaran dalam penulisan Tugas Akhir ini dan memberikan bimbingan sehingga penulis dapat mengumpulkan data dengan baik dan benar.

10. Untuk Angga Azwad Fauzi, Gita Riscky Aulia, dan Amelia Aditsanna Anggita, terima kasih yang telah membantu dan memotivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.

11. Sahabat seperjuangan, Mahasiswa/I Jurusan D-III Akuntansi angkatan 2017 semuanya terutama pada Mahasiswa/I lokal c.

(7)

iv

12. Sahabat seperjuangan Hermawan Muslim, Taufik Ramadhan, Muhammad Fazri, Irma Uli, Erika Widya Sari, Mirnia, Miftahul Jannah, Nur jannah, Wirfania, Dhea Rezky, Putri Sundary, Yuni Fariza dan semua temannya yang tidak bias saya sebuti satu persatu, terima kasih suportnya dalam penyusunan tugas akhir.

Dan sebagai insan yang memiliki keterbatasan serta kekurangan, maka penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat kekurangan dan kesalahan dalam penyusunan dan penulisannya. Untuk itu, penulis sangat berharap adanya kritik dan saran yang membangun dalam perbaikan Tugas Akhir selanjutnya. Namun penulis tetap sangat berharap bahwa Tugas Akhir ini bermanfaat bagi kita semua.

Pekanbaru, April 2020

(8)

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK... i

KATA PENGANTAR... ii

DAFTAR ISI... v

DAFTAR GAMBAR... vii

DAFTAR TABEL... .viii

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang... 1

1.2.Perumusan Masalah... 6

1.3.Tujuan dan Manfaat Penelitian... 6

1.4.Metode Penelitian... 7

1.5.Sistematika Penulisan... 8

BAB II PROFIL PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan...10

2.2. Visi dan Misi Perusahaan... 11

2.3. Makna Logo Perusahaan... 13

2.4. Struktur Organisasi...15

BAB III TINJAUAN TEORI DAN PRAKTEK 3.1. Tinjauan Teori... 19

3.1.1 Pengertian Sistem ... 19

3.1.2 Pengertian Akuntansi ... 20

3.1.3 Pengertian Sistem Akuntansi ... 24

3.1.4 Pengertian Piutang ...26

3.1.5 Klasifikasi Piutang ... 27

3.1.6 Pengakuan Piutang ... 30

3.1.7 Pencatatan Piutang ... 34

(9)

vi

3.1.9 Piutang Dalam Islam ... 48

3.2. Tinjauan Praktek ...51 3.2.1 Klasifikasi Piutang ... 51 3.2.2 Pengakuan Piutang ... 52 3.2.3 Pencatatan Piutang ... 55 3.2.4 Penilaian Piutang ...57 BAB IV KESIMPULAN 4.1. Kesimpulan...59 4.2.Saran... 60 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(10)

viii

DAFTAR TABEL

III.1. Jurnal dalam Metode Pencatatan Diskon Tunai Bruto dan Neto …………32 III.2. Daftar Umur Piutang Wilson & Co….……….46

(11)

vii

DAFTAR GAMBAR

II.1 Logo PT. Peputra Masterindo ………. 13

II.2 Struktur organisasi………15

III.1 Prosedur Penerimaan Kas dari Piutang ………..36

III.2 Prosedur Penerimaan Kas dari Piutang (Lanjutan) ………37

III.3 Prosedur Penghapusan Piutang ………..47

(12)

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Dalam perkembangan perekonomian sekarang ini, perusahaan dituntut untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas perusahaannya. Terutama dalam sistem akuntansi penagihan dan piutang usaha. Sistem akuntansi penagihan dan piutang usaha termasuk sistem akuntansi penting yang harus didesain di dalam perusahaan, disebabkan penagihan dan piutang usaha merupakan sumber pendapatan perusahaan. Terjadinya piutang dagang berasal dari transaksi penjualan kredit barang dagang atau jasa sebagai operasi normal perusahaan.

Perusahaan adalah suatu organisani yang menggunakan dan mengkoordinir sumber-sumber ekonomi guna menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat. Tujuan pendirian perusahaan pada dasarnya adalah untuk memperoleh keuntungan atau laba. Keuntungan yang dicapai perusahaan dibatasi oleh beberapa hal seperti jumlah dana yang tersedia, kemampuan tenaga kerja yang dimiliki dan kemampuan pasar dari tangan pesaing. Factor yang terakhir yaitu kemampuan merebut pasar dari tangan pesaing tidak lepas dari strategi pemasaran perusahaan. Pemasaran suatu perusahaan meliputi promosi dan strategi penjualan tunai maupun kredit.

(13)

2

Dalam usaha memperbesar volume penjualan, selain melakukan penjualan secara tunai yang langsung diakui oleh perusahaan sebagai pendapatan dan akan menambah kas, perusahaan juga melakukan penjualan secara kredit. penjualan secara kredit ini dilakukan dengan tujuan untuk menarik minat konsumen agar membeli produk yang ditawarkan sebagai usaha meningkatkan volume penjualan juga untuk memperbesar kesempatan perusahaan untuk memperoleh laba dan memenangkan persaingan. Dengan strategi penjualan kreditini timbul suatu tuntutan terhadap langganan yang disebut piutang.

Walaupun penjualan secara kredit dapat mendatangkan keuntungan atau laba yang lebih besar, akan tetapi hal itu tidak terlepas dari adanya resiko kerugian yang harus ditanggung oleh perusahaan apabila pembayaran piutang dilakukan oleh pelanggan tidak sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan dan pelanggan tidak mampu melunasi piutang yang sudah ada. Resiko yang timbul adalah terganggunya cash flow serta adanya biaya tambahan yang harus ditanggung oleh perusahaan berupa biaya penyisihan piutang tidak tertagih yang dapat menurunkan laba. Oleh sebab itu, perlu diantisipasi dengan melakukan pengendalian yang baik, pencatatan akuntansi dan perhitungan yang akurat terhadap piutang.

Menurut Ati Retna dan Defia Nurbain (85;2017) Piutang adalah tuntutan kepada pelanggan dan pihak lain untuk memperoleh uang, barang dan jasa (Asset) tertentu pada masa yang akan datang sebagai akibat

(14)

3

penyerahan barang atau jasa yang dilakukan saat ini. Wesel tagih menurut Carl S. Warren, dkk (440;2017) merupakan pernyataan jumlah uang pelanggan dalam bentuk tertulis yang formal. Selama diharapkan dapat ditagih dalam waktu setahun, wesel tagih biasanya digolongkan sebagai asset lancar di laporan posisi keuangan.

Kegiatan dari fungsi piutang melibatkan beberapa bagian dalam perusahaan sejak timbulnya piutang sampai diterimanya pembayaran. Adapun bagian-bagian yang terlibat adalah bagian penjualan yang memegang fungsi penjualan dan merupakan awal timbulnya piutang, seksi administrasi piutang mencatat timbulnya dan hapusnya piutang, bagian akuntansi umum yang mencatat transaksi piutang dalam proses akuntansi, bagian keuangan yang melibatkan penagihan (inkaso) maupun penerimaan uangnya.

Pengakuan piutang dilakukan pada saat timbulnya piutang yaitu pada saat terjadinya penjualan kredit. Untuk penjualan barang biasanya berkaitan dengan syarat-syarat penyerahan barang dan pembayaran. Pengukuran piutang merupakan besarnya piutang dicatat sehingga angka yang dilaporkan adalah jumlah yang wajar. Pengukuran piutang harus dilakukan sacara akurat, karena kesalahan dalam pengukuran piutang sangat mempengaruhi laba rugi badan usaha dan mengakibatkan laporan keuangan tidak disajikan secara wajar.

Secara administrasi berdirinya PT. Peputra Masterindo pada tanggal 1 Mei 1993 oleh Notaris Tajib Raharjo dengan Akta No. 1, terdaftar dengan alamat Jl. Prof. M. Yamin, SH No. 42 A, RT 02 RW 03, Kelurahan Sago,

(15)

4

Kecamatan Senapelan, Pekanbaru 28151. PT. Peputra Masterindo adalah perushaan yang bergerak dalam bidang perkebunan kelapa sawit dan pengolahan minyak kelapa sawit. Tepat pada tanggal 6 Juni 2002, diresmikan berdirinya PMKS PT. Peputra Masterindo dengan kapasitas olah 45 ton/jam yang terletak tepatnya di Jalan Raya Pertapahan Suram, Simpang Jengkol. Petapahan, Kab. Kampar Riau dan PT. Peputra Masterindo Kebun Laboi jaya yang terletak di Jalan Lintas Petapahan-Bangkinang Desa Laboi jaya.

PT. Peputra Masterindo (Kebun Laboi Jaya) merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang perkebunan subsector perkebunan kelapa sawit. Perusahaan ini memiliki lahan kelapa sawit sebesar 12.000 hektar yang terdiri dari 300 hektar milik perusahaan dan 11.700 hektar adalah milik KKPA. KKPA adalah singkatan dari Kredit kepda Koperasi Primer untuk Anggotanya yang merupakan program dari pemerintah. Pada kebun laboi jaya ini perusahaan dalam memperoleh laba melakukan penjualan pupuk secara tunai ataupun kredit. Tentu saja dalam penjualan kredit akan menimbulkan akun piutang usaha.

Dalam penyajian piutang usaha di neraca, PT. Peputra Masterindo (Kebun Laboi Jaya) mencantumkan pengukuran piutang yang telah dilakukan dengan benar yaitu bersih dari potongan dan mencantumkan nilainya pada akhir periode. Dengan begitu, perusahaan ini menggunakan metode penghapusan piutang secara langsung untuk mencatat kerugian piutang yang

(16)

5

tak tertagih, yang mana piutang baru diakui apabila jumlah piutang benar-benar tidak dapat ditagih tanpa adanya estimasi.

Adapun beberapa kasus yang ditemukan pada PT. Peputra Masterindo (Kebun Laboi Jaya) terkait dengan masalah piutang, yaitu:

Pertama, masalah yang terjadi pada PT. Peputra Masterindo (Kebun Laboi Jaya) dalam pelaksanaannya dalam system akuntansi piutang adalah tidak adanya batas waktu pelunasan piutang kepada pihak pelanggan atau debitur dan terdapat sebuah surat kesepakatan dalam piutang tersebut.

Kedua, dalam melakukan pencatatan piutang tak tertagih PT. Peputra Masterindo (Kebun Laboi Jaya) menimbulkan ketidaksesuaian, dimana perusahaan ini tidak melakukan penyisihan terhadap piutang tak tertagihnya. Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan, penyajian piutang usaha dalam laporan keuangan seharusnya dikurangi dengan penyisihan piutang tak tertagih. Dengan begitu piutang usaha tersebut akan sebesar nilai bersihnya.

Ketiga, tidak ada pemisahan tugas dari bagian pembukuan dengan kasir. Ini akan menyebabkan kecurangan dalam mengelola piutang dalam perusahaan tersebut. Oleh sebab itu diperlukannya pengendalian internal atas penagihan piutang penting dan pengendalian internal yang baik adalah harus ada pemisahan tugas antara penanganan kas dan akuntansi kas. Bagian kredit tidak boleh memiliki akses ke kas. Bagian akuntansi tidak boleh menangani kas karena dapat melakukan lapping piutang usaha, mencuri cek pelanggan

(17)

6

yang masuk, dan menghapus akun pelanggan sebagai beban piutang tak tertagih.

Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang Piutang, apakah sudah sesuai atau tidak dengan Standar Akuntansi Keuangan yang dituangkan dalam sebuah tugas akhir dengan judul : Sistem Akuntansi Piutang Pada PT. Peputra Masterindo (Kebun Laboi Jaya).

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas, maka perumusan masalah adalah “Bagaimanakah Sistem Akuntansi Piutang Pada PT. Peputra Masterindo (Kebun Laboi Jaya)?’’. 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui apakah Sistem Akuntansi Piutang pada PT. Peputra Masterindo (Kebun Laboi Jaya) telah berfungsi sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan.

1.3.2 Manfaat Penelitian 1. Bagi Penulis

Dengan penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan mengenai Sistem Akuntansi Piutang pada PT. Peputra Masterindo (Kebun Laboi Jaya).

(18)

7

2. Bagi Perusahaan

Diharapkan dapat memberi informasi dan dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam usahanya.

3. Peneliti selanjutnya

Diharapkan dapat menjadi acuan dan bahan masukan tentang Sistem Akuntansi Piutang sebagai alat perencanaan dan pengendalian bagi peneli-peneliti yang melakukan penelitian terhadap masalah yang sama di masa yang akan datang.

1.4 Metode Penelitian

Untuk memperoleh data dalam pembuatan tugas akhir ini dipergunakan metode sebagai berikut :

1.4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian yang dilakukan oleh penulis yaitu pada PT. Peputra Masterindo (Kebun Laboi Jaya), merupakan perusahaan yang bergerakan dibidang perkebunan sawit yang berada di Jl. Lintas Petapahan–Bangkinang Desa Laboi Jaya. Waktu penelitian dari Februari 2020 sampai selesai.

1.4.2 Sumber data

Jenis data ini dapat dibagi atas dua macam yaitu :

1. Data primer yaitu data yang diperoleh melalui penelitian langsung di lapangan.

(19)

8

2. Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari buku-buku, literatur serta sumber-sumber yang mendukung data primer.

1.4.3. Metode Pengumpulan Data 1. Wawancara

Metode pengumpulan data melalui tanya jawab langsung dengan beberapa karyawan dan pimpinan PT. Peputra Masterindo (Kebun Laboi Jaya) untuk memperoleh informasi yang berkaitan dengan data yang diperlukan dalam penelitian tugas akhir mengenai Sistem Akuntansi Piutang Pada PT. Peputra Masterindo (Kebun Laboi Jaya).

2. Dokumentasi

Mengutip langsung data yang dimiliki oleh PT. Peputra Masterindo (Kebun Laboi Jaya) seperti Bukti Kas Masuk, Struktur organisai, dan sebagainya yang berhubungan dengan judul peneliti.

3. Penelitian Pustaka

Yaitu pengumpulan data dengan mengadakan pembahasan yang diambil dari literature-literatur bahan studi dan sumber lainnya yang berhubungan dengan judul penelitian.

(20)

9

Untuk mengarahkan dan mempermudahkan penyusunan Tugas Akhir ini, berikut ini penulis menyajikan sistematika penulisan:

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini menerangkan tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, dan metode penelitian.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Bab ini menerangkan tentang sejarah singkat perusahaan, visi dan misi perusahaan dan struktur perusahan.

BAB III TINJAU TEORI DAN PRATEK

Bab ini menerangkan tentang tinjau teori yang terdiri dari pengertian sistem akuntansi, pengertian piutang, karakteristik piutang, pengakuan piutang, penilaian piutang, pencatatan piutang dan pandangan islam tentang piutang serta tinjauan praktek PT. Peputra Masterindo (Kebon Laboi Jaya).

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini menerangkan tentang kesimpulan dan saran hasil penelitian PT. Peputra Masterindo (Kebun Laboi Jaya).

(21)

10

BAB II

PROFIL PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan

Secara administrasi berdirinya PT. Peputra Masterindo pada tanggal 1 Mei 1993 oleh Notaris Tajib Raharjo dengan Akta No. 1, terdaftar dengan alamat Jl. Prof. M. Yamin, SH No. 42 A, RT 02 RW 03, Kelurahan Sago, Kecamatan Senapelan, Pekanbaru 28151.

Sejarah berdirinya PT. Peputra Masterindo bergerak dibidang property. Dalam proses perjalanan dan perkembangannya, perusahaan yang mempunyai tujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat ini, pada tanggal 12 Juli 1995, diresmikanlah kerjasama antara PT. Peputra Masterindo dengan KUD Sawit Jaya. Maka secara resmi mengembangkan sayap di bidang Perkebunan Kelapa Sawit, kerja sama ini adalah awal berdirinya PT. Peputra Masterindo. Sejarah awal PT. Peputra Masterindo berdiri bermula dari seorang wanita yang dikenal sangat gigih dan pekerja keras. Beliau adalah Mariya, pendiri PT. Peputra Masterindo, dan tentunya dengan dukungan penuh dari kedua orang tua beliau, Bapak Sinmardi Taman, Ibu Rosnah dan semua keluarga. Pada saat ini PT. Peputra Masterindo dipimpin oleh Pak Asan sebagai Direktur dan Ibu Mariyana sebagai Komisaris.

Sejak tanggal 12 Juli 1995 tersebut, perusahaan mulai fokus di sektor perkebunan dan pabrik minyak kelapa sawit. Tepat pada tanggal 6 Juni 2002, diresmikan berdirinya PMKS PT. Peputra Masterindo dengan kapasitas

(22)

11

olah 45 ton/jam yang terletak tepatnya di Jalan Raya Pertapahan Suram, Simpang Jengkol. Petapahan, Kab. Kampar – Riau.

Dengan izin dan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, pada hari Selasa, tanggal 25 Juli 2017, PKS Peputra Masterindo telah mengolah TBS dan upgrade dari 45 ton/jam menjadi 90 ton/jam. PMKS PT. Peputra Masterindo yang beralamat di Desa Pertapahan Suram, Kec.Petapahan, Kab. Kampar, Riau dan perkebunan yang beralamatkan di Desa Laboi Jaya.

Pada PT. Peputra Masterindo (Kebun Laboi Jaya) perusahaan yang bergerak dalam bidang perkebunan subsector perkebunan kelapa sawit yang memiliki lahan kelapa sawit sebesar 12.000 hektar, yang terdiri dari 300 hektar milik perusahaan dan 11.700 hektar adalah milik KKPA. KKPA adalah singkatan dari Kredit kepada Koperasi Primer untuk Anggotanya yang merupakan program dari pemerintah.

2.2 Visi dan Misi Perusahaan

Setiap perusahaan tentunya memiliki visi dan misi yang ingin dicapai oleh perusahaan tersebut sebagai dasar atas berdirinya perusahaan ditengah-tengah masyarakat. Adapun visi dan misi yang telah ditetapkan oleh PT. Peputra Masterindo adalah sebagai berikut :

Visi :

(23)

12

Misi :

1. Memaksimalkan hasil produksi TBS dan meningkatkan OER/KER PMKS (highest and best yield).

2. Memperluas perkebunan kelapa sawit dan pabrik pengolahan kelapa sawit di seluruh nusantara.

3. Mengembangkan sumber daya manusia yang profesional yang mempunyai “KITA” yaitu, komitmen, integritas, tekun, dan apresiasi.

4. Mempunyai program kerja yang berkelanjutan dari hulu sampai hilir dengan membangun jaringan (network).

5. Membangun perkebunan kelapa sawit dan pabrik minyak kelapa sawit yang berorientasi kepada pelestarian lingkungan hidup.

6. Corporate Social Responsibility yang tepat sasaran (pendidikan, sosial dan budaya).

7. Let’s go green.

Sesuai dengan prinsip dasarnya, tujuan utama dari perusahaan adalah untuk memiliki layanan terpadu dan berkelanjutan antara perkebunan kelapa sawit dan pabrik minyak kelapa sawit dengan sistem berkelanjutan terhadap sumber dayanya.

(24)

13

2.3 Makna logo Perusahaan

Gambar II.1

Logo PT. Peputra Masterindo

Sumber: Google

PT. Peputra Masterindo memilik bagian luar bentuk roda gigi yang melambangkan pabrik pengolahan. Kemudian Bagian setengah atas yang berbentuk goble serta setengah bawah berwarna hijau artinya sebuah harapaan yang bisa menguasahi setengah dunia luas kebun persawitan.

1. Motto

Motto perusahaan ini adalah 3P, yaitu:

Performance : Hasil kerja yang sudah dicapai

Potential : Kemampuan berkembang untuk memperoleh Kesempatan.

Passions : Keinginan dan semangat antusiasme. 2. Nilai

Nilai-nilai utama yang menentukan maju mundurnya sebuah perusahaan adalah tujuan yang jelas, visi dan misi yang jelas, relasi, team

(25)

14

work, menepati janji, berdedikasi pada tugas dan melaksanakan dengan sungguh-sungguh dan mempunyai integritas yang tinggi. Keyakinan, ketekunan dan keberanian melakukan perubahan menuju yang lebih baik. Meletakkan kepentingan perusahaan diatas kepentingan pribadi.

(26)

15

2.4 Struktur Organisasi

Gambar II.2 Stuktur Organisasi

PT. PEPUTRA MASTERINDO (KEBUN LABOI JAYA)

Sumber: PT.Peputra Materindo (Kebun Laboi Jaya)

ESTATE MANAGER Kepala Tata Usaha Teknik Asisten Kepala Assisten lapangan Satpam Pembukuan Mandor Supir

(27)

16

Berikut uraian setiap jabatan yang ada didalam PT. Peputra Masterindo: 1. Estate Manager

Merencanakan, mengkoordinir kegiatan operasional perusahaan dan bidang keuangan untuk memperoleh laba dan peningkatan usaha, menilai dan mengkaji efisiensi dan efektifitas pelaksanaan operasional perusahaan dalam rangka optimalisasi dan penggunaan sumber dana perusahaan serta untuk menyajikan data/informasi akuntansi secara akurat dan tepat waktu. 2. Kepala Tata Usaha

Kepala tata usaha ini memiliki beberapa tugas, yaitu:

a. Merencanakan persiapan kegiatan pekerjaannya sedemikian rupa sehingga penerimaan data, laporan dan informasi dari seluruh bagian terkoordinasi dengan baik dan tepat.

b. Melaksanakan semua system dan prosedur administrasi keuangan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dilingkungan perusahaan.

c. Menyusun dan mnyiapkan laporan bulanan.

d. Mengawasi penerimaan dan pengeluaran uang, barang dan aktiva lainnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam rangka kegiatan perusahaan.

e. Bertanggungjawab atas ketetapan dan keakuratan pelaporan yang dibuatnya

(28)

17

f. Menandatangani surat pengantar/pengiriman barang, cek dan giro, surat perintah kerja lembur, surat pengantar CPO/Kernel, dan lain-lain. 3. Pembukuan

Tugas dari pembukuan ini adalah

a. Membuat pembukuan keuangan kantor dalam operasionalnya.

b. Melakukan pencatatan segala pengeluaran dan pemasukan dari operasional perusahaan.

c. Membuat laporan keuangan.

d. Memeriksa dan melakukan kelengkapan dokumen yang berhubungan dengan transaksi keunagan.

4. Teknik

Adapun tugasnya sebagai berikut:

a. Memonitor kebutuhan dan alokasi Dump Truck.

b. Mengontrol penggunaan solar dari semua unit yang ada di kebun. c. Mengontrol perbaikan unit ataupun pengecekan harian unit. 5. Asisten Kepala

a. Perencanaan proses pelaksanaan dan pengawasan penanaman dan panen.

b. Merencanakan, mengawasi, menganalisa, membuat laporan dan mengambil tindakan berkaitan dengan operasional kebun.

(29)

18

d. Membuat laporan pertanggung jawaban kegiatan operasional lapangan.

e. Melakukan koordinasi pekerjaan di lapangan dengan asisten lapangan. 6. Asisten lapangan

Tugas dari asisten lapangan sebagai berikut: a. Memaksimalkan hasil perkebunan b. Merencanakan kerja harian

c. Mengoptimalkan sumber daya yang ada

d. Menyediakan informasi yang terpercaya dan tepat waktu 7. Mandor

a. Menjalankan fungsi control terhadap area perkebunan dengan luas 50-100 hektar.

b. Membantu asisten lapangan untuk mengontrol pekerjaan BHL.

c. Membantu asisten lapangan membuat laporan data pemupukan dan melaporkan hasil panen.

8. Supir

Melaksanakan pengangkutan buah yang akan diantar ke pabrik, melaksanakan pengangkutan lain-lain seperti pupuk dan alat-alat yang diperlukan, dan menjaga dan bertanggugjawab atas kendaraannya.

9. Satpam

(30)

59

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis mengenai Sistem Akuntansi Piutang pada PT. Peputra Masterindo (Kebun Laboi Jaya) maka akan disajikan beberapa kesimpulan yaitu sebagai berikut:

1. Jenis piutang yang ada pada PT. Peputra Masterindo (Kebun Laboi Jaya) adalah Piutang usaha atau Piutang dagang, yang terjadi atas transaksi penjualan pupuk secara kredit. Kemudian untuk pelunasan piutang, perusahaan tidak mengenakan batasan waktu kepada debiturnya. Dengan tidak adanya hal tersebut maka piutang pada perusahaan ini relatif lama, apalagi jumlah harga setiap penjualannya tidaklah sedikit.

2. Untuk hal pengakuan piutang, PT. Peputra Masterindo (kebun Laboi Jaya) mengakui piutangnya setelah diterimanya slip penerimaan barang dari pembeli, atau bisa disebut FOB Destination. Dan sebelum transaksi terjadi adanya perjanjian kerjasama antara Perusahaan dengan KUD ataupun Non-KUD.

3. Dalam hal pencatatan piutang, PT Peputra Masterindo (Kebun Laboi Jaya) sudah melakukannya dengan benar dan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan. Tetapi dalam perusahaan ini tidak adanya pemisahan tugas antara bagian akuntansi dengan kasir. Dengan begitu bisa saja terjadi kecurangan oleh karyawan tersebut.

(31)

60

4. Kemudian dalam hal penilaian piutang, PT. Peputra Masterindo (Kebun Laboi Jaya) menilai piutangnya sebesar jumlah brutonya yaitu sebesar tercantum dalam faktur tanpa membuat penyisihan untuk piutang ragu-ragu atau piutang tak tertagih. Dengan kata lain perusahaan menggunakan metode penghapusan langsung.

5. Dalam hal melaksankaan akuntansi piutang PT. Peputra Masterindo (Kebun Laboi Jaya) belum sepenuhnya sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan. Dikarenakan tidak adanya penyisihan piutang tak tertagih. Oleh sebab itu pada laporan keuangannya belum menunjukkan nilai bersih pada piutang usahanya.

4.2 Saran

Dari kesimpulan yang dikemukakan diatas, maka penulis dapat memberikan beberapa saran dan harapan yang dapat dimanfaatkan oleh PT. Peputra Masterindo (Kebun Laboi Jaya). Adapun saran-saran dari hasil penelitian ini, yaitu sebagai berikut :

1. Sebaiknya perusahaan lebih memberikan batasan waktu terhadap debitur dalam pelunasan piutangnya.

2. Dalam pengendalian piutang yang baik, sebaiknya perusahaan memisahkan tugas antara penanganan kas dan akuntansi kas. Karena mungkin saja dapat menyebabkan kecurangan dalam kegiatan perusahaan tersebut.

3. Sebaiknya dalam neraca perusahaan terdapat penyisihan piutang tak tertagih, karena sekecil apapun resiko akibat pemberian piutang akan

(32)

61

(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)

Gambar

Gambar II.1
Gambar II.2 Stuktur Organisasi

Referensi

Dokumen terkait

Pendekatan Kuantitatif yaitu metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, yang digunakan untuk meneliti pada populasi dan sampel tertentu,

Prosedur adalah materi pelajaran yang berhubungan dengan kemampuan siswa untuk menjelaskan langkah-langkah secara sistematis tentang sesuatu. Hubungan antara dua atau

Hasil analisis diketahui bahwa dari ketiga model prediktor delisting yang digunakan model Zmijewski lebih akurat dalam memprediksi per- usahaan delisting , dibandingkan dengan

Sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “ Upaya Meningkatkan Kemampuan Kerjasama Melalui Bermain Bakiak Panjang Pada Anak Kelompok B TK Kartini

Soraya S.A., 2013, Pengujian Aktivitas Antioksidan, Penetapan Kadar Polifenol dan Flavonoid Total Ekstrak Herba Kitolod (Laurentia longiflora (L.).

Masalah penelitian dipilih berdasarkan beberapa pertimbangan antara lain dilihat dari sisi waktu, biaya, kemampuan si peneliti maupun kontribusi yang akan diberikan oleh

menunjukkan bahwa, model arsitektur pohon Roux jenis K. pinnatum Merr banyak menahan air pada batang pohonnya. Keadaan tersebut disebabkan oleh laju transpirasi tinggi,

Ternyata, tidak hanya pemerintah yang telah berperan dalam pembangunan, tetapi juga masyarakat sudah bahu-membahu untuk mencapai kemakmuran.. Ternyata, tidak hanya pemerintah