• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. Pendahuluan Penggunaan media seperti buku materi, papan tulis, lcd proyektor dan media pendukung seperti komputer telah umum diterapkan dalam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "1. Pendahuluan Penggunaan media seperti buku materi, papan tulis, lcd proyektor dan media pendukung seperti komputer telah umum diterapkan dalam"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

9 1. Pendahuluan

Penggunaan media seperti buku materi, papan tulis, lcd proyektor dan media pendukung seperti komputer telah umum diterapkan dalam pembelajaran khususnya mata pelajaran TIK. Berdasarkan observasi dan wawancara sederhana yang telah dilakukan di SMA Kristen 1 Salatiga, temuan masalah cenderung pada penggunaan media pembelajaran. Masalah media yang selalu digunakan berulang-ulang membuat media yang digunakan dikatakan monoton. Media yang digunakan adalah buku materi, papan tulis dan komputer untuk praktek didalam kelas. Masalah lain yang ditemukan adalah saat guru menjelaskan materi didepan kelas, tidak sedikit siswa yang bermain komputer seperti bermain game, social media, browsing dan mengerjakan tugas pelajaran lain. Kecenderungan siswa yang tidak memperhatikan penjelasan materi oleh guru tentu saja akan berdampak pada hasil belajar siswa karena siswa tidak memperhatikan materi. Dampak hasil belajar dapat dilihat dari hasil ulangan akhir oleh siswa yang masih banyak mengikuti remidial untuk mencapai nilai pada batas KKM. Berdasarkan permasalahan media presentasi dan siswa yang kurang terkontrol, serta upaya meningkatkan hasil belajar siswa memperhatikan materi dan hasil belajar diperlukan adanya alternatif pembelajaran yang dapat mengontrol kegiatan komputer siswa saat guru sedang menjelaskan materi.

Mengontrol, sekaligus memberikan informasi materi pelajaran dalam satu waktu sekaligus bukan hal yang mudah bagi guru. Tentu saja dibutuhkan alat bantu bagi guru untuk dapat mengontrol kegiatan komputer siswa sekaligus memberikan informasi materi pelajaran. Salah satu alat bantu yang dapat digunakan adalah Aplikasi Net Support School. Net Support School adalah sebuah sistem atau program Aplikasi komputer yang dijalankan pada beberapa komputer atau PC yang terhubung dengan jaringan [1].

Pemilihan aplikasi Net Support School ini karena fungsi-fungsi dari Net Support School. Net Support School adalah software yang digunakan untuk menyampaikan tutorial ataupun materi yang digunakan dalam pembelajaran. Fungsi Net Support School yang pertama adalah sebagai software yang dapat menyampaikan tutorial/materi, hal ini dapat mengatasi masalah tentang media presentasi yang dikatakan monoton diganti dengan media presentasi baru yaitu aplikasi Net Support School pada masing-masing komputer siswa. Fungsi lainnya yang mendukung pemilihan Net Support School ini adalah kegunaan Net Support School yang dapat mengontrol siswa saat materi dijelaskan, dalam hal ini akan mencegah siswa yang bermain komputer saat materi dijelaskan oleh guru. Net Support School juga dapat digunakan seperti papan tulis, tetapi pada Net Support School fungsi papan tulis didukung dengan papan tulis digital yang muncul di layar komputer yang tidak mempermasalahkan lagi terjangkaunya jarak pandang siswa. Fungsi lainnya Net Support School dapat meremote komputer siswa, transfer data, pengumpulan data siswa secara langsung. Beberapa fungsi dari Net Support School dapat digunakan sebagai alternatif dari masalah yang ditemukan. Masalah media presentasi yang monoton dapat diselesaikan dengan Net Support School yaitu dengan menu Net Support Control sebagai media presentasi baru dengan cara menjelaskan materi langsung pada komputer masing-masing siswa.

(2)

10

Masalah lain mengenai kontrol siswa yang bermain komputer saat materi dijelaskan dapat diatasi juga dengan menu Net Support Control sebagai media presentasi baru, dimana saat materi ditampilkan pada layar komputer siswa otomatis kegiatan komputer siswa hanya bisa dilakukan oleh komputer server/guru.

Media presentasi, kontrol siswa saat penjelasan materi, dan nilai rendah siswa adalah 3 parameter dari beberapa masalah yang muncul dalam pembelajaran di laboratoruim TIK. Media presentasi yang dikatakan kurang menarik oleh siswa membuat para siswa kurang memperhatikan materi yang disampaikan oleh guru dikarenakan media digunakan secara berulang-ulang dan hanya media tertentu saja, dari masalah media presentasi ini dibutuhkan media baru agar siswa tertarik dan media tidak menjadi monoton. Kebanyakan siswa tidak memperhatikan materi malah bermain komputer, hal ini menunjukan bahwa kontrol siswa diperlukan saat materi dijelaskan oleh guru agar kegiatan komputer siswa terkontrol. Siswa yang kurang terkontrol dengan tidak memperhatikan materi yang disampaikan dengan media yang monoton tentu saja akan berdampak pada pemahaman siswa terhadap materi, jika materi yang disampaikan tidak dipahami oleh siswa maka berpengaruh juga terhadap hasil belajar siswa. hasil belajar siswa ditunjukkan dengan hasil ulangan harian materi sebelumnya didapat masih banyak siswa yang melakukan remedial.

Dari ketiga parameter masalah yang muncul didapatkan alternatif untuk mengatasi masalah yang muncul. Masalah media presentasi dan kontrol siswa akan dapat diatasi dengan media Net Support School sebagai media presentasi karena media yang monoton dapat diganti dengan media baru yaitu media presentasi melalui komputer masing-masing siswa. Penggunaan media Net Support School juga sekaligus mengatasi masalah tentang kontrol kegiatan siswa pada komputer saat materi diberikan karena saat materi ditampilkan siswa tidak akan bisa mengakses komputer, siswa hanya dapat melihat dan memahami materi yang disampaikan. Setelah kedua parameter permasalahan diatasi dengan Net Support School maka siswa akan tertarik dengan media presentasi yang baru dan siswa juga terkontrol mengakibatkan siswa akan fokus pada materi dan tidak bermain komputer dengan demikian saat dijelaskan siswa akan fokus dengan materi dan memahami materi. Pahamnya siswa setelah diberikan materi akan pengaruh terhadap hasil belajar siswa. Ketika ketiga parameter telah diberikan alternatif penyelesian masalah maka akan berpengaruh pada hasil belajar siswa karena siswa akan memahami materi jika siswa terkontrol kegiatan pembelajarannya, tertarik dengan media baru yaitu Net Support School dan memahami materi yang disampaikan dengan Net Support School.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah dengan penggunaan Net Support Control pada Aplikasi Net Support School dapat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Diharapkan dengan penggunaan Net Support School ini dapat mempengaruhi hasil belajar siswa dengan membawa pengaruh yang lebih baik dalam proses pembelajaran.

(3)

11 2. Tinjauan Pustaka

Penelitian Firliya Arnani menunjukkan bahwa Pemanfaatan Aplikasi Net Support School untuk Pembelajaran, Monitoring Dan Perawatan Komputer dimanfaatkan sebagai maintenance dan monitoring jaringan di SD Negeri Graulan sangat effektif dan effisien, dari penelitian oleh arnani ditemukan beberapa manfaat dari Aplikasi Net Support School, diantaranya adalah Pembelajaran lebih praktis dan effektif , Pemantuan jaringan melalui desktop (hardware & software), Komputer server dapat merunning program seperti scan disk, defrag dan anti virus ke semua komputer client, serta dapat melakukan Shutdown, restart, block desktop, block akses, show monitor, distribusi file, komunikasi, install Aplikasi dari server [2].

Penelitian lainnya dilakukan oleh Andi Afifuddin mengenai pembelajaran E-Learning dengan memakai software Net Support School ini menghasilkan siswa yang lebih memahami penjelasan guru dengan penggunaan Net Support School karena penjelasan materi dari langkah demi langkah. Serta penggunaan Net Support School dalam pembelajaran E-Learning telah memberikan kontribusi baru dalam dunia pendidikan yang diharapkan siswa lebih meningkatkan pemahaman dan hasil belajarnya [3].

Berdasarkan penelitian-penelitian yang telah dilakukan, penggunaan Aplikasi pembelajaran menggunakan Net Support School memberi dampak positif dalam pembelajaran. Kedepannya para peneliti berharap penggunaan Net Support School membuat siswa lebih meningkat pemahaman dan hasil belajarnya. Mengacu pada penelitian yang telah dilakukan maka akan dilakukan penelitian mengenai penggunaan media Net Support School, namun dalam penelitian kali ini akan dilakukan penelitian berfokus pada penggunaan media presentasi memanfaatkan aplikasi Net Support School yang menerapkan sub menu Net Support Control.

Media pembelajaran memegang peranan penting dalam proses pembelajaran. Media dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, dapat membangkitkan semangat, perhatian, dan kemauan siswa sehingga mendorong terjadinya proses pembelajaran pada diri siswa [4]. Selain mendorong terjadinya proses pembelajaran media pembelajaran dianggap sebagai bahan, alat atau teknik yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dengan maksud agar proses interaksi komunikasi edukasi antara guru dan siswa dapat berlangsung secara tepat guna dan berdayaguna [5]. Proses adalah kegiatan yang dilakukan oleh siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran, sedangkan hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Klasifikasi hasil belajar secara garis besar dibagi menjadi 3 ranah, yakni ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotoris [6]. Secara global faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu faktor internal, faktor eksternal dan faktor pendekatan belajar [7].

Hasil belajar akan dilihat dari penggunaan Net Support School. Net Support School adalah sebuah sistem atau program Aplikasi komputer yang dijalankan pada beberapa komputer atau PC yang terhubung dengan jaringan. Sistem Net Support School digunakan sebagai sistem dalam pembelajaran

(4)

12

khususnya mata pelajaran TIK. Fitur yang gunakan dalam Net Support School pada penelitian ini berfokus pada Net Support Control yang digunakan untuk menampilkan materi pada layar komputer siswa. Net Support Control adalah salah satu sub menu pada Net Support School yang memiliki fungsi untuk dapat menampilkan materi pada layar komputer masing-masing siswa. Materi yang ditampilkan pada layar komputer siswa dikontrol oleh guru dari komputer server guru. Pada saat materi ditampilkan menggunakan Aplikasi Net Support School pada layar komputer siswa, secara otomatis komputer siswa tidak akan bisa digunakan oleh siswa untuk bermain game, social media, ataupun browsing. Komputer siswa hanya akan menampilkan materi yang diberikan guru saat guru sedang menjelaskan materi pelajaran. Diharapkan dengan penggunaan Net Support School ini dapat meminimalisir kegiatan komputer siswa dan diharapkan pula siswa lebih berfokus dengan materi pada masing-masing layar komputer siswa. Siswa yang berfokus pada materi yang ditampilkan pada layar komputer masing-masing setidaknya akan membuat siswa tidak bermain komputer dan siswa dituntut untuk memperhatikan materi yang dijelaskan guru.

3. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen karena pemilihan metode ini bertujuan untuk memberikan perlakuan tertentu terhadap subjek penelitian dengan menggunakan desain Nonequivalent Control Group Design [8]. Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran dengan menggunakan Net Support Control pada Net Support School terhadap hasil belajar siswa.

Teknik purpose sampling digunakan untuk menentukan sampel yang akan diteliti [9]. Penelitian dilakukan di SMA Kristen 1 Salatiga dengan mengambil sampel kelas XII S2 sebanyak 28 siswa sebagai Treatment Class dan kelas XII S3 sebanyak 28 siswa sebagai Control Class. Pengambilan sampel dilakukan dengan memperhatikan rekomendasi guru pengampu mata pelajaran TIK di SMA Kristen 1 Salatiga.

Penelitian terdiri dari berbagai tahapan, tahap pertama adalah tahap pra penelitian, tahap ini dilakukan untuk persiapan sebelum penelitian seperti identifikasi masalah dan tujuan penelitian. Pada tahap penelitian ini dilakukan untuk mengumpulkan data dan mengetahui masalah yang terjadi dilakukan observasi dan wawancara sederhana di dalam kelas guna mengetahui bagaimana proses pembelajaran yang dilakukan guru maupun siswa serta mengetahui masalah maupun kendala yang terjadi.

Tahap yang kedua adalah Identifikasi Sarana dan Prasarana. Dalam tahap ini identifikasi sarana prasarana dilakukan untuk mengetahui sarana yang ada dalam penelitian sebelum dilakukannya penelitian. Serta persiapan apa saja yang dibutuhkan untuk melakukan penelitian.

Tahap ketiga adalah Design Rencana Eksperimen. Tahap ini dimulai dengan membuat desain strategi yang bertujuan agar proses pembelajaran dapat berjalan secara terstruktur dan rapi agar rancangan sistem dapat berjalan dengan semestinya. Dalam pendidikan istilah desain pembelajaran yang sering digunakan

(5)

13

adalah RPP. Jadi, desain pembelajaran disusun dalam RPP digunakan sebagai acuannya. Berikut proses pembelajaran menggunakan media Net Support Control pada kelas ekperimen dan kelas kontrol.

Tabel 1 Proses Pembelajaran kelas kontrol dan kelas eksperimen.

Kelas kontrol Kelas Eksperimen

- Pretest (mengukur kemampuan awal siswa)

- Di berikan treatment dengan media dan model pembelajaran konvensional seperti pembelajaran biasa di kelas dengan materi design web.

Apresiasi dan motivasi :  Guru mengabsen siswa

 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

 Guru menanyakan pengetahuan yang sudah dimiliki siswa tentang materi web design

Eksplorasi

 Guru memberikan siswa modul materi pembelajaran.

 Guru menjelaskan tentang materi web design dengan menjelaskan materi yang ada pada modul Web Design.

Elaborasi

 Guru meminta siswa mencari informasi mengenai materi yang telah diajarkan

Konfirmasi

 Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan.

 Melakukan refleksi bersama terhadap pembelajaran yang sudah di lakukan

 Menarik kesimpulan dari seluruh kegiatan pembelajaran

- Melakukan Posttest kelas Kontrol

- Pretest (mengukur kemampuan awal siswa)

- Diberikan treatment atau perlakuan dengan media Net Support School pada materi design web.

Apresiasi dan motivasi :

 Guru mengabsen siswa

menggunakan menu register pada Aplikasi Net Support School.

 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

 Guru menanyakan pengetahuan yang sudah dimiliki siswa tentang materi web design

Eksplorasi

 Guru meminta siswa menghidupkan komputer untuk mengakses materi.  Guru menjelaskan tentang materi

web design dengan menampilkan materi pada masing-masing komputer siswa menggunakan Net Support Control pada aplikasi Net Support School.

Elaborasi

 Guru meminta siswa mencari informasi mengenai materi yang telah diajarkan

Konfirmasi

 Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan.

 Melakukan refleksi bersama terhadap pembelajaran yang sudah di lakukan

 Menarik kesimpulan dari seluruh kegiatan pembelajaran

(6)

14

Instrumen penelitian. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan wawancara serta instrumen tes yang terdiri dari pretest dan posttest yang akan diujikan kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Tipe soal dari tes yang diberikan berupa pilihan ganda yang terdiri dari 18 butir soal. Pembuatan soal berdasarkan dengan materi dalam mata pelajaran. Sebelum soal diberikan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas soal untuk menguji kevalidan dan keajegan soal [9].

Tahap keempat adalah Penerapan desain tahap pemberian perlakuan. Kegiatan belajar yang diterapkan sesuai desain yang telah dirancang yaitu perlakuan (treatment) untuk kelas kontrol dan kelas eksperimen, untuk kelas kontrol berbeda dengan kegiatan belajar yang dilakukan oleh kelas eksperimen. Dalam kelas eksperimen, kegiatan belajar menggunakan media presentasi Net Support School. Sementara kelas kontrol, penggunaan media presentasi dengan Net Support School tidak mereka dapatkan. Selain media presentasi yang digunakan, pembelajaran dilakukan pada kelas kontrol dan kelas eksperimen mendapat perlakuan yang sama. Sebelum pembelajaran dengan media presentasi yang berbeda dimulai, siswa diberi pretest kemudian diberikan treatment sesuai RPP pada kelas kontrol dan kelas eksperimen, terakhir diberikan posttest. Dan saat treatment dilakukan akan dilakukan observasi terhadap jalannya proses pembelajaran untuk melihat aktivitas siswa.

Tahap selanjutnya adalah analisis data. Tahap penerapan design dilakukan untuk mengambil data, selanjutnya akan dilakukan analisis data untuk kemudian diambil kesimpulan. Analisis data dilakukan pada data hasil wawancara, observasi, pretest, dan posttest. Data observasi diolah dengan olah data deskriptif, sedangkan data pretest dan posttest dilakukan dengan olah data menggunakan SPSS 19.0.

Tahap penelitian yang terakhir adalah evaluasi. Evaluasi dan Penarikan kesimpulan dilakukan untuk mengetahui apakah penelitian dengan penerapan Net Support Control pada Net Support School yang telah dilakukan dapat tercapai dengan baik atau tidak. Evaluasi data mendiskripsikan hasil penelitian dari intrumen yang telah dianalisis datanya. Selanjutnya, akan hipotesis yang diambil dari hasil analisis data yang sudah dilakukan untuk mengambil kesimpulan penelitian. Hasil observasi akan dievaluasi dan dijabarkan secara deskriptif. Sebagai pendukung hasil wawancara, observasi, hasil pretest dan posttest dianalisis untuk dapat mengetahui bagaimana hasil pembelajaran siswa.

Tahap evaluasi pretest dan posttest diawali dengan pemberian skor, Menghitung nilai rata-rata kelompok dan nilai minimum-maksimum. Penarikan hipotesis akan dilakukan dengan melakukan uji kesamaan dua rata-rata. Uji kesamaan dua rata-rata yang digunakan adalah uji t yaitu independent sample T-Test. Digunakannya uji kesamaan rata-rata ini digunakan karena pada sampel kelas kontol dan kelas eksperimen tidak saling mempengaruhi satu sama lain. Dilakukannya uji t ini data harus bersifat normal dan homogen, maka akan dilakukan uji normalitas dan homogenitas. Pertama akan dilakukan uji normalitas. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data dari masing-masing kelompok terdistribusi normal atau tidak. Selanjutnya akan dilakukan uji homogenitas. Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah dari data masing-masing kelompok sampel mempunyai varian yang sama atau berbeda,

(7)

15

kemudian dilakukan uji kesamaan dua rata-rata. Dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat kesamaan antara rata-rata nilai antara kelas eksperimen dan kontrol. Jika rata-rata nilai antara kelas eksperimen dan kelas kontrol sama maka dikatakan tidak ada pengaruh dari penerapan media Net Support School terhadap hasil belajar siswa. Namun, jika rata-rata nilai tidak sama atau lebih tinggi maka penerapan media Net Support School memberikan pengaruh terhadap hasil belajar siswa.

4. Hasil Pembahasan

Sebelum dilakukan penelitian instrument yang akan digunakan dalam penelitian dibuat. Dalam penelitian ini instrument yang digunakan adalah RPP, Observasi, dan Tes. RPP digunakan untuk rancangan pembelajaran yang akan dilakukan baik pada kelas eksperimen ataupun kelas kontrol. RPP pada kelas kontrol dan kelas eksperimen berbeda karena treatment hanya dilakukan pada kelas eksperimen.

Penelitian dilakukan terhadap dua kelas, yaitu kelas eksperimen dengan jumlah siswa sebanyak 28 orang diberikan perlakuan dengan media Net Support School, sedangkan pada kelompok kontrol sebagai kelompok pembanding dengan jumlah siswa 28 orang diberikan perlakuan dengan media dan metode pembelajaran konvensional.

Treatment yang akan dilakukan adalah pada kelas eksperimen. Treatment kelas ekperimen disusun pada perangkat pembelajaran yaitu RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran). Treatment pada kelas eksperimen dilakukan sebanyak 2 kali pertemuan.

Pada pertemuan pertama akan dijelaskan gambaran yang terjadi saat proses treatment. Kegiatan pertama adalah guru mengabsen siswa. Absensi siswa menggunakan menu register pada Net Support School yang berfungsi agar setiap komputer siswa sebelum digunakan terdaftar pada komputer guru dan dengan terdaftarnya komputer yang digunakan maka setiap komputer akan memunculkan nama dan nomor absen beserta kelas yang masuk kekomputer guru. Hal ini memudahkan guru menghemat waktu daripada mengabsen dengan memanggil siswa satu persatu. Kegiatan selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Selanjutnya, guru menanyakan pengetahuan yang dimiliki siswa tentang materi sebagai pembuka pelajaran. Sebelum dimulai pembelajaran atau pemberian treatment guru memberikan Pretest mengenai materi yang akan dibahas sebelum treatment untuk mengukur kemampuan awal siswa. Pretest telah dilakukan selanjutnya pembelajaran dan treatment akan dimulai.

Treatment kelas eksperimen dimulai dengan pemberian materi dengan penggunaan media presentasi Net Support School yang menampilkan materi pada layar komputer masing-masing siswa. Materi yang ditampilkan pada layar komputer siswa kemudian dijelaskan oleh guru dan hanya dapat digerakkan serta dikontrol oleh guru. Kegiatan siswa saat guru menjelaskan adalah memperhatikan dan memahami materi yang disampaikan, diharapkan pada saat treatment siswa memperhatikan materi yang disampaikan pada komputer dan tentu saja siswa tidak akan bisa bermain komputer lagi dikarenakan hanya guru yang dapat mengakses semua komputer siswa saat materi dijelaskan. Hal lain yang dapat

(8)

16

terjadi adalah siswa yang tidak memperhatikan materi, dari hal ini dapat diminimalisir dengan pemberian pertanyaan yang ditanyakan kepada siswa secara random atau acak yang mana akan membuat siswa terdorong agar memahami materi supaya saat guru bertanya siswa dapat menjawab.

Kegiatan pemberian materi diselingi dengan kegiatan siswa agar tidak hanya menerima materi saja. Kegiatan selingan ini guru meminta siswa mencari informasi mengenai materi yang telah diajarkan dengan berdiskusi dengan teman sebelah dan mencari informasi tentang tema yang diberikan guru. Pada saat ini siswa juga diawasi secara langsung, sedangkan untuk mengetahui siswa benar-benar mengerjakan atau tidak digunakan pengawasan dengan montoring melalui komputer siswa menggunakan aplikasi Net Support Control yang dapat melihat semua kegiatan dan meremote komputer siswa serta melihat aplikasi apa saja yang dibuka. Jika terdapat kegiatan komputer siswa yang tidak seharusnya dilakukan maka guru dapat langsung menghentikan atau memperingatkan siswa secara langsung atau juga bisa melalui menu chat pada Net Support School.

Kegiatan penutup, setelah kegiatan pemberian materi selesai selanjutnya guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan jika ada kesalahan pemahaman dan memberikan penguatan serta penyimpulan materi melakukan refleksi bersama terhadap pembelajaran yang sudah di lakukan. Setelah dilakukan treatment yang pertama, selanjutnya dilaksanakan treatment kedua yang mana kegiatan intinya sama namun dalam proses kegiatan pembelajaran atau treatment kedua ini pada awal pembelajaran tidak diberikan pretest akan tetapi pada pertemuan treatment kedua diberikan posttest untuk mengetahui hasil belajar siswa pada akhir pembelajaran. Selain pretest dan posttest, instrument lain yang digunakan dalam proses treatment adalah observasi yang digunakan sebagai alat untuk mengukur dan melihat aktivitas siswa didalam kelas baik kelas treatment ataupun kelas kontrol.

Pada kelas kontrol treatment pemakaian Net Support School tidak diberikan karena kelas kontrol digunakan sebagai pembanding untuk kelas yang tidak memakai Net Support School. Kelas kontrol memang tidak di berikan materi melalui Net Support School akan tetapi materi dijelaskan seperti sebelum penelitian atau pembelajaran seperti biasa yaitu konvensional dengan media papan tulis dan buku materi. Kelas kontrol disini juga diberikan pretest sebelum pembelajaran dimulai untuk mengukur kemampuan awal siswa dan pemberian posttest untuk mengetahui hasil belajar siswa. Observasi juga dilakukan pada kelas kontrol untuk mengukur dan melihat aktivitas siswa yang kemudian nanti akan dibandingkan dengan observasi kelas eksperimen. Perbandingan tersebut digunakan untuk mengetahui apakah ada perbedaan/peningkatan aktivitas siswa dengan penggunaan Net Support School dengan kelas kontrol yang tidak menggunakan Net Support School.

Saat treatment sedang dilaksanakan, dilakukan pula observasi. Observasi digunakan sebagai acuan untuk melihat dan mengukur aktivitas siswa. observasi ini memiliki beberapa indikator penilaian yang diadaptasi dari jurnal pendidikan oleh Dr.Supinah [10]. Berikut adalah beberapa indikator dari pengukuran aktivitas siswa yang tercapai dari proses treatment yang terjadi pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.

(9)

17

Tabel 2 Proses hasil observasi aktivitas siswa

Kelas kontrol Kelas Eksperimen

(1) Interaksi siswa dengan siswa dan siswa dengan guru. Pada kelas eksperimen interaksi antar siswa terlihat selalu terjadi. Interaksi antar siswa yang terjadi cenderung kepada interaksi tentang pengerjaan tugas yang diperbolehkan untuk bekerja sama. Interaksi siswa dengan guru terjadi saat siswa memberi saran saat guru menjelaskan materi terlalu cepat disampaikan.

(2) Pengajuan Pertanyaan. Siswa bertanya jika ada kata-kata atau kalimat yang asing. Siswa yang bertanya pada setiap pertemuan terhitung merata dan tidak hanya siswa tertentu saja yang mengajukan pertanyaan.

(3) Menjawab Pertanyaan. Banyaknya siswa menjawab pertanyaan pada saat pembelajaran berlangsung pada umumnya terkadang muncul, hal ini terlihat dari hasil observasi bahwa pada saat guru mengajukan pertanyaan tentang materi siswa yang menjawab. Siswa yang menjawab pertanyaan tidak hanya siswa tertentu akan tetapi cenderung merata dan juga terkadang tidak selalu benar tetapi juga ada yang tepat.

(4) Dominasi Siswa Dalam Pembelajaran. Terlibatnya siswa dan bukan hanya siswa tertentu saja dalam pembelajaran, maka dapat dikatakan bahwa pembelajaran yang berlangsung terkadang didominasi oleh siswa dan bukan hanya siswa-siswa tertentu saja yang selalu mendominasi proses pembelajaran.

(5) Pelaksanaan Tugas. Pelaksanaan tugas yang diberikan oleh siswa dari guru kepada siswa pada umumnya dikerjakan oleh semua siswa. Pengerjaan tugas oleh siswa telah dikerjakan semua siswa walau hasil akhir dari tugas yang

(1) Interaksi siswa dengan siswa dan siswa dengan guru. Pada kelas kontrol interaksi dapat dilihat selalu terjadi antara siswa dengan siswa. Interaksi antar siswa ini terjadi saat pembelajaran berlangsung cenderung pada siswa yang berbicara sendiri saat guru menjelaskan. Interaksi siswa dengan guru terjadi hanya jika siswa diberi pertanyaan atau ditegur oleh guru.

(2) Pengajuan Pertanyaan. Selama proses belajar mengajar berlangsung, pada umumnya siswa jarang mengajukan pertanyaan. Jarangnya siswa mengajukan pertanyaan pada guru terlihat dengan hanya beberapa siswa yang bertanya dan cenderung pada siswa tertentu.

(3) Menjawab Pertanyaan. Frekuensi siswa menjawab pertanyaan pada saat pembelajaran berlangsung pada umumnya jarang muncul, hal ini terlihat dari hasil observasi bahwa pada saat guru mengajukan pertanyaan tentang materi hanya beberapa siswa yang menjawab pertanyaan disetiap pertemuan. Siswa yang menjawab pertanyaan juga terkadang tidak selalu benar dan juga masih kurang tepat.

(4) Dominasi Siswa Dalam Pembelajaran. Setelah dilihat dari banyaknya siswa dalam pengajuan dan menjawab pertanyaan pada beberapa pertemuan dapat dilihat bahwa interaksi siswa pada saat pembelajaran berlangsung tidak banyak melibatkan siswa. Tidak terlibatnya semua siswa dalam pembelajaran, maka dapat dikatakan bahwa pembelajaran yang berlangsung tidak didominasi oleh semua siswa dan hanya siswa-siswa tertentu saja yang selalu mendominasi proses pembelajaran.

(10)

18 diberikan hanya sedikit siswa yang masih mengerjakan tugas sebisanya dalam kata lain ala kadarnya.

(6) Ketepatan Pelaksanaan Tugas. Pada kelas kontrol pelaksanaan tugas dikerjakan semua siswa pada setiap pertemuan walaupun masih ada sedikit siswa yang mengerjakan ala kadarnya, akan tetapi rata-rata siswa menyelesaikan tugas sesuai waktu yang sudah ditentukan.

(7) Keseriusan Siswa Dalam Pembelajaran. Pada awal kegiatan pembelajaran terlihat pembelajaran berjalan sesuai rancangan pembelajaran, setelah memasuki pertengahan jam pelajaran pembelajaran tetap berjalan sesuai rancangan pembelajaran. Terkontrolnya siswa membuat siswa lebih terlihat mengerjakan tugas walau sesekali mereka bercanda dan bermain gadget. Hal ini memperlihatkan keseriusan siswa saat pembelajaran sering muncul tapi tidak selalu muncul saat pembelajaran berlangsung.

tugas yang diberikan oleh siswa dari guru kepada siswa pada umumnya dikerjakan oleh semua siswa. Pengerjaan tugas oleh siswa telah dikerjakan semua siswa walau hasil akhir dari tugas yang diberikan ada beberapa anak yang masih mengerjakan tugas sebisanya dalam kata lain ala kadarnya.

(6) Ketepatan Pelaksanaan Tugas. masih ada beberapa siswa yang mengerjakan ala kadarnya, akan tetapi rata-rata siswa menyelesaikan tugas sesuai waktu yang sudah ditentukan.

(7) Keseriusan Siswa Dalam Pembelajaran. Pada awal kegiatan pembelajaran terlihat pembelajaran berjalan dengan kondusif, akan tetapi setelah memasuki pertengahan jam pelajaran siswa cenderung ramai dan sibuk sendiri, seperti bermain komputer, browsing internet, berbicara dengan siswa lain, dan bermain gadget. Dari beberapa hal yang sudah disebutkan memperlihatkan keseriusan siswa saat pembelajaran kadang-kadang muncul cenderung pada awal jam pelajaran. Pembahasan Observasi Kelas eksperimen didapat dari pembelajaran dengan kelas yang menggunakan model pembelajaran menggunakan Net Support Control pada Aplikasi Net Support School. Pembahasan observasi ini sesuai dengan kriteria pernyataan yang diadaptasi oleh Dr.supinah.

Didapatkan hasil observasi mengenai aktivitas peserta didik seperti antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran, bertanya, berpendapat serta keseriusan siswa saat pembelajaran cendrung terlihat lebih baik. Kecenderungan proses pembelajaran yang lebih aktif, kondusif dan terlihat lebih baik adalah kelas eksperimen dibandingkan dengan observasi pada kelas kontrol yang tidak menggunakan media presentasi Net Support Control pada Aplikasi Net Support School.

Observasi telah dibahas dan selanjutnya akan dibahas mengenai data hasil wawancara berbentuk data deskriptif. Wawancara dilakukan pada guru dan perwakilan 10 siswa kelas eksperimen. Berikut adalah analisis deskriptif terhadap hasil wawancara dan observasi pada kelas eksperimen untuk mengetahui tanggapan siswa sebelum dan setelah penggunaan media Net Support School.

Melihat dari hasil wawancara sederhana yang telah dilakukan sebelum diterapkannya Net Support School diperoleh hasil bahwa antusias siswa cenderung kurang aktif saat pembelajaran berlangsung. Dari hasil wawancara

(11)

19

yang dilakukan pada siswa dan guru menyebutkan bahwa pembelajaran berlangsung baik, akan tetapi masih ada kendala dalam pembelajaran. Kendala yang sering muncul yaitu siswa menjadi ramai, bermain komputer dan gadget saat materi dijelaskan. Siswa menyebutkan bahwa mereka kurang mengerti secara detail jika hanya menggunakan media buku materi dan papan tulis. Dari hal ini, guru mencoba mamanfaatkan alternatif pembelajaran menggunakan media presentasi Net Support Control pada Net Support School mengingat siswa yang cenderung kurang paham dengan materi yang disampaikan dengan media buku materi. Alternatif yang dilakukan oleh guru adalah memberikan materi yang diberikan kepada siswa melalui komputer masing-masing siswa.

Wawancara setelah dilakukannya treatment. Setelah dilakukannya treatment mengenai penggunaan media presentasi menggunakan Net Support Control pada Aplikasi Net Support School kembali dilakukan wawancara mengenai tanggapan penggunaan media tersebut pada guru dan siswa. Wawancara tersebut diperoleh tanggapan guru mengenai pemanfaatan media presentasi Nest Support Control pada Aplikasi Net Support School mengatakan bahwa pemanfaatan media presentasi tersebut adalah hal yang positif untuk digunakan. Hal ini dikarenakan dengan pemanfaatan Aplikasi Net Support School dan melihat proses pembelajaran menjadi lebih baik dengan melihat siswa lebih banyak bertanya dan menjawab pertanyaan dari guru. Hal yang membuat guru menanggapi dengan baik adalah dengan penggunaan media ini guru dapat mengajar sekaligus lebih mengontrol kegiatan komputer siswa. Pendapat siswa tentang penggunaan Aplikasi Net Support School ini didapatkan siswa yang menganggap bahwa media yang dipakai bagus dan unik, tetapi dengan menggunakan media tersebut siswa merasa terkekang dan selalu diawasi serta tidak bebas menggunakan komputer siswa.

Pembahasan mengenai wawancara dan observasi telah dilakukan, selanjutnya akan dibahas mengenai pembahasan pembuatan soal tes dan hasil Pretest-Posttest Kelas eksperimen dan Kelas kontrol. Instrument Tes untuk mendukung keberhasilan proses yang tercapai. Pada instrument tes digunakan beberapa soal yang dasarnya mengacu pada pencapaian kompetensi dasar pada RPP. Pelaksanaan tes dilakukan dengan pretest untuk mengetahui kemampuan awal yang dimiliki siswa dan postest untuk mengetahui kemampuan setelah dilakukan pembelajaran. Instrument tes dibuat dengan tahapan membuat uji coba soal. Soal uji coba di ujikan kepada pada kelas selain kelas eksperimen dan kontrol. Soal uji coba didasarkan pada indikator pencapaian KD dalam RPP yang digunakan. Indikator setiap KD dikembangkan dan diadatasi sesuai ketentuan dari “Panduan Pengembangan Indikator” yang Sumber dari Badan Standar Nasional Pendidikan [11]. Berikut adalah indikator soal pretest dan posttest.

Tabel 3 Kisi – kisi Soal pretest - posttest

No. Kompetensi Dasar Indikator Jml Soal

1.1 Siswa dapat

menjelaskan tentang web, pengertian, sejarah, dan cara

1.1.a Mendeskripsikan pengertian web dan sejarah web 3 1.1.b Mengkategorikan dan mengidentifikasi fungsi

perangkat keras yang digunakan untuk akses internet web

(12)

20

kerja web. 1.1.c Menjelaskan dan menunjukkan cara kerja web 4

1.2 Siswa dapat

mengenal dan

menggunakan

bahasa HTML

sebagai bahasa untuk mendesain sebuah halaman situs web

1.2.a Memahami dan Mendiskripsikan pengertian

HTML 3

1.2.b Mengkategorikan type bahasa HTML 3 1.2.c Menentukan tag bahasa html yang digunakan

untuk membuat web 9

1.2.d Dapat menyebutkan jenis-jenis aplikasi pembuatan

web 3

Pada tabel 3 dalam soal uji coba yang termasuk indikator pada KD 1.1 Menjelaskan pengertian, sejarah web dan cara kerja laman web berjumlah 12 butir soal. Uji coba yang termasuk indikator pada KD 1.2 Mengenal dan menggunakan bahasa HTML sebagai bahasa untuk mendesain sebuah halaman situs web pada tabel 3 berjumlah 18 soal. Perbedaan jumlah butir soal yang lebih banyak pada KD 1.2 dikarenakan indikator yang berjumlah lebih banyak yaitu 4 indikator untuk KD 1.2 dibandingkan dengan KD 1.1 yang berjumlah 3 indikator. Setelah soal uji coba dibuat selanjutnya lakukan validitas dan reabilitas soal untuk mengetahui soal valid yang digunakan untuk pretest dan posttest. Berikut adalah hasil soal valid dan reliabel yang memenuhi syarat indikator untuk tercapainya kompetensi dasar. Soal pretest dan posttest yang termasuk indikator yang ingin dicapai yaitu KD 1.1 Menjelaskan pengertian, sejarah web dan cara kerja laman web berjumlah 9 butir soal. Soal yang tergolong KD 1.2 mengenal dan menggunakan bahasa HTML sebagai bahasa untuk mendesain sebuah halaman situs web berjumlah 9 butir soal. Jumlah keseluruhan adalah 18 butir soal yang dapat diujikan sebagai soal pretest dan posttest.

Soal pretest dan posttest kemudian diberikan kepada siswa dan setelah itu hasil pretest dan posttest dianalisis dengan pengolahan data sebagai data pendukung penelitian. Setelah dihitung menggunakan pengolah data maka kelas eksperimen dan kontrol memiliki data normal dan homogen sehingga kedua data diolah lagi untuk menjawab hipotesis hasil belajar siswa yaitu menggunakan Uji Parametrik independent t-test. Berikut tabel perbandingan skor antara kelas kontrol dan eksperimen :

Tabel 4 Tabel perbandingan skor pretest dan posttest

Tes Nilai rata rata Df Sig.(P) Thitung Ttabel

Eksperimen Kontrol

Pretest 49,95 50,15 54 0,928 > 0,05 -0,091 2,005

Postest 84,65 79,84 54 0,004 < 0,05 3,046 2,005

Pada Tabel 4 diperoleh P = 0.928 dan 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = -0.091. Pengambilan kesimpulan hipotesis akan diambil, jika 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , maka 𝐻𝑜 diterima. Jika 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, maka 𝐻𝑜 ditolak. Taraf signifikansi juga dihitung, jika α ≤ P maka 𝐻𝑜 diterima, jika P > α, maka 𝐻𝑜 ditolak [12]. Perbandingan nilai

(13)

21

P(0.928) > α(0.05) dan 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔(-0,091) < 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (2,005), dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol. Keadaan awal siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum pembelajaran mempunyai kemampuan yang sama.

Pengujian pada nilai posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol dilakukan uji independent sample T-Test dan hasil pengujian dapat dilihat pada Tabel 2 menunjukkan thitung (3,046) > ttabel (2,005), maka maka 𝐻1 diterima. Tabel 2

menunjukkan bahwa signifikansi (P) adalah 0,004. Penghitungan selanjutnya berdasar taraf signifikansi P (0,004) < α (0,05), maka 𝐻1 diterima. Berdasar nilai

uji-t dan taraf signifikansi yang memenuhi kriteria bahwa 𝐻1 diterima, dapat

disimpulkan bahwa Penggunaan Net Support School berpengaruh pada hasil belajar siswa dalam mata pelajaran TIK di SMA Kristen 1 Salatiga.

Dalam penelitian ini pengaruh penggunaan media Net Support Control pada Aplikasi Net Support School terhadap hasil belajar siswa dapat dilihat dengan tinggi rendahnya nilai hasil belajar. Hasil uji t pada nilai posttest menunjukkan bahwa thitung bernilai lebih tinggi yang berarti rata-rata dengan menggunakan media Net Support Control pada Aplikasi Net Support School lebih tinggi dan berpengaruh dibanding hasil belajar dengan menggunakan pembelajaran konvensional yang tidak menerapkan Net Support Control pada Net Support School.

Keberhasilan pada proses pembelajaran selain dihitung dengan statistik juga dilakukan penghitungan ketuntasan nilai siswa. Proses pembelajaran dikatakan berhasil apabila ketuntasan KKM di atas 75% yaitu pada kelas eksperimen skor postest 93,71% yang didapat dari ketuntasan siswa dicapai oleh 26 dari 28 siswa. Berdasarkan hasil ketuntasan KKM kelas eskperimen dapat dikatakan tercapai karena lebih dari 93,71% dengan tingkat keberhasilan Memuaskan. Hasil ketuntasan siswa dapat disimpulkan siswa dapat menguasai proses pembelajaran secara maksimal [12]. Keberhasilan pembelajaran dengan Net Support School juga dilihat dari hasil observasi yaitu interaksi siswa berjalan dengan baik, selama pembelajaran, siswa antusias dalam mengikuti pembelajaran, bertanya, berpendapat serta keseriusan siswa saat pembelajaran cendrung terlihat lebih baik, tugas dikerjakan siswa dengan tepat waktu dan perhatian siswa terhadap pembelajaran berjalan sesuai yang diharapkan.

Selain faktor yang ada, terdapat pula faktor lain yang membuat kelas eksperimen mengalami peningkatan hasil belajar, yaitu yang semula sumber belajar siswa buku materi dan media yang dipakai papan tulis bisa digantikan dengan media Net Support School. Penggunaan Net support School membuat kegiatan komputer siswa terminimalisir dan siswa dituntut untuk mendalami materi yang disajikan pada layar komputer siswa.

5. Simpulan

Berdasarkan permasalahan, tujuan penelitian, hasil analisis dan pembahasan yang telah dipaparkan, dapat disimpulkan bahwa penerapan media Net Support Control pada Aplikasi Net Support School berpengaruh terhadap hasil belajar siswa dengan hasil yang lebih baik dibandingkan menggunakan media

(14)

22

pembelajaran konvensional. Hal tersebut ditunjukkan oleh perbedaan rata-rata hasil belajar, hasil observasi dan wawancara.

Keaktifan siswa dalam keberhasilan proses pembelajaran dapat mempengaruhi oleh pemahaman tentang materi yang dipelajari. Keberhasilan proses belajar dapat dilihat dari kegiatan atau aktivitas siswa yang meningkat saat pembelajaran dilakukan. Peningkatan aktivitas siswa dapat dilihat pada hasil observasi yang menyebutkan kelas eksperimen yang memakai Net Support School ini lebih baik daripada kelas kontrol. Observasi didukung dengan hasil wawancara yang menyebutkan bahwa, guru dan siswa menanggapi pemakaian media Net Support School lebih baik digunakan daripada media buku materi dan papan tulis.

Kesimpulan penelitian yang diambil dari observasi dan wawancara juga didukung dengan data hasil posttest siswa. Pebedaan rata-rata hasil belajar untuk soal pretestt kelas eksperimen 49,95 dan kontrol 50,15. Hasil posttest kelas eksperimen 84,65 dan kelas kontrol 79,84, artinya kelas eksperimen memiliki rata – rata yang lebih tinggi. Terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang di ajarkan dengan pembelajaran Net Support School di tunjukkan dari uji independet t-test. Di peroleh thitung > ttabel (3,046 > 2,005). Dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan signifikan pada skor posttest kelas eksperimen dan kontrol. Maka keputusan uji nilai Sig. < α atau thitung>ttabel dan menolak H0 dan menerima H1 Ada perbedaan

hasil belajar antara siswa yang menggunakan Net Support School dengan kelas yang menggunakan media dan metode pembelajaran konvensional.

6. Saran

Pembelajaran setelah penelitian ini dapat mempertahankan penggunaan dan menerapkan media Net Support Control di Aplikasi Net Support School dalam mata pelajaran TIK. Diharapkan penggunaan Net Support School bukan hanya pada mata pelajaran TIK saja, melainkan mata pelajaran lain juga dapat memanfaatkan aplikasi Net Support School. Penelitian selanjutnya disarankan agar penelitian menggunakan media Net Support School bukan hanya berfokus pada Net Support Control tetapi diharapkan penggunaan media Net Support School ini semua fungsi Net Support School digunakan seluruhnya mulai dari menu Net Support Control, show dekstop, block sites, client monitor,chat, survey class, testing console, send/collect work dan remote assistant.

7. Daftar Pustaka

[1] Net Support School. http://www.netsupportschool.com/. Diakses pada : 29 April 2014, 03.56.

[2] Firliya arnani. 2010. Pemanfaatan Aplikasi Net Support School Untuk Pembelajaran, Monitoring Dan Perawatan Komputer. Jurnal Komunikasi. 2010

[3] Andi Afifuddin. 2007. Penggunaan Metode E-Learning Dalam Proses Belajar Mengajar Di Sekolah Pada Mata Pelajaran Tik Tingkat Smp . Jurnal Pendidikan. 2007

(15)

23

[4] Angkowo, R., & Kosasih, A. (2007). Optimalisasi Media Pembelajaran. Jakarta : PT. Grasindo.

[5] Hamdani, 2005. Media pembelajaran matematika materi pertidaksamaan SMA kelas 1 dengan program komputer multimedia. Malang: Universitas Negeri Malang

[6] Sudjana, N, 2005. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT Remaja Rosdakarya Offset.

[7] Syah, M. 2004. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

[8] Sugiyono, 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, Bandung: Alfabeta.

[9] Sugiyono, 2007. Statistika Untuk Penelitian, Alfabeta, Bandung. [10] Supinah, 2004. Bagaimana Mengukur Aktivitas Siswa Dalam

Pembelajaran. http://p4tkmatematika.org/file/ARTIKEL/Artikel

Pendidikan/AKTIFITAS SISWA_supinah.pdf. Diakses pada : 5 Juni 2014, 13.24.

[11] Panduan Pengembangan Indikator, 2010. Materi Bimbingan Teknis KTSP Dan Soal Terstandar, Sumber: Badan Standar Nasional Pendidikan.

[12] Santoso, S, 2001. Mengolah Data Statistik Secara Prefesional, Jakarta: Penerbit PT Elex Media Komputindo.

Gambar

Tabel 1 Proses Pembelajaran kelas kontrol dan kelas eksperimen.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa : penerapan praktek langsung dapat meningkatkan kemampuan hafalan bacaan shalat anak di RA

Panjang ikan diukur dalam tiga macam pengukuran, yaitu panjang total, panjang cagak dan panjang baku. Bobot ikan dianggap sebagai suatu fungsi panjang. {2)

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kemandirian emosional merupakan aspek kemandirian yang berkaitan dengan perubahan kedekatan hubungan keluarga khususnya

1) Rekayasa genetika dapat diartikan sebagai kegiatan manipulasi gen untuk mendapatkan produk baru dengan cara membuat DNA rekombinan melalui penyisipan gen. 2) DNA

Sesuai dengan tujuan dari studi ini yaitu untuk menganalisa pengaruh variabel makro ekonomi Suku Bunga Bank Indonesia (SBI) dan Pertumbuhan Ekonomi (SBI) terhadap Return

Dengan cara mereka sendiri, semua kejadian tersebut dapat mengalirkan sukacita dari kasih Allah yang tak terbatas, yang telah mengungkapkan diri-Nya kepada kita dalam Yesus

Adapun tujuan peneliti ingin mengetahui Kiprah Pak Husin sebagai Fasilitator Komunitas Pemulung dan dampaknya yang terjadi terhadap pemberdayaan yang dilakukan guna

Pada saat itu atau apapun itu (karena belum ada definisi waktu yang mungkin bisa disebut) hanya Allah yang hadir, sementara semuanya tidak ada.. Dialah yang permulaan, tidak ada