• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK PADA PERJANJIAN JUAL BELI PIUTANG DALAM PEMBIAYAAN ANJAK PIUTANG T E S I S

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK PADA PERJANJIAN JUAL BELI PIUTANG DALAM PEMBIAYAAN ANJAK PIUTANG T E S I S"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK PADA

PERJANJIAN JUAL BELI PIUTANG DALAM

PEMBIAYAAN ANJAK PIUTANG

T E S I S

OLEH

MUHAMMAD HENDRA 107005086 / HK

PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU HUKUM

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

M E D A N

(2)

ANALISIS HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK PADA

PERJANJIAN JUAL BELI PIUTANG DALAM

PEMBIAYAAN ANJAK PIUTANG

T E S I S

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Magister Ilmu Hukum Pada Program Studi Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum

Universitas Sumatera Utara

OLEH

MUHAMMAD HENDRA 107005086/ HK

PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU HUKUM

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

M E D A N

(3)

Judul Tesis : ANALISIS HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK PADA PERJANJIAN JUAL BELI PIUTANG DALAM PEMBIAYAAN ANJAK PIUTANG

Nama Mahasiswa : Muhammad Hendra Nomor Pokok : 107005086

Program Studi : Magister Ilmu Hukum Fakutas Hukum USU

Menyetujui Komisi Pembimbing

(Prof. Dr. Runtung, SH, M.Hum Ketua

)

Pembimbing I Pembimbing II

(Prof. Dr. Sunarmi, SH, M.Hum) (Dr. Utary Maharany Barus, SH, M.Hum)

Ketua Program Studi, Dekan,

(4)

Telah diuji pada Tanggal : 5 April 2013

PANITIA PENGUJI TESIS

Ketua

: Prof. Dr. Runtung, SH, M.Hum

Anggota : 1. Prof. Dr. Sunarmi, SH, M.Hum

2. Dr. Utary Maharany, SH, M.Hum

3. Prof. Dr. Budiman Ginting, SH, M.Hum

4. Dr. Mahmul Siregar, SH, M.Hum

(5)

ABSTRAK

Hak serta kewajiban yang menjadi suatu tonggak di dalam suatu perikatan kontrak menjadi suatu lambing suci bagi para pihak untuk bersama-sama menjaganya agar apa yang menjadi kepentingan dasar para pihak dapat terjaga dan terealisasi dengan baik sebagaimana mestinya. Atas asas Pacta Sun Servanda yakni orang yang berjanji wajib memenuhi janjinya serta Partie Autonomie atau kebebasan berkontrak yang membebaskan setiap orang untuk membuat suatu kontrak perjanjian yang kemudian kontrak tersebut menjadi hukum bagi mereka yang membuatnya asal tidak bertentangan aturan-aturan perUndang-Undangan yang berlaku serta norma-norma kepatutan lainnya. Sehingga ke depannya tidak terjadi apa yang dikatakan sebagai wanprestasi (ingkar janji) oleh salah satu pihak yang pada akhirnya akan berdampak negative bagi keseluruhan proses transaksi perdagangan yang berlangsung.

Khususnya dalam ransaksi perdagangan Anjak Piutang yang kian hari kian menggeliat terutama sejak dilegalisasi dan diatur di dalam Keppres No. 61 Tahun 1988

tanggal 20 Desember 1988 tentang Lembaga Pembiayaan atau lebih dikenal dengan Paket Kebijaksanaan Desember 1988 yang selanjutnya dipertegas dengan keluarnya Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 1251/KMK.013/1988 Tentang Perusahaan Pembiayaan yang diperbaharui dengan Peraturan Menteri Keuangan No. 84/PMK.012/2006 Tentang Perusahaan Pembiayaan.

Untuk menggali menyangkut permasalahan di atas, maka penelitian yang dilakukan Deskriptif Analistis yakni dengan menggambarkan dan menjelaskan secara rinci serta sistematis segala sesuatu yang berkaitan dengan hak dan kewajiban para pihak di dalam transaksi perdagangan Anjak Piutang serta wanprestasi yang mungkin dapat terjadi dalam pelaksanaan perjanjian perdagangan dan juga bagaimana mekanisme penyelesaian sengketa jika adanya suatu perselisihan ataupun persengketaan pada para pihak pelaku perdagangan Anjak Piutang tersebut, dan jenis penelitian yang diterapkan adalah memakai pendekatan Yuridis Normatif, penelitian yang mengacu kepada norma-norma hukum yang terdapat dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai landasan normatif.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa dalam transaksi perdagangan Anjak Piutang terdapat beberapa hak dan kewajiban para pihak yang dapat ditinjau dari beberapa segi yakni hak dan kewajiban para pihak ditinjau dari sudut klausula yang berkenaan dengan hak dan kewajiban para pihak di dalam pembiayaan anjak piutang, hak serta kewajiban para pihak ditinjau dari UU No. 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan

Konsumen yang merupakan hak dan kewajiban yang harus dituangkan para pihak di dalam perjanjian anjak piutang.

Kata Kunci : Anjak Piutang, Hak dan Kewajiban Para Pihak di dalam Perjanjian Anjak Piutang, Wanprestasi dan Penyelesaian Sengketa para pihak dalam perjanjian Anjak Piutang

(6)

ABSTRACT

The right and obligation that become a heap in the bond of contract will be a holy symbol to all the parties, together keep it in order to what become the basic interest of all the parties could be protected and realized finely in the same manner as must. On Pacta Sun Servanda principle that is the person who pledge to do something must fulfill his or her promise along with PartieAutonomie or Freedom of Contract that absolve everyone to make an agreement of contract and then the contract will be the law to all the party who made it, as long as not to be in contradiction wih all the rules and regulations that obtain an all the other proper norms. Until for the next future couldn’t happen what says as Wanprestasi (reluctant of promise) by one party that finally could have negative impact to all the process of trade transactions that on going.

In particular in factoring trade transactions that day after day getting

wriggle especially after legalized and precepted in Keppres No.61 of 1988 on date December 20 of 1988 about Financing institution or be acquainted with policy package of December 1988 that distincted with releasing judgement letter of The Minister of Finance No. 1251/KMK.013/1988 about Finance Company that revised with Regulation of The Minister of Finance No. 84/PMK.012/2006 about Finance Company.

To excavated about the problem above, so the research is Analytical Descriptive, it is describing and explaining detail and systematic of all the things that to be related with the right and obligation of all parties in factoring trade transactions and Wanprestasi (reluctant of promise) that might be happen in implementation of trade agreement and how the mechanism of settlement dispute if probably there will be conflict or contention to all the parties for becoming the subject of the factoring trades. And the kind of research that applied is using approach Juridic Normative, the research that point to the law norms that be found in the regulations that be in effect as base normative.

Based on the result of the research shows that in trade transactions of factoring be found several right and obligation to the parties that could be looked from some aspects that is the right and obligation of the parties refer to the clause angle that related with the right and obligation of the parties in factoring financing, the right and obligation of the parties refer to UU No.8 of 1999 about consumer protection which is the right and obligation that must be applied by the parties in agreement of contract.

Keywords: Factoring, The right and obligation of the parties in factoring agreement, Wanprestasi (reluctant of promise) and the settlement dispute of the parties in factoring

(7)

KATA PENGANTAR

Pertama-tama penulis memanjatkan rasa syukur atas rahmat dan keridhaan Allah SWT yang telah memberikan penulis kekuatan dan keberkahan dalam menyelesaikan penulisan Tesis yang berjudul “ANALISIS HAK DAN KEWAJIBAN PARA

PIHAK PADA PERJANJIAN JUAL BELI PIUTANG DALAM PEMBIAYAAN

ANJAK PIUTANG”. Begitu juga salawat dan salam kepada baginda Rasul Muhammad SAW yang telah memberikan tuntunan dan arahan bagi penulis menuju keimanan dan ketaqwaan dalam suatu kerangka agama rahmatanlilalamin yang bernama Islam.

Tesis ini merupakan suatu persyaratan akademik untuk dapat memperoleh gelar Magister Ilmu Hukum (MH) pada Program Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara Medan. Dari lubuk hati yang paling dalam penulis mengakui bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam metodelogi penulisan maupun juga menyangkut materi substansi yang penulis sajikan pada Tesis ini. Oleh sebab itulah maka penulis mengharapkan masukan positif yang dapat membangun kemampuan diri penulis ke depannya dalam melakukan suatu pembuatan karya ilmiah.

Dalam menyelesaikan penulisan tesis ini, penulis banyak menerima bantuan arahan serta bimbingan positif dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

(8)

1. Orang tua penulis tercinta yakni Ayahanda Sarjono dan Ibunda Djasmi Djalin yang setiap saat memanjatkan doa kepada penulis dan juga berkat tangis air mata mereka berdua pagi, siang dan malam yang dipanjatkan kepada Allah SWT sehingga memberikan kemudahan dan keberkahan bagi penyelesaian Tesis penulis.

2. Rektor USU, Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM&H, M.Sc (CTM), Sp.A (K) dan para Pembantu Rektor Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Prof. Dr. Runtung, SH, M.Hum, selaku Dekan Fakultas Hukum dan juga selaku Ketua Komisi Pembimbing.

4. Prof. Dr. Suhaidi, SH, MH, selaku Ketua Jurusan Program Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti pendidikan dalam Program Magister Ilmu Hukum. 5. Prof. Dr. Sunarmi, SH, M.Hum, sebagai Anggota Komisi Pembimbing yang

memberikan bimbingan dan arahan positif dalam proses pembuatan Tesis ini.

6. Dr. Utary Maharany Barus, SH, M.Hum sebagai Anggota Komisi Pembimbing yang memberikan arahan serta masukan positif dalam pembuatanTesis ini.

7. Prof. Dr. Budiman Ginting, SH, M.Hum, selaku Komisi Penguji.

8. Dr. Mahmul Siregar, SH, M.Hum sebagai Komisi Penguji yang memberikan arahan serta masukan positif yang sangat berarti dalam pembuatan Tesis ini.

9. Bapak dan Ibu Dosen Program Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum. 10. Seluruh Staf Biro Pendidikan di Fakultas Hukum Magister Ilmu Hukum.

11. Susi Mulyanti SH. MH yang telah membimbing saya dalam berdiskusi positif menyangkut pembuatan Tesis ini serta membantu saya dalam segenap cara dan tindakan berkaitan dengan Tesis yang saya kerjakan.

(9)

Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih sangat jauh dari sempurna. Namun penulis berharap skripsi ini dapat memberikan manfaat untuk

menambah wawasan berfikir bagi setiap orang yang membaca skripsi ini. Terima kasih.

Medan, April 2013 Penulis,

(10)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. DATA PRIBADI

Nama : Muhammad Hendra Tempat/Tgl. Lahir : Medan, 28 Februari 1984

Alamat : Jl. Ambai Gg. Seniman No. 13 Medan Status Perkawinan : Belum Kawin

Agama : Islam

II. DATA ORANG TUA

Nama Ayah : Sarjono Nama Ibu : Djasmi Djalin

Nama Saudara/i Kandung : Ariyanti Sarjono, SE

Muhammad Ferry Sarjono, SH

III. PENDIDIKAN

1990 – 1996 : SD Perguruan Pahlawan Nasional, Medan 1996 – 1999 : MTs Teladan, Medan

1999 – 2002 : SMU Negeri 18, Medan

2002 – 2006 : Fakultas Hukum Universitas Medan Area 2010 – 2013 : Magister Hukum Universitas Sumatera Utara

(11)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... v

DAFTAR ISI ... vi BAB I : PENDAHULUAN ... 1 A. Latar Belakang ... 1 B. Rumusan Masalah ... 8 C. Tujuan Penelitian ... 9 D. Manfaat Penelitian ... 9 E. Keaslian Penelitian ... 10

F. Kerangka Teori dan Konsepsi ... 10

1. Kerangka Teori ... 10

2. Konsepsi ... 15

G. Metode Penelitian ... 17

1. Jenis Penelitian ... 17

2. Sumber Data ... 18

3. Teknik Pengumpulan Data ... 19

4. Analisis Data ... 19

(12)

BAB II : HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK PADA PERJANJIAN JUAL BELI PIUTANG DALAM

PEMBIAYAAN ANJAK PIUTANG ... 21

A. Dasar Hukum ... 21

1. Sejarah Anjak Piutang ... 21

2. Pengaturan Perjanjian Anjak Piutang ... 24

3. Unsur-unsur Anjak Piutang ... 29

4. Klasifikasi Anjak Piutang ... 33

5. Syarat dan Mekanisme Anjak Piutang ... 38

6. Subjek dan Objek Anjak Piutang ... 41

7. Bentuk dan Isi Perjanjian Anjak Piutang ... 45

8. Perbedaan Anjak Piutang dengan Kegiatan Lain ... 48

9. Cessie Dalam Kaitannya dengan Anjak Piutang ... 50

B. Hak Dan Kewajiban Para Pihak Dalam Perjanjian Anjak Piutang ... 55

1. Hak Dan Kewajiban Para Pihak di Dalam Pembiayaan Anjak Piutang ... 55

2. Klausula Yang Berkenaan dengan Hak dan Kewajiban Para Pihak di dalam Pembiayaan Anjak Piutang ... 57

3. Hak Dan Kewajiban Para Pihak Ditinjau dari UU No. 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen ... 69

BAB III : FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN TERJADINYA WANPRESTASI PADA PERJANJIAN ANJAK PIUTANG 75 A. Pengaturan Wanprestasi di dalam KUHPerdata ... 75

(13)

BAB IV : MEKANISME PENYELESAIAN SENGKETA PADA

PERJANJIAN ANJAK PIUTANG ... 81

A. Mekanisme Penyelesaian Sengketa Perjanjian Anjak Piutang Melalui Jalur Litigasi ... 81

B. Mekanisme Penyelesaian Sengketa Perjanjian Anjak Piutang Melalui Jalur Non Litigasi ... 85

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN ... 116

A. Kesimpulan ... 116

B. Saran ... 117

DAFTAR PUSTAKA ... 119

Referensi

Dokumen terkait

Ada perbedaan kemampuan berpikir kritis siswa setelah menerapkan model PBL, sesuai dengan indikator berpikir kritis (1) kemampuan mengidentifikasi asumsi yang

Indikator pada standar berpikir kritis yang dipenuhi hanya satu dari tiga indikator pada standar clarity yaitu menuliskan hal yang ditanya pada soal dan indikator yang

Kepala sekolah adalah penanggung jawab atas penyelenggaraan pendidikan, administrasi sekolah, pembinaan tenaga pendidik lainnya, pendayagunaan serta pemeliharaan

Ketika penampungan air laut sebagai bahan baku pembuatan garam telah cukup banyak dan terjaga ketersediannya pada sekitar pertengahan musim kemarau sebagian kolam

Daripada lirik lagu “Apo Kono Eh Jang”, pengkaji dapat mengenal pasti sebanyak 34 buah perkataan yang mengalami perubahan vokal dalam dialek negeri Sembilan. Hasil kajian

hukum perjanjian apabila salah satu pihak tidak memenuhi prestasi atau terlambat memenuhi. prestasi, maka pihak tersebut dianggap telah

Dalam kaitan dengan keterampilan, identifikasi terhadap upaya yang telah dilakukan pemerintah menunjukkan bahwa pemerintah sebenarnya telah memiliki kebijakan

Berdasarkan hal di atas, maka sekolah khusus guru bimbingan konseling memiliki peran penting dalam kebiasaan mengikuti gerakan pramuka dan pelaksanaan layanan