• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAKIP DISPERINDAGKOP BANTUL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAKIP DISPERINDAGKOP BANTUL"

Copied!
53
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam rangka mewujudkan aspirasi masyarakat terhadap terselenggaranya kepemerintahan yang baik diperlukan suatu sistem Akuntabilitas Kinerja yang tepat, jelas dan terpercaya agar penyelengaraan pemerintahaan dan pembangunan dapat berlangsung secara efektif, efisien, bersih, bertanggungjawab serta bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. Oleh karena itu Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Bantul sebagai perpanjangan dari Pemerintah Kabupaten Bantul diharuskan dapat membuat suatu Rencana Stategi (Strategic Plan) serta laporan pertanggungjawaban kinerja (Performance Accountability Report) yang dapat mencerminkan transparansi dan akuntabilitas organisasi. Hal ini dapat diwujudkan apabila Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi mempunyai Rencana Strategis lima tahunan dan Rencana Kinerja Tahunan dan selalu diadakan review terhadap sasaran, indikator kinerja yang menjadi tanggungjawab Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Bantul ke depan.

Untuk menjamin penyelenggaraan pemerintahan yangdemokratis, transparan, akuntabel, efisien dan efektif, penilaian dan pelaporan kinerja pemerintah daerah menjadi bagian kunci dalam proses penyelenggaraan pemerintahan yang baik. Upaya ini juga selaras dengan tujuan perbaikan pelayanan publik sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Untuk itu, pelaksanaan otonomi daerah perlu mendapatkan dorongan yang lebih besar dari berbagai elemen masyarakat, termasuk dalam pengembangan akuntabilitas melalui penyusunan dan pelaporan kinerja pemerintah daerah. Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Penyusunan LAKIP dilakukan dengan mendasarkan pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, di mana pelaporan capaian kinerja organisasi secara transparan dan akuntabel merupakan bentuk pertanggungjawaban atas kinerja Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Bantul.

(2)

2

LAKIP DISPERINDAGKOP BANTUL 2014

Proses penyusunan LAKIP dilakukan pada setiap akhir tahun anggaran bagi setiap instansi untuk mengukur pencapaian target kinerja yang sudah ditetapkan dalam dokumen penetapan kinerja. Pengukuran pencapaian target kinerja ini dilakukan dengan membandingkan antara target dan realisasi kinerja setiap instansi pemerintah, yang dalam hal ini adalah Dinas Perindagkop Kabupaten Bantul. LAKIP menjadi dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggung-jawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/ sasaran strategis instansi. Mengacu kepada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014.

1.2. Maksud dan Tujuan

Laporan Kinerja (Performance Report) Tahun 2014, merupakan suatu uraian lebih lanjut secara periodik dari rencana Strategi yang memberikan gambaran tentang program dan kegiatan yang dikerjakan oleh SKPD dalam satu tahun anggaran. Rencana Strategi yang merupakan rencana umum lima tahunan yang diuraikan dalam suatu program pada rencana tahunan bertujuan agar kegiatan dapat lebih terfokus dan merupakan satu dokumen teknis operasional dan merupakan jabaran teknis dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2010–2015 yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran, strategis kebijakan rencana program 5 (lima) tahun ke depan.

Dengan adanya rencana kinerja yang tersusun dengan baik diharapkan kinerja organisasi dapat semakin baik dan lebih terfokus. Rencana kinerja ini antara lain berisikan ringkasan dari rencana stratejik dan uraian lebih lanjut dari setiap sasaran yang telah ditetapkan dalam rencana stratejik dan strategi pencapaiannya.

1.3. Kedudukan dan Tugas Pokok

Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Bantul merupakan unsur pelaksana Pemerintah Daerah di bidang Perindustrian, Perdagangan, Koperasi yang dipimpin oleh Kepala Dinas dan berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi mempunyai tugas melaksanakan urusan rumah tangga daerah dan tugas pembantuan dibidang Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi. Hal ini tertuang dalam Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor

(3)

16 Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi Dinas Daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bantul dan Tupoksi Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi.

A. Tugas Pokok dan Fungsi

Sesuai dengan Peraturan Bupati Bantul Nomor 67 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tatakerja Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Bantul sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bupati Bantul Nomor 18A Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Nomor 67 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tatakerja Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Bantul. Untuk melaksanakan tugas tersebut Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Bantul mempunyai fungsi:

a. Perumusan Kebijakan Teknis di bidang Perindustrian, perdagangan, koperasi dan penanaman modal;

b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang perindustrian, perdagangan, koperasi dan penanaman modal;

c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang perindustrian, perdagangan, koperasi dan penanaman modal;

d. Melaksanakan kesekretariatan Dinas,

e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. Fungsi Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Bantul harus lebih diutamakan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat dan masyarakat akan puas terhadap kinerja instansi pemerintah apabila tidak ada complain/rasa tidak puas terhadap pelayanan yang telah dilakukan oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Bantul. Dalam melaksanakan fungsi SKPD sebagaimana tersebut di atas maka diperlukan kerja keras, pengetahuan luas berjiwa seni, komitmen terhadap tugas serta konsisten melayani, sesuai dengan sumpah dan janji PNS.

(4)

4

LAKIP DISPERINDAGKOP BANTUL 2014 B. Struktur Organisasi

Sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 16 Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi Dinas Daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bantul dan Tupoksi Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi.

Struktur organisasi Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Bantul, terdiri dari :

a. Kepala Dinas ;

b. Sekretariat, terdiri atas : 1. Sub Bagian Umum 2. Sub Bagian Program; dan 3. Sub Bagian Keuangan dan Aset; c. Bidang Perindustrian terdiri atas :

1. Seksi Sarana dan Usaha Industri; dan 2. Seksi Pengembangan Produksi Industri; d. Bidang Perdagangan, terdiri atas :

1. Seksi Sarana dan Usaha Perdagangan; dan

2. Seksi Pengembangan Perdagangan Dalam dan Luar Nederi e. Bidang Koperasi, terdiri atas :

1. Seksi Pemberdayaan Koperasi dan UKM; dan 2. Seksi Fasilitas Pembiayaan dan Simpan Pinjam f. Bidang Penanaman Modal, terdiri atas :

1. Seksi Promosi dan Kerjasama Investasi 2. Seksi Sarana dan Pengendalian Investasi g. Unit Pelayanan Teknis;

(5)

STRUKTUR ORGANISASI

DINAS PERINDAGKOP KABUPATEN BANTUL

Ka Dinas

Kelompok Jabatan Fungsional

Sekretariat

Sub. Bag Keu dan Aset Sub. Bag

Program Sub. Bag

Umum

Bidang Koperasi Bidang Penanaman Bidang Perdagangan

Bidang Perindustian

Sie. SUI Sie. PPI Sie.

Pengembangan Perdagangan Luar Negeri Sie. Usaha Perdagangan Sie. Fasilitas Pembiayaan & SP Sie. Pemberdayaan

Kop & UKM

Sie. Promosi &

Kebijakan Investasi

Sie. Sarana & Pengendalian

Investasi

(6)

6

LAKIP DISPERINDAGKOP BANTUL 2014

Uraian tugas dan fungsi sampai dengan satu eselon di bawah Kepala Dinas, sebagai berikut : b. Sekretariat, mempunyai tugas :

a. Menyusun rencana kegiatan; b. Menyiapkan bahan kerja

c. Merumuskan kebijakan teknis dalam menentukan sasaran kegiatan sekretariatan d. Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan dokumen perencanaan dan anggaran dari

masing–masing unit kerja

e. Mengkoordinasikan bidang–bidang dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas dinas f. Menyelenggarakan urusan umum, urusan hukum, administrasi kepegawaian,

perencanaan, administrasi keuangan, sarana dan prasarana, humas dan protokol, kearsipan, tata naskah dinas, organisasi dan tatalaksana, kepustakaan surat–menyurat, serta monitoring, evaluasi dan pelaporan

g. Memberikan saran dan atau pertimbangan kepada atasan mengenai langkah atau tindakan yang diambil sesuai bidang tugasnya

h. Menginventarisasi, mengidentifikasi dan menyiapkan bahan pemecahan permasalahan sesuai bidang tugasnya

i. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya dan; j. Mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas.

c. Bidang Perindustrian, mempunyai tugas : 1. Menyusun rencana kegiatan 2. Menyiapkan bahan kerja

3. Melaksanakan koordinasi dan sinkronisasi penyusunan rencana dan program pembangunan industri

4. Melaksanakan bimbingan dan penyuluhan kegiatan industri

5. Melaksanakan bimbingan teknis program sektoral di bidang perindustrian 6. Melaksanakan evaluasi kebijakan teknis bimbingan dan pengembangan

7. Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait dan organisasi serta asosiasi dunia usaha

8. Menyiapkan petunjuk teknis dan rekomendasi perijinan di bidang perindustrian 9. Melaksanakan kebijakan teknis pencegahan pencemaran di bidang perindustrian

(7)

10. Memberikan saran dan atau pertimbangan kepada atasan mengenai langkah atau tindakan yang diambil sesuai bidang tugasnya

11. Menginventarisasi, mengidentifikasi dan menyiapkan bahan pemecahan permasalahan sesuai bidang tugasnya

12. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya dan; 13. Mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas

d. Bidang Perdagangan, mempunyai tugas : 1. Menyusun rencana kegiatan

2. Menyiapkan bahan kerja

3. Menyusun petunjuk teknis pembinaan penyiapan pedoman kegiatan usaha serta pengelolaan data di bidang perdagangan

4. Melaksanakan bimbingan teknis pembinaan dan pengembangan di bidang perdagangan serta melaksanakan pameran/promosi hasil UKM

5. Menyiapkan bahan dan melaksanakan pembinaan di bidang perdagangan 6. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan teknis, 7. Menyelenggarakan rekomendasi perijinan di bidang perdagangan,

8. Memberikan saran dan atau pertimbangan kepada atasan mengenai langkah atau tindakan yang diambil sesuai bidang tugasnya

9. Menginventarisasi, mengidentifikasi dan menyiapkan bahan pemecahan permasalahan sesuai bidang tugasnya

10. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya dan; 11. Mengevaluasi dan meyusun laporan pelaksanaan tugas.

e. Bidang koperasi mempunyai tugas : 1. Menyusun rencana kegiatan 2. Menyiapkan bahan kerja

3. Menyusun program dan melaksanakan kebijakan teknis di bidang koperasi, usaha kecil dan menengah

(8)

8

LAKIP DISPERINDAGKOP BANTUL 2014

5. Melaksanakan fasilitasi pelaksanaan pengesahan dan pengumuman akta pendirian koperasi

6. Melaksanakan fasilitasi pembiayaan dan simpan pinjam

7. Melaksanakan pelatihan dan penyuluhan bidang koperasi, pengusaha kecil dan menengah

8. Melaksanakan pengawasan dan pengendalian teknis di bidang koperasi dan UKM 9. Memberikan saran dan atau pertimbangan kepada atasan mengenai langkah atau

tindakan yang diambil sesuai bidang tugasnya

10. Menginventarisasi, mengidentifikasi dan menyiapkan bahan pemecahan permasalahan sesuai bidang tugasnya

11. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya dan; 12. Mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas.

f. Bidang Penanaman Modal mempunyai tugas : 1. Menyusun rencana kegiatan

2. Menyiapkan bahan kerja

3. Melaksanakan koordinasi perencanaan penanaman modal secara terpadu sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

4. Menyusun dan pengelolaan data penanaman modal

5. Melaksanakan kegiatan pengkajian dan penelitian potensi daerah serta promosi dunia usaha

6. Menyiapkan petunjuk teknis bahan perijinan di bidang penanaman modal 7. Melayani rekomendasi perijinan penanaman modal

8. Menyiapkan bahan kerjasama dengan pihak ketiga

9. Menyediakan informasi dan promosi potensi, peluang inventasi dan mitra usaha 10. Melaksanakan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan penanaman modal

11. Memberikan saran dan atau pertimbangan kepada atasan mengenai langkah atau tindakan yang diambil sesuai bidang tugasnya

12. Menginventarisasi, mengindentifikasi, dan menyiapkan bahan pemecahan permasalahan sesuai bidang tugasnya,

(9)

14. Mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas. g. UPT

Rincian tugas Unit Pelaksana Teknis akan diatur dalam Peraturan Bupati. h. Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas :

1. Menyusun rencana dan program kegiatan sesuai bidang tugasnya 2. Mengumpulkan, mengolah dan menganalisa data sesuai bidangnya 3. Melaksanakan kegiatatan–kegiatan sesuai bidangnya

4. Memberikan saran dan atau pertimbangan kepada atasan mengenai langkah atau tindakan yang diambil sesuai bidang tugasnya

5. Menyusun laporan pelaksanakan tugas kepada atasan.

1.4. Sumber Daya Manusia ( SDM )

Untuk melaksanakan tugas dan fungsi yang telah dibebankan pada Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi, supaya SDM ini dapat memberikan kontribusi yang maksimal untuk pencapaian target kinerja yang telah ditetapkan, Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi didukung oleh 69 personil (Data sampai Desember 2014).

A. Keadaan Pegawai

Per 31 Desember 2015 jumlah PNS di Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Bantul adalah sebanyak 69 orang dengan perimbangan sebanyak 20 (28,99%) wanita dan 49 (71,01%) laki-laki.. Bila dirunut dari jenjang pendidikan Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Bantul pendidikan SLTA merupakan jenjang pendidkan yang terbesar dengan jumlah karyawan sebanyak 23 orang (42%) diikuti jenjang pendidikan S1 sebanyak 23 orang (23%). Pendidikan S2 sebanyak 9 orang (13,04%) berada di urutan ke tiga diikuti jenjang sarjana muda dan SLTP. Grafik keragaman jenjang pendidikan pendidikan dan jumlah laki-laki perempuan dapat dilihat pada grafik dibawah ini.

(10)

10

LAKIP DISPERINDAGKOP BANTUL 2014

Gambar 1.2

Keragaman Gender dan Jenjang Pendidikan

Keragaman gender Jenjang Pendidikan

Tabel 1.1 Keadan Pegawai

Jml peg

Jenis

Kelamin Pangkat/Golongan Tingkat pendidikan

Ket

Laki-laki

Wanita

I II III IV SD SLTP SLTA Sarmud S1 S2

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 69 49 20 5 16 40 8 2 3 29 3 23 9 laki-laki wanita 28,99% 71,01% SD SLTP SLTA Sarmud S1 S2 4,34% 2.89% 4,34% 42.0% 290 23 % 13,04%

(11)

<25-35 36-40 41-45 45-50 51-55 56-60 B. Keadaan Menurut Usia

Tabel 1.3 Keadaan Menurut Usia

NO INSTANSI USIA JMH KET <25-35 36-40 41-45 45-50 51-55 56-60 1 Dinas Perindagkop 18 13 0 23 6 - 69 Grafik 1.2 Keadaan Menurut Usia

Dengan dukungan SDM yang memadai baik secara kualitas maupun kuantitas, diperlukan unsur lain sebagai pendukung yaitu sarana dan prasarana yang memadai dalam menunjang kelancaran tugas kantor.

Sarana dan prasarana yang ada di Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Bantul untuk pelaksanaan tugas yang menjadi tupoksinya dalam batas yang minimal dirasakan sudah mencukupi.

Pemerintahan yang baik akan terwujud apabila mulai dari atasan sampai dengan bawahan menganut pola tata kelola pemerintahan yang baik. Pejabat struktural dituntut

33,3%

26,08%

18,84% 8.62%

(12)

12

LAKIP DISPERINDAGKOP BANTUL 2014

untuk memberikan contoh pemerintahan yang transparan, akuntabel, kredibilitas yang dapat dipertanggungjawabkan, professional dalam pekerjaan, yang kemudian menjadi pola dalam melaksanakan pekerjaan sehari-hari.

1.5. Isu Strategis

Isu –isu strategis yang dihadapi Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi antara lain :

1. Diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015

2. Bantul sebagai bagian dari Daerah Istimewa Yogyakarta yang memegang teguh tradisi dan kerajinan lokal sebagai salah satu penyumbang devisa

3. Yogyakarta sebagai pusat batik dunia

4. Penyiapan kawasan Industri Piyungan, Sedayu dan pajangan sebagai salah satu cara menarik investor dan iinvestasi

5. Peningkatan daya saing produk dan produktivitas KUKM agar mampu bersaing seiring diberlakukannya MEA

6. Promosi produk bantul secara intens dan berkelanjutan 7. Promosi potensi innvestasi yang ada di Kabupaten Bantul

1.6. Sistematika Penyajian LAKIP

Sistematika penyajian LAKIP Disperindagkop Bantul Tahun 2014 adalah sebagai berikut:

Bab I : Pendahuluan

Menjelaskan secara umum organisasi, dengan menekankan kepada aspek strategis organisasi serta permasalahan utama (strategic issued) yang sedang dihadapi organisasi. Bab II : Perencanaan Kinerja

Menguraikan ringkasan / ikhtisar perjanjian kinerja tahun yang bersangkutan

(13)

Berisi penjelasan singkat tentang Capaian IKU tahun 2014, juga Evaluasi dan Analisis Capaian IKU 2014 yang diuraikan per sasaran dan IKU. Selain itu, bab ini juga berisikan Capaian Kinerja Lainnya dan Kinerja Keuangan Disperindagkop Bantul. Bab IV : Penutup

Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta langkah dimasa mendatang yang akan dilakukan organisasi untuk meningkatkan kinerjanya.

(14)

14

LAKIP DISPERINDAGKOP BANTUL 2014

BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

2.1. RENCANA STRATEGIS

Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah memberi kesempatan dan kewenangan yang pada daerah untuk mengatur dan menyelenggarakan urusan pemerintahan dan urusan kepentingan masyarakat menurut prakarsa dan kreatifitas sendiri. Hal ini dilakukan pemerintah daerah berdasarkan aspirasi masyarakat sesuai kewenangan yang dimiliki dan mengacu pada peraturan perundangan-undangan yang berlaku.

Untuk mewujudkan hal–hal sebagaimana tersebut di atas, maka diperlukan rencana pembangunan daerah secara sistematis, terarah, terpadu dan tanggap terhadap perubahan dengan jenjang perencanaan jangka panjang, perencanaan jangka menengah maupun perencanaan tahunan sebagaimana diamanatkan oleh Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) dan dengan berpedoman pada Perda Nomor 1 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bantul Tahun 2011 sampai 2015 yang memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya secara lebih spesifik dan terukur dengan disertai sasaran yang akan dicapai.

Rencana Strategis Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Bantul adalah dokumen perencanaan pembangunan yang selama rentang waktu 5 (lima) tahun kedepan akan dijadikan pedoman dan acuan dalam penyusunan Rencana Kerja (Renja) Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi. Hal ini memiliki konsekuensi bahwa program dan kegiatan yang termuat dalam Rencana Strategis (RENSTRA) bersifat secara lebih spesifik dan terukur dengan disertai sasaran yang akan dicapai dan indikatif untuk dapat dilaksanakan.

2.1.1. VISI DAN MISI

Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan yang berkaitan dengan cita dan citra yang ingin diwujudkan oleh instansi pemerintah. Visi harus berkaitan erat kemana instansi ini mau dibawa dan diarahkan agar dapat berkarya secara

(15)

konsisten, tetap eksis, antisipatif, inovatif, serta produktif. Berkaitan dengan hal tersebut maka visi Dinas Perindagkop, Kabupaten Bantul adalah:

“TERWUJUDNYA USAHA KECIL MENENGAH DAN KOPERASI YANG KUAT, SEJAHTERA BERKEADILAN SERTA PENINGKATAN PEMBERDAYAAN INVESTASI YANG TERARAH SEBAGAI PENDUKUNG PEREKONOMIAN DAERAH”

Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan oleh instansi pemerintah, sebagaimana penjabaran visi yang telah ditetapkan. Misi diharapkan seluruh pegawai Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Bantul mengetahuinya sehingga apa yang menjadi peran, tugas, tanggungjawab dinas dapat ditunaikan secara maksimal. Misi Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi ada dua yaitu:

1. Mewujudkan peningkatan daya saing dengan meningkatkan produksi dan nilai tambah, serta pemanfaatan hasil potensi daerah yang berkelanjutan yang berwawasan lingkungan demi terwujudnya kesejahteraan KUKM

2. Mewujudkan peningkatan pertumbuhan investasi daerah yang terarah melalui pengembangan sistem pendukung usaha bagi KUKM serta peningkatan nilai investasi dan investor.

3. Mewujudkan peningkatan perdagangan dalam rangka menggerakkan perekonomian daerah, dan perlindungan konsumen.

Misi pertama merupakan keinginan Dinas Perindagkop Kab. Bantul untuk mewujudkan potensi usaha kecil menengah yang tangguh dengan usaha yang ramah lingkungan.

Sedangkan misi yang kedua untuk mewujudkan peningkatan investasi dengan melakukan kemantapan untuk mewujudkan kesejahteraan UMKM.

2.1.2. TUJUAN

Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai dalam jangka waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahunan. Tujuan ditetapkan dengan mengacu pada pernyataan visi dan misi serta didasarkan pada isu-isu analisis strategik. Tujuan tidak harus dinyatakan dalam bentuk kualitatif, akan tetapi harus menunjukan suatu kondisi yang ingin dicapai di masa yang akan datang. Berkaitan dengan hal tersebut di atas maka tujuan Disperindagkop antara lain:

(16)

16

LAKIP DISPERINDAGKOP BANTUL 2014

1. Meningkatkan daya saing pada era globalisasi dengan meningkatkan produksi, nilai tambah serta pemanfaatan hasil potensi daerah melalui, pemberdayaan, peningkatan kapasitas IPTEK, SDM, sistem produksi dengan mengacu pada pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.

2. peningkatan pertumbuhan investasi daerah yang terarah melalui pengembangan sistem pendukung usaha bagi KUKM serta peningkatan nilai investasi dan investor.

3. Peningkatan sistem distribusi dan lembaga usaha perdagangan yang baik

4. Peningkatan pengawasan peredaran barang dan jasa demi terwujudnya perlindungan konsumen serta pengamanan perdagangan.

2.1.3. SASARAN

Sasaran adalah hasil yang ingin dicapai secara nyata oleh instansi pemerintah dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur, dalam kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan. Dalam sasaran dirancang pula indikator sasaran. Indikator sasaran adalah ukuran tingkat keberhasilan pencapaian tingkat keberhasilan pencapaian sasaran untuk diwujudkan pada tahun yang bersangkutan. Setiap indikator sasaran disertai dengan rencana tingkat capaiannya (targetnya) masing–masing. Sasaran diupayakan untuk dapat dicapai dalam kurun waktu tertentu/tahunan secara berkesinambungan sejalan dengan tujuan yang ditetepkan dalam Renstra dari Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Bantul antara lain :

1. Peningkatan produksi, dan nilai tambah melalui pemberdayaan, peningkatkan kapasitas IPTEK, SDM, sistem produksi serta mewujudkan peningkatan pemanfaatan hasil potensi daerah dan teknologi yang tepat serta berwawasan lingkungan.

2. Meningkatkan dan mengembangkan sistem pendukung usaha bagi KUKM serta pertumbuhan investasi daerah.

3. Peningkatan sistem distribusi dan lembaga usaha perdagangan yang baik. 4. Peningkatan perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan.

(17)

Rencana Strategis

No Tujuan Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target Per Tahun

2011 2012 2013 2014 2015

1 Meningkatkan daya saing pada era globalisasi dengan meningkatkan produksi, nilai tambah serta pemanfaatan hasil potensi daerah melalui pemberdayaan,

peningkatan kapasitas IPTEK, SDM, sistem produksi dengan mengacu pada pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan

Peningkatan produksi, dan nilai tambah melalui pemberdayaan, peningkatkan kapasitas IPTEK, SDM, sistem produksi serta mewujudkan peningkatan pemanfaatan hasil potensi daerah dan teknologi yang tepat serta berwawasan lingkungan.

Peningkatan nilai produksi Persen 1 1 1 1 1 Persentase pertumbuhan

Koperasi ber Badan hukum Persen 2 2 2 2 2

2 Peningkatan pertumbuhan investasi daerah yang terarah melalui pengembangan sistempendukung usaha bagi Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KUKM) serta

peningkatan nilai investasi dan investor

Meningkatkan sistem pendukung usaha bagi Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KUKM) serta pertumbuhan investasi daerah

Jumlah KUKM yang

mendapatkan permodalan unit usaha 100 100 100 100 100 Pertumbuhan investasi riil

daerah

(PMA/PMDN/KUKM)

Persen 5 5 5 5 5

Jumlah Wirausaha Baru Orang 200 200 200 200 200 3 Peningkatan sistem distribusi dan

lembaga usaha perdagangan yang baik

Peningkatan sistem distribusi dan lembaga usaha

perdagangan

Peningkatan nilai ekspor Persen 6 6 6 6 6 Persentase peningkatan

omset perdagangan Persen 6 6 6 6 6 4 Peningkatan pengawasan

peredaran barang dan jasa demi terwujudnya perlindungan konsumen serta pengamanan perdagangan

Peningkatan perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan

Persentase penurunan

barang tidak layak edar Persen 5 5 5 5 5

(18)

17 2.1.4. STRATEGI, KEBIJAKAN, PROGRAM DAN INDIKATOR KINERJA

Definisi strategi adalah cara mencapai tujuan dan sasaran yang dijabarkan dalam kebijkan–kebijakan dan program–program. Kebijakan adalah ketentuan–ketentuan yang telah ditetapkan oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Kabupaten Bantul, untuk dijadikan pedoman yang wajib dipatuhi dalam melakukan tindakan untuk melaksanakan program/kegiatan guna tercapainya kelancaran dan keterpaduan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, serta visi dan misi Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Kabupaten Bantul, yaitu :

2.1.4.1. Strategi

1. Meningkatkan kinerja dan pelayanan kepada masyarakat 2. Meningkatkan pertumbuhan investasi

3. Meningkatkan pemberdayaan dan fasilitas bagi UMKM

4. Mengembangkan sistem distribusi dan lembaga usaha perdagangan serta kemitraan dengan PSG

5. Peningkatan perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan 6. Peningkatan produksi, produktifitas dan nilai tambah

7. Meningkatkan pemberdayaan dan pemanfaatan potensi industri serta teknologi yang berwawasan lingkungan.

2.1.4.2. Kebijakan

1. Optimalisasi pemanfaatan fasilitas/aset daerah

2. Revitalisasi koperasi dan peningkatan kemitraan pelaku ekonomi 3. Pemberdayaan UMKM

4. Peningkatan promosi, pemasaran dan kerja sama lembaga usaha perdagangan serta kemitraan dengan Pasar Seni Gabusan (PSG)

5. Sosialisasi Undang–Undang perlindungan konsumen, penyelesaian sengketa perdagangan dan pengawasan peredaran barang dan jasa

6. Pengembangan usaha agrobisnis dan peningkatan produksi, produktifitas dan nilai tambah

7. Peningkatan daya saing dengan pemanfatan teknologi yang tepat dan berwawasan lingkungan

(19)

Untuk mengetahui korelasi antara visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan dapat dilihat dalam tabel 2.1 berikut ini :

Tabel 2.1.

Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Renstra Disperindagkop Bantul

VISI : TERWUJUDNYA USAHA KECIL MENENGAH DAN KOPERASI YANG KUAT, SEJAHTERA, BERKEADILAN, SERTA PERTUMBUHAN INVESTASI YANG TERARAH SEBAGAI PENDUKUNG PEREKONOMIAN DAERAH.

Misi Tujuan Sasaran

1) Mewujudkan

peningkatan daya saing dengan meningkatkan produksi dan nilai

tambah, serta pemanfaatan hasil potensi daerah yang berkelanjutan yang berwawasan lingkungan demi terwujudnya kesejahteraan KUKM

1. Meningkatkan daya saing pada era globalisasi dengan meningkatkan produksi, nilai tambah serta pemanfaatan hasil potensi daerah melalui, pemberdayaan,

peningkatan kapasitas IPTEK, SDM, sistem produksi dengan mengacu pada pembangunan yang

berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.

a. Peningkatan produksi, dan nilai tambah melalui pemberdayaan,

peningkatkan kapasitas IPTEK, SDM, sistem

produksi serta mewujudkan peningkatan

pemanfaatan hasil potensi daerah dan teknologi yang tepat serta berwawasan lingkungan.

2. Mewujudkan peningkatan

pertumbuhan investasi daerah yang terarah melalui pengembangan sistem pendukung usaha bagi KUKM serta peningkatan nilai investasi dan investor.

2) peningkatan pertumbuhan investasi daerah yang

terarah melalui pengembangan sistem

pendukung usaha bagi KUKM serta peningkatan nilai investasi dan investor.

a. Meningkatkan dan mengembangkan sistem pendukung usaha bagi

KUKM serta pertumbuhan investasi daerah. 3. Mewujudkan peningkatan perdagangan dalam rangka menggerakkan perekonomian daerah, dan perlindungan konsumen. 3) Peningkatan sistem distribusi dan lembaga usaha perdagangan yang baik

a. Peningkatan sistem distribusi dan lembaga usaha perdagangan yang baik.

4. Peningkatan pengawasan peredaran barang dan jasa demi terwujudnya perlindungan konsumen serta pengamanan perdagangan. a. Peningkatan perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan.

(20)

19 2.1.4.3. Program dan Kegiatan

Berdasarkan visi, misi serta tujuan dan sasaran, strategi dan kebijakan kemudian dijabarkan secara lebih sistematis melalui perumusan program dan kegiatan prioritas.

Program yang disusun oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Bantul merupakan program prioritas RPJMD yang sesuai dengan tugas dan fungsi yang telah dibebankan pada Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Bantul yang selanjutnya dijabarkan ke dalam beberapa kegiatan untuk masing – masing program tersebut. Pemilihan kegiatan untuk masing – masing program ini didasarkan atas strategi dan kebijakan jangka menengah.

Tabel 2.2

Indikator Kinerja Utama N

o

Sasaran Indikator Kinerja Keterangan

1 Peningkatan produksi, dan nilai tambah melalui pemberdayaan, peningkatkan kapasitas IPTEK, SDM, sistem produksi serta mewujudkan peningkatan pemanfaatan hasil potensi daerah dan teknologi yang tepat serta berwawasan lingkungan.

a. Presentase peningkatan Koperasi ber - Badan Hukum

Presentase dari Selisih Koperasi ber - Badan Hukum tahun ini dengan Koperasi ber - Badan Hukum tahun lalu di bagi Koperasi ber - Badan Hukum tahun lalu (sumber data :

Disperindagkop Kab.Bantul) b. Presentase peningkatan

nilai produksi

Presentase dari Selisih kapasitas produksi tahun ini dengan kapasitas produksi tahun lalu di bagi kapasitas produksi tahun lalu (sumber data : Bidang Perindustrian)

2 Meningkatkan sistem

pendukung usaha bagi KUKM serta pertumbuhan investasi daerah

a. Pertumbuhan investasi Daerah

(KUKM/PMA/PMDN)

Presentase dari Selisih investasi Daerah tahun ini dengan investasi Daerah tahun lalu di bagi investasi Daerah tahun lalu (sumber data :

Disperindagkop Kab.Bantul) 3 Peningkatan sistem distribusi

dan lembaga perdagangan

a. Presentase

pertumbuhan nilai ekspor

Presentase dari Selisih Nilai Ekspor tahun ini dengan Nilai Ekspor tahun lalu dibagi Nilai Ekspor tahun lalu (sumber: bid. Perdagangan) 4 Peningkatan perlindungan

konsumen dan pengamanan perdagangan

b. Presentase peningkatan omset

Presentase dari Selisih Omset tahun ini dengan omset tahun lalu dibagi omset tahun lalu (sumber: bid. Perdagangan) a. Presentase penurunan

penemuan barang tidak layak edar

Presentase dari Selisih penemuan barang tidak layak edar tahun ini dengan penemuan barang tidak layak edar tahun lalu dibagi penemuan barang tidak layak edar tahun lalu (sumber: bid. Perdagangan)

(21)

2.2. Rencana Kinerja 2014

Rencana Kinerja Dinas PErindustrian, Perdagangan danKoperasi dapat dilihat dalam tabel dibawah ini :

Tabel 2.3

Rencana Kinerja Tahun 2014

No Tujuan Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan

Target Per Tahun

1 Meningkatkan daya saing pada era globalisasi dengan meningkatkan produksi, nilai tambah serta pemanfaatan hasil potensi daerah melalui pemberdayaan, peningkatan kapasitas IPTEK, SDM, sistem produksi dengan mengacu pada pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan Peningkatan kualitas kelembagaan dan kapasitas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KUKM) Peningkatan nilai produksi persen 1 Persentase pertumbuhan Koperasi ber Badan hukum

persen 2

2 Peningkatan pertumbuhan investasi daerah yang terarah melalui pengembangan

sistempendukung usaha bagi Koperasi dan Usaha Kecil Menengah

(KUKM) serta peningkatan nilai investasi dan investor

Meningkatkan sistem pendukung usaha bagi Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KUKM) serta pertumbuhan investasi daerah

Jumlah KUKM yang mendapatkan permodalan unit usaha 100 Pertumbuhan investasi riil daerah (PMA/PMDN/KUKM) persen 7 Jumlah Wirausaha Baru Orang 100 3 Peningkatan sistem

distribusi dan lembaga usaha perdagangan yang baik Peningkatan sistem distribusi dan lembaga usaha perdagangan Peningkatan nilai ekspor persen 6 Persentase peningkatan omset perdagangan persen 6 4 Peningkatan pengawasan peredaran barang dan jasa demi terwujudnya perlindungan konsumen serta pengamanan perdagangan Peningkatan perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan Persentase penurunan barang tidak layak edar

(22)

21 2.3. PERJANJIAN KINERJA/ PENETAPAN KINERJA

Dokumen Penetapan Kinerja memuat pernyataan dan lampiran formulir yang mencantumkan sasaran strategis, indikator kinerja utama, beserta target kinerja dan anggaran. Dokumen ini bermanfaat untuk memantau dan mengevaluasi pencapaian kinerja, laporan capaian realisasi kinerja, dan menilai keberhasilan organisasi.

Formulir Penetapan Kinerja SKPD Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Tahun 2014 dapat dilihat pada tabel berikut :

(23)

PERNYATAAN PENETAPAN KINERJA

DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN KOPERASI KABUPATEN BANTUL

Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertandatangan dibawah ini :

Nama : Drs. Sulistiyanto, M.Pd

Jabatan : Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi, Kab. Bantul Selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA.

Nama : Hj. Surya Widati. Jabatan : Bupati Bantul.

Selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA.

Pihak Pertama pada tahun 2013 ini berjanji akan mewujudkan target kinerja tahunan sesuai lampiran perjanjian ini dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilandan kegagalan pencapaian target kinerja tersebut menjadi tanggungjawab pihak pertama.

Pihak kedua akan memberikan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi akuntabilitas kinerja terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka pemberian penghargaan dan sanksi

Bantul,

Pihak Kedua Pihak Pertama

Hj. Surya Widati Drs. Sulistiyanto, M.Pd

(24)

23

PENETAPAN KINERJA DISPERINDAGKOP BANTUL TAHUN 2014

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja

Satuan Target Program Anggaran Kegiatan Anggaran

1 Peningkatan kualitas kelembagaan dan kapasitas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KUKM)

Peningkatan nilai produksi

persen 1 Program Peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi

110.000.000 Pengembangan Kapasitas Pranata Pengukuran, Standarisasi, Pengujian dan Kualitas

35.000.000 Penyelenggaraan Pelatihan dan Forum

Diskusi

75.000.000 Program

Pengembangan Industri Kecil dan Menengah

2.235.010.000 Monitoring, evaluasi dan pelaporan 10.000.000 Fasilitasi terhadap industri mikro, kecil dan

menengah

24.000.000 Pembinaan IKM melalui Dekranas Kab.

Bantul

247.660.000 Fasilitasi dan Pemberdayaan Industri Kecil 350.000.000 Operasional Asistensi Perijinan Bidang

Industri

20.000.000 Penyelenggaraan Pelatihan Industri 120.000.000 Penguatan Kelembagaan Pokmas Pengelola

Mesin Pupuk Organik

65.000.000 Pembinaan dan Pemberdayaan Industri

Kecil

985.000.000 Promosi Produk Unggulan 206.375.000 Promosi Melalui Pameran PMPS 60.975.000 Sistem Radiologi Keramik 55.000.000 Fasilitasi HAKI Kelompok IKM 91.000.000 Persentase

pertumbuhan Koperasi ber Badan hukum

persen 2 Program Peningkatan Kualitas

Kelembagaan Koperasi

390.338.000 Peningkatan Sarana dan Prasarana Pendidikan dan Pelatihan Perkoperasian

110.000.000 Pembangunan Sistem Informasi

Perencanaan Pengembangan Perkopersian

(25)

Sosialisasi Prinsip-Prinsip Pemahaman

Perkoperasian 65.000.000

Pembinaan, Pengawasan, dan

Perhargaan Koperasi Berprestasi 60.000.000

Pembekalan Manajemen bagi anggota

DEKOPINDO 105.338.000

Peningkatan dan Pengembangan

Jaringan Kerjasama Usaha Koperasi 30.000.000 2 Meningkatkan

sistem pendukung usaha bagi

Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KUKM) Jumlah KUKM yang mendapatkan permodalan unit

usaha 100 Program Penciptaan Iklim Usaha Usaha Kecil Menengah yang Konduksif

246.080.000 Perencanaan, Koordinasi, dan

Pengembangan Usaha Kecil Menengah 146.680.000

Fasilitasi Pengembangan Usaha Kecil

Menengah 40.000.000

serta pertumbuhan

(26)

25

Penyusunan sekilas informasi data

indagkop 9.400.000

Program

Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah

406.000.000 Pemantauan Pengelolaan Penggunaan Dana Pemerintah Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah

50.000.000

Pengembangan Sarana Pemasaran

Produk Usaha Mikro Kecil Menengah 25.000.000

Penyelenggaraan Pembinaan Industri

Rumah Tanggan, Industri Kecil dan Industri Menengah

50.000.000

Pengembangan Kebijakan dan Program

Peningkatan Ekonomi Lokal 166.000.000

Penyelenggaraan Gelar Potensi Koperasi

Usaha Kecil dan Menengah 115.000.000

Pertumbuhan

investasi riil daerah

(PMA/PMDN/KU KM)

persen 5 Program Peningkatan Promosi dan

Kerjasama Investasi

858.730.000 Koordinasi Antar Lembaga Dalam Pengendalian Pelaksanaan Investasi PMDN/PMA

40.000.000

Penyelenggaraan Pameran Investasi 300.000.000

Misi Investasi (Gelar potensi investasi) 493.730.000

Workshop Potensi Investasi 25.000.000

Program Peningkatan

Iklim Investasi dan Realisasi Investasi

182.775.000 Memfasilitasi dan Koordinasi Kerjasama

Di Bidang Investasi 20.000.000

Sosialisasi Penyamaan Persepsi

Pengembangan Investasi 25.000.000

Penyusunan Masterplan Pengembangan

Penanaman Modal 90.000.000

Penyusunan Rencana Umum

Penanaman Modal (RUPM) 47.775.000

Program Penataan

Struktur Industri 30.000.000 Pemberian fasilitasi kerjasama industri dengan swasta 30.000.000

Program

Pengembangan Sentra-Sentra Industri Potensial

173.245.000 Penyusunan Profil Sentra 31.245.000

Pendampingan Peruntukan Kawasan

(27)

Jumlah

Wirausaha Baru Orang 200 Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah

1.590.000.000 Fasilitasi Pengembangan Inkubator

Teknologi dan Bisnis 1.195.000.000

Memfasilitasi Peningkatan

Kemitraan Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah 15.000.000 Penyelenggaraan Pelatihan Kewirausahaan 380.000.000 3 Peningkatan sistem distribusi dan lembaga usaha perdagangan Peningkatan

nilai ekspor persen 6 Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor

179.000.000 Pengembangan Informasi Peluang

Pasar Perdagangan Luar Negeri 120.000.000 Pengembangan Data Base Informasi

Potensi Unggulan 4.000.000 Pelatihan manajemen perdagangan

luar negeri 55.000.000 Persentase peningkatan omset perdagangan persen 6 Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri

1.758.042.500 Fasilitasi Kemudahan Perijinan

Pengembangan Usaha 5.000.000 Pengembangan Pasar dan Distribusi

Barang/Produk 8.830.000

Pengembangan Kelembagaan

Kerjasama Kemitraan 707.395.000 Peningkatan Sistem dan Jaringan

Informasi Perdagangan melalui Pameran

808.605.000 Pengembangan Pengelolaan Gudang

dengan Sistem Resi Gudang 228.212.500 Program

Pembinaan Pedagang Kakilima dan Asongan

25.120.000 Kegiatan Pembinaan Organisasi

(28)

27 Program

Pembangunan Infrastruktur Perdesaan

1.960.721.575 Pembangunan Pasar Pedesaan (Pendampingan Dana Stimulus Fiskal) 1.960.721.575 4 Peningkatan perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan Persentase penurunan barang tidak layak edar pers en 5 Perlindungan Program Konsumen dan Pengamanan Perdagangan 202.598.00

0 Peningkatan Pengawasan Peredaran Barang dan Jasa 108.480.000 Workshop Perlindungan Konsumen 56.710.000 Pengendalian Harga Barang

(29)

2.3.1. Rencana Anggaran Tahun 2014

Rencana dan realisasi anggaran Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Bantul merupakan komponen perencanaan dan pengendalian. Rencana dan Realisasi sanggaran belanja langsung dan tidak langsung dapat dilihat pada table dibawah ini :

Tabel 2.6.

Rencana dan Realisasi Belanja langsung dan tidak langsung

Belanja Anggaran Realisasi %

1. Belanja Tidak langsung 3.384.410.000,00 3.310.111.387,00 97,80 2. Belanja Langsung 12.464.264.075,00 10.842.595.394,00 86,99 Jumlah 15.848.674.075,00 14.152.706.781,00 89,30

Alokasi anggaran persasaran dapat dilihat dalam table dibawah ini : Tabel 2.7

Anggaran Per Sasaran

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target Program Anggaran

1 Peningkatan produksi, dan nilai tambah melalui pemberdayaan, peningkatkan kapasitas IPTEK, SDM, sistem produksi serta mewujudkan peningkatan pemanfaatan hasil potensi daerah dan teknologi yang tepat serta berwawasan lingkungan.

Peningkatan nilai

produksi persen 1 Program Peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi

110.000.000

Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah

3.726.019.600

Persentase

pertumbuhan Koperasi ber Badan hukum

persen 2 Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi

425.403.000

2 Meningkatkan sistem pendukung usaha bagi Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KUKM) serta pertumbuhan pertumbuhan investasi daerah

Jumlah KUKM yang mendapatkan permodalan

unit usaha 100 Program Penciptaan Iklim Usaha Usaha Kecil

Menengah yang Konduksif

(30)

29 Program Pengembangan

Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah

719.500.000

Pertumbuhan investasi riil daerah (PMA/PMDN/KUK M)

persen 5 Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi

852.190.800

Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi

172.565.000

Program Penataan Struktur

Industri 41.365.000 Program Pengembangan Sentra-Sentra Industri Potensial 173.245.000 Jumlah Wirausaha

Baru Orang 200 Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah

1.258.250.000

3 Peningkatan sistem distribusi dan lembaga usaha perdagangan

Peningkatan nilai

ekspor persen 6 Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor 148.937.700 Persentase

peningkatan omset perdagangan

persen 6 Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri

1.655.105.200

Program Pembinaan Pedagang Kakilima dan Asongan 25.120.000 Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan 1.960.721.575 4 Peningkatan perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan Persentase penurunan barang tidak layak edar

persen 5 Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan

(31)

Alokasi anggaran belanja langsung tahun 2014 yang dialokasikan untuk membiayai program-program prioritas yang langsung mendukung pencapaian sasaran pembangunan adalah sebagai berikut :

Tabel 2.8

Distribusi Anggaran per Sasaran Strategis

No Sasaran Strategis Anggaran Persentase 1 Peningkatan produksi, dan nilai tambah

melalui pemberdayaan, peningkatkan kapasitas IPTEK, SDM, sistem produksi serta mewujudkan peningkatan pemanfaatan hasil potensi daerah dan teknologi yang tepat serta berwawasan lingkungan.

4,261,422,600 34.18

2 Meningkatkan sistem

pendukung usaha bagi Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KUKM) serta pertumbuhan investasi daerah

3,488,649,300 27.98

3 Peningkatan sistem distribusi

dan lembaga usaha perdagangan 3,789,884,475 30.10 4 Peningkatan perlindungan

konsumen dan pengamanan perdagangan

180,088,000 1.44

Jumlah 11,720,044,375

5 Jumlah Belanja Langsung

Pendukung (Peningkatan Kinerja dan Pelayanan)

744,308,200 5.97

TOTAL 12,464,352,575 100

Dilihat dari distribusi anggaran per sasaran dapat dilihat bahwa Anggaran tertinggi terdapat pada sasaran strategis Peningkatan kualitas kelembagaan dan kapasitas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KUKM) dengan anggaran sebesar Rp. 4,261,422,600,- atau 34,18% dari total belanja langsung.

Jumlah belanja langsung pendukung mendapat porsi terendah dengan total anggaran sebesar 744,308,200,- atau 5,97% dari total belanja langsung sebesar Rp. 12,464,352,575,-

(32)

31 BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

Manajemen pembangunan berbasis kinerja mengandaikan bahwa fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan program/ kegiatan yang sudah direncanakan. Esensi dari manajemen pembangunan berbasis kinerja adalah orientasi untuk mendorong perubahan, di mana program/ kegiatan dan sumber daya anggaran adalah alat yang dipakai untuk mencapai rumusan perubahan, baik pada level keluaran, hasil maupun dampak. Pendekatan ini juga sejalan dengan prinsip good governance di mana salah satu pilarnya, yaitu akuntabilitas, akan menunjukkan sejauh mana sebuah instansi pemerintahan telah memenuhi tugas dan mandatnya dalam penyediaan layanan publik yang langsung bisa dirasakan hasilnya oleh masyarakat. Karena itulah, pengendalian dan pertanggungjawaban program/kegiatan menjadi bagian penting dalam memastikan akuntabilitas kinerja pemerintah daerah kepada publik telah dicapai. Sebagai bagian dari komitmen Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Bantul untuk membangun akuntabilitas kinerja ini, pengembangan web-monev adalah bagian kunci untuk mendorong pelembagaan pengendalian, evaluasi yang transparan dan berorientasi pada perbaikan pelayanan publik. Pijakan yang dipergunakan adalah sistem akuntabilitas kinerja ini adalah berpedoman kepada Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan PK dan Pelaporan AKIP. Dalam regulasi ini, antara lain juga mengatur tentang kriteria yang dipergunakan dalam penilaian kinerja organisasi pemerintah. Tabel berikut menggambarkan skala nilai peringkat kinerja dikutip dari Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010, yang juga dipakai dalam penyusunan LAKIP ini

Tabel 3.1

Skala Penilaian Kinerja

Warna Prosentase Keterangan

0 s/d 50 Sangat Rendah 50.1 s/d 65 Rendah 65.1 s/d 75 Sedang 75.1 s/d 90 Tinggi

90.1 lebih Sangat Tinggi

(33)

3.1. Capaian Kinerja Organisasi

Pengukuran target kinerja dari sasaran strategis yang ditentukandilakukan dengan membandingkan target kinerja dan realisasi kinerja. Pencapaian IKU Disperindagkop Kabupaten Bantul pada tahun 2014 dapat dilihat dalam tabel 3.2 sebagai berikut :

Tabel 3.2

Capaian IKU Disperindagkop Kabupaten Bantul Tahun 2014

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Prosentase

1 Peningkatan produksi, dan nilai tambah melalui pemberdayaan, peningkatkan kapasitas IPTEK, SDM, sistem produksi serta mewujudkan peningkatan pemanfaatan hasil potensi daerah dan teknologi yang tepat serta berwawasan lingkungan.

Peningkatan nilai

produksi persen 1 0,5 50

Persentase

pertumbuhan Koperasi ber Badan hukum

persen 2 1,53 76.5

2 Meningkatkan sistem pendukung usaha bagi Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KUKM) serta pertumbuhan investasi daerah Pertumbuhan investasi riil daerah (PMA/PMDN/KUKM) persen 5 30,5 610

Jumlah Wirausaha Baru Orang 200 200 100

3 Peningkatan sistem distribusi dan lembaga usaha perdagangan

Peningkatan nilai ekspor persen 6 9,38 156.33 Persentase peningkatan

omset perdagangan persen 6 6,2 103.33 4 Peningkatan

perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan

Persentase penurunan

barang tidak layak edar persen 5 5 100

Rata-Rata 97,7

Dari Tujuh Indikator Kinerja Utama Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Bantul dapat dilihat bahwa 5 (lima) indikator dengan warna hijau tua yaitu sangat tinggi bahakan untuk indikator persentase nilai ekspor dan oset perdagangan melampaui target yang direncanakan sedangkan untuk satu indicator yaitu persentase pertumbuhan koperasi ber badan hukum dengan prosentase capaian mencapai 76.5 atau tinggi. Indikator peningkatan nilai produksi mempunyai indicator berwarna merah atau rendah dengan realisasi sebesar 50% dari target. Hal ini disebabkan adanya perlambatan pertumbuhan ekonomi dengan menguatnya dolar amerak disbanding dengan rupiah. Dari

(34)

33

sisi nilai produksi hal tersebut menjadi hambatan dikarenakan biaya bahan baku naik sedangkan dari sisi ekspor hal ini merupakan keuntungan.

Capaian Rata Rata Indikator sasaran Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Bantul Tahun 2014 adalah 97,7% atau sangat tinggi

(35)

3.3. Realisasi dan Capaian Kinerja IKU Disperindagkop Bantul Per Triwulan No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target

Tahunan Triwulan Target Realisasi Prosentase Keterangan Per Triwulan Keterangan 1 Peningkatan produksi, dan nilai tambah melalui pemberdayaan, peningkatkan kapasitas IPTEK, SDM, sistem produksi serta mewujudkan peningkatan pemanfaatan hasil potensi daerah dan teknologi yang tepat serta berwawasan lingkungan. Peningkatan nilai

produksi persen 1 Triwulan 1 Triwulan 2 0,5 0 0,25 0 50 0

Triwulan 3 0 0 0

Triwulan 4 0,5 0,25 50 Persentase pertumbuhan

Koperasi ber Badan hukum persen 2 Triwulan 1 0 0 0 Triwulan 2 1 1 100 Triwulan 3 0 0 0 Triwulan 4 1.000.000 0,53 0 2 Meningkatkan sistem pendukung usaha bagi Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KUKM) serta pertumbuhan investasi daerah

Jumlah KUKM yang mendapatkan permodalan

unit

usaha 100 Triwulan 1 Triwulan 2 25 25 25 24 100 96

Triwulan 3 25 25 100 Triwulan 4 25 22 88 Pertumbuhan investasi riil daerah (PMA/PMDN/KUKM) persen 5 Triwulan 1 0 0 0 Triwulan 2 2,5 2,5 100 Triwulan 3 0 0 0 Triwulan 4 2,5 28 1.12

Jumlah Wirausaha Baru Orang 200 Triwulan 1 0 0 0

Triwulan 2 100 100 100

Triwulan 3 0 0 0

(36)

35 3 Peningkatan sistem distribusi dan lembaga usaha perdagangan Peningkatan nilai

ekspor persen 6 Triwulan 1 Triwulan 2 0 3 0 4 133,33 0

Triwulan 3 0 0 0 Triwulan 4 3 5,38 179,33 Persentase peningkatan omset perdagangan persen 6 Triwulan 1 0 0 0 Triwulan 2 3 3,2 106,67 Triwulan 3 0 0 0 Triwulan 4 3 3 100 4 Peningkatan perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan Persentase penurunan barang tidak layak edar

persen 5 Triwulan 1 0 0 0

Triwulan 2 2,5 3 120

Triwulan 3 0 0 0

(37)

3.2. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja

Bagian ini akan menguraikan evaluasi dan analisis capaian kinerja yang menjelaskan capaian kinerja secara umum sebagaimana sudah diuraikan dalam sub bab sebelumnya. Penyajian untuk sub bab ini akan disajikan per sasaran strategis. Beberapa sasaran strategis yang terkait digabungkan menjadi satu dalam analisis ini.

1. Sasaran Peningkatan produksi, dan nilai tambah melalui pemberdayaan, peningkatkan kapasitas IPTEK, SDM, sistem produksi serta mewujudkan peningkatan pemanfaatan hasil potensi daerah dan teknologi yang tepat serta berwawasan lingkungan.

Peningkatan kualitas kelembagaan dan kapasitas koperasi dan UMKM merupakan sasaran untuk mempercepat peningkatan nilai produksi, nilai tambah melalui peningkatan SDM, Peralatan dan Modal.

Tabel 3.3.

Rencana Realisasi Capaian

Indikator Capaian 2013 2014 Target Akhir RPJMD Capaian s.d 2014 thd 2015 Target Realisasi % Realisasi

Peningkatan

Nilai Produksi - 1% 0,5% 0,5% 1% -

Untuk tahun 2014, capaian kinerjanya menunjukkan kinerja yang sangat rendah, karena terealisasi dibawah target target yang dicanangkan (1%). Indikator ini 1% setiap tahunnya sampai dengan tahun 2015 sebagai akhir dari RPJMD Kabupaten Bantul. Capaian indikator peningkatan nilai produksi menunjukan kinerja yang sangat rendah dikarenakan depresiasi nilai tukar rupiah terhadap dolar sehingga harga bahan baku mengalami kenaikan.

Berbagai kegiatan Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Kabupaten bantul untuk mendongkrak nilai produksi UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) Kabupaten Bantul dilakukan melalui berbagai pelatihan untuk meningkatkan kapasitas Sumberdaya Manusia, Penggunaan teknologi tepat guna, perbaikan system produksi melalui efisien proses produksi, dan pelatihan Manajemen.

(38)

37

Tabel 3.4

Perkembangan Industri Kecil Menengah Tahun 2011-2014 No Uraian Tahun 2011 2012 2013 2014 1 Unit Usaha 18.158 18.235 18.295 18.391 2 Tenaga Kerja 81.805 81.938 81.998 82.961 3 Nilai Produksi (Rp Ribuan) 800.105.100 800.295.400 800.312.100 829.112.200 4 Nilai Tambah (Rp Ribuan) 509.266.780 509.495.600 509.525.400 512.405.400 5 Nilai Investasi (Rp Ribuan) 488.715.800 488.862.200 488.905.130 493.801.130

Sumber: Dinas Perindagkop tahun 2015

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pada tahun 2014 pertumbuhan unit usaha IKM sebanyak 233 dengan pertumbuhan tenaga kerja sejumlah 1.156 orang dibandingkan dengan kondisi pada tahun 2011. Kemudian dari aspek nilai produksi terdapat peningkatan produksi sebesar Rp.29.007.100.000,- atau 3,63% dari tahun 2011, dengan peningkatan nilai tambah sebesar Rp.3.138.220.000,- . Sementara itu nilai investasi juga mengalami peningkatan sebesar Rp.5.085.330.000,-.

Peningkatan tersebut di atas berdampak terhadap meningkatnya kontribusi sektor industri terhadap PDRB Kabupaten Bantul dalam jangka waktu lima tahun terakhir dari target 16%, telah mampu berkontribusi sebesar 18,63% pada tahun 2014. Hal ini menunjukkan bahwa pertumbuhan IKM di Kabupaten Bantul mampu memberikan dampak positif terhadap peningkatan perekonomian daerah dan masyarakat. Grafik Pertumbuhan nilai produksi dapat dilihat dari gambar di bawah ini :

(39)

Gambar 3.1 : grafik pertumbuhan nilai produksi tahun 2011-2014 Tabel. 3.4.

Pertumbuhan Koperasi ber Badan Hukum

Indikator Capaian 2013 2014 Target Akhir RPJMD Capaian s.d 2014 thd 2015 Target Realisasi % Realisasi

Pertumbuhan

Koperasi ber Badan Hukum

- 2 1,53 1,53% 2 -

Dilihat dari indikator pertumbuhan Koperasi ber – badan hukum capaian pada tahun 2014 ini mencapai 1,53% dari target tahun 2014 sebesar 2%. Strategi pembinaan untuk mendorong pertumbuhan koperasi berbadan hukum adalah melalui pendampingan terhadap LKM (lembaga Keuangan Mikro) untuk segera diwujudkan dalam bentuk badan hukum yaitu koperasi. Koperasi ber badan hukum senantiasa didorong pertumbuhannya sebagai bentuk perlindungan terhadap anggotanya. Selain badan hukum setelahnya pemantauan terhadap kesehatan koperasi menjadi prioritas. Koperasi yang sehat dan berkembang menjadi salah satu cara untuk melakukan pemerataan pendapatan sehingga segera tercapai kesejahteraan anggota. Koperasi yang kuat juga mampu menyerap tenaga kerja.

(40)

39 Tabel 3.5. Klasifikasi Koperasi

Tahun 2010-2014

No. Uraian 2010 2011 2012 2013 2014 1. Koperasi Aktif 346 361 366 381 412 2. Koperasi Kurang Aktif 97 97 97 89 61 3. Jumlah Koperasi ber badan

hokum

443 458 463 470 473

4. Prosentasi Aktif 78% 79% 79% 81% 87% Sumber: Dinas Perindagkop, 2010-2015

Gambar 3.2 : Pertumbuhan Koperasi Ber Badan Hukum 2010-2014

Capaian kinerja diatas merupakan hasil dari capaian kinerja yang dilakukan melalui beberapa program sebagai berikut :

1. Program peningkatan kapasitas IPTEK Sistem Produksi 2. Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah 3. Peningkatan kualitas kelembagaan koperasi

2. Sasaran Meningkatkan sistem pendukung usaha bagi Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KUKM) serta pertumbuhan investasi daerah

Peningkatan sistem pendukung usaha bagi Koperasi dan UMKM dilakukan melalui berbagai cara diantaranya dengan pemberian peralatan, akses pasar dan bantuan permodalan melalui lembaga resmi BUMD, BUMD , maupun swasta. Hal ini dilakukan melalui fasilitasi yang dilakukan Disperindagkop Bantul dengan kegatan temu bisnis maupun sistem bapak angkat. Selain itu dilakukan pula pendekatan melalui suplay chain

(41)

Tabel. 3.6.

Jumlah KUMKM yang mendapatkan bantuan permodalan

Indikator Capaian 2013 2014 Target Akhir RPJMD Capaian s.d 2014 thd 2015 Target Realisasi % Realisasi

Jumlah KUKM yang mendapatkan bantuan

permodalan

- 100 uu 88 88% 200 88

Indikator capaian jumlah KUKM yang mendapat bantuan permodalan mencapai 88 atau 88% dari target di tahun 2014. Bila dilihat target sampai dengan akhir RPJMD yaitu tahun 2015 kekurangan yang mesti harus dicapai adalah sebesar 122 unit usaha. Ditahun 2015 diperlukan alokasi anggaran dan kegiatan dengan sasaran dan target yang lebih tepat dan banyak. Sehingga target di akhir RPJMD 2011-2015 dapat tercapai. Koperasi dan UMKM yang mendapat bantuan permodalan yang dimaksud disini adalah melalui lembaga resmi melalui fasilitasi yang dilakukan dinas perindagkop bekerjasama dengan lembaga perbankan diantaranya melalui temu bisnis.

Tabel. 3.7.

Pertumbuhan investasi riil daerah (PMA/PMDN/KUMKM)

Indikator Capaian 2013 2014 Target Akhir RPJMD Capaian s.d 2014 thd 2015 Target Realisasi % Realisasi

Pertumbuhan

investasi riil daerah (PMA/PMDN/KUKM)

- 5% 30,5 610% - -

Capaian indikator pertumbuhan investasi riil daerah (PMA/PMDN/KUKM) mencapai 610% target yang di tetapkan. Keberhasilan pencapaian target ini didukung oleh berbagai strategi yang diterapkan Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi diantaranya melalui misi investasi dan promosi serta fasilitasi kemudahan perijinan. Penyiapan kawasan industri juga dilakukan untuk menarik investor agar mau menanamkan modalnya di Kabupaten Bantul. Investasi Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah mempunyai kontribusi yang signifikan terhadap investasi yang ada di Kabupaten Bantul.

(42)

41

Tabel 3.8

Perkembangan PMA/PMDN

No. Tahun Jenis Investasi

Jumlah investor Tenaga Kerja Nilai Investasi (aktif) Akti f Pasif Total WN A WNI US$ Rp 1 2011 PMA 30 23 53 56 6.913 17,719,988.00 10.863.379.840,00 PMDN 6 9 15 3.260 200.172.644.150,71 2 2012 PMA 28 26 54 58 7.955 17,106,488.00 22.564.051.772,00 PMDN 5 10 15 3.418 246.782.863.739,23 3 2013 PMA 29 27 56 60 8.645 18.925.461,00 22.521.409.166,00 PMDN 7 10 18 5.863 541.527.452.654,89 4 2014 PMA 28 32 60 54 8,973 28.705.776,51 12.663.072.274,00 PMDN 12 16 28 1 9,992 551.193.003.436,00 Sumber: Dinas Perindagkop, 2010-2015

0.00 10,000,000,000.00 20,000,000,000.00 30,000,000,000.00

1 2 3 4 PMA dalam Rupiah

PMA 0.00 20,000,000.00 40,000,000.00 1 2 3 4 PMA Dalam US $

Gambar 3.3 : Pertumbuhan PMA dalam Rupiah dan dalam US $

0.00 200,000,000,000.00 400,000,000,000.00 600,000,000,000.00 1 2 3 4

PMDN

PMDN

(43)

Tabel. 3.7. Jumlah Wirausaha Baru

Indikator Capaian 2013 2014 Target Akhir RPJMD Capaian s.d 2014 thd 2015 Target Realisasi % Realisasi

Jumlah Wirausaha

Baru - 200 200 100 - -

Capaian indikator jumlah wirausaha baru memenuhi target uang direncanakan. Tahun 2014 target wirausaha baru adalah sebanyak 200 wirausaha dan terealisasi 200 wirausaha dengan persen realisasi mencapai 100%. Semakin banyak jumlah wirausaha baru maka tingkat kesejahteraan masyarakat dalam suatu aerah akan semakin cepat tercapai.

Capaian kinerja diatas merupakan hasil dari capaian kinerja yang dilakukan melalui beberapa program sebagai berikut :

1) Program penciptaan iklim usaha yang kondusif

2) Program pengembangan system pendukung usaha bagi UMKM 3) Program peningkatan promosi dan kerjasama investasi

4) Program peningkatan iklim investasi dan realisasi investasi 5) Program penataan struktur industri

6) Program pengembangan sentra – sentra industri potensial

3. Peningkatan sistem distribusi dan lembaga usaha perdagangan Tabel. 3.8.

Peningkatan Nilai Ekspor

Indikator Capaian 2013 2014 Target Akhir RPJMD Capaian s.d 2014 thd 2015 Target Realisasi % Realisasi

Peningkatan nilai

ekspor - 6% 9,3% 179% - -

Capaian indikator peningkatan nilai ekspor direncanakan dengan target 6% dan terealisasi 9,3% (179%) atau jauh melampaui target yang direncanakan. Kegiatan pendukung untuk capaian indikator tersebut adalah melalui pameran dengan tujuan meningkatkan penjualan, dan agar dapat langsung berhubungan dengan buyer dari dalam maupun luar negeri. Pada tahun 2014,

(44)

43

nilai ekspor mencapai US$ 60,099,768.85 meningkat dibanding tahun 2010 yang mencapai US$ 41,570,984.00 sebagaimana terlihat dalam Tabel 4.136.

Tabel 3.9

Perkembangan Ekspor Tahun 2011-2014

No. Uraian 2011 2012 2013 2014

1 Volume Ekspor 5.768.748,0 6.564.208,3 7.299.669,06 7.689.301,62 2 Nilai Ekspor (US$) 41,570,984. 44.582.627, 56.644.456,97 60,099,768.85

3 Jumlah Negara 30 30 42 43

4 Macam Komoditi 26 26 36 35

Sumber: Dinas Perindagkop dan UKM Prop. DIY Tahun 2014

10,000,000.00 20,000,000.00 30,000,000.00 40,000,000.00 50,000,000.00 60,000,000.00 70,000,000.00 1 2 3 4 Series1 Series2 Series3

Gambar 3.5 : Pertumbuhan Nilai ekspor Tahun 2011 s.d 2014

Tabel. 3.10.

Peningkatan Omset Perdagangan

Indikator Capaian 2013 2014 Target Akhir RPJMD Capaian s.d 2014 thd 2015 Target Realisasi % Realisasi

Peningkatan omset

(45)

Tabel 3.11

Tabel Pertumbuhan Omset Perdagangan

TAHUN Realisasi Pertumbuhan (%)

2010 248,672,868,051.00 7.5

2011 267,079,968,814.57 7,1

2012 283,487,069,578.14 6.5

2013 300,894,170,341.71 6.1

2014 318,947,820,562.213 6

Sumber : Disperindagkop Kabupaten Bantul 2015

Capaian kinerja diatas merupakan hasil dari capaian kinerja yang dilakukan melalui beberapa program sebagai berikut :

1. Program Peningkatan dan pengembangan ekspor

2. Program Peningkatan efisiensi perdagangan dalam negeri 3. Program pembinaanpedagang kakilima dan asongan 4. Program pembangunan infrastruktur perdesaan

3. Peningkatan perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan Tabel. 3.10.

Persentase Penurunan Barang Tidak Layak Edar

Indikator Capaian 2013 2014 Target Akhir RPJMD Capaian s.d 2014 thd 2015 Target Realisasi % Realisasi

Persentase

penurunan barang tidak layak edar

- 5% 5 100% - -

Capaian indikator persentese penurunan barang tidak layak edar ditarget kan sebesar 5% dengan realisasi 5% (100%). Indikator ini dicapai melalui program perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan. Setiap tahun dilakukan sidak terhadap barang beredar agar diketahui kelayakan barang beredar untuk memberikan kenyaman dan keaman terhadap konsumen.

(46)

45

Tabel 3.11

Penurunan Temuan Barang Tidak Layak Edar

TAHUN Lokasi Pertumbuhan (%) Target (%)

2011 23 -4.16 -5 2012 22 -4.34 -5 2013 20 -9.09 -5 2014 19 -5 -5 (10.00) (9.00) (8.00) (7.00) (6.00) (5.00) (4.00) (3.00) (2.00) (1.00) -1 2 3 4 5 Series1

Gambar : grafik penurunan barang tidak layak edar 2011-2015

Capaian kinerja diatas merupakan hasil dari capaian kinerja yang dilakukan melalui beberapa program sebagai berikut :

(47)

4. Sasaran Belanja Langsung Pendukung (Peningkatan Kinerja dan Pelayanan) Tabel. 3.11.

Indeks Kepuasan Masyarakat

Indikator Capaian 2013 2014 Target Akhir RPJMD Capaian s.d 2014 thd 2015 Target Realisasi % Realisasi

Indeks Kepuasan

Masyarakat - 95 93 97% - -

Capaian indikator ini di target sebesar 95 nilai indeks kepuasan masyarakat, diperoleh realisasi 93 (97%). Kegiatan ini di capai melalui berbagai program yang berkaitan dengan supporting organisasi dan pelayanan kepada masyarakat.

Capaian kinerja diatas merupakan hasil dari capaian kinerja yang dilakukan melalui beberapa program sebagai berikut :

1. Program Pelayanan Administrasi Keuangan

2. Program Peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur 3. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur

(48)

47

3.12. Pencapaian Kinerja dan Anggaran

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Kinerja Anggaran

Satuan Target Realisasi Prosentase Target Realisasi Realisasi %

1 Peningkatan kualitas kelembagaan dan kapasitas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KUKM)

Peningkatan nilai

produksi persen 1 0,5 50 3,836,019,600 354,671,160 79.39 Persentase pertumbuhan

Koperasi ber Badan hukum

persen 2 1,53 76.5 425,403,000 393,025,000 92.39 2 Meningkatkan sistem pendukung

usaha bagi Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KUKM) serta pertumbuhan investasi daerah

Jumlah KUKM yang mendapatkan permodalan unit usaha 100 96 96 991,133,500 900,941,410 88.945 Pertumbuhan investasi riil daerah (PMA/PMDN/KUKM) persen 5 30,5 610 1,239,265,800 1,213,293,300 88.915 Jumlah Wirausaha Baru Orang 200 200 100 1,258,250,000 1,212,847,500 96.39 3 Peningkatan sistem distribusi

dan lembaga usaha perdagangan Peningkatan nilai ekspor Persentase peningkatan persen 6 9,38 156.33 148,937,700 132,197,700 88.76 omset perdagangan persen 6 6,2 103.33 3,640,946,775 3,456,269,582 95.58 4 Peningkatan perlindungan

konsumen dan pengamanan perdagangan

Persentase penurunan

barang tidak layak edar persen 5 5 100 180,088,000 173,856,000 96.54 5 Belanja Langsung Pendukung

(peningkatan kinerja dan pelayanan)

Peningkatan Kinerja dan

Gambar

Tabel 1.1  Keadan Pegawai
Tabel 1.3  Keadaan Menurut Usia
Gambar 3.1 : grafik pertumbuhan nilai produksi tahun 2011-2014  Tabel. 3.4.
Gambar 3.2 : Pertumbuhan Koperasi Ber Badan Hukum 2010-2014
+4

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT yang maha pengasih dan penyayang atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

Akan tetapi partisipan yang terlibat dalam konstruksi alat ukur tersebut hanya meliputi kalangan muda sehingga tidak dapat digunakan untuk mengukur religiusitas Islam

Investasi dalam berbagai instrument keuangan, seperti saham, obligasi valuta asing, deposito, indeks harga saham, dan produk derivative lainnya, yang dapat

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

Pada penelitian ini, hasil CDT dan TMT A &amp; B menunjukkan jenis kelamin perempuan lebih banyak mengalami gangguan kognitif daripada laki-laki, pada pemeriksaan MMSE

Berdasarkan hasil pengumpulan data, pengolahan data, dan analisis data dapat diperoleh kesimpulan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara rubrik Heroes Among Us dalam

Agregat ringan buatan ini dibuat dengan sodium silikat paling optimal pada penelitian pertama dan kedua yaitu sebanyak 90gr dengan variasi Molaritas larutan NaOH